Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN OBSERVASI ALAT-ALAT PRAKTIKUM

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


LAPORAN OBSERVASI
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu
oleh
Dr. Bambang Supriatno, M.Si.
Dr. Didik Priyandoko, M.Si.
Dr. H. Riandi, M.Si.
Tri Suwardi, S.Pd., M.Sc

oleh :
Kelompok 1
Biologi C 2018
Anissa Febriana S 1801259
Hanina Dzikrina 1800661
Metha Sadeva 1805707
Siti Athiyah Nadiana 1800593
Shintya Yuniar 1802073
Zidan Ramdani 1806672

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul

Laporan Observasi Alat Praktikum Kimia

B. Tujuan

1. Mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang


dibutuhkan.
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara
penanganan agar dapat berfungsi dengan benar.

C. Waktu Pelaksanaan

Hari, tanggal : Selasa , 5 Maret 2019


Waktu : 09.30-12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA A

D. Landasan Teori

Teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat


praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena
itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan
dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan
dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan
kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.
Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata
meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan
“graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan
ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu
kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk
suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan
alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu
harus diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu
kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil
yang diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium,
antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet,
corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar
hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa
kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak
teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret,
labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri
dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa
maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti
akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan
bahan kimia. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan
memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan
dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan
dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka
kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya
diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain
memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan
sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena
dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan
membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang
dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium
(Mardani, 2007).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami
cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi
dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna (Walton, 1998).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya
didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan,
dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien
(Khasani, 1990).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam
suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan
melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat
berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat
gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting,
2000).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus
dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat,
fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum
yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap
basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya
tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan
kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-
namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap
alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain
dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk
percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan
alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan
dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani,
2000).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan
pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang
dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya
pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko
kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan,
keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia.

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1 Alat yang digunakan dalam praktikum observasi laboratorium Departemen
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

No. Nama alat Jumlah


1 Alat Tulis 1 set

2 Buku Catatan 1 unit


3 Kamera Handphone 1 unit

4 Batang Pengaduk 4 unit

5 Bunsen 1 unit

6 Cawan Petry 4 unit

7 Corong 3 unit
8 Crucible Tang 3 unit

9 Crucible 2 unit

10 Gelas Kimia 12 unit


11 Gelas Ukur 7 unit

12 Hot Plate Magnetic Stirer 1 unit


13 Kaca Arloji 3 unit

14 Kaki Tiga 1 unit

15 Kassa Asbes 1 unit


16 Korek Api 1 unit

17 Labu Ukur 3 unit

18 Makropipet 2 unit
19 Mortar dan Alu 1 set

20 Penjepit Kayu 1 unit

21 Pipet Tetes 2 unit

22 Pipet Ukur 2 unit

23 Rak Tabung Reaksi 1 unit

24 Rubber Bulb 2 unit

25 Pipit Tetes Plastik 1 unit

26 Botol Semprot 5 unit

27 Tabung Evlemayer 4 unit

28 Tabung Reaksi 2 unit

29 Timbangan Analitik 1 unit

Tabel E.2 Bahan yang digunakan pada saat observasi Alat-Alat kimia

No Nama Jumlah

1. Aquades 1 unit

2. Amilum 1 unit
F. Langkah Kerja

Laboratorium Fisiologi Setiap alat praktikum


dimasukki Hasil pengamatan dicatat
diamati

Alat praktikum di Laporan hasil


dokumentasikan pengamatan di susun

Diagram F.1 Langkah Kerja Observasi Alat-Alat Kimia


A. Hasil Pengamatan
Tabel G.1 Pengenalan Alat-Alat Kimia di Laboratorium Fisiologi

No Spesifikasi Cara Cara


Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

1. Cawan -Untuk -Terbuat Medium atau Dicuci


Petri pemindahan dari kaca mikroba dengan
cairan. - 2 buah diletakkan di sabun
dalam cawan untuk
-Bisa juga
petri menghil
menempataka
kemudian angkan
Gambar 1.1 n jaringan
ditutup beberapa
Cawan petri hasil sayatan
dengan zat.
(Dokumentasi Kel.1, untuk
menggunakan
2019) kemudian
penutup
dianalisa
cawan.
menggunakan
mikroskop.

2. Corong Untuk -Terbuat Mengambil Dicuci


Takar menuangkan dari corong sesuai menggu
larutan, keramik wadah yang nakan
menetralkan dan kaca. digunakan air dan
dan menyaring - 4 buah agar air tidak sabun
alkohol. melimpah. untuk
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

Gambar 1.2 Kemudian menghil


Corong Takar tuangkan angkan
(Dokumentasi Kel.1, larutan beberapa
2019) dengan hati- zat.
hati kemudian Untuk
angkat corong corong
perlahan. Bucher
setelah
dicuci
menggu
nakan
air dan
detergen
harus
disiram
dengan
air
suling.

3. Pengaduk Untuk -Terbuat Cara Dicuci


mengaduk dari kaca. menggunaka menggu
larutan. - 2 buah nakan
n batang
air dan
pengaduk
sabun
Gambar 1.3
dengan untuk
Pengaduk
memasukan menghil
(Dokumentasi Kel.1,
2019) batang angkan

pengaduk ke beberapa
zat.
dalam
larutan yang
akan
dicampur.
4. Kaca Sebagi wadah -Terbuat Caranya yaitu Dicuci
Arloji untuk dari kaca. dengan cara menggu
menyimpan - 3 buah meletakkan nakan
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

larutan. bahan kimia sabun


yang bersifat untuj
serbuk atau menghil
kristal yang angkan
akan beberapa
Gambar 1.4
ditimbang. zat.
Arloji
(Dokumentasi Kel.1,
2019)

5. Botol Untuk tempat -Wadah Dengan Dicuci


semprot menyimpan terbuat menekan dengan
aqudes. dari botol air
plastik. semprot, bersih.
- 1 buah aquades yang
ada di dalam
Gambar 1.5
akar keluar.
Aquades
(Dokumentasi Kel.1,
2019)
6. Beaker Sebuah wadah -Terbuat Cara melihat Penangg
glass penampung dari kaca. takaran yang ulangan
yang - 9 buah sesuai ketika sisa
digunakan larutan di bahan
untuk tuangkan ke kimia
mengaduk, dalam beaker dan
Gambar 1.6
mencampur, glass yaitu pembaka
Beaker glass
mengukur dan dengan ran yang
(Dokumentasi Kel.1,
memanaskan mengambil melekat
2019)
cairan. satu kertas pada
dan posisikan gelas ,
kertas pengadu
tersebut ada k kaca
dibelakang, dibalut
lalu lihat dengan
larutan yang kapas
kita tuangkan yang
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

kedalam dibasaha
Beaker glass i larutan
tersebut asam
sesuai atau lalu
tidak. gosokka
n ke
bagian
yang
mengera
k sampai
hilang,
lalu cuci
menggu
nakan
air dan
detergen
.

7. Gelas ukur Suatu alat -Terbuat Bersihkan Untuk


yang dari kaca. gelas ukur member
digunakan - 9 buah sihkan
dengan
untuk noda
aquades
mengukur noda
volume sebanyak yang
larutan yang tiga kali lalu tersisa,
Gambar 1.7 bentuknya masukkan pengadu
Gelas ukur seperti corong larutan k diberi
(Dokumentasi Kel.1, ataupun gelas kapas
kimia ke
2019) yang yang
dalamnya
mempunyai dibahasi
ukuran dengan dengan
volume pipet sesuai larutan
mililiter yang volume yang asam
bervariasi. dibutuhkan. dan
dogosok
kan pada
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

noda
lalu
bilas
sampai
bersih.

8. Bunsen Alat pembakar -Terbuat Nyalakan api Apabila


yang dapat dari kaca. pada bunsen , tempat
menghasilkan - 1 buah letakkan spirtus
nyala api. dibawah kotor,
kawat kasa dapat
dan lengan digosok
tiga. Cara dengan
mematikan larutan
api dari detergen
bunsen yaitu lalu
Gambar 1.8 menggunakan bilas
Bunsen penutup. sampai
(Dokumentasi Kel.1, bersih.
2019)
9. Kaki tiga Kaki tiga -Terbuat Cara Dengan
dan kawat sebagai dari besi. menggunaka melap
kasa penahan kawat - 1 pasang sisi–
n kawat
kasa dan sisinya
kasa dengan
penyangga lalu
ketika proses menyimpan disimpa

Gambar 1.9 pemanasan, kawat kasa n di

Kaki tiga dan kawat sedangkan di lemari


kasa kawat kasa atas peman rak
(Dokumentasi Kel.1, menyarig dengan
as atau kaki
2019) laritan dengan kelompo
tiga, lalu
bantuan k bahan
vakum. menyimpan bahan
tabung yang
reaksi di sama
atas kawat yaitu
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

kasa logam.

tersebut.
10. Rak tabung Selain sebagai -Terbuat Letakkan Dibersih
reaksi tempat tabung dari kayu. tabung reaksi kan
reaksi, - 1 buah pada rak menggu
biasanya tabung reaksi. nakan
digunakan sikat
pada saat pembers
Gambar 1.10
melakukan ih.
Rak tabung reaksi
percobaan
(Dokumentasi Kel.1,
yang
2019)
membutuhkan
banyak tabung
reaksi. Namun
dalam
meraksikan
zat yang
menggunakan
tabung reaksi
sebaiknya
menggunakan
rak tabung
reaksi demi
keamanan diri
sendiri
maupun orang
lain.
11. Penjepit Menjepit -Terbuat Tekan bagian Dibersih
tabung tabung reaksi dari kayu. tengah kan
reaksi selama - 2 buah penjepit, dengan
melakukan dengan begitu sikat
proses kepala pembers
pemanasan. penjepit akan ih dan
Gambar 1.11
terbuka dan tidak
Penjepit tabung reaksi
siap untuk disimpa
(Dokumentasi Kel.1,
menjepit n di
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

2019) tabung reaksi. tempat


lembab
agar
tidak
tumbuh
mikroba
yang
menyeba
bkan
kayu
menjadi
lapuk.

12. Mortar dan Menggerus -Terbuat Masukkan zat Dicuci


alu dan dari yang berupa menggu
menghaluskan keramik. padatan nakan
suatu zat yang - 2 pasang kedalam air dan
berbentuk mortar dan sabun
padat atau haluskan sampai
Gambar 1.12
krital. dengan bersih.
Mortar dan alu
menggunakan
(Dokumentasi Kel.1,
alu.
2019)
13. Labu ukur Menampung -Terbuat -Zat terlarut Pembers
leher dan dari kaca. ditimbang ihan
panjang mencampur - 3 buah teliti ke dalam menggu
larutan kimia. sebuah labu nakan
Selain itu juga ukur, sikat
untuk kemudian busa /
Gambar 1.13
membuat dan ditambahkan sikat
Labu ukur leher
mengencerkan dengan air plastik
panjang
larutan dengan suling. yang
(Dokumentasi Kel.1,
ketelitian yang halus
2019) -Kemudian
tinggi. agar
campuran
tidak
digoyang
merusak
melingkar
alat
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

untuk tersebut,
melarutkan lalu
zat. bilas
sampai
-Labu
bersih.
disumbat da
kemudian
dikocok agar
larutan
seragam.

14. Pipet tetes Memindahkan -Terbuat Cara Dapat


beberapa tetes dari kaca menggunakan dibersih
zat cair. dan karet. pipet tetes kan
-3 buah adalah dengan dengan
menekan larutan
Gambar 1.14 bagian karet detergen
Pipet tetes untuk atau air
(Dokumentasi Kel.1, menggeluarka sabun,
2019) n udaranya kemudia
terlebih n dibilas
dahulu dengan
sebelum air
dimasukkan leding.
kedalam zat
cair,
kemudian
bagian karet
yang ditekan
dilepaskan
sehingga zat
cair tersebut
akan masuk
kedalam pipet
tetes.
15. Bola hisap Menghisap -Terbuat Cara Menggu
larutan yang dari karet. menggunakan nakan
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

akan diukur -2 buah filler adalah bola


dari botol dengan hisap
larutan. Untuk menekan sesuai
larutan selain filler sampai prosedur
air sebaiknya kempis, dan
Gambar 1.15
digunakan kemudian langkah
Bola hisap
karet meletakkan kerja
(Dokumentasi Kel.1,
pengkisap pipet kedalam yang
2019)
yang telah larutan, sudah
disambungkan lepaskan filer ditentuk
pada pipet dan isi pipet an dan
ukur. sampai jauhkan
melebihi dari
batas, benda-
kemudian benda
pindahkan tajam.
larutan pada
wadah yang
lain dengan
cara menekan
filler.
16. Neraca Mengukur -Terbuat -Menyiapkan Menggu
Analitik jumlah zat dari timbangan nakan
Digital yang plastik. analitik sesuai
diperlukan. - 1 buah dalam prosedur
kondisi dan
seimbang. tidak
Gambar 1.16
sembara
Neraca Digital -
ngan
(Dokumentasi Kel.1, Menancapka
memind
2019) n stop kontak
ahkan
pada stavolt.
necara
-Menekan analitik
tombol on digital
kemudian ini
tunggu karena
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

hingga mucul dapat


angka 0,00 g. mempen
garungi
- Meletakkan
keseimb
bahan di atas
angan
timbangan
pada
analitik
saat
- Menunggu menimb
hingga angka ang
di layar suatu
monitor larutan.
timbangan
analitik tidak
berubah-ubah
dan sesuai
dengan massa
yang
diinginkan.

-Mengambil
bahan yang
telah
ditimbang.

-Menekan
tombol off
hingga tidak
ada angka di
layar monitor
timbangan
analitik.

- Melepas
stop kontak
dari stavolt.
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

17. Labu Untuk -Terbuat -Pegang leher Pada


erlenmeyer mencampur, dari kaca. erlenmeyer, waktu
- 4 buah masukkan pencucia
mengukur dan
larutan yang n,
menyimpan akan dititrasi. gunakan
cairan. - sarung
Gambar 1.17
Labu erlenmeyer Diguncangka tangan

(Dokumentasi Kel.1, n dengan dan sikat

2019) perlahan- tabung.


lahan dan Selesai
hati-hati serta dicuci
lihat maka
perubahan labu
warna yang erlenme
terjadi. yer
tersebut
dibilas
dengan
air
bersih
dan
terakhir
dengan
air
suling.
Kemudi
an
keringka
n dan
disimpa
n.

18. Spatula Untuk -Terbuat Mengambil Cara


mengambil dari kayu. bahan kimia member
bahan kimia - 4 buah berupa sihkan
bentuk padatan dan spatula
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

padatan atau tuangkan yaitu


kristal. sedikit- dengan
demisedikit mencuci
kedalam zat pakai
terlarut air, lalu
Gambar 1.18
sesuatu keringka
Spatula
takaran. n.
(Dokumentasi Kel.1,
2019)
19. Spatula Untuk -Terbuat Mengambil Cara
logam mengambil dari bahan kimia member
bahan-bahan kaca/besi. berupa sihkan
kimia dalam - 3 buah padatan atau spatula

Gambar 1.19 bentuk kristal dan logam


padatan. letakkan pada yaitu
Spatula logam
kaca arloji dengan
(Dokumentasi Kel.1,
untuk mencuci
2019)
ditimbang. pakai
air, lalu
keringka
n.

20. Hot plate Hot Plate -Terbuat -Tekan Menggu


magnetic Magnetic dari tombol on, nakan
stirrer Stirrer alumuniu lalu letakkan sesuai
merupakan m. magnetic prosedur
- 2 buah stirrer ke atau
peralatan yang
dalam beaker langkah
Gambar 1.20 berfungsi
glass yang kerja
Hot plate magenetic untuk
akan diaduk. yang
stirrer mengaduk dan
-Letakkan sudah
(Dokumentasi Kel.1,
memanaskan beaker glass ditentuk
2019)
larutan satu diatas hot an.
dengan larutan plate.
-tekan tombol
lain yang
on dan atur
bertujuan
suhu,
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

untuk magnetic
membuat stirrer akan
suatu larutan berputar
homogen secara
dengan otomatis.
bantuan -Setelah
pengaduk selesai,
batang magnet keluarkan
(stir bar).Pelat magnestic
(plate) stirrer dari
yangterdapat beaker glass
dalam apabila sudah
peralatan teraduk atau
dapat larut.
-Tekan
dipanaskan
tombol off.
sehingga

mampu
mempercepat
proses

homogenisasi.
21. Cawan Menampung -Terbuat Membuka Cara
porselin senyawa kimia dari tutup dari member
pada proses poselin. cawan sihkan
pemanasan - 2 buah porselin , cawan
yang masukan porselin
menggunakan larutan yang yaitu
Gambar 1.21
temperatur akan mencuci
Cawan porselin
yang sangat dipanaskan, dengan
(Dokumentasi Kel.1,
tinggi. lalu tutup air
2019)
cawan bersih.
proselin.
22. amilum Sebagai -Larutan Membuka Menutup
pembentuk - 1 buah penutup kembali
senyawa- wadah, lalu apabila
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

senyawa mengambil tidak


orgaik yang amilum digunak
lain seperti menggunakan an.
lemak dan spatula logam
protein, serta dan tuangkan
Gambar 1.22
menjaga pada kaca
Amilum
keseimbangan arloji untuk
(Dokumentasi Kel.1,
asam basa ditimbang.
2019)
dalam tubuh.

23. Penjepit Berfungsi -Terbuat Mirip dengan Apabila


klem untuk dari besi. gunting, penjepit
menjepit beda - 3 buah tetapi penjepit klem
kecil yang klem kotor,
padat. Dalam berfungsi bersihka
Gambar 1.23
operasi untuk n
Penjepit clamp
pembedahan, menjepit atau dengan
(Dokumentasi Kel.1,
penjepit ini mencapit air,
2019)
juga suatu organ kemudia
dibutuhkan atau n
dan dalam mikroorganis keringka
proses me pada saat n dan
pemanasan. pembedahan. simpan
ditempat
yang
aman.
Jangan
sampai
penjepit
klem
mengala
mi
karatan.

24. Neraca Sebagai alat -Terbuat Cara Apabila


lengan tiga pengukur dari besi. menggunakan neraca
massa yang Necara lengan tidak
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

memiliki - 1 buah tiga ini yaitu, seimban


tingkat cukup lepas g ,
ketelitian pengunci caranya
tinggi. kemudian yaitu :
taruh beda -
Gambar 1.24
dalam cawan Memuta
Neraca lengan tiga
atau wadah. r- mutar
(Dokumentasi Kel.1,
Sebelum nya sekrup
2019)
wadah atau sampai
cawan penunju
ditimbang k pas
terlebih pada
dahulu setelah garis
itu timbang keseimb
benda yang angan.
akan ditaruh -
di atas cawan Mengaru
tersebut. ngai
Lengan atau
depan, tengah menamb
dan belakang ahkan
berada peluru
diposisi yang ada
sebelah kiri di
sejajar, lalu bagian
geser anting bawah
di ketiga piring.
lengannya Piring
mulai dari neraca
lengan kotor
belakang ke dapat
lengan depan. dibersih
Setelah itu kan
jumlahkan dengan
nilai dari air
ketiga lengan hangat
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

tersebut. yang
mengan
dung
detergen
.

25. Makropipe Digunakan -Terbuat -Atur volume Kalibras


t untuk dari plastik cairan/larutan i
memindahkan - 2 buah / sampel yang dilakuka
cairan dalam dibutuhkan. n untuk
Gambar 1.25 jumlah kecil -Pasang tip mengeta
Mikropipet secara akurat. disposable. hui nilai
(Dokumentasi Kel.1, -Tekan ketepata
2019) “Plungger n dan

button” atau penyimp

penyedot anan

sampai batas pada

pertama. makropi

-Masukan tip pet.

kedalam Dianjurk

sampel. an

-Ambil atau dengan

sedot sampel : menggu

harus posisi nakan

tegak lurus aquabide

kemudian lap st.

dengan tisue Minimal

bagian luar kalibrasi

tip. selama

-Pindahkan setahun

sampel sekali.

dengan cara
menekan
“Plungger
button”
sampai batas
No Spesifikasi Cara Cara
Dokumentasi Nama Alat Fungsi Penggunaan Merawat
. Alat

kedua.
-Lepaskan
tekanan
penyedot.
-Lepaskan tip.
26. Pipet buret Meneteskan -Terbuat Cara Selalu
sejumlah dari kaca. menggunaka berhati-
reagen cair - 1 buah hati
n pipet
dalam pada
buret yaitu
eksperimen saat
Gambar 1.26 yang dengan memasa
Pipet buret memerlukan memasukan ng buret
(Dokumentasi Kel.1, presisi, seperti zat yang pada
2019) pada klem
akan
eksperimen dan pada
dititrasi,
titrasi. waktu
kemudian
pencucia
tempelkan n.
buret pada
statip, buka
kran yang
ada
pada buret
dengan
perlahan.
27. Pipet Berguna untuk -Terbuat Dengan cara Member
plastik mengambil dari menekan sihkan
cairan dalam plastik. bagian atas dengan
skala tetesan - 1 buah yang air,
Gambar 1.27 kecil. berbentuk kemudia
Pipet plastik tabung dan n
(Dokumentasi Kel.1, lepaskan agar keringka
2019) larutan n.
terhisap.
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi terhadap alat-alat kimia yang sering
digunakan pada saat praktikum di Laboratorium Fisiologi, maka kita dapat
mengetahui macam-macam alat kimia dan cara penggunaan nya.
1. Cawan Petri

Cawan petri adalah wadah bulat dangkal, terbuat dari kaca. Menjadi
kelengkapan vital di laboratorium. Cawan petri memiliki berbagai fungsi,
tetapi yang paling penting antara lain digunakan sebagai wadah untuk
perkembangan kultur sel, bakteri, serta virus yang hendak diteliti. Penemu
cawan petri adalah Julius Richard Petri pada tahun 1877, yang sebelumnya
frustasi saat meggunakan berbagai alat untuk perkembangbiakan kultur. Cawa
petri memiliki ukuran yang berbeda-beda. Cara perawatannya yaitu dicuci
dengan sabun untuk menghilangkan beberapa zat yang terisisa,lalu simpan di
rak lemari.

2. Corong Takar

Corong takar yang berada di Laboratorium Fisologi memiliki ukuran yang


berbeda-beda dan terbuat dari kaca dan keramik. Corong takar berfungsi untuk
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain tertutama
wadah yang bermulut kecil. Selain itu digunakan untuk proses penyaringan
dengan menggunakan kertas saring. Cara membersihkannya dengan Dicuci
menggunakan air dan sabun untuk menghilangkan beberapa zat. Untuk corong
Bucher setelah dicuci menggunakan air dan detergen harus disiram dengan air
suling.

3. Pengaduk

Batang pengauk digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia


untuk keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat
dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan
minuman. Namun sedikit panjang dengan ujung membulat. Selain untuk
mencampur larutan, fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu
dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulasi pada
suatu ekstraksi. Cara perawatannya dengan Dicuci menggunakan air dan sabun
untuk menghilangkan beberapa zat.

4. Kaca Arloji

Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa


fungsi, yaitu :

 Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan).


 Sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam deskilator.
 Tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan.
 Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.

Cara perawatannya dicuci menggunakan air dan sabun untuk


menghilangkan beberapa zat yang tersisa.

5. Beaker glass

Bukan merupakan gelas ukur meskipun mempunyai skala volume kira-


kira. Gunanya, untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan
seperti menguapkan larutan atau memekatkan larutan. Selain itu, Beaker glass
berfungsi sebagai penampung. Memiliki ukuran yang bervariasi.

Cara melihat takaran yang sesuai ketika larutan di tuangkan ke dalam


beaker glass yaitu dengan mengambil satu kertas dan posisikan kertas tersebut
ada dibelakang, lalu lihat larutan yang kita tuangkan kedalam Beaker glass
tersebut sesuai atau tidak. Penanggulangan sisa bahan kimia dan pembakaran
yang melekat pada gelas , pengaduk kaca dibalut dengan kapas yang dibasahai
larutan asam lalu gosokkan ke bagian yang mengerak sampai hilang, lalu cuci
menggunakan air dan detergen.

6. Gelas Ukur

Memiliki skala dan terdiri dari berbagai macam ukuran. Fungsi gelas ukur
adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10ml
hinggal 2L. Gealas ukur berbentuk pipa dengan bagian bawah yang lebar,
sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur. Untuk membersihkan noda-
noda yang tersisa, pengaduk diberi kapas yang dibasahi dengan larutan asam
dan digosokkan pada noda lalu bilas sampai bersih.

7. Bunsen

Pada umumnya terbuat dari gelas tapi ada pula yang terbuat dari stainless
steel. Pada bibir botol terdapat sebuah sumbu dan bahan bakar spirtus. Cara
perawatannya yaitu dengan Apabila tempat spirtus kotor, dapat digosok
dengan larutan detergen lalu bilas sampai bersih.

8. Kaki tiga dan Kawat kasa

Kaki tiga terbuat dari besi. Dipakai untuk meletakkan benda yang akan
dipanaskan diatas bunsen. Kawat kasa terbuat dari kawat dan asbes. Fungsi
kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spirtus. Kawat kasa juga
ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat proses
pemanasan berjalan maksimal. Cara perawatannya dengan melap sisi – sinya ,
lalu disimpan di lemari rak dengan kelompok bahan-bahan yang sama yaitu
logam.

9. Rak Tabung Reaksi

Alat yang umumnya terbuat dari kayu. Mempunyai 12 lubang dengan 12


cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak sekitar 20
x 10 cm. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung
reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur. Cara
perawatannya dibersihkan menggunakan sikat pembersih.

10. Penjepit Tabung Reaksi

Terbuat dari kayu. Dipakai untuk memegang tabung reaksi pada saat
pemanasan. Cara pembersihan atau perawatannya dengan dibersihkan
menggunakan sikat pembersih.

11. Mortar dan Alu


Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan Alu.
Fungsi alat ini yaitu untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan
atau zat yang masih bersifat padat atau kristal. Mortar (lesung) adalah bagian
dari wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang kita pegang.
Cara perawatannya dicuci menggunakan air dan sabun sampai bersih.

12. Labu ukur leher panjang

Labu ukur (Volumetri Flask) digunakan untuk mengencerkan larutan


hingga mencapai volume tertentu. Alat ii terbuat dari kaca da memiliki ukuran
yang bermacam-macam. Digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik
dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi. Keakuratan yang tinggi
ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi,
volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat
tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai dari 1 mL hingga 2
L.Untuk cara perawatannya yaitu pembersihan menggunakan sikat busa / sikat
plastik yang halus agar tidak merusak alat tersebut, lalu bilas sampai bersih.

13. Pipet Tetes

Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur.


Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi dan tingkat ketelitian
yang berbeda. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu
memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan.
Pipet terbuat dari kaca dan plastik yang memiliki fungsi yang sama. Cara
membersihkan pipet tetes yaitu dengan larutan detergen atau air sabun,
kemudian dibilas dengan air leding.

14. Bola Hisap

Bola hisap atau Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan,
yang biasanya dipasang pada pangkal pipet. Alat ini dilengkapi dengan karet
yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah
rusak. Cara merawat bola hisap agar tidak rusak yaitu dengan menggunakan
bola hisap sesuai prosedur dan langkah kerja yang sudah ditentukan dan
jauhkan dari benda-benda tajam.
15. Neraca Analitik Digital

Neraca analitik digital ini dipakai untuk menimbang zat-zat yang


diguanaka dalam reaksi. Cara pemakaian neraca ini sangat mudah, karena kita
tidak usah lagi menimbang wadah terlebih dahulu dan lain sebagainya. Namun
agar permukaan didalam neraca tetap lurus atau seimbang , maka kita tidak
boleh mengubah posisi neraca tersebut.

Cara menggunkan neraca digital yaitu :

 Menyiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang.


 Menancapkan stop kontak pada stavolt.
 Menekan tombol on kemudian tunggu hingga mucul angka 0,00 g.
 Meletakkan bahan di atas timbangan analitik
 Menunggu hingga angka di layar monitor timbangan analitik tidak
berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
 Mengambil bahan yang telah ditimbang.
 Menekan tombol off hingga tidak ada angka di layar monitor timbangan
analitik.
 Melepas stop kontak dari stavolt.
Cara merawat neraca ini yaitu menggunakan sesuai prosedur dan tidak
sembarangan memindahkan necara analitik digital ini karena dapat
mempengarungi keseimbangan pada saat menimbang suatu larutan.
16. Labu Erlenmeyer

Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini
diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”, seorang kimiawan asal Jerman. Fungsi
labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan.
Umumnya labu erlenmeyer terbuat dari kaca brosilikat, sehingga tahan ketika
dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi muali dari 50-500 ml.

Cara merawat labu erlenmeyer yaitu pada waktu pencucian, gunakan


sarung tangan dan sikat tabung. Selesai dicuci maka labu erlenmeyer tersebut
dibilas dengan air bersih dan terakhir dengan air suling. Kemudian keringkan
dan disimpan.
17. Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil objek. Spatula yang sering


digunakan berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Spatula terbuat dari
stainless stell, alumunium ataupun kayu. Dalam pemilihannya tentu harus kita
pertimbangkan aplikasi untuk mengambil apa spatula tersebut. Jika zat atau
bahan yang kita ambil bereaksi dengan alumunium, maka tentu harus dipilih
spatula yang berbahan stainless ataupun bahan kayu. Cara membersihkan
spatula yaitu dengan mencuci pakai air, lalu keringkan.

18. Hot plate magnetic stirrer

Hot plate digunakan untuk memanaskan campuran/sampel. Sampel yang


akan dipanaskan ditempatkan ke dalam erlenmeyer atau gelas kimia.
Kemudian pada hot plate terdapat tombol yang diputar untuk menghidupkan
dan mematikannya. Alat untuk mengaduk terbuat dari magnet berbentuk
tabung kecil yang disebut stirrer bar. Berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan. Cara merawat hot plate magestic stirrer
yaitu menggunakan sesuai prosedur atau langkah kerja yang sudah ditentukan.

19. Cawan Porselin

Cawan porselin atau krus porselin memiliki fungsi yaitu utuk menampung
seyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang
sangat tinggi. Krus tersedia dalam berbagai bentuk dan terbuat dari poselin
yang tahan panas. Cara membersihkan cawan porselin yaitu mencuci dengan
air bersih.

20. Penjepit klem

Berfungsi untuk menjepit beda kecil yang padat. Dalam operasi


pembedahan, penjepit ini juga dibutuhkan dan dalam proses pemanasan.
Terbuat dari besi. Apabila penjepit klem kotor, bersihkan dengan air,
kemudian keringkan dan simpan ditempat yang aman. Jangan sampai penjepit
klem mengalami karatan.
21. Neraca Lengan Tiga

Neraca ini mempunyai tiga lengan dengan satu cawan tempat benda.
Neraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaus trripel beam ini mempunyai
bagian-bagian sebagai berikut :

 Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala
0,1,2,3, ......, 10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.
 Lengan tengah, setiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.
 Lengan belakang, sama seperti lengan depan dan lengan tengah tetapi
dengan nilai setiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram
(setengah kilo).

Cara menggunakan Necara lengan tiga ini yaitu, cukup lepas pengunci
kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah. Sebelum nya wadah atau
cawan ditimbang terlebih dahulu setelah itu timbang benda yang akan ditaruh
di atas cawan tersebut. Lengan depan, tengah dan belakang berada diposisi
sebelah kiri sejajar, lalu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan
belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan
tersebut.

Apabila neraca tidak seimbang , caranya yaitu :

 Memutar- mutar sekrup sampai penunjuk pas pada garis keseimbangan.


 Mengarungi atau menambahkan peluru yang ada di bagian bawah piring.

Apabila Piring neraca kotor, dapat dibersihkan dengan air hangat yang
mengandung detergen.

22. Makropipet

Makropipet adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan


dalam jumlah kecil secara akurat. Makropipet ini mempunyai akuraritas dan
presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas.

Cara menggunakan makropipet yaitu :


 Atur volume cairan/larutan/ sampel yang dibutuhkan.
 Pasang tip disposable.
 Tekan “Plungger button” atau penyedot sampai batas pertama.
 Masukan tip kedalam sampel.
 Ambil atau sedot sampel : harus posisi tegak lurus kemudian lap dengan
tisue bagian luar tip.
 Pindahkan sampel dengan cara menekan “Plungger button” sampai batas
kedua.
 Lepaskan tekanan penyedot.
 Lepaskan tip.

Cara merawat makropipet yaitu dengan kalibrasi. Kalibrasi dilakukan


untuk mengetahui nilai ketepatan dan penyimpanan pada makropipet.
Dianjurkan dengan menggunakan aquabidest. Minimal kalibrasi selama
setahun sekali.

23. Pipet Buret

Pipet buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam


eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi.
Pengukuran buret sangat akurat. Cara merawat pipet buret yaitu dengan, selalu
berhati- hati pada saat memasang buret pada klem dan pada waktu pencucian

24. Botol Semprot

Botol semprot terbuat dari plastik dengan botol dan selang yamg yang
terbuat dari plastik. Digunakan sebagai tempat aquades. Aquades merupakan
air dari hasil destilasi atau air hasil penyulingan.

25. Tabung Reaksi

Suatu alat untuk mereaksikan suatu zat. Terbuat dari kaca, dapat di
panaskan menggunakan Bunsen. Bentuknya silindris.
B. Kesimpulan
Dalam melakukan praktikum atau eksperimen tentu kita harus
mengetahui fungsi alat-alat yang akan digunakan. Dalam observasi alat-
alat ini kita dapat mengetahui beberapa alat , fungsi dan cara
penggunaannya. Seperti pada beaker glass, cara untuk melihat suatu
larutan tepat pada takarannya yaitu dengan menempatkan satu helai kertas
dibelakang beaker glass, lalu kita bisa melihatnya apakah larutan tersebut
tepat pada takaran yang diinginkan. Lalu cara Menggunakan neraca lengan
tiga dan Hot plate magnetic stirrer. Dalam menggunakan alat-alat
laboratorium kita harus berhati-hati selain itu harus merawat alat-alat
laboratoriumnya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi
konsentrasi larutan, karena alat-alat laboratorium memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda.
Daftar Pustaka

Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran

EGC, Jakarta

Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.


Ramli.2002 .Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga, Jakarta.

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective


Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai