BIOMEDIK II
HUBUNGAN INDERA PEMBAU DAN PENGECAP
Dosen Pengampu:
Sri Evi Newywarsi P, S.Si, M.kes
Disusun Oleh:
KELAS II C
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAT
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat Menyusun laporan praktikum biomedik ini dengan tepat
waktu Laporan ini berisi tentang uraian hasil riset mengenai “Hubungan Indra Pembau dan
Pengecap ”.
Laporan ini kami susun secara tepat dengan bantuan berbagai pihak diantaranya; Ibu Sri Evi
Newywarsi P,S,Si. M.kes selaku dosen mata kuliah Biomedik II. Oleh karena itu kami ucapkan
terima kasih atas waktu, tenaga, dan dan materi yang telah diberikan. Dalam penyusunan laporan
ini, kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari dosen pembimbing dan kakak asisten laboratorium mata kuliah biomedik, serta teman-teman
sekalian. Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok
kami khususnya, dan para pembaca semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
3
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat
pen ting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya
manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan
untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada
setiap makhluk hidup.
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup. memiliki sel-sel reseptor
khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang
terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan
eksoreseptor.
Indra pengecap atau lidah merupakan bagian tubuh yang sangat penting Hal itu karena
lidah mengandung kemoreseptor. Kemoreseptor yaitu sel yang berfungsi untuk mengikat
rangsangan kimia yang larut pada air. Lidah memiliki tugas vital yaitu merespons berbagai
macam rasa. Makanan yang masuk ke dalam rongga mulut manusia akan direspons oleh lidah.
Rasa makanan tersebut akan segera diketahui karena adanya reseptor pengecap atau kuncup
pengecap.
Hidung dikenal sebagai indra pembau. Salah satu fungsinya adalah untuk
mengetahuimakanan berbau busuk yang sudah tidak layak dikonsumsi dan makanan berbau
segar yang masih layak dikonsumsi. Udara yang kita hirup pertama-tama akan masuk ke rongga
hidung.Di bagian atas rongga hidung terdapat epitelium penciuman atau olfaktori. Olfaktori
memegang peranan penting dalam hal penciuman karena mengandung reseptor yang dapat
mendeteksi aroma. Bagian ini yang memberikan daya cipta atau imajinasi terhadap sesuatu
dengan penciuman. Olfactory epithelium memiliki reseptor khusus yang sensitif terhadap
molekul bau yang bergerak melalui udara
1.2 Tujuan
4
1.3 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui apa saja proses dan fungsi impuls pada sistem indera.
2. Kita dapat mengetahui kelainan pada sistem indera.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
4. dan kemudian menggetarkan Saraf olfaktori. Rangsangan yang menggetar tadi disampaikan ke
Talamus dan lalu menuju . Hipotalamus yang ada di otak.
7
BAB III
METODELOGI
8
3.4 Cara Kerja
3.4.1 percobaan indera perasa dan penciuman
Arahkan probandus berdiri rileks dengan kedua mata kaki dalam saling bersentuhan.
Tutup mata probandus.
Tunggu dan amati keseimbangan kedua probandus selama 5 menit.
9
BAB IV
4.1 Hasil
Probandus 1
Umur : 19 Tahun
Probandus 2
Umur : 21 tahun
Identifikasi
No. Macam P1 P2
Perlakuan Dan Percobaan Ke - 2
Sampel
B R B R B R B R
1. Bawang + - + + Menyengat Asin Menyengat Pahit &
10
putih pedas
2. Jeruk + + - + Menyengat Asam Tidak Asam
nipis menyengat
Keterangan :
B = Bau Plus (+) = Benar
R = Rasa Mines (-) = Salah
P1 = Probandus 1
11
P2 = Probandus 2
4.2 Pembahasan
Berdasarkan uji terhadap lokasi pengecapan dan penciuman serta waktu untuk
merasakan sensasi rasa tersebut, dihasilkan variasi lokasi dan waktu terhadap pengecapan dan
penciuman setiap probandus. Hal ini dikarenakan puting pengecap yang berbeda akan
memberikan kesan rasa yang berbeda pula.
Dari data yang diperoleh pada probandus I, mampu menebak atau mengenali bau
dengan benar tetapi salah mengenali rasa saat uji coba. Sedangkan pada probandus II belum bisa
menjawab atau mengenali rasa dan bau dengan benar.
Ada beberapa contoh penyakit yang berhubungan dengan indra pembau dan pengecap:
1. Anosmia
Gangguan anosmia adalah kehilangan total kemampuan untuk mencium bau. Ini bisa
disebabkan oleh faktor genetik, cedera kepala, infeksi sinus, penyakit kronis, atau penggunaan
obat-obatan tertentu.
2. Hyposmia
3. Parosmia
Parosmia adalah gangguan di mana orang mengalami perubahan dalam persepsi bau.
Mereka dapat mencium bau yang biasanya menyenangkan sebagai bau yang tidak enak atau
tidak normal.
4. Ageusia
Gangguan ageusia adalah kehilangan total kemampuan untuk merasakan rasa. Ini bisa
terjadi akibat masalah saraf, infeksi, atau efek samping obat.
5. Hypogeusia
12
Hypogeusia adalah gangguan di mana seseorang mengalami penurunan kemampuan
untuk merasakan rasa. Ini bisa terjadi akibat infeksi, cedera, atau masalah medis lainnya.
Bahwa diagnosa dan pengobatan penyakit yang berkaitan dengan indra pembau dan
pengecap harus dilakukan oleh profesional medis yang berkualifikasi. Jika mengalami masalah
dengan indra pembau atau pengecap, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk
evaluasi dan perawatan yang tepat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lidah adalah salah satu dari panca indera manusia. Lidah berfungsi sebagai organ
pengecap. pada lidah terdapat reseptor untuk rasa, Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-
zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit
dan umami disebut sensasi pengecapan utama.
Hidung merupakan panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Di dalam
hidung terdapat beberapa struktur yakni; batang hidung, cuping hidung, septum nasi, dinding
lateral rongga hoding, lubang hidung bagian dalam, bulu hidung, septum hidung,
tulangrawan hidung, sinus hidung, selaput lendir, saluran hidung sampai tenggorokan,
ronggahidung, dan dinding hidung. Hidung memiliki beberapa fungsi diantaranya:Sebagai
saluran respirasi Penyaring udara Melembabkan udaraMenghangatkan udara Identifikasi
memori dan emosi Membentuk suaraHidung terbagi menjadi beberapa bagian yakni
hidung bagian atas yang terdiri atasolfaktori sebagai reseptor pendeteksi aroma yang akan
diteruskan ke bulbus olfaktori yangmerupakan saraf penciuman lalu sinyal akan dikirim ke otak.
Hidung bagian bawah terdiridari beberapa pasang tulang rawan (kartilago). Kartilago (tulang
13
rawan) memiliki fungsisebagai pendukung struktural untuk mempertahankan bentuk
tubuh atau penyusun danpembentuk hidung.
5.2 Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca Penulis juga berharap agar makalah ini dapat menjadi sumber informasi mengenai
indra pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah) sehingga dapat memperluas wawasan bagi
para pembaca. Tentunya penulis menyadari jika dalam penyusunan di atas masih banyak ada
kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan melakukan perbaikan
susunan makalah dengan menggunakan pedoman yang berasal dari beberapa sumber dan kritik
yang membangun.
LAMPIRAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Samin, C. (2016, Agustus 31). Hidung (Pengertian, Bagian dan Fungsinya, Penyakit
ADAM, George L. 1997. Buku ajar penyakit THT. Jakarta: EGC
Ganong WF. 2003. Review of Medical Physiology Ed.21. USA: McGraw-Hill.
15