Anda di halaman 1dari 6

Pemanfaatan Ekstrak Bunga Rosella sebagai Alternatif Indikator Titrasi

Asam Basa

Tatik Yulia
06101281823022
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA
Universitas Sriwijaya
Email: tatikyulia7@gmail.com
Abstrak

Penggunaan indikator pH sangat penting dalam titrasi asam basa (netralisasi) untuk
menunjukkan perubahan warna pada saat akhir titrasi. Selama ini, di dalam titrasi asam basa
masih banyak digunakan indikator sintetis dengan ketersediaan terbatas dan biaya relatif
mahal. Dengan menggunakan kelopak bunga rosella ini, dapat diketahui potensi bahan alami
antosianin dari ekstrak kelopak bunga rosella sebagai alternatif indikator titrasi asam basa
dengan biaya murah dan mudah didapatkan. Indikator tersebut dengan cara mengekstrak
kelopak bunga Rosella menggunakan pelarut etanol. Digunakan metode asidimetri-alkimetri
dengan indikator metil orange (MO) dan phenolptalein (PP) sebagai pembanding. Dengan
menggunaka metode tersebut, bahwa hasil ekstrak kelopak bunga rosella dapat digunakan
sebagai indikator alternatif pada titrasi basa kuat dengan asam kuat dan basa lemah dengan
asam kuat yang ditandai oleh perubahan warna yang jelas pada akhir titrasi. Sedangkan pada
titrasi asam lemah dengan basa kuat tidak dapat digunakan karena terjadi perubahan warna
sebelum titik ekuivalen.

Kata kunci : Antosianin, Bunga Rosella, Indikator, Titrasi asam-basa.

PENDAHULUAN

Indikator pH sangat penting ditandai dengan mengamati terjadinya


keberadaannya terutama dalam bidang perubahan warna pada akhir titrasi.
kimia yang digunakan untuk analisis Indikator yang digunakan dalam titrasi
volumetri. Salah satu metode dalam analisis penetralan dinamakan indikator asam basa.
tersebut adalah titrasi asam basa atau titrasi Indikator yaitu bahan kimia yang sangat
netralisasi. Pada titrasi ini, melibatkan khusus yang dapat mengubah warna larutan
penambahan indikator yang berfungsi dengan perubahan pH setelah
membantu menentukan titik ekuivalen yang penambahkan asam atau basa (Gupta,
2012). Indikator asam basa cenderung dilarutkan pada pelarut polar seperti etanol,
untuk bereaksi dengan kelebihan asam aceton, dan air (Durst and Wrolstad, 2005).
atau basa pada saat titrasi untuk Berdasarkan perbedaan warna pada rentang
menghasilkan perubahan warna pH tersebut, memungkinkan bahan alami
(Abbas,2012). seperti ekstrak kelopak bunga Rosella dapat
digunakan sebagai indikator titrasi asam-
Hingga saat ini indikator yang
basa. Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa
banyak digunakan dalam titrasi asam basa
Linn) termasuk famili Malvaceae
adalah jenis indikator sintetis seperti
merupakan tanaman tropis yang banyak
fenolphtalein (PP), metil merah (MM),
tumbuh di Indonesia (Wang, 2008).
metil orange (MO) dan merah fenol (MF).
Tanaman rosella pada saat ini dikenal
Penggunaan Indikator tersebut selain
karena pada kelopak bunga rosella dapat
harganya reatif mahal juga berdampak
digunakan sebagai minuman kesehatan
dihasilkannya limbah bahan kimia yang
yang dapat menyembuhkan berbagai
dapat mencemari lingkungan. Solusi
penyakit.
mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan penggunaan bahan alami Tinjauan Pustaka
sebagai pengganti indikator sintetis.
1. Indikator Alami Titrasi Asam
Indikator alami merupakan zat warna atau
Basa
pigmen yang dapat diisolasi dari berbagai
tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga. Indikator titrasi asam basa adalah

Tumbuhan yang paling banyak zat warna yang warnanya bergantung pada

menghasilkan warna adalah bagian bunga. pH larutan atau zat yang dapat

Zat warna pada bunga yang paling dominan menunjukkan sifat asam, basa dan netral.

digunakan sebagai indikator asam basa Sebagai contoh kertas lakmus merah atau

adalah antosianin. biru, berwarna merah dalam larutan yang


pH-nya lebih kecil dari 5,5 dan berwarna
Antosianin adalah bagian senyawa
biru dalam larutan yang pH-nya lebih besar
fenol yang tergolong flavonoid yang
dari 8. Batas-batas pH indikator mengalami
memiliki kemampuan sebagai antioksidan
perubahan warna disebut sebagai trayek
dan jumlahnya sekitar 90-96 % dari total
indikator. Selain indikator berupa kertas
senyawa fenol. Pigmen ini berperan
lakmus, ada indikator berupa larutan,
terhadap timbulnya warna merah hingga
misalnya indikator penol ptalein (PP).
biru pada beberapa bunga, buah, dan daun.
Warna indikator bergantung pada pH
Antosianin bersifat polar sehingga dapat
larutannya. Selain indikator kimiawi, juga memiliki sifat sebagai antioksidan yang
terdapat indikator alami. Contohnya adalah tinggi yang terkandung dalam tanaman
ekstrak bunga rosella yang menghasilkan rosella. Didalam ekstrak kering, rosella
warna merah dan dapat digunakan sebagai mengandung 1,7-2,5% antosianin
indikator alami pada titrasi asam basa. (Ali,wabel dan Bluden ,2005). Menurut
Robinson (1991), flavonoid adalah
2. Ekologi dan Penyebaran Bunga
senyawa metabolit sekunder yang terletak
Rosella
pada akar tanaman ,batang,daun,kelopak,
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dan biji. Sedangkan antosianin adalah
adalah tanaman yang berasal dari Asia dan pigmen daun bunga yang berwarna merah
Afrika. Menurut penelitian yang dilakukan sampai biru.
(Usoh., dkk 2005), rosella merah (Hibiscus
Selain mengandung flavonoid dan
sabdariffa L.) berasal dari India menyebar
senyawa antosianin, kelopak rosella juga
ke Malaysia yang kemudian berkembang
mengandung berbagai macam vitamin
penyebarannya ke benua Afrika dan
seperti vitamin C, vitamin A, dan 18 jenis
kemudian terdistribusi dari India Barat
asam amino yang diperlukan oleh tubuh.
sampai ke benua Amerika. Seorang ahli
Salah satunya adalah argini yang
botani mengemukakan bahwa tanaman ini
diperlukan oleh tubuh. Disamping itu
dapat tumbuh baik di Brazil, Meksiko dan
rosella juga mengandung protein dan
dapat juga tumbuh pada daerah tropis dan
kalium.
sub tropis( Sirajuddin,2012).
4. Kegunaan Bunga Rosella
3. Kandungan Kimia
Masyarakat didunia diberbagai
Rosella memiliki aktivitas
negara secara tradisional memanfaatkan
antioksidan dengan nilai IC50 38,44 ppm.
kelopak bunga rosella untuk mengatasi
Kandungan penting yang terdapat pada
berbagai penyakit dan masalah kesehatan
kelopak bunga rosella adalah pigmen
dengan berbagai cara pengolahan secara
antosianin yang merupakan bagian dari
tradisional. Rosella mempunyai manfaat
flavonoid yang berperan sebagai
sebagai antiseptik, aprodisiak
antioksidan. Flavonoid kelopak bunga
(meningkatkan gairah seksual), astringen,
rosella terdiri flavanols dan pigmen
demulcent (menetralisir asam lambung),
antosianin (Sirajuddin,2012). Flavonoid
diuretik, purgatif, anthelmintic, refrigerant
adalah antosianin yang merupakan zat
(efek mendinginkan), resolvent, sedatif,
pewarna alami dari tumbuhan yang
tonik, serta mengobati kanker, batuk, menggunakan bantuan pelarut. Pada
dyspepsia, dysuria, demam, hangover umumnya, ekstraksi dapat dilakukan
(kembung perut), hipertensi, neurosis, dengan berbagai cara. Akan tetapi, metode
sariawan, dan mencegah penyakit hati. yang sering digunakan adalah dengan
Kelopak bunga rosella dapat digunakan menggunakan pelarut yang didasarkan pada
untuk mencegah perkembangan kepatutan komponen terhadap komponen
atherosklerosis dan komplikasi yang lain dalam campuran. Pada ekstraksi
kardiovaskuler akibat diabetes. Di antara bunga rosella, ada beberapa faktor yang
banyak khasiatnya, kelopak bunga rosella mempengaruhi ekstraksi antosianin l, yaitu
diunggulkan sebagai herbal antikanker, jenis pelarut, pH dan suhu.
antihipertensi, antidiabetes dan
Rosella (Hibiscus Sabdariffa L)
antioksidan.
merupakan salah satu sumber pigmen
PEMBAHASAN antosianin yang belum banyak
dimanfaatkan. Kelemahan dari tanaman ini
Pemanfaatan indikator alami berupa
adalah cepat mengalami pembusukan
bunga rosella diawali dengan proses
setelah dipetik, sehingga harus segera
ekstraksi dari bunga tersebut. Bahan-bahan
diproses dalam waktu 2 hari. Bagian rosella
pengekstrak pada bunga ini dapat
yang dapat dimakan dan digunakan adalah
menggunakan air panas,metanol,campuran
bagian kelopak bunga yang disebut kaliks.
metanol-HCl dan campuran etanol-air.
Proses ekstraksi dapat dilakukan dengan Rosella mengandung vitamin C,

cara perendaman, agar didapatkan ekstrak antosianin dan kalsium yang berkhasiat

yang berwarna merah. Proses ekstraksi untuk menurunkan tekanan darah tinggi,

disesuaikan dengan karakter bunga yang antiseptik saluran pencernaan dan sebagai

akan diekstrak dan zat warna yang antioksidan. Kelopak kering mengandung

terkandung didalam bunga tersebut. Hasil flavonoid gossypetine, hibiscetine, dan

ekstraksi bunga Rosella tersebut dapat sabdaretine. Pigmen utama yang

digunakan sebagai indikator alami karena sebelumnya dilaporkan sebagai hibiscin

ada beberapa kandungan kimia didalamnya. dan diidentifikasi sebagai phniphylline.


Kelopak Rosella kering mengandung
Ekstraksi dapat didefinisikan
sedikit delphinidin 3-monoglukosida,
sebagai suatu proses penarikan keluar atau
sianidin 3-monoglukosida (chrysanthenin)
proses pemisahan suatu bahan dari
dan delphinidin.
campurannya, biasanya dengan
Bunga rosella juga dapat dibandingkan dengan indikator kimiawi
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai seperti PP dan metil orange.
penyakit dan masalah kesehatan yang
KESIMPULAN
lainnya secara tradisional. Senyawa
antosianin merupakan sumber pewarna Dari uraian di atas dapat disimpulkan
alami yang terdapat pada kelopak bunga bahwa
rosella dan hampir pada semua tumbuhan
1. Indikator alami dapat diperoleh dari
yang memberikan pigmen berwarna kuat
bunga berwarna seperti rosella yang
dan apabila dilarutkan dalam air, akan
diawali dengan proses ekstraksi
menimbulkan warna merah, jingga, ungu
dengan menggunakan air panas,
dan biru (Miller,1996).
campuran metanol-HCl dan
Antosianin merupakan salah satu campuran etanol-air.
senyawa yang terkandung dalam kelopak 2. Hasil ekstraksi dari bunga rosella
bunga rosella dan perlu dikaji lebih dapat digunakan dalam proses
mendalam baik fungsi dan kegunaannya titrasi asam basa sebagai indikator
bagi tubuh atau zat-zat makanan. alternatif.
Kestabilan warna senyawa antosianin 3. Rosella mengandung vitamin C dan
dipengaruhi oleh pH atau tingkat keasaman, kalsium yang berkhasiat untuk
dan akan lebih asam apabila dalam suasana menurunkan tekanan darah tinggi
pH yang rendah. dan sebagai antioksidan.
4. Rosella dapat digunakan sebagai
Untuk dapat mengaplikasikan
indikator alami karena mengandung
bunga rosella sebagai indikator alami, harus
antosianin, yang merupakan pigmen
ditentukan karakter indikatornya. Karakter
berwarna merah sampai biru.
tersebut antara lain trayek pH, kecermatan
5. Kestabilan dari antosianin
dan keakuratannya. Jika ditinjau dari
dipengaruhi oleh tingkat keasaman,
kecermatan dan keakuratannya pada titrasi
dan akan lebih asam apabila berada
asam kuat-basa kuat, secara umum ekstrak
pada tingkat keasaman yang rendah.
bunga rosella mempunyai tingkat
kecermatan yang relatif tinggi atau DAFTAR PUSTAKA
mempunyai keterulangan yang bagus.
Ali,F,dkk.2013.Ekstraksi ZatWarna dari
Setiap bunga yang berwarna memiliki
Kelopak Bunga Rosella (Study
tingkat keakuratan tertentu apabila
Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat
dan Asam Sitrat). Jurnal Teknik Khasiat & Ramuan.Jakarta:Penebar
Kimia.01(19):26-34. Swadaya.

Fessenden,R.J.1995.Kimia Organik Edisi Wahid Mustofiah Dewi. 2011. Bunga -


Ketiga Jilid 1. Jakarta:Erlangga. Bunga sekitar Kaya Obat untuk
Kesehatan. Yogyakarta:Buku Biru.
Getas,I.W,dkk.2016. Uji FiltratBunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa L)
sebagai Indikator pada Uji
Fermentasi Glukosa (Eksperimen
Bakteri Escherichia coli.Jurnal
Media Bina Ilmiah.10(07):51-56.

Isnaini,L.2010.Ekstraksi Pewarna Merah


Cair Alami Berantioksidan dari
Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) dan Aplikasinya pada
Produk Pangan.Jurnal Teknologi
Pertanian.11(01):18-26.

Maryani.2005.Khasiat dan Manfaat


Rosela.Jakarta:Agromedia Pustaka.

Notoadmojo,S.2002.Metodologi Penelitian
Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.

Puspasari,D.2010.Pengaruh Konsentrasi
Solven dan Waktu Ekstarksi
Terhadap Yield Antosianin
Kelopak Bunga Rosella.Universitas
Sriwijaya..

Ramaisyah. 2011. Dasar – dasar Biokimia


Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Widyanto Suryaatmaja Popy dan Nelistya


Anne.2009.Rosella, Aneka Olahan,

Anda mungkin juga menyukai