Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA
PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM, LATIHAN PENIMBANGAN
DAN LATIHAN PEMBUATAN PULVERES DAN KAPSUL
Dosen Pengampu :
Ginanjar Putri Nastiti,S.Farm,.,Apt.,M.Farm.

Disusun Oleh:
Nama : Abiyatur Rohimah Zainab
NIM 220703110133
Kelas :D
Asisten : Tsabitah Daffa’ Aulia Akmal

LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023
I. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengenalan alat
Kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium dapat
digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan mahasiswa
atau praktikan. Sebelum memulai praktikum hendaknya praktikan
mengenali alat yang akan digunakan. Pengenalan alat-alat
laboratorium sangat penting untuk dilakukan karena pengetahuan alat
merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung kegiatan
praktikum (Zuhra, Nurhayati and Septiani, 2021).
Terdapat beberapa alat yang biasa digunakan dalam praktikum
farmasetika, seperti: timbangan, mortir, penangas air, alat pengisi
kapsul, cetakan suposutoria, dan lainnya. Masing-masing alat memiliki
fungsi dan peran yang berbeda dalam proses praktikum. Oleh karena
itu praktikan harus mengetahui dan faham fungsi serta peran dari alat-
alat tersebut.
Mortir adalah alat yang digunakan dalam kefarmasian untuk
membantu tugas farmasis dalam menggerus atau menghaluskan tablet,
melakukan pencampuran beberapa macam obat, tempat pembuatan
salep dan lainnya (Yuliana and Wibawa, 2017). Timbangan
merupakan alat yang dapat menakar hasil gerusan obat dengan bobot
yang seragam dan presisi. Waterbath atau penangas air adalah alat
yang berfungsi untuk membuat suhu konstan air berada dikisaran
300C -1000C, sehingga dapat digunakan untuk memanaskan cairan
kimia (Mahardiananta et al., 2022).

1.2 Penimbangan
Penimbangan adalah proses yang dilakukan untuk
mendapatkan nilai suatu besaran massa (Tirtasari, 2017). Dalam
praktikum farmasetika penimbangan dilakukan untuk memastikan
berat obat
sesuai dengan hasil dari perhitungan. Proses penimbangan harus
dilakukan secara teliti agar berat massa sediaan tepat. Berat massa obat
atau sediaan berpengaruh pada dosis. Dimana dikhawatirkan dengan
perbedaan massa obat yang terlampau jauh dapat mempengaruhi
perubahan efek terapeutik yang diharapkan. Namun, dalam proses
penimbangan tidak jarang didapati penyimpangan. Oleh karena itu,
Pada proses penimbangan obat terdapat pertimbangan tentang
pengimpangan obat yang diperbolehkan. Adapun kisaran
penyimpangan yang diperbolehkan oleh Kementrian Kesehatan adalah
antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata-rata, tidak
lebih dari 15% untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk 18
bungkus (Warnida, Sukawaty and Aulya, 2018).

1.3 Pulveres
Bentuk-bentuk sediaan farmasi adalah sediaan padat,
semipadat, dan cair. Salah satu jenis sediaan padat yang biasa
diresepkan untuk anak dan bayi adalah pulvis atau serbuk. Serbuk
adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Serbuk oral dapat
diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres) atau tidak terbagi (pulvis).
Serbuk terbagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang
lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan
pengemas lain yang cocok. Pada setiap bentuk sediaan obat memiliki
kekurangan dan kelebihan tersendiri (Rahayu and Chaniago, 2019).
Kelebihan dari pulveres adalah serbuk mempunyai luas
permukaan yang lebih luas sehingga dapat memudahkannya untuk
terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan.
Keuntungan lainnya yaitu serbuk lebih mudah digunakan untuk anak-
anak atau orang tua yang sukar menelan tablet atau kapsul. Namun,
pulveres memiliki kekurangan yaitu tidak tertutupnya rasa dan bau
yang
tidak enak dan pada penyimpanan terkadang menjadi lembab atau
basah. Sediaan serbuk terbagi (pulveres) yang baik harus memenuhi
syarat yaitu homogen, kering, mempunyai derajat kehalusan tertentu
serta harus memenuhi persyaratan meliputi keseragaman bobot dan
keseragaman kandungan atau dosis (Rahayu and Chaniago, 2019).

1.4 Kapsul
Selain pulveres, pada praktikum kali ini sediaan yang
digunakan adalah sediaan kapsul. Kapsul adalah sediaan padat yang
terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari
pati atau bahan lain yang sesuai (Suparman, 2019). Sama seperti
sediaan yang lainnya, kapsul memiliki kelebih dan kekurangan
tersendiri.
Keuntungan sediaan kapsul antara lain: kapsul dapat menutupi
rasa serta bau bahan obat yang tidak enak, lebih mudah untuk ditelan,
cukup stabil dalam penyimpanan, bisa diisi dengan bahan obat tunggal
atau kombinasi dan bahan obat berbentuk granula, proses pembuatan
sederhana, lebih cepat dan praktis karena tidak membutuhkan banyak
bahan tambahan/eksipien (Rahmi et al., 2021). Sedangkan,
kekurangan sediaan kapsul adalah kesulitannya beberapa golongan
pasien dalam menelan sediaan kapsul. Selain itu, pemberian obat oral
seperti kapsul membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai
efek terapeutik yang diinginkan (Safitri, Sulistiyaningsih and
Chaerunisaa, 2019).

I.
1. Praktikan dapat mengenali alat-alat yang digunakan dalam praktikum
farmasetika
2. Praktikan dapat melakukan penimbangan sampel dengan baik dan benar
3. Praktikan dapat membuat sediaan pulveres dan kapsul dengan baik dan
benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
II. EDUR PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Perkamen
2. Plastik klip
3. Timbangan
4. Sendok tanduk
5. Sudip
6. Plastik sampah
7. Tisu
8. Alat tulis

3.1.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Kapsul
2. Tablet
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Penimbangan

Sampel

- Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca


sudah sesuai pada tempatnya.
- Diperiksa kedudukan timbangan apakah sudah sejajar,
dapat dilihat dari posisi anting dengan alas anting harus
tepat. Diputar skrup pengatur tinggi papan landasan
- Diperiksa posisi pisau apakah sudah pada tempatnya.
Diputar tuas apabila posisi pisau sudah benar, maka
timbangan akan terangkat dan akan terlihat piring akan
seimbang atau berat sebelah. Diputar mur ke kiri atau
kanan apabila timbangan tidak seimbang sampai neraca
seimbang.
- Diletakkan kertas perkamen diatas kedua piring timbangan,
diangkat tuas untuk memeriksa apakah timbangan sudah
seimbang. Apabila telah seimbang maka penimbangan
bahan-bahan bisa dimulai.
- Dilakukan proses penimbangan secara efisien, tangan
kanan untuk mengambil bahan yang akan ditimbang,
sedangkan tangan kiri untuk memutar tuas. Dipastikan
posisi anak timbangan dan tarrer hendaknya di neraca kiri
dan bahan di neraca kanan.
- Diambil anak timbangan menggunakan pinset
- Diturunkan anak timbangan dan tarreran dari piring
timbangan setiap selesai menimbang.

Hasil
3.2.2 Pembuatan Pulveres

Sampel

- Diletakkan ke rtas rata permukaan di atas meja dan dilipat


sekitar 1-1,5 cm kearah kita pada garis memanjang pada
kertas untuk menjaga keseragaman, langkah ini harus

dilakukan be rsamaa dengan lipatan pertama sebagai


petunjuk. Penyusunan kertas hendaknya

secaraproporsional, jangan terlalu memanjangkan

kesamping, maksimal 5-6 kertas kesamping.


- Diletakkan serbuk baik yang ditimbang atau dibagi-bagi ke
tengah kertas yang telah dilipat satu kali lipatannya
mengarah keatas di sebelah seberang dihadapanmu.
- Ditarik sisi panjang yang belum dilipat ke atas dan
da kira kira garis lipatan pertama, lakuka
letakkanlah pa
hati-hati supayaserbuk tidak berceceran.
- Dipegang danDitekan sampai menyentuh dasar kertas dan
lipatlah kehadapanmu setebal lipatan pertama.
- Dilipat ujung kanan kiri kertas sehingga bisa saling
dimasukkan. Pastikan tidak ada serbuk yang terjatuh
maupun berada di siku lipatan.
- Dimasukkan satu persatu kertas pembungkus yang telah
dilipat ke dalam dos atau plastik klip. Pada lipatan kertas
pembungkus tidak boleh ada serbuk dan tidak boleh ada
ceceran serbuk

Hasil
3.2.3 Pembuatan Kapsul

Sampel

- Dibuka bagian-bagian kapsul.


- Dibuka badan kapsul kemudian, dimasukkan ke dalam
lubang bagianalat yang tidak bergerak/tetap.
- Ditaburkan serbuk yang akan dimasukkan ke dalam
Diratakan dengkapsul. an bantuan alat sudip/kertas film.
- Ditutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakan
bagian alat yang bergerak

Hasil

Anda mungkin juga menyukai