BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1. Kerangka Konseptual

Lidah Buaya (Aloevera Rambut

L)

Ekstrak Lidah Buaya Kerontokan

Lendir Lidah Buaya

Lignin Hair Tonic

Saponin rambut

Antrakinon

Formulasi
Anorganik

Vitamin

Enzim Evaluasi Uji Stabilitas

Sediaan
Polisakarida

Analisis Data

Keterangan:

: yang diteliti

: tidak diteliti

: garis yang berhubungan

: faktor yang mempengaruhi

3.2. Uraian Kerangka Konseptual

Lidah buaya adalah tanaman yang semua bagiannya memiliki manfaat.

Pelepah lidah buaya dikelompokkan menjadi 3 bagian yang dapat digunakan untuk
pengobatan, antara lain daun, eksudat, dan gel. Daun dapat digunakan secara
langsung atau dalam bentuk ekstrak. Eksudat adalah getak yang keluar dari dalam
saat dilakukan pemotongan, eksudat ini berbentuk kental berwarna kuning, dan
rasanya pahit. Kemudian gel, adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan
cara menyayat bagian dalam daun (Fumawanthi, 2004).

Tanaman lidah buaya tergolong keluarga Liliaceae, mempunyai potensi yang

cukup besar sebagai bahan baku obat alami. Unsur- unsur yang terkandung dalam
daging lidah buaya menurut para peneliti antara lain lignin, saponin, antrakinon,
vitamin, mineral, gula dan enzim, monosakarida dan polisakarida, asam amino
esensial dan non esensial yang secara bersamaan dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan yang menyangkut kesehatan tubuh (Hartanto dan Lubis, 2002).

Sediaan perangsang pertumbuhan rambut adalah sediaan kosmetika yang

digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang pertumbuhan
rambut pada kebotakan atau rambut rontok. Efek yang ditampilkan sediaan ini
merupakan salah satu faktor tahapan awal dalam membangkitkan efek untuk
penyubur, pelebat, atau perangsang pertumbuhan rambut, kebenaran akan hal ini
perlu didukung oleh pembuktian yang akurat (Depkes, 1985).
Uji aktivitas

3.3. Hipotesis Penelitian

Dengan membuat formulasi hair tonic ekstrak lidah buaya (Aloevera)

didapatkan hasil sediaan yang stabil dan jernih dan memiliki aktivitas pertumbuhan

rambut.