Anda di halaman 1dari 41

OBSERVASI ALAT LISTRIK LABORATORIUM DAN ALAT LAPANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
Dosen Pengampu :
Dr. Didik Priyandoko, M. Si.
Dr. Bambang Supriatno, M. Si.
Dr. H. Riandi, M. Si.
Tri Suwandi, S. Pd., M. Sc.

Disusun oleh :
Kelompok 8 / Kelas A – 2019
Anissa Wulansari 1902012
Cicilia Tiara 1909733
Ira Nurhasanah 1901838
Jihan N. Salsabila 1901107
Khaira Maulida 1909702
Salma Hasna 1908153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAM ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan
B. Waktu dan Tempat
1. Hari dan Tanggal : Jum’at, 13 Desember 2019
Waktu : 12.30 – 13.00
Tempat : Laboratorium Ekologi
2. Hari dan Tanggal : Senin, 16 Desember 2019
Waktu : 12.30 – 13.00
Tempat : Auditorium lantai 2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui identitas alat-alat listrik dan alat-alat lapangan yang ada
di laboratorium
2. Untuk mengetahui prinsip kerja alat-alat listrik dan alat-alat lapangan yang
ada di laboratorium
3. Untuk mengetahui kegunaan dan cara menggunakan alat-alat listrik dan
alat-alat lapangan yang ada di laboratorium sesuai SOP
4. Untuk mengetahui pemeliharaan alat-alat listrik dan alat-alat lapangan yang
ada di laboratorium
D. Dasar Teori
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali
(Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan
sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan
sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau
bidang ilmu lain.
Laboratorium memiliki banyak fungsi, baik sebagai sumber belajar, metode
pembelajaran, dan prasarana pendidikan. Untuk memfasilitasi kegiatan belajar
mengajar dalam laboratorium, diperlukan fasilitas atau sarana dan prasarana
yang memadai. Baik dalam segi tata letak ruangan maupun alat yang digunakan
dalam praktikum atau kegiatan laboratorium.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 2
Pada umumnya laboratorium memiliki fungsi sebagai sarana atau tempat
untuk mengadakan kegiatan-kegiatan pengujian, pengamatan, pengkajian,
pengukuran, dan pengembangan terhadap gejala-gejala, perilaku, sifat-sifat
dan penerapan atau penggunaan unsur-unsur seperti alat-alat, komponen, dan
sistem keelektrikan. Pentingnya mengenali alat laboratorium, baik alat umum,
khusus, listrik, maupun alat yang digunakan untuk praktik lapangan, maka
diwajibkan untuk mengetahui dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-
alat tersebut (Ginting, Tjumin, 2007)
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-
alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph, barograph (Firebiology, 2007). Dari uraian tersebut, tersirat
bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau
menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.
Alat-alat yang terdapat di Laboratorium memerlukan perlakuan khusus
sesuai sifat dan karakteristik alat tersebut. Perlakuan yang salah, baik saat
membawa, menggunakan, maupun menyimpan alat dapat memeprcepat
kerusakan dan memperbesar potensi kecelakaan kerja di Laboratorium maupun
di Lapangan. Selain itu, penggunaan alat yang teat dapat menentukan
keberhasilan kegiatan atau kelancaran penelitian dan eksperimen.
Dilihat dari penggunaannya, alat lapangan yang biasa digunakan ada yang
bersifat manual, ada pula yang bersifat digital. Alat yang bersifat manual
biasanya memiliki teknik penggunaan yang cukup bertahan bila dibandingkan
dengan alat yang bersifat digital. Walaupun begitu, alat yang bersifat digital
juga memiliki beberapa kelemahan seperti sensitivitas tinggi sehingga
pengguanaannya harus dilakukansecara hati-hati dan secara ekonomis lebih
mahal dari alat yang bersifat manual (Annisa, 2013) Pengetahuan mengenai
fungsi, spesifikasi, cara kerja, serta prinsip kerjaalat merupakan hal yang wajib

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 3
diketahui mengingat peran alat yang sangatfundamental dalam kegiatan
praktikum.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1. Alat yang digunakan

No. Alat Jumlah

1. Buku Catatan 1 buah

2. Alat Tulis 1 buah

3. Kamera Ponsel 1 buah

Tabel E.2. Alat yang diobservasi

No. Alat Jumlah

1. Oven 1 buah

2. Inkubator 1 buah

3. Autoclave 1 buah

4. Spectrophotometer 1 buah

5. Centrifuge 1 buah

6. Evaporator 1 buah

7. DO meter 1 buah

8. pH meter 1 buah

9. Soil tester 1 buah

10. Lux meter 1 buah

11. Conductivity meter 1 buah

12. Thermohigrometer 1 buah

13. Anemometer 1 buah

14. Turbidity meter 1 buah

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 4
F. Langkah Kerja

Macam-macam alat
Laboratorium listrik dan alat lapangan Hasil pengamatan
dikunjungi diamati, diidentifikasi, dicatat
dan dipelajari

Membuat laporan hasil observasi Macam-macam alat listrik dan


alat lapangan didokumentasi

Diagram F.1. Langkah Kerja


G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1. Alat-alat listrik di Laboratorium
No. Nama Alat Gambar Fungsi Spesifikasi

1. Oven Tombol “POWER”


untuk menyalakan dan
mematikan oven, ada
Memanaskan ataupun juga bagian untuk
mengeringkan.(peralatan menaik turunkan kipas.
gelas laboratorium, zat- Pada bagian depan oven
Gambar 1. Oven zat kimia maupun ada layar untuk
(Dok. Kelompok 8, 2019) pelarut organik). Dapat mengetahui suhu oven.
pula digunakan untuk Selain itu ada tombol set
mengukur kadar air. ke atas (UP) atau ke
bawah (DOWN) untuk
mengatur suhu yang
diinginkan.
2. Inkubator Inkubator dilengkapi
dengan pengatur suhu
dan pengatur waktu.
Kapasitas inkubator juga
Tempat membiakkan
bermacam-macam dan
bakteri pada suhu yang
biasanya dilengkapi
terkontrol.
dengan shaker.
Di letakkan diatas meja
Gambar 2. Inkubator dan dekat dengan
(Dok. Inkubatorbinder, 2017) sumber listrik.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 5
No. Nama Alat Gambar Fungsi Spesifikasi
3. Autoclave Terdapat timer untuk
mengatur lamanya
proses sterilisasi,
katup uap air,
Sebagai alat sterilisasi pengukur tekanan,
dengan cara basah yang katup pengaman
mengunakan uap air jenuh (untuk mengunci
bertekanan tinggi. autoclave), tombol
on/off, thermometer,
Gambar 3. Autoclave
lempeng sumber
(Dok. Kelompok 8, 2019) panas, skrup
pengaman, dan kabel
listrik.
4. Spectrophot- Spectrophotometer
ometer Mengukur absorbansi terdiri dari sumber
dengan cara melewatkan cahaya,
cahaya dengan panjang monokromator,
gelombang tertentu pada sample
suatu objek kaca atau kompartemen,
kuarsa yang disebut detector, amplifier,
Gambar 4. Spectrophotometer
kuvet. indikator.
(Dok. Kelompok 8, 2019)
5. Centrifuge Centrifuge memiliki
beberapa bagian,
yaitu motor
(penggerak rotor),
rotor (tempat
Memisahkan sample meletakkan tabung),
berdasarkan massa jenis Panel control
pada kecepatan tinggi. (tombol on/off,
pengatur speed &
time), lid/penutup,
body/badan.
Gambar 5. Centrifuge
(Dok. Kelompok 8, 2019)
6. Evaporator Pada umumnya
terdiri dari tiga
bagian, yaitu
Mengubah sebagian atau penukar panas,
keseluruhan sebuah bagian evaporasi,
pelarut dari sebuah dan pemisah untuk
larutan dari bentuk cair memisahkan uap dari
menjadi uap. cairan lalu
dimasukkan ke
Gambar 6. Evaporator dalam kondenser.
(Dok. Indotranding, 2019)

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 6
Tabel G.2. Alat-alat Lapangan
No. Nama Alat Gambar Fungsi Spesifikasi

1. DO meter

Mengukur kadar
oksigen yang terlarut Alat faktor akuatik
dalam air.

Gambar 7. DO meter
(Dok. Kelompok 8, 2019)
2. pH meter

Mengukur pH
(Keasaman atau gaya
basa) yang cair (Khusus
probes meskipun
Alat faktor klimatik
kadang-kadang
digunakan untuk
mengukur PH of semi-
Gambar 8. pH meter solid zat).
(Dok.universalmarketasia,
2018)
3. Soil tester

Mengukur kadar
keasaman tanah dan Alat faktor Edafik
kelembaban tanah.

Gambar 9. Soil tester


(Dok.Kelompok 8, 2019)
4. Lux meter Lux meter terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian
utama yang terdapat
Mengetahui intentitas tombol power dan
cahaya ditempat pengaturan range untuk
tertentu. intensitas cahaya, dan
bagian yang kecil yang
terdapat bagian bulat
putih untuk menangkap
Gambar 10. Lux meter

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 7
No. Nama Alat Gambar Fungsi Spesifikasi

5. Conductivity
meter

Menghitung jumlah ion-


ion dalam suatu larutan
Alat faktor Akuatik.
dan mengukur kuat arus
listrik pada air.

Gambar 11. Conductivity meter


(Dok. Kelompok 8, 2019)
6. Thermohigro-
meter Memiliki dua
termometer yaitu dry
Mengetahui suhu bulb dan wet bulb. Dry
bulb terdiri dari sumbu
tertinggi dan terendah di
tempat dan waktu kapas yang kering
tertentu. sedangkan wet bulb
terdiri dari sumbu kapas
basah yang terendam air.
Gambar 12. Thermohigrometer
(Dok. Kelompok 8, 2019)
7. Anemometer

Mengukur arah dan


Alat faktor klimatik.
kecepatan angin.

Gambar 13. Anemometer


(Dok. Kelompok 8, 2019)
8. Turbidity
meter Dimensi: PxLxT (10 x
17 x 5) cm; Berat : 2 Kg;
Mengukur tingkat Daya gerak : Battery 2 x
kekeruhan air. 9 Volt. Hasil uji
kekeruhan yang berkisar
Gambar 14. Turbidity meter antara 0-50 NTU.
(Dok. Inatrumenanalisis, 2019)
(Dok. Tokopedia, 2017) cahaya. Satuan yang
digunakan : Lux.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 8
H. Pembahasan
1. Oven
Oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan
menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan
alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridisk (cawan petri), tabung reaksi dan
gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas juga dapat
disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu. lamanya sterilisasi
tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.
Sterilisasi dengan oven tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang
membutuhkan keakuratan (contoh : alat ukur) dan penutup karet atau
plastik.
2. Inkubator
Incubator digunakan untuk mengatur suhu agar didapat suhu yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna atau metode yang sedang dijalani.
Inkubator menjadi alat yang sangat berperan dalam dunia penelitian,
terutama dalam hal persiapan media dan kultur organisme (inoculum)
seperti bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur membutuhkan suhu yang sesuai
agar dapat bertumbuh dengan baik (Bakteri pada umumnya hidup di suhu
370C dan jamur pada umunya di suhu 300C). Karena itu dibutuhkan
inkubator yang dapat mengatur dan mengondisikan suhu secara tepat dan
konsisten.
3. Autoclave
Autoclave adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan
uap panas dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 0C
hingga 125 0C dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Waktu yang
diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat bahan yang disterilkan,
tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik digunakan untuk
sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121 0C selama 15 menit. Agar

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 9
penggunaan autoclave efektif, uap air harus dapat menembus setiap alat
yang disterilkan. Oleh karena itu, autoclave tidak boleh terlalu penuh, agar
uap air benar-benar menembus semua area. (Adji, Dhirgo dkk, 2007).

4. Spectrophotometer
Spectrophotometer berfungsi untuk mengukur absorbansi dengan
cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Prinsip kerja spectrophotometer
adalah nilai absorbansi dari cahaya yang diserap sebanding dengan
konsentrasi larutan di dalam kuvet.
5. Centrifuge
Centrifuge atau sentrifugasi berfungsi untuk memisahkan partikel
padat dan partikel cair dalam satu larutan. Dengan prinsip gaya centrifugal,
ketika suatu cairan dalam tabung diputar dengan kecepatan penuh pada satu
pusat. Partikel zat yang masanya lebih berat akan bergerak ke bagian bawah
tabung, sehingga partikel yang lebih ringan atau lebih cair berada di bagian
atas tabung. Salah satu contohnya adalah pemisahan serum pada sample
darah untuk pemeriksaan laboratorium kesehatan.
6. Evaporator
Evaporator adalah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
7. DO Meter
DO Meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar
oksigen terlarut (Dissolve Oxygen) di dalam air atau larutan. Nilai oksigen
terlarut di dalam air akan sangat dipengaruhi oleh banyak factor,
diantaranya adalah factor suhu dan juga kandungan zat-zat organic yang ada
di dalamnya. Kualitas air yang bagus biasanya akan memiliki nilai Dissolve
Oxygen yang tinggi, sebaliknya air yang sudah tercemar, kandungan
oksigen terlarutnya akan rendah.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 10
8. pH Meter
pH Meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau
kebasaan suatu cairan, pada pH meter digital terdapat elektroda khusus yang
berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat , elektroda (probe
pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan
menampilkan nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari
pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari
kaca. Pada bagian bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian
sensitif dari probe yang berisi sensor. Jangan pernah menyentuh bola
dengan tangan dan bersihkan dengan bantuan kertas tisu dengan tangan
sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan, probe dicelupkan ke dalam
larutan. Probe dipasang di lengan dikenal sebagai probe lengan.
9. Soil Tester
Soil tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban
dan pH tanah. Prinsip ker) alat ini adalah mengukur kadar pH dalam tanah
dan kelembaban tanah. Pemakaian soil tester untuk mendapatkan pH tanah
agak berbeda dengan kertas lakmus, bentuknyaseperti pahat dan berukuran
pendek, oleh karena bentuknya seperti pahat
10. Lux Meter
Lux meter adalah alat untuk mengukur intensitas atau jumlah cahaya
di sekitar kita. Prinsip kerja alat ini adalah di dalam alat ini memperlihatkan
hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari
rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut
diletakkan di sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya akan
menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh selfoto menjadi arus
listrik. semakin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan
pun semakin besar, jadi prinsip kerjanya yaitu bekerja dengan sensor
cahaya.
11. Conductivity meter

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 11
Conductivity meter adalah alat untuk mengukur nilai konduktivitas
listrik (specific/electric conductivity) suatu larutan atau cairan. Nilai
konduktivitas listrik sebuah zat cair menjadi referensi atas jumlah ion serta
konsentrasi padatan (Total Dissolved Solid / TDS) yang terlarut di
dalamnya. Pengukuran jumlah ion di dalam suatu cairan menjadi penting
untuk beberapa kasus. Salah satu contoh adalah untuk memonitor kualitas
air boiler (baca artikel berikut). Hal ini terkait pengaruh konsentrasi ion-ion
mineral terhadap terjadinya korosi pada pipa boiler (galvanic corrosion).
12. Thermohigrometer
Thermohigrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator
pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi
untuk mengukur suhu pada suatu ruangan,sedangkan hygrometer berfungsi
untuk mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Jadi,bisa disimpulkan
bahwa thermohygrometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban
di suatu tempat baik itu indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar
ruangan).
13. Anemometer
Anemometer merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui kecepatan angin dan sering digunakan demi kepentingan di
bidang geofisika, meteorologi maupun stasiun prakiraan cuaca.
Anemometer sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu “anemos” yang
berarti angin. Menurut sejarah anemometer pertama kali dibuat oleh seorang
seniman yang berasal dari Italia yaitu Leon Battista Alberti pada tahun
1450. Pembuatan anemometer tersebut bermaksud untuk mengetahui
kecepatan angin dan juga tekanannya. Saat itu anemometer yang dibuat oleh
Alberti berupa piringan yang terdapat tulisan arah mata angin sebagai tanda
dari mana angin tersebut berhembus. Sedangkan arah dari piringan
menandakan kecepatan angin.
14. Turbidity Meter
Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan
untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 12
merupakan alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar
dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan
terhadap cahaya yang datang.
Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan
adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini
banyak digunakan dalam pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa
air yang akan digunakan memiliki kualitas yang baik dilihat dari tingkat
kekeruhanya.
Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya yaitu partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme
yang ada pada cairan tersebut, zat padat terlarut dan lainya.
Kekeruhan dilihat pada konsentrasi ketidaklarutan, keberadaan partikel
pada suatu cairan yang diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units
(NTU). Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan
sampel, bukan warna.
I. Pertanyaan
I.1 Alat-alat listrik laboratorium
1. Bagaimana prinsip kerja alat listrik di laboratorium?
Jawab:
Tabel I.1.1. Prinsip Kerja Alat listrik di Lab

No. Nama Alat Prinsip Kerja

1. Oven 1. Panas akan diabsorbsi oleh permukaan


luar obat yang disterilkan.
2. Selanjutnya, merambat kebagian dalam
dari permukaan hingga pada akhirnya
suhu sterilisasi tercapai.
3. Mikroorganime mati melalui
mekanisme oksidasi sampai terjadinya
koagulasi protein sel mikroorganisme.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 13
4. Bekerja pada suhu 170-1800C selama 2-
3 jam, alat-alat dari logam dan gelas.
5. Dan 1500C selama ± 1 jam untuk bahan-
bahan berupa minyak, parafin atau salep.

2. Inkubator Menginkubasi dengan menggunakan suhu


tertentu dalam keadaan diam.

3. Autoclave 1. Saat sumber dinyalakan, maka air akan


mulai mendidih.
2. Uap air akan mendesak udara yang
mengisi di dalam autoclave
3. Jika udara telah terganti oleh uap air,
katup udara atau katup uap akan ditutup
sehingga tekanan di dalamnya semakin
rendah.
4. Saat tekanan telah mencapai suhu sesuai,
proses sterilisasi dimulai dan timer akan
mulai menghitung mundur.
5. Sumber panas akan langsung dimatikan
dan tekanan akan kembali turun secara
perlahan hingga suhu kembali ke 00C.

4. Spectrophotometer Nilai absorbansi dari cahaya yang diserap


sebanding dengan konsentrasi larutan di
dalam kuvet.

5. Centrifuge Menggunakan prinsip gaya centrifugal atau


kebalikan dari gaya centripetal yang dikenal
dalam ilmu fisika. Gaya tersebut akan
membuat partikel yang memiliki masa lebih
besar bergerak ke bagian bawah, sehingga
apabila terdapat partikel tersuspensi dalam

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 14
sebuah larutan, maka akan mengendap ke
bagian bawah.
Laju endapan partikel tersuspensi dapat
diatur dengan mengatur keceoatan
centrifuge. Tabung yang berisi larutan
diletakkan di rotor dengan posisi miring
untuk mencegah cairan di dalam tabung
tumpah sekaligus untuk mempermudah
endapan bergerak ke bagian bawah.
6. Evaporator Menggunakan prinsip vakum distilasi.
Prinsip utama alat ini terletak pada
penurunan tekanan sehingga pelarut dapat
menguap pada suhu di bawah titik didihnya
dan terpisah dari sumbernya dengan
pemanasan secara vakum. Evapator mampu
menguapkan pelarut dibawah titik didih
sehingga zat yang terkandung di dalam
pelarut tidak rusak oleh suhu yang tinggi.
Banyak cairan organik yang tidak dapat
didistilasi pada tekanan atmosfer karena
temperatur yang diperlukan untuk
berlangsungnya distilasi dapat
menyebabkan senyawa terdekomposisi
(biasanya terjadi pada senyawa bertitik didih
lebih dari 2000C).

2. Apa kegunaaan dan manfaat masing-masing alat listrik laboratorium?


Jawab:
Tabel I.1.2. Kegunaan dan Manfaat Alat Listrik Laboratorium

No. Nama Alat Kegunaan dan Manfaat

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 15
1. Oven Memanaskan ataupun mengeringkan.
Biasanya digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia
maupun pelarut organik. Dapat pula
digunakan untuk mengukur kadar air.
Mengapa penting? Karena oven memiliki
banyak fungsi penting dalam kegiatan
laboratorium, baik itu mengeringkan
spesimen dan juga alat laboratorium.

2. Inkubator Mengontrol atau menjaga kondisi


lingkungan di dalam inkubator, seperti suhu
dan kelembapan untuk mengembangbiakkan
mikroorganisme.
Mengapa penting? Dengan adanya incubator
dapat mempermudah dalam
mengembangbiakkan mikroorganisme
untuk digunakan dalam penelitian.

3. Autoclave Untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium


atau bahan-bahan yang akan digunakan.
Mengapa penting? Karena autoclave hanya
membutuhkan air untuk melakukan
sterilisasi basah alat-alat laboratorium. Alat-
alat laboratorium haruslah disterilkan,
terlebih setelah digunakan.

4. Spectrophotometer Untuk mengukur absorbansi dengan cara


melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu objek kaca
atau kuarsa yang disebut kuvet.
Mengapa penting? Untuk mengetahui
spectrum cahaya yang dibutuhkan saat

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 16
penelitian, misalnya kita jadi bisa
mengetahui spectrum cahaya yang
dibutuhkan untuk fotosintesis.

5. Centrifuge Centrifuge atau sentrifugasi berfungsi untuk


memisahkan partikel padat dan partikel cair
dalam satu larutan berdasarkan massanya.
Mengapa penting? Benda ini dapat
memudahkan kegiatan laboratorium untuk
memisahkan partikel dalam sebuah sample,
misalnya digunakan saat pengambilan
sample darah untuk tes kesehatan.
6. Evaporator Mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari
bentuk cair menjadi uap.
Mengapa penting? Karena ada beberapa zat
kimia yang dibutuhkan dalam biologi tidak
dibutuhkan dalam bentuk cair, melainkan
uap.

3. Bagaimana penggunaan alat yang benar dan sesuai dengan Standar


operating Prosedur (SOP)?
Jawab:
a) Oven
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik.
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi
kemudian atur dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian
lampu di drying oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika
peralatan terbuat dari plastic, dan bahan yang mudah berubah

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 17
volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak
melebihi 100°C.
• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
• Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
• Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara
otomatis kemali ke nol.
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium
mendingin didalam oven, setelah mendingin keluarkan
peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium
dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.
b) Inkubator
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Nyalakan alat
3. Atur suhu dalam inkubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan
atas tombol set hingga mencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol
set. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara
otomatis setelah beberapa menit.
6. Siapkan sampel (kultur mikroorganisme) yang akan
diinkubasikan, kemudian letakan dalam rak yang terdapat
dalam inkubator tersebut.
7. Kemudian masukkan media pembiakan berisi mikroorganisme
(sampel kultur) yang akan mau di inkubasi. Jika menggunakan
cawan petri, maka bungkus dengan kertas terlebih dahulu.
c) Autoclave
1. Hubungkan kabel power dengan kabel kontak.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 18
2. Tekan tombol power yang ada di bawah alat dan
pastikan lampu berwarna hijau.
3. Tunggu sampai tampilan layer muncul tulisan
‘Runyes’.
4. Tekan tombol menu.
5. Pilih tombol select untuk memilih waktu
pengeringan.
6. Letakkan alat yang akan disterilisasi di atas tray,
kemudian masukkan ke dalam alat sterilisasi.
7. Tutup pintu alat sampai terdengar bunyi ‘Bip’.
8. Setelah terisi semua tekan tombol ‘Start’ di menu
tombol.
9. Tunggu sampai layar alat sterilisasi muncul tulisan
‘End’.
10. Buka tutup Autoclave, tekan tombol ‘Power’ untuk
mematikan alat.
d) Spectrophotometer
1. Hubungkan alat dengan arus listrik AC 220V.
2. Nyalakan alat spectronic-20 dengan tombol saklar atau
pengatur 0%T. Nyala merah dari lampu indikator menandakan
adanya arus yang mengalir. Biarkan lebih kurang 15 menit.
3. Pilih panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara
memutar pengatur panjang gelombang.
4. Atur meter ke pembacaan 0%T.
5. Masukkan larutan blanko (aquades) ke tempat sampel kuvet.
6. Atur meter ke pembacaan 0%T.
7. Ganti blanko dengan larutan berwarna yang lain dan baca
absorbansi atau transitansi yang ditunjukan oleh jarum pada
pembacaan A/T.
8. Jika sudah selesai, matikan alat.
e) Centrifuge

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 19
1. Hubungkan kabel power modul dengan sumber tegangan PLN
(220V).
2. Nyalakan alat dengan menekan saklar power ON/ OFF para
posisi ON dan modul akan menyala.
3. Pada saat alat dinyalakan, maka kipas yang berada di dalam alat
akan menyala kemudian muncul tampilan yang memberikan
informasi mengenai alat dan pembuatnya.
4. Lakukan pengaturan kecepatan sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan. Menekan tombol up untuk menambahkan
nilai pengaturan dan tombol down untuk mengurangi nilai
pengaturan. Setelah nilai pengaturan telah sesuai dengan nilai
yang dibutuhkan maka tekan tombol OK.
5. Lakukan pengaturan waktu sesuai dengan pemeriksaan yang
akan dilakukan. menekan tombol up untuk menambahkan nilai
pengaturan dan tombol down untuk mengurangi nilai
pengaturan. Tombol ok digunakan untuk memulai oprasional
centrifuge. tekan tombol cancel untuk kembali kepengaturaan
kecepatan motor.
6. Setelah ditekan tombol OK alat centrifuge akan bekerja, ketika
tutup centrifuge dibuka maka motor akan berhenti bekerja.
7. Setelah waktu tercapai maka motor akan mati dan buzzer akan
menyala selama 5 menit.
8. Saat sampel diambil sebelum waktu 5 menit maka buzzer akan
mati.
9. Ketika waktu lebih dari 5 menit sampel belum diambil maka
buzzer akan berhenti dengan sendirinya.
10. Setelah alat tidak digunakan dapat dimatikan dengan menekan
power ON/ OFF pada posisi OFF.
11. Cabut kabel power dari sumber tegangan PLN.
f) Evaporator
1. Pasang kabel power ke sumber listrik.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 20
2. Siapkan sampel pada labu.
3. Pasang receiving flask.
4. Tekan tombol power warna hijau di bawah display water bath.
Set suhu yang diinginkan (biasanya 600C).
5. Pasang labu sampel pada tempatnya kemudian putar
penguncinya.
6. Tekan tombol power warna hijau pada pengontrol rotary
kemudian turunkan labu sampel sampai mengenai air di water
bath.
7. Set putaran yang diinginkan dengan memutar tombol rotation.
8. Tekan tombol power pada akat vacum pump.
9. Set vacuum yang diinginkan sesuai dengan solvent yang dipakai
dengan memutar tombol pada vacuum controller.
10. Putar kearah depan untuk mengurangi daya vacuum dan putar
ke arah belakang untuk menambah daya vacum.
11. Biarkan alat melakukan evaporasi.
12. Bila telah selesai matikan vacum kemudian keluarkan tekanan
dalam vacum pada kondensor dengan memutar stop cock
kearah belakang, setelah terbuang putar lagi stop ke arah atas.
13. Putar tombol rotary ke posisi nol, dan naikkan labu sampel ke
posisi atas.
14. Matikan tombol power rotary.
15. Putar tombol suhu kea rah nol dan matikan tombol power suhu.
16. Lepaskan labu sampel dengan memutar kunci kea rah depan.
17. Cabut kabel power dari listrik.

4. Bagaimana petunjuk keselamatan kerja dalam penggunaan alat listrik


laboratorium?
Jawab:
a) Oven

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 21
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak
diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam
oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1“ antara bagian atas dan
bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven
dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu
oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven
berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari
dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel
listrik. Segera cabut steker dari stopkontak.

b) Inkubator
Dalam penggunaan incubator, untuk menghindari terjadinya
kecelakaan laboratorium, maka harus memperhatikan cara
pemasangan rak, meletakkan sample dan bejana ke dalam bilik
incubator, dan menghubungkan steker induk.
c) Autoclave
Memakai sarung tangan saat menggunakan autoclave. Apabila
autoclave telah selesai digunakan, maka aquades yang ada didalam
autoclave sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya
menggunakan lap kering. Setelah selesai digunakan, cabut kabel
penghubung arus listrik dari sumber listrik.
d) Spectrophotometer
Spectrophotometer memiliki potensi bahay Electrical hazard.
Bahaya dapat dihindarkan dengan menghindarkan atau menjauhkan
alat daru sumber air.
e) Centrifuge
Permukaan kerja centrifuge harus selevel atau rata dan kuat. Jangan
mengoperasikan/menggunakan centrifuge pada permukaan yang
tidak rata atau miring serta tidak tetap, bergerak atau pun bergetar.
Seimbangkan tabung rotor berdasarkan massa sampel dan tabung,
bukan volume, jika cairan sampel memiliki kepadatan yang lebih

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 22
rendah atau lebih tinggi dari air. Jika Anda ingin mensentrifus
sebuah sampel cairan 10 mL, tempatkan tabung lain dengan 10 mL
air pada lubang rotor lainnya sehingga terjadi keseimbangan. Jangan
membuka tutup centrifuge saat rotor bergerak/mesin sedang
dioperasikan. Jika Anda melihat centrifuge yang dioperasikan
bergetar, matikan centrifuge-nya, lalu periksa apakah tabung benar-
benar seimbang. Jika hal tersebut masih terjadi hubungi produsen
centrifuge Anda. Pakailah pelindung wajah atau kacamata
keselamatan laboratorium jika Anda harus bekerja dekat dengan
centrifuge yang Anda gunakan. Jangan memindahkan centrifuge saat
rotor sedang atau masih berputar. Pastikan pula tidak ada kabel
menggantung dari tepi meja tempat centrifuge diletakkan.
f) Evaporator
Matikan evaporator dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor
berhenti berputar. Matikan pendingin dengan mengembalikan suhu
ke suhu standar kemudian matikan dengan menekan tombol on/off
untuk power dan on/off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang
telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu destilat
dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari sambungan dengan
kondensor. Sebelumnya lepaskan klipterlebih dahulu.

5. Bagaimana prosedur penyimpanan dan pemeliharaan alat listrik


laboratorium?
Jawab:
a) Oven
Alat-alat gelas disusun rapi dan teratur. Apabila pemanasan diatas suhu
1000C, tidak boleh memasukkan alat/bahan yang terbuat dari karet,
plastic atau bahan yang mudah rusak. Jangan mengeringkan pipet ukur
dan labu ukur karena volume akan berubah. Alat harus bersih dan bebas
debu. Alat-alat yang akan disterilkan di bungkus dengan kertas sampul
atau Aluminium voil, bertujuan untuk menjaga dan melindungi bahan

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 23
yang ada didalam gelas reaksi agar tidak terkontaminasi. Oven yang
baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan
bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven
sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu
oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas
atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven.
Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan
dengan lap basah.
b) Inkubator
Inkubator diletakkan di atas meja, dekat dengan sumber listrik, jauh
dengan sumber air. Supaya inkubator awet, lakukan perawatan berkala.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan membersihkan inkubator dari
kotoran yang menempel atau dari bekas penelitian. Berikut adalah tips
membersihkan inkubator laboratorium:
1. Bersihkan alat dengan kain lap bersih atau kain lap yang basah,
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai di gunakan.
2. Di dalam inkubator terdapat rak dapat di bongkar pasang
sehingga memudahkan untuk membersihkannya.
c) Autoclave
Apabila autoclave telah selesai digunakan, maka aquades yang ada di
dalam autoclave sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya
menggunakan lap kering. Setelah selesai digunakan, cabut kabel
penghubung arus litrik dari sumber listrik. Alat-alat yang akan
disterilisasi disusun dalam keadaan kering dan bersih. Bak autoclave
dibungkus dengan kain. Untuk mendeteksi jika autoclave berfungsi
dengan baik, lakukan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan
memiliki endospora. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukkan ke
dalam autoclave dan sterilkan.Setelah prosessterilisasi kemudian
tumbuhkan pada sebuah media. Jika media tetap bening maka autoclave
masih berfungsi dengan baik.
d) Spectrophotometer

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 24
Sebelum digunakan,biarkan mesin warning-up selama 15-20 menit.
Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari
langsung,karena dapat mengganggu pengukuran. Simpan
Spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan di atas
meja yang permanen. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas
sampel. Saat memasukkan kuvet,pastikan kuvet kering. Lakukan
kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
e) Centrifuge
Berikut beberapa cara untuk memelihara centrifuge di Laboratorium :
1. Memeriksa kelengkapan dan aksesoris pada centrifuge
2. Lakukan pembersihan pada seluruh bagian alat
3. Membersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan
lakukan desinfeksisetiap saat
4. Melakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak
5. Melakukan pengencangan pada baut centrifuge
6. Melakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
7. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan pada pesawat
centrifuge
8. Melakukan penggantian sikat arang apabila motor tidak berputar
9. Melakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan kerja
10. Melakukan penyetelan/adjusmen
f) Evaporator
Evaporator biasanya disimpan di laboratorium instrumen. Sebaiknya
rotary evaporator disimpan di meja atau tempat yang permanen untuk
menghindari adanya guncangan yang dapat merusak alat. Selain itu,
rotary evaporator lebih baik disimpan di tempat yang tidak terlalu panas
atau tidak terlalu lembap.
Perawatan evaporator terdapat bermacam-macam. Perawatan pada
pendingin yaitu air yg digunakan air aquabides untuk mencegah
kerusakan pendingin akibat terjadinya perkaratan pada bagian dalam

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 25
alat. Aquabides tersebut juga harus diganti secara berkala, misalnya jika
sering digunakan diganti setiap 2 minggu sekali.
Perawatan pada alat gelas sama seperti peralatan gelas yang lain, yaitu
disimpan dalam keadaan yang bersih dan kering disimpan di tempat
yang memiliki temperatur ruangan. Penangas air dirawat dengan cara
mengganti air secara berkala, misalnya jika sering digunakan dua kali
dalam seminggu. Selain itu, ada baiknya setiap alat yang memiliki
saklar tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas air, pendingin
untuk saklar pendingin, begitu juga seterusnya.

I.2 Alat-alat lapangan


1. Bagaimana prosedur penggunaan masing-masing alat lapangan?
Jawab :
Tabel I.2.1. Prosedur penggunaan alat lapangan
DO Meter 1. Siapkan DO Meter dan sampel larutan yang
akan diperiksa. Atau jika Anda memeriksa
langsung di lapangan, maka pastikan posisi
Anda berdiri aman. Pastikan pula kelengkapan
alat DO meter seperti DO meter, probe, manual
sheet, log data, dan seterusnya.
2. Lakukan kalibrasi DO meter. Umumnya DO
meter digital sudah dilengkapi dengan mode
kalibrasi automatis, yaitu ketika dihidupkan
langsung mengkalibrasi. Di layar, pengukuran
DO akan naik dari 0 hingga 100, lalu kembali ke
posisi awal.
3. Ukur konsentrasi DO dari sampel dengan
mencelupkan probe DO Meter.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 26
pH Meter 1. Sediakan cairan yang hendak diukur
keasamannya. Sediakan secukupnya, jangan
terlalu sedikit dan jangan pula terlalu banyak.
2. Sebelum dilakukan pengukuran, perhatikan
terlebih dahulu kadar suhu larutan yang hendak
diukur dengan suhu yang telah di kalibrasi
sebelumnya. Yakinkan keduanya mesti sama,
contohnya apabila suhu larutan yang telah di
kalibrasi sebesar 20 derajat celsius, maka suhu
cairan yang hendak diukur pun mesti sama.
3. Selanjutnya buku penutup elektrode alat PH
Meter menggunakan air khusus, selanjutnya
bersihkanlah ampai kering menggunakan tisu.
4. Nyalakan pH Meter, kemudian celupkan
elektrode ke dalam cairan yang hendak diukur,
selanjutnya putar elektrode larut menjadi
homogen.
5. Setelah itu tekan tombol bertuliskan MEAS dan
akan muncul kata HOLD di layar. Kemudian
tunggu beberapa saat sampai muncul angka pH
yang menunjukkan dadar pH dari cairan
tersebut.

Soil Tester 1. Masukkan elektroda logam meteran's di tanah


sepenuhnya, sementara posisi elektroda sedekat
akar tanaman mungkin.
2. Divisi skala berkisar dari 1 sampai 8, yang
masing-masing berbunyi nilai kelembaban
sesuai dengan kondisi tanah.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 27
3. Kebutuhan air dapat ditentukan oleh posisi
pointer.
4. Untuk Pengujian pada tanah yang kering dan
mengandung kotoran, meter akan menunjukkan
pengukuran pH dengan nilai yang benar, Sebab
itu tanah dapat ditaburi air sekitar satu ember,
kemudian tunggu hingga setengah jam untuk
melakukan pengujian.
5. Untuk penggunaan awal alat ukur kelembaban
tanah ini, pengguna dapat memastikan
permukaan logam sudah dipoles dengan kain
basah. Selain itu dapat juga memastikan untuk
memasukkan alat ukur tersebut beberapa kali
kedalam tanah agar menghilangkan kotoran
berminyak

Conductivity 1. Kalibrasi dilakukan dengan cara meneteskan


meter cairan pure deionized water untuk kalibrasi pada
sensor di conductivity meter
2. Setelah diteteskan ditunggu sampai muncul icon
smile
3. Setelah dikalibrasi alat dapat digunakan dengan
cara meneteskan sample uji pada sensor

Thermohigrometer 1. Meletak di tempat an atau menggantung


thermohygrometer di tempat yang akan di ukur suhu
dan temperaturnya.
2. Tunggulah tiga sampai lima menit.
3. Mengamati skala yang ada pada
thermohygrometer analog, skala bagian atas

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 28
menunjukkan kelembaban, sedangkan skala bagian
bawah menunjukkan suhu udara.
Cara menggunakan thermohygrometer digital
yaitu:
1. Meletakkan thermohygrometer pada tempat yang
ingin di ukur kelembaban dan suhu udaranya.
2. Tunggulah tiga sampai lima menit
3. Mengamati skala yang ada pada
thermohygrometer analog.

Anemometer 1. Tekan tombol ON/OFF


2. Akan tampil semua item pengukuran pada
layar
3. Pilih mode pengukuran yang diinginkan
4. Tekan tombol HOLD untuk melihat hasil
pengukuran
5. Catat hasil pengukuran

Turbidity meter 1. Turbidimeter dikalibrasi dengan akuades/air


jernih selama 1 hari sampai mencapai angka “0”
pada display, turbidimeter siap digunakan
2. Probe dimasukkan ke dalam air sampel
3. Dilihat angka yang tertera pada layar, berupa
tingkat kekeruhan (mg/L) dan suhu (0C)

Lux meter 1. Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran


pengukuran.Terdapat 3 kisaran pengukauran
yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut
menunjukan kisaran angka (batasan
pengukuran) yang digunakan pada pengukuran.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 29
2. Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan
pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari
2000 lux.
3. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya
dapat dilakukan padakisaran 2000 sampai 19990
(lux).
4. Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat
dilakukan pada kisaran 20.000 sampai
dengan50.000 lux.
5. Jika Ingin mengukur tingkat kekuatan cahaya
alami lebih baik menggunakan pilihan 2000 lux
agar hasil pengukuran yangterbaca lebih akurat.
Spesifikasi ini, tergantung kecangihan alat.

2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat tersebut ?


Jawab :
Tabel I.2.2 Prinsip kerja sensor pada alat

DO Meter Prinsip kerja dari alat DO meter ini adalah


menggunakan elektroda atau probe oksigen yang
terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam
larutan elektrolit. Pada alat DO meter, biasanya
menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal
(Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi
dengan membran plastik yang bersifat semi
permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang
akan terjadi pada elektroda tersebut adalah:
Katoda : O2 + 2H2O + 4e - ----> 4HO -
Anoda : Pb + 2HO - ----> PbO + H2O + 2e -

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 30
Aliran reaksi yang terjadi tersebut tergantung dari
aliran oksigen pada katoda. Difusi oksigen dari
sampel ke elektroda berbanding lurus terhadap
konsentrasi oksigen terlarut.Sampel yang digunakan
adalah air suling atau aquadest. Pengukuran kadar
oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter
relative lebih mudah dibandingkan dengan metode
titrasi. pengukuran dengan cara memasukkan ujung
electrode ke dalam sampel air yang telah disiapkan.
DO meter umumnya bersifat portable sehingga
pengukuran dapat langsung dilakukan di lapangan.
untuk menjaga ketepatan pengukuran, setiap jangka
waktu tertentu alat perlu dikalibrasi dengan
membandingkan hasil pengukuran alat terhadap
hasil pengukuran dengan metode titrasi winkler
terhadap air contoh yang sama. alat juga harus
dikalibrasi terhadap temperatur dan tekanan udara
(lokasi ketinggian) setempat, alat juga perlu diset
pada temperatur dan salinitas air yang bersangkutan
pada saat pengukuran.

pH Meter Perhitungan didasarkan pada prinsip-prinsip fisika,


suhu, tekanan dan massa,
terutamakalibrasi dengan standar acuan, sehingga
perhitungan ini menjadi pengukuran kelembaban.

Soil Tester 1. Masukkan elektroda logam meteran di tanah


sepenuhnya, sementara posisi elektroda sedekat
akar tanaman mungkin.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 31
2. Divisi skala berkisar dari 1 sampai 8, yang
masing-masing berbunyi nilai kelembaban
sesuai dengan kondisi tanah.
3. Kebutuhan air dapat ditentukan oleh posisi
pointer.
4. Untuk Pengujian pada tanah yang kering dan
mengandung kotoran, meter akan menunjukkan
pengukuran pH dengan nilai yang benar, Sebab
itu tanah dapat ditaburi air sekitar satu ember,
kemudian tunggu hingga setengah jam untuk
melakukan pengujian.
5. Untuk penggunaan awal alat ukur kelembaban
tanah ini, pengguna dapat memastikan
permukaan logam sudah dipoles dengan kain
basah. Selain itu dapat juga memastikan untuk
memasukkan alat ukur tersebut beberapa kali
kedalam tanah agar menghilangkan kotoran
berminyak

Lux Meter Alat ini digunakan dalam penelitian-penelitian


mengenai tingkat keanekaragaman dan lain-lain
yang senantiasa diperlukan data mengenai tingkat
pencahayaan.

Conductivity Alat ini berfungsi dengan cara sensor akan


Meter mengukur jumlah ion dalam suatu perairan setelah
kalibrasi. Adapun kalibrasinya menggunakan cairan
pure deinoze water dan setelah diteteskan dengan
larutan pure deinoze, ditunggu sampai ada icon
smile pada layar conductivity meter. Kemudian
setelah dikalibrasi, alat dapat digunakan dengan cara

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 32
meneteskan sample uji pada sensor dan dilihat
ukuran kuat arus listrik pada layar.

Thermohigrometer Prinsip Kerja Themohygrometer terdiri dari dua


thermometer satu disebut dry bulb dan satunya
disebut wet bulb. Dry bulb tetap kering sedangkan
wet bulb terdiri dari sumbu kapas yang terendam
dalam air. Wet bulb ini mempunyai peranan penting
dalam kerja alat ini.
Thermohygrometer bekerja berdasarkan fenomena
yang disebut penguapan dingin. Ketika air menguap
dari suatu permukaan, permukaan akan dingin
karena molekul air membawa erergi panas dari
permukaan selama penguapan. Karena adanya efek
pendinginan ini wet bulb selalu menunjukkan
temperatur yang rendah dibandingkan dry bulb.
Penguapan air dari permukaan wet bulb sebanding
dengan kelembapan udara di atmosfer.
Dalam atmosfer kering ketika kelembapan rendah,
penguapan air akan tinggi menghasikan penurunan
banyak dari nilai suhu wet bulb. Tetapi ketika
atmosfer sangat lembab, penguapan air dari wet bulb
rendah sehingga menghasilkan penurunan sedikit
dari suhu wet bulb. Pada 100 persen kelembapan,
suhu dry dan wet bulb akan sama karena tidak ada
air yang menguap dari wet bulb sehingga tidak
terjadi efek pendinginan permukaan.
Kegunaan thermohygrometer dalam fasilitas
produksi farmasi Thermohygrometer selalu
digunakan dalam fasilitas industri farmasi karena

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 33
banyak bahan baku bersifat hygroskopis (menyerap
air) dan kelembapan tinggi dapat menyebabkan
masalah dalam formulasi bahan-bahan tersebut.
Pade fasilitas produksi kapsul sangat penting
meriaga kelembapan selalu dibawah 40% karena
qelatin bersifat hvgroskopis.

Anemometer Gerakan atau perpindahan masa udara pada arah


horizontal yangdisebabkan oleh perbedaan tekanan
udara dari satu tempat dengantempat lainnya.
(Joytalita, 2010).

Turbidity Meter Kekeruhan ditentukan oleh adanya perbandingan


antara intensitas cahaya yang dipantulkan suatu
benda dengan konsentrasi partikel terlarut. Karena
partikel terlarut akan mengurangi intensitas cahaya.

3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut?


Jawab :
Tabel I.2.3 Satuan hasil pengukuran

DO Meter DO meter adalah alat digital yang


digunakan untuk mengukur
kandunganoksigen terlarut di dalam air
dengan satuan ppm atau mgO/L

pH Meter Tidak ada satuan

Soil Tester %

Lux Meter lx

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 34
S
Conductivity Meter /m (Siemens per meter)

Thermohigrometer % atau °C

Anemometer m/s atau km/jam

Turbidity Meter NTU

4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?


Jawab :
Tabel I.2.5 Prosedur pemeliharaan
DO Meter 1. Senantiasa menyimpan DO Meter dalam case
yang tersedia Jika Anda membeli DO meter,
Anda akan mendapatkan case untuk
penyimpanan dan transportasi DO meter
kemanapun Anda berada. Tentu, sebagai
seorang user yang baik, Anda harus senantiasa
menyimpan DO Meter di dalam case beserta
seluruh perlengkapan yang ada jika DO meter
sedang tidak terpakai.
2. senantiasa melakukan kalibrasi Sebelum
pengukuran, bagian dari perawatan DO meter
adalah melakukan kalibrasi sehingga hasil
pengukurannya tepat. Jika Anda tidak pernah
melakukan kalibrasi DO Meter, besar
kemungkinan lama kelamaan hasil pengukuran
akan semakin menyimpang dari kondisi yang
sesungguhnya.
3. Senantiasa membaca manual penggunaan DO
Meter Sebagai user, Anda harus memahami
dengan betul bagaimana DO meter bekerja
dengan cara membaca manual penggunaan DO
Meter yang disediakan oleh manufaktur.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 35
4. Tidak menumpuk case DO meter DO Meter
adalah barang elektronik yang sensitif, yang
bisa jadi rusak apabila ditumpuk oleh benda
yang berat. Oleh karena itu, di laboratorium
Anda, sediakan tempat khusus untuk
menyimpan case DO Meter ini.
5. Tidak mendekatkan DO meter dengan sumber
magnet Karena DO meter adalah barang
elektronik, sumber magnet yang besar dapat
merusak DO meter. Oleh karena itu jauhi DO
meter dari sumber magnet supaya DO meter
dapat bertahan lama.

pH Meter 1. Setelah membeli alat PH Meter, perhatikanlah


beberapa hal ini supaya alat tersebut selalu
bagus serta tidak mudah rusak. Berikut ini
adalah cara merawatnya.
2. Cucilah menggunakan air khusus pembersih alat
PH meter sebelum ataupun sesudah digunakan.
Jika tidak ada air khusus pembersih bisa
menggunakan air bisa yang mempunyai pH nol.
Mengapa menggunakan air dengan pH nol ?
sebab alat ini sering dipakai pada cairan kimia
keras.
3. Untuk cara membersihkannya ialah dengan
mencelupkannya ke dalam air selanjutnya putar
beberapa kali. Apabila dirasa sudah bersih,
tutuplah alat tersebut.
4. Hati hati ketika menutupnya, jangan sampai
meleset sebab jika meleset maka sensor yang

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 36
ada pada alat pH akan pecah dan yang terjadi
alat tersebut tidak dapat membaca hasil ukuran
dengan tepat serta tidak bisa digunakan lagi.
5. Selalu simpan alat pH Meter pada tempat Box
plastiknya, sebab Box tersebut telah dibuat
khusus guna menyimpan alat pH Meter supaya
selalu rapi serta aman. Box tersebut akan
melindungi pH Meter apabila terjadi sesuatu
yang tidak disengaja semisal terjatuh. Pada
umumnya produsen yang menjual PH Meter
telah menjual lengkap beserta boxnya.
6. Jangan sampai salah menggunakannya semisal
digital pH meter khusus digunakan untuk
mengukur cairan saja. Jangan dipakai untuk
mengukur tanah bersifat keras. Walaupun dapat
mengukur tanah tetapi apabila dipaksakan,
maka pH Meter akan cepat rusak.

Soil Tester Setelah di gunakan, segera dibersihkan dan simpan


dengan benar.

Lux Meter 1. Sensor ini harus diamankan pada tempat yang


aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi
dengan baik karena sensor ini merupakan
komponen yang paling vital.
2. Baterai perlu diganti apabila dalam layar panel
menunjukan kata “LOW BAT’ atau gambar
baterai, caranya dengan membuka tutup baterai
yang ada dibelakang alat. Kemudian mencopot
baterai yang habis, lalu menggantinya dengan
yang dapat digunakan. Baterai yang digunakan

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 37
adalah baterai dengan tegangan 9 volt atau
tergantung pada spesifikasi alatnya.

Conductivity Meter Setelah penggunaan tersebut cukup di kibaskan


secara perlahan satuan hasil pengukuran.

Thermohigrometer Setelah selesai menggunakan alat


Thermohygrometer ini segera masukkan kembali
ke wadahnya dan simpan dalam rak penyimpanan
supaya tidak terkena debu dan awet.

Anemometer 1. Waktu pemeliharaan berkala bulanan


dilaksanakan antara tanggal 1-5 setiap bulannya.
2. Periksa kondisi kabel data.
3. Periksa tegangan satu daya.
4. Bersihkan kotoran dan debu yang melekat pada
sensor anemometer dengan kuas halus, kain
halus yang bersih, dan cairan pembersih.
5. Bersihkan kotoran dan debu yang melekat pada
Display dengan kuas halus, dan kain halus yang
bersih.

Turbidity Meter 1. Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan


selama 30 menit.
2. Tidak boleh memegang tempat sampah secara
langsung, agar tidak ada sidik jari yang
menempel.
3. Gunakan alcohol dan kain halus untuk
membersihkan bagian luar kuvet.
4. Diletakkan di tempat yang rata, jangan
diletakkan di tempat yang miring.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 38
5. Setiap hari kalau perlu, dibersihkan dari debu.

J. Kesimpulan
Pengetahuan mengenai fungsi, kegunaan, prinsip kerja, hingga
pemeliharaan alat-alat listrik dan lapangan di Laboratorium dapat menentukan
keberhasilan dan kelancaran kegiatan praktikum. Alat-alat di Laboratorium
memiliki karakteristik dan sifat khusus yang membuat penggunaan dan
pemeliharannya berbeda satu sama lain. Penggunaan atau pemeliharaan yang
salah atau tidak tepat, dapat memicu kerusakan alat laboratorium dan lapangan
serta memperbesar resiko terjadinya kecelakaan selama kegiatan penelitian.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 39
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Indri. (2013). Laporan Alat-Alat Ekologi. Tersedia [Online]:
https://www.academia.edu/3665145/Laporan_alat-alat_ekologi. (Diakses :
19 Desember 2019)
Dokumen.tips.com. (2015). Cara Kerja, SOP Rotary Evaporator. Tersedia
[Online]: https://dokumen.tips/documents/sop-rotary-evaporator.html.
(Diakses : 19 Desember 2019)
Emha, H. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT.
Remaja Roesda Karya.
Firebiology, 2007. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ginting, Tjumin, 2007. Penuntun Praktikum Kimia dasar. Indralaya: Laboratorium
Dasar Bersama Universitas Sriwijaya.
Manisa, Tesa. (Tanpa tahun). Laporan Praktikum Teknik Laboratorium (Peralatan
dalam Laboratorium Biologi). Tersedia [Online]:
https://www.academia.edu/11752018/LAPORAN_PRAKTIKUM_TEKNI
K_LABORATORIUM_PERALATAN_DALAM_LABORATORIUM_BI
OLOGI_. (Diakses: 19 Desember 2019)
Wirjosoemarto, K, dkk, 2004. Teknik Laboratorium: Common Textbook.
Bandung: UPI.

Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 40
Laporan Observasi Alat Listrik Laboratorium dan Alat Lapangan / Kelompok 8, 2019 41

Anda mungkin juga menyukai