Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yuni Purnama Sari

Nim : 2014401099

Kelas : Tk 1 Reg 2 DIII Keperawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBERIAN OBAT ORAL

NO NILAI
ASPEK YANG DINILAI
. 0 1 2
1. Pengertian
Adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak
dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga
diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti
tablet.
2. Tujuan
Memberikan pengobatan kepada pasien dengan efek sistemis, lokal
atau keduanya.
3. Indikasi
Obat-obatan oral tersedia dalam berbagai jenis yaitu pil, tablet,
bubuk, syrup dan kapsul. Selama pasien mampu menelan dan
mempertahankan obat dalam perut, pemberian obat peroral menjadi
pilihan.
4. Kontraindikasi
 Bila pasien muntah
 Perlunya tindakan suction
 Kesadaran menurun atau kesulitan menelan.
5. Fase pra-interaksi
1. Persiapan peralatan
Kartu obat, Kardex, atau formula pencatat
Baki / tray obat
Cangkir obat sekali pakai / gelas pengukur / sendok / spuit / pipet
Gelas dan air minum
Martil dan lumpang penggerus
2. Persiapan perawat
Pengkajian terhadap diri sendiri untuk melakukan pemberian obat
sesuai standar operasional prosedur (SOP)
3. Persiapan pasien
Kontrak waktu
6. Fase interaksi
Salam terapeutik dan memperkenalkan diri
Menanyakan identitas pasien (nama, tanggal lahir, dan gelang
identitas)
Menanyakan keluhan pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur
Menanyakan kesiapan pasien
7. Fase kerja
Menerapkan prinsip 3A (aman lingkungan, aman diri, dan aman
pasien)
Bawa alat-alat yang sudah disiapkan
Cuci tangan 6 langkah
Tablet/Kapsul
1. Untuk memberikan tablet atau kapsul dari botol, tuangkan jumlah
yang dibutuhkan kedalam tutup botol dan dipindahkan ke cangkir
obat. Jangan sentuh obat dengan tangan anda. Tablet atau kapsul
yang tersisa dapat dituang kembali ke dalam botol
2. Untuk menyiapkan dosis unit tablet atau kapsul, letakkan kapsul atau
tablet yang telah dikemas ke dalam cangkir obat. Jangan lepaskan
pembungkusnya.
3. Semua tablet atau kapsul yang akan diberikan pada pasien pada saat
yang bersamaan diletakkan dalam satu cangkir kecuali yang
pemberiannya membutuhkan pengkajian sebelumnya seperti tekanan
darah dan frekuensi nadi
4. Jika pasien mempunyai kesulitan menelan, haluskan tablet sampai
didapat bentuk bubuk. Campur dalam makanan ringan
5. Jika pasien muntah, ulangi tindakan prosedur
Obat cair/liquid
1. Kocok obat secara perlahan sebelum dituangkan.
2. Tuangkan obat dengan cara buka penutupnya dan letakkan pada
posisi terbalik
3. Pegang botol dengan label di telapak tangan ketika menuangkan
4. Pegang cangkir obat setinggi mata dan isi sampai batas yang
dinginkan. Skala harus sama dengan cairan pada dasar miniskus.
5. Usap bibir botol sebelum menutup botol sehingga obat tidak lengket
atau merusak label.
6. Kembalikan obat kedalam almari atau lemari es.
Oral narkotika
1. Periksa catatan narkotik untuk mengetahui jumlah obat sebelumnya,
keluarkan jumlah obat yang dibutuhkan, catat informasi yang
diperlukan pada formulir dan tanda tangani formulir
2. Bandingkan kartu atau formulir obat dengan obat yang sedang
disiapkan dan wadah
3. Kembalikan wadah stok atau unit dosis obat yang tidak digunakan ke
laci dan baca label untuk ketiga kalinya
4. Letakkan obat, kartu, formulir atau instruksi pemberian bersamaan di
atas troy
5. Jangan tinggalkan obat
Pemberian obat oral pada bayi/anak
1. Pilih sarana yang tepat untuk mengukur dan memberikan obat pada
bayi dan anak- anak. (mangkuk plastic sekali pakai, pipet tetes,
sendok, spuit plastic tanpa jarum, atau spuit tuberkulin)
2. Cairkan obat oral dengan sedikit air, Agar mudah ditelan. Jika
menggunakan air yang banyak, anak mungkin akan menolak untuk
meminum seluruh obat yang dibeikan dan meminum hanya sebagian
3. Gerus obat yang berbentuk padat/tablet dan campurkan dengna zat
lain yang dapat mengubah rasa pahit, misalnya madu, pemanis
buatan
4. Posisikan bayi setengah duduk dan berikan obat pelan-pelan, untuk
mencegah aspirasi
5. Jika menggunakan spuit, letakkan spuit sepanjang sisi lidah bayi,
Posisi ini mencegah gagging (reflex muntah) dan mengeluarkan
kembali obat yang diberikan
6. Dapatkan informasi yang bermanfaat dari orang tua anak mengenai
bagiamana memberiakn obat yang paling baik pada anak yang
bersangkutan
7. Jika anak tidak kooperatif selama pemberian obat, lakukan langkah-
langkah berikut:
-Letakan anak di atas pangkuan anda dengna tangan kanan di
belakang tubuh anda
-Pegang erat tangan kiri anak dengan tangan kiri anda
-Amankan kepala anak dengan lengan kiri dan tubuh anda

8. Setelah obat diminum, ikuti dengan memberikan minum air atau


minuman lain yang dapat menghilangkan rasa obat yang tersisa
9. Lakukan hygiene oral setelah anak-anak minum obat disertai
pemanis
Fase terminasi
1. Menanyakan bagaimana perasaan pasien setelah minum obat
2. Memberikan pujian/reinforcement
3. Kontrak yang akan datang
4. Salam
5. Dokumentasi ( catat nama pasien, dosis obat, rute pemberian, nama
obat dan waktu pemberian)
JUMLAH

*catatan

0= tidak dilakukan

1= dilakukan tetapi tidak sempurna

2= dilakukan dengan sempurna

PARAF

…………….

Bandar Lampung,……….2021

Anda mungkin juga menyukai