Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Pengembangan UMKM yang berjudul
“Strategi Pengembangan Usaha Produk Teh Bunga Rosela ( Habiscus sabdariffa L. ) ” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengembangan UMKM, menambah wawasan serta mendalami pemahaman terkait upaya
pengembangan UMKM di daerah sendiri.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Dr. Ekalian Yusiana, S.P., M.Sc., selaku Dosen
Pengembangan UMKM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagikan pengetahuannya, sehingga tugas ini dapat
terselesaikan. Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
Keuangan usaha teh rosela di desa Ciparay berasal dari dana anggota
kelompok wanita tani sehingga pengahasilan dari penjualan juga dikelola kembali
oleh KWT untuk menjadi kas.
Pengelolaan usaha teh rosela dilakukan oleh ketua KWT Hegar Manah yaitu
Rosanti dan anggotanya. Untuk budidaya tanaman rosela sendiri dibantu oleh ketua
Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jampangkulom yaitu Ucu
Rohillah. Sehingga, ada pelatihan dari penyuluh untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat khususnya anggota KWT Hegar Manah dalam melakukan produksinya.
Pemasaran produk teh rosela dilakukan secara online dan offline dengan harga jual
Rp10.000/ sachet. Kemasan sudah dilengkapi dengan nama produk Teh Rosela
Jampang yang dilengkapi dengan gambar rosela dan deskripsi kandungan rosela
untuk memperkenalkan khasiat rosela bagi kesehatan.
• Lingkungan Eksternal
David (2011) menjelaskan tujuan dari analisis lingkungan eksternal adalah
untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan
perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Faktor-faktor eksternal usaha
produk Teh Rosela diantaranya kompetitor dan pemerintah.
Dalam usaha atau bisnis tentunya banyak pesaing usaha yang dapat
menurunkan hasil penjualan. Dalam produk Teh Rosela sendiri banyak kompetitor
di Indonesia yang menawarkan produk sama ataupun substitusi. Untuk di daerah
Jampangkulon sendiri, penjual teh rosela cukup minim namun penjualan online
yang dilakukan oleh KWT Hegar Manah menyebabkan persaingan yang cukup
tinggi oleh karena itu perlunya pertimbangan dalam menentukan keunikan
produknya.
Peran pemerintah menjadi salah satu faktor dalam keberhasilan usaha. Di
dalam usaha produk teh rosela ada campur tangan pemerintah yaitu dari Badan
Penyuluhan Pertanian (BPP) daerah jampangkulon untuk meningkatkan
kemampuan mengelola sumber daya alam dan manusianya. Selain itu, peran
penyuluh juga memperkenalkan teknologi sehingga masyarakat bisa menerima
orderan. Pemerintah desa pun menjadi salah satu faktor yang termasuk, karena
KWT Hegar Manah mendapatkan dukungan dengan mengajak warga untuk
menanam tanaman rosela dipinggir-pinggir jalan sehingga bahan baku teh rosela
bisa mudah didapatkan.
b. Analisis SWOT
• Strenghts (Kekuatan)
Kekuatan dari produk teh rosela sendiri yaitu memiliki khasiat yang baik
untuk tubuh sehingga menjadi minuman sehat dengan harga yang cukup
terjangkau. Pengolahan produk yang tradisional dan tanpa pengawet serta tanpa
tambahan zat atau produk lain juga menjadikan produk ini asli dan tidak
membahayakan jika dikonsumsi secara wajar. Bahan baku yang dibudidayakan
sendiri juga menjadikan potensi yang cukup baik dalam produksi teh rosela.
Sumber daya manusia yang cukup banyak juga menjadikan pengolahan produk ini
efektif dan efisiem dengan membagi tugas antara pengolah, pemasaran dan
distribusi. Selain itu, warna merah dari bunganya juga menjadikan produk teh
rosela ini menarik.
• Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk ini adalah kurangnya inovasi sehingga hanya
mengandalkan rosela saja. Kemasan produk yang kurang menarik karena tulisan
yang terlalu kecil dan juga tidak tersedianya toko dalam artian produksi hanya
dilakukan di rumah warga.
• Opportunities (Peluang)
Salah satu peluangnya adalah tidak adanya produk yang serupa di sekitaran
Jampangkulon. Penjualan produk yang tidak mengubah bentuk teh rosela juga bisa
bermanfaat bagi konsumen untuk dijadikan pewarna alami baik olahan kue ataupun
lainnya sehingga produk ini tidak fokus untuk diolah menjadi teh saja.
• Threats (Ancaman)
Ancaman yang ada dalam produk ini adalah adanya pesaing yang memiliki
produk yang sama atau serupa. Selain itu, cuaca juga bisa menjadi ancamannya
karena budidaya tanaman rosela bisa terganggu. Kurangnya perhatian atau
pengawasan dari pihak desa atau penyuluh juga bisa menyebabkan usaha ini
berhenti karena hilangnya semangat masyarakat.
7
d. Meningkatkan Ilmu Bisnis
Peningkatan ilmu bisnis atau pelatihan sudah cukup baik dilakukan dengan adanya
dukungan BPP setempat sehingga masyarakat melek teknologi dan mengetahui cara
berbisnis hingga pengelolaan sumber daya yang baik dan benar.
Dari hal di atas maka KWT Hegar Manah harus memahami lebih dalam terkait inovasi
produk sehingga produk memiliki keunikan sendiri dan meningkatkan minat pasar. Selain
itu, bangunan untuk produksi seharusnya didirikan agar produksinya lebih efektif dan
efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rosela adalah salah satu tanaman herbal yang menjadi potensi di Desa Ciparay
khususnya pada saat covid-19 karena khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan. Potensi
tersebut menjadikan KWT Hegar Manah untuk melakukan produksi agar memanfaatkan
sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan masyarakat.
Beberapa faktor produksi yang dianalisis yaitu faktor internal dan eksternal serta
analisis SWOT. Dari analisis tersebut terdapat beberapa kelebihan dari produk teh rosela
yaitu keaslian produk, tanpa pengawet, warna yang menarik, terdapat merk produk,
ketersediaan bahan baku yang dibudiayakan sendiri, adanya kemasan dan penjualan online
yang dapat memperluas target pasar serta dukungan dari pemerintah. Namun, ada beberapa
kendala serta ancaman yang harus diperhatikan yaitu kurangnya inovasi, kompetitor lain,
tidak adanya kedai serta cuaca yang dapat menurunkan produksi bahan baku.
Analisis tersebut memberikan jalan keluar yang harus dilakukan oleh pemilik
produk Teh Rosela Jampag yaitu mengadakan inovasi untuk menambah keunikan produk
dan membuat kedai atau toko agar konsumen bisa membeli secara langsung dan mudah
ditemukan.
3.2 Saran
Kepada pihak desa Ciparay diharapkan bisa mendukung lebih dari segi keuangan
terhadap KWT Hegar Manah dengan mendirikan toko atau kedai penjualan. Selain itu,
untuk Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat, diharapkan bisa melakukan
penyuluhan lebih dalam terkait inovasi produk dan pengembangan usaha tani.
9
DAFTAR PUSTAKA
Handi, S. (2021) Abdul Muiz Dukung Pengembangan Petani Rosella di Jampang Kulon Diakses
pada 06 Desember 2023 pukul 11.18 https://radarsukabumi.com/kabupaten-
sukabumi/abdul-muiz-dukung-pengembangan-petani-rosella-di-jampang-kulon/
Herlan, H. (2020) Teh Rosella dari KWT Ciparay Sukabumi, Cara Kuatkan Imun Ditengah
Pandemi Covid-19 Diakses pada 06 Desember 2023 pukul 10.03
https://www.sukabumiupdate.com/food-travel/70294/teh-rosella-dari-kwt-ciparay-
sukabumi-cara-kuatkan-imun-ditengah-pandemi-covid-19
Ai Rahmatullah (2021). Rosela, Si Kecil Sejuta Manfaaat Diakses pada 06 Desember 2023 pukul
11.24
https://www.kompasiana.com/airahmatilahawaliah9354/6100044006310e22f8080dd2/ros
ella-si-kecil-dengan-sejuta-manfaat
Kuncir (2020) Pemerintah Melalui BPP Jampangkulon akan Dukung Kembangkan, Potensi
Kelompok Wanita Tani Ciparay Diakses pada 06 Desember 2023 pukul 10.50
https://infokowasi.com/pemerintah-melalui-bpp-jampangkulon-akan-dukung-
kembangkan-potensi-kelompok-wanita-tani-ciparay/
Nurul, F. (2017) Rosela Merah (Hibiscus sabdariffa). Aceh: Universitas Syiah Kuala
Tamara, I. Sri, M. Dkk. (2018) Strategi Pengembangan Usaha Produk Teh Celup Rosela (Hibiscus
sabdariffa. L) UD. Bali Gendis, Klungkung. Jurnal Rekayasa dan Manajemen
Agroindustri, 6 (1), 33-44 http://dx.doi.org/10.24843/JRMA.2018.v06.i01.p04
Warcita. & Ahmad, S. (2016) Strategi Pengelolaan Usaha Mikro dan Kecil pada Usaha Pengolahan
Pangan. Jurnal Manajemen, 7 (2), 172-180
https://www.researchgate.net/publication/328788099_Strategi_Pengembangan_Usaha_M
ikro_dan_Kecil_Pada_Usaha_Pengolahan_Pangan