Anda di halaman 1dari 38

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan data statistik PT. PLN (Persero), total pemakaian listrik
nasional di Indonesia terjadi peningkatan sepanjang tahun 2014 dan 2015 yang
mencapai 0.18%. Pada tahun 2014, pemakaian listik nasional sebesar 33.321,15
MW dan meningkatan di tahun 2015 sebesar 33.381,08 MW yang terbagi pada
sektor industri 31,59%, rumah tangga 43,72%, bisnis 18,28%, dan lainnya 6.46%.
Penjualan listrik untuk kelompok pelanggan yaitu rumah tangga, bisnis dan
lainnya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 5,47%, 1,92% dan
6,35%(Statistik PLN, 2015).
Panel surya adalah salah satu energi alternatif ramah lingkungan, dan
bersifat terbarukan yang dapat diinovasi untuk mengatasi peningkatan konsumsi
listrik nasional. Akan tetapi memiliki kelemahan yaitu proses penyerapan energi
terjadi hanya pada saat siang hari. Sistem Off-gridadalah sistem kombinasi energi
surya dengan listrik dari PLN yang dapat menutupi kelemahan tersebut terutama
jika dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga.Penerapan penggunaan sel surya
sebagian besar masih manual dan analog, maka dari itu perlu adanya inovasi agar
dapat bekerja secara otomatis (Supriadi, 2016).
Penelitian mengenai panel surya sebagai enegi alternatif telah
dilakukan.Perancangan rooftop off grid solar panel pada rumah tinggal sebagai
alternatif sumber energi listrik (Hakim, 2017).Rancang bangun dan optimasi panel
surya berpenjejak dengan logika fuzzy takagi-sugeno berbasis arduino (Putri dkk,
2014).Pemantauan parameter panel surya berbasis arduino secara real time
(Fachri, 2015).Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya di atap gedung Harry
Hartanto Universitas Trisakti (Ramadhan dkk, 2016). Kombinasi jaringan listrik
pln dengan Solar Home System (SHS) 100 wp menggunakan modul relay
(Supriyadi, 2016).
Pada penelitian tugas akhir ini akanmembuat prototapealat kendali sumber
tegangan yang dapat bekerja secara otomatis dengan menggunakan sensor cahaya

1
2

(LDR) dan sensor tegangan berbasis arduino yang dapat diterapkan pada sistem
sel surya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang alat kendali tegangan sumber beban dengan jaringan
listrik PLN otomatis menggunakan sistem kendali relay bebasis Arduino?
2. Berapa nilai cahaya matahari yang terbaca oleh lux dan tegangan sensor
cahaya pada saat sore hari.
3. Berapa lama waktu pengisian baterai dari kondisi kosong sampai penuh?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat merancang alat kendali sumber tegangan dengan jaringan listrik PLN
dan sel surya berbasis arduino.
2. Mengetahui seberapa besar nilai lux cahaya matahari dan sensor cahaya saat
pengalihan sumber tegangan.
3. Mengetahui penggunaan baterai dari penuh hingga kosong dengan beban
lampu HE 14watt 3 buah, 10 watt 3 buah dan 7 watt (total 79 watt) .
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai
prototapealat kendali sumber beban dengan listrik PLN dan sel surya
menggunakan sensor tegangan dan sensor cahaya berbasis arduino uno.
3

1.5 Batasan Masalah


1. Rangkaian yang digunakan adalah rangkaian program digital arduino (IDE
Arduino).
2. Beban yang digunakan adalah beban bertenggangan AC (lampu 14 watt 3
buah, 10 watt 3 buah dan 7 watt).
3. Mengguankan cas baterai dengan sumber PLN untuk mengisi baterai.
4. Waktu pengambilan data lux meter dilalukan sore hari.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Energi Listrik.


Energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan
usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu
titik ke titik yang lain).(Arif Alfatah & Muji Lestari,2009).

2.2 Relay
Relay merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi yang hampir
sama dengan saklar/switch, komponen ini bekerja sebagai saklar mekanik yang
digerakkan oleh energi listrik. Relay menggunakan gaya elektromagnetik untuk
membuka atau menutup kontak. Relay digunakan untuk menggerakkan arus atau
tegangan yang besar dengan memakai arus atau tegangan yang kecil.

Gambar 2.1relay.
(Sumber: Kurniawan dkk, 2013)

2.3 Baterai
Baterai adalah salah satu komponen yang dapat menyimpan lilstrik,Komponen ini
sangat penting sebelum dimanfaatkan oleh beban.Beban yang digunakan pada
umumnya arus searah (DC) dan juga dapat menggunakan beban tegangan
bolakbalik (AC).Baterai disebut elemen primer dan sekunder.Hal tersebut
dikarenakan energi listrik yang dari luar baterai dirubah menjadi energi listrik
yang berada didalam baterai.

4
5

Gambar 2.2 Aki (Accumulator).


Sumber: Supriyadi(2016).

2.4 Inverter
Inverter merupakan komponen yang berfungsi sebagai pengubah arus listrik
searah (DC) dari aki menjadi arus listrik bolak-balik (AC). Input Inverter secara
umum terdapat 12 V dan 24 V.

Gambar 2.3Inverter
Sumber: Sadad (2011)
6

2.5 Sensor Cahaya (LDR)


Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya
menjadi besaran listik.Salah satu jenis sensor cahaya yaitu LDR, sensor LDR
(Light Dependent Resistor) merupakan suatu elementyang konduktivitasnya
berubah-ubah tergantung dari intensitas cahaya yang diterima permukaan element
tersebut.(Wiryadinata dkk, 2014).

Gambar 2.4Sensor Cahaya.


(Sumber:Wiryadinata, 2012).

2.6 Sensor Tegangan


Sensor tegangan menggunakan transformator tegangan sebagai penurun
tegangan dari 220 ke 5 Volt AC kemudian disearahkan menggunakan jembatan
diode untuk mengubah tegangan AC ke tegangan DC, kemudian di filter
menggunakan kapasitor setelah itu masuk kerangkaian pembagi tegangan untuk
menurunkan tegangan, tegangan yang dihasilkan tidak lebih dari 5 Volt DC
sebagai inputan keArduino.

Gambar 2.5 Sensor tegangan.


(sumber :Fitriandi dkk, 2016)
7

2.7 Arduino UNO


Arduino uno adalah sebuah rangkaian yang dikembangkan dari
mikrokontroller berbasis ATmega328.Arduino uno memiliki 14 kaki digital input
/ output, dimana 6 kaki digital diantaranya dapat digunakan sebagai sinyal PWM
(Pulse Width Modulation). Sinyal PWM berfungsi untuk mengatur kecepatan
perputaran motor.Arduino uno memiliki 6 kaki analog input, kristal osilator
dengan kecepatan jam 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah konektor listrik,
sebuah kaki header dari ICSP, dan sebuah tombol reset yang berfungsi untuk
mengulang program.
Kelebihan Arduino diantaranya adalah tidak perlu perangkat chip
programmer karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani
upload program dari komputer, Arduino sudah memiliki sarana komunikasi USB,
sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakannya. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino
dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap, dan Arduinomemiliki
modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino Misalnya
shield GPS, Ethernet, SD Card, dll. (Silvia dkk, 2014)

Gambar 2.6Arduino uno.


(sumber : Septiani, 2015)

Berikut beberapa spesifikasi dari Board Arduino uno.


Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino uno
No. Kategori Keterangan
1 Mikrokontroler Atmega328
8

2 Tegangan opersari 5 volt


3 Tegangan input 7-12volt
4 Batas tegangan input 6-20 Volt
5 Digital I/O Pin 14(6 pin PWM)
6 Analog Input Pins 8
7 Arus DC tiap pin I/O 40 mA
8 Arus DC untuk pin 3.3 50 mA
9 Memori Flash 32 KB
10 SRAM 2KB
11 EEPROM 1KB
12 Clock speed 16 MHz
Sumber: Datasheet Arduino uno

Tabel 2.1 merupakan spesifikasi Arduino uno, karakteristik ataupunspesifikasi


dari Arduino yang digunakan perlu untuk diketahui sebelumdiaplikasikan, karena
Arduino dapat bekerja jika dioperasikan sesuai dengan prosedur atau standar yang
telah ditetapkan oleh pabrik pembuat.

2.8 Program Arduino


Pemrograman ini juga disebut dengan IDE, atau Integrated Development
Environment, dengan kelebihan diantaranya mudah dalam penggunaan IDE-nya
karena kesederhanaannya, selain itu pemrograman Arduino menggunakan kabel
yang terhubung dengan port USB, karena banyak computer yang sekarang ini
tidak memiliki port serial, berbeda halnya dengan sistem minimum lainnya yang
membutuhkan downloader tersendiri untuk memasukkan program ke dalam mikro
9

Gambar 2.7 Tampilan Software Arduino IDE.


(Sumber: Dokumen pribadi, 2017).

Gambar 2.15 merupakan tampilan dari software Arduino dan terdapat


struktur program arduino.Bagian strukutur program Arduino ini meliputi kerangka
program, sintaks program, kontrol aliran program, dan operator.
a) Kerangka Program
Kerangka program Arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok.
Blok yang pertama adalah void setup()yang berisi kode program yang
hanyadijalankan sekali sesaat setelah Arduino dihidupkan atau di-reset, dan blok
kedua adalah void loop()yang berisi kode program yang dijalankan terus menerus
yang merupakan tempat untuk program utama.
b) Sintaks Program
Blok void setup(), void loop()maupun functionharus diberi tanda kurung
kurawal buka “{“ sebagai tanda awal program di blok itu dan kurung kurawal
tutup “}” sebagai tanda akhir program. Tanda kurung kurawal tersebut juga
digunakan pada blok kontrol program, seperti if, if-else, for-loop, while-loop, dan
do-whileloop.Untuk menandai akhir sebuah baris kode program digunakan tanda
titik koma “;”. Kurangnya tanda kurung kurawal buka dan kurawal tutup ataupun
10

titik koma akan menyebabkan compile error. Berikut ini adalah fungsi Arduino
IDE.
Tabel 2.2 Fungsi IDE Arduino
No Tombol Nama Fungsi
Menguji apakah ada kesalahan pada
program atau sketch. Apabila sketch
1 Verify sudah benar,maka akan dikompilasi.
Kompilasi adalah proses mengubah
kode program dalam kode mesin.
Mengirimkan kode mesin hasil
2 Upload kompilasi ke board Arduino.
Membuat sketch atau lembar kerja
3 New halaman baru.
Berfungsi untuk membuka halaman
4 Open kerja yang sudah ada.
Berfungsi untuk menyimpan
5 Save halaman kerja (sketch).

Serial Menampilkan data yang dikirm dan


6 Monitor diterima melalui komunikasi serial.
Sumber: DataSheet Arduino Uno
c) Kontrol Aliran Program
Kontrol aliran program ini meliputi instruksi-instruksi yang digunakan untuk
membuat percabangan dan perulangan. Instruksi percabangan diantaranya adalah
if, if-else, switch-case, break, continue, return, dan goto.Sedangkan instruksi
perulangan diantaranya adalah for-loop, while-loop, do-while-loop. Instruksi
ifdan if-elseakan menguji apakah kondisi tersebut dipenuhi atau tidak. Jika tidak
dipenuhi maka instruksi berikutnya akan dilompati, tetapi jika dipenuhi maka
instruksi tersebut akan dijalankan. Instruksi returndigunakan untuk menghentikan
proses sebuah blokFunctiondan kembali ke program utamanya, sambil membawa
hasil proses apabila blok Functiontersebut menghasilkan data. Instruksi gotosama
seperti instruksi breakyaitu digunakan untuk melompat keluar dari perulangan,
11

hanya bedanya lokasi lompatan gotobisa diatur dengan cara menempatkan


labelnya pada lokasi yang diinginkan (Wisesa, 2014).

2.9 Liquid Crystal Display (LCD)


LCD (liquid Crystal Display) merupakan suatu perangkat elektronika yang
telah terkonfigurasi dengan kristal cair dalam gelas plastik atau kaca sehingga
mampu memberikan tampilan berupa titik, garis, simbol, huruf, angka ataupun
gambar. LCD terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuk tampilannya, yaitu
Text-LCD dan Grapic-LCD. Berupa huruf atau angka, sedangkan bentuk tampilan
pada Graphic- LCD berupa titik, garis dan gambar Dalam LCD setiap karakter
ditampilkan dalam matriks 5x7 pixel.

Gambar 2.8LCD 2x16


(Sumber : Fitriandi dkk, 2016)
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan Jurusan
Teknik Politeknik Negeri Jember.Waktu pelaksanaan penelitian ini di mulai bulan
September 2017 sampai Desember 2017.

3.2 Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang di perlukan dalam perancangan ini adalah
sebagaiberikut:
1. Alat yang digunakan sebagai berikut
Solarimeter, voltmeter, Tang ampere, Obeng(+/-), Tangkombinasi, Tang
potong, Soder Timah, Sedot timah, Multi meter, Stopwacth, KWh meter.
2. Bahan yang digunakan sebagai berikut
a. Arduino uno
b. Lux meter
c. Charger baterai
d. Baterai YUASA 12 VOLT 12 Ah 3 buah.
e. InverterSUOER DC 12V to AC 220V 500W
f. Kabel NYA 1,5 mm
g. Terminal kabel
h. Lampu 14 watt 3 buah, 10 watt 3 buah, dan 7 watt (total beban 79 watt)

12
13

3.3 Metode Penelitian


Kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut:

Mulai

Studi
Literatur

Perancangan Alat dan


Error
Pemograman Arduino

Pembuatan Sistem Kendali


sumber tegangan

Tidak
Pengujian

Berhasil

Analisis Data dan Pembahasan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Kegiatan Penelitian.


14

3.4 Perancangan Alat


Perancangan alat sitem pengendali jaringan listrik PLN dengan jaringan
listrik INVERTER adalah sebagai berikut.

PLN
Sensor
LDR

Lux
Modul
Meter Arduino Relay

AKI Relay Inverter Beban

Voltmeter Sensor
Amperemeter Tegangan

Gambar 3.2 Skema Perancangan Alat Sistem Kendali Jaringan Listrik PLNdengan
Inverter

Skema diatas merupakan instalalasi keseluran dari kegiatan penelitian


ini.Dalam perancangan alat ini hanya merancang sistem kendali kendali sumber
tegangan berbasis Arduino serta pemanfaatan sensor cahaya (LDR) sebagai
pengaktifan beban.Fungsi dari sistem kendali ini sebagai kontrol otomatis untuk
pengalihan sumber listrik dari inverter ke beban atau sebaliknya dari jaringan
listrik PLN ke beban.Pengukuran iradiasi cahaya matahari dilakuan sebelum dan
sesudah sensor cahaya memberi sinyal ke arduino uno.
Arduino pada alat ini berfungsi sebagai otak dari system yang nantinya akan
memberi perintah ke modul relay. Arduino juga terhubung dengan sensor cahaya
(LDR) dan sensor tegangan, fungsi dari sensor cahaya (LDR) ini sebagai pemicu
beban pada malam hari ketika sensor cahaya tidak terkena cahaya dan memberi
sinyal kepada arduino kemudian arduino memberi perintah kepada modul relay
15

untuk pengaktifan jaringan listrik dari inverter sebagai sumber beban. Dalam
sistem ini sensor tegangan bertugas sebagai indikator adanya tegangan pada
keluaran inverter kemudian sensor tegangan memberikan sinyal ke arduino uno
dan memberi waktu tunda 5 detik untuk suplay tegangan dari inverter ke beban
melalui relay.
Inveter berfungsi untuk merubah tegangan DC menjadi tegangan AC yang
kemudian disalurkan kebeban melewati modul relay. Penggunaan energi listrik
dari inverter ini berdampak pada menurunya kapasitas baterai yang dapat diamati
dengan menurunnya tegangan baterai. Maka pada saat energi baterai menurun
hingga tegangan minimal kerja inverter dan inverter tidak mengeluarkan tegangan
, sensor tegangan mengirim sinyal ke Arduino yang kemudian memberi perintah
ke modul relay untuk pengalihan sumber energi listrik yaitu dari jaringan listrik
inverter ke jaringan listrik PLN.
Dalam sistem kendali sumber tegangan ini terdapat dua pilihan kondisi yaitu
manual dan otomatis. Dalam kondisi manual pengguna dapat memilih jaringan
listrik dari inverteratau listrik dari PLN yangakan digunakan beban. Pengaktifan
kondisi manual ke otomatis pengguna dapat menekan tombol On yang terdapat
pada sistem kendali tegangan kemudian sistem jaringan listrik inverter dan listrik
PLN dapat menyuplai listrik untuk beban secara otomatis.

3.4.1 Perancangan Diagram Wiring Sensor Pada Arduino


Pemograman arduino dilakukan untuk membuat fungsi arduino sebagai
pengolah data dan pemberi perintah ke modul relay. Arduino juga terpasang
sensor cahaya (LDR) dan sensor tegangan.Fungsi dari sensor cahaya adalah untuk
pengaktifan sumber energi listrik dari jaringan inverter ketika malam hari pada
saat sensor tidak terkena cahaya. Kemudian fungsi dari sensor tegangan adalah
untuk mendeteksi tegangan output inverter, ketika sensor tegangan tidak membaca
adanya tegangan keluar dari inverter maka sensor tegangan akan memberikan
sinyal ke arduino kemudian arduino memberi perintah pada relay untuk
mengalihkan sumber energi listrik dari inverter ke jaringan PLN dengan delay
selama 5 detik.
16

2
5

3
1

Gambar 3.3 Diagram wiring sensor tegangan dan sensor cahaya(software proteus)
Keterangan:

1. Arduino uno.
2. Sensor tegangan.
3. Sensor Cahaya.
4. LCD 2x16.
5. Modul Relay.

Berdasarkan gambar 3.3 diatas terdapat 5 blok komponen dengan masing


masing fungsi sebagai berikut :

1. Blok 1 adalah arduino uno yang berfungsi sebagai pengolah data dari
sensor untuk memberi perintah ke relay dan memberi informasi jaringan
yang digunakan melalui LCD..
2. Blok 2 adalah sensor tegangan yang berfungsi sebagai pembaca tegangan
output dari inverter, ketika inverter mengeluarkan tegangan maka sensor
17

tegangan akan mengirim sinyal ke arduino kemudian arduino akan


memberi perintah ke relay dengan delay selama 5 detik.
3. Blok 3 adalah sensor cahaya berfungsi sebagai pemberi sinyal ke arduino
uno ketika hari sudah gelap untuk pengalihan sumber daya dari PLN ke
INVERTER.
4. Blok 4 adalah LCD 16x2 yang berfungsi sebagai display untuk
memberikan informasi jaringan listrik yang digunakan.
5. Blok 5 adalah modul relay yang berfungsi sebagai penerima perintah atau
saklar dari arduino untuk pengalihan jaringan listrik inverter dan jaringan
PLN.

3.4.2 Pemograman Arduino UNO


Pemograman arduino menggunakan software yang bernama arduinoIDE.

Gambar 3.4 Program Arduino uno

Gamber 3.4 merupakanlibrary dari arduino, dimana berisi tahap


pemrograman dan kalibrasi sensor tegangan. Tujuan dari kalibrasi ini adalah
untuk menyamakan tegangan dari tegangan keluaran inverter dengan tegangan
yang terbaca oleh sensor.
18

Gambar 3.5 Program arduino.

Gambar 3.5merupakan kalibrasi dan pengenalan dari sensor cahaya dengan


tujuan menentukan intensitas cahaya yang dapat terbaca oleh sensor ketika masuk
waktu petang. Library tersebut juga berisi program untuk display LCD.

Gambar 3.6 Program Arduino.


19

Gambar 3.6 berisis tentang program dari sensor tegangan. Sensor tegangan
pada program tersebut di sett tegangan 220 dengan kondisi 1 dan jika kurang dari
110 maka akan berada pada kondisi 0.

3.4.3 Perancangan Diagram Wiring Modul Relay.


Modul ini bekerja ketika mendapat perintah dari arduino, modul ini
terhubung dengan jaringan listrik INVERTER dan jaringan listrik PLN yang akan
digunakan beban. Modul ini dapat bekerja otomatis atau manual sesuai perintah
pengguna.

AC

Inverter

1 Beban
Beban 3

Gambar 3.7 Diagram wiring modul relay.


Keterangan :

1. Saklar keadaan otomatis atau manual.


2. Saklar pengalih manual sumber tegangan.
3. Saklar on inverter.
20

3.5 Pengujian Alat


Pengujian alat ini dilakukan untuk menguji kinerja rangkaian atau alat
yangtelah dibuat.Pengujian ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah alat tersebut
berjalan dengan baik atau tidak.

3.5.1 Pengujian Arduino UNO


Pengujian Arduino UNO dilakukan dengan cara disuplai tegangan dariaki
yang telah dipasang regulator 5VDC. Arduino kemudian di uji dengan
memberikan tegangan 220 volt, kemudian sensor tegangan akan memberikan
sinyal ke arudino selanjutnya arduino memberi perintah ke relay untuk pengalihan
sumber tegangan dari PLN ke inverter dengan delay yang telah ditentukan. Pada
saat pengujian sensor tegangan dan program bekerja sesui dengan yang di
inginkan maka sensor tegangan bekerja dengan baik. Kemudian pengujian
dilanjutkan dengan memberi sinar pada sensor cahaya. Saat sensor cahaya diberi
sinar dan lcd menampilkan kata PLN dan sensor cahaya tidak diberi sinar dan lcd
menampilkan kata sel surya dan relay mengalihkan sumber tegangan dari PLN ke
Inverter maka sensor cahaya bekerja dengan baik.

3.5.2 Pengujian Sistem Kendali Sumber Tegangan


Pengujian ini dilakukan dengan menggabungkan semua rangkaian
menjadisatu.Rangkaian tersebut dirangkai pada jaringan listrik PLN dan
Inverter.Tujuan melakukan pengujian ini untuk mengetahui kinerja sistem
Kendali sumber tegangan, apakah bekerja sesuai perencanaan atau tidak.Dalam
pengujian arduinodiharapkan bekerja sesuai dengan tegangan yang telah di
tentukansebelumnya. Jika arduinobekerja dengan baik atau sesuai dengan data
yang diterima oleh sensor yang telah di tentukandan modul relay dapat merespon
sesuai dengan perencanaan maka keseluruhan sistem bekerja dengan baik.
21

3.6 Parameter Pengujian


Pada proses pengujian alat ini terdapat parameter- parameter terukur
antaralain:
a. Tegangan masuk saat mengisi baterai hingga penuh dengan interval 1 jam.
b. Arus masuk saat mengisi baterai hingga penuh dengan interval 1 jam.
c. Tegangan keluar baterai saat digunakan beban hingga dalam keadaan
kosong dengan interval 1 jam.
d. Arus keluar baterai saat digunakan beban hingga dalam keadaan kosong
dengan interval 1 jam.
e. Nilai yang terbaca oleh lux meter dan tegangan yang keluar dari sensor
saat sore hari.

3.7 Analisis Data


Analisa data yang dilakukan dalam hasil pengujian ini akan
dikumpulkanyang dimana akan diolah menjadi data yang valid sehingga dapat
disajikan serta dianalisis seberapa besar tingkat perbedaanya. Analisa ini
menggunakan analisa data deskriptif yang hanya menampilkan data kelompok
serta menarik kesimpulan dari data-data yang terkumpul.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Prototype Alat Kendali Sumber Tegangan (Relay) Pada Jaringan listrik
PLN Dan Inverter Secara Otomatis Atau Manual.
Perancangan alat ini menggunakan sistem kendali relay dengan
menggunakan chip kontrol Arduino Uno serta sensor cahaya (LDR) dan sensor
tegangan yang berfungsi untuk medeteksi waktu siang dan malam dan untuk
mendeteksi terjadinya penurunan kapasitas baterai. Perancangan alat ini meliputi
instalasi alat dan pemograman alat sebagai berikut:
4.1.1 Instalasi Alat
Sistem kombinasi inverter dengan jaringan listrik PLN secara otomatis
menggunkan modul relay sebagai pengalih tegangan sumber ke beban yang
digunakan. Perancangan alat tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 : Modul relay


Kemudian setelah terpasang dengan benar tahap selanjutnya
menghubungkan kabel pada pin terminal ke Arduino Uno dan memberi tegangan
kerja pada modul relay sebesar 12V.

22
23

Gambar 4.2 Pemasangan pin modul relay dengan arduino.


Tahap selanjutnya adalah merangkai sensor cahaya (LDR) dan sensor
tegangan. Sensor cahaya (LDR) memiliki 2 kaki, untuk merangkai sensor cahaya
memerlukan 1 resistor yang bernilai 10K ohm yang berfungsi sebagai pembagi
tegangan.

Gambar 4.3 Pemasangan Sensor LDR pada pin Arduino UNO


Sedangkan sensor tegangan memiliki 3 pin yaitu ground, Vcc dan S.
Sensor tegangan di alat ini difungsikan sebagai pendeteksi tegangan keluaran
24

dariinverter, yang mana jika inveter tidak mengeluarkan tegangan maka relay
akan mengalihkan sumber beban ke PLN.

Gambar 4.4 Pemasangan Sensor Tegangan pada pin Arduino UNO


Selanjutnya adalah pemasangan saklar kendali keadaan otomatis atau manual
dan pemasangan saklar pengalih manual sumber tegangan dari PLN atau inverter.

Gambar 4.5 Saklar kendali otomatis manual dan pengalih sumber tegangan
manual.
25

Berikut ini adalah rangkaian keseluruhan modul relay beserta mikrokontrol


arduino uno yang sudah di rakit sedemikian rupa.

Gambar 4.6 Rangkaian keseluruhan modul relay kendali sumber tegangan

4.2 Pemrograman Arduino UNO Dengan Menggunakan Software Arduino


IDE
Arduino IDE adalah software yang digunakan khusus untuk memrogram
cip atau board arduino.Halaman pemrograman arduino IDE menggunakan bahasa
C yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.Pemrograman tersebut mempunyai
fungsi supaya arduino dapat bekerja sesuai keinginan pengguna. Berikut adalah
contoh halaman pemrograman Arduino UNO sebagai pengendali relay dengan
pemanfaatan sensor cahaya dan sensor tegangan.
26

Gambar 4.7 Pengenalan pin out dan pin in pada arduino


Pengenalan pin pada program arduino berfungsi untuk membuat pin mana
saja yang digunakan untuk input dan output.

Gambar 4.8 Kalibrasi sensor tegangan.


Fungsi dari kalibrasi ini adalah menyamakan atau mencocokan nilai yang
terbaca oleh sensor dengan teganngan yang diukur.
27

Gambar 4.9 Pemrograman sensor cahaya


Pemrograman sensor cahaya mempunyai fungsi supaya sensor cahaya
memberi input kondisi 1 pada saat malam hari dan memberi input kondisi 0 pada
saat malam hari.

Gambar 4.10 pemrograman perintah kendali relay


28

Pemrograman perintah kendali relay berfungsi untuk memberi output kondisi


1 pada saat sensor cahaya tidak terkena cahaya atau masuk waktu petang dan
memberi output kondisi 0 pada saat sensor tegangan tidak membaca tegangan
output dari inverter dan memberi output kondisi 0 pada saat sensor cahaya terkena
cahaya atau masuk waktu pagi.

4.3 Hasil Monitoring Penggunaan Baterai.


Penggunaan baterai menggunakan inverter dengan beban lampu 14 watt 3
buah , 10 watt 3 buah, dan 7 watt dengan total beban 79 watt.
No Arus (A) Tegangan (V) Waktu interval (menit)
1 7,3 12,8 0
2 7,27 12 30
3 7 12 60
4 7,1 12 90
5 7,3 11,6 120
6 7,2 11,5 150
7 7,3 11,2 180
8 7,1 11 210
9 7 10,8 240
10 7 10,5 270

Tabel 4.1 Data hasil penggunaan Baterai.

Berikut ini adalah grafik penggunaan arus baterai selama 300 menit dengan
beban total 79 watt.
29

arus
10
9
8
7
6
5
4 arus
3
2
1
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Gambar grafik 4.1 arus penggunaan baterai selama 300 menit.

Berikut ini adalah grafik penggunaan tegangan baterai selama 300 ment
dengan beban total 79 watt.

Tegangan
24
22
20
18
16
14
12
10 Tegangan
8
6
4
2
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Gambar grafik 4.2 tegangan penggunaan baterai selama 300 menit

4.3.1 Tegangan dan arus baterai saat menggunakan beban total 28 watt yaitu
lampu 14 watt dua buah.
Saat mengguanakan lampu 14 watt dua buah,arus baterai dan tegangan
sebelum inverter terbaca 2,5 Amper dengan tegangan 10,5 Volt.
30

4.4 Monitoring Arus Dan Tegangan Pengisian Baterai.


Pengisian baterai dilakukan pada saat kondisi baterai dari kosong (10,05Volt)
hingga penuh(13,10 Volt). Spesifikasi baterai yang diisi adalah 12 volt 12 Ah
dengan jumlah 3 buah dihubungkan secara parallel. Pengisian baterai
menggunakan alat pengisi baterai(charger) dengan spesifikasi tegangan 13,8 volt
dan arus 6,5 Amper.
Berikut adalah hasil monitoring baterai setiap 30 menit hingga penuh.
Waktu(s) Tegangan Arus
1 0 10,05 5,4
2 30 10,21 5,7
3 60 10,53 5,3
4 90 11,01 5,5
5 120 11,31 5,4
6 150 11,72 5,4
7 180 11,96 5,6
8 210 12,16 5,7
9 240 12,28 5,5
10 270 12,43 5,4
11 300 13,10 5,5
Tabel 4.2 Data hasil pengisian baterai
31

Tegangan
14

12

10

6 Tegangan

0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Grafik 4.3 Tegangan pengisian baterai selama 300 menit.

Dari tabel diatas dapat diketahi rata-rata pengisian baterai setiap 30 menit
adalah sebesar 0,30 Volt.

Berikut adalah grafik dari arus pengisian baterai setiap 30 menit.

Arus
7
6.5
6
5.5
5
Arus
4.5
4
3.5
3
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Grafik 4.4 Arus saat pengisian baterai


32

Dari tabel diatas dapat diketahui arus pada saat pengisian baterai, arus
tertinggi pada pengisian 30 menit pertama dan pada 210 menit sebesar 5,7 Amper.

4.5 Perbandingan Radiasi Matahari Dengan Nilai Yang Terbaca Sensor


Cahaya.
Pengukuran radiasi matahari dilakukan pada pukul 16.00 WIB dengan
menggunakan Solar Power Meter, sedangkan untuk mengetahui nilai yang terbaca
oleh sensor cahaya menggunakan AVO meter. Pengukuran radiasi matahari
bertujuan untuk mengetahui nilai yang terbaca oleh sensor cahaya pada saat
sensor cahaya memberi sinyal pada arduino uno untuk memberi perintah modul
relay agar
mengalihkan sumber tegangan dari PLN ke Inverter
Berikut adalah tabel perbandingan radiasi matahari dengan nilai yang terbaca
oleh sensor cahaya.

No Waktu(s) Radiasi (W/m2) Tegangan


1 0 5,9 4,2
2 30 2 0,6
3 60 0,3 0,1

Tabel 4.3 Nilai yang terbaca solar power meter dan sensor tegangan

Pada tabel diatas dapat dilihat pada waktu jam 16.00 WIB radiasi terbaca 5,9
dan tegangan pada sensor cahaya terbaca 4,2 volt. Sampai sensor cahaya memberi
sinyal ke arduino uno untuk mengalihkan sumber tegangan, radiasi sinar matahari
terbaca 0,3 W/m2 dan tegangan pada sensor cahaya terbaca 0,1 volt.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan alat dan pengambilan data hasil pengamatan
dapat disimpulkan
1. Perancangan prototape alat kendali (relay) menggunakana sensor cahaya
(LDR) dan sensor tegangan berbasis arduino uno dapat bekerja secara
otomatis dan manual sesuai dengan perintah pengguna dan dapat
mengalihkan sumber tegangan sesuai perintah sensor, ketika sensor
tegangan tidak membaca output tegangan dari inverter maka sumber
tegangan beralih dari inverter ke PLN dengan modul relay, kemudian
ketika sensor tidak terkena cahaya maka sumber tegangan beralih dari
PLN ke inverter, dan ketika sensor tegangan masih membaca tegangan
hingga sensor cahaya terkena cahaya matahari maka sumber tegangan
beralih dari inverter ke PLN dengan modul relay.
2. Baterai dengan kapasitas 12 volt dan arus sebesar 12 Ah sebanyak 3 buah
disusun parallel dapat digunakan untuk menyalakan lampu berdaya 79
watt (14 watt 3 buah, 10 watt 3 buah, dan7 watt) selama kurang lebih 5
jam.
5.2 Saran
1. Perlu penggantian relay dengan kemampuan yang lebih besar untuk
menjaga agar tidak terjadi panas pada plat relay.
2. Perlu penambahan program pada LCD 16x2 sebagai informasi tegangan,
arus dan daya yang digunakan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiah. Muhammad. 2006. Prosedur Perancangan Sistem Pembangkit Listrik


Tenaga Surya Untuk Perumahan (Solar Home System)Jurnal SMARTek,
Vol. 4, No.3, Agustus 2006: 176 – 182.
Fachri. MR dkk. 2015. Pemantauan Parameter Panel Surya Berbasis Arduino
secara Real Time. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 4, Agustus
2015, hal. 123-128
Hakim.MF. 2017. Perancangan Rooftop Off Grid Solar Panel Pada Rumah
Tinggal Sebagai Alternatif Sumber Energi Listrik. Jurnal Dinamika
DotCom , Vol. 8 No. 1 Januari 2017.
Kurniawan.E dkk.2013. Sistem Penerangan Rumah Otomatis Dengan Sensor
Cahaya Berbasis Mikrokontroler.Jurnal Coding Sistem Komputer
Universitas Tanjungpura.Vol. 1, No. 2, 2013, hal.1-10.
Naibaho.YM.2016.Pengaruh Sudut Kemiringan Panel Surya Tipe
Monocrystalline Terhadap Efisiensi Daya Keluaran Panel Surya.
Skripsi.Medan : Universitas Sumatra Utara .
PT.PLN Persero. 2014. Statistik PLN.
Putri.SI dkk.2014. Rancang Bangun dan Optimasi Panel Surya Berpenjejak
dengan Logika Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Arduino.Jurnal EECCIS
Vol. 8, No. 1, Juni 2014.
Ramadhan.SG.Rangkuti. CH. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di
Atap Gedung Harry Hartanto Universitas Trisakti. Makalah Seminar
Nasional Cendekiawan 2016.ISSN (E) : 2540-7589. ISSN (P) : 2460-
8696.
Syam. R. 2013. Dasar-dasar Teknik Sensor.Seri Buku Ajar.Makasar. Fakultas
Teknik. Universitas Hasanudin.
Septiani.AD. 2015. Pernacangan Alat Pemantau Kondisi Kesehatan Manusia.
Skripsi. Semarang, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

34
35

Silvia. AF dkk.2014.Rancang Bangun Akses Kontrol Pintu Gerbang Berbasis


Arduino Dan Android.Jurnal Electrans, Vol. 13, No. 1, Maret 2014.
Supriyadi, Agus S. 2016. Kombinasi jaringan listrik pln dengan solar Home
system 100 wp menggunakan magnetic Kontaktor dan relay.
Skripsi.Jember.Fakultas teknik, Politeknik Negeri Jember.
Wisesa. T. 2014. Perancangan Pengatu Ran Kecepatan Motor Induksi Satu Fasa
Dengan Pwm Menggunakan Pengendali Pid Berbasis
Arduino.Skripsi.Bengkulu. Universitas Bengkulu.
Wiryadinata.R dkk.Aplikasi Sendor LDR Sebagai Pendeteksi Warna Berbasis
Mikrokontroler.Jurnal Sistem Komputer, Vol. 4, No. 1, Mei 2014.
36

LAMPIRAN
37
38

Anda mungkin juga menyukai