Anda di halaman 1dari 13

AGEN PERUBAHAN

PENERAPAN CEP PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF


LARUTAN
Makalah di Sampaikan Dalam Rangka Memenuhi persyaratan Zona Integritas

Disusun oleh :
Hj. Fatimah, S.Pd

KEMENTRIAN AGAMA RI KABUPATEN PATI


MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PATI
TAHUN 2021
IDENTITAS GURU

Nama : Hj. Fatimah, S.Pd


NIP/Nomor Seri Karpeg : 196607202007012025/N570539
Tempat Tanggal Lahir : Pati, 20 Juli 1966

Jenis Kelamin : Perempuan


Pangkat/Gol Ruang/TMT : Guru Muda / III c / 1 Januari 2007
Jabatan : Guru MAN 2 Pati
Instansi : MAN 2 Pati
Alamat Kantor : Jl. Ratu Kalinyamat Gg Melati II Tayu, Kabupaten .Pati,
Telp. ( 0295) 452635 Kode Pos 59155

Alamat Rumah : Ngagel Rt 02 / RW 02 Dukuhseti, Kode Pos 59158


LEMBAR PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati BEST PRACTICE dengan judul Penerapan CEP Pada

Materi Sifat Koligatif Larutan yang telah ditulis oleh:

Penulis : HJ. FATIMAH, S.Pd

NIP : 196607202007012025

Jabatan : Guru Mata Pelajaran KIMIA

Unit Kerja : MAN 2 PATI

Alamat : Jl. Ratu Kalinyamat Gg Melati II Tayu Pati kode Pos 59155

benar-benar merupakan karya sendiri, dan berisi pembuatan telur asin .

Menyetujui dan mengesahkan Pati, Mei 2021

Kepala Madrasah Penulis,

Drs H. Amiruddin Azis, M.Pd. Hj. Fatimah, S.Pd,


NIP. 196601251993031002 NIP. 196607202007012025
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadlirat Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat, taufiq, hidayah dan Inayah-Nya, penyusun mampu menyelesaikan pembuatan
Agen Perubahan sebagai syarat untuk Madrasah Zona Integritas. Shalawat berserta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, semoga
kita semua mendapatkan syafa’at beliau di yaumil qiyamah, aamiin.

Pembuatan Agen Perubahan ini, sudah saya lakukan semaksimal mungkin, tentunya
masih jauh dari sempurna, karena adanya keterbatasan baik waktu maupun kemampuan.

Dengan selesainya penulisan Best practice ini perkenankan penyusun menyampaikan


ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H. Amiruddin Azis, M. Pd., selaku Kepala MAN 2 Pati


2. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu ; yang telah berkenan
memberikan bantuan, bimbingan, arahan dan fasilitas sehingga penyusun mampu
menulis Agen Perubahan ini.
Akhirnya kepada semua pihak penyusun berharap ada masukan dan kritik membangun
sehingga penyusunan Agen Perubahan ini pada masa-masa mendatang akan lebih baik dan
lebih sempurna.

Pati, Mei 2021


Penyusun,

Hj Fatimah, S.Pd
NIP. 196607202007012025
DAFTAR ISI

IDENTITAS GURU .............................................................................................................................. 2


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 5
A. Pendahuluan................................................................................................................................ 6
B. Perumusan Masalah ..................................................................................................................... 6
C. Tujuan.......................................................................................................................................... 7
D. Manfaat........................................................................................................................................ 7
E. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................... 8
F. Waktu Pelaksanaan .................................................................................................................. 10
G. Tempat ....................................................................................................................................... 10
H. Cara Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................................................ 10
I. Hambatan-Hambatan............................................................................................................... 11
J. Hasil yang dicapai ..................................................................................................................... 12
A. Pendahuluan

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan student


centre. Penggunanaan Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan
saintifik serta menerapkan model pembelajaran seperti model pembelajaran penemuan
(discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
jenjang pendidikan (Permendikbud no 22 tahun 2016). Standar Kompetensi Lulusan
aspek ketrampilan dalam permen dikbud no 20 tahun 2016 manyebutkan bahwa peserta
didik harus memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan Komunikatif.. Visi MAN 2 Pati Unggul dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, mantap dalam iman dan taqwa, serta mandiri. Dan salah
satu misinya adalah madrasah dalam berkompetisi sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.

Pada catatan BK didapat bahwa peserta didik yang melanjutkan kejenjang yang
lebih tinggi sebanyak 45 % dan yang tidak melanjutkan 55 % . berdasarkan data tersebut
menunjukkan anak didik dari MAN 2 Pati banyak yang arahnya bekerja.

Untuk mengatasi keadaan tersebut maka penulis mengadakan pembelajaran kimia


berbasis enterprenership. Tujauannnya adalah membekali peserta didik untuk dapat
berwirausaha kelak ketika mereka lulus dari Man 2 Pati. pada kelas XII dengan materi
Sifat Koligatif Larutan menerapkan tekanan osmosis denga melakukan pratek
pembuatan telur asin yang rasanya enak dan kwalitasnya bagus, sebagai bekal anak
didik dalam mengembangkan sikap kewirausahannya .

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis dalam Best Peractice ini
mengangkat judul ” PENERAPAN CHEMO-INTREPRENEURSHIP PADA
MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN”

B . Perumusan Masalah
Apakah dengan CEP pada sifat koligatif dapat memberikan jiwa kewirausahaan ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan Best Practic, untuk mengethui seberapa besar efektifitas
pembelajaran dengan enterprener ini dapat memberikan jiwa kewirausahaan pada
peserta didik MAN 2 Pati

D. Manfaat
Hasil penulisan Best practice ini mempunyai manfaat untuk siswa, guru, dan madrasah.
1. Siswa
a. Sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah peserta didik
memahami materi yang diajarkan.
b. Melatih keterampilan psikomotorik peserta didik dengan melakukan
praktikum.
c. Menambah variasi dalam proses kegiatan pembelajaran agar tidak jenuh
dan diharap menambah antusias belajar mereka.

2. Guru
a. Sumbangan ide atau gagasan/ informasi yang dapat membrikan pengalaman
belajar dari peserta didik secara langsung.
b. Membantu mengatasi permasalahan dan kelemahan yang ada dalam kelasnya
c. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan kegiatan pross belajar
mengajar

3. Madrasah
a. Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif, khususnya untuk guru-guru
yang serumpun
b. Menangguangi masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran
peserta didik
c. Peningkatan kompetensi guru yang akan membantu madrasah untuk
berkembang
E. Kajian Pustaka

Salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam ( natural science=IPA) adalah ilmu
Kimia yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi, serta energy
yang menyertai perubahan materi tersebut. Hakekat belajar sains tidak cukup hanya
memahami konsep yang diketemukan oleh para ilmuwan. Pembiasaan perilaku
ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan dan penelitian
sangat penting. Subagya at all.,( 2009:42 ) mengemukakan bahwa penemuan proses
melibatkan ketrampilan – ketrampilan mendasar melalui percobaan ilmiah yang
dilakukan pada laboratorium yang harus ditingkatkan.

Qudsiyah (2013) juga mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran kimia CEP


memberi peluang kepada siswa untuk dapat mengatakan dan melakukan sesuatu. Jika
pendekatan pembelajaran CEP diaplikasikan, maka siswa dapat mengolah suatu bahan
menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Pembuatan produk akan
memotivasi minat belajar siswa sehingga siswa bisa mengingat lebih banyak konsep
atau proses kimia yang dipelajari. Dampak dari penerapan CEP ini menjadikan belajar
kimia bermakna, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Wikhdah, 2015,)
Sifat koligatif adalah sifat larutan berdasarkan jumlah partikel terlarutnya sajadan
bukan pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang
hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat
koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan
tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis
memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan
penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin.
Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam
ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari.
Life skill meliputi kombinasi dari pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan,
dengan penekanan pada pokok terhadap keterampilan yang terkait dengan pemikiran
kritis dan pemecahan masalah, manajemen diri, keterampilan berkomunikasi, dan
keterampilan antarpersonal (Rahmawati & Yonata, 2012). Pendidikan kecakapan hidup
dapat menghantarkan manusia-manusia Indonesia memasuki era globalisasi dengan
kemampuan kompetitif yang tinggi. Life skill harus diajarkan sejak duduk dibangku
sekolah agar peserta didik lebih terlatih untuk melatih kemampuan life skill yang
mereka miliki (Yulianingrum & Rahayu, 2013).. Pembelajaran harus lebih melibatkan
siswa dalam proses belajar mengajar dan memberi kesempatan siswa untuk
mengembangkan kemampuan life skill yang nantinya dibutuhkan untuk mengatasi
masalah yang dihadapi dalam hidupnya. (Nurmasar & , Supartono,, (2014))

Pembelajaran kimia dapat menggunakan pendekatan CEP untuk menciptakan


suasana belajar yang lebih mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan siswa
untuk mengembangkan kemampuan life skill. Konsep pendekatan CEP adalah suatu
pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan obyek nyata sehingga selain
mendidik, dengan pendekatan CEP ini memungkingkan siswa dapat mempelajari
proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, benilai ekonomi
tinggi dan menumbuhkan semangat berwirausaha (Supartono, 2006).

Data hasil penelitian ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan minat


wirausaha siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan CEP. Sebelum
pembelajaran minat wirausaha siswa sangat rendah, hal ini dikarenakan siswa belum
pernah mengikuti kegiatan pembelajaran kimia yang dikaitkan wirausaha. ( Abdul
Halim2, Rahmawanna1, & Adlim2,, 2016)
Pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen menggunakan metode diskusi
berorientasi CEP. Penerapan metode diskusi ini dilakukan untuk lebih mengembangkan
kemampuan life skill siswa. Siswa terlihat kurang aktif terhadap kegiatan diskusi
kelompok pada pertemuan pertama. Beberapa siswa ada yang ramai sendiri, siswa juga
belum berani mengemukakan pendapatnya. Siswa harus ditunjuk untuk maju
mempresentasikan hasil diskusi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan life skiil
siswa belum berkembang. Siswa terlihat antusias dan aktif berdiskusi saat diskusi
berlangsung pada pertemuan selanjutnya, hal ini ditandai dengan siswa bertanya kepada
teman sekelompok, serta mencari dari berbagai sumber untuk bahan berdiskusi.
Beberapa kelompok ada yang maju tanpa ditunjuk. Hal ini terlihat bahwa terlihat lebih
percaya diri dan kemampuan life skiil lebih berkembang.
Pendekatan pembelajaran dengan CEP ( Chemi Entreprenurship ) dalam
penerapan dari materi sifat koligatif larutan, siswa sangat menyenangi karena langsung
melakukan eksperimen dalam membuat telur asin.
F. Waktu Pelaksanaan
Best Practice ini dilakukan pada hari Senin tanggal 18 Januari 2021 dan Sabtu
tanggal 30 Januari 2021, satu pertemuan untuk praktik dan 1 pertemuan untuk melihat
hasil praktikum, yang tentunya tetap mematuhi protocol kesehatan dan dilakukan
secara bergelombang.

G. Tempat
Best Practice dilakukan dikelas XII IPA MAN 2 Pati Tahun Pelajaran 2021/2021

H. Cara Pelaksanaan Pembelajaran


Pembelajaran dilakukan seperti yang ada di RPP, diawali dengan salam dan
diakhiri dengan salam. Penjelasan mengenai Sifat koligatif larutan yang ada 4 macam
meliputi 1) Penurunan Tekanan Uap, 2) Penurunan Titik Beku, 3) Kenaikan Titik
Didih dan 4) Tekanan Osmosis. Kemudian dibentuk kelompok untuk mengerjakan
soal-soal, setelah itu guru baru memberi arahan untuk kebenaran dari soal tersebut.
Untuk mengatasi kejenuhan didalam kelas, siswa diajak untuk praktikum dilaborat.
Untuk penerapan sifat Koligatif Larutan dalam kehidupan sehari-hari, diambil 1
pembahasan yaitu praktik tekanan osmotic, dengan langkah kerja yang sesuai di buku
Lembar Kerja Kegiatan Siswa. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 anak atau ada yang 7 anak. .
Tekanan Osmosis
Kelompoknya masih tetap sama, hanya percobaannya sekarang membuat telur
asin dari berbagai macam telur.
Bahannya:
- telur bebek dari bebek yang di giring disawah-sawah, 2 butir
- telur bebek yang diternak dirumah, 2 butir
- telur ayam kampong, 2 butir
- telur ayam petelur, 2 butir
- telur puyuh, 2 butir
- air 1,5 liter
- garam 1 kg
- abu gosok / tumbukan batu bata
Alatnya:
- Ember atau baskom kecil
- Toples
Cara Kerja yang 1:
a. Masing-masing telur dimasukkan dalam baskom yang berisi air, kita ambil telur
yang tenggelam
b. Telur diamplas dengan daun jati untuk memperlebar pori-pori cangkang telur, agar
mudah penyerapan garamnya
c. Semua telur dimasukkan dalam toples yang berisi air yang telah diberi garam
dapur, kemudian toples ditutup
d. Untuk telur puyuh bisa diambil setelah 1 minggu
e. Untuk telur yang lainnya bisa diambil setelah 10 hari
Cara Kerja yang 2:
Langkah kerja a dan b sama dengan cara kerja 1, berikutnya;
c. Abu gosok / tumbukan batubata dicampur dengan larutan garam sehingga
berbentuk pasta.
d. Semua telur dibentuk bulatan-bulatan dengan adonan Abu gosok / tumbukan
batubata.
e. Kemudian dieramkan dalam ember/ baskom
Untuk cara 1 maupun cara 2, setelah 1 minggu telur puyuh bisa diambil. Sedangkan
untuk telur lainnya bisa diambil setelah 10 hari.
Cara merebusnya ada 2 macam, apabila telur asin dicuci langsung direbus hasilnya
cangkang telur nampak warna cerah, dan apabila direbus ditambah tawas, cangkang
telur ada putih-putihnya.
Telur bebek yang diternak dikandang dengan telur bebek yang digiring disawah-
sawah setelah melalui proses pengasinan dan sudah dimasak ternyata kuning telurnya
warnanya beda, untuk yang digiring disawah-sawah kuning telurnya berwana kuning
tua, dan bebek yang diternak berwarna kuning pucat.

I. Hambatan-Hambatan

1. Ada anak yang kurang memahami cara kerja proses pembuatan es crem dan
pengasinan telur dikarenakan belum belajr dari rumah.
2. Kurangnya minat membaca dari siswa sehingga mereka banyak bertanya dengan
temannya, sehingga laboratorium menjadi gaduh.
3. Kebiasaan siswa yang bekerja selalu ramai.
J. Hasil yang dicapai

Keberhasilan dari pembelajaran dengan pendekatan CEP ini nampak pada peningkatan
yang signifikan dari:
1. Presentase jumlah anak yang memilih mata pelajaran Kimia semakin meningkat.
2. Presentase jumlah siswa sangat antusias untuk belajar kimia
3. Kerjasama antar siswa semakin baik
4. Jumlah yang mengikuti pilihan ujian Kimia semakin meningkat
5. Hasil pembelajaran kimia semakin meningkat
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim2, Rahmawanna1, & Adlim2,. ( 2016). PENGARUH PENERAPAN


PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) TERHADAP SIKAP
SISWA PADA. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,, hlm 113-117.
Nurmasar, N., & , Supartono,, S. ((2014)). KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN
BERORIENTASI. N Nurmasari/Chemistry in Education, (2.
Wikhdah, I. M. ( 2015,). PENGEMBANGAN MODUL LARUTAN PENYANGGA
BERORIENTASI. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, hlm 1585 - 1595.

Anda mungkin juga menyukai