Anda di halaman 1dari 143

ALAT LISTRIK OVEN

LAPORAN PRATIKUM

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Riandi, M.Si
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Pendidikan Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Marika Ridha. F 1804998
Muhammad Fakhri. F 1807248
Raudlah Melinda S 1804889
Sabilla Kharenna. H 1807388
Salma Fahira Azahra 1807109

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Penelitian
Laporan Hasil Observasi Alat Listrik Oven di Laboratorium
Mibrobiologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

B. Waktu Pelaksanaan
1. Rabu, 15 Mei 2019
Pukul 13.30 s/d 15.00 WIB : Laboratorium Mikrobiologi

C. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui identitas, arti kode alat, spesifikasi dan letak penyimpanan
Oven
2. Mengetahui prinsip kerja dan kegunaan alat Oven
D. Dasar Teori
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan
ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan
gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula
digunakan untuk mengukur kadar air.Tidak semua alat gelas dapat
dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja
yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Oven juga
merupakan alat sterilisasi menggunakan udara kering bertemperatur tinggi.
Oven termasuk alat sterilisasi secara fisik karena menggunakan suhu dan
tekanan.
Sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada
oven tersebut.
 Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk
menghidupkan ataupun mematikan oven.
 Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
 Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan
putaran kipas.
 Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu.
Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan
suhu yang diinginkan.
 Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah)
digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula
untuk mensetting waktu.
E. Alat dan Bahan
1. Alat

Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Alat Jumlah Dokumentasi Fungsi

Mendokumentasikan
hasil pengamatan
1 Kamera 3 atau hasil kegiatan
yang dilakukan.

(Kelompok 4, 2019)

Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
yang mengandung
(Kelompok 4, 2019) unsur yang diamati.

Sebagai alat bantu,


mendokumentasikan
3 Alat tulis 2 hasil pengamatan
melalui buku catatan
yang telah disiapkan.
(Kelompok 4,
2019)
2. Bahan

Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Bahan Dokumentasi Jumlah

1 Oven 1

(Kelompok 4, 2019)

F. Langkah Kerja

Laboratorium Alat dan Bahan Laboran


Mikrobiologi dikunjungi disiapkan diwawancarai dan
hasil observasi dicatat
atau direkam

Hasil Observasi disusun Alat atau demonstrasi


dan dibuat dalam didokumentasikan
bentuk laporan

Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik Oven

G. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan di Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI, berikut alat listrik oven dan spesifikasinya:
Oven
Identitas alat :
 Kode alat : PT25.221.03.002BM
 Spesifikasi Alat :
Maximal Temperature : 220°C
 Letak Penyimpanan : Bagian Kanan Laboratorium Mikrobiologi
 Dokumentasi :

(Kelompok4, 2019)
Pembahasan

Pengamatan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


selama observasi, seperti alat tulis, kamera untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, dan mempersiapkan laboratorium yang akan diobservasi, yaitu
Laboratorium Mikrobiologi. Kemudian observasi dilanjutkan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

1) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Inkubator dan mencari informasi
yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
2) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
3) Hasil pengamatan observasi alat listrik Oven selanjutnya disusun ke dalam
sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Oven :
1. Alat listrik Oven berada di Laboratorium Mikrobiologi lantai 2 gedung
FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja Oven adalah dengan mengubah energi listrik menjadi
energi panas. Didalam elemen pemanas dihubungkan dengan listrik menjadi
pana ruangannya.
3. Kegunaan Alat Oven
Digunakan untuk membuat kue pada mata kuliah keterampilan
biologi untuk mengetahui pemanfaatan bioteknologi, memanaskan sampel
hingga kering, inkubasii bakteri, pemanfaatan mikroba sacaromyces.
4. Prosedur dan SOP penggunaan alat
Cara penggunaannya:
1) Hubungkan dengan arus listrik
2) Masukan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup
pintu oven dengan rapat
3) Hidupkan alat dengan memutarkan ke kanan (II) jika menggunakan
timer, dan ke kiri (I) jika tidak.
4) Atur suhu dan waktu yang diinginkan
5) Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis
akan kembali k enol.
6) Jika sudah selesai, biarkan dingin lalu keluarkan alat dan bahan yang
disterilkan atau dikeringkan
SOP nya adalah menggunakan sarung tangan yang tidak terbuat dari karet
atau plastik

5. Petunjuk Keselamatan Kerja dalam Penggunaan Alat


Menggunakan sarung tangan yang tidak terbuat dari karet atau plastik
Kesalahan yang biasa dilakukan yaitu mengeluarkan alat atau bahan dalam
keadaan oven masih panas, tidak menggunakan sarung tangan.
6. Petunjuk Penyimpanan dan Pemeliharaan Alat
a) Letakkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
b) Alat-alat diatur rapi dan teratur
c) Jika pemanasan diatas suhu 100 derajat Celsius, tidak boleh
memasukan alat atau bahan yang terbuat dari karet, plastic atau
bahan yang mudah rusak
d) Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume akan
berubah
e) Catac waktudan atau suhu setiap alat digunakan
f) Alat harus bersih dan bebas debu
g) Alat-alat yang akan disterilkan dibungkus dengan kertas sampul atau
alumunium foil dengan tujuan agar bahan yang ada didalam gelas
reaksi tidak terkontaminasi.
7. Kelebihan dan Kekurangan Alat
Kelebihan :
a) Bisa memanaskan
b) Panas dalam ruangannya merata
Kekurangan :
a) Daya listrik yang digunakan cukup besar
b) Ukuran relatif besar sehingga memakan tempat
8. Dokumentasi Alat

Gambar 8.1. Oven


(Kelompok 4, 2019)

Gambar8.2. Demonstrasi SOP Oven


(Kelompok4, 2019)
H. Kesimpulan
Dalam observasi ini, terdapat alat listrik oven yang berada di
laboratorium Mikrobiologi FPMIPA UPI. Oven ini digunakan untuk
mengeringkan alat atau bahan secara merata, juga digunakan untuk
pembuatan kue sebagai pemanfaatan bioteknologi dalam mata kuliah
keterampilan biologi. Kekurangannya, oven ini menggunakan daya yang
lumayan besar.
Daftar Pustaka

Haryani, Diana. (2014). “Laporan Praktikum Instrumensasi Oven”. Dikutip Dari :

https://www.academia.edu/7612631/INSTRUMENSASI_Oven

Medicalogy. (2019). “Inilah cara penggunaan Oven laboratorium yang benar”.

Dikutip dari : https://www.medicalogy.com/blog/inilah-cara-pengunaan-


oven-yang-benar/

Nurwanaa. (2019). “Alat-alat Laboratorium” Dikutip dari :

https:/www.nurwanaa.wordpress.com/2012/10/31/6/amp/

Wulan, Yuni. (2016). “Oven dan Inkubator”. Dikutip dari :

https://lunawula.blogspot.com/2013/01/oven-dan-incubator.html
OBSERVASI ALAT LISTRIK INKUBATOR

LAPORAN PRATIKUM

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu oleh :
Drs. Riandi, M.Si

Drs. Bambang Supriatno, M.Si

Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Pendidikan Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Marika Ridha. F 1804998
Muhammad Fakhri. F 1807248
Raudlah Melinda S 1804889
Sabilla Kharenna. H 1807388
Salma Fahira Azahra 1807109

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Penelitian
Laporan Hasil Observasi Alat Listrik Inkubator di Laboratorium
Mibrobiologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

B. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui identitas, arti kode alat, spesifikasi dan letak penyimpanan
Inkubator
2. Mengetahui prinsip kerja dan kegunaan alat Inkubator

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Rabu, 15 Mei 2019
Pukul 13.30 s/d 15.00 WIB : Laboratorium Mikrobiologi

D. Dasar Teori
Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang
digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba. Kisaran suhu
untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Suhu
di dalam inkubator konstan dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi.
Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan
bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan
biakan murni mikroorganisme I pada suhu rendah.
Adapun ciri dari inkubator adalah memiliki sekat untuk menumbuh
kembangkan mikroba, dalam inkubator terdapat sekat kaca pada pintunya
yang berfungsi untuk mempermudah melihat mikroba yang sedang
diinkubasi tanpa membuka dan benutup bagian dalam dari inkubator
sehingga suhunya tetap terjaga. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran
elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat
(Taiyeb, 2001).
Tipe inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut
Collins et al. (2004) adalah:
 Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok
untuk aerasi biakan.
 Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu
ambient.
 CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya
karbondioksida.
 Automatic temperature change incubator; inkubator yang
dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga
tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
 Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang
umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
 Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator
sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya (Collins,
2004).

E. Alat dan Bahan


1. Alat
Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Alat Jumlah Dokumentasi Fungsi

Mendokumentasikan
1 Kamera 3 hasil pengamatan
atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)
Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
(Kelompok 4, 2019)
yang mengandung
unsur yang diamati.

Sebagai alat bantu,

3 Alat tulis 2 mendokumentasikan


hasil pengamatan
melalui buku catatan
(Kelompok 4,
yang telah disiapkan.
2019)

2. Bahan
Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Bahan Dokumentasi Jumlah

1 Cooled Inkubator 2`

(Kelompok 4, 2019)

2 Incubator Shaker 1
(Kelompok 4, 2019)

G. Langkah Kerja

Laboratorium Alat dan Bahan Laboran


Mikrobiologi dikunjungi disiapkan diwawancarai dan
hasil observasi dicatat
atau direkam

Hasil Observasi disusun Alat atau demonstrasi


dan dibuat dalam didokumentasikan
bentuk laporan

Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik Inkubator

H. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan di Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI, terdapat dua jenis Inkubator yaitu :
1. Cooled Incubator
Identitas alat :
 Kode alat : 221.03.021.BM
 Spesifikasi Alat :
Temperature : -10°C-50°C
 Letak Penyimpanan : Ruang Gelap Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI
 Dokumentasi :

(Kelompok 4, 2019)

2. Shaker Incubator
Identitas Alat :
 Kode Alat : PT25.221.03.006.BF
 Spesifikasi Alat :
Load Bearing Capacity (Metric) = 1kg
Amperage = 1.9A
Material =Stainless Steel exterior;
Aluminum interior
Shipping Weight (Metric) = 12.7kg
Temperature Range (English) = 41 to 158°F
Wattage = 230w
Depth (English) = 14.25 in.
Display = LCDLCD
Height (English) = 10.5 in.
Includes = Digital temperature setting,
Display Plus a PID
temperature controller
Width (English) = 11.5 in.
Electrical Requirements =115V 50/60Hz
 Letak Penyimpanan : Bagian kanan Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI disamping oven
 Dokumentasi :

(Kelompok 4, 2019)

I. Pembahasan

Pengamatan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


selama observasi, seperti alat tulis, kamera untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, dan mempersiapkan laboratorium yang akan diobservasi, yaitu
Laboratorium Mikrobiologi. Kemudian observasi dilanjutkan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

1) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Inkubator dan mencari informasi
yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
2) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
3) Hasil pengamatan observasi alat listrik Inkubator selanjutnya disusun ke
dalam sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Inkubator :
1. Alat listrik Inkubator berada di Laboratorium Mikrobiologi lantai 2 gedung
FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Terdapat dua tipe Inkubator pada Laboratorium Mikrobiologi ini, yaitu
Cooled Incubator dan Shaker Incubator
3. Identitas Alat Listrik Inkubator
a) Cooled Incubator
Kode Alat : 221.03.021.BM. BM : Biologi Mikrobiologi
b) Temperature : -10°C-50°C
c) Shaker Incubator
Kode Alat : PT25.221.03.006.BF . PT25 : Kode Universitas, BF :
Biologi Fisiologi
Spesifikasi : Load Bearing Capacity (Metric) =1kg
Amperage =1.9A
Material =Stainless Steel exterior; Aluminum interior
Shipping Weight (Metric) =12.7kg
Temperature Range (English) =41 to 158°F
Wattage =230w
Depth (English) =14.25 in.
Display =LCDLCD
Height (English) =10.5 in.
Includes =Digital temperature setting, Display Plus a PID
temperature controller
Width (English) =11.5 in.
Electrical Requirements =115V 50/60Hz
4. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja Inkubator adalah dengan mengubah energi listrik
menjadi energi panas. Dengan memasukan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur
diatas suhu tertentu.
5. Kegunaan Inkubator
Digunakan untuk menginkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme
seperti bakteri, fungi, dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Untuk
memelihara budidaya mikrobiologi atau kultur sel. Incubator sangat penting
untuk pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi
molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.
6. Prosedur dan SOP penggunaan alat
Cara penggunaannya:
Cara Menyalakan Inkubator

1) Hubungkan kabel power ke stop kontak.


2) Nyalakan alat
3) Atur suhu dalam inkubator dengan menekan tombol set.
4) Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas
tombol set hingga mencapai suhu yang di inginkan.
5) Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah
beberapa menit.
6) Siapkan sampel (kultur mikroorganisme) yang akan diinkubasikan,
kemudian letakan dalam rak yang terdapat dalam inkubator tersebut.
7) Kemudian masukkan media pembiakan berisi mikroorganisme
(sampel kultur) yang akan mau di inkubasi. Jika menggunakan
cawan petri, maka bungkus dengan kertas terlebih dahulu.

Cara Mematikan Inkubator Laboratorium


Secara sederhana, cara mematikan inkubator adalah berkebalikan
tahapannya dengan tahapan menyalakan alat. Ketika sudah benar-benar
selesai melakukan inkubasi kultur, maka matikan alat lab ini dengan
menekan tombol POWER ke posisi OFF. dan Putuskan sambungan
arus listrik dengan cara mencabut kabel power yang menempel pada
sumber daya listrik (PLN atau yang lainnya).

Cara Merawat Inkubator Laboratorium

1) Bersihkan alat dengan kain lap bersih atau kain lap yang basah,
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai di gunakan.
2) Di dalam inkubator terdapat rak dapat di bongkar pasang sehingga
memudahkan untuk membersihkannya.

7. Petunjuk Keselamatan Kerja dalam Penggunaan Alat


Menggunakan jaslab, sarung tangan, dan masker.
Kesalahan yang biasa dilakukan yaitu penyimpanan dibagian dalam
menumpuk sehingga ketika dibuka berhambur keluar dan pecah.
8. Petunjuk Penyimpanan dan Pemeliharaan Alat
h) Di simpan di bagian paling dalam Laboratorium karena banyak
berisi bakteri.
i) Cooling Inkubator diletakkan di ruang gelap
j) Shaker Inkubator diletakkan di bagian kanan Lab Mikrobiologi
k) Letakkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
l) Dilap dengan alcohol 70% jika terkontaminasi secara kimiawi
m) Ruangan difungigasi agar tidak tumbuh jamur
n) Cawan petri selalu ditutup
o) Ketika disimpan dalam keranjang, ditumpuk lebih rendah dari tinggi
keranjang.
9. Kelebihan dan Kekurangan Alat
Kelebihan :
a) Dipakai mengembangbiakan bakteri
b) Tempat inkubasi bakteri
c) Dapat digunakan untuk penyimpanan pada tempertur rendah
Kekurangan :
c) Sarang bakteri
d) Saat penggunaan kelembaban karena sering terkontaminasi oleh
fungi
10. Dokumentasi Alat

Gambar 10.1. Cooling Incubator


(Kelompok 4, 2019)
Gambar 10.2. Shaker Incubator
(Kelompok 4, 2019)

J. Kesimpulan
Dalam observasi ini, terdapat dua tipe incubator yang ada di
laboratorium Mikrobiolohi, yaitu Shaker incubator; inkubator yang
dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan dan Cooled incubator;
inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient. Keduanya
Digunakan untuk menginkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme seperti
bakteri, fungi, dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Untuk
memelihara budidaya mikrobiologi atau kultur sel. Incubator sangat penting
untuk pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi
molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.
DAFTAR PUSTAKA

Bohari, Mega. (2011). “Laporan Mikrobiologi (Pengenalan Alat)”. Dikutip

dari : https://megabohari.blogspot.com/2011/12/laporan-mikrobiologi-
pengenalan-alat.html

Dhevinka Dhea. (2014). “Laporan Praktikum Teknik Laboratorium “Inkubator

Freezer dan Refrigator””. Dikutip dari :

https://dhevinka.blogspot.com/2014/10/laporan-praktikum-teknik-
laboratorium.html

Fisher Scientific. (2019). “Boekel Scientific Inkubator Shaker II”. Dikutip dari :

http://www.fishersci.com/shop/products/boekel-incubator-shaker-ii-boekel
incubator-shaker-ii-115v/1170137

Wulan, Yuni. (2016). “Oven dan Inkubator”. Dikutip dari :

https://lunawula.blogspot.com/2013/01/oven-dan-incubator.html
AUTOCLAVE
LAPORAN PRATIKUM

diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium


yang diampu oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudy 1804759


Marika Ridha. 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Raudlah Melinda Sidik 1804889
Sabilla Kharenna H. 1807388
Salma Fahira Azahra 1807209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Pengamatan
Laporan Pratikum Autoclave
B. Pelaksanaan Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada :
1. Hari : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : Pukul, 13.00 – 15.00 WIB

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
C. Tujuan
1. Untuk meningkatkan kekuatan pemahaman mengenai autoclave
2. Untuk memahami karakter dan menganalisis kegunaan autoclave.
3. Memahami cara perawatan autoclave
4. Menganalisis prisip-prinsip kerja dalam penggunaan autoclave

D. Landasan Teori
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik
yang ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang
dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling
tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling
resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1992).
Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi
peralatan serta perlengkapan kedokteran. Cara yang digunakan adalah dengan
menundukkan material pada uap tekanan tinggi yaitu suhu 121 derajat
Celcius. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20 menit tergantung
ukuran serta isi. Pengertian autoclave terbilang penting karena banyak
digunakan dalam dunia kedokteran, mikrobiologi hingga seni tato dan tindik.
Alat ini sendiri diciptakan Charles Chamberland pada 1879. Nama
autoclave berasal dari bahasa Yunani, yaitu auto yang artinya diri dan clavis
yang berarti kunci atau perangkat self locking. Alat ini sendiri memiliki
ukuran serta fungsi yang akan tergantung pada media yang hendak
disterilkan. Pengertian autoclave dan fungsinya juga digunakan dalam
penyembuhan komposit serta vulkanisasi karet.
Panas tinggi serta tekanan yang dihasilkan autoclave akan
memungkinkan pemastian sifat fisik terbaik yang bisa dicapai. Industri
kedirgantaraan serta sparmakers untuk perahu layar biasanya akan memiliki
autoclave yang panjangnya mencapai 50 kaki. Dalam dunia kedokteran,
autoclave umum digunakan dalam mensterilkan peralatan medis.
Aneka peralatan medis akan dapat disterilkan dari semua bakteri,
jamur, virus serta spora yang sudah tidak aktif. Namun terdapat beberapa
jenis prion serta organisme baru yang tak bisa dihancurkan bahkan oleh
autoclave pada suhu 134 derajat Celcius.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel E.1. Alat yang digunakan dalam pengamatan Autoclave
di Laboratorium

No Alat Jumlah Fungsi

1 Kamera 3 Mendokumentasikan hasil


pengamatan atau hasil
kegiatan yang dilakukan.

2 Buku catatan 2
Mencatat hasil
pengamatan, baik
karakteristik atau informasi
lainnya yang mengandung
unsur yang diamati.

Sebagai acuan dalam


3 Buku pegangan 1 pengamatan. Berisi
informasi yang mendukung
tentang informasi yang
sedang diamati.

Sebagai alat bantu,


4 Alat tulis 2 mendokumentasikan hasil
pengamatan melalui buku
catatan yang telah
disiapkan.

2. Bahan
Tabel E.2. Bahan yang digunakan dalam pengamatan Autoclave
di Laboratorium

No. Bahan Jumlah

1. Autoclave 1 unit
F. Langkah kerja

persiapkan peralatan yang


bagian-bagian dan
dibutuhkan untuk
lanboratorium karakter serta fungsi dari
memulai pengamatan.
mikrobiologi dikunjungi autoclave yang ada di
mulailah pengamatan
laboratorium di analisis
autoclave.

dokumentasi hasil
hasil pengamatan di buat
pengamatan dan
laporan dan di
pertanyaan yang telah di
presentasikan
tugaskan di jawab

G. Hasil Observasi
1. Identitas Alat dan Spesifikasi
 Kode alat : PT25.221.03.001BM
 Nama alat : Autoclave
 Produksi : Hariyama Co. Japan
 Tipe: ALP/KT23.
 No.Seri : 9707792487
 Tahun Kedatanagan : 2000
 Tahun Instalasi : 2000
 Lokasi : Laboratorium Mikrobiologi
 Spesifikasi :
- Pressure gauge, tekanan antara 0 – 4 kg/cm2
- Termometer, 121oC pada 1,0 kg/cm2 atau 127oC
pada 1,5 kg/cm2
- Katup pengaman pengatur tekanan
- Katup pengeluaran udara dan
kelebihan tekanan (Exhaust knob)
- Katup pengatur tekanan otomatis dan
katup pengaman

(dok. kelompok 4, 2019)


H. Pembahasan

Pengamatan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


selama observasi, seperti alat tulis, kamera untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, dan mempersiapkan laboratorium yang akan diobservasi, yaitu
Laboratorium Mikrobiologi. Kemudian observasi dilanjutkan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

4) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Autoclave dan mencari informasi
yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
5) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
6) Hasil pengamatan observasi alat listrik Autoclave selanjutnya disusun ke
dalam sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Autoclave :
1. Alat listrik autoclave berada di Laboratorium Mikrobiologi lantai 2
gedung FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Prinsip Kerja Alat
Pada saat sumber panas dinyalakan, setelah beberapa saat air
dalam autoclave akan mendidih. Uap air akan menekan udara yang
mengisi autoclave, sehingga udara dalam autoclave akan keluar
yang ditandai dengan keluarnya uap airdiganti dari katup udara. Hal
itu menunjukkan bahwa tekanan di dalam autoclave sudah merata.
Katup udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses
sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai angka nol.
3. Fungsi Alat
Autoclave berfungsi untuk sterilisasi media mikrobiologi, alat gelas
laboratorium dan dekontaminasi / membunuh mikroorganisme
dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121oC-
127oC dan 1,5-2,0 Atm) selama 15-20 menit.

4. Kegunaan atau maanfaat autoclave:


Memiliki ukuran dan kegunaanya masing masing sesuai dengan
media yang hendak disterilkan.
 Menjamin sterilisasi objek dalam kedokteran
 Menjamin

5. prosedur penggunaan alat seusai dengan Standar Operating


Prosedurnya (SOP)!
a. Pengisian air
1) Isi 3 liter air sampai batas dasar tabung (Untuk model
HL 30 Ae)
2) Isi 5 liter air (untuk model HL 36 Ae)
3) Untuk mencegah panas yang terlalu tinggi, ketinggian
air harus diperiksa sampai pada batas dasar tabung.
4) Apabila sterilisasi yang diinginkan dalam waktu yang
singkat, isi air 2/3 batas dasar. Air akan mendidih lebih
cepat tanpa menimbulkan bahaya (tetapi untuk
pemanasan dengan waktu yang lama, diperlukan
pengecekan air untuk mencegah pemanasan yang terlalu
tinggi).
b. Simpan barang-barang yang akan disterilisasi dan tutup.
1) Kencangkan skrup kupu-kupu yang berhadapan.
2) Tidak perlu menutup terlalu kencang karena tekanan
tidak akan bocor.
3) Sambungkan steker pada sumber listrik
c. Nyalakan tombol power, dan lampu merah akan menyala.
d. Stel pengatur waktu untuk sterilisasi sesuai dengan waktu yang
diinginkan. Timer akan beroperasi 50 atau 60 putaran.
1) 50 putaran, lampu hijau di luar menyala 0-72 menit
2) 60 putaran, lampu hijau di dalam menyala 0-60 menit
Waktu yang diperlukan unruk sterilisasi pada 1kg/cm2 (121oC)
Barang gelas 15 menit
Alat/ 29upplier29t pada rak 15 menit
Sarung tangan karet untuk operasi 15-20 menit
Jarum suntik (dibungkus linen/kantung kertas sterilisasi) 25 menit
Instrumen logam dibungkus linen 25 menit
Cairan dalam Erlenmeyer 40 menit

e. Pengeluaran udara
1) Putar tombol katup pengeluaran udara (yang terletak
pada tutup) berlawanan arah jarum jam dan biarkan
terbuka.
2) Biarkan uap air keluar dari katup ( ± 10-15 menit )
setelah uap keluar, tutup katup searah jarum jam.
Kedua langkah diatas akan menolong pengeluaran udara
dalam waktu yang singkat.
f. Matikan tombol kontak
g. Pengeluaran
Buka tombol katup pengeluaran uap yang terletak di
permukaan tutup untuk mengeluarkan tekanan dalam tabung.
h. Yakinkan jarum penunjuk tekanan berada pada angka “nol
(0)” sebelum tutup di buka.
i. Pergunakan sarung tangan tahan panas untuk mengambil alat-
alat/bahan yang disterilkan.
j. Tutup kembali autoclave yang sudah dipergunakan.
6. Petunjuk Keselamatan kerja dalam penggunaan alat!
Saat menggunakan Autoclave harus dengan berhati-hati karena saat
penggunaan alat ini memiliki suhu yang tinggi dan dapat
menyebabkan luka bakar. Gunakan sarung tangan saat
mensterilisasikan bahan menggunakan Autoclave agar tangan tetap
terlindungi. Saat Autoclave selesai digunakan dan hendak
mengeluarkan bahan yang telah disterilkan tunggu beberapa jam
hingga proses penguapan selesai dan suhu menurun. Pengambilan
bahan didalam Autoclave harus diperhatikan, jangan membuka
Autoclave pada posisi didepan, usahakan posisi kita berada
dibelakan atau disamping Autoclave sehingga saat Autoclave
dibuka uap yang ada didalamnya tidak melukai wajah.
7. Jelaskan prosedur penyimpanan dan pemeliharaan alat!

a. Jaga agar tabung senantiasa dalam keadaan bersih. Untuk


membersihkan tabung, buka keran pengeluaran air ketika
tabung masih memiliki tekanan (misalnya setelah selesai
mensterilisai). Sehingga uap dan air panas akan dikeluarkan
secara bersamaan dari tabung. Simpan ember dibawah keran
atau sambungkan dengan selang untuk mengeluarkan air panas
pada tempat pembuangan.
b. Jaga agar bagian luar tabung tetap bersih. Autoclave ini dapat
digunakan dalm jangka waktu yang lama bila pemakaiannya /
pemeliharaannya benar.
c. Minyaki sekrup berbentuk kupu-kupu satu bulan sekali.
d. Bersihkan lubang pengatur tekanan satu bulan sekali. Untuk
membersihkannya, angkat bagian tengah dari katup
pengeluaran uap,ambil kotorannya dan bersihkan lubangnya
dengan menggunakan sikat atau kawat baja (kotoran yang
menumpuk dalam lubang akan menghalangi kenaikan tekanan
dalam tabung)
e. Karet penutup (gasket) biasanya rusak dalam 3 sampai dengan
5 tahun pemakaian. Sangat mudah diganti dan dapat diperoleh
pada supplier.
8. Perbandingan Autoclave Di Laboratorium UPI dengan Autoclave
Lainnya
Autoclave yang ada di Laboratorium Mikrobiologi JICA
merupakan Autoclave lama yang memiliki keawetan yang baik bila
dibandingkan dengan Autoclave yang sekarang beredar dipasaran.
Selain itu Autoclave yang ada di laboratorium Mikrobiologi JICA
memiliki ukurang yang lebih besar dibandingkan dengan Autoclave
yang lainnya, hal ini menyebabkan Autoclave ini dapat menampung
bahan yang akan disterilisasi dengan jumlah yang tidak sedikit

I. DOKUMENTASI

Gambar I.1 Badan Autoclave Gambar I.2 Autoclave Gambar I.3 Tombol

( Dok. kel. 4, 2019) (Dok. Kel 4, 2019) ( Dok. Kel 4, 2019)


Gambar I.3 Tombol Pengatur Gambar I.3 Pengukur Tekanan Uap

(Dok. Kel.4, 2019) (Dok. Kel.4, 2019)

J. KESIMPULAN
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat
berkembang biak. Autoclave memiliki kegunaan untuk mensterilkan alat bahan
serta destruksi mikroorganisme. Prinsip kerja dari Autoclave sendiri yaitu
elemen pemanas menguapkan air didalam autoclave hingga 121oC pada tekanan
1 atm selama15 menit atau lebih. Cara penggunaan pada Autoclave ini dengan
memasukan aquades kedalam Autoclave sampai batas dudukan. Kemudian alat
yang akan disterilisaikan dibungkus dengan plastic tahan panas. Setelah
dimasukan, tutup Autoclave hingga rapat lalu kencangkan baut pengunci, atur
timer dan suhu yang diperlukan. Tunggu hingga mendidih dan setelah dirasa
cukup dingin Autoclave dibuka secara perlahan.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Nilu Nurmala (2015), Makalah Autoklaf, Diakses dari :

http://nilukumaladewi.blogspot.co.id/2015/01/makalah-autoklaf.html

Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Angkasa


SPECTAPHOTOMETER
LAPORAN
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Riandi, M.Si
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha .F 1804988
Muhammad Fakhri .F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
201
A. Judul
Laporan Hasil Pengamatan Alat Laboraturium Listrik Spectaphotometer

B. Waktu dan Tempat pelaksanaan


Tempat : di Lab Fisiolofo
Tanggal: Rabu, 15 Mei 2019
Puku l: 13.00-15.00 WIB

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui karakteristik dari alat spectaphotometer
b. Untuk mengetahui kegunaan dan cara kerja alat spectaphotometer

D. Dasar teori
a. Pengertian Spectometer
Spectrophotometer adalah alat untuk mengukur transmitansi atau absorbs
cahaya (pernyerapan) oleh suatau sampel sebagai fungsi dari panjang
gelombang dan dibandingkan dengan standart tertentu. Selain itu juga
digunakan untuk mengukur sederetan sampel pada sutau panjang gelombang
tunggal. Meskipun ada yang menggunakan sinar rangkap, tetapi peralatan
sama seperti system sinar tunggal.
Prinsip kerja alat spectrophotometer yaitu cahaya dari sumber cahaya yang
masuk ke monokromator dan didispersikan menjadi cahaya monokromatis.
Cahaya monokromatis ditransmisikan melalui sel sampel dalam tempat
sampel dan jatuh pada detector, kemudian dikonversikan sinyal listrik yang
memperkuat dan tercatat pada rekorder.
Sedangkan pada dasarnya analisis secara spectrophotometer dilakukan
dengan cara pembentukan cahaya senyawa berwarna dengan pereaksi-
pereaksi tertentu dan setiap warna mempunyai intensitas tertentu. Intensitas
cahaya yang dihasilkan diukur dengan spectrophotometer
b. Komponen Spectrophotometer
Spectrophotometer dibagi dalam 4 bagian penting, diantaranya yaitu :
Sumber cahaya, monokromator, cuvet, dan detector.
 Sumber cahaya
Sumber cahaya untuk spectrophotometer UV digunakan lampu D2
(Deutrium) atau lampu hidrogen. Untuk spectrophotometer visible
dapat digunakan lampu wolfram. Dan untuk spectrophotometer infra
red dapat digunakan lampu Nernst Lampu Deutrium (Hidrogen)
menghasilkan spectrum kontinyu dalam daerah Ultraviolet (UV) yang
dihasilkan oleh eksitasi elektrik dari deuterium atau hidrogen pada
tekanan rendah
Lampu filament tungsten adalah lampu yang umum dipakai di
rumah tangga dan jenis lampu yang sering dipakai sebagai lampu
kedaraan bermotor. Arah energi yang dipancarkan oleh lampu tersebut
bermacam-macam. Lampu-lampu Tungsetn iodine mengandung
campuran gas inert dan sejumlah gas iodine (halogen).
Untuk mencegah penguapan yang cepat dari filament tungset
melalui lingkaran halogen di bawah suasana panas, oleh karena itu
lampu tersebut tahan lama dan untuk menjaga radiasi yang kuat dalam
waktu yang lama.
 Monokromator
Monokromator berfungsi untuk mengubah cahaya polikromatik
menjadi cahaya monokromatik menurut DAY dan UNDERWOOD
(1993) monokromator adalah peralatan optic yang dapat mengisolasi
suatu berkas sinar dari sumber kontinyu dengan kemurnian spektral
yang tinggi untuk semua panjang gelombang.Unsur terpenting pada
sebuah monokromator adalah sistem celah masuk, kemudian
dikumpulkan oleh sebuah lensa atau cermin sehingga sinar pararel
jatuh pada prisma atau kisi difraksi, selanjutnya melalui jalan optik
monokromatis melewati contoh yang diperiksa.
Ada dua jenis monokromator, yang satu menggunakan prisma dan
yang lainnya menggunakan grating (kisi) sebagai pendispersi cahaya.
1. Monokromator Prisma
Komponen ini dibuat dari bahan quartz untuk daerah ultraviolet
(UV), visible, dan infra red (IR) dekat. Prinsip kerja suatau prisma
adalah apabila seberkas sinar melewati dua medium yang berbeda,
maka berkas sinar tersebut akan mengalami pembelokan (refraksi).
Besarnya refraksi tergantung pada index bias ini berubah-ubah
dengan panjang gelombang yang berbeda, cahaya biru akan lebih
dibelokkan dari pada cahaya merah.
2. Monokromator Grating (kisi)
Dispersi radiasi ultra violet dapat diperoleh dengan
menjatuhkan sinar polikromatis pada granting transmisi atau pada
permukaan granting refleksi yang lebih praktis dan sering
digunakan. Tahap pertama pada pembuatan grating refleksi yaitu
penyediaan master granting yang tersusun dari lekukan paralel
dengan jarak rapat disusun pada permukaan keras yang telah
dilapisi dengan peralatan seperti intan.
 Wadah Sampel (cuvet)
Menurut DAY dan UNDERWOOD (1993), larutan yang akan
diperiksa dengan spectrophotometer ditempatkan dalam tempat contoh
(cuvet). Tempat contoh tersebut harus terbuat dari bahan yang dapat
meneruskan sinar. Dari daerah spectrum yang dipakai, kaca silica biasa
digunakan untuk daerah panjang gelombang antara 350 sampai 3 µm.
Pada daerah 300 nm sampai daerah tampak dapat digunakan sel dari
bahan kaca pyrex.
Tetapi bahan demikian tidak boleh digunakan untuk daerah
ultraviolet (UV), karena bersifat menyerap radiasi sinar UV. Sehingga
pengukuran daerah ultraviolet di bawah 350 nm, digunakan cuvet yang
terbuat dari bahan quartz dan leburan silica (fused silica). Kedua bahan
tersebut dapat digunakan juga di daerah sinar tampak (visible) sampai
3 µm, tetapi harganya juga cukup mahal. Bahan yang lebih murah,
seperti cuvet plastic dapat digunakan untuk daerah tampak. Syarat-
syarat terpenting untuk cuvet, Yaitu :
a. Mempunyai ketebalan permukaan yang sama.
b. Harus transparan, sehingga dapat mentransmisikan sinar.
c. Tahan terhadap senyawa kimia.
 Detektor
Detektor berfungsi mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Detector yang bias digunakan adalah Foto Tube dan Layar Cell. Sinyal
listrik yang diberikan oleh detector selanjutnya diubah oleh prosesor
sehingga dapat ditampilkan oleh alat baca. Prinsip kerja detector pada
spectrophotometer adalah energy foton sinar yang jauh mengenai dan
mengubah energy tersebut menjadi suatu besaran yang dapat diukur,
misalnya penghitaman pelat foto, arus listrik atau perubahan-
perubahan panas. Sifat –sifat detector yang ideal harus mempunyai
kepekaan yang tinggi, perbandingan sinyal dan noise tinggi, dan
mempunyai respon tetap pada daerah panjang gelombang pengamatan.

c. Kalibrasi Spectrophotometer
Untuk menghasilakan analisa yang akurat, cahaya yang digunakan harus
spesifik mempunyai panjang gelombang tertentu, dengan kata lain harus digunakan
panjang gelombang dimana sample menyerap cahaya sebesar mungkin (panjang
gelombang maksimum).
Oleh karena itu harus dilakukan kalibrasi. Dahulu orng melakukan kalibrasi
spectrophotometer dengan mengambil larutan standar dengan konsentrasi tertentu,
kemudian ukur konsentrasi pada berbagai panjang gelombang. Kemudian dibuat
kurva hubungan absorbance (A) dengan panjang gelombang (λ), kemudian ambil
panjang gelombang yang absorbance maksimum.
Gunakan panjang gelombang yang didapat untuk kalibrasi terhadap
beberapa larutan standar sesuai dengan sampel dan metoda yang dilakukan. Dalam
anilisis menggunakan spectrophotometer dilakukan kalibrasi terlebih dahulu
terhadap beberpa larutan standar sesuai dengan contoh dan metoda analisis yang
akan dilakukan.
Dibuat suatu deret standar dari larutan standar yang telah diketahui pasti
konsentrasinya, lalu ditambahkan pereaksi tertentu sesuai dengan metoda analisis
yang dilakukan. Diukur absorbance deret standar tersebut dengan
spectrophotometer dan dibuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan
absorbance.
Karena banyaknya contoh yang ditetapkan dan seringnya dilakukan analisis
yang sama secara kontinyu, maka untuk mempercepat analisis dibuat suatu factor
yang diperolah dari hubungan antara konsentrasi dengan absorbance dari beberapa
larutan standar yang berbeda konsentrasinya. Faktor ini dapat digunakan selama ±
6 bulan selama spectrophotometer tersebut belum mengalami kerusakan.
d. Faktor penyebab kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis
menggunakan spectrophotometer adalah :
o Adanya serapan oleh pelaru
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi
matrik selain komponen yang akan dianalisis.
o Serapan oleh kuvet
Kuvet yang dapat digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa. Kuvet
kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik, namun tentu saja harganya
jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini dapat diatasi dengan penggunaan
jenis, ukuran dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blanko dan sample.
o Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi
sangat rendah atau sangat tinggi.
Hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi , sesuai dengan kisaran
sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan )

E. Alat dan Bahan


Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Di Gunakan Dalam Pengamatan
Spectaphotometer
Alat Bahan

Spectaphotometer -

Camera -

Alat tulis -

F. Langkah kerja
melakukan
perizinan memasuki
menganali
dengan ruang lab
s dimulai
pihak Fisiologi
laboran

mendoku
mentasika
n alat yang
di analisis

G. Hasil pengamatan

No Bagian-bagian spectaphotometer Fungsi

mengukur transmitansi atau


absorbs cahaya (pernyerapan)
oleh suatau sampel sebagai fungsi
dari panjang gelombang dan
dibandingkan dengan standart
Bentuk dari tertentu.
spectophotometer
Dok pribadi kel 4B,2019

2
Untuk menentukan panjang
gelombang yang diinginkan
misalkan menginginkan panjang
gelombang dibawah 600 maka
arahkan ke kanan jika lebih dari
600 maka ke kiri

Dok pribadi kel 4B,2019

3 Memiliki 2 fungsi menghidup dan


matikan alat kemudian mengatur
kecepatan gelombang

Dok pribadi kel 4B

4 a c
a. Untuk melihat gelombang
cahaya yang didapatkan

b. Untuk menyimpan ekstrak


dan diukur

c. Untuk menentukan
b Dok pribadi kel 4B
gelombang cahaya yang
diinginkan
H. Pembahasan
1. Temukan alat tersebut di laboratorium mana saja di Jurusan Pendidikan
Biologi, kemudian hubungi laboran untuk mempelajari pada waktu tidak
ada perkuliahan di lab tersebut.
Jawaban Fisiologi dan mikrobiologi tetepi kegunaan yang berbeda
fisiologi digunakan untuk fist seperti mengukur panjang gelombang
klorofil dan di mikrobiologi digunakan untuk mengukur panjang DNA
pada matkul biologimonokuler
2. Pelajari identitas alat, termasuk arti kode alat, spesifikasi alat dan letak
penyimpanan
Jawab
Identitas alat: didatangkan dari jepang merek
Kode alat PT25.221.03.078M
Spesifikasi alat :
Letak penyimpanan: dimeja yang datar
3. Pelajari prinsip kerja setiap alat sehingga anda memahami proses yang
terjadi pada saat penggunaan alat
Jawab
Prinsip kerja alat spectrophotometer yaitu cahaya dari sumber
cahaya yang masuk ke monokromator dan didispersikan menjadi cahaya
monokromatis. Cahaya monokromatis ditransmisikan melalui sel sampel
dalam tempat sampel dan jatuh pada detector, kemudian dikonversikan
sinyal listrik yang memperkuat dan tercatat pada rekorder.
4. Jelaskan kegunaan atau manfaat alat yang anda pelajari! Atau jelaskan
mengapa alat tersebut penting!
Mempunyai keuntungan jika memakai spectophotometer
 Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik,
organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau
daerah tampak.

 Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak


10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6
sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti.
 Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat
ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan
menjadi tidak perlu.

 Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui


dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai
5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh
persen dengan perlakuan yang khusus.

 Mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya


cepat dengan instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis
(Skoog, DA, 1996)

5. Jelaskan prosedur penggunaan alat secara benar, dan buat Standar


Operating Prosedurnya (SOP)!
Jawab

kabel disambungkan Alat dipanaskan panjang gelombang


dengan arus listrik lalu selama 30 menit diatur dan disesuaikan
alat dihidupkan dengan kebutuhan

kuvet yang berisi air knob yang berada di


dikeluarkan, kemudian pelarut dan spesimen
depan kanan diatur dimasukkan kedalam
kuvet yang berisi sehingga terbaca angka
spesimendimasukkan ke kuvet
nol
dalam tabung
penyimpanan lalu
ditutup kembali

Jarum yang menunjuk


angka dilihat
\

6. Jelaskan petunjuk keselamatan kerja dalam penggunaan alat


jawab
Dalam memegang kuvet kita harus menngunakan tisu sebagai perantara
dan harus berhati-hati dalam memegang kuvet
7. Jelaskan prosedur penyimpanan dan pemeliharaan alat!
Jawab
Di tempatkan di tepat yang rata dan bersihkan debu dengan kemoceng
8. Bandingkan dengan alat sejenis yang anda temukan melalui internet,
mengenai kelebihan dan kekurangannya
Jawab
Spektrofotometer UV-VIS AMV11 kelebihan
 Layar LCD besar (128x64Dots). Dapat menampilkan total 200 group
data, 5 group per layar. Dapat menampilkan kurva standar dan
persamaan kurva.

 Dapat menyimpan 200 kelompok persamaan kurva. Nyaman untuk


mengecek dan memuat ulang data.

 Data dapat dipulihkan setelah pemadaman listrik tiba-tiba.

 Setting panjang gelombang otomatis, auto zero & Blank.

 Lampu tungsten & deuterium dapat dinyalakan dan dimatikan sendiri


untuk memperpanjang umur pemakaian.

 Opsional Software UV-Professional memberikan kontrol penuh


terhadap spektrofotometer dari komputer melalui port USB. Dengan
software tersebut dapat dengan mudah mengetahui nilai kuantitatif,
kinetika, pemindaian panjang gelombang, uji DNA / protein dan Uji
multi panjang gelombang.
 Desain pre-aligned katup lampu D2 yang pas,sehingga memudahkan
saat mengganti lampu.

 Kompartemen sampel yang besar, dapat menampung kuvet yang


panjangnya 5-100 mm dengan pemegang opsional. Berbagai aksesoris
opsional bisa Anda pilih.

Kekurangan
 Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu
dan kebersihan dari kuvet
 Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang
>185 nm
 Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energy eksitasi rendah
 Sinar yang dipakai harus monokromatis

I. Kesimpulan

 Spectrophotometer adalah alat untuk mengukur transmitansi atau absorbs


cahaya (pernyerapan) oleh suatau sampel sebagai fungsi dari panjang
gelombang dan dibandingkan dengan standart tertentu. Selain itu juga
digunakan untuk mengukur sederetan sampel pada sutau panjang
gelombang tunggal. Meskipun ada yang menggunakan sinar rangkap, tetapi
peralatan sama seperti system sinar tunggal.
 Prinsip kerja alat spectrophotometer yaitu cahaya dari sumber cahaya yang
masuk ke monokromator dan didispersikan menjadi cahaya monokromatis
petunjuk keselamatan Dalam memegang kuvet kita harus menngunakan
tisu sebagai perantara dan harus berhati-hati dalam memegang kuvet
 prosedur penyimpanan dan pemeliharaan alat Di tempatkan di tepat yang
rata dan bersihkan debu dengan kemoceng
DAFTAR PUSTAKA

Imamkhasani, 2000. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta : Universitas

Indonesia

Pamungkas, E. 2014. Laporan Praktikum Biokimia Perairan Pengenalan

Alat dan Bahan Praktikum. [Online] https://www.academia.edu/11471986/L


APORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_PERAIRAN_PENGENALAN_ALA
T_DAN_BAHAN_PRAKTIKUM diakses pada tanggal 10 Maret 2019

Wahyuni, I. 2015. Laporan Lengkap Pengenalan Alat-alat Laboratorium. [Online]

https://www.academia.edu/20120714/LAPORAN_LENGKAP_PENGENAL

AN_ALAT-ALAT_LABORATORIUM diakses pada tanggal 10 Maret 2019


CENTRIFUGE
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
yang diampu oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

Disusun oleh :

Hasna Alifa Raudya 1804759


Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Raudlah Melinda Sidik 1804889
Sabilla Kharenna H. 1807388
Salma Fahira Azahra 1807209

Biologi B 2018

Kelompok 4

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Penelitian

Laporan Hasil Observasi Alat Listrik Centrifuge di Laboratorium Fisiologi

B. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui identifikasi centrifuge.
2. Mengetahui prinsip kerja dari centrifuge.
3. Mengetahui kegunaan centrifuge.
4. Mengetahui cara menggunakan centrifuge.
5. Mengetahui perbandingan centrifuge dengan alat-alat laboratorium
yang lain yang diteliti.
6. Dapat menggunakan alat centrifuge dengan benar dan sesuai standar
SOP
7. Mengetahui petunjuk keselamatan kerja dalam menggunakan
centrifuge.
8. Mengetahui prosedur penyimpanan dan pemeliharaan centrifuge.
9. Mengetahui kelebihan dan kekurangan centrifuge dibandingkan dengan
alat lain.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2. Rabu, 15 Mei 2019
Pukul 14.00 s/d 14.45 WIB : Laboratorium Fisiologi
D. Dasar Teori
Alat-alat Laboratorium adalah alat yang penting dalam menunjang
kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Setiap siswa
atau mahasiswa tidak akan pernah lepas dari alat-alat laboratorium ini,
sehingga mereka harus mempunyain wawasan yang memadai tentang
prinsip dan cara kerja setiap alat. Kurangnya pengetahuan yang memadai
tentang alat-alat laboratorium akan menyebabkan kesalahan dalam
penggunaanya bahkan dapat menimbulkan suatu kecelakaan kerja.
Sehingga wawasan atau pengetahuan alat-alat laboratorium adalah hal yang
penting bagi mahasiswa yang akan bekerja di laboratorium tersebut.
Centrifuge merupakan salah satu alat yang terdapat di laboratorium yang
berfungsi untuk memisahkan fasa padat dan fasa cair berdasarkan berat
jenis. Alat ini sering digunakan dalam beberapa praktikum mata kuliah
jurusan pendidikan biologi. Penggunaan alat ini perlu adanya pengenalan
terlebih dahulu, karena jika mahasiswa belum mengetahui penggunaan,
penyimpanan dan pemeliharaan alat maka hal-hal yang tidak diinginkan
dapat terjadi. Kesalahan seperti ini sepatutnya dihindari karena akan
merugikan mahasiswa itu sendiri bahkan bisa merusak alat secara
permanen.
Makalah ini disusun untuk membahas pernyataan-pernyataan diatas.
Sehingga dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
centrifuge. Sehingga dalam praktiknya nanti dapat menggunakan alatnya
dengan baik dan terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

E. Alat dan Bahan


1. Alat

Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Alat Jumlah Dokumentasi Fungsi

Mendokumentasikan
1 Kamera 3 hasil pengamatan
atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)
Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
(Kelompok 4, 2019)
yang mengandung
unsur yang diamati.

Sebagai alat bantu,

3 Alat tulis 2 mendokumentasikan


hasil pengamatan
melalui buku catatan
(Kelompok 4,
yang telah disiapkan.
2019)

2. Bahan
Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Bahan Dokumentasi Jumlah

1 Centrifuge 1

(Kelompok 4, 2019
F. Langkah Kerja

Laboratorium Fisiologi Alat dan Bahan Laboran


dikunjungi disiapkan diwawancarai dan
hasil observasi dicatat
atau direkam

Hasil Observasi disusun Alat atau demonstrasi


dan dibuat dalam didokumentasikan
bentuk laporan
Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik Inkubator

G. Hasil Pengamatan
Identifikasi Centrifuge

Gambar 2.1 Centrifuge dilaboratorium fisiologi FPMIPA UPI

 Nama Alat : Centrifuge


 Kode Alat : PT 25.221-03.008 BM
 Asal : JICA
 Suplier : PT . Mulindo.
 Tahun Kedatangan : 2000
 Lokasi Penyimpanan : Laboratorium Fisiologi
 Penanggung Jawab : Topik Hidayat, S.Pd., M.Si., Ph.D
 Spesifikasi alat :
1. Model : H7 – 103 N
2. Kecepatan Maksimal : 5000 rpm, kisaran 0-5000 atau 0-2500
rpm.
3. Kemampuan : Menampung maksimal 15ml x 40
tabung.
4. Tipe Rotor : RF-120
5. Sistem : AC 3000 Watt, Sistem break : listrik.
6. Timer : 0-60 Menit.
7. Ukuran : 450 (1) x 450 (t) x 450 (p) mm
8. Berat : 35 Kg.
9. Sikat Karbon : CB-16, 8 x 11 mm.

H. Pembahasan
1. Pengamatan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
selama observasi, seperti alat tulis, kamera untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, dan mempersiapkan laboratorium yang akan diobservasi, yaitu
Laboratorium Fisiologi.
2. Prinsip Kerja dari Centrifuge
Prinsip centrifuge didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau
organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel
yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke
dasar wadah karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan
suatu partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan
atau menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju
pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah
yang berisi suspensi partikel kemesin sentrifugasi tepatnya pada bagian
rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.
Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi.
Teknik ini dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi
molekul biologi dan komponen selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi
dua, yaitu supernatan dan pelet. Supernatan adalah substansi hasil
sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. Posisi dari
substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih. Sementara
pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang
lebih tinggi.
3. Perbandingan Centrifuge dengan Alat-alat Laboratorium yang Lain yang
Diteliti.

No Nama Alat Perbandingan prinsip perubahan energi

1 Oven Mengubah energi listrik menjadi energi panas.

2 Inkubator Mengubah energi listrik menjadi energi panas.

3 Autoclave Mengubah energi listrik menjadi energi panas.

4 pH meter Alat ukur elektronik yang digunakan untuk


mengukur kadar pH (keasaman atau alkalinitas)
dari sebuah cairan (meski probe khusus kadang
digunakan untuk mengukur kadar pH zat setengah
padat).

5 Centrifuge Mengubah energi listrik menjadi energi gerak.

6 DO meter Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO)


atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen
(Oxygen demand) merupakan salah satu parameter
penting dalam analisis kualitas air.

7 Evaporator Mengubah energi listrik menjadi energi panas dan


gerak

8 Lux meter Sebuah instrument yang digunakan untuk


mengukur besarnya intensitas cahaya.

9 Spectrophotometer Mengubah energi listrik menjadi cahaya


monokromatik

10 Soil tester Alat test/uji tanah multi fungsi dengan 4 parameter


berbeda dalam satu alat.
11 Conductivity meter Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
konduktivitas suatu larutan / cairan.

12 Thermohigrometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan


kelembapan. Thermohygrometer dapat
menampilkan suhu dan kelembapan secara
realtime.

13 Anemometer Alat pengukur kecepatan angin yang paling banyak


dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika
atau stasiun prakiraan cuaca, alat ini masih diyakini
alat yang paling akurat untuk mengukur kecepatan
angin.

14 Turbidity meter Salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan.

4. Kegunaan dan manfaat Centrifuge


Centrifuge sering sekali digunakan untuk memisahkan suatu padatan
dari cairan misalnya memisahkan plasma dari sel darah. Dalam sebuah
laboratorium centrifuge berguna untuk memisahkan partikulat padat dalam
cairan.
Sebagai contoh:
a. Untuk memisahkan serum,
b. Untuk pemeriksaan Ht(Hematokrit)
c. Untuk pemeriksaan mikroskopis urine.
d. Untuk memisahkan plasma dari sel darah

5. Cara Menggunakan Centrifuge sesuai (SOP)


a. Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
b. Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
c. Nyalakan centrifuge
d. Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
e. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang
dimasukkan pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
f. Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan
gelas tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus
diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu
dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi penuh oleh tabung
larutan yang akan dimurnikan.
g. Tutup kembali penutup centrifuge
h. Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan
rotasi putaran (Rpm) yang diinginkan
i. Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
j. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan
dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya
secara berseling berlawanan pula.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan centrifuge :
a. Harus ditempatkan pada posisi datar air
b. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic secara rutin
c. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai dengan centrifuge
d. Beban harus seimbang
e. Penutup harus telah menutup dengan baik dan kencang
f. Periksa bantalan pada wadah tabung (Firma, 2012)

6. Petunjuk Keselamatan Kerja dalam Menggunakan Centrifuge


a. Memperhatikan tanda peringatan
Jika pengguna centrifuge menyentuh satu bagian-bagian yang
dilarang selama operasi, atau mengoperasikannya dengan cara yang salah,
bisa dipastikan pengguna akan mengalami kecelakaan yang tak diduga.
Hati-hati dengan tanda peringatan untuk keselamatan dan untuk mencegah
kecelakaan kerja.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah
kecelakaan kerja :
1) Dangerous ( Berbahaya)
Mengindikasikan suatu situasi yang sangat beresiko akibat kekeliruan
kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.
2) Warning (Peringatan)
3) Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat
kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang
serius.
4) Caution ( Perhatian)
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat
kekeliruan kerja yang bisa berakibat kecelakaan atau luka fisik.
b. Warning Label ( Label Peringatan )
Suatu label peringatan terdapat pada alat untuk menunjuk suatu ketentuan
yang penting. Ketentuan yang terlampir dinyatakan sebagai di bawah
pada label

7. Prosedur Penyimpanan dan Pemeliharaan Centrifuge


Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam prosedur
penyimpanan Centrifuge :
a. Simpan Centrifuge ditempat yang mudah terjangkau dan tempat terbuka.
b. Simpan Centrifuge ditempat yang aman, maksudnya jangan disimpan
ditemapt-tempat yang bisa membuat inkubator jatuh dan rusak.

Berikut beberapa hal yang haus diperhatikan dalam prosedur pemeliharaan


centrifuge :

a. Simpan centrifuge ditempat yang tidak mudah terkena debu.


b. Dalam membersihan centrifuge gunakan kain yang lembut atau handuk
basah.
c. Setiap kali selesai menggunakan centrifuge tidak lupa untuk memeriksa
bagian-bagian alatnya seperti kabel ataupun bagian-bagian lainnya, hal
ini dilakukan karena dikhawatirkan ada bagian yang rusak.
8. Kelebihan dan Kekurangan Centrifuge Dibandingkan dengan Alat Lain
a. Kelebihan
1) Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata
2) Dapat disesuaikan dengan berbagai tabung
3) Bisa untuk volume tunggal yang besar
b. Kerugian
1) Kecepatannya terbatas
2) Menimbulkan gesekan yang tinggi (bunyi,panas, kecepatannya lambat)
3) Ada bagian bergerak yang lebih banyak

I. Simpulan
a. Centrifuge adalah sebuah peralatan, umumnya digerakkan oleh motor
listrik (beberapa model lama yang berputar dengan tangan), yang
menempatkan obyek di rotasi sekitar sumbu tetap , menerapkan kekuatan
untuk tegak lurus sumbu.
b. Centrifuge bekerja menggunakan prinsip sedimentasi , dimana
percepatan sentripetal menyebabkan zat padat untuk memisahkan
sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama
ringan tanda akan cenderung bergerak ke atas (tabung, dalam gambar
berputar, pindah ke pusat).
c. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan centrifuge dengan alat-
alat laboratorium lainnya.

J. Saran

Di laboratorium, banyak alat – alat yang sering digunakan dalam bekerja


seperti centrifuge, sebainyak sebelum mengoperasikan alat – alat tersebut kita
perlu mengetahui prosedur penggunaannya agar dapat memminimalisir
kesalahan yang dapat terjadi. Oleh karena itu dengan penulisan makalah ini
dimana membahasa tentang alat centrifuge semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua pada umumnya dan tenaga kerja laboratorium khususnya. Tidak lupa
penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan
makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Bashar, Yajhid. (2013). Centrifuge. [online]. Tersedia :


http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/sentrifuge.html [Diakses pada
19 Mei 2019]

Firma. (2012). Centrifuge dan vikometer. [online]. Tersedia :


http://instrumentanalis.blogspot.com/2012/10/centrifuge-dan-
viskometer.html [Diakses pada 19 Mei 2019]
ALAT LISTRIK EVAPORATOR
LAPORAN PRATIKUM

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Pendidikan Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Marika Ridha. F 1804998
Muhammad Fakhri. F 1807248
Raudlah Melinda S 1804889
Sabilla Kharenna. H 1807388
Salma Fahira Azahra 1807109

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Penelitian
Laporan Hasil Observasi Alat Listrik Evaporator di Laboratorium
Riset Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
3. Mengetahui identitas, arti kode alat, spesifikasi dan letak penyimpanan
Evaporator.
4. Mengetahui prinsip kerja dan kegunaan alat Evaporator

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


3. Waktu : Jumat, 15 Mei 2019 Pukul 09.30 WIB
4. Tempat : Laboratorium Riset

D. Landasan Teori
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi
uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan
untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya
terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di
mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap
dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator
(produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari
beberapa komponen volatil (mudah menguap). Evaporator biasanya
digunakan dalam industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia,
contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari
proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi
uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan
menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan,
efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin
yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya
dari air laut atau zat kontaminasi lain.
E. Alat dan Bahan
1. Alat

Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator

No Alat Jumlah Dokumentasi Fungsi

Mendokumentasikan
1 Kamera 3 hasil pengamatan
atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)

Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
(Kelompok 4, 2019)
yang mengandung
unsur yang diamati.

Sebagai alat bantu,

3 Alat tulis 2 mendokumentasikan


hasil pengamatan
melalui buku catatan
(Kelompok 4,
yang telah disiapkan.
2019)
2. Bahan
Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Evaporator

No Bahan Dokumentasi Jumlah

1 Evaporator 1

(Kelompok 4, 2019)

G. Langkah Kerja

Laboratorium Riset Alat dan Bahan Laboran


dikunjungi disiapkan diwawancarai dan
hasil observasi dicatat
atau direkam

Hasil Observasi disusun Alat atau demonstrasi


dan dibuat dalam didokumentasikan
bentuk laporan

Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik Evaporator


H. Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan di Laboratorium Riset FPMIPA UPI, yaitu:

1. Evaporator
Identitas alat :
 Kode alat : 221.03.011.BF
Spesifikasi Alat :
Tipe mesin : EVP-100 Agriwindo
Kapasitas : 25 liter / proses
Dimensi total : 80×122×148 cm
Rpm : 30
Listrik : 3600 watt/ 220 V.
 Letak Penyimpanan : Ruangan penelitian Laboratorium Riset FPMIPA
UPI
 Dokumentasi :

(Kelompok 4, 2019)
I. Pembahasan

Pengamatan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


selama observasi, seperti alat tulis, kamera untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, dan mempersiapkan laboratorium yang akan diobservasi, yaitu
Laboratorium Riset . Kemudian observasi dilanjutkan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

4) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Evaporator dan mencari


informasi yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
5) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
6) Hasil pengamatan observasi alat listrik Evaporator selanjutnya disusun ke
dalam sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Evaporator :
4. Alat listrik Evaporator awalnya berada di Laboratorium fisiologi, karena
tidak terpakai lalu di pindahkan ke Laboratirium Riset lantai 3 gedung
FPMIPA B Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Identitas Alat Listrik Evaporator
Kode Alat : 221.03.011.BF. : Biologi Fisiologi
Tipe mesin : EVP-100 Agriwindo
Kapasitas : 25 liter / proses
Dimensi total : 80×122×148 cm
Rpm : 30
Listrik : 3600 watt/ 220 V.

5. Prinsip Kerja Alat


Prinsip kerja pemekatan larutan dengan evaporasi didasarkan pada
perbedaan titik didih yang sangat besar antara zat zat yang yang terlarut
dengan pelarutnya. Pada industri susu titik didih normal air sebagai pelarut
susu (sebagai pelarut susu) sedang padatan susu praktis tidak bisa menguap
Jadi dengan menguapnya air dan tidak menguapnya padatan akan diperoleh
larutan yang makin pekat.Perlu diperhatikan bahwa titik didih cairan murni
dipengaruhi oleh tekanan yang Makin tinggi
6. Kegunaan Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi
uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas
dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator
umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi
(tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk
memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator
(produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi.
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa
komponen volatile (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan
dalam industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya
garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari proses
pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap,
menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan
menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan,
efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin
yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya
dari air laut atau zat kontaminasi lain
7. Prosedur dan SOP penggunaan alat
Cara penggunaannya dan mematikan alat :
o termos koleksi pelarut unit selalu harus dikosongkan sebelum
digunakan untuk mencegah sengaja mencampur bahan kimia yang
tidak kompatibel. KESELAMATAN PERTAMA!
o labu dengan solusi ditempatkan pada rotavapor. Penggunaan
perangkap benjolan mencegah solusi sengaja percikan ke
kondensor (dan yang terkontaminasi). Hal ini sangat dianjurkan
untuk memulai dengan sebuah bola bersih benjolan dalam kasus
sesuatu benjolan atas setelah semua! Ini akan memungkinkan
bergerak untuk memulihkan solusi atau padat.
o logam atau klip Keck digunakan untuk mengamankan termos dan
perangkap benjolan.
o dial pada motor digunakan untuk kontrol kecepatan rotasi labu.
Rotavap khas menggunakan variabel kecepatan motor induksi
sparkless yang berputar pada 0-220 rpm dan menyediakan torsi
tinggi konstan. Pengaturan yang baik di sini adalah 7-8.
o vakum aspirator dihidupkan. Pada kebanyakan model, vakum pada
dan menonaktifkan kontrol dikelola dengan memutar stopcock di
bagian atas kondensor. Stopcock ini kemudian juga digunakan
untuk melampiaskan setup setelah pelarut akan dihapus.
o termos diturunkan ke dalam air mandi (atau air mandi dinaikkan
untuk membenamkan dalam labu dalam air hangat.
o suhu mandi air tidak boleh melebihi titik didih pelarut!! Untuk
sejumlah kecil pelarut umum pemanas mandi tidak diperlukan.
o pelarut harus mulai mengumpulkan pada kondensor dan menetes
ke dalam labu menerima.
o setelah semua pelarut menguap (atau apa pun yang diinginkan saat
ini), vakum dilepaskan. Termos bangkit dari air mandi dan
pemintalan dihentikan.
o perangkap benjolan harus dibersihkan dan termos menerima
dikosongkan setelah menyelesaikan penguapan.
.
9. Petunjuk Penyimpanan dan Pemeliharaan Alat
Perawatan rotary evaporator terdapat bermacam-macam. Perawatan
pada pendingin yaitu air yg digunakan air aquabides untuk mencegah
kerusakan pendingin akibat terjadinya perkaratan pada bagian dalam alat.
Aquabides tersebut juga harus diganti secara berkala, misalnya jika sering
digunakan diganti setiap 2 minggu sekali. Perawatan pada alat gelas sama
seperti peralatan gelas yang lain, yaitu disimpan dalam keadaan yang bersih
dan kering disimpan di tempat yang memiliki temperatur ruangan. Penangas
air dirawat dengan cara mengganti air secara berkala, misalnya jika sering
digunakan dua kali dlam seminggu. Selain itu, ada baiknya setiap alat yang
memiliki saklar tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas air,
pendingin untuk saklar pendingin, begitu juga seterusnya.

10. Dokumentasi Alat

Gambar 10 Evaporator
(Kelompok 4, 2019)
DAFTAR PUSTAKA

http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com/2018/11/pengertian-evaporasi-
dan-alat.html di akses 19 mei 2019 pukul 22.05

https://www.prosesindustri.com/2015/01/evaporator-dan-prinsip-kerjanya.html

diakses 19 mei 2019 pukul 21.19

http://id.toptiontech.com/info/how-to-use-rotary-evaporator-distilling-system-
2389777.html diakses 19 mei 2019 pukul 22.14
PH METER
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Riandi, M.Si
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha .F 1804988
Muhammad Fakhri .F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
J. Judul
Laporan Hasil Pengamatan Alat Laboraturium Listrik Lapangan PH Meter

K. Waktu dan Tempat pelaksanaan


Tempat : di Lab ekologi
Tanggal: Rabu, 15 Mei 2019
Puku l: 13.00-15.00 WIB

L. Tujuan
c. Untuk mengetahui karakteristik dari alat PH Meter
d. Untuk mengetahui kegunaan dan cara kerja alat PH Meter

M. Dasar teori
a. pH meter
adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau
alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk
mengukur pH zat semi-padat). Sebuah pH meter khas terdiri dari probe
pengukuran khusus atau elektroda yang terhubung ke meteran elektronik yang
mengukur dan menampilkan pembacaan pH.

b. Probe atau Elektroda


Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektroda
adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah
elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi
sensor. Jangan pernah menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan
bantuan kertas tisu dengan tangan sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan,
probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe dipasang di lengan dikenal sebagai probe
lengan.

c. Kalibrasi dan penggunaan


Untuk pekerjaan yang sangat tepat pH meter harus dikalibrasi sebelum
setiap pengukuran. Untuk penggunaan kalibrasi normal harus dilakukan pada awal
setiap hari. Alasan untuk ini adalah bahwa elektroda kaca tidak memberikan emf
direproduksi selama waktu yang cukup lama. Kalibrasi harus dilakukan dengan
setidaknya dua larutan buffer standar yang menjangkau rentang nilai pH yang akan
diukur. Untuk tujuan umum buffer pada pH 4 dan pH 10 yang diterima.
PH meter memiliki satu kontrol (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan
meter sama dengan nilai dari buffer pertama standar dan kontrol kedua (slope) yang
digunakan untuk mengatur pembacaan meter dengan nilai buffer kedua. Kontrol
ketiga memungkinkan suhu harus ditetapkan. Sachet penyangga standar, yang dapat
diperoleh dari berbagai pemasok, biasanya negara bagaimana perubahan nilai
buffer dengan suhu. Untuk pengukuran yang lebih tepat, tiga penyangga solusi
kalibrasi lebih disukai.Sebagai pH 7 pada dasarnya, sebuah "titik nol" kalibrasi
(mirip dengan penekanan atau Taring skala atau keseimbangan), kalibrasi pada pH
7 pertama, kalibrasi pada pH terdekat dengan tempat tujuan (misalnya 4 atau 10)
kedua dan memeriksa titik ketiga akan memberikan akurasi lebih linier dengan apa
yang pada dasarnya adalah masalah non-linear. Beberapa meter akan
memungkinkan tiga kalibrasi titik dan itu adalah skema yang lebih disukai untuk
pekerjaan yang paling akurat.

Kualitas meter lebih tinggi akan memiliki ketentuan untuk


memperhitungkan koreksi koefisien temperatur, dan pH probe high-end memiliki
probe suhu built in Proses kalibrasi berkorelasi tegangan yang dihasilkan oleh probe
(sekitar 0,06 volt per pH unit) dengan skala pH. Setelah setiap pengukuran tunggal,
probe dibilas dengan air suling atau air deionisasi untuk menghilangkan jejak dari
solusi yang diukur, dihapus dengan menghapus ilmiah untuk menyerap air yang
tersisa yang bisa mencairkan sampel dan dengan demikian mengubah membaca,
dan kemudian dengan cepat tenggelam dalam solusi lain.

N. Alat dan Bahan


Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Praktikum
Alat Bahan

PH meter -

Camera -

Alat tulis -

O. Langkah kerja

melakukan
perizinan memasuki
menganali
dengan ruang lab
s dimulai
pihak Ekologi
laboran

mendoku
mentasika
n alat yang
di analisis

P. Hasil pengamatan

No Bagian-bagian luar PH Meter Fungsi

untuk mengukur pH (keasaman


atau alkalinitas) dari cairan
(meskipun probe khusus
terkadang digunakan untuk
mengukur pH zat semi-padat)
PH Meter utuh
Dok pribadi kel 4B
2
Untuk mengetahui PH yang
didapatkn dari pengukuran

Dok pribadi kel 4B

3
Untuk mengetahui kesasaman
sudah netral atau belum

Dok pribadi kel 4B

Untuk mengetahui keasamam


pada saat pengkuran

5
Untuk menyalakan dan
mematikam alat
Tobol on dan of
Dok pribadi 2019
6

Untuk mengukur pH larutan,


probe dicelupkan ke dalam larutan

Probe
Dok pribadi kel 4B

Q. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawab

menyediakan menyamakan
cairan yang suhu yang membuka
akan diukur hedak diukur penutup
keasamannya dengan suhu elektrode
yang sudah dengan air
dikalibrasi khusus

menyalakan
PH meter dan
kita tunggu
sampai angka
ditentukan
oleh alat
2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut
Jawaban
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda
gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda
gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung
kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan
aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari
ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen.
3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut
Jawab
pH adalah satuan ukuran yang menggambarkan tingkat keasaman atau
kebasaan suatu larutan. Hal ini diukur pada skala 0 sampai 14.
4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur pakai dari alat
tersebut.
Pemeliharaannya meliputi
 Penggantian batere dilakukan jika pada layer muncul tulisan low battery
 Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu
sekali. Pembersihannya menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan
cara direndam selama 30 menit kemudian dibersihkan dengan air DI.
 Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus
selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu, penyimpanan
elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunakan air DA.
Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membran gelas
yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan
pembacaannya tidak akurat. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh
berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor
suhu pada alat cepat rusak.
Kesimpulan
 pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
(keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang
digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat)
 Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda
gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda
gelas yang tidak diketahui.
 prosedur pemeliharaannya penggantian batere dilakukan jika pada layer
muncul tulisan low battery, Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala
setiap minimal 1 minggu sekali dengan HCL 0,1 N, ketika tidak dipakai,
elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada
keadaan lembab
DAFTAR PUSTAKA

Luthfiya, 2013, Teknik Laboraturium [online] www. Luthfiya.blogspot.com

Universitas Negeri Yogyakarta ( tanpa tahun ). Referensi UNY. Tersedia di:


http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab%202-%2006302244023.pdf

Tim Laboratoriom (2013). Tersedia di: www.alatlabori.com/laboratori_biologi.htm

Wirjosoemarto Dkk.(2002). Common Textbook Teknik Laboratorium. Bandung.


Jica press
LAPANGAN THERMOHIGROMETER
LAPORAN HASIL PENGAMATAN ALAT LABORATURIUM LISTRIK
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Riandi, M.Si
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha .F 1804988
Muhammad Fakhri .F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Laporan Hasil Pengamatan Alat Laboraturium Listrik Lapangan
Thermodigrimeter

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat : di Lab ekologi
Tanggal: Rabu, 15 Mei 2019
Puku l: 13.00-15.00 WIB

C. Tujuan
e. Untuk mengetahui karakteristik dari alat Thermohigoimeter
f. Untuk mengetahui kegunaan dan cara kerja alat Thermohigrometer

D. Dasar teori
Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator
pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi untuk
mengukur suhu pada suatu ruangan,sedangkan hygrometer berfungsi untuk
mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Jadi,bisa disimpulkan bahwa thermoh
ygrometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban di suatu tempat baik
itu indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan).

Proses pengukuran thermohygrometer terdapat dua skala yang satu menunjukan


tempatur dan yang satu lagi menunjukkan kelembaban. Thermohygrometer terba
gi menjadi dua jenis yaitu thermohygrometer analog dan thermohygrometer di
gital. Thermohygrometer digital menunjukkan suhu dan kelembaban dengan
angka yang jelas seperti jam tangan digital,sedangkanthermohygrometer analog
dapat menunjukkan suhu dan kelembaban dengan jarum jam.

Thermohygrometer memiliki dua thermometer yaitu dry bulb dan wet bulb.Dry
bulb terdiri dari sumbu kapas yang kering sedangkan wet bulb terdiri dari sumbu
kapas basah yang terendam air.Wet bulb mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kerja alat ini. Thermohygrometer bekerja berdasarkan fenomena yang
disebut penguapan dingin. Ketika air menguap dari suatu permukaan, permukaan
akan dingin karena molekul air membawa energi panas dari permukaan selama
penguapan. Karena adanya efek pendinginan ini wet bulb selalu menunjukkan
temperatur yang rendah dibandingkan dry bulb. Penguapan air dari permukaan wet
bulb sebanding dengan kelembapan udara di atmosfer.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Praktikum
Alat Bahan

THERMOHIGROMETER -

Camera -

Alat tulis -

F. Langkah kerja

melakukan
perizinan memasuki
menganali
dengan ruang lab
s dimulai
pihak Ekologi
laboran

mendoku
mentasika
n alat yang
di analisis

Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik Thermohygometer


G. Hasil Pengamatan

Bagian-bagian luar
No THERMOHIGROMETER Fungsi

untuk mengukur suhu pada suatu


ruangan,sedangkan hygrometer
berfungsi untuk
mengukur kelembaban pada suatu ruan
gan. Jadi,bisa disimpulkan bahwa ther
mohygrometer berfungsi untuk
mengukur suhu dan kelembaban di
suatu tempat baik itu indoor (dalam
THERMOHIGROMETER ruangan) maupun outdoor (luar
Dok pribadi kel 4B ruangan).

2
Hold : memungkinkan pengguna
membekukan pengukuran di layar LCD
Max :menentukan hasil maksimal dari
pengukuran
Min menentukan hasil minimum dari
pengukuran
.
Dok pribadi kel 4B

3
Reset : menatut ulang kembali
pengukuran
Poer : untuk mematikan dan
menyalakan alat

Dok pribadi kel 4B


4

Monitor : untuk memperlihatkan angka


dari pengukuran

Dok pribadi 2019

H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawab
Meletakkan
thermohygro
menekan Mengamati
meter pada
tobol on skala yang jika sudah
tempat yang
menunggu ada pada menekan
ingin di ukur
tiga sampai thermohygro tombol off
kelembaban
lima menit meter
dan suhu
udaranya.

2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut?


Jawab
Secara umum alat ini terdiri atas dua bagian, yaitu batang sensor dan
monitor kontrol. Sensor alat ini peka terhadap konsentrasi uap air di udara
(kelembapan) dan suhu. Perhitungan didasarkan pada prinsip-prinsip fisika,
suhu, tekanan dan massa, terutama kalibrasi dengan standar acuan, sehingga
perhitungan ini menjadi pengukuran kelembaban
3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut?
Untuk thermo : derajat celcius
Untuk higrometer: persen %
4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
Jawab
Setelah selesai menggunakan alat Thermohygrometer ini, segera
masukkan kembali ke wadahnya dan simpan dalam rak penyimpanan
supaya tidak terkena debu dan awet.
Kesimpulan

 Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator


pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi
untuk mengukur suhu pada suatu ruangan,sedangkan hygrometer berfungsi
untuk mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Jadi,bisa disimpulkan ba
hwa thermohygrometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban
di suatu tempat baik itu indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar
ruangan).
 . Sensor alat ini peka terhadap konsentrasi uap air di udara (kelembapan)
dan suhu. Perhitungan didasarkan pada prinsip-prinsip fisika, suhu, tekanan
dan massa, terutama kalibrasi dengan standar acuan, sehingga perhitungan
ini menjadi pengukuran kelembaban
 Setelah selesai menggunakan alat Thermohygrometer ini, segera
masukkan kembali ke wadahnya dan simpan dalam rak penyimpanan
supaya tidak terkena debu dan awet.
Daftar pustaka

Darwin, 2013, Teknik Laboraturium [online] www. Darwin.blogspot.com

Universitas Negeri Yogyakarta ( tanpa tahun ). Referensi UNY. Tersedia di:


http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab%202-%2006302244023.pdf

Tim Laboratoriom (2013). Tersedia di: www.alatlabori.com/laboratori_biologi.htm

Wirjosoemarto Dkk.(2002). Common Textbook Teknik Laboratorium. Bandung.


Jica press
OBSERVASI ALAT LAPANGAN TURBIDITY METER
LAPORAN PRATIKUM
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Pengamatan

Laporan Observasi Alat di Lapangan Turbidity Meter

B. Tujuan
 Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
 Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat turbidity
meter.
 Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat turbidity meter.
 Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada :

Hari : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Laboratorium Ekologi.


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
D. Landasan Teori
Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan
analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian
kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai
perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang. Intensitas
cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi konsentrasi jika
kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam pengolahan air
bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki kualitas
yang baik dilihat dari tingkat kekeruhanya. Pentingnya mengukur kekeruhan air
untuk dalam proses industri, seperti pada produksi air minum atau minuman,
pengolahan makanan, dan instalasi pengolahan air minum. Serta dalam pengolahan
sumber air bersih.

Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan
sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi
organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat
kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan
kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality
Control untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.

E. Cara Menggunakan Turbidity Meter


1. Turbidity meter dikalibrasi dengan aquades selama sehari sampai
mencapai angka “0” pada display, turbidity siap digunakan
2. Probe dimasukkan ke dalam air sampel
3. Dilihat angka yang tertera pada layar, berupa tingkat kekeruhan (mg/L)
dan suhu (0C)
F. Prinsip Kerja Turbidity Meter
Kekeruhan ditentukan oleh adanya perbandingan antara intensitas cahaya yang
dipantulkan suatu benda dengan konsentrasi partikel terlarut. Karena partikel
terlarut akan mengurangi intensitas cahaya.
G. Hasil Satuan Pengukuran Turbidity Meter
Hasil satuan pengukuran dengan turbidity meter adalah NTU (Nephelometric
Turbidity Unit) adalah satuan standar untuk mengukur kekeruhan.

H. Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Dimensi : PxLxT (10 Untuk mengukur
x 17 x 5) cm, berat 2 kekeruhan air
kg. daya gerak :
baterai 2 x 9 Volt.
Hasil uji kekeruhan
berkisar antara 0-50
NTU

(tanpa nama, 27 Agustus 2014)


I. Prosedur Pemeliharaan
1. Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.
2. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada sidik
jari yang menempel.
3. Gunakan alcohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.
4. Diletakkan ditempat yang rata, lalu di simpan pada suhu ruang.
DAFTAR PUSTAKA
https://multimeter-digital.com/pengertian-dan-penggunaan-turbidity-meter.html

diakses pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 16.20 WIB

referensi foto https://www.youtube.com/watch?v=dZQjmhz552E


SOIL TESTER
LAPORAN OBSERVASI ALAT LAPANGAN

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

oleh :
Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Pengamatan

Laporan Observasi Alat di Lapangan Soil Tester

B. Tujuan
 Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
 Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat soil tester.
 Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat soil tester.
 Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.

C. Waktu dan Tempat pelaksanaan


Pengamatan dilakukan pada :

Hari : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Laboratorium Ekologi.


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
D. Landasan Teori
a. Soil tester
pH meter soil tester merupakan sebuah alat yang berada di Laboratorium
Ekologi yang berfungsi untuk mengontrol kelembaban tanah. Kelembaban tanah
biasanya mengungkapkan dalam satuan disebut pH, istilah umumnya asing bagi
orang-orang yang menggeluti, dengan menggabungkan pH dengan moisture
meter, Kelembaban tanah dapat ditentukan. pH Meter merupakan alat elektronik
yang berfungsi mengukur pH yang prinsipnya berdasarkan potensial elektro
kimia yang terjadi antara larutan didalam elektroda sedangkan soil tester juga
berfungsi untuk mengukur pH dan kelembaban tanah.

b. Cara Menggunakan Soil Tester


 Jika tanah yang akan diuji adalah kering atau mengandung banyak kotoran,
meter akan menunjukkan pH yang benar nilai. Oleh karena itu, taburi sekitar
seember air di tanah, dan menunggu selama 20-30 menit, sebelum
pengujian.
 Sebelum menggunakan meteran, pastikan untuk benar-benar memoles
permukaan logam dengan sepotong kain asah. Bila menggunakan meteran
baru, pastikan untuk memasukkan ke dalam tanah beberapa kali untuk
menghilangkan kotoran berminyak dari itu permukaan logam.
 Masukkan meter langsung ke lapangan atau tanah sawah dalam
pertimbangan. Sepenuhnya menanamkan permukaan logam dan
memadatkan tanah di sekitarnya sehingga melekat erat ke permukaan
elektroda logam meteran.
 Sekitar satu menit setelah memasukkan meter tanah, pointer akan berhenti
untuk membelokkan-the-nilai pH tanah kemudian dapat dibaca. Kadar air,
atau pembacaan pH. Oleh karena itu ideal untuk mengambil keuntungan dari
beberapa pengukuran.
 Meteran kadang-kadang dapat mendaftar nilai yang berbeda tergantung
pada kondisi tanah, seperti, adhesi konten meteran logam permukaan
kelembaban, atau tingkat pH. Oleh karena itu ideal untuk mengambil rata-
rata beberapa pengukuran.
 Dalam rangka untuk menentukan apakah atau tidak pengapuran telah
dilakukan dengan benar, setelah satu atau dua minggu mencampur tanah
dengan baik dan mengukur nilai pH-nya.

c. Prinsip Kerja Soil Meter


Sensor pada soil tester ini peka terhadap konsentrasi H+ atau OH- sehingga dapat
mendeteksi kandungan pH tanah. Selain itu alat ini juga dapat mendeteksi
konsentrasi air pada tanah, sehingga kelembapan tanah dapat diukur.

d. Hasil Satuan Pengukuran Soil Meter


Hasil satuan dari pengukuran soil meter adalah persen (%)
E. Alat dan bahan
Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Digunakan pada Praktikum
Alat Bahan
Soil meter -
Camera -
Alat Tuis -

F. Langkah kerja

Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik soil meter


G. Hasil Pengamatan
Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Alat factor edafik untuk
mengukur pH
tanah dan
kelembapan
tanah
Dokumen Md Shakil Khan
3 Maret 2015
H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawaban
 Jika tanah yang akan diuji adalah kering atau mengandung banyak kotoran,
meter akan menunjukkan pH yang benar nilai. Oleh karena itu, taburi sekitar
seember air di tanah, dan menunggu selama 20-30 menit, sebelum
pengujian.
 Sebelum menggunakan meteran, pastikan untuk benar-benar memoles
permukaan logam dengan sepotong kain asah. Bila menggunakan meteran
baru, pastikan untuk memasukkan ke dalam tanah beberapa kali untuk
menghilangkan kotoran berminyak dari itu permukaan logam.
 Masukkan meter langsung ke lapangan atau tanah sawah dalam
pertimbangan. Sepenuhnya menanamkan permukaan logam dan
memadatkan tanah di sekitarnya sehingga melekat erat ke permukaan
elektroda logam meteran.
 Sekitar satu menit setelah memasukkan meter tanah, pointer akan berhenti
untuk membelokkan-the-nilai pH tanah kemudian dapat dibaca. Kadar air,
atau pembacaan pH. Oleh karena itu ideal untuk mengambil keuntungan dari
beberapa pengukuran.
 Meteran kadang-kadang dapat mendaftar nilai yang berbeda tergantung
pada kondisi tanah, seperti, adhesi konten meteran logam permukaan
kelembaban, atau tingkat pH. Oleh karena itu ideal untuk mengambil rata-
rata beberapa pengukuran.
 Dalam rangka untuk menentukan apakah atau tidak pengapuran telah
dilakukan dengan benar, setelah satu atau dua minggu mencampur tanah
dengan baik dan mengukur nilai pH-nya.

2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut


Jawaban
Sensor pada soil tester ini peka terhadap konsentrasi H+ atau OH- sehingga dapat
mendeteksi kandungan pH tanah. Selain itu alat ini juga dapat mendeteksi
konsentrasi air pada tanah, sehingga kelembapan tanah dapat diukur
3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut
Jawaban
Hasil satuan dari pengukuran soil meter adalah persen (%)
4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya
Dalam penyimpanan soil meter perlu diperhatikan agar tidak mudah rusak, hal
yang perlu diperhatikan adalah :

1. Perhatikan tempat penyimpanan soil meter.


Bersihkan elektroda dengan air netral, jauhkan dari zat kimia yang
berbahaya, simpan pada tempat yang kering (kelembapan kurang dari 80%),
serta pada suhu ruang.
2. Lakukan kalibrasi
Ada dua kalibrasi yang harus dilakukan, yaitu kalibrasi asam yang digunakan
pada pengukuran di bawah pH 7 dan kalibrasi basa yang digunakan untuk
pengukuran di atas pH 7.
Cara melakukan kalibrasi :
1) Rendam sebentar elektroda dalam aquades, bilas berkali-kali dengan
menggunakan botol semprot (gunakan gelas kimia 250 mL untuk
menampung air sisa semprotan.)
2) Keringkan dengan lap (pastika elektroda kering)
3) Rendam dengan larutan buffer pH 7(dalam gelas kimia 100 mL atau
langsung dalam botol kecil) beberapa saat (untuk mencapai
keseimbangan). “On”kan pH meter. Tunggu beberapa saat. Baca skala
pH bila tidak sama dengan 7 putarlah tombol menyesuaikan pH agar pH
menjadi terbaca 7.
4) Cuci elektroda dengan aquades berulang-ulang, lalu keringan.
5) Celupkan elektroda ke dalam larutan buffer pH 4, biarkan beberapa saat.
Baca pH pada skala alat. Pembacaan harus menunjukkan pH 4 + 0,02
6) Lakukan pekerjaan yang sama seperti di atas, tetapi dengan
menggunakan larutan buffer pH 7, pembacaan harus menunjukkan pH 7
+ 0,02.
7) Bila hasil pembacaan di luar range yang telah ditetapkan artinya pH
meter tidak terkalibrasi.
Dalam pengukuran pHmeter, komponen paling penting untuk menentukan
akuratan pengukuran adalah elektroda, oleh karena itu pengukuran terpusat
pada elektroda. Pastikan alat dalam keadaan off setelah digunakan.

KESIMPULAN
 pH meter soil tester merupakan sebuah alat yang berada di Laboratorium
Ekologi yang berfungsi untuk mengontrol kelembaban tanah.
 Sensor pada soil tester ini peka terhadap konsentrasi H+ atau OH- sehingga
dapat mendeteksi kandungan pH tanah. Selain itu alat ini juga dapat
mendeteksi konsentrasi air pada tanah, sehingga kelembapan tanah dapat
diukur
 Bersihkan elektroda dengan air netral, jauhkan dari zat kimia yang
berbahaya, simpan pada tempat yang kering (kelembapan kurang dari 80%),
serta pada suhu ruang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alnindo.com/ph-meter/200-ph-meter-soil-tester.html diakses pada tanggal

19 Mei 2019 pukul 04.55 WIB

https://kabartani.com/cara-kalibrasi-ph-meter-dan-pemeliharaan-ph-meter.html

diakses pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 14.20 WIB

referensi foto https://scvillage.wordpress.com/2015/03/03/dm-15-soil-ph-moisture-


tester-takemura/
DO METER
LAPORAN OBSERVASI ALAT LABORATORIUM
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
yang diampu oleh
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

Disusun oleh :
Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Raudlah Melinda Sidik 1804889
Sabilla Kharenna H. 1807388
Salma Fahira Azahra 1807209

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Laporan

laporan observasi alat laboratorium Do meter

B. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Ekologi Departemen Pendidikan Biologi UPI

Hari, Tanggal : Rabu,15 mei 2019

Waktu : 13.00-14.00 WIB

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari DO meter.
2. Untuk mengetahui identitas DO meter.
3. Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat DO meter.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat tersebut
5. Untuk mengetahui satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat tersebut.
6. Untuk mengetahui prosedur pemeliharaan alat DO meter.

D. Dasar Teori

Alat-alat Laboratorium adalah alat yang penting dalam menunjang kegiatan


pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Setiap siswa atau mahasiswa
tidak akan pernah lepas dari alat-alat laboratorium ini, sehingga mereka harus
mempunyain wawasan yang memadai tentang prinsip dan cara kerja setiap alat.
Kurangnya pengetahuan yang memadai tentang alat-alat laboratorium akan
menyebabkan kesalahan dalam penggunaanya bahkan dapat menimbulkan
suatu kecelakaan kerja. Sehingga wawasan atau pengetahuan alat-alat
laboratorium adalah hal yang penting bagi mahasiswa yang akan bekerja di
laboratorium tersebut.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga
disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas air. Alat ini sering digunakan dalam
beberapa praktikum mata kuliah jurusan pendidikan biologi. Penggunaan alat
ini perlu adanya pengenalan terlebih dahulu, karena jika mahasiswa belum
mengetahui penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan alat maka hal-hal
yang tidak diinginkan dapat terjadi. Kesalahan seperti ini sepatutnya dihindari
karena akan merugikan mahasiswa itu sendiri bahkan bisa merusak alat secara
permanen.
Makalah ini disusun untuk membahas pernyataan-pernyataan diatas.
Sehingga dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Do
Meter. Sehingga dalam praktiknya nanti dapat menggunakan alatnya dengan
baik dan terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Praktikum

Alat Bahan

Cf DO meter -

CaCamera -

AlAlat tulis -

F. Langkah kerja

Bagan F.1. Langkah Kerja Observasi Alat Listrik DO Meter


G. Hasil pengamatan

Gambar Alat Gambar Observasi Gambar Internet


H.

(Anonim, 2014)

(Dokumentasi pribadi, 2019)

Spesifikasi Alat faktor akuatik

Fungsi DO (Dissolved Oxygen) Meter adalah alat untuk mengukur


kadar oksigen yang terlarut dalam air

Prinsip Kerja Prinsip kerja DO meter adalah berdasarkan fenomena


polarografi yang terjadi di antara dua elektrode katode dan
anode. Tegangan listrik negatif diberikan kepada elektrode
katode. Adanya tegangan negatif ini akan mengakibatkan
reaksi kimia terjadi secara cepat antara air dengan oksigen
terlarut pada permukaan katode.

Langkah Kerja  Kalibrasikan terlebih dahulu alat DO meter dengan cara


memasukkan ke dalam aquades sampai menunjukkan
angka nol
 Setelah dikalibrasi masukkan probe ke dalam air/
larutan yang ingin diketahui kadar oksigennya jangan
mengaduk air dan probe tersebut agar tidak ada
kontaminasi oksigen dari luar.
 Lalu catat angka yang tertera pada DO meter, hasil
yang akurat adalah angka yang sering muncul.
 Satuan kadar oksigen nya dalam bentuk mg/liter

H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat ?

Pengertian Do Meter

Gambar 2.1 DO Meter dilaboratorium ekologi FPMIPA UPI

DO meter
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga
disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur
dalam bentuk konsentrasi inimenunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia
dalam suatu badan air. Semakin besarnilai DO pada air, mengindikasikan air
tersebut memiliki kualitas yang bagus.Sebaliknya jika nilai DO rendah,
dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.Pengukuran DO juga
bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biotaair seperti
ikan dan mikroorganisme.
Prosedur penggunaan alat

Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi inimenunjukan


jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besarnilai DO
pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus.Sebaliknya
jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.Pengukuran
DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biotaair
seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk
membersihkanpencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Oleh
sebab pengukuranparameter ini sangat dianjurkan disamping parameter lain seperti
kob dan kod. Mekanisme Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam
menguraikan komponen-komponen kimia menjadi komponen yang lebih
sederhana. Oksigen memiliki kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar
seperti komponen organik sehingga zat pencemar tersebut tidak membahayakan.
Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob serta
anaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air,
mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air. Jika reaksi
penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku,maka kadar oksigen pun akan
menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan
komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan pencemaran berat
pada air. Analisis dan Pengukuran Untuk mengukur kadar DO dalam air, ada 2
metode yang sering dilakukan:
 Metode titrasi
 Metode pengukuran dengan DO meter

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup
untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen
juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik. Sumber utamaoksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi
dari udara bebas dan hasilfotosintesis organisme yang hidup dalam perairan
tersebut. Oksigen memegang perananpenting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalamproses oksidasi dan reduksi bahan organik
dan anorganik. Selain itu, oksigen jugamenentukan khan biologis yang dilakukan
oleh organisme aerobik atau anaerobik.Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen
adalah untuk mengoksidasi bahan organik dananorganik dengan hasil akhirnya
adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikankesuburan perairan. Dalam
kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa-senyawa
kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karenaproses
oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting
untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami
maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan
industri dan rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai
pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih
sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti mikroorganisme,
sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain
yang lebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air
buangan industri dan limbahsebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu
diperkaya kadar oksigennya.

2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut ?

Prinsip kerja DO meter

Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda
dananoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe
inibiasanyamenggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara
keseluruhan,elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeable terhadapoksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda : O2 + 2 H2O + 4e ==> 4 HO-
Anoda : Pb + 2 HO- ==> PbO + H20 + 2e

Cara kerja:
 Probe diisi dengan larutan garam tertentu dan memiliki membran
permeabelyang secara selektif mengalirkan DO deri air menuju larutan
garam
 DO yang terdifusi dalam larutan garam mengubah potensi listrik
larutangaram, perubahan tersebut terbaca pada DO meter.

prinsip kerja dari alat DO meter ini juga menggunakan teknologi optik. Lapisan
optik bereaksi dengan memancarkan led merah dan led biru (Fluorescence) yang
kemudian diterima oleh photo diode. Intensitas cahaya yang dipancarkan antara
penyerapan dan emisi cahaya ini bervariasi tergantung pada konsentrasi oksigen.
Pengukuran kadar oksigen didapat melalui intensitas cahaya yang dipantulkan.

3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut ?

Satuan-satuan hasil pengukuran Do meter

Oksigen terlarut atau DO (Dissolved Oxygen), yang sering juga disebut dengan
kebutuhan oksigen (Oxygen Demand) merupakan salah satu parameter penting
dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk
konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan
air. Nilai DO merupakan ukuran banyaknya oksigen yang terlarut dalam air yang
diukur dalam satuan mg/L atau ppm. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai
DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga
bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan
dan mikroorganisme. Model desain alat ukur kadar oksigen air ini menggunakan
mikrokontroler ATMega128,

4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?


Prosedur Penyimpanan dan Pemeliharaan Centrifuge

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam prosedur


penyimpanan dan pemeliharaan Do Meter :
1. Setelah digunakan, lepaskan probe dari meteran, bilas dengan air
deionisasi dan tempat probe dalam termos berisi air.
2. Gunakan kertas parafilm sekitar labu dan probe untuk memastikan
segel baik, yang akan membantu menjaga kelembabn relatif di dalam
labu mendekati 100%
3. Simpan DO meter ditempat yang aman
4. Jaga selalu kebersihan ruang DO meter
5. Berhati hati menggunakan prob karena sifatnya sangat sensitif.
6. Periksa dengan teratur probnya.
7.
I. Kesimpulan

Pengetahuan tentang alat - alat laboratorium ekologi perlu dipelajari oleh


setiap mahasiswa atau praktikan agar dapat menggunakan alat dengan baik
sesuai dengan fungsi dan cara kerja alat ketika alat tersebut dibutuhkan. Alat
dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, serta terjadinya
kecelakaan kerja. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara
tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.Adapun
perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
a. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan.
b. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
c. Menjaga kebersihan alat
d. Menyimpan alat
Bila hal-hal di atas tersebut sudah dapat kita lakukan diharapkan praktikum
ekologi yang berlangsung dapat berjalan dengan baik karena kedisiplinan para
praktikan dalam menggunakan alat.

J. Saran

Di laboratorium, banyak alat – alat yang sering digunakan dalam bekerja


seperti centrifuge, sebainyak sebelum mengoperasikan alat – alat tersebut kita
perlu mengetahui prosedur penggunaannya agar dapat memminimalisir
kesalahan yang dapat terjadi. Oleh karena itu dengan penulisan makalah ini
dimana membahasa tentang alat Do meter semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua pada umumnya dan tenaga kerja laboratorium khususnya. Tidak lupa
penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan
makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago, Maz Fahmi. 2014. http://www.scribd.com/doc/114329588/Pengertian-DO-

Meter-Baru. [Diakses pada 19 Mei 2019]

Chairina ,Rizka . (2014). Do meter. [online]. Tersedia

https://www.academia.edu/8623059/do_meter [Diakses pada 19 Mei 2019]

Gumelar, Ashary . (2014) Automatic Dissolved Oxygen Measurement on Station

Monitoring Maninjau Lake Based on ATmega128. [online]. Tersedia

https://www.academia.edu/9359215/Automatic_Dissolved_Oxygen_Measurem
ent_on_Station_Monitoring_Maninjau_Lake_Based_on_ATmega128 [Diakses
pada 19 Mei 2019]
TURBIDITY METER
LAPORAN OBSERVASI ALAT LAPANGAN

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

oleh :
Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Pengamatan

Laporan Observasi Alat di Lapangan Turbidity Meter

B. Tujuan
 Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
 Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat turbidity
meter.
 Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat turbidity meter.
 Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada :

Hari : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 13.00 – 15.00 WIB

Tempat : Laboratorium Ekologi.


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
D. Landasan Teori
a. Turbidity meter
Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat
pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang.
Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam
pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki
kualitas yang baik dilihat dari tingkat kekeruhanya. Pentingnya mengukur
kekeruhan air untuk dalam proses industri, seperti pada produksi air minum atau
minuman, pengolahan makanan, dan instalasi pengolahan air minum. Serta dalam
pengolahan sumber air bersih.

Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan
sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi
organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat
kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan
kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality
Control untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.

b. Cara Menggunakan Turbidity Meter


4. Turbidity meter dikalibrasi dengan aquades selama sehari sampai
mencapai angka “0” pada display, turbidity siap digunakan
5. Probe dimasukkan ke dalam air sampel
6. Dilihat angka yang tertera pada layar, berupa tingkat kekeruhan (mg/L)
dan suhu (0C)
c. Prinsip Kerja Turbidity Meter
Kekeruhan ditentukan oleh adanya perbandingan antara intensitas
cahaya yang dipantulkan suatu benda dengan konsentrasi partikel terlarut.
Karena partikel terlarut akan mengurangi intensitas cahaya.
d. Hasil Satuan Pengukuran Turbidity Meter
Hasil satuan pengukuran dengan turbidity meter adalah NTU
(Nephelometric Turbidity Unit) adalah satuan standar untuk mengukur
kekeruhan.

E. Alat dan Bahan


Tabel E.1 Alat dan Baahan yang Digunakan Praktikum

Alat Bahan
Turbidity -
Camera -
Alat Tulis -
F. Langkah kerja

G. Hasil pengamatan
Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Dimensi : PxLxT Untuk
(10 x 17 x 5) cm, mengukur
berat 2 kg. daya kekeruhan air
gerak : baterai 2 x 9
Volt. Hasil uji
kekeruhan berkisar
antara 0-50 NTU
(tanpa nama, 27 Agustus 2014)

H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawab
 Turbidity meter dikalibrasi dengan aquades selama sehari sampai
mencapai angka “0” pada display, turbidity siap digunakan
 Probe dimasukkan ke dalam air sampel
 Dilihat angka yang tertera pada layar, berupa tingkat kekeruhan (mg/L)
dan suhu (0C)
2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut?
Jawab
Kekeruhan ditentukan oleh adanya perbandingan antara intensitas cahaya yang
dipantulkan suatu benda dengan konsentrasi partikel terlarut. Karena partikel
terlarut akan mengurangi intensitas cahaya.
3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut
Hasil satuan pengukuran dengan turbidity meter adalah NTU (Nephelometric
Turbidity Unit) adalah satuan standar untuk mengukur kekeruhan.
4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
Prosedur Pemeliharaan
5. Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.
6. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada sidik
jari yang menempel.
7. Gunakan alcohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.
8. Diletakkan ditempat yang rata, lalu di simpan pada suhu ruang.

KESIMPULAN

 Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan
alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat
dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya
yang datang

 Prinsip kerja turbidity meter kekeruhan ditentukan oleh adanya


perbandingan antara intensitas cahaya yang dipantulkan suatu benda dengan
konsentrasi partikel terlarut. Karena partikel terlarut akan mengurangi
intensitas cahaya.
 Prosedur pemeliharaan untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan
selama 30 menit. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung,
agar tidak ada sidik jari yang menempel. Gunakan alcohol dan kain halus
untuk membersihkan bagian luar kuvet. Diletakkan ditempat yang rata, lalu
di simpan pada suhu ruang.
DAFTAR PUSTAKA
https://multimeter-digital.com/pengertian-dan-penggunaan-turbidity-
meter.html diakses pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 16.20 WIB

referensi foto https://www.youtube.com/watch?v=dZQjmhz552E


CONDUCTIVITY METER
LAPORAN OBSERVASI ALAT LABORATORIUM
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
yang diampu oleh
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

Disusun oleh :
Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Raudlah Melinda Sidik 1804889
Sabilla Kharenna H. 1807388
Salma Fahira Azahra 1807209

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019

A. Judul Laporan

laporan observasi alat laboratorium Conductivity meter

B. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Ekologi Departemen Pendidikan Biologi
UPI

Hari,Tanggal: Rabu, 15 mei 2019

Waktu : 13.00-14.00 WIB

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Conductivity meter


2. Untuk mengetahui identitas Conductivity meter
3. Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat Conductivity
meter
4. Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat
tersebut
5. Untuk mengetahui satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat
tersebut.
6. Untuk mengetahui prosedur pemeliharaan alat Conductivity
meter

D. Dasar Teori
Alat-alat Laboratorium adalah alat yang penting dalam menunjang kegiatan
pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Setiap siswa atau mahasiswa
tidak akan pernah lepas dari alat-alat laboratorium ini, sehingga mereka harus
mempunyain wawasan yang memadai tentang prinsip dan cara kerja setiap alat.
Kurangnya pengetahuan yang memadai tentang alat-alat laboratorium akan
menyebabkan kesalahan dalam penggunaanya bahkan dapat menimbulkan
suatu kecelakaan kerja. Sehingga wawasan atau pengetahuan alat-alat
laboratorium adalah hal yang penting bagi mahasiswa yang akan bekerja di
laboratorium tersebut.
Conductivity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
konduktivitas suatu larutan / cairan. Alat ini sering digunakan dalam beberapa
praktikum mata kuliah jurusan pendidikan biologi. Penggunaan alat ini perlu
adanya pengenalan terlebih dahulu, karena jika mahasiswa belum mengetahui
penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan alat maka hal-hal yang tidak
diinginkan dapat terjadi. Kesalahan seperti ini sepatutnya dihindari karena akan
merugikan mahasiswa itu sendiri bahkan bisa merusak alat secara permanen.
Makalah ini disusun untuk membahas pernyataan-pernyataan diatas.
Sehingga dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
Conductivity meter . Sehingga dalam praktiknya nanti dapat menggunakan
alatnya dengan baik dan terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
E. Alat dan Bahan

Alat Bahan

C Conductivity -

Camera -

Alat tulis -

F. Langkah kerja

G . Hasil Pengamatan
Gambar Observasi Gambar Internet

Gambar Alat

(Dokumentasi pribadi, (Anonim, Tanpa


2019) tahun)

Spesifikasi Nama alat: Conductivity Meter

Kode alat : PT25.221.03.009BE

Alat Suplier: JICA

Tempat Penyimpanan: Laboratorium Ekologi


FPMIPA

Fungsi Conductivity meter adalah alat untuk mengukur


nilai konduktivitas listrik (specific/electric
conductivity) suatu larutan atau cairan.

Prinsip Kerja Lebih mudah dipakai dibandingkan conductivity


meter tetes, alat akanmembaca kadar ion dalam
suatu perairan untuk mengetahui
tingkatkonduktivitas air tersebut.

lL Langkah kerja  Pertama kalibrasi alat dulu ke larutan tertentu.


 Lalu larutan siap dicelupkan ke larutan yang
akan kita cari tahu konduktivitasnya

H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat ?

Pengertian Conductivity meter

Gambar 2.1 Conductivity meter dilaboratorium ekologi FPMIPA UPI

Conductivity meter
Conductivity meter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur konduktivitas suatu larutan / cairan. Nilai dari conduktivity itu
sendiri sangat dipengaruhi oleh temperature sehingga alat ini harus rutin
dilakukan kalibrasi. Seperti kita ketahui kalibrasi conductivity meter
dilakukan dengan menggunakan larutan conductivity standar yang banyak
dijual dipasaran.
Prosedur penggunaan alat Conductivity meter

Conductivity meter adalah alat untuk mengukur nilai konduktivitas listrik


(specific/electric conductivity) suatu larutan atau cairan. Nilai konduktivitas listrik
sebuah zat cair menjadi referensi atas jumlah ion serta konsentrasi padatan (Total
Dissolved Solid / TDS) yang terlarut di dalamnya. Pengukuran jumlah ion di
dalam suatu cairan menjadi penting untuk beberapa kasus. Salah satu contoh
adalah untuk memonitor kualitas air boiler (baca artikel berikut). Hal ini terkait
pengaruh konsentrasi ion-ion mineral terhadap terjadinya korosi pada pipa boiler
(galvanic corrosion).
Portable Conductivity Meter
(Sumber)

Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar


listriknya. Semakin banyak ion mineral yang terlarut, maka akan semakin besar
kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik. Sifat kimia inilah yang
digunakan sebagai prinsip kerja conductivity meter.

Sebuah sistem conductivity meter tersusun atas dua elektrode, yang


dirangkaikan dengan sumber tegangan serta sebuah ampere meter. Elektrode-
elektrode tersebut diatur sehingga memiliki jarak tertentu antara keduanya
(biasanya 1 cm). Pada saat pengukuran, kedua elektrode ini dicelupkan ke dalam
sampel larutan dan diberi tegangan dengan besar tertentu. Nilai arus listrik yang
dibaca oleh ampere meter, digunakan lebih lanjut untuk menghitung nilai
konduktivitas listrik larutan.

2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut

Prinsip kerja Conductivity meter

Prinsip Kerja Conductivity Meter


(Sumber)
Anda tentu tidak asing dengan rumus dasar rangkaian listrik berikut:
V=RxI

.....(1)

Dimana V adalah tegangan listrik rangkaian (volt), I untuk arus listrik rangkaian
(ampere), dan R untuk tahanan listrik rangkaian (Ω).

Tahanan listrik (R) berbanding lurus dengan jarak antara dua elektrode
(l) conductivity meter, dan berbanding terbalik dengan luas area elektrode (A;
pada gambar di atas S).
R = ( l/A ) x ρ

.....(2)

Dimana ρ adalah tahanan listrik spesifik (Ω.m) larutan.

Jika persamaan (1) dan (2) digabungkan, akan didapatkan persamaan berikut:
V/I = ( l/A ) x ρ
Dan karena nilai ( l/A ) adalah konstan untuk setiap conductivity meter, maka
dapat diganti dengan sebuah konstanta (C):
V/I = C x ρ

.....(3)

Conductivity meter sebenarnya tidak mengukur nilai konduktifitas listrik, tetapi


mengukur konduktivitas listrik spesifik (specific conductivity). Konduktivitas
listrik spesifik adalah nilai konduktivitas listrik untuk tiap satu satuan panjang.
Konduktivitas listrik spesifik ini disimbolkan dengan κ (Kappa), adalah kebalikan
dari tahanan listrik spesifik (ρ):
κ=¹/ρ
Dimana konduktivitas listrik spesifik menggunakan satuan S/m (Siemens per
meter). Dan jika persamaan di atas dimasukkan ke dalam persamaan (3), maka
akan kita dapatkan persamaan umum perhitungan nilai konduktivitas listrik
spesifik:
κ=CxI/V
.....(3)

Prinsip kerja conductivity meter menggunakan persamaan (3) di atas. Dimana


besar tegangan listrik (V) ditentukan oleh sistem, besar arus listrik (I) adalah
parameter yang diukur, serta konstanta (C) didapatkan sebelumnya dari proses
kalibrasi conductivity meter dengan menggunakan larutan yang diketahui nilai
konduktivitas spesifiknya.

3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut ?

Satuan-satuan hasil pengukuran Conductivity meter

Nilai / parameter konduktivitas ini sering dijadikan salah satu


parameter dari kualitas air di dalam suatu industri terutama industri
farmasi selain nilai pH, TOC dan lain sebagainya. Alat ukur yang
biasanya digunakan untuk mengukur nilai conductivity dalam suatu
larutan disebut dengan conductivity meter. Saat ini dimana
teknologi sudah serba canggih, conductivity meter biasanya sudah
build in dengan alat ukur parameter lain seperti pH, TDS, dll.

Pengukuran dari conductivity / konduktivitas sangat


dipengaruhi oleh nilai temperatur. Bahkan suatu larutan standar
conductivity pun akan memberikan perbedaan yang besar apabila
terjadi perbedaan temperatur. Hal ini bisa anda buktikan sendiri
dengan cara mengukur nilai standar tersebut pada suhu yang sudah
tertera disertifikat standar, kemudian mengukur larutan yang sama
pada temperatur yang berbeda.

Ada beberapa brand larutan standar yang memberikan nilai


konversi perubahan nilai conductivitynya (sangat disarankan teman
teman membeli larutan yang jenis ini untuk kegiatan kalibrasi
conductivity) tetapi ada juga yang tidak memberikan nilai
konversinya.Dalam prakteknya di lapangan, larutan yang diukur
nilai konduktivitas nya sangatlah mudahsekali berubah, sehingga
tak jarang pada saat ini banyak sekali perusahaan lebih suka
memakai yang sistem inline (terutama banyak digunakan di industri
farmasi) dimana konduktivitas diukur dengan conductivity meter
yang langsung terangkai dalam sistem pipa bersangkutan.

Point penting yang juga diperhatikan terhadap alat ukur


conductivity meter adalah lakukan verivikasi terhadap instrument
dengan menggunakan standar solution paling tidak pada rentang
dimana alat ini akan digunakan, karena hampir mirip seperti pH
meter dimana komponen pengukurnya adalah probe / elektroda
yang mempunyai sifat sangat sensitif. Standar conductivity dapat
kita temukan di pasaran mulai dari 1 mikrosiemens sampai dengan
112 milisiemens.

Conductivity meter alat untuk mengukur nilai


konduktivitas listrik (specific/electric conductivity) suatu larutan
atau cairan. Nilai konduktivitas listrik sebuah zat cair menjadi
referensi atas jumlah ion serta konsentrasi padatan (Total Dissolved
Solid / TDS) yang terlarut di dalamnya. Pengukuran jumlah ion di
dalam suatu cairan menjadi penting untuk beberapa kasus.

Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan


daya hantar listriknya. Semakin banyak ion mineral yang terlarut,
maka akan semakin besar kemampuan larutan tersebut untuk
menghantarkan listrik. Sifat kimia inilah yang digunakan sebagai
prinsip kerja conductivity meter.
Sebuah sistem conductivity meter tersusun atas dua
elektrode, yang dirangkaikan dengan sumber tegangan serta
sebuah ampere meter. Elektrode-elektrode tersebut diatur
sehingga memiliki jarak tertentu antara keduanya (biasanya 1 cm).
Pada saat pengukuran, kedua elektrode ini dicelupkan ke dalam
sampel larutan dan diberi tegangan dengan besar tertentu. Nilai
arus listrik yang dibaca oleh ampere meter, digunakan lebih lanjut
untuk menghitung nilai konduktivitas listrik larutan.

4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?


Prosedur Penyimpanan dan Pemeliharaan Centrifuge

1. Setelah pemakain, batre conductivity meter dilepas. Baterai


conductivity meter mudah meleleh sehingga dapat merusak bagian
elektronik conductivity meter.
2. Probe dicuci dengan sabun dan air mengalir setelah digunakan.
3. Saat penyimpanan probe tidak boleh basah.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipehatikan saat pemakaian
conductivity meter

1. Probe harus bebas dari lemak


2. Sebelum dan sesudah pemakaian probe harus di bilas dengan aquadest
3. Saat pemakaian di sekitar probe tidak boleh ada gelembung.
4. Probe harus dimasukkan pada posisi vertical saat pengukuran dengan
conductivity meter agar diperoleh pembacaan yang stabil.
I. Kesimpulan

Pengetahuan tentang alat - alat laboratorium ekologi perlu dipelajari oleh


setiap mahasiswa atau praktikan agar dapat menggunakan alat dengan baik
sesuai dengan fungsi dan cara kerja alat ketika alat tersebut dibutuhkan. Alat
dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, serta terjadinya
kecelakaan kerja. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara
tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.Adapun
perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
a. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan.
b. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
c. Menjaga kebersihan alat
d. Menyimpan alat
Bila hal-hal di atas tersebut sudah dapat kita lakukan diharapkan praktikum
ekologi yang berlangsung dapat berjalan dengan baik karena kedisiplinan para
praktikan dalam menggunakan alat.

J. Saran

Di laboratorium, banyak alat – alat yang sering digunakan dalam bekerja


seperticentrifuge, sebainyak sebelum mengoperasikan alat – alat tersebut kita
perlu mengetahui prosedur penggunaannya agar dapat memminimalisir
kesalahan yang dapat terjadi. Oleh karena itu dengan penulisan makalah ini
dimana membahasa tentang alat Do meter semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua pada umumnya dan tenaga kerja laboratorium khususnya. Tidak lupa
penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan
makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Prinsip kerrca Conductivity meter. (2014). [online]. Tersedia

http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-conductivity-meter/ [Diakses pada 19


Mei 2019]

Alat Ukur Konduktivitas – Conductivity Meter. [online]. Tersedia


https://digital-meter-indonesia.com/alat-ukur-konduktivitas-conductivity-meter/
[Diakses pada 19 Mei 2019]
LUXMETER
LAPORAN OBSERVASI ALAT LAPANGAN
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Pengamatan

Laporan Observasi Alat di Lapangan Luxmeter

B. Tujuan
 Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
 Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat
luxmeter.
 Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat luxmeter.
 Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.

C. Pelaksanaan Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada :

Hari : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 13.00 – 14.00WIB

Tempat : Laboratorium Ekologi.


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
D. Dasar Teori
a. Lux meter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk
diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan
penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas
cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier
terhadap cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor
maka akan semakin kecil nilai yang ditunjukkan lux meter. Ini
membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka intensitas cahaya
akan semakin berkurang. Alat ini didalam memperlihatkan hasil
pengukurannya menggunakan format digital yang terdiri dari rangka,
sebuah sensor. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang
akan diukur intenstasnya.
Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi. Hampir
semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto,
dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan
menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto
menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus
yang dihasilkan lebih besar. Kunci untuk mengingat tentang cahaya
adalah cahaya selalu membuat beberapa jenis perbedaan warna pada
panjang gelombang yang berbeda. Oleh karena itu, pembacaan
merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang.

Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna dan


dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk kalibrasi
dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang
lebih kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu
menyala pada suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan
berbeda, tergantung variasi sumber cahaya yang berbeda dari
intensitas yang sama. Hal ini menjadikan, beberapa cahaya terlihat
lebih tajam atau lebih lembut dari pada yang lain.

b. Cara Menggunakan Luxmeter


Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3
kisaran pengukuran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux) hal tersebut menunjukkan
kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih
2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada kiasan cahaya kurang dari
2000 lux. Memilih 20.000 lux maka dapat dilakukan pengukuran hanya 2000 –
20.000 lux. Jika menggunakan 50.000 lux maka hanya dapat melakukan
pengukuran antara 20.000-50.000 lux. Jika ingin mengukur tingkat kekuatan
cahaya alami lebih baik maka menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil
pengukuran yang terbaca lebih akurat.

c. Prinsip Kerja Luxmeter


Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah
tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya
menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah
sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan
pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan
menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto
menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus
yang dihasilkan pun semakin besar.

Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor
ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya
atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai
suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang
dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.

Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya
alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari
sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna
yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh
karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh
layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang
ditangkap oleh sensor photo diode.

Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD


(liquid Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai
format digital. Format digital sendiri didalam penampilannya
menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai
karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan
organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik
eksternal.

d. Hasil Satuan Pengukuran Luxmeter


Satuan hasil ukur menggunakan luxmeter adalah The lux (symbol lx) satuan
turunan SI dari pencahayaan dan daya pencar cahaya, mengukur fluks cahaya
per satuan luas.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Saat Praktikum
Alat Bahan

C Luxmeter -

Camera -

Alat tulis -
F. Langkah Kerja

G. Hasil Pegamatan
Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Lux meter terdiri Untuk
dari 2 bagian, yaitu mengetahui
bagian utama yang intensitas
tedapat tombol cahaya
power dan ditempat
pengaturan range tertentu.
(dokumen internet)
untuk intensitas
cahaya, dan bagian
yang kecil yang
terdapat bagian
bulat untuk
menangkap
cahaya

H. Pembahasan
5. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat!
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3
kisaran pengukuran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux) hal tersebut
menunjukkan kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada
pengukuran. Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada
kiasan cahaya kurang dari 2000 lux.
6. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut
Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.
7. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut?
Satuan hasil ukur menggunakan luxmeter adalah The lux (symbol lx) satuan
turunan SI dari pencahayaan dan daya pencar cahaya, mengukur fluks
cahaya per satuan luas.
8. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
Prosedur Pemeliharaan
Untuk perawatan alat yang perlu diperhatikan adalah sensornya karena
bersifat sangat sensitif. sensor ini harus diamankan pada tempat yang aman
sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini
merupakan komponen yang paling vital.
Penggantian Baterai :
Baterai perlu diganti apabila dalam layar panel menunjukkan kata “ LOW BAT”
atau gambar baterai.
Cara mengganti baterai dengan membuka tutup baterai yang ada di belakang alat
ini. kemudian mencopot baterai yang habis, lalu menggantinya dengan yang
dapat digunakan. Baterai yang digunakan adalah baterai dengan tegangan 9 volt
atau tergantung pada spesifikasi alatnya.
KESIMPULAN
 alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu
tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk
mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor
yang cukup peka dan linier terhadap cahaya
 Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan
oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Sensor
yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini
termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic.

 Untuk perawatan alat yang perlu diperhatikan adalah sensornya


karena bersifat sangat sensitif. sensor ini harus diamankan pada
tempat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi
dengan baik karena sensor ini merupakan komponen yang paling
vital
DAFTAR PUSTAKA
http://alatukur.web.id/lux-meter-alat-pengukur-cahaya-fungsi-prinsip-kerja-dan-
cara-menggunakannya/ diakses pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 16.45 WIB

http://www.jagadkimia.com/2016/11/perawatan-luxmeter.html diakses
pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 17.14 WIB

referensi foto https://www.sccssurvey.co.uk/atp-dt-1300-lux-meter.html


OBSERVASI ALAT LAPANGAN ANEMOMETER
LAPORAN PRATIKUM

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

oleh :

Biologi B 2018

Kelompok 4

Hasna Alifa Raudya 1804759


Raudlah Melinda Sidik 1804889
Marika Ridha. F 1804988
Muhammad Fakhri. F 1807148
Salma Fahira Azahra 1807209
Sabilla Kharenna Haya 1807388

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Pengamatan

Laporan Observasi Alat di Lapangan Turbidity Meter

B. Tujuan
 Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
 Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat
Anemometer.
 Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat Anemometer
 Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada :

Hari : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Laboratorium Ekologi.


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
D. Landasan Teori
Anemometer adalah sebuah alat pengujian atau biasa disebut alat pengukur
kecepatan angin yang biasanya digunakan dalam bidang Meteorologi dan
Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Anemometer Berfungsi untuk
mengukur atau menentukan kecepatan angin. Selain mengukur kecepatan
angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi
gelombang laut. Alat pengukur kecepatan angin ini ditemukan oleh Leon
Battista Alberti sekitar tahun 1450. Selain dapat mengukur kecepatan angin,
anemometer juga dapat digunakan untuk mengukur besarnya tekanan angin,
memperkirakan cuaca, memperkirakan arah angin, mengukur gas, serta
mengukur tinggi gelombang laut. Karena fungsinya yang banyak ini, maka
suatu anemometer memiliki peranan yang sangat penting di bidang meteorologi
dan geofisika. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memegang
Anemometer secara vertikal atau menaruhnya di atas penyangga. Angka
kecepatan angin akan ditampilkan secara otomatis pada speedometer.
Anemometer digital merupakan alat yang terdiri dari tombol-tombol dan layar
tampilan (display). Anemometer digital memiliki tiga skala pengukuran yaitu
meter/sekon, km/jam, dan north. Pada anemometer digital pengukuran dapat
dilakukan berulang-ulang dan data akan otomatis tersimpan dalam memori.

E. Cara Menggunakan Anemometer

1. peganglah secara vertikal atau menaruhnya diatas penyangga


2. Angka kecepatan angina akan ditampilkan secara otomatis pada
speedometer

F. Prinsip Kerja Anemometer


Kecepatan angin dihitung dengan cara mengukur jumlah putaran piringan dalam
satuan waktu tertentu. Karena adanya angin terhadap baling baling
mengakibatkan poros berrputar.
G. Cara kalibrasi Anemometer
Untuk kalibrasi arah angin, metode ini bisa menghasilkan akurasi ± 5 ° atau lebih
baik bila dilakukan dengan hati-hati. Mulailah dengan menghubungkan alat ke
rangkaian pengkondisi sinyal yang menunjukkan nilai arah angin. Ini merupakan
indikator yang menampilkan nilai arah angin dalam derajat sudut atau hanya
sebuah voltmeter pemantauan output. Tahan atau mount instrumen supaya pusat
baling-baling rotasi berada di atas pusat selembar kertas yang memiliki 30 ° atau
45 ° crossmarkings.
Posisi the instrument sehingga crossarm mounting berorientasi utara-selatan
dengan bolang-baling di sebelah utara dan anemometer di sebelah selatan.
Dengan imbangan yang mengarah langsung pada anemometer yang sinyal arah
angin harus sesuai dengan 180 ° atau selatan jatuh tempo. Jika dilihat dari atas,
visual menyelaraskan bolang-baling dengan masing-masing crossmarkings dan
mengamati tampilan indikator. Hal ini harus sesuai dengan posisi bolang-baling
dalam waktu 5 °. Bila tidak, mungkin perlu untuk menyesuaikan posisi relatif
dari rok bolang-baling dan poros.

H. Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Unit :Resolution digunakan
Baterai :CR20323.0V untuk
Satuan : NTC mengukur
Thermometer kecepatan
Skala : beaufort angin dan
Operating temperature : juga dapat
10oC-45oC(14F-113oF ) menentukan
(kelompok 4, 2019)
arah mata
angin,
pengamatan
cuaca dan
meteorologi
, tidak
sedikit yang
menggunak
an

I. Prosedur Pemeliharaan
 Periksa kerusakan pada waktu tertentu setiap tahun dan bersihkan
dedaunan yang terkumpul di corong. Kotoran dan debu kemungkinan
bisa menutup saringan dan akan mengurangi aliran menuju bucket.
Dedaunan dapat dengan mudah dipindahkan dari corong dan
saringan bisa dibersihkan denga cara memindahkan cup dari tabung
filter. Pindahkan saringan dengan perlahan, bersihkan dan ganti
dengan yang baru.
 Bersihkan karat dari permukaan gauge. Permukaan gauge mudah
miring disebabkan pergerakan tanah yang sedikit merusak atau
adanya perbuatan tangan manusia yang jahil.
 Pada permasalahan tertentu terkadang rain gauge tidak tersimpan
atau tidak terhubung ke data logger. Karena itu periksalah
keseimbangan lengan bucket. Cara yang paling mudah untuk
melakukannya yaitu dengan cara mencoba untuk menyeimbangkan
posisi tengah bucket. Setelah bucket seimbang bersihkan bucket dari
kotoran atau debu atau pakai pivot pin dan pipa bucket.

KESIMPULAN
Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak
dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan
cuaca,mengukur kecepatan angin, dan mengujur besarnya tekanan angin.
di biologi alat ini dipakai untuk keperluan kuliah lapangan mata kuliah
Ekologi umum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/535/fungsi-dan-cara-
penggunaan-anemometer diakses pada tanggal 19 Mei 2019 15.53

http://alatukur.web.id/anemometer-pengertian-dan-cara-kerjanya/

diakses pada tanggal 19 mei 2019 jam 16.00

Anda mungkin juga menyukai