Abstrak
Bunga mawar (Rosa hybrida) merupakan salah satu jenis bunga potong yang memiliki
nilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif untuk dikembangkan secara komersial. Namun,
kesegaran dari bunga mawar merah potong tidak mampu bertahan lama akibat kandungan air
yang tinggi pada mawar. Salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang
masa kesegaran bunga adalah dengan pemberian larutan perendam. Umumnya larutan
perendam terdiri dari air, gula (sukrosa), bakterisida, dan antibiotik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh jenis medium terhadap vase life bunga potong mawar merah dan
jenis medium yang paling efektif untuk memperpanjang vase life bunga potong mawar merah.
Penelitian dilaksanakan dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diuji, yaitu A (air
mineral), AG (Air dan larutan gula 1%), GK1 (larutan gula 1% dan ekstrak kemangi 12,5%), GK2
(larutan gula 1% dan ekstrak kemangi 25%), GB1 (larutan gula 1% dan ekstrak belimbing wuluh
12,5%), GB2 (larutan gula 1% dan ekstrak belimbing wuluh 25%). Dan dalam setiap perlakuan
berisi tiga bunga mawar potong. Data diolah secara statistik dengan teknik pengolahan data
menggunakan Uji ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A, AG
dan GB1 menunjukan tingkat kesegaran bunga yang paling tinggi, sedangkan pada perlakuan GK2
menunjukan tingkat kesegaran bunga yang paling rendah.
Abstract
Rose (Rosa hybrida) is a type of cut flower that has high economic value and is very
prospective for commercial development. However, the freshness of cut red roses cannot last
long due to the high water content in roses. One of the efforts to maintain the quality and extend
the freshness period of the flowers is by giving a soaking solution. Generally, the soaking solution
consists of water, sugar (sucrose), bactericide, and antibiotics. This study aims to determine the
effect of the type of medium on the vase life of cut flowers of red roses and the type of medium
that is most effective in extending the vase life of cut flowers of red roses. The research was
carried out with 6 treatments and 3 replications. The treatments tested were A (mineral water),
AG (Water and 1% sugar solution), GK1 (1% sugar solution and 12.5% basil extract), GK2 (1%
sugar solution and 25% basil extract), GB1 (1% sugar solution and 12.5% starfruit extract), GB2
(1% sugar solution and 25% starfruit extract). And in each treatment contains three cut roses. The
data were processed statistically with data processing techniques using the ANOVA test and
Duncan's test. The results showed that treatment A, AG and GB1 showed the highest flower
freshness level, while the GK2 treatment showed the lowest flower freshness level.
Keywords : Rose flower, vase life, soaking mediu
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Article History :
Sumbitted 03 Juni 2021, Accepted 30 Juni2021, Published 30 Juni2021 36
Jurnal Ilmiah Respati
37
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
bisa berupa pengawet alami. Ismawati (2013) sebagai bahan larutan perendaman bunga
menyatakan bahwa dalam 100 gram belimbing potong mawar. Ekstrak kemangi mengandung
wuluh mengandung asam organik yang salah senyawa flavonoid sebagai antioksidan,
satunya terdiri dari asam sitrat. Selain itu, mengandung komponen non gizi, serta mampu
bahan alami lainnya yang dapat digunakan menghambat pertumbuhan bakteri, karena
sebagai pengganti pengawet kimia adalah mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan
ekstrak daun kemangi (Ocimum americanum tanin pada daunnya [5, 6]. Sari belimbing
L.). Menurut Arisanti (2013) ekstrak daun wuluh diketahui mengandung asam sitrat yang
kemangi mengandung senyawa flavonoid yang tinggi dan berperan sebagai pengawet alami
dapat digunakan sebagai antioksidan alami dalam larutan perendaman. Selain itu, gula
pada larutan perendam bunga potong. merupakan bagian penting dalam larutan
Perendaman bunga potong perendaman yakni sebagai sumber energi atau
menggunakan larutan perendaman telah merupakan substrat respirasi dan pengatur
banyak diteliti sebelumnya. Laksono (2020), osmosis dalam menjaga keseimbangan air [4,
melakukan perendaman bunga potong krisan 6, 7].
menggunakan kombinasi gula pasir dan sari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
belimbing wuluh. Pemberian larutan mengetahui pengaruh jenis medium terhadap
perendaman berupa kombinasi sari belimbing vase life bunga potong mawar merah dan jenis
wuluh 2% dengan gula 1% menunjukan hasil medium yang paling efektif untuk
terbaik dalam mempertahankan umur memperpanjang vase life bunga potong mawar
kesegaran bunga potong krisan hingga 17,8 merah.
hari. Selain itu, Arisanti (2013) melakukan
perendaman bunga potong krisan dengan METODE
kombinasi hidrogel karagenan sebagai sumber 3.1 Metode Penelitian dan Pendekatan
energi dan ekstrak daun kemangi. Pada Penelitian dilakukan melalui penelitian
penelitian tersebut menunjukan bahwa kuantitatif dengan pendekatan eksperimental.
pemberian 400 ml ekstrak daun kemangi 3.2 Waktu dan Tempat
konsentrasi 250 g/l dan gel karagenan 10 g Penelitian dilaksanakan selama 10 hari
dapat memperpanjang masa kesegaran bunga yakni dimulai pada hari Selasa, 13 April 2021
potong krisan selama 12,67 hari [4,7]. sampai Jum’at, 23 April 2021. Penelitian ini
Atas landasan tersebut, dilakukan dilakukan di Komplek Griya Bandung Indah
penelitian menggunakan beberapa bahan yang Blok J3 No. 3A, Kab.Bandung.
mudah didapatkan di sekitar, seperti ekstrak 3.3 Alat dan Bahan
kemangi, sari belimbing wuluh, dan gula Alat yang digunakan dalam penelitian
38
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
ini adalah panci, kompor, blender, saringan, mahkota bunga terbuka lebih dari 900
wadah larutan, gelas ukur, label, tabung gelas, terhadap garis vertikal; (f) terkulainya tangkai
dan wadah perendaman. pada bagian dasar mahkota bunga hingga
Bahan yang digunakan dalam mahkota bunga merunduk; (g) tangkai berubah
penelitian ini adalah bunga mawar merah warna menjadi coklat; (h) terjadi perubahan
potong, 200 ml larutan gula 1%, 100 ml warna menjadi lebih pucat atau memudarnya
Larutan gula 1% (larutan A), 100 ml sari warna mahkota bunga.
belimbing wuluh 12,5%, 100 ml sari belimbing Dengan ketentuan skoring Skor 1 = Segar
wuluh 25%, 100 ml ekstrak daun kemangi 25%. (semua ciri a,b,c yang dideskripsikan dalam
3.4 Prosedur Penelitian teks), Skor 2 = Mulai layu (salah satu atau
Penelitian dilaksanakan dengan 6 kombinasi ciri d,e,f,g,h yang dideskripsikan
perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dalam teks) dan Skor 3 = Layu
diuji, yaitu perendaman bunga potong mawar (Senescence/mati semua ciri d,e,f,g,h) [1,12].
merah pada larutan A (air mineral), larutan AG Langkah awal penelitian adalah
(larutan gula 1%), larutan GK1 (larutan gula 1% menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
dan ekstrak kemangi 12,5%), larutan GK2 Bahan seperti larutan gula, ekstrak kemangi,
(larutan gula 1% dan ekstrak kemangi 25%), dan sari belimbing wuluh dibuat terlebih
larutan GB1 (larutan gula 1% dan ekstrak dahulu. Kemudian setiap wadah diberi label
belimbing wuluh 12,5%), dan larutan GB2 A,B,C,D,E,F. Masing-masing wadah tersebut
(larutan gula 1% dan ekstrak belimbing wuluh diisi oleh larutan sebanyak 200 ml sesuai
25%). Dalam setiap perlakuan berisi tiga bunga perlakuan. Selanjutnya masing-masing wadah
mawar potong. Pengamatan dilakukan selama tersebut diisi 3 bunga mawar potong.
10 hari dengan interval waktu 2 hari sekali Kemudian diamati perubahan yang terjadi
karena tidak menemukan perbedaan pada pada setiap wadah setiap harinya.
pengamatan setiap sehari sekali. Parameter yang diamati yaitu
Kelayuan Bunga (Senescence) penampilan fisik berupa kelayuan bunga
dilakukan dengan metode skoring. Perubahan (Senescence) dengan metode skoring.
penampilan fisik bunga sebagai penentuan Pengamatan dilakukan selama 10 hari.
skoring adalah sebagai berikut: (a) bunga 3.5 Analisis data
mekar sempurna; (b) kuntum bunga tegak Data yang didapat dari hasil penelitian
dengan mahkota segar, berwarna cerah; (c) diolah secara statistik dengan teknik
tangkai bunga segar berwarna hijau; (d) ujung pengolahan data menggunakan Uji ANOVA
mahkota bunga lemas, mengering, menutup karena data berdistribusi normal. Hasil uji
(keriput) atau menggulung ke dalam; (e) ANOVA menunjukkan adanya perbedaan
39
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
nyata. Maka, dilanjutkan dengan uji Duncan. direndam dalam air, larutan gula, campuran
larutan gula dengan ekstrak belimbing wuluh,
HASIL DAN PEMBAHASAN serta campuran larutan gula dengan ekstrak
Berdasarkan hasil penelitian tentang kemangi ditampilkan dalam tabel 1.
tingkat kesegaran bunga mawar potong yang
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Duncan Terhadap skor vase life bunga potong mawar.
a a a a a a
GK2 1.00 2,20 2,80 2,80 3.00 2,36
1.00 ab 2,20 ab ab
GK1 2,60 2,80 ab 3.00 ab 2,32 ab
a a a a a a
GK2 1.00 2,20 2,80 2,80 3.00 2,36
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama, berarti tidak berbeda
nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.
40
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
Keterangan: A (Air mineral), AG ( Air + Air gula 1%), GK1 (Air gula 1% + Ekstrak kemangi 12,5%), GK2 (Air gula
1% + Ekstrak kemangi 25%), GB1 (Air gula 1% + Ekstrak belimbing wuluh 12,5%), GB2 (Air gula 1% + Ekstrak
belimbing wuluh 25%).
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa dapat ditunda [11]. Selain itu, belimbing wuluh
perlakuan AG dan GB1 menunjukkan hasil yang juga memiliki banyak sekali kandungan
dapat memperlambat kelayuan, terlihat senyawa antara lain saponin, flavonoid dan
dengan keadaan bunga pada tabel 2 yang tidak polifenol. Flavonoid merupakan senyawa fenol
sepenuhnya layu karena hanya memiliki salah yang dapat menyebabkan denaturasi protein
satu atau kombinasi ciri d,e,f,g,h. Penggunaan dan berfungsi sebagai antibakteri dan
gula pasir pada bunga potong adalah sebagai antijamur [3].
substrat respirasi dan pengatur osmosis dalam Berdasarkan perhitungan rerata
menjaga keseimbangan air dan gula kelayuan bunga mawar potong pada berbagai
merupakan karbohidrat sederhana yang larut perlakuan media perendaman, perlakuan A,
dalam air dan mudah diserap untuk diubah AG dan GB1 memiliki rata-rata terendah
menjadi energi [14]. Sementara, buah sebesar 1,98. Hal ini menunjukan tingkat
belimbing wuluh (Averrhoa blimbi Linn.) dapat kesegaran bunga yang paling tinggi
dimanfaatkan sebagai pengawet alami. Aplikasi dikarenakan larutan perendamannya
perendaman dengan sari belimbing wuluh mengandung gula dan belimbing wuluh yang
karena kandungan asam sitrat yang tinggi. dapat meningkatkan kesegaran bunga. Secara
Asam sitrat yang diaplikasikan pada bunga data, tampak A yang merupakan kontrol, AG,
potong dapat menurunkan pH, meningkatkan dan GB1 tidak berbeda secara nyata. Namun
keseimbangan air, dan mengurangi pada saat percobaan terlihat bahwa A atau
penyumbatan pada batang, sehingga kelayuan kontrol memberikan hasil bunga yang lebih
41
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
lemas dan layu dibandingkan bunga mawar konsentrasi 1% dengan ekstrak belimbing
yang diberi perlakuan AG dan GB1. wuluh konsentrasi 12,5%.
Pada perlakuan GK2 memiliki rata-rata Untuk dapat mempertahankan vase
tertinggi sebesar 2,33. Hal ini menunjukan life bunga mawar potong disarankan mengkaji
tingkat kesegaran bunga yang paling rendah literatur lebih banyak dan melakukan
terlihat dengan keadaan bunga yang memiliki penelitian lebih lanjut dengan konsentrasi
semua ciri d,e,f,g,h. Walaupun Ekstrak daun larutan yang bervariasi untuk mengetahui
kemangi mengandung senyawa flavonoid konsentrasi medium yang optimal untuk
sebagai antioksidan alami pada larutan memperpanjang vase life bunga potong dan
perendam bunga potong yang mampu menjadi pengaruh ekstrak daun kemangi terhadap vase
bahan pengawet, tetapi pada percobaan yang life bunga potong mawar merah dan krisan
kami lakukan menunjukan hal yang putih.
bertentangan. Berdasarkan hasil percobaan,
kesegaran bunga tidak dapat dipertahankan DAFTAR PUSTAKA
lebih lama dibandingkan hasil perlakuan lain,
Ahyana BN, Haeri PS, DA CR. Efek Gula
hal ini diduga akibat perbedaan jenis bunga.
terhadap Kesegaran Bunga Potong
Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh
Chrysanthemum sp. Studi Empiris.
Arisanti et al. (2013) menunjukan bahwa
Universitas Mataram. 2015.
media perendaman dengan ekstrak daun
Amiarsi, D., R. Tejasrwana. Pengawet untuk
kemangi pada bunga Krisan Putih memberikan
Menjaga Kualitas Bunga Potong Mawar
hasil yang baik, sedangkan pada percobaan
Selama Penyimpanan. J.Hort. 2011 Juni
kami yang menggunakan bunga mawar
6;21(3):274-279.
menunjukan hasil percobaan yang kurang baik
[4]. Ardananurdin A, Winarsih S, Widayat M. Uji
Efektifitas Dekok Bunga Belimbing Wuluh
KESIMPULAN (Averrhoa bilimbi) sebagai antimikroba
terhadap bakteri Salmonella Typhi secara
Berdasarkan hasil percobaan yang
in vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perlakuan
2013 Apr 9;20(1):30-4.
pemberian medium dengan konsentrasi
berbeda berpengaruh terhadap vase life bunga Arisanti D, Prihastanti E, Kusdiyantini E.
potong mawar merah. Jenis medium yang Pengaruh Komposisi Medium Perendam
paling efektif untuk memperpanjang vase life terhadap Masa Kesegaran Bunga Potong
bunga potong mawar merah adalah air gula Krisan (Chrysanthemum morifolium R.).
konsentrasi 1% dan campuran air gula Jurnal Akademika Biologi. 2013 Nov
42
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
Deviyanti PN, Dewi EN, Anggo AD. Efektivitas Tarigan, H., K. Profil Agribisnis Mawar di
Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Indonesia. Direktorat Jenderal
Sebagai Antibakteri Pada Ikan Kembung Holtikultura Kementerian Pertanian. 2018
Lelaki (Rastrelliger Kanagurta) Selama [26 Mei 2021] Di akses dari:
Penyimpanan Dingin. Jurnal Pengolahan http://hortikultura.pertanian.go.id/wp-
dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 2015 content/uploads/2018/11/Tulisan-Ilmiah-
Aug 29;4(3):1-6. Oktober.pdf
Hamiyanti AA, Sutomo B, Rozi AF, Adnyono Y, Veronika, R. Memperpanjang Umur Simpan
Darajat R. Pengaruh penambahan tepung Bunga Krisan Potong Tipe Yellow Fiji
kemangi (Ocimum basilicum) terhadap dengan Perlakuan Pra Penyimpanan,
komposisi kimia dan kualitas fisik ayam Suhu, dan Komposisi Larutan Pulsing
broiler. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 2013 untuk Mempertahankan Kesegaran
Oct 24;23(1):25-9. Selama Penyimpanan. Bogor : Repository
IPB. 2008.
Laksono AD, Widyawati N. Pengaruh
Larutan Perendaman Sari Belimbing Wiraatmaja IW, Astawa IN, Devianitri NN.
Wuluh Dan Gula Terhadap Vase Life Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong
Bunga Potong Krisan Standar Putih Krisan (Dendranthema grandiflora
(Dendranthema grandiflora L.) ‘White Fiji’. Tzvelev.) dengan Larutan Perendam
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal Sukrosa dan Asam Sitrat. Jurnal Agritrop.
of Agricultural Engineering). 2020 Mar 2007;26(3):129-35.
31;9(1):10-8.
Zagory D, Reid MS. Evaluation of the role of
Putra DM, Yuswanti H, Darmawati IA. vase microorganisms in the postharvest
Penggunaan Chrysal untuk life of cut flowers. InIII International
Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Symposium on Postharvest Physiology of
Mawar (Rosa hybrida L.). Jurnal Ornamentals 181 1985 Jul 1 (pp. 207-218).
Agroekoteknologi Tropika (Journal of
Darwin, P. Menikmati Gula Tanpa Rasa
Tropical Agroecotechnology):322-31.
Takut, Sinar Ilmu, Yogyakarta, 2013.
Sumiati S, Marjanah M. Perbandingan Buah
Riyanto. Pengawetan Bunga Potong Sedap
Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dan
Malam dengan Larutan Perak Nitrat.
Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) sebagai
Jurnal Agrisains. 2012: 46-53.
Bahan Pengawet Alami Ikan Kembung
Ismawati. Ekstrak Air Buah Belimbing Wuluh
(Rastrellinger sp.). Jurnal Jeumpa. 2020
43
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
44
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian