Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI MEMISAHKAN DAN

MENGIDENTIFIKASI KATION GOLONGAN III

NAMA : IMALA TUNIL KHAIRA LUBIS


NIM : 4141131021
KELAS : KIMIA DIK A 2104
KELOMPOK : ENAM (VI)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Mn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+, Al3+, Cr3+, Zn2+

HCl, didihkan,NH4+, 6M
NH3 3)6]2+, Al(OH)3, Cr(OH)3, [Zn(NH3)]2+
Mn2+, Fe(OH)2, Fe(OH)3, [Co(NH3)6]2+, [Ni(NH

CH3C(S)NH3, panaskan

Larutan untuk analisis golongan


MnS, FeS, Fe2S3, CoS, NiS, Al(OH3), Cr(OH)3,
ZnS
12 M HCl
Mn2+, Fe3+, CoS, NiS, Al3+, Cr3+,

15M HNO3

S Mn2+, Fe3+, Co2+, Ni2+, Al3+, Cr3+, Zn2+


(buang) 6M NaOH , 3% H2O2, didihkan

Mn(OH)2, Fe(OH)3, Co(OH)2, [Al(OH)3]--, CrO42-, [Zn)(OH4)]2-


Ni(OH+)2 6M HCl
15M HNO3, H2O2
Mn2+, Fe3+, Co2+, Ni2+ Al , Cr2O72-, Zn2+
3+

6M NH3

MnO2 Fe3+, Co2+, Ni2+


Al(OH) CrO42-, [Zn(NH3)4]2+
6M HNO3 0,1 M, NaNO2
6M NH3 berlebih
Auminon
3+
Mn2+ Al 4M CH3COONa Ba(CH3COO)2
4M CH3COOH
NaBiO3 HNO2 Fe(OH) [Co(NH3)6]2+, [Ni(NH3)6]2+
Larutan di bagi 3 Kristal merah

NaBiO MnO4- KNO2 HCl, NaF, BaCrO4


K3[Co(NO2)6] amyl-OH,
3 HNO3, Amyl-OH
2+ NH4CNS CH3COOH
Pertanda adanya Mn
Fe3+ Fe 3+ HDMG CrO5
[Co(CNS)4]2
K4[Fe(CN)6] KCNS [Zn(NH3)4]2+
Pertanda adanya Pertanda adanya
K[Fe(CN)6] Fe[CNS]2+ 2+
[Ni(DMG)2 CH3C(S)NH2
Co Cr3+
Pertanda adanya Ni2+ ZnS
Pertanda adanya Fe2+
HCl

( Gambar Skema Analisis Pemisahan Kation Golongan III ) Zn2+


Pertanda adanya Zn2+
1. Pemisahan dan identifikasi ion mangan (II) (Mn2+)
Beberapa reaksi penting dalam pemisahan ion mangan adalah sebagai berikut :
 Penambahan H2S dari tioasetamida terbentuk endapan MnS berwarna merah jambu
sedangkan degan NH3 dalam suasana buffer NH4+ tidak bereaksi.
Mn2+ + NH3 + NH4+ tidak bereaksi
Mn2+ + S2- MnS (s) (merah jambu)
Menghasilkan warna hitam jika direaksikan H2O2
Mn(OH)2(s) + H2O2 + 2H+ 3MnO2(s)( hitam) + 2H2O + O2
 Reaksi konfirmasi Mn2+ yaitu dengan direaksikan dengan NiBiO3 dalam suasan asam
menghasilkan Senyawa MnO4- berwarna ungu.
HNO3
Mn2+ + 14 H+ + NaBiO3(s) 2MnO4- + 5 Bi3+ + 7H2O + 5Na+
2. Pemisahan dan identifikasi ion Besi (II) atau Besi (III) (Fe2+/Fe3+)
Beberapa reaksi penting dalam pemidahan ion besi sebagai berikut :
 Ion Fe2+ dan Fe3+ dengan OH- dalam suasana buffer NH4+ membentuk endapan Fe(OH)2 dan
Fe(OH)3.
 Penambahan H2S yang berasal dari tioasetamida membentuk endapan FeS atau Fe 2S3
berwarna hitam.
2Fe(OH)3(S) + 3S2 - Fe2S3(S)hitam + 2OH-
 Reaksi Oksidasi dihasilkan Fe3+ yang akan digunakan untuk test konfirmasi
 Reaksi konfirmasi dengan K3Fe(CN)6 dan KCNS menghasilkan warna merah darah.
Fe3+ + CNS- [Fe(CNS)]2+(merah darah)

3. Pemisahan dan identifikasi ion Cobalt (II) (Co2+)


 Co2+ dengan OH- dalam suasana larutan buffer NH4+ akan membentuk Co(OH)2 berwarna
biru sampai merah.
 Penambahan NH3 berlebih akan menghasilkan kompleks [Co(NH3)6]2+.
 Penambahan H2S dari tioasetamida membentuk endapan CoS berwarna hitam.
 Endapan CoS dilarutkan lagi melalui reaksi oksidasi senyawa sulfida menjadi belerang.
 Reaksi oksidasi dengan melalui H2O2 akan menghasilkan Co(OH)3 berwarna hitam.
 Reaksi reduksi dihasilkan kembali Co2+ yang digunakan dalam reaksi kofirmasi.
 Reaksi konfirmasi dengan menggunakan menggunakan senyawa KCNS dan KNO2
memberikan warna spesifik yaitu kuning.
Co2+ + 4CNS [Co(CNS)4]2- (biru-hijau)
2Co2+ + KNO2 + 2H+ K3[Co(NO2)6](s) kuning + NO(g) + 4K+ + H2O

4. Pemisahan dan identifikasi Nikel(II) (Ni2+)

 Ni2+ dengan OH- dalam suasana buffer NH4+ menghasilkan endapan Ni(OH)2 berwarna

hijau.

 Penambahan NH3 berlebih menghasilkan kompleks [Ni(NH3)6]2+.

 Penambahan senyawa sulfida dari tioasetamida menghasilkan endapan NiS berwarna

hitam.

 Endapan NiS dilarutkan melalui reaksi oksidasi senyawa sulfida menjadi belerang.

 Dengan basa dihasilkan Ni(OH)2 yang akan digunakan dalam reaksi konfirmasi.

 Reaksi konfirmasi dengan asam dimetil glikoksin (HDMG) yang memberikan warna

spesifik yaitu berwarna merah.

Ni2+ + 2HDMG + CH3COO- Ni(DMG)2(merah) + CH3COOH

5. Pemisahan dan identifikasi Aluminium (III) (Al3+)

 Penambahan 6M NaOH berlebih dan 3% H2O2 menghasilkan senyawa kompleks

[Al(OH)4]-.

 Penambahan 6M NH3 akan menghasilkan endapan putih Al(OH)3.

 Di larutkan dalam asam Al(OH)3 berubah menjadi Al3+ .

 Dengan basa berlebih dihasilkan senyawa kompleks [Al(OH)4]-.


 Reaksi konfirmasi dengan asam aluminon, yaitu garam amonium dari asam

auritrikarboksilat memberikan endapan yang berwarna merah dengan aluminium.

6. Pemisahan dan identifikasi Krom(II) (Cr3+)

 Penambahan 6M NaOH, 3% H2O2 menghasilkan endapan Cr(OH)3 berwarna hijau.

 Cr(OH)3 dilarutkan dalam asam menghasilkan ion Cr3+.

 Cr(OH)3 dengan basa berlebih menghasilkan [Cr(OH)4]-.

 Penambahan H2O2 dihasilkan CrO42- yang akan berubah menjadi Cr2O72- dalam suasana

asam.

 Reaksi konfirmasi dengan ion barium menghasilkan endapan barium kromat berwarna

kuning.

CrO42- + Ba2+ BaCrO4(s) kuning

BaCrO4(s)kuning + 2H+ Ba2+ + Cr2O72-(oranye) + H2O

7. Pemisahan dan identifikasi Seng(II) (Zn2+)

 Penambahan larutan NH3 terhadap ion Zn2+ menghasilkan senyawa kompleks [Zn(NH3)4]2+.

 Penambahan senyawa sulfida menghasilkan endapan ZnS berwarna putih.

 ZnS larut di dalam asam yang digunakan dalam reaksi konfirmasi.

 Reaksi konfirmasi dengan penambahan OH- berlebih menghasilkan kompleks dan

penambahan sulfida menghasilkan endapan putih.

Zn2+ + 4OH- [Zn(OH)4]-

[Zn(NH3)4]2+ + S2- ZnS(s)putih + 4NH3

Anda mungkin juga menyukai