Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM PERKEMBANGAN

KECAMBAH KACANG HIJAU

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
Nama : Yustica Cristy Adelia M

Kelas : XII IPS 2

Tahun ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada hambanya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan laporan hasil peneletian ini.

Dalam membuat laporan ini,puji syukur penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga
penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik.Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam
pembuatan laporan ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan
senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna,
DAFTAR ISI

COVER…..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTA ISI...............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................


A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian...................................................................................................................1
C. Hipotesis................................................................................................................................1
D. Tinjauan Pustaka...................................................................................................................2
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................................
A. Alat dan Bahan.......................................................................................................................4
B. Cara Kerja..............................................................................................................................4
C. Tempat dan Waktu.................................................................................................................4
D. Cara Pengambilan Data..........................................................................................................4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................


A. Data Pengamatan...................................................................................................................5
B. Pembahasan.......................................................................................................................7

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................


A. Kesimpulan...........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
LAMPIRAN............................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dua rangkaian proses
tersebut berjalan bersamaan, sehingga tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali
kebentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh pembelahan sel (pertambahan jumlah sel) dan oleh
adanya pembesaran sel (pertambahan ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur), untuk
mengukur petumbuhan dapat menggunakan alat auksanometer. Sedangkan perkembangan merupakan
spesialisasi sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran, tetapi melalui perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil (plantula) dari dalam biji hasil dari
perkembangan dan pertumbuhan embrio. Perkembangan dan pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor pendukung yang paling penting bagi proses perkecambahan adalah air.
Proses awal perkecambahan dimulai dari penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang
berimbibisi bisa mengakibatkan biji memecah kulit pembungkusnya dan mengembang serta memicu
perubahan metabolik pada embrio sehingga biji mengalami pertumbuhan. Selain itu, proses
perkecambahan juga membutuhkan cahaya. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses
fotosintesis pada kecambah yang menimbulkan gejala etiolasi. Gejala ini dapat dilihat dari batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna
pucat. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat
dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih
kokoh.Sesuai dengan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, mengenai faktor yang berpengaruh pada
proses perkembangan dan pertumbuhan biji kacang hijau. Maka dilakukanlah percobaan ini.

B. Tujuan pratikum

Untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau


dan mengetahui perbedaan dari proses perkecambahan kacang hijau yang ditanam melalui
media tanam berupa kapas yang dibasahi air dan kapas yang tidak dibasahi air. Selain itu juga
untuk mengetahui faktor air dalam perkembangan kecambah kacang hijau.

C. Hipotesis
Selain media tanam, air juga berpengaruh berpengaruh bagi pertumbuhan dan
perkecambahan kacang hijau, Perbedaan kacang hijau yang ditanam pada media tanam
berupa kapas yang di beri air dan kapas yang tidak diberi air terdapat pada ukuran tumbuhan,
kesuburan, dll. Kacang hijau yang ditanam pada kapas tumbuh lebih subur dari pada kacang
hijau yang ditanam pada kapas yang tidak diberi air.
D. Tinjauan pustaka
v Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat
balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap
sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar


dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses
yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat
dinyatakan dengan angka.

v Pengaruh kapas dan air pada perkembangan kacang hijau

kapas terdiri atas serat-serat tumbuhan (selulosa). Sedangkan zat-zat hara lainnya
sangat sedikit. Alasan utama pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena
kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih, sehingga kacang hijau
yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih cepat dan subur. Selain itu, tekstur
kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda
dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka
waktu tertentu. Namun, kapas juga memiliki kekurangan yaitu kapas tidak
mengandung unsur zat-zat hara yang dapat menunjang kehidupan tanaman dalam
jangka waktu lebih lama. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur zat hara
yang dapat menunjang kehidupan tanaman kacang hijau seperti penyiraman. Maka
kacang hijau tersebut akan tumbuh lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan
media tanam.

Sedangkan air merupakan komponen yang sangat penting dalam


kehidupan makhluk hidup. Air sering kali membatasi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman berbeda-beda,
tergantung jenis tumbuhan dan fase pertumbuhannya. Kekurangan air dapat
memengaruhi turgor sel sehingga akan memengaruhi perkembangan sel,
sintesis protein, dan sintesis dinding sel. Ketersediaan air akan memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Kehilangan air dari tanaman
oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang tidak dapat dielakkan lagi dari
keperluan membuka dan menutuonya stomata untuk CO2 dan kehilangan air
melalui transpirasi lebih besar memlalui stomata dari pada kartikula. Tanaman
dalam kondisi kekurangan air terus menerus akan mengalami stress air.
Pengaruh ketersedian air terhadap pertumbuhan tanaman tergantung pada
tingkat ketersediaan air yang dialami dan jenis atau kultivar yang ditanaman.
Pengaruh awal dari tanaman yang mendapat kekurangan air adalah terjadi
hambatan terhadap pembukaan stomata daun yang kemudian berpengaruh
besar terhadap proses fisiologis dan metabolisme dalam tanaman.

Perkecambahan btji merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-


komponen btji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (tingkat kemasakan biii, ukuran biji, dormansi,
dan penghambat perkecambahan) maupun faktor-faktor luar (air, temperatur, oksigen,
dan cahaya). Air merupakan salah satu faktor luar yang sangat penting dalam
perkecambahan, karena penyerapan air merupakan tahap awal perkecambahan biii.
Air berperan penting untuk mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam
biji, melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan
endosperm, fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan
protoplasma dan media angkutan makanan dari endospenn atau kotiledon ke daerah
titik-titik tumbuh. Rasio panjang akar seminal:panjang tunas padi dan gandum pada
fase perkecambahan meningkat pada saat kekurangan air akibat terbatasnya pasokan
air dan nutrien untuk tunas dan adanya sinyal hormonal yang diinduksi di akar
sebagai respons terhadap kekurangan air. Studi berbagai indikator toleransi
kekeringan pada tumbuhan pada fase perkecambahan akan memperkaya wawasan
tentang adaptasi tumbuhan terhadap kekurangan air dan akan mendukung program
pemuliaan tanaman di daerah yang megalami kekeringan.

v Perkecambahan

Permbuhan pada tanaman diawali dengan proses perkecambahan. Hal


tersebut terjadi setelah biji mengalami masa dormansi. Masa dormansi merupakan
suatu peristiwa istirahat atau biji tidak aktif untuk melakukan aktivitas pertumbuhan.
Pada umumnya, peristiwa ini terjadi di musim kemarau. Hal itu terjadi karena
tumbuhan kekurangan air. Disamping itu, perkecambahan merupakan suatu peristiwa
munculnya tanaman kecil atau plantula dari dalam biji.

Peristiwa perkecambahan biji diawali dengan proses penyerapan air oleh biji
yang dinamakan dengan imbibisi. Peristiwa masuknya air ke dalam biji memacu
aktivitas hormon giberelin untuk memacu butir-butir aleuron. Butir tersebut
digunakan untuk mensintesis enzim alfa amilase dan protease. Terbentuknya enzim
alfa amilase dan protease tersebut akan memacu pemecahan amilum dan protein
dalam endosperm menjadi glukosa dan asam amino yang akan menjadi substrat.
Substrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme atau respirasi.

Tersedianya substrat yang cukup banyak akan mendorong peningkatan


respirasi untuk menghasilkan energi. Agar tersedia energi yang cukup untuk
pembelahan sel embrio di dalam biji secara mitosis.Hal tersebut menyebabkan biji
menjadi pecah dan terjasi proses perkecambahan yang ditandai dengan munculnya
plantula dari dalam biji. Faktor-faktor yang dapat menstimulasi perkecambahan yaitu
air, suhu, oksigen, dan kelembaban. Itu merupakan faktor eksternal. Sedangkan faktor
internal mencakup enzim dan hormon yang dapat mempengaruhi kecepatan
perkecambahan. Biji dapat berkecambah membentuk plantula. Sebab di dalam biji
ada embrio. Embrio atau lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian yaitu sebagai
berikut:
(a) radikula atau akar lembaga
(b) kotiledon atau daun lembaga
(c) kaulikulus atau batang lembaga.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Alat dan bahan


v Kacang hijau 50 biji
v 10 botol aqua gelas
v Air
v Penggaris dan alat tulis

B. Cara kerja
v Siapkan 10 botol aqua gelas dan isi setengahnya dengan kapas
v 5 botol aqua gelas yang telah mengandung kapas silahkan dibasahi kapasnya
cukup sampai kapasnya basah jangan terlalu banyak air
v Semaikan 5 biji kacanghijau tiap-tiap botol aqua dengan mengatur jaraknya yang rapi
v 5 botol aqua yang tidak dibasahi diberi nomor 1-5 dan 5 botol yang yang
kapasnya dibasahi diberi nomor 1-5
v Silahkan lihat pertumbuhan kecambah kacang hijau dari hari pertama tumbuh
langsung diukur dengan penggaris dan dicatat ukuran panjang pertama dalam satuan
cm
v Melakukan pengukuran selama 3 hari berturut-turut

C. Waktu dan tempat


Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian kecambah kacang hijau :

v Waktu : 08 – 10 agustus 2021


v Tempat : dirumah

D. Cara pengambilan data


Pengambilan data ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut, dengan mengukur
panjang dari kecambah menggunakan penggaris dan melihat berubahan dari hari pertama
sampai hari ketiga lalu memfoto ukuran dan perkembangan kecambah selama 3 hari.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data pengamatan

KAPAS YANG DIBASAHI


HARI DAN
NO
TANGGAL 1 2 3 4 5

1. Minggu, 08-08-2021 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm

2. Senin, 09-08-2021 1,7 cm 1,2 cm 1,5 cm 1,8 cm 1,7 cm

3. Selasa, 10-09-2021 6,7 cm 4,8 cm 6,0 cm 7,8 cm 12,5 cm

Ket
:
Belum ada perkembangan = -

KAPAS YANG TIDAK DIBASAHI


HARI DAN
NO
TANGGAL 1 2 3 4 5

1. Minggu, 08-08-2021 - - - - -
2. Senin, 09-08-2021 - - 0,2 - -
cm

3. Selasa, 10-08-2021 - - 1,7 - -


cm

Ket
:
Belum ada perkembangan = -
Penjelasan pengamatan :
Hari Penjelasan
ke-
· Kapas yang dibasahi air
Botol 1 = kacang hijau semuanya sudah memiliki akar
Botol 2 = kacang hijau yang belum memiliki akar ada satu biji dan yang lain
sudah memiliki akar
Botol 3 = satu biji memiliki akar dan yang lainnya belum memiliki akat tetapi
kulit nya mulai terbuka
1 Botol 4 = kacang hijau yang memiliki akar ada satu biji dan yang lain belum
memiliki akar
Botol 5 = kacang hijau yang terlepas dari kulit nya ada satu biji dan yang belum
memiliki akar ada satu biji

· Kapas yang tidak dibasahi air


Semua kacang hijau belum ada perkembangan

Kapas yang dibasahi air


Botol 1 = ada yang berdaun kuning kehijauan, beberapa sudah terlepas dari kulit nya dan dan
ukurannya sudah bertambah
Botol 2 = banyak yang sudah terlepas dari kulit nya, ada yang sudah mukai berdaun warna
kuning
Botol 3 = ada yang sudah terlepas dari kulit dan ukuran nya sudah bertambah dari hari
sebelumnya
2 Botol 4 = belum ada yang terlepas dari kulit dan sudah memiliki akar semua Botol 5 = sudah
ada yang berdaun kuning kehijauan dan baru berwarna kuning,
dan satu biji yang baru tumbuh akar

Kapas yang tidak dibasahi air


Empat gelas kacang hijau belum ada perkembangan,sedangkan satu gelas kacang hijau
bertumbuh sedikit karena terkena air hujan
Kapas yang dibasahi air
Botol 1 = biji sudah ada yang memiliki daun warna kuning, akarnya mulai bercabang, batang
panjang dan ramping, ada yang belum terlepas dari kulitnya
Botol 2 = biji sudah berdaun warna kuning semua, akar nya sudah bercabang, batang panjang
dan ramping, masi ada biji yang belum terlepas dari kulit
Botol 3 = belum ada yang terlepas dari kulit, batang memanjang dan ramping, dan sudah ada
biji yang berdaun warna kuning
Botol 4 = biji belum ada yang terlepas dari kulit, ada yang sudah berdaun warna kuning, dan
3
batang nya ramping
Botol 5 = sudah memiliki daun berwarna kuning semua, akar bercabang, ada yang sudah
terlepas dari kulit dan juga ada yang belum terlepas dari kulit
Kapas yang tidak dibasahi air
Empat gelas kacang hijau masih belum ada perkembangan,satu gelas kacang hijau
bertumbuh menjadi 1,7 cm

B. Pembahasaan
Dari percobaan di atas kita dapat mengetahui bahwa pertumbuhan kacang hijau
dipengaruhi oleh media yang di gunakan untuk menanam. Selain itu, air juga sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau karena air adalah cairan yang tidak
berbau, tidak berwarna, dan sangat di butuhkan untuk pertumbuhan, sehingga air sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, semakin banyak air maka semakin
cepat pertumbuhan biji kacang hijau.

Perkembangan biji merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen


biji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor dalam (tingkat kemasakan biji, ukuran biji, dominasi, dan penghambat
perkecambahan) maupun fakto-faktor luar (air, temperatur, oksigen, dan cahaya). Air
merupakan salah satu faktor luar yang sangat penting dalam perkecambahan, karena
penyerapan air merupakan tahap awal luar yang sangat penting dalam perkecambahan biji.
Air berperan penting untuk mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik didalam biji,
melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas
untuk masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media angkutan
makanan dari endosperm atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh.

Pada hasil penelitian tersebut biji kacang hijau yang diberi air lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan biji kacang hijau yang tidak diberi air. Pada hari pertama kapas yang
diberi air batang dan akar nya masih pendek dan batang agak gemuk, sedangkan di kapas
yang tidak diberi air tidak memiliki perkembangan. Pada hari kedua kapas yang diberi air
batang nya sudah berkembang hingga panjangnya setengah dari botol aqua gelas tersebut
sedangkan kapas yang tidak diberi air juga belum ada perkembangannya. Dan di hari ketiga
kapas yang diberi air ketinggian batangnya sudah ada yang melewati batas dari botol aqua,
beberapa sudah memiliki daun, dan akarnya pun juga sudah bercabang sedangkan kapas
yang tidak diberi air juga tidak ada perkembangannya sama sekali.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengingat bahwa air sangat mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan itu sendiri, terutama
biji kacang hijau. Beberapa fungsi air dalam tubuh tumbuhan antara lain sebagai pelarut
universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, sebagai medium reaksi
enzimatis, dan secara secara tidak langsung air memengaruhi laju reaksi metabolisme. Yang
mempengaruhi terhadap pertumbuhan biji kacang hijau:

1. Keadaan biji (keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang


hijau adalah tidak mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal
perkecambahan biji).
2. Kadar air, sangat berpengaruh terhadap perkecambahan, dengan kadar air biji
yang berlebihan maka tingkat penyerapan air pada waktu perkecambahan tidak dapat
optimum, karena selama periode pemasakan benih, air dikurangi atau hilang dari benih,
namun untuk perkecambahan diperlukan penambahan air kembali.

Saat memberi media kapas yang diberi pada saat itu tidak terlalu basah juga tidak
terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang hijau akan membusuk karena terlalu
banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau
mungkin mati karena kekurangan air. Makanya pada kapas yang tidak diberi air tidak ada
perkembangan karena tidak ada air nya.
DAFTAR PUSTAKA

www.slideshare.net
https://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
https://farming.id www.petanihebat.com
https://www.portal-ilmu.com/2020/01/pengertian-pertumbuhan-dan_15.html
https://www.semanticscholar.org/paper/PERANAN-AIR-DALAM-PERKECAMBAHAN-
BIJI-Ai-Ballo/
http://repo.unsrat.ac.id/508/
Lampiran

Gelas kacang hijau yang tidak dibasahi

Gelas 1 :

Gelas 2 :

Gelas 3 :

Gelas 4 :

Gelas 5 :
Gelas kacang hijau yang dibasahi

Gelas 1 :

Gelas2:

Gelas 3 :

Gelas 4 :

Gelas 5 :

Anda mungkin juga menyukai