Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

MINUMAN ROSELLA PROBIOTIK


“KAFISA”

Penyusun

Savira Ayu Ningtias (17030234015)


Fianti Damayanti (17030234019)
Gading Adjie B. (17030234024)
Kelvin Rio K. (17030234039)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
Lembar Persetujuan

Laporan Praktek Kewirausahaan

Minuman Rosella Probiotik “Kafisa”

Disusun oleh:

Savira Ayu Ningtias (17030234015)


Fianti Damayanti (17030234019)
Gading Adjie B. (17030234024)
Kelvin Rio K. (17030234039)

Surabaya, 13 Mei 2018


Dosen Pembimbing

Dr. Titik Taufikurohmah, S.Si, M.Si


NIP 196907042000032001
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah bisnis plan yang berjudul “Minuman Rosella
Probiotik Kafisa” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Makalah ini menjelaskan tentang suatu inovasi yang dapat diaplikasikan
dalam perencanaan bisnis yang mana akan mengulas tentang pengaturan serta
perencanaan pembuatan bisnis, dimana dalam hal tersebuat kami selaku penulis
akan membuat sebuah makalah pembuatan produk yang berbasis penelitian dan
tentunya bermanfaat bagi masyarakat
Kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk membuat makalah bisnis
plan perencanaan ini. Namun, karena masih adanya keterbatasan pada kami,
apabila ada kesalahan baik dalam penulisan maupun ulasanya kami selaku penulis
mohon maaf.
Tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada :

1. Dosen Pembibing mata kuliah Kewirausahaan, Ibu Dr. Titik


Taufikurohmah, S.Si, M.Si
2. Teman-teman dan segenap pihak yang telah membantu
terselesainya tulisan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu saran dan kritik positif untuk kemajuan produk berbasis penelitian yang
kami buat akan lebih baik.

Wassalamualaikum wr wb

Mojokerto, 2 Mei 2018

Penulis
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Motivasi Melakukan Usaha

Saat ini pada masyarakat global muncul kecenderungan kembali beralih ke


produk dari bahan-bahan alami (back to nature). Mulai dari produk kecantikan,
makanan, juga minuman. Salah satunya ialah menggunakan bahan baku Rosela.
Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) merupakan tanaman sejenis bunga sepatu
(Hibiscus rocasinensis) yang dapat tumbuh di segala macam tanah dan mudah
perawatannya. Tanaman Rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai
ketinggian 0,5 – 3 m. Batang bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah. Daunnya
tunggal, berbentuk bulat telur, pertulangannya menjari, ujung tumpul, tepi
bergerigi dan pangkal berlekuk. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan
panjang 4 – 7 cm. Bunga Rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga
tunggal artinya pada setiap tangkainya hanya terdapat satu bunga. Bunga ini
mempunyai 8 – 11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, pangkalnya
saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini yang sering dianggap
sebagai bunga oleh masyarakat. Dahulu tanaman ini hanya dikenal sebagai
tanaman hias yang tak dihiraukan tetapi pada saat ini dikenal sebagai tanaman
yang berkhasiat. Bunga dari tanaman dapat berfungsi sebagai sumber bahan obat
herbal dan dapat diolah menjadi sirup, selai, dan manisan. Saat ini permintaan
bunga Rosela di pasaran cukup tinggi. Harga bunga Rosela kering dapat mencapai
Rp75.000 untuk para pengepul (www.indonetwork.co.id) atau sekitar Rp 50.000
untuk para pedagang bahan jamu di pasar tradisional. Tanaman rosela hanya
mengalami satu kali masa produktif. Tanaman ini menghasilkan bunga pada umur
120 hari dan dapat dipanen secara terus menerus dalam jangka waktu 3 bulan
sebelum akhirnya diganti bibit baru. Tanaman ini dapat ditanam di halaman
rumah, pekarangan dan sawah. Bibit rosela berupa biji dapat diperoleh di toko
pertanian dengan harga yang relatif murah yaitu Rp 15.000/kg untuk penanaman
lahan 2000 m2.
Selain itu Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) pada masa ini telah digunakan
sebagai salah satu alternatif untuk mengatur tekanan darah (Krisno, 2011). Nilai
gizi dan senyawa antioksidan yang terkandung dalam bunga rosella sangat baik
untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Pusat Penelitian Biomedis Meksiko pada
bulan Juli 2004 menemukan bahwa bunga rosella mampu menurunkan tekanan
darah sistolik dari 139,05 menjadi 123,73 mmHg dan tekanan darah diastolik dari
90,81 menjadi 79,52 mmHg (Krisno, 2011). Di Indonesia, penelitian tentang uji
komponen zat-zat gizi dan aktivitas antioksidan dalam bunga rosela telah
dilakukan oleh Nurfaridah pada tahun 2005. Dalam penelitiannya, ditemukan
bahwa kandungan antioksidan dalam bunga rosella (1,7 mmol/prox) jauh lebih
tinggi dibandingkan tanaman kumis kucing (0,4 mmol/prox) dan bunga knop (0,7
mmol/prox). Senyawa aktif yang berperan dalam bunga rosella terdiri dari
gossipetin, antosianin, glukosida dan flavonoid yang dapat mencegah peningkatan
tekanan darah, mempunyai efek diuretik, dan dapat meningkatkan kinerja usus
(Setiawan, 2010). Antosianin merupakan salah satu pigmen alami yang memberi
warna merah pada bunga rosella dan bersifat sebagai antioksidan (Mardiah, 2010).
Pemberian 10 gram bunga rosella yang diseduh dengan 0,52 liter air diketahui
mengandung 9,6 miligram senyawa antosianin. Semakin pekat warna merah pada
bunga rosella, maka rasanya semakin asam dan kandungan antosianinnya semakin
tinggi. Sayangnya, kadar antosianin akan berkurang jika mengalami proses
pemanasan atau pengeringan. Antosianin pada dasarnya bersifat sangat tidak
stabil dan mudah terdegradasi oleh suhu tinggi (Hermawan dkk., 2011).
Kerusakan zat warna antosianin oleh suhu tinggi terjadi karena kation
flavilium yang berwarna merah berubah menjadi basa karbinol yang berwarna
ungu, dan akhirnya menjadi kalkon yang tidak berwarna (Purnomo, 1995).
Menurut Laili (2004), perlakuan pemanasan pada suhu 70ºC selama 15 menit
akan menurunkan kandungan antosianin hingga tersisa 4,587 mg tiap 15 gram
bunga kering rosella. Oleh karena itu untuk menjaga kestabilan antosianin, produk
olahan dari bunga rosella sebaiknya diproses pada suhu rendah.
Di India Barat dan tempat-tempat tropis lainnya, kelopak segar rosela
digunakan untuk pewarna dan perasa dalam membuat anggur rosela, jeli, sirup,
gelatin, minuman segar, puding dan cake. Kelopak rosela dapat ditambahkan pada
salad untuk mempercantik warnanya dan kadang kadang direbus untuk
menggantikan kubis (Sri Winarti, 2006).
Kelopak kering dapat dimanfaatkan untuk membuat teh, jeli, selai, es krim,
serbat, pai dan makanan pencuci mulut lainnya. Pada pembuatan jeli rosela tidak
perlu ditambah pektin untuk memperbaiki tekstur kelopak bunga rosela sudah
mengandung pektin 3,19 % (Sri Winarti, 2006). Bahkan di Pakistan, rosela
direkomendasikan sebagai pektin untuk industri pengawetan buah.
Minuman kesehatan dari bunga rosela mempunyai khasiat bagi kesehatan
disebabkan oleh berbagai komponen yang terkandung dalam bahan bakunya yaitu
kelopak bunga rosela. Beberapa minuman yang dapat dibuat dari bunga rosela
adalah red sorrel punc, setup, sirup, rosela instan dan punch rosella.
Di Indonesia, belum banyak yang memanfaatkan rosela. Di negara lain
rosela sudah banyak dimanfaatkan sejak lama. Namun, akhir-akhir ini minuman
berbahan rosela mulai banyak dikenal sebagai minuman kesehatan. Bahan
minuman dari rosela yang dikemas seperti teh celup telah dapat diperoleh di pasar
swalayan.
Di Afrika Timur, rebusan kelopak bunga rosela yang dikenal dengan nama
sudan tea, digunakan untuk mengurangi batuk. Jus rosela yang ditambah garam,
lada dan tetes tebu digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang berhubungan
dengan empedu.
Hasil penelitian Herrera Arelano (2004) menyatakan bahwa pemberian
ekstrak kelopak rosela yang telah distandarisasi sehingga mengandung 9,6 mg
anthocyanin(warna merah alami bunga rosela) setiap hari selama 4 minggu,
mampu menurunkan tekanan darah yang tidak berbeda nyata dengan pemberian
captopril 5 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 g kelopak kering dan
0,52 L air. Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan
darah diastolic sebesar 10,7 % setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada
31 penerita hipertensi sedang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Terdapat penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium
dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24
g/dl/hari(Kirdpon dkk, 1994). Rosela sebagai penurun viskositas dan penurunan
tekanan darah serta perangsang perislatik usus, diduga berasal dari kandungan
gossipetin anthocyanin dan glucosidehibiscin di dalamnya (Sri Winarti, 2006)
Bunga rosela dapat digunakan sebagai bahan pembuatan minuman
kesehatan antara lain sirup rosela, stup rosela, agar-agar rosela dan jaam rosela.
Sirup rosela dapat dibuat dengan komposisi sebagai berikut: 250 g bunga rosela
segar, gula pasir 1 kg dan air 2 L. Semua bahan direbus sampai air tinggal kira-
kira 1 L. Setelah itu dilakukan pendinginan dan dilanjutkan penyaringan. Sirup
rosela siap dikemas dan dapat digunakan sebagai minuman kesehatan. Ampas dari
pembuatan rosela dapat digunakan sebagai bahan pembuat jaam rosela.
Minuman fermentasi merupakan salah satu jenis produk yang diolah tanpa
melalui proses pemanasan. Beberapa jenis minuman fermentasi pada umumnya
menggunakan bakteri probiotik sebagai fermentor sehingga sering disebut pula
sebagai minuman probiotik (Silalahi, 2010). Minuman probiotik merupakan
produk minuman fermentasi berbasis susu atau sari buah yang tidak mengandung
alkohol dan baik untuk kesehatan pencernaan. Jenis kultur mikrobia probiotik
yang umumnya digunakan berasal dari kelompok bakteri asam laktat (BAL)
karena bakteri ini tidak bersifat patogen (Rahayu, 2000). Beberapa jenis bakteri
asam laktat yang diketahui bersifat probiotik diantaranya adalah Lactobacillus
casei, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus rhamnosus,
dan Lactobacillus plantarum (Tallon dkk., 2006). Di antara berbagai jenis BAL
tersebut, Lactobacillus plantarum sering digunakan secara luas dalam industri
fermentasi makanan, misalnya seperti fermentasi sayur-sayuran dan sosis.
Lactobacillus plantarum adalah salah satu spesies bakteri asam laktat yang
banyak diteliti karena umumnya sebagian besar strain bakteri ini bersifat probiotik
(Zubaidah dkk., 2008).
Saat ini, masyarakat juga tidak lagi memandang bahan pangan hanya dari
kandungan gizinya, namun masyarakat juga mulai memperhatikan zat nongizi
yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Badan Pengawasan Obat
dan Makanan (BPOM) tahun 2004 mendefinisikan pangan fungsional sebagai
bahan pangan, baik alami maupun olahan, yang mengandung satu atau lebih
senyawa yang memiliki fungsi fisiologis tertentu dan menguntungkan bagi
kesehatan manusia. Sementara menurut International Food Information Council
(2011), pangan fungsional adalah pangan yang dapat memberikan fungsi
kesehatan di luar zat gizi dasar yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu,
penambahan Lactobacillus plantarum yang bersifat probiotik pada ekstrak
mahkota dan kelopak bunga rosella, diharapkan dapat menghasilkan produk
minuman yang mampu memberikan efek kesehatan multifungsional, yaitu dapat
menurunkan tekanan darah tinggi, mengandung antioksidan, dan mengandung
bakteri probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Dengan semua hal tersebut maka kami ingin memberikan solusi berupa
membuat minuman rosella probiotik dengan memanfaatkan bunga rosella dan
penambahan bakteri Lactobacillus plantarum dalam produk kami sehingga selain
dapat melatih jiwa kewirausahaan, kami juga ingin mengembangan pengetahuan
dan kemampuan kami dalam bidang penelitian yang sejalan dengan jurusan kami
sendiri yaitu Kimia.

B. Justifikasi Pemilihan Obyek Usaha


1. Berpusat pada kewirausaahaan yang berbasis penelitian sehingga
dapat melatih dan mengembangkan kreativitas kami sebagai
seorang produsen yang selain memiliki jiwa wirausaha juga
sebagai peneliti yang mampu dalam hal inovasi produk pada
bidang ilmu yang kami pelajari
2. Minuman ini memiliki manfaat multifungsional karena ekstrak
mahkota dan kelopak bunga rosella dapat menurunkan tekanan
darah, juga mengandung bakteri probiotik yang mampu
menurunkan kadar kolesterol, menghambat pertumbuhan bakteri
patogen, dan melancarkan pencernaan tubuh manusia.
3. Pengembangan produk minuman rosella probiotik yang lain
daripada di pasaran kami lakukan untuk lebih memperkenalkan
lagi kepada masyarakat luas agar lebih selektif dalam memilih
produk yang selain memiliki kandungan gizi dari zat alaminya juga
mengandung zat nongizi yang dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh yaitu bakteri Lactobacillus plantarum yang
bersifat probiotik itu sendiri.
C. Tujuan Usaha
a) Memahami dan menentukan mekanisme pemasaran produk dengan cara
menganalisis dan mengevaluasi tiap pelaksanaannya.
b) Untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin dengan pengorbanan
sekecil mungkin sesuai dengan prinsip ekonomi.
c) Menganalisis peluang profit dari hasil pemasaran produk minuman rosella
probiotik “Kafisa” ini bagi penjual.
d) Menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan skill dari
pengetahuan yang didapat dari materi masa perkuliahan dan dari lapangan
e) Mengajak orang untuk mengkonsumsi minuman yang sehat dan baik
untuk tubuh.
f) Menambah Income Generating bagi mahasiswa wirausaha.

II. ANALISIS PRODUK

A. Jenis dan nama produk, karakteristik produk


a) Jenis produk yang akan kami pasarkan yaitu berupa Minuman
Rosella Probiotik “Kafisa”
b) Nama produknya yaitu “SIROSA”, yang berarti minuman rosella
Kafisa,dan Kafisa itu diangkat dari nama anggota kelompok kami
yaitu Kelvin, Adji, Fianti dan Savira.
c) Karateristik produk kami yaitu, Keunggulan produk dibanding
dengan produk lain di pasaran sirup rosella yang kami buat yaitu
dengan difermentasi menggunakan bakteri Plantarum. Konsep
probiotik ini sangat bermanfaat terhadap kesehatan seperti
antidiare, anti kolestrol, anti diabet, dll. Minuman rosella akan
kami kemas dalam botol kaca yang sudah disterilkan untuk
mencegah terjadinya pembusukan,botol yang kami gunakan benar-
benar steril. Harganya memang relatif lebih mahal daripada sirup
atau teh rosella biasa tanpa difermentasi tetapi ekstrak bunga
rosella diketahui mengandung antosianin dalam kadar yang tinggi
sehingga mampu mengatur tekanan darah dan meringankan
penyakit hipertensi. Sementara, plantarum merupakan bakteri
probiotik yang banyak digunakan dalam fermentasi sayur dan buah.
Penambahan bakteri Lactobacillus plantarum pada ekstrak
mahkota dan kelopak bunga rosella diharapkan dapat
menghasilkan produk yang mampu memberikan efek kesehatan
multifungsional, yaitu dapat menurunkan tekanan darah,
mengandung antioksidan, dan baik bagi kesehatan pencernaan.
d) Keterkaitan dengan produk lain termasuk perolehan bahan baku
Dalam perolehan bahan baku sama-sama dipeoleh dari pasar
tradisional untuk yang gula pasir dan gula, sedangkan untuk bunga
rosella sendiri untuk saat ini sangat langka, untuk dipasar
tradisional biasanya musiman, untuk kelompok kami membelinya
di toko online shop dan itu harganya sangat ekonomis daripada di
mall-mall besar yang harganya relatif lebih mahal.

III. ANALISIS PRODUKSI/OPERASI

A. Bahan baku, bahan penolong dan peralatan yang digunakan


Bahan baku yang digunakan yaitu kelopak bunga rosella dan untuk bahan
pendukunya menggunakan 10 kelopak bunga rosela segar, fruktosa 500
mL makan dan air 1800 mL. Peralatan yang digunakan yaitu panci,
saringan dan botol kaca.
B. Pasokan bahan baku
Pasokan bahan baku diperoleh dari pasar swalayan dan itu adanya hanya
saat musiman, dan kami untuk mempermudah perolehannya, kami
membeli di toko online shop
C. Proses produksi/operasi
Langkah-langkah produksi disini dimulai dari 10 kelopak bunga rosela
segar (50 gr) , 500 mL fruktosa dan air 1800 mL. Air direbus terlebih
dahulu kemudian setelah mendidih rosella dimasukkan sampai warna
lautan menjadi meah keunguan, setelah warna berubag, kelopak bunga
rosella disaring dan dilanjutkan dengan penambahan fruktosa.
D. Rencana produksi
Untuk rencana produksi periode Mei kami menargetkan
1 minggu 10 botol Mirosa dengan harga Rp.7.000,00
Dalam satu minggu akan mendapatkan 10 x Rp.7.000 =Rp.70.000,00

IV. ANALISIS PASAR

A. Profil Konsumen
Target Konsumen dalam produk kami adalah
a) Mahasiswa Jurusan Kimia UNESA
Semua mahasiswa Jurusan Kimia UNESA yang ada, mulai dari angkatan
2014, 2015, 2016, maupun 2017.
b) Dosen
Dosen yang mengajar mata kuliah di Kimia, mulai dari dosen khusus
Jurusan Kimia maupun dosen dari jurusan lain yang mengajar di Gedung
Kimia.
c) Karyawan
Karyawan di sini dimaksudkan semua karyawan yang ada di Jurusan
Kimia, mulai dari staf TU, staf kebersihan, dsb.
d) Masyarakat sekitar dan Keluarga

B. Potensi dan Segmentasi Pasar


a) Potensi
Tentu saja dalam hal ini produk minuman rosella probiotik “Kafisa”
memiliki potensi pasar yang sangatlah menjanjikan mengingat ini adalah salah
satu produk inovasi baru yangmengandung banyak manfaat untuk tubuh. Selain
itu ada beberapa hal yang membuat produk ini menjanjikan di pasaran ditinjau
dari beberapa hal yaitu :
 Harga
Harga yang kami tawarkan terjangkau dan sesuai dengan kemanfaatan
produk itu sendiri. Produk minuman rosella probiotik “Kafisa” ini
termasuk produk yang harganya dapat dijangkau bagi semua kalangan.
 Waktu
Minuman rosella probiotik “Kafisa” ini akan tersedia pagi sekali,
sehingga mahasiswa, dosen, maupu karyawan dapat menikmatinya sepagi
mungkin dan tentunya enyegarkan tubuh agar bersemangat.
 Bahan dasar
Produk ini termasuk produk olahan yang tentunya sehat dan higienis
karena terbuat dari bahan-bahan yang bergizi tanpa zat yang
membahayakan tubuh berupa bahan alami bunga rosella dan bakteri
Lactobacillus plantarum yang bersifat probiotik.
 Lingkungan
Ditinjau dari segi lingkungan otomatis produk yanag kami buat ini adalah
salah satu produk yang ramah lingkungan karena kemasannya berupa
botol yang telah disterilisasi dan bisa di daur ulang
 Penampilan fisik
Dari segi produk tentunya sangatlah menarik karena warna minuman kami
merah terang yang terlihat segar dan cantik. Selain itu kemasan berupa
botol kaca kecil yang menggemaskan juga dipadukan dengan logo
minuman rosella probiotik “Kafisa” yang sangat unik yang telah kami buat
akan menyempurnakan penampilan produk kami dan tentunya kami sangat
yakin akan menarik banyak konsumen dari semua kalangan .
 Rasa
Dari segi rasa minuman rosella probiotik “Kafisa” ini sangatlah unik dan
berbeda. Melalui hasil uji coba kami terhadap beberapa responden kami
telah menetapkan minuman rosella terbaik yang akan kami produksi dari
segi lamanya waktu fermentasi. Menurut responden rasa yang ditawarkan
unik sekali karena saat pertama kali menyentuh lidah rasa asam alami
dari bunga rosella dan efek fermentasi akan muncul di awal namun sedetik
kemudian rasa manis gula fruktosa yang khas dan sedikit rasa seperti soda
akan muncul. Perpaduannya sangatlah nikmat.
b) Segmentasi Pasar
Sasaran konsumen dalam usaha minuman rosella probiotik “Kafisa” ini
adalah seluruh warga di Jurusan Kimia.
C. Pesaing dan Peluang Pasar
a) Pesaing Usaha
Di Surabaya khususnya di Jurusan Kimia Unesa produk minuman rosella
probiotik tidak ada. Namun ada yang menggunakan ekstrak rosella sebagai
tambahan produknya sehingga tidak menutup kemungkinan akan menjadi
pesaing kami. Selain itu dari kelas kami juga ada beberapa yang menjual
minuman meskipun bukan dari rosella namun tetap saja menjadi pesain
kami dalam penjualan.
b) Peluang Usaha
Peluang usaha dalam pembuatan produk ini sangatlah menjanjikan, hal ini
biasa terjadi apabila memiliki strategi pemasaran yang tepat dalam
menarik konsumen.

D. Media Promosi Yang Akan Digunakan


Untuk mencapai target penjualan yang maksimum, kami memiliki
beberapa strategi romosi diantaranya yaitu :
a) Media promosi via internet
Seperti yang telah kita ketahui promosi melalui media internet telah
terbukti paling efektif untuk memperkenalkan suatu produk mengingat
modernisasi yang hampir menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Beberapa situs internet yang akan kami gunakan sebagai media promosi
yaitu :
 Social network, seperti facebook, twitter, whatsapp, dan instagram
Mengingat sebagian besar masyarakat memiliki akun di jejaring social,
maka diperkirakan akan banyak masyarakat yang akan melihat iklan
produk minuman rosella probiotik “Kafisa” ini sehingga tertarik dan
akhirya membeli produk ini.
b) Media promosi secara langsung (Face to face)
Strategi promosi ini bertujuan untuk memperkenalkan secara langsung
produk minuman rosella probiotik “Kafisa” pada warga Jurusan Kimia
Unesa. Target utama dalam media promosi ini adalah seluruh warga
Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya mengingat kami juga
merupakan mahasiswa dari Jurusan Kimia Unesa. Strategi awal kami yaitu
dengan memperkenalkan produk minuman rosella probiotik “Kafisa”
dengan nama, tampilan dan juga rasa yang enak yang sesuai dengan lidah
para remaja. Tidak hanya itu, presentasi secara langsung dari 1 orang ke
orang lainnya baik dari segi bahan baku, proses, kandungan, keunggulan
dan hal lain yang sekiranya ingin diketahui oleh para konsumen.

E. Target Atau Rencana Penjualan


Target Penjualan kami ialah dalam 1 hari dapat menjual minimal 10 botol
minuman rosella probiotik “Kafisa”. Sementara untuk rencana penjulan
akan kami jual dengan cara meletakkan produk di Jurusan Kimia sesuai
jadwal penjualan yang telah ditentukan.

F. Strategi Pemasaran Yang Akan Diterapkan


 Pendekatan dengan konsumen yaitu promo dengan prospek pendekatan
yang intens. Menunjukan atau mengupload testimoni dari pelanggan yang
telah merasakan produk kami untuk menarik minat dan kepercayaan calon
konsumen. Dengan strategi ini sepertinya calon pelanggan akan lebih
yakin bahwa produk kami bukan produk abal-abal dan tentunya enak serta
sehat dikonsumsi.
 Pemasaran produk melaluli media masa
 Pemberian diskon terhadap pembelian tertentu (miniman 40 botol)
V. KEUANGAN
1. Investasi yang diperlukan
Alat dan bahan yang dibutuhkan
Alat dan bahan Jumlah Harga (Rp.)
Botol 10 30.000

Bunga rosella 50 gr 10.000


Gulafruktosa 500 ml 7.500

Air aqua 1800 ml 5.750


Bakteri 10 0
Timbangan 1 0
Baskom 1 0
Sendok 2 0
Gelasukur 1 0
Panci 1 0
Tisu 1 0
Kompor 1 0
Logo 10 5.000
Pita merah 10 2.000
Jumlah 60.250

Dari alat dan bahan yang dibutuhkan , kami akan menghasilkan minuman
rosella probiotik sebanyak 10 botol

2. Penentuan Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan dari minuman probiotik sesuai dengan
pengeluarannya, jika jumlah total pengeluarannya sejumlah Rp. 60.250,
maka dapat ditetapkan harga pokok penjualan per botol dari minuman
probiotik rosella kami adalah seharga Rp. 7.000.
3. Laporan Laba dan Rugi
Laporan laba didapatkan, jikalau habis maka keuntungan sebesar Rp.9.750.
Rugi yang didapatkan dari produksi minuman probiotik rosella adalah
Tenaga yang diperlukan untuk membuat minuman tersebut

 Penjualan 10 botol minuman rosella probiotik @7.000 = Rp 70.000


Hasil Penjualan bersih =Rp 70.000
Harga pokok produksi
 Pembelian Bahan baku = Rp 62.000
 Persediaan akhir bahan baku = (Rp 8.750)
 Pemakaian Bahan Baku = Rp 53.250 ………….(1)
 Tenaga kerja langsung = Rp 0 ……...………….(2)
Biaya Pembantu Prodiuksi Lainnya
 Logo = Rp 5.000
 Pita = Rp 2.000
 Total = Rp 7.000…………………………….…(3)
Hasil Penjualan Bersih= Rp 70.000
Total Harga Pokok Produksi (1+2+3) = (Rp 60.250)
Laba =Rp 9.750

VI. PERSONALIA

 Ketua
Ketua bertugas sebagai perancang dan pemberi tugas pada anggotanya
masing-masing terkait dengan peran anggota sebagai organ dari sebuah
usaha. Ketua juga berperan dalam membuat jaringan dengan berbagai
badan usaha atau perorangan yang menunjang usaha ini sendiri. Ketua
dalam hal ini adalah Kelvin Rio
 Anggota
Anggota dalam kelompok kami bertugas merangkap sebagai sie
pemasaran, produksi dan pengelola keuangan. Dalam hal ini adalah Savira,
Fianti, dan Adjie.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Herrera-Arelano A., Flores-Romero S., Chavez-Soto MA., dan TortorielloJ.,


(2004), Effectiveness and Tolerability of A Standardized Extract
from Hibiscus sabdariffa in Patient with Mild to Moderat Hypertention,
A Controlled and Randomized Clinical Trial. [online], Tersedia
dalam www.nlm.nih.gov.
Sri Winarti, (2006), Minuman Kesehatan, Surabaya: Trubus Agri Sarana.
www.indonetwork.co.id
Winny Lawren. 2014. Kualitas Minuman Probiotik Ekstrak Mahkota Dan
Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) [skripsi].
Yogyakarta (ID) : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai