Kelompok 3
10. Sifat khusus yang penting untuk formulasi (sifat iritasi, bentuk aktif dll)
Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu
dengan cara relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas
(suppression of airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara
pasti. Diduga efek bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim
yaitu phosphodiesterase (PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi
berhubungan dengan aktivitas molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan
kontraksi otot diafragma dengan cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-
mediated Chanels.
Aminofilin adalah senyawa anhidridat atau mengandung tidak lebih dari 2 molekul
hidrat. Mengandung tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari 87,4% teofilin
anhidridat, C7H6N4O2 dihitung terhadap zat anhidridat.
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Tablet aminofilin mengandung setara dengan tidak kurang dari 93,0% dan tidak
lebih dari 107,0% teofilin anhidrat, C7H6N4O2, dari jumlah yang tertera pada etiket. (FI
IV : 91)
- Aminophyllinum
- Teofilina Etilendiamina
II.2 Bentuk Senyawa Aktif (asam, basa, garam, ester, bentuk pro-drug)
a. Efek Farmol
Aminofilin merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efek bronkodilator
dengan jalan melemaskan otot polos bronkus.
b. Mekanisme Kerja
a. Absobsi : diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral. Absorbsi daribentuk dosis
lepas lambat bersifat lama tetapi sempurna. Absorbsi darisupposutoria rectal tidak
menentu dan tidak diandalkan.
b. Distribusi : distribusi secara luas sebagai teofilin, menembus plasenta,konsentrasi
dalam asi 70% dari kadar plasma.
c. Metobolisme dan ekskresi : dimetabolisme dihati menjadi kafein, yang
dapatterakumulasi pada neonates. Metabolismenya diekskresi melalui ginjal.
d. Waktu paruh : 3-13 ( teofilin ), meningkat pada lansia ( > 60 tahun ), dan padapasien
yang menderita gagal jantung atau penyakit hati.memendek padaperokok dan anak-
anak.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung aminofilin 200 mg
- Dewasa : 1 tablet 3 kali sehari.
- Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ tablet 3 kali sehari.
Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan IV
infus
Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam bersamaan
dengan aminofilin.
Jangan digunakan jika terdapat kristal yang terpisah dari larutan II.4 Nasib Obat dalam
Tubuh (ADME)
a. Absobsi : diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral. Absorbsi daribentuk dosis
lepas lambat bersifat lama tetapi sempurna. Absorbsi darisupposutoria rectal tidak
menentu dan tidak diandalkan.
b. Distribusi : distribusi secara luas sebagai teofilin, menembus plasenta,konsentrasi
dalam asi 70% dari kadar plasma.
c. Metobolisme dan ekskresi : dimetabolisme dihati menjadi kafein, yang
dapatterakumulasi pada neonates. Metabolismenya diekskresi melalui ginjal.
d. Waktu paruh : 3-13 ( teofilin ), meningkat pada lansia ( > 60 tahun ), dan padapasien
yang menderita gagal jantung atau penyakit hati.memendek padaperokok dan anak-
anak.
II.10 Toksisitas
Penelitian menunjukkan efek samping pada janin (teratogenik/embriosidal) dan belum ada
penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia.
Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap
bahaya potensial pada janin.
II.13 Peringatan
- Bila belum pernah menggunakan obat ini agar konsultasikan dahulu dengan dokter
untuk memastikan bahwa penderita menderita asma.
- Hati-hati pada penderita hipoksemia (kekurangan oksigen dalam darah), hipertensi,
atau penderita yang mempunyai riwayat tukak lambung.
- Dapat mengiritasi saluran pencernaan.
- Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui dan anak-anak.
- Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan bila dalam waktu 1 jam gejala-
gejalanya masih tetap atau bertambah buruk, agar menghubungi Puskesmas atau
Rumah Sakit terdekat.
- Hati-hati pemberian pada penderita kerusakan fungsi hati, penderita di atas usia 55
tahun terutama pria dan pada penderita penyakit paru-paru kronik.
- Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi jantung berdebar-debar.
Sediaan oral: Tablet harus di simpan pada suhu ruang 20°C-25°C, terlindung cahaya
dan lembab. Aminofilin merupakan larutan yang stabil pada suhu ruangan. Pada pH
3.5-8.6, stabilitas dalam suhu kamar pada konsentrasi tidak kurang dari 40 mg/mL
dapat dijaga hingga 48 jam..
- Sekali minum toksik nya berapa?? Untuk dewasa berapa? Untuk anak” berapa?
BAB III
- Aminofilin mengandung setara dengan tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih
dari 107,0% teofilin anhidrat.
- Metode yang di gunakan Granulasi basah karena zat aktif aminofilin tidak terulai
dengan adanya air.
- Preformulasi
1. Teofilin
Pemerian : Butir atau serbuk putih atau agak kekuningan; bau amonia lemah,
rasa pahit.
Kelarutan : Tidak larut dalam etanol dan dalam eter. Larutan 1 g dalam 25 ml
air menghasilkan larutan jernih; larutan 1 g dalam 5 ml air menghablur jika
didiamkan dan larut kembali jika ditambah sedikit etilenadiamina.
Inkompatibilitas : Aminofilin inkompatibilitas dengan laktosa
Stabilitas : (terhadap pH, cahaya, lembab, logam, panas) untuk menentukan
metode pembuatan.
Fungsi dan kosentrasi : sebagai zat aktif
2. laktosa
Pemerian : serbuk halbur, tidak berbau, rasa agak manis.
Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar
larut dalam ethanol (95%) , praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam
eter.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator kuat.
Stabilitas : -
Fungsi dan kosentrasi : pengisi
3. primojel
pemerian : berwarna putih hingga putih pudar, tidak berbau tidak berasa
serbuk yang mudah mengalir.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air tapi larut dalam etanol 95%
Inkompatibilitas : asam askorbat
Stabilitas : stabil dan harus tersimpan dalam wadah tertutup rapat agar
terhindar dari kelembapan dan temperatur yang tidak di inginkan yang dapat
menyababkan caking.
4. PVP
Pemerian : serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak
berbau, higroskopis.
Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam ethanol, dan dalam klorofrom;
kelarutan tergantung dari bobot molekul rata-rata; praktis tidak larut dalam
ether.
Inkompatibilitas : povidon kompatibel pada larutan dengan range yang luas
dari garam inorganik, natiral, dan resin sintetik dan senyawa kimia lain.
Stabilitas PVP menjadi gelap dengan pemanasan c dalam pengurangan
kelarutan berair.
Fungsi dan kosentrasi : Bindar
5. Talcum
pemerian
6. Magnesium stearat
pemerian
7. Aquades
pemerian
III. 2 Formulasi
R/ zat aktif
Bahan pengisi
Bahan pengikat
Bahan penghancur
a. Formulasi Utama
R/ Aminofilline laktosa
Primojel
PVP Talcum Magnesium
stearat
Aquades
BAB IV
Akan dibuat sediaan tablet aminofilin dengan kekuatan sediaan 90mg dengan metode
granulasi basah.
Perhitungan :
Aminophilin : 90 g
Fase luar ( 8% )
Jumlah = 15,56 g
2. Prosedur Pembuatan Sediaan
Campuran serbuk yang telah melalui tahap pencampuran dibasahi dengan larutan bahan
pengikat sedikit demi sedikit hingga homogen
Granulasi
o
Dilakukan pengeringan (drying) dengan suhu 50-60 C
Pengayakan massa kering, granul yang telah dikeringkan kembali diayak dengan mesh
yang lebih besar
Lubrikasi, granul dicampur bahan-bahan lain PVP, primojel, talc, mg stearat hingga
Evaluasi Sediaan
1. Evaluasi serbuk
b. Volume mampat
d. Rasio Hausner
d. Kekerasan
e. Friabilitas
f. Keseragaman kandungan
g. Waktu hancur
h. Disolusi
Sediaan J-phylline disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya,
berbentuk blister yang dapat menampung 10 tablet sediaan J-phylline, diberi etiket dan
brosur.
BAB V
WADAH DAN INFORMASI OBAT
Kontraindikasi :
Tablet Aminofilin
Kandungan Obat/Komposisi :
Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan IV
infus
Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam bersamaan
dengan aminofilin.
Penandaan berdasarkan UU :
Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna Merah dengan garis tepi
lingkaran berwarna hitam (DitJen POM, 2008). Pada wadah obat terdapat tanda
khusus obat bebas terbatas.
Terdapat pula tanda peringatan ”P” dalam labelnya.
Batas Kadaluarsa :
Wadah dan Kemasan : Sediaan J-phylline disimpan dalam wadah kedap udara,
terlindung dari cahaya, berbentuk blister yang dapat menampung 10 tablet sediaan J-
phylline, diberi etiket dan brosur.
Cara Simpan : Wadah dan penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, dan dalam suhu
ruang 20°C - 25°C, terlindung cahaya dan lembab.
No. Bets : 132106
No. Registrasi : GKL1312103125A1
Nama Pabrik : PT. WEDFRAM, Jl. Baswan No 21 Yogyakarta 25130 Tilp. 0274
563650 Fax 221 12078
SimbolPabrik
W
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Ke empat. Diterjemahkan oleh
Ibrahim Farida. Jakarta: UI-Press
Baviskar, P.dkk. 2013. Formularium and Evaluation Of Lornoxicam Suppositoria Vol. 2 No. 7.
Jakarta: The Pharma Innovation
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi ke Tiga. Jakarta: Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia
Dirjen POM. 1989. Formularium Nasional Edisi Ke dua. Jakarta: Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke empat. Jakarta: Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia
I.A.I. 2012. Infomasi Spesialite Obat Indonesia Vol. 47. Jakarta: ISFI penerbitan
Karmini. 1998. Respon Faal Paru Setelah Pemberian Aminofilin. Semarang: Universitas
Diponegoro
Lachman, L. Lieberman, H.A dan Kaning, J.I. Teori Dan Praktek Farmasi industri Edisi III.
Diterjemahkan oleh : Siti Suyatmi. Jakarta: UI-Press
Nursal, F.K. 2012. Formulasi Sediaan Suppositoria Ekstrak Etanol Daun Handeuleum
(Graptophylumpictum. L) Dalam Basis Oleum Cacao. Jakarta: FMIPA
Universitas Muhammadiyah
Scoville’s. 1957. The art Of Compounding Edisi 19. New york: McGraw_hill Book Company
Walter,L. 1994. The Pharmaceutical Codex edisi XII. London: Pharmaceutical Press
: