4B - Alat-Alat Elektrik
4B - Alat-Alat Elektrik
LAPORAN PRATIKUM
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Riandi, M.Si
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc
oleh :
Kelompok 4
B. Waktu Pelaksanaan
1. Rabu, 15 Mei 2019
Pukul 13.30 s/d 15.00 WIB : Laboratorium Mikrobiologi
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui identitas, arti kode alat, spesifikasi dan letak penyimpanan
Oven
2. Mengetahui prinsip kerja dan kegunaan alat Oven
D. Dasar Teori
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan
ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan
gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula
digunakan untuk mengukur kadar air.Tidak semua alat gelas dapat
dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja
yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Oven juga
merupakan alat sterilisasi menggunakan udara kering bertemperatur tinggi.
Oven termasuk alat sterilisasi secara fisik karena menggunakan suhu dan
tekanan.
Sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada
oven tersebut.
Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk
menghidupkan ataupun mematikan oven.
Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan
putaran kipas.
Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu.
Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan
suhu yang diinginkan.
Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah)
digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula
untuk mensetting waktu.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator
Mendokumentasikan
hasil pengamatan
1 Kamera 3 atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)
Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
yang mengandung
(Kelompok 4, 2019) unsur yang diamati.
Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator
1 Oven 1
(Kelompok 4, 2019)
F. Langkah Kerja
G. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan di Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI, berikut alat listrik oven dan spesifikasinya:
Oven
Identitas alat :
Kode alat : PT25.221.03.002BM
Spesifikasi Alat :
Maximal Temperature : 220°C
Letak Penyimpanan : Bagian Kanan Laboratorium Mikrobiologi
Dokumentasi :
(Kelompok4, 2019)
Pembahasan
1) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Inkubator dan mencari informasi
yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
2) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
3) Hasil pengamatan observasi alat listrik Oven selanjutnya disusun ke dalam
sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Oven :
1. Alat listrik Oven berada di Laboratorium Mikrobiologi lantai 2 gedung
FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja Oven adalah dengan mengubah energi listrik menjadi
energi panas. Didalam elemen pemanas dihubungkan dengan listrik menjadi
pana ruangannya.
3. Kegunaan Alat Oven
Digunakan untuk membuat kue pada mata kuliah keterampilan
biologi untuk mengetahui pemanfaatan bioteknologi, memanaskan sampel
hingga kering, inkubasii bakteri, pemanfaatan mikroba sacaromyces.
4. Prosedur dan SOP penggunaan alat
Cara penggunaannya:
1) Hubungkan dengan arus listrik
2) Masukan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup
pintu oven dengan rapat
3) Hidupkan alat dengan memutarkan ke kanan (II) jika menggunakan
timer, dan ke kiri (I) jika tidak.
4) Atur suhu dan waktu yang diinginkan
5) Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis
akan kembali k enol.
6) Jika sudah selesai, biarkan dingin lalu keluarkan alat dan bahan yang
disterilkan atau dikeringkan
SOP nya adalah menggunakan sarung tangan yang tidak terbuat dari karet
atau plastik
https://www.academia.edu/7612631/INSTRUMENSASI_Oven
https:/www.nurwanaa.wordpress.com/2012/10/31/6/amp/
https://lunawula.blogspot.com/2013/01/oven-dan-incubator.html
OBSERVASI ALAT LISTRIK INKUBATOR
LAPORAN PRATIKUM
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu oleh :
Drs. Riandi, M.Si
oleh :
Kelompok 4
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui identitas, arti kode alat, spesifikasi dan letak penyimpanan
Inkubator
2. Mengetahui prinsip kerja dan kegunaan alat Inkubator
D. Dasar Teori
Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang
digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba. Kisaran suhu
untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Suhu
di dalam inkubator konstan dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi.
Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan
bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan
biakan murni mikroorganisme I pada suhu rendah.
Adapun ciri dari inkubator adalah memiliki sekat untuk menumbuh
kembangkan mikroba, dalam inkubator terdapat sekat kaca pada pintunya
yang berfungsi untuk mempermudah melihat mikroba yang sedang
diinkubasi tanpa membuka dan benutup bagian dalam dari inkubator
sehingga suhunya tetap terjaga. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran
elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat
(Taiyeb, 2001).
Tipe inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut
Collins et al. (2004) adalah:
Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok
untuk aerasi biakan.
Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu
ambient.
CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya
karbondioksida.
Automatic temperature change incubator; inkubator yang
dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga
tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang
umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator
sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya (Collins,
2004).
Mendokumentasikan
1 Kamera 3 hasil pengamatan
atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)
Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
(Kelompok 4, 2019)
yang mengandung
unsur yang diamati.
2. Bahan
Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator
1 Cooled Inkubator 2`
(Kelompok 4, 2019)
2 Incubator Shaker 1
(Kelompok 4, 2019)
G. Langkah Kerja
H. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan di Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI, terdapat dua jenis Inkubator yaitu :
1. Cooled Incubator
Identitas alat :
Kode alat : 221.03.021.BM
Spesifikasi Alat :
Temperature : -10°C-50°C
Letak Penyimpanan : Ruang Gelap Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI
Dokumentasi :
(Kelompok 4, 2019)
2. Shaker Incubator
Identitas Alat :
Kode Alat : PT25.221.03.006.BF
Spesifikasi Alat :
Load Bearing Capacity (Metric) = 1kg
Amperage = 1.9A
Material =Stainless Steel exterior;
Aluminum interior
Shipping Weight (Metric) = 12.7kg
Temperature Range (English) = 41 to 158°F
Wattage = 230w
Depth (English) = 14.25 in.
Display = LCDLCD
Height (English) = 10.5 in.
Includes = Digital temperature setting,
Display Plus a PID
temperature controller
Width (English) = 11.5 in.
Electrical Requirements =115V 50/60Hz
Letak Penyimpanan : Bagian kanan Laboratorium Mikrobiologi
FPMIPA UPI disamping oven
Dokumentasi :
(Kelompok 4, 2019)
I. Pembahasan
1) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Inkubator dan mencari informasi
yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
2) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
3) Hasil pengamatan observasi alat listrik Inkubator selanjutnya disusun ke
dalam sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Inkubator :
1. Alat listrik Inkubator berada di Laboratorium Mikrobiologi lantai 2 gedung
FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Terdapat dua tipe Inkubator pada Laboratorium Mikrobiologi ini, yaitu
Cooled Incubator dan Shaker Incubator
3. Identitas Alat Listrik Inkubator
a) Cooled Incubator
Kode Alat : 221.03.021.BM. BM : Biologi Mikrobiologi
b) Temperature : -10°C-50°C
c) Shaker Incubator
Kode Alat : PT25.221.03.006.BF . PT25 : Kode Universitas, BF :
Biologi Fisiologi
Spesifikasi : Load Bearing Capacity (Metric) =1kg
Amperage =1.9A
Material =Stainless Steel exterior; Aluminum interior
Shipping Weight (Metric) =12.7kg
Temperature Range (English) =41 to 158°F
Wattage =230w
Depth (English) =14.25 in.
Display =LCDLCD
Height (English) =10.5 in.
Includes =Digital temperature setting, Display Plus a PID
temperature controller
Width (English) =11.5 in.
Electrical Requirements =115V 50/60Hz
4. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja Inkubator adalah dengan mengubah energi listrik
menjadi energi panas. Dengan memasukan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur
diatas suhu tertentu.
5. Kegunaan Inkubator
Digunakan untuk menginkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme
seperti bakteri, fungi, dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Untuk
memelihara budidaya mikrobiologi atau kultur sel. Incubator sangat penting
untuk pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi
molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.
6. Prosedur dan SOP penggunaan alat
Cara penggunaannya:
Cara Menyalakan Inkubator
1) Bersihkan alat dengan kain lap bersih atau kain lap yang basah,
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai di gunakan.
2) Di dalam inkubator terdapat rak dapat di bongkar pasang sehingga
memudahkan untuk membersihkannya.
J. Kesimpulan
Dalam observasi ini, terdapat dua tipe incubator yang ada di
laboratorium Mikrobiolohi, yaitu Shaker incubator; inkubator yang
dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan dan Cooled incubator;
inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient. Keduanya
Digunakan untuk menginkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme seperti
bakteri, fungi, dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Untuk
memelihara budidaya mikrobiologi atau kultur sel. Incubator sangat penting
untuk pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi
molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.
DAFTAR PUSTAKA
dari : https://megabohari.blogspot.com/2011/12/laporan-mikrobiologi-
pengenalan-alat.html
https://dhevinka.blogspot.com/2014/10/laporan-praktikum-teknik-
laboratorium.html
Fisher Scientific. (2019). “Boekel Scientific Inkubator Shaker II”. Dikutip dari :
http://www.fishersci.com/shop/products/boekel-incubator-shaker-ii-boekel
incubator-shaker-ii-115v/1170137
https://lunawula.blogspot.com/2013/01/oven-dan-incubator.html
AUTOCLAVE
LAPORAN PRATIKUM
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
D. Landasan Teori
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik
yang ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang
dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling
tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling
resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1992).
Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi
peralatan serta perlengkapan kedokteran. Cara yang digunakan adalah dengan
menundukkan material pada uap tekanan tinggi yaitu suhu 121 derajat
Celcius. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20 menit tergantung
ukuran serta isi. Pengertian autoclave terbilang penting karena banyak
digunakan dalam dunia kedokteran, mikrobiologi hingga seni tato dan tindik.
Alat ini sendiri diciptakan Charles Chamberland pada 1879. Nama
autoclave berasal dari bahasa Yunani, yaitu auto yang artinya diri dan clavis
yang berarti kunci atau perangkat self locking. Alat ini sendiri memiliki
ukuran serta fungsi yang akan tergantung pada media yang hendak
disterilkan. Pengertian autoclave dan fungsinya juga digunakan dalam
penyembuhan komposit serta vulkanisasi karet.
Panas tinggi serta tekanan yang dihasilkan autoclave akan
memungkinkan pemastian sifat fisik terbaik yang bisa dicapai. Industri
kedirgantaraan serta sparmakers untuk perahu layar biasanya akan memiliki
autoclave yang panjangnya mencapai 50 kaki. Dalam dunia kedokteran,
autoclave umum digunakan dalam mensterilkan peralatan medis.
Aneka peralatan medis akan dapat disterilkan dari semua bakteri,
jamur, virus serta spora yang sudah tidak aktif. Namun terdapat beberapa
jenis prion serta organisme baru yang tak bisa dihancurkan bahkan oleh
autoclave pada suhu 134 derajat Celcius.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel E.1. Alat yang digunakan dalam pengamatan Autoclave
di Laboratorium
2 Buku catatan 2
Mencatat hasil
pengamatan, baik
karakteristik atau informasi
lainnya yang mengandung
unsur yang diamati.
2. Bahan
Tabel E.2. Bahan yang digunakan dalam pengamatan Autoclave
di Laboratorium
1. Autoclave 1 unit
F. Langkah kerja
dokumentasi hasil
hasil pengamatan di buat
pengamatan dan
laporan dan di
pertanyaan yang telah di
presentasikan
tugaskan di jawab
G. Hasil Observasi
1. Identitas Alat dan Spesifikasi
Kode alat : PT25.221.03.001BM
Nama alat : Autoclave
Produksi : Hariyama Co. Japan
Tipe: ALP/KT23.
No.Seri : 9707792487
Tahun Kedatanagan : 2000
Tahun Instalasi : 2000
Lokasi : Laboratorium Mikrobiologi
Spesifikasi :
- Pressure gauge, tekanan antara 0 – 4 kg/cm2
- Termometer, 121oC pada 1,0 kg/cm2 atau 127oC
pada 1,5 kg/cm2
- Katup pengaman pengatur tekanan
- Katup pengeluaran udara dan
kelebihan tekanan (Exhaust knob)
- Katup pengatur tekanan otomatis dan
katup pengaman
4) Mengamati alat listrik yang diamati yaitu Autoclave dan mencari informasi
yang diperlukan melalui wawancara dengan laboran.
5) Mencatat informasi yang telah diperoleh kemudian mendokumentasikan
hasil pengamatan untuk kebutuhan penulisan laporan.
6) Hasil pengamatan observasi alat listrik Autoclave selanjutnya disusun ke
dalam sebuah laporan.
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai alat listrik Autoclave :
1. Alat listrik autoclave berada di Laboratorium Mikrobiologi lantai 2
gedung FPMIPA A Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Prinsip Kerja Alat
Pada saat sumber panas dinyalakan, setelah beberapa saat air
dalam autoclave akan mendidih. Uap air akan menekan udara yang
mengisi autoclave, sehingga udara dalam autoclave akan keluar
yang ditandai dengan keluarnya uap airdiganti dari katup udara. Hal
itu menunjukkan bahwa tekanan di dalam autoclave sudah merata.
Katup udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses
sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai angka nol.
3. Fungsi Alat
Autoclave berfungsi untuk sterilisasi media mikrobiologi, alat gelas
laboratorium dan dekontaminasi / membunuh mikroorganisme
dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121oC-
127oC dan 1,5-2,0 Atm) selama 15-20 menit.
e. Pengeluaran udara
1) Putar tombol katup pengeluaran udara (yang terletak
pada tutup) berlawanan arah jarum jam dan biarkan
terbuka.
2) Biarkan uap air keluar dari katup ( ± 10-15 menit )
setelah uap keluar, tutup katup searah jarum jam.
Kedua langkah diatas akan menolong pengeluaran udara
dalam waktu yang singkat.
f. Matikan tombol kontak
g. Pengeluaran
Buka tombol katup pengeluaran uap yang terletak di
permukaan tutup untuk mengeluarkan tekanan dalam tabung.
h. Yakinkan jarum penunjuk tekanan berada pada angka “nol
(0)” sebelum tutup di buka.
i. Pergunakan sarung tangan tahan panas untuk mengambil alat-
alat/bahan yang disterilkan.
j. Tutup kembali autoclave yang sudah dipergunakan.
6. Petunjuk Keselamatan kerja dalam penggunaan alat!
Saat menggunakan Autoclave harus dengan berhati-hati karena saat
penggunaan alat ini memiliki suhu yang tinggi dan dapat
menyebabkan luka bakar. Gunakan sarung tangan saat
mensterilisasikan bahan menggunakan Autoclave agar tangan tetap
terlindungi. Saat Autoclave selesai digunakan dan hendak
mengeluarkan bahan yang telah disterilkan tunggu beberapa jam
hingga proses penguapan selesai dan suhu menurun. Pengambilan
bahan didalam Autoclave harus diperhatikan, jangan membuka
Autoclave pada posisi didepan, usahakan posisi kita berada
dibelakan atau disamping Autoclave sehingga saat Autoclave
dibuka uap yang ada didalamnya tidak melukai wajah.
7. Jelaskan prosedur penyimpanan dan pemeliharaan alat!
I. DOKUMENTASI
Gambar I.1 Badan Autoclave Gambar I.2 Autoclave Gambar I.3 Tombol
J. KESIMPULAN
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat
berkembang biak. Autoclave memiliki kegunaan untuk mensterilkan alat bahan
serta destruksi mikroorganisme. Prinsip kerja dari Autoclave sendiri yaitu
elemen pemanas menguapkan air didalam autoclave hingga 121oC pada tekanan
1 atm selama15 menit atau lebih. Cara penggunaan pada Autoclave ini dengan
memasukan aquades kedalam Autoclave sampai batas dudukan. Kemudian alat
yang akan disterilisaikan dibungkus dengan plastic tahan panas. Setelah
dimasukan, tutup Autoclave hingga rapat lalu kencangkan baut pengunci, atur
timer dan suhu yang diperlukan. Tunggu hingga mendidih dan setelah dirasa
cukup dingin Autoclave dibuka secara perlahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://nilukumaladewi.blogspot.co.id/2015/01/makalah-autoklaf.html
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui karakteristik dari alat spectaphotometer
b. Untuk mengetahui kegunaan dan cara kerja alat spectaphotometer
D. Dasar teori
a. Pengertian Spectometer
Spectrophotometer adalah alat untuk mengukur transmitansi atau absorbs
cahaya (pernyerapan) oleh suatau sampel sebagai fungsi dari panjang
gelombang dan dibandingkan dengan standart tertentu. Selain itu juga
digunakan untuk mengukur sederetan sampel pada sutau panjang gelombang
tunggal. Meskipun ada yang menggunakan sinar rangkap, tetapi peralatan
sama seperti system sinar tunggal.
Prinsip kerja alat spectrophotometer yaitu cahaya dari sumber cahaya yang
masuk ke monokromator dan didispersikan menjadi cahaya monokromatis.
Cahaya monokromatis ditransmisikan melalui sel sampel dalam tempat
sampel dan jatuh pada detector, kemudian dikonversikan sinyal listrik yang
memperkuat dan tercatat pada rekorder.
Sedangkan pada dasarnya analisis secara spectrophotometer dilakukan
dengan cara pembentukan cahaya senyawa berwarna dengan pereaksi-
pereaksi tertentu dan setiap warna mempunyai intensitas tertentu. Intensitas
cahaya yang dihasilkan diukur dengan spectrophotometer
b. Komponen Spectrophotometer
Spectrophotometer dibagi dalam 4 bagian penting, diantaranya yaitu :
Sumber cahaya, monokromator, cuvet, dan detector.
Sumber cahaya
Sumber cahaya untuk spectrophotometer UV digunakan lampu D2
(Deutrium) atau lampu hidrogen. Untuk spectrophotometer visible
dapat digunakan lampu wolfram. Dan untuk spectrophotometer infra
red dapat digunakan lampu Nernst Lampu Deutrium (Hidrogen)
menghasilkan spectrum kontinyu dalam daerah Ultraviolet (UV) yang
dihasilkan oleh eksitasi elektrik dari deuterium atau hidrogen pada
tekanan rendah
Lampu filament tungsten adalah lampu yang umum dipakai di
rumah tangga dan jenis lampu yang sering dipakai sebagai lampu
kedaraan bermotor. Arah energi yang dipancarkan oleh lampu tersebut
bermacam-macam. Lampu-lampu Tungsetn iodine mengandung
campuran gas inert dan sejumlah gas iodine (halogen).
Untuk mencegah penguapan yang cepat dari filament tungset
melalui lingkaran halogen di bawah suasana panas, oleh karena itu
lampu tersebut tahan lama dan untuk menjaga radiasi yang kuat dalam
waktu yang lama.
Monokromator
Monokromator berfungsi untuk mengubah cahaya polikromatik
menjadi cahaya monokromatik menurut DAY dan UNDERWOOD
(1993) monokromator adalah peralatan optic yang dapat mengisolasi
suatu berkas sinar dari sumber kontinyu dengan kemurnian spektral
yang tinggi untuk semua panjang gelombang.Unsur terpenting pada
sebuah monokromator adalah sistem celah masuk, kemudian
dikumpulkan oleh sebuah lensa atau cermin sehingga sinar pararel
jatuh pada prisma atau kisi difraksi, selanjutnya melalui jalan optik
monokromatis melewati contoh yang diperiksa.
Ada dua jenis monokromator, yang satu menggunakan prisma dan
yang lainnya menggunakan grating (kisi) sebagai pendispersi cahaya.
1. Monokromator Prisma
Komponen ini dibuat dari bahan quartz untuk daerah ultraviolet
(UV), visible, dan infra red (IR) dekat. Prinsip kerja suatau prisma
adalah apabila seberkas sinar melewati dua medium yang berbeda,
maka berkas sinar tersebut akan mengalami pembelokan (refraksi).
Besarnya refraksi tergantung pada index bias ini berubah-ubah
dengan panjang gelombang yang berbeda, cahaya biru akan lebih
dibelokkan dari pada cahaya merah.
2. Monokromator Grating (kisi)
Dispersi radiasi ultra violet dapat diperoleh dengan
menjatuhkan sinar polikromatis pada granting transmisi atau pada
permukaan granting refleksi yang lebih praktis dan sering
digunakan. Tahap pertama pada pembuatan grating refleksi yaitu
penyediaan master granting yang tersusun dari lekukan paralel
dengan jarak rapat disusun pada permukaan keras yang telah
dilapisi dengan peralatan seperti intan.
Wadah Sampel (cuvet)
Menurut DAY dan UNDERWOOD (1993), larutan yang akan
diperiksa dengan spectrophotometer ditempatkan dalam tempat contoh
(cuvet). Tempat contoh tersebut harus terbuat dari bahan yang dapat
meneruskan sinar. Dari daerah spectrum yang dipakai, kaca silica biasa
digunakan untuk daerah panjang gelombang antara 350 sampai 3 µm.
Pada daerah 300 nm sampai daerah tampak dapat digunakan sel dari
bahan kaca pyrex.
Tetapi bahan demikian tidak boleh digunakan untuk daerah
ultraviolet (UV), karena bersifat menyerap radiasi sinar UV. Sehingga
pengukuran daerah ultraviolet di bawah 350 nm, digunakan cuvet yang
terbuat dari bahan quartz dan leburan silica (fused silica). Kedua bahan
tersebut dapat digunakan juga di daerah sinar tampak (visible) sampai
3 µm, tetapi harganya juga cukup mahal. Bahan yang lebih murah,
seperti cuvet plastic dapat digunakan untuk daerah tampak. Syarat-
syarat terpenting untuk cuvet, Yaitu :
a. Mempunyai ketebalan permukaan yang sama.
b. Harus transparan, sehingga dapat mentransmisikan sinar.
c. Tahan terhadap senyawa kimia.
Detektor
Detektor berfungsi mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Detector yang bias digunakan adalah Foto Tube dan Layar Cell. Sinyal
listrik yang diberikan oleh detector selanjutnya diubah oleh prosesor
sehingga dapat ditampilkan oleh alat baca. Prinsip kerja detector pada
spectrophotometer adalah energy foton sinar yang jauh mengenai dan
mengubah energy tersebut menjadi suatu besaran yang dapat diukur,
misalnya penghitaman pelat foto, arus listrik atau perubahan-
perubahan panas. Sifat –sifat detector yang ideal harus mempunyai
kepekaan yang tinggi, perbandingan sinyal dan noise tinggi, dan
mempunyai respon tetap pada daerah panjang gelombang pengamatan.
c. Kalibrasi Spectrophotometer
Untuk menghasilakan analisa yang akurat, cahaya yang digunakan harus
spesifik mempunyai panjang gelombang tertentu, dengan kata lain harus digunakan
panjang gelombang dimana sample menyerap cahaya sebesar mungkin (panjang
gelombang maksimum).
Oleh karena itu harus dilakukan kalibrasi. Dahulu orng melakukan kalibrasi
spectrophotometer dengan mengambil larutan standar dengan konsentrasi tertentu,
kemudian ukur konsentrasi pada berbagai panjang gelombang. Kemudian dibuat
kurva hubungan absorbance (A) dengan panjang gelombang (λ), kemudian ambil
panjang gelombang yang absorbance maksimum.
Gunakan panjang gelombang yang didapat untuk kalibrasi terhadap
beberapa larutan standar sesuai dengan sampel dan metoda yang dilakukan. Dalam
anilisis menggunakan spectrophotometer dilakukan kalibrasi terlebih dahulu
terhadap beberpa larutan standar sesuai dengan contoh dan metoda analisis yang
akan dilakukan.
Dibuat suatu deret standar dari larutan standar yang telah diketahui pasti
konsentrasinya, lalu ditambahkan pereaksi tertentu sesuai dengan metoda analisis
yang dilakukan. Diukur absorbance deret standar tersebut dengan
spectrophotometer dan dibuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan
absorbance.
Karena banyaknya contoh yang ditetapkan dan seringnya dilakukan analisis
yang sama secara kontinyu, maka untuk mempercepat analisis dibuat suatu factor
yang diperolah dari hubungan antara konsentrasi dengan absorbance dari beberapa
larutan standar yang berbeda konsentrasinya. Faktor ini dapat digunakan selama ±
6 bulan selama spectrophotometer tersebut belum mengalami kerusakan.
d. Faktor penyebab kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis
menggunakan spectrophotometer adalah :
o Adanya serapan oleh pelaru
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi
matrik selain komponen yang akan dianalisis.
o Serapan oleh kuvet
Kuvet yang dapat digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa. Kuvet
kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik, namun tentu saja harganya
jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini dapat diatasi dengan penggunaan
jenis, ukuran dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blanko dan sample.
o Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi
sangat rendah atau sangat tinggi.
Hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi , sesuai dengan kisaran
sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan )
Spectaphotometer -
Camera -
Alat tulis -
F. Langkah kerja
melakukan
perizinan memasuki
menganali
dengan ruang lab
s dimulai
pihak Fisiologi
laboran
mendoku
mentasika
n alat yang
di analisis
G. Hasil pengamatan
2
Untuk menentukan panjang
gelombang yang diinginkan
misalkan menginginkan panjang
gelombang dibawah 600 maka
arahkan ke kanan jika lebih dari
600 maka ke kiri
4 a c
a. Untuk melihat gelombang
cahaya yang didapatkan
c. Untuk menentukan
b Dok pribadi kel 4B
gelombang cahaya yang
diinginkan
H. Pembahasan
1. Temukan alat tersebut di laboratorium mana saja di Jurusan Pendidikan
Biologi, kemudian hubungi laboran untuk mempelajari pada waktu tidak
ada perkuliahan di lab tersebut.
Jawaban Fisiologi dan mikrobiologi tetepi kegunaan yang berbeda
fisiologi digunakan untuk fist seperti mengukur panjang gelombang
klorofil dan di mikrobiologi digunakan untuk mengukur panjang DNA
pada matkul biologimonokuler
2. Pelajari identitas alat, termasuk arti kode alat, spesifikasi alat dan letak
penyimpanan
Jawab
Identitas alat: didatangkan dari jepang merek
Kode alat PT25.221.03.078M
Spesifikasi alat :
Letak penyimpanan: dimeja yang datar
3. Pelajari prinsip kerja setiap alat sehingga anda memahami proses yang
terjadi pada saat penggunaan alat
Jawab
Prinsip kerja alat spectrophotometer yaitu cahaya dari sumber
cahaya yang masuk ke monokromator dan didispersikan menjadi cahaya
monokromatis. Cahaya monokromatis ditransmisikan melalui sel sampel
dalam tempat sampel dan jatuh pada detector, kemudian dikonversikan
sinyal listrik yang memperkuat dan tercatat pada rekorder.
4. Jelaskan kegunaan atau manfaat alat yang anda pelajari! Atau jelaskan
mengapa alat tersebut penting!
Mempunyai keuntungan jika memakai spectophotometer
Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik,
organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau
daerah tampak.
Kekurangan
Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu
dan kebersihan dari kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang
>185 nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energy eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis
I. Kesimpulan
Indonesia
https://www.academia.edu/20120714/LAPORAN_LENGKAP_PENGENAL
Disusun oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui identifikasi centrifuge.
2. Mengetahui prinsip kerja dari centrifuge.
3. Mengetahui kegunaan centrifuge.
4. Mengetahui cara menggunakan centrifuge.
5. Mengetahui perbandingan centrifuge dengan alat-alat laboratorium
yang lain yang diteliti.
6. Dapat menggunakan alat centrifuge dengan benar dan sesuai standar
SOP
7. Mengetahui petunjuk keselamatan kerja dalam menggunakan
centrifuge.
8. Mengetahui prosedur penyimpanan dan pemeliharaan centrifuge.
9. Mengetahui kelebihan dan kekurangan centrifuge dibandingkan dengan
alat lain.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2. Rabu, 15 Mei 2019
Pukul 14.00 s/d 14.45 WIB : Laboratorium Fisiologi
D. Dasar Teori
Alat-alat Laboratorium adalah alat yang penting dalam menunjang
kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Setiap siswa
atau mahasiswa tidak akan pernah lepas dari alat-alat laboratorium ini,
sehingga mereka harus mempunyain wawasan yang memadai tentang
prinsip dan cara kerja setiap alat. Kurangnya pengetahuan yang memadai
tentang alat-alat laboratorium akan menyebabkan kesalahan dalam
penggunaanya bahkan dapat menimbulkan suatu kecelakaan kerja.
Sehingga wawasan atau pengetahuan alat-alat laboratorium adalah hal yang
penting bagi mahasiswa yang akan bekerja di laboratorium tersebut.
Centrifuge merupakan salah satu alat yang terdapat di laboratorium yang
berfungsi untuk memisahkan fasa padat dan fasa cair berdasarkan berat
jenis. Alat ini sering digunakan dalam beberapa praktikum mata kuliah
jurusan pendidikan biologi. Penggunaan alat ini perlu adanya pengenalan
terlebih dahulu, karena jika mahasiswa belum mengetahui penggunaan,
penyimpanan dan pemeliharaan alat maka hal-hal yang tidak diinginkan
dapat terjadi. Kesalahan seperti ini sepatutnya dihindari karena akan
merugikan mahasiswa itu sendiri bahkan bisa merusak alat secara
permanen.
Makalah ini disusun untuk membahas pernyataan-pernyataan diatas.
Sehingga dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
centrifuge. Sehingga dalam praktiknya nanti dapat menggunakan alatnya
dengan baik dan terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator
Mendokumentasikan
1 Kamera 3 hasil pengamatan
atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)
Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
(Kelompok 4, 2019)
yang mengandung
unsur yang diamati.
2. Bahan
Tabel E.2. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator
1 Centrifuge 1
(Kelompok 4, 2019
F. Langkah Kerja
G. Hasil Pengamatan
Identifikasi Centrifuge
H. Pembahasan
1. Pengamatan dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
selama observasi, seperti alat tulis, kamera untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, dan mempersiapkan laboratorium yang akan diobservasi, yaitu
Laboratorium Fisiologi.
2. Prinsip Kerja dari Centrifuge
Prinsip centrifuge didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau
organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel
yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke
dasar wadah karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan
suatu partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan
atau menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju
pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah
yang berisi suspensi partikel kemesin sentrifugasi tepatnya pada bagian
rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.
Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi.
Teknik ini dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi
molekul biologi dan komponen selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi
dua, yaitu supernatan dan pelet. Supernatan adalah substansi hasil
sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. Posisi dari
substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih. Sementara
pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang
lebih tinggi.
3. Perbandingan Centrifuge dengan Alat-alat Laboratorium yang Lain yang
Diteliti.
14 Turbidity meter Salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan.
I. Simpulan
a. Centrifuge adalah sebuah peralatan, umumnya digerakkan oleh motor
listrik (beberapa model lama yang berputar dengan tangan), yang
menempatkan obyek di rotasi sekitar sumbu tetap , menerapkan kekuatan
untuk tegak lurus sumbu.
b. Centrifuge bekerja menggunakan prinsip sedimentasi , dimana
percepatan sentripetal menyebabkan zat padat untuk memisahkan
sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama
ringan tanda akan cenderung bergerak ke atas (tabung, dalam gambar
berputar, pindah ke pusat).
c. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan centrifuge dengan alat-
alat laboratorium lainnya.
J. Saran
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc
oleh :
Kelompok 4
D. Landasan Teori
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi
uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan
untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya
terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di
mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap
dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator
(produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari
beberapa komponen volatil (mudah menguap). Evaporator biasanya
digunakan dalam industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia,
contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari
proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi
uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan
menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan,
efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin
yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya
dari air laut atau zat kontaminasi lain.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel E.1. Alat yang Digunakan dalam Observasi Alat Listrik Inkubator
Mendokumentasikan
1 Kamera 3 hasil pengamatan
atau hasil kegiatan
yang dilakukan.
(Kelompok 4, 2019)
Mencatat hasil
pengamatan, baik
2 Buku catatan 2
karakteristik atau
informasi lainnya
(Kelompok 4, 2019)
yang mengandung
unsur yang diamati.
1 Evaporator 1
(Kelompok 4, 2019)
G. Langkah Kerja
1. Evaporator
Identitas alat :
Kode alat : 221.03.011.BF
Spesifikasi Alat :
Tipe mesin : EVP-100 Agriwindo
Kapasitas : 25 liter / proses
Dimensi total : 80×122×148 cm
Rpm : 30
Listrik : 3600 watt/ 220 V.
Letak Penyimpanan : Ruangan penelitian Laboratorium Riset FPMIPA
UPI
Dokumentasi :
(Kelompok 4, 2019)
I. Pembahasan
Gambar 10 Evaporator
(Kelompok 4, 2019)
DAFTAR PUSTAKA
http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com/2018/11/pengertian-evaporasi-
dan-alat.html di akses 19 mei 2019 pukul 22.05
https://www.prosesindustri.com/2015/01/evaporator-dan-prinsip-kerjanya.html
http://id.toptiontech.com/info/how-to-use-rotary-evaporator-distilling-system-
2389777.html diakses 19 mei 2019 pukul 22.14
PH METER
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Riandi, M.Si
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
L. Tujuan
c. Untuk mengetahui karakteristik dari alat PH Meter
d. Untuk mengetahui kegunaan dan cara kerja alat PH Meter
M. Dasar teori
a. pH meter
adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau
alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk
mengukur pH zat semi-padat). Sebuah pH meter khas terdiri dari probe
pengukuran khusus atau elektroda yang terhubung ke meteran elektronik yang
mengukur dan menampilkan pembacaan pH.
PH meter -
Camera -
Alat tulis -
O. Langkah kerja
melakukan
perizinan memasuki
menganali
dengan ruang lab
s dimulai
pihak Ekologi
laboran
mendoku
mentasika
n alat yang
di analisis
P. Hasil pengamatan
3
Untuk mengetahui kesasaman
sudah netral atau belum
5
Untuk menyalakan dan
mematikam alat
Tobol on dan of
Dok pribadi 2019
6
Probe
Dok pribadi kel 4B
Q. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawab
menyediakan menyamakan
cairan yang suhu yang membuka
akan diukur hedak diukur penutup
keasamannya dengan suhu elektrode
yang sudah dengan air
dikalibrasi khusus
menyalakan
PH meter dan
kita tunggu
sampai angka
ditentukan
oleh alat
2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut
Jawaban
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda
gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda
gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung
kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan
aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari
ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen.
3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut
Jawab
pH adalah satuan ukuran yang menggambarkan tingkat keasaman atau
kebasaan suatu larutan. Hal ini diukur pada skala 0 sampai 14.
4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur pakai dari alat
tersebut.
Pemeliharaannya meliputi
Penggantian batere dilakukan jika pada layer muncul tulisan low battery
Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu
sekali. Pembersihannya menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan
cara direndam selama 30 menit kemudian dibersihkan dengan air DI.
Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus
selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu, penyimpanan
elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunakan air DA.
Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membran gelas
yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan
pembacaannya tidak akurat. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh
berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor
suhu pada alat cepat rusak.
Kesimpulan
pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
(keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang
digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat)
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda
gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda
gelas yang tidak diketahui.
prosedur pemeliharaannya penggantian batere dilakukan jika pada layer
muncul tulisan low battery, Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala
setiap minimal 1 minggu sekali dengan HCL 0,1 N, ketika tidak dipakai,
elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada
keadaan lembab
DAFTAR PUSTAKA
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
C. Tujuan
e. Untuk mengetahui karakteristik dari alat Thermohigoimeter
f. Untuk mengetahui kegunaan dan cara kerja alat Thermohigrometer
D. Dasar teori
Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator
pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi untuk
mengukur suhu pada suatu ruangan,sedangkan hygrometer berfungsi untuk
mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Jadi,bisa disimpulkan bahwa thermoh
ygrometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban di suatu tempat baik
itu indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan).
Thermohygrometer memiliki dua thermometer yaitu dry bulb dan wet bulb.Dry
bulb terdiri dari sumbu kapas yang kering sedangkan wet bulb terdiri dari sumbu
kapas basah yang terendam air.Wet bulb mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kerja alat ini. Thermohygrometer bekerja berdasarkan fenomena yang
disebut penguapan dingin. Ketika air menguap dari suatu permukaan, permukaan
akan dingin karena molekul air membawa energi panas dari permukaan selama
penguapan. Karena adanya efek pendinginan ini wet bulb selalu menunjukkan
temperatur yang rendah dibandingkan dry bulb. Penguapan air dari permukaan wet
bulb sebanding dengan kelembapan udara di atmosfer.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Praktikum
Alat Bahan
THERMOHIGROMETER -
Camera -
Alat tulis -
F. Langkah kerja
melakukan
perizinan memasuki
menganali
dengan ruang lab
s dimulai
pihak Ekologi
laboran
mendoku
mentasika
n alat yang
di analisis
Bagian-bagian luar
No THERMOHIGROMETER Fungsi
2
Hold : memungkinkan pengguna
membekukan pengukuran di layar LCD
Max :menentukan hasil maksimal dari
pengukuran
Min menentukan hasil minimum dari
pengukuran
.
Dok pribadi kel 4B
3
Reset : menatut ulang kembali
pengukuran
Poer : untuk mematikan dan
menyalakan alat
H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawab
Meletakkan
thermohygro
menekan Mengamati
meter pada
tobol on skala yang jika sudah
tempat yang
menunggu ada pada menekan
ingin di ukur
tiga sampai thermohygro tombol off
kelembaban
lima menit meter
dan suhu
udaranya.
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat turbidity
meter.
Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat turbidity meter.
Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan
Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan
sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi
organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat
kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan
kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality
Control untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.
H. Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Dimensi : PxLxT (10 Untuk mengukur
x 17 x 5) cm, berat 2 kekeruhan air
kg. daya gerak :
baterai 2 x 9 Volt.
Hasil uji kekeruhan
berkisar antara 0-50
NTU
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat soil tester.
Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat soil tester.
Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
F. Langkah kerja
KESIMPULAN
pH meter soil tester merupakan sebuah alat yang berada di Laboratorium
Ekologi yang berfungsi untuk mengontrol kelembaban tanah.
Sensor pada soil tester ini peka terhadap konsentrasi H+ atau OH- sehingga
dapat mendeteksi kandungan pH tanah. Selain itu alat ini juga dapat
mendeteksi konsentrasi air pada tanah, sehingga kelembapan tanah dapat
diukur
Bersihkan elektroda dengan air netral, jauhkan dari zat kimia yang
berbahaya, simpan pada tempat yang kering (kelembapan kurang dari 80%),
serta pada suhu ruang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alnindo.com/ph-meter/200-ph-meter-soil-tester.html diakses pada tanggal
https://kabartani.com/cara-kalibrasi-ph-meter-dan-pemeliharaan-ph-meter.html
Disusun oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Ekologi Departemen Pendidikan Biologi UPI
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari DO meter.
2. Untuk mengetahui identitas DO meter.
3. Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat DO meter.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat tersebut
5. Untuk mengetahui satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat tersebut.
6. Untuk mengetahui prosedur pemeliharaan alat DO meter.
D. Dasar Teori
Alat Bahan
Cf DO meter -
CaCamera -
AlAlat tulis -
F. Langkah kerja
(Anonim, 2014)
H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat ?
Pengertian Do Meter
DO meter
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga
disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur
dalam bentuk konsentrasi inimenunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia
dalam suatu badan air. Semakin besarnilai DO pada air, mengindikasikan air
tersebut memiliki kualitas yang bagus.Sebaliknya jika nilai DO rendah,
dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.Pengukuran DO juga
bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biotaair seperti
ikan dan mikroorganisme.
Prosedur penggunaan alat
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup
untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen
juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik. Sumber utamaoksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi
dari udara bebas dan hasilfotosintesis organisme yang hidup dalam perairan
tersebut. Oksigen memegang perananpenting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalamproses oksidasi dan reduksi bahan organik
dan anorganik. Selain itu, oksigen jugamenentukan khan biologis yang dilakukan
oleh organisme aerobik atau anaerobik.Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen
adalah untuk mengoksidasi bahan organik dananorganik dengan hasil akhirnya
adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikankesuburan perairan. Dalam
kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa-senyawa
kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karenaproses
oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting
untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami
maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan
industri dan rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai
pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih
sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti mikroorganisme,
sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain
yang lebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air
buangan industri dan limbahsebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu
diperkaya kadar oksigennya.
Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda
dananoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe
inibiasanyamenggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara
keseluruhan,elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeable terhadapoksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda : O2 + 2 H2O + 4e ==> 4 HO-
Anoda : Pb + 2 HO- ==> PbO + H20 + 2e
Cara kerja:
Probe diisi dengan larutan garam tertentu dan memiliki membran
permeabelyang secara selektif mengalirkan DO deri air menuju larutan
garam
DO yang terdifusi dalam larutan garam mengubah potensi listrik
larutangaram, perubahan tersebut terbaca pada DO meter.
prinsip kerja dari alat DO meter ini juga menggunakan teknologi optik. Lapisan
optik bereaksi dengan memancarkan led merah dan led biru (Fluorescence) yang
kemudian diterima oleh photo diode. Intensitas cahaya yang dipancarkan antara
penyerapan dan emisi cahaya ini bervariasi tergantung pada konsentrasi oksigen.
Pengukuran kadar oksigen didapat melalui intensitas cahaya yang dipantulkan.
Oksigen terlarut atau DO (Dissolved Oxygen), yang sering juga disebut dengan
kebutuhan oksigen (Oxygen Demand) merupakan salah satu parameter penting
dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk
konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan
air. Nilai DO merupakan ukuran banyaknya oksigen yang terlarut dalam air yang
diukur dalam satuan mg/L atau ppm. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai
DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga
bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan
dan mikroorganisme. Model desain alat ukur kadar oksigen air ini menggunakan
mikrokontroler ATMega128,
J. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9359215/Automatic_Dissolved_Oxygen_Measurem
ent_on_Station_Monitoring_Maninjau_Lake_Based_on_ATmega128 [Diakses
pada 19 Mei 2019]
TURBIDITY METER
LAPORAN OBSERVASI ALAT LAPANGAN
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat turbidity
meter.
Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat turbidity meter.
Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan
Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan
sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi
organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat
kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan
kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality
Control untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.
Alat Bahan
Turbidity -
Camera -
Alat Tulis -
F. Langkah kerja
G. Hasil pengamatan
Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Dimensi : PxLxT Untuk
(10 x 17 x 5) cm, mengukur
berat 2 kg. daya kekeruhan air
gerak : baterai 2 x 9
Volt. Hasil uji
kekeruhan berkisar
antara 0-50 NTU
(tanpa nama, 27 Agustus 2014)
H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat
Jawab
Turbidity meter dikalibrasi dengan aquades selama sehari sampai
mencapai angka “0” pada display, turbidity siap digunakan
Probe dimasukkan ke dalam air sampel
Dilihat angka yang tertera pada layar, berupa tingkat kekeruhan (mg/L)
dan suhu (0C)
2. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut?
Jawab
Kekeruhan ditentukan oleh adanya perbandingan antara intensitas cahaya yang
dipantulkan suatu benda dengan konsentrasi partikel terlarut. Karena partikel
terlarut akan mengurangi intensitas cahaya.
3. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut
Hasil satuan pengukuran dengan turbidity meter adalah NTU (Nephelometric
Turbidity Unit) adalah satuan standar untuk mengukur kekeruhan.
4. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
Prosedur Pemeliharaan
5. Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.
6. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada sidik
jari yang menempel.
7. Gunakan alcohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.
8. Diletakkan ditempat yang rata, lalu di simpan pada suhu ruang.
KESIMPULAN
Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan
alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat
dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya
yang datang
Disusun oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
A. Judul Laporan
B. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Ekologi Departemen Pendidikan Biologi
UPI
C. Tujuan
D. Dasar Teori
Alat-alat Laboratorium adalah alat yang penting dalam menunjang kegiatan
pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Setiap siswa atau mahasiswa
tidak akan pernah lepas dari alat-alat laboratorium ini, sehingga mereka harus
mempunyain wawasan yang memadai tentang prinsip dan cara kerja setiap alat.
Kurangnya pengetahuan yang memadai tentang alat-alat laboratorium akan
menyebabkan kesalahan dalam penggunaanya bahkan dapat menimbulkan
suatu kecelakaan kerja. Sehingga wawasan atau pengetahuan alat-alat
laboratorium adalah hal yang penting bagi mahasiswa yang akan bekerja di
laboratorium tersebut.
Conductivity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
konduktivitas suatu larutan / cairan. Alat ini sering digunakan dalam beberapa
praktikum mata kuliah jurusan pendidikan biologi. Penggunaan alat ini perlu
adanya pengenalan terlebih dahulu, karena jika mahasiswa belum mengetahui
penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan alat maka hal-hal yang tidak
diinginkan dapat terjadi. Kesalahan seperti ini sepatutnya dihindari karena akan
merugikan mahasiswa itu sendiri bahkan bisa merusak alat secara permanen.
Makalah ini disusun untuk membahas pernyataan-pernyataan diatas.
Sehingga dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
Conductivity meter . Sehingga dalam praktiknya nanti dapat menggunakan
alatnya dengan baik dan terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
E. Alat dan Bahan
Alat Bahan
C Conductivity -
Camera -
Alat tulis -
F. Langkah kerja
G . Hasil Pengamatan
Gambar Observasi Gambar Internet
Gambar Alat
H. Pembahasan
1. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat ?
Conductivity meter
Conductivity meter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur konduktivitas suatu larutan / cairan. Nilai dari conduktivity itu
sendiri sangat dipengaruhi oleh temperature sehingga alat ini harus rutin
dilakukan kalibrasi. Seperti kita ketahui kalibrasi conductivity meter
dilakukan dengan menggunakan larutan conductivity standar yang banyak
dijual dipasaran.
Prosedur penggunaan alat Conductivity meter
.....(1)
Dimana V adalah tegangan listrik rangkaian (volt), I untuk arus listrik rangkaian
(ampere), dan R untuk tahanan listrik rangkaian (Ω).
Tahanan listrik (R) berbanding lurus dengan jarak antara dua elektrode
(l) conductivity meter, dan berbanding terbalik dengan luas area elektrode (A;
pada gambar di atas S).
R = ( l/A ) x ρ
.....(2)
Jika persamaan (1) dan (2) digabungkan, akan didapatkan persamaan berikut:
V/I = ( l/A ) x ρ
Dan karena nilai ( l/A ) adalah konstan untuk setiap conductivity meter, maka
dapat diganti dengan sebuah konstanta (C):
V/I = C x ρ
.....(3)
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipehatikan saat pemakaian
conductivity meter
J. Saran
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat
luxmeter.
Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat luxmeter.
Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor
ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya
atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai
suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang
dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya
alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari
sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna
yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh
karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh
layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang
ditangkap oleh sensor photo diode.
C Luxmeter -
Camera -
Alat tulis -
F. Langkah Kerja
G. Hasil Pegamatan
Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Lux meter terdiri Untuk
dari 2 bagian, yaitu mengetahui
bagian utama yang intensitas
tedapat tombol cahaya
power dan ditempat
pengaturan range tertentu.
(dokumen internet)
untuk intensitas
cahaya, dan bagian
yang kecil yang
terdapat bagian
bulat untuk
menangkap
cahaya
H. Pembahasan
5. Pelajari bagaimana masing-masing prosedur penggunaan alat!
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3
kisaran pengukuran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux) hal tersebut
menunjukkan kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada
pengukuran. Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada
kiasan cahaya kurang dari 2000 lux.
6. Bagaimana prinsip kerja masing-masing sensor dari alat-alat tersebut
Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.
7. Bagaimana satuan-satuan hasil pengukuran dengan alat-alat tersebut?
Satuan hasil ukur menggunakan luxmeter adalah The lux (symbol lx) satuan
turunan SI dari pencahayaan dan daya pencar cahaya, mengukur fluks
cahaya per satuan luas.
8. Bagaimana prosedur pemeliharaannya?
Prosedur Pemeliharaan
Untuk perawatan alat yang perlu diperhatikan adalah sensornya karena
bersifat sangat sensitif. sensor ini harus diamankan pada tempat yang aman
sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini
merupakan komponen yang paling vital.
Penggantian Baterai :
Baterai perlu diganti apabila dalam layar panel menunjukkan kata “ LOW BAT”
atau gambar baterai.
Cara mengganti baterai dengan membuka tutup baterai yang ada di belakang alat
ini. kemudian mencopot baterai yang habis, lalu menggantinya dengan yang
dapat digunakan. Baterai yang digunakan adalah baterai dengan tegangan 9 volt
atau tergantung pada spesifikasi alatnya.
KESIMPULAN
alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu
tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk
mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor
yang cukup peka dan linier terhadap cahaya
Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan
oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Sensor
yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini
termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic.
http://www.jagadkimia.com/2016/11/perawatan-luxmeter.html diakses
pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 17.14 WIB
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh :
Drs. Bambang Supriatno, M.Si
Drs. Riandi, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc
oleh :
Biologi B 2018
Kelompok 4
B. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat.
Untuk mengetahui prinsip kerja masing-masing sensor dari alat
Anemometer.
Untuk mengetahui satuan hasil pengukuran dengan alat Anemometer
Untuk mengetahui proseder pemeliharaannya.
C. Pelaksanaan Pengamatan
H. Table Pengamatan
No Gambar Spesifikasi Fungsi
1 Unit :Resolution digunakan
Baterai :CR20323.0V untuk
Satuan : NTC mengukur
Thermometer kecepatan
Skala : beaufort angin dan
Operating temperature : juga dapat
10oC-45oC(14F-113oF ) menentukan
(kelompok 4, 2019)
arah mata
angin,
pengamatan
cuaca dan
meteorologi
, tidak
sedikit yang
menggunak
an
I. Prosedur Pemeliharaan
Periksa kerusakan pada waktu tertentu setiap tahun dan bersihkan
dedaunan yang terkumpul di corong. Kotoran dan debu kemungkinan
bisa menutup saringan dan akan mengurangi aliran menuju bucket.
Dedaunan dapat dengan mudah dipindahkan dari corong dan
saringan bisa dibersihkan denga cara memindahkan cup dari tabung
filter. Pindahkan saringan dengan perlahan, bersihkan dan ganti
dengan yang baru.
Bersihkan karat dari permukaan gauge. Permukaan gauge mudah
miring disebabkan pergerakan tanah yang sedikit merusak atau
adanya perbuatan tangan manusia yang jahil.
Pada permasalahan tertentu terkadang rain gauge tidak tersimpan
atau tidak terhubung ke data logger. Karena itu periksalah
keseimbangan lengan bucket. Cara yang paling mudah untuk
melakukannya yaitu dengan cara mencoba untuk menyeimbangkan
posisi tengah bucket. Setelah bucket seimbang bersihkan bucket dari
kotoran atau debu atau pakai pivot pin dan pipa bucket.
KESIMPULAN
Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak
dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan
cuaca,mengukur kecepatan angin, dan mengujur besarnya tekanan angin.
di biologi alat ini dipakai untuk keperluan kuliah lapangan mata kuliah
Ekologi umum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/535/fungsi-dan-cara-
penggunaan-anemometer diakses pada tanggal 19 Mei 2019 15.53
http://alatukur.web.id/anemometer-pengertian-dan-cara-kerjanya/