Materi
5 Rangkaian RLC
Generator AC
Generator AC
Tegangan keluaran generator:
E = Emax sin ωt, (1)
dengan Emax = NABω.
Generator DC
Pertanyaan 1
dengan
Imax
Irms = √ . (6)
2
rms = root mean square.
Nilai rms adalah nilai yang terukur pada multimeter.
Dengan notasi rms, persamaan-persamaan utk besaran listrik
AC berbentuk sama dengan pada DC.
Contoh 1
Hukum Kirchoff,
diL
∆v − L = 0, (7)
dt
dengan ∆v = ∆Vmax sin ωt. Sehingga
besar arus dan tegangan sesaat pada
induktor:
Z
∆Vmax
iL = sin ωtdt
L
∆Vmax π
= sin ωt − . (8)
ωL 2
π
Arus tertinggal 2 dari tegangan.
Agus Suroso Arus Bolak Balik
Arus Bolak Balik
Induktor pada rangkaian AC
Persamaan iL = ∆VωL π
sin ωt − dapat dituliskan menjadi
max
2
π
iL = Imax sin ωt − 2 , dengan
∆Vmax ∆Vmax
Imax = ≡ ,
ωL XL
dan
XL = ωL (9)
disebut reaktansi induktif, dan berperan mirip hambatan.
Pertanyaan 2
Contoh 2
Hukum Kirchoff,
q
∆v − = 0, (10)
C
dengan ∆v = ∆Vmax sin ωt, diperoleh
sehingga,
dq
iC = = ωC ∆Vmax cos ωt
dt π
= ωC ∆Vmax sin ωt + . (12)
2
π
Arus mendahului 2 dari tegangan.
Agus Suroso Arus Bolak Balik
Arus Bolak Balik
Kapasitor pada rangkaian AC
π
Persamaan iC = ωC ∆V max sin ωt + 2 dapat dituliskan menjadi
iC = Imax sin ωt + π2 , dengan
∆Vmax
Imax = ωC ∆Vmax ≡ ,
XC
dan
1
XC = (13)
ωC
disebut reaktansi kapasitif, dan berperan mirip hambatan.
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Contoh 3
Rangkaian RLC
Rangkaian RLC
i = Imax sin ωt
Tegangan total
Tegangan maksimum
q
∆Vmax = ∆VR2 + (∆VL − ∆VC )2
= Imax Z , (19)
dengan
q
Z≡ R 2 + (XL − XC )2 (20)
P = i∆v
= Imax ∆Vmax sin ωt sin (ωt − φ)
= Imax ∆Vmax sin2 ωt cos φ − sin ωt cos ωt sin φ .
(22)
Daya rata-rata
Prata = Irms ∆Vrms cos φ, (23)
R
dengan cos φ = Z disebut faktor daya. Dapat juga ditulis
2
Prata = Irms R. (24)
Ada pertanyaan?
Kontak saya via: courses.fi.itb.ac.id atau
agussuroso@fi.itb.ac.id (tulis pada subjek: K-28)