Anda di halaman 1dari 5

1.

Lumpang-alu atau mortir dan stamper

Dipakai untuk menghaluskan dan mencampur bahan-bahan. Cara menggunakannya yaitu


masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus
menggunakan alu (pastle). Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk
menghancurkan dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan
kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu
(Pastle).

2. Cawan penguap (dari porselin)

Digunakan untuk wadah menimbang, untuk menguapkan atau mengeringkan cairan, melebur
atau mencampur lebih dari 1 bahan. Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas
cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven. Terbuat dari porselen.

3. Gelas arloji dan botol timbang

Untuk menimbang bahan yang mudah menguap, menyublim dan cairan yang tidak boleh
ditimbang dengan kertas perkamen. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu
dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup
gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut. Terbuat
dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan
padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue
atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia,
atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut

4. Panci infus

Untuk membuat larutan infus.

5. Papan pil

Dipakai untuk menggulung pil, memotong pil, kemudian dibulatkan dengan pembulat pil.

6. Pengayak alat

Yang dipakai untuk mengayak bahan sesuai dengan derajat kehalusan serbuk
7. Corong

Dipakai untuk menyaring dengan meletakkan kertas saring diatas corong, kertas saring digunting
bulat kurang lebih 1 cm dibawah permukaan corong. Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer
atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong.

8. Pulverizer/Blender Pulverizer

merupakan mesin penggerus obat menjadi powder dengan keunggulan bahan Cup yang kuat,
khusus untuk obat dan tahan terhadap kontak dengan obat. Pulverizer membantu mempercepat
pembuatan obat menjadi powder. 1 set terdiri dari 5 cup (2 cup large & 3 cup small) dan 2 mata
pisau. Cara pemakaian:

 Obat dimasukkan ke dalam cup. Posisi stop kontak “off”, kemudian cup diletakkan dalam
motor/mesin pulverizer dengan cara ditekan lalu diputar ke kanan hingga cup terkunci.

 Posisikan stop kontak “on”, maka obat akan jadi hancur dalam waktu 4-7 detik dan
setelah obat halus (menjadi puyer), suara motor pada pulverizer mengecil.

 Sekali putar jangan lebih dari 10 detik, jika belum halus bisa diputar sekali lagi.

 Biarkan cup dalam posisi terbalik beberapa saat kemudian bersihkan sisa-sisa obat yang
menempel di sela-sela mata pisau dengan kuas kecil.
 Tidak dianjurkan untuk obat yang basah dan mengandung glukosa (Anonim, 2010).

9. Alat Pemotong Obat untuk Pembuatan Puyer

Alat ini dapat digunakan untuk memotong obat menjadi 1/2 atau ¼ dosis dengan mudah.
Caranya yaitu obat diletakkan di tengah penjepit, lalu tutupnya dicakupkan dan ditekan sehingga
pisaunya akan memotong obat dengan sempurna. Bagian tengah dari alat ini dapat digunakan
untuk menghaluskan obat menjadi puyer. Alat ini juga dilengkapi dengan 4 rongga untuk
menyimpan obat pada bagian bawahnya sehingga mudah dibawa ke mana-mana (Anonim,
2009).

10. Alat Penggerus Obat Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Alat ini dapat digunakan untuk menggerus sediaan obat dalam bentuk tablet dan pil. Alat ini
dilengkapi dengan LCD sebagai tampilan untuk mempermudah dalam pengesetan lama
penggerusan, lama pembersihan, lama pencampuran, banyaknya takaran serbuk obat dan
banyaknya obat. Cara menggunakan alat penggerus berbasis mikrokontroler yaitu :

 Tekan tombol ON

 Atur lama penggerusan pada push button, kemudian mesin akan mulai bekerja

 Setelah siap, obat dimasukkan ke tempat penggerusan (Noviana, 2010).


11. Timbangan

Cara Penimbangan
1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah lengkap dan sesuai pada
tempatnya dengn mencocokkan nomor-nomor yang terdapat pada komponen tersebut
2. Periksa kedudukan timbangan sejajar atau rata, dapat dilihat dari posisi jarum anting dengan
alas anting harus tepat. Jika belum tepat, atur tombol pengatur tegaknya timbangan
3. Periksa apakah posisi pisau sudah tepat pada tempatnya. Jika sudah, tuas penyanga diputar
hingga timbangan terangkat dan akan kelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah.
Jika tidak seimbang kita dapat memutar mur kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya
hingga neraca seimbang
4. Letakkan kertas perkamen di atas kedua piring timbangan, kemudian lihat apakah neraca
seimbang atau berat sebelah. Jika belum seimbang, lakukan dengan penambahan sedikit kertas
pada salah satu piring timbangan hingga neraca menjadi seimbang. Selanjutnya, penimbangan
bahan-bahan atau obat dapat dimulai
5. Cara penimbangan bahan-bahan atau obat:
a. Bahan padat (serbuk, lilin): ditimbang di atas kertas perkamen
b. Bahan setengah padat (vaselin, adeps lanae) : ditimbang diatas kertas perkamen atau cawan
penguap
c. Bahan cair : ditimbang di atas kaca arloji, cawan penguap, atau langsung dalam botol atau
wadah
6. Cara Penimbangand. Bahan cair kental : Extr.Belladone, Extr.Hyosiami :ditimbang di atas
kertas perkamend. Bahan oksidator (KMnO4, Iodin, Argenti nitras), ditimbang pada gelas
timbang atau gelas arlojie. Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengeceran

Anda mungkin juga menyukai