Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKRIBIOLOGI

PENGENALAN ALAT & STERILISASI ALAT

DISUSUN OLEH:

LESTARI (2019E1C024)

UNIVERSITAS MUHAMMADiYAH MATARAM

FAKULTAS ILMU KESEHATAN(FIK)

PROGRAM STUDI S1-FARMASI

2020
ACARA I

PENGENALAN ALAT & STERILISASI

A. TUJUAN:
Mampu mengenal bermacam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada
praktikum mikrobiologi.

B. DASAR TEORI
Antony Van Leeuwenhoek (1632- 1732) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya dunia microorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya (Dwidjoseputro, 2005).
Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),
autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan
petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose (Selian, dkk., 2013)
Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode cawan.
Metode hitungan cawan palig banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba
pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium plate count agar
(PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).

C. ALAT DAN FUNGSINYA:


1. Beberapa alat yang perlu diketahui fungsinya adalah sebagai berikut:
 Jarum ose/loop/sengkelit digunakan untuk menanam mikroba dengan cara
goresan/streak.
 Batang bengkok/spreader/batang Drigalsky digunakan untuk menanam mikroba
dengan cara sebar/pulasan/spread.
 Jarum enten digunakan untuk mengambil mikroba berupa biakan jamur/fungi.
 Jarum inokulasi/needle digunakan untuk menanam mikroba dengan cara tusukan.
 Microbiological Safety Cabinet (MSC) adalah ruang/lemari tempat menanam
mikroba.
 Autoklaf digunakan untuk sterilisasi alat/bahan/media tertentu dengan menggunakan
uap panas bertekanan (moist heat).
 Colony counter untuk menghitung jumlah koloni mikroba dan mungkin ukurannya.
 Mikroskop digunakan untuk pemeriksaan suatu sediaan secara mikroskopis.
 Inkubator digunakan untuk inkubasi media yang telah ditanami mikroba dan untuk
menyimpan bahan pemeriksaan di mana mikroba yang terkandung akan mati bila
disimpan dalam lemari es.
 Lemari pendingin/refrigerator digunakan untuk menyimpan media steril yang siap
pakai agar isi dan mutu media tersebut tidak berubah, menyimpan untuk sementara
waktu bahan/spesimen yang belum sempat diperiksa agar tidak mengalami perubahan
dan menyimpan cakram antibiotik/antibiotic disk yang belum dipakai agar tidak
mengalami perubahan.
2. Alat-alat lain yang perlu diketahui di laboratorium mikrobiologi: mikropipet,
pelobang sumuran, haemositometer, cawan petri, lampu bunsen, kaca obyek, kaca
obyek cekung, oven, shaker incubator, shakerresiprok, vortex, glass pin, kaca
penutup, pinset, gelas arloji, disk blank, disk antibiotik, filter bakteri, tabung Durham.
3. Sterilisasi alat dan bahan praktikum dengan tujuan agar mahasiswa mampu
memahami tahapan-tahapan dalam proses sterilisasi.
Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses mematikan semua organisme yang
terdapat pada suatu benda atau alat.
Ada 3 (tiga) cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi, yaitu:
1. Penggunaan panas, meliputi 2 cara diantaranya:
a. Sterilisasi panas lembab (sistem basah) yaitu bila panas yang digunakan
bersamaan dengan uap air
b. Sterilisasi panas kering (sistem kering) yaitu bila panas yang digunakan tanpa
kelembaban
2. Penggunaan bahan kimia yaitu sterilisasi kimia yang dilakukan dengan
menggunakan gas atau radiasi
3. Penggunaan penyaringan atau sterilisasi yaitu filtrasi yang menggunakan
kertas saring ”Whatman”

Pemilihan metode sterilisasi didasari pada sifat bahan yang akan disterilkan.
Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi
ialah menggunakan panas. Alat yamg digunakan untuk sterilisasi basah berupa
autoklaf (suhu 1210C, selama 15 menit). Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan
cara ini, diantaranya: medium biakan, medium tercemar dan bahanbahan dari karet.
Namun beberapa medium akan rusak bila dipanaskan sampai suhu 1210C, sehingga
suhu yang digunakan lebih rendah, misal pada kaldu fermentasi tertentu, gelatin
nutrien dan susu litmus. Sterilisasi panas kering kurang efisien dibandingkan
sterilisasi panas lembab, sebab perlu suhu yang tinggi dan waktu yang lebih lama,
suhu yang digunakan 160 0C-175 0C, selama 90 menit. Metode ini dapat diterapkan
pada apa saja yang tidak rusak, menyala, hangus atau menguap pada suhu setinggi itu
(160 0C-175 0C). Alat-alat yang disterilkan dengan cara ini berupa pecah belah,
seperti: pipet, tabung reaksi, cawan Petri dari kaca, botol sampel, spait dan bahan-
bahan yang tidak tembus uap, seperti: gliserin, minyak, vaselin dan bahanbahan
berupa serbuk. Alat dan bahan yang disterilkan harus dibungkus, disumbat atau
ditempatkan dalam tempat tertentu untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan
dari oven/autoklaf.

D. CARA KERJA
 Jarum Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada
yang berbentuk lurus dan ada pula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan
atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan
kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia
kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
 Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi
yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur
mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang
tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali
hingga ribuan kali. Mikroskop memiliki prinsip kerja yakni dengan
memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di
lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak,
nyata dan di perbesar oleh mata pengamat.
 Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.
Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari
segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Cara menggunakannya
yaitu dengan memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang
akan disterilkan ke dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian
memanaskannya diatas api.
 Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan
suhu 121oC (250o F). prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air
panas bertekanan untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba
yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau
percobaan.
 Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis
dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur
alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa
sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh
aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan
tidak keluar dari laminar air flow.
 Coloni counter berfungsi untuk menghitung koloni mikrobia dalam kulit. Cara
menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya yang
berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung
pada posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk
sambil melihat jumlah pada layar hitung. Fungsi dari alat ini adalah untuk
menghitung jumlah koloni dari bakteri.
 Kulkas/ lemari pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk
menyimpan bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan.
Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang
diinginkan
 Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan dan mencairkan media yang
padat. pH indikator universal Oven Autoklaf Coloni Counter Laminar Air
Flow prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini
kebenda yang akan di uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang
menyatakan nilai atau tingkatan pH-nya
 Alat-alat gelas seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media
pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga
dapat dapat diisi dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu
memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus
berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-
kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan
didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau alumunium foil. Tabung
reaksi membutuhkan rak tabung reaksi yang pada umumnya terbuat dari kayu
yang berfungsi sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Selain itu,
dibutuhkan alat penjepit yaitu gegep, prinsip kerjanya yaitu menjepit tabung
reaksi ketika di panaskan dan cara menggunakannya adalah dengan menekan
pemegang penjepit kemudian menjepit tabung dengan lubang yang ada
dtengah penjepit
 Tabung durham prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi
dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau
dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang mengandung
mikroba. Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang
terbentuk akibat dari metabolisme pada bakteri yang diujikan.
 Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata.
Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur
media. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian
bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
 Pembakar bunsen / pembakar Spirtus, prinsip kerjanya yaitu dengan
menyalakannya dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus)
dengan korek api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari pembakar
bunsen yang berbahan bakar gas). Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas
atau methanol. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang
menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah
dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut.
Juga alat Kulkas Hot Plate ini dapat digunakan untuk mensterilkan jarum ose
atau yang lainnya
 Alat-alat non gelas yang digunakan yaitu pinset prinsip kerjanya adalah
menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan. Fungsi untuk mengambil
benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.
Batang L, prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk
L untuk menyebarkan permukaan cairan.
 Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang
sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil,
pipih dan bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk mengambil bahan kimia
yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

Pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang
steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk
kehidupan mikroba yang patogen maupun yang nonpatogen. Agar ruangan praktikum tetap
steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja,
semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di
semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka harus
langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril.
HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENALAN ALAT

1.Tabung Reaksi

Keterangan :

1. Mulut tabung
2. Bawah tabung

Tabung reaksi yaitu alat yang paling sering digunakan sebagai tempat media
pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat terlebih dahulu
pada lubang tabung. Tabung reaksi memiliki rak tempat meletakkan tabung reaksi.

2. Jarum Ose

Keterangan :
1.Lingkaran penutup (loop closeup)
2. Gagang ose

Ose lurus dan ose bulat berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara
pemijaran. Prinsip kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan terlebih dahulu dipijarkan,
kemudian membiarkan ose menjadi dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya
bakteri. Prinsip kerja dari ose adalah ose disentuhkan pada bagian mikrobia yang akan
diambil kemudian meletakkan kembali pada suatu tempat untuk diamati.

3.Jarum Inokulasi

Keterangan :

1. Ujung jarum

2. Gagang inokulasi
Jarum inokulasi berfungsi untuk menanam mikroba dengan cara tusukkan. Prinsip
kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan terlebih dahulu dipijarkan, kemudian membiarkan
jarum menjadi dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri.

4.Batang Bengkok

Keterangan :

1.Ujung jarum bengkok

2. Gagang

Batang bengkok / batang drigalski berfungsi untuk menanam mikroba dengan cara sebar
atau pulasan. Prinsip kerjanya hampir sama dengan jarum ose ataupun jarum inokulasi yaitu,
sebelum alat ini digunakan terlebih dahulu dipijarkan, kemudian membiarkan jarum menjadi
dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri.

5.Cawan Petri

Keterangan :

1. Cawan bagian atas


2. Cawan bagian bawah

Cawan petri merupakan alat yang fungsinya untuk membiakkan mikroba. Prinsip kerja
dengan menggunakan alat ini yaitu medium dituangkan terlebih dahulu pada cawan petri
yang sudah dilengkapi dengan penutupnya sehingga mikroba yang akan diisolasi dapat
dibiakkan didalam cawan petri ini.
6. Mikroskop

Keterangan :

1. Lensa okuler
2. Tabung okuler
3. Pemutar lensa objektif
4. Lensa objektif
5. Meja benda
6. Penjepit spesimen
7. Sekrup pengatur vertikal
8. Sekrup fokus halus
9. Sumber cahaya
10. Kondensor
11. Sekrup fokus kasar

Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat objek renik dengan bantuan elektron dan
cahaya lampu. Alat ini terdiri dari empat lensa objektif dengan empat pembesaran 10x, 25x,
40x, dan 100x. Prinsip kerjanya yaitu dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu
diteruskan hingga ke lensa objektif. Sehingga benda yang tidak dapat dilihat kasat mata dapat
diamati dibawah mikroskop.

7. Objek glass

Keterangan

1. Kaca tipis

Objek glass adalah lembaran kaca tipis untuk meletakkan objek atau benda yang akan
diperiksa dibawah mikroskop.
8. Pipet Ukur

Keterangan :

1. Filler
2. Dinding pipet
3. Ukuran (mL)
4. Nozzle

Pipet ukur adalah alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia
berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10
ml. Cara penggunaannya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler
sampai dengan volume yang diinginkan. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti
skala yang tersedia. Jadi, pipet volumetrik adalah pipet yang isinya sudah tertentu, terutama
digunakan untuk memipet larutan baku dalam volume secara cepat.

9. Incubator

Keterangan :

1. Layar
2. Pintu incubator
3. Pengatur suhu
4. Timer
5. Tombol on/off

Digunakan untuk menginkubasi bakteri-bakteri sesuai masa inkubasi dan suhu


pertumbuhannya. Prinsip kerjanya udara yang ada di dalam incubator diisap keluar sehingga
menjadi vakum.
10. Colony Counter

Keterangan :
1. Lup
2. Layar
3. Tombol penghitung koloni/skala
4. Tombol on/off
5. Tempat cawan petri

Colony counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah mikroba pada
cawan petri menggunakan sinar dan kaca pembesar. Penghitung mikroba dapat juga
dilakukan dengan perbesaran dengan menggunakan lup atau dengan menandai beberapa
koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony
counter dan juga menggunakan tombol chek. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala
atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak.
Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
Adapun cara penggunaannya yaitu setelah menekan tombol ON, menyimpan cawan petri
yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posis
dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada
layar hitung. Prinsip kerja dari alat ini adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan
bantuan pulpn atau tombol hitung.

11. Laminar Air Flow

Keterangan :
1.Filler
2.blower
3.micro controller
4.lampu/led/uv
5.panel kendall
6.ruang kerja
7.frame penyangga

Laminar air flow adalah suatu alat dengan bentuk meja kerja yang mendukung kegiatan
penanaman, secara spesifik alat ini digunakan untuk proses persiapan bahan tanaman, atau
penanaman serta pemindahan tanaman dalam proses tanam menanam.
12. Autoklaf

Keterangan :
1. Penutup autoklaf
2. Klep pengaman
3. Keranjang autoklaf
4. Lempeng suhu berpanas
5. Pengukur tekanan

Autoklaf merupakan alat elektrik yang digunakan sebagai alat sterilisasi untuk berbagai
macam alat dan bahan yang akan disterilkan. Alat ini menggunakan uap air panas bertekanan
untuk proses sterilisasinya, sehingga alat ini paling sering digunakan untuk sterilisasi alat,
bahan maupun medium dari mikroba. Prinsip dari autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang
lebih cepat dalam keadaan basah dibandingkan dengan keadaan kering. Harus diperhatikan
dalam sterilisasi dengan autoklaf udara harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum klep
ditutup, sehingga didalamnya hanya terdapat uap panas, uap panas inilah yang memiliki daya
kerja sterilisasi. Bila terdapat udara selain uap panas, maka suhu yang dicapai tidak dapat
mematikan spora. Panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi,
karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterikan, dilepaskan panas
sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu 121C. Panas ini yang akan
mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada mikroorganisme hidup dan dengan
demikian mematikannya.

13. Pinset

Keterangan :
1. Ujung pinset
2. Gagang pinset

Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya yaitu untuk


mengambil dan memindahkan benda atau media dengan cara menjepit.
14. Batang Pengaduk

Keterangan :
1. Ujung batang pengaduk berbentuk bulat pipih
2. Gagang

Batang pengaduk adalah sebuah batang panjang yang terbuat dari kaca, dengan ukuran
hampir sama dengan sedotan minum, hanya saja sedikit panjang dan ujungnya membulat dan
berfungsi untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium.

15. Gelas Ukur

Keterangan :
1. Ujung tabung
2. Tabung

Gelas ukur yaitu alat yang digunakan sebagai wadah pembuatan larutan baku dan dapat
digunakan sebagai wadah untuk mengencerkan sempel larutan menjadi sejumlah volume
tertentu pada konsentrasi yang dikehendaki. Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan zat
atau larutan yang akan diencerkan ke dalam gelas ukur kemudian menambahkan aquadest
sampai batas skala yang telah ditentukan.

16. Bunsen
Keterangan :
1. Sumbu
2. Tempat spiritus

Pembakar bunsen merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta dapat juga
digunakan sebagai alat sterilisasi mikroba. Lampu spiritus juga mempunyai fungsi lain yaitu
mengamankan praktikkan pada saat melakukan penanaman medium. Cara menggunakan
bunsen ini yaitu dengan membakar sumbu lalu memanaskan alat-alat tersebut di atas api
sampai pijar. Selain itu, alat ini juga digunakan dalam pengerjaan secara aseptik yaitu dengan
mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikroba untuk menghindari terjadinya
kontaminasi.

17. Penjepit Kayu

Keterangan :
1.tempat penjepit
2.tungkit pembuka penjepit
3.tungkit pegangan

Penjepit kayu ini merupakan alat untuk menjepit tabung reaksi pada saat memanaskan
dan dipindahkan tabung yang telah dipanaskan ataupun pada saat proses pemanasan. Alat ini
berbentuk persegi dan dipole dengan nikel.

18. Kaki Tiga

Keterangan :
1.penyangga
2.kaki penyangga

Kaki tiga adalah salah satu dari instrumen peralatan laboratorium non-glas yang
digunakan sebagai penyangga alat dalam proses pemanasan. Cara kerja alat ini adalah dengan
meletakkan alat pembakar di bawah keki tiga seperti bunsen dan meletakkan peralatan glas
diatasnya, tetapi diantara kedua alat tersebut harus dipasang kawat kasa di atas kaki tiga.

STERILISASI

Pertama,siapkan alat yang akan disterilisasi


Kemudian bungsung alat menggunakan aluminium foil,agar terhendar dari kontaminasi

Lalu buka tutup autoclave untuk digunakan

Masukkan alat alat yang telah dibungkus kedalam autoclaf

Posisikan selang dengan benar sejajar dengan pembuangan

Atur suhu,waktu,tekanan,dan nyalakan untuk digunakan

PEMBAHASAN

Pengenalan alat-alat mikrobiologi dan cara penggunaannya merupakan suatu


keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang farmasi. Keberhasilan
suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan praktikan atau peneliti
terhadap alat-alat yang digunakannya. Di dalam laboratorium ada berbagai macam alat mulai
dari yang sederhana seperti alat-alat gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit.
Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua bentuk
hidup terutama mikroba. Sterilisasi yang dilakukan bertujuan untuk menghindari
kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Alat yang akan
digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk
membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan.

Ada empat cara yang sering digunakan dalam sterilisasi dengan pemanasan, yaitu
sterilisasi dengan pemijaran, dengan udara panas (kering), dengan uap panas dan sterilisasi
dengan air panas bertekanan. Sterilisasi dengan pemijaran dilakukan dengan cara memijarkan
pada api lampu spiritus (mengusahakan pada api bagian tengah yang berwarna kebiruan).
Teknik pemijaran ini dilakukan untuk alat jarum inokulasi, ose atau alat lain yang terbuat dari
platina atau nikhrom. Sterilisasi dengan udara panas menggunakan oven (Hot Air Sterilizer).

Pada percobaan ini alat yang digunakan untuk mensterilkan alat yaitu autoklaf.
Autoklaf yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Sterilisasi dengan
autoklaf diperlukan panas basah selama 15 menit pada temperatur 121 oC dan dengan tekanan
2 atm. Sterilisasi lain yaitu menggunakan Bunsen. Bunsen digunakan untuk sterilisasi dengan
cara pemanasan, misalnya untuk membakar jarum ose.Adapun beberapa langkah yang perlu
di perhatikan dalam sterilisasi dengan alat autoclaf ini yaitu,Praktikan menggunakan baju
praktikum lengkap sesuai standar keamanan lab,Siapkan alat-alat yang akan di sterilisasi dan
aluminium foil,Kemudian bungkus alat-alat yaitu beker glass, erlen meyer, glass ukur,corong
glass, tabung reaksi,batang pengaduk, pipet volume dan aluminium foil.Siapkan autoclaf dan
pastikan masih berfungsi dan telah menyala,Buka penutup autoclave dan masukkan alat-alat
yang akan di sterilisasi,danPastikan di bawahnya sudah berisi air untuk pemanasan dengan
uap air dengan suhu 121 *c dengan tekanan 2 ATM selama kurang lebih 10 menit. Kemudian
tutup kemudian autocklaf akan terbuka pada saat sterilisasi selsai. Selain itu, dalam
pengerjaan hal-hal yang berkaitan dengan mikroorganisme, bukan hanya alat yang perlu
disterilkan, tetapi juga telapak tangan kita agar tidak melakukan kontaminasi terhadap alat-
alat yang kita pegang. Untuk itu digunakan alkohol yang disemprotkan dengan hand sprayer.
Alkohol disemprotkan secukupnya, kemudian kita harus memastikan seluruh permukaan
telapak tangan telah terbalut alkohol. Hal ini dilakukan agar telapak tangan kita benar-benar
steril.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah Pengenalan alat-alat mikrobiologi dan cara
penggunaannya merupakan suatu keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung
dalam bidang farmasi. Keberhasilan suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh
penguasaan praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang digunakannya. Di dalam
laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat gelas
sampai pada peralatan yang cukup rumit.

Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua bentuk
hidup terutama mikroba. Sterilisasi yang dilakukan bertujuan untuk menghindari
kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Alat yang akan
digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk
membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Koesmadja. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga,2006.


Volk, Wesley. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1993.
Pelczer. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2008.
Pasaribu, Devita A.2013 Blog Devita. Alat Laboratorium.
http://devitapasaribu.blogspot.com/2013/05/laporan-mikrobiologi-umum.html (25 oktober
2014)

Anda mungkin juga menyukai