Portofolio Agus2
Portofolio Agus2
ALUR PEMBUATAN
TABLET PHENYLPROPANOLAMINE
Disusun oleh :
AGUSTINA
181910002
AGUSTINA
181910002
Menyetujui :
Nama : AGUSTINA
Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 17 Agustus 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Cita-Cita : Dokter
Hobby : berkebun
Alamat : Dsn.Pajaten RT 03/RW.03 Desa Pajaten 2
Kec.Cibuaya, Kab.Karawang.
Motto Hidup : “Ubah Pikiranmu dan kau Dapat Merubah Hidupmu”
Akun Sosmed : WhatsApp (0857-1145-8539)
Sekolah Yang Pernah Diduduki : SDN JAYAMULYA 1
MTS.YPPA CIPULUS
SMK WIRASABA
Organisasi Yang Pernah Diikuti : PRAMUKA (SDN JAYAMULYA 1)
PMR (MTS.YPPA CIPULUS), BADMINTON (SMK
WIRASABA)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Portofolio ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Portofolio ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Hj. Elly Muslikah, Apt, MARS, selaku kepala sekolah SMK Wirasaba.
2. Dia indah ariani A,MAF , selaku Kepala Kaprodi Farmasi Industri
3. Apt, Nia yuniarsih M,Farm , selaku guru mata pelajran Farmasi Industri
4. Seluruh guru dan staf SMK Wirasaba.
5. Kedua orang tua atas segala do’a dan dukungannya baik moral dan material.
Harapan saya semoga Portofolio ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.Portofolio ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Portofolio ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Portofolio berasal dari bahasa inggris “Portofolio” yang artinya dokumen atau
surat- surat atau sebagai kumpulan kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Model
pembelajaran ini bersifat generic-pedugogis, dan materinya disesuaikan dengan kondisi
masing-masing negara. Pembelajaran portofolio di Indonesia pertama kali berkembang
di Jawa Barat melalui perintisan di enam SLTP sejak tahun 2000 yang dilaksanakan
oleh kantor dinas pendidikan Jawa Barat dan bekerja sama dengan centerfor Indonesia
Education (CICET) dan Center For Education (CCE). Pada tahun 2001 Dinas
pendidikan provinsi Jawa Barat mengembangkan model pembelajaran ini untuk kepala
sekolah, pengawas dan guru SLTP se Jawa Barat. Pada tahun 2002 kegiatan yang sama
di provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Departemen pendidikan Nasional
mengalami perkembangan ketingkat SMU. Tahun 2003 model pembelajaran ini sudah
berkembang melalui program peningkatan kualitas oleh Departemen Pendidikan
Nasional dengan memberi pelatihan kepada Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, guru-
guru SD, SLTP dan SMA dan bahkan sekarang sudah diterapkan dalam jenjang
perguruan tinggi.
B. TUJUAN PORTOFOLIO
1.1 Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung. Mengandung satu jenis obat
dengan atau bahan tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat penghancur, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok
(Anonim, 1979). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetik yang sesuai (Ansel, 1989).
Kelebihan sediaan tablet yaitu ringan, mudah dalam pembungkusan, pemindahan dan
penyimpanan. Pasien menemukan kemudahan untuk membawanya dan tidak perlu
menggunakan alat bantu seperti sendok untuk pemakaiannya (Parrott, 1971).
Kerugian sediaan tablet yaitu beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan
kompak dan obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan atau
obat yang peka terhadap kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu
sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu (Banker dan Anderson,
1986).
1. Metode pembuatan tablet
a. Metode granulasi basah (wet granulation)
Granulasi basah merupakan suatu proses perubahan dari bentuk serbuk halus
menjadi granul dengan bantuan larutan bahan pengikat yang sesuai. Pada metode
granulasi basah ini bahan pengikat yang ditambahkan harus mempunyai jumlah yang
relatif cukup, karena kekurangan atau kelebihan sedikit saja bahan pengikat.
Keuntungan metode granulasi basah:
1) Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga
diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada
tekanan kompresi tertentu akan menjadi massa yang kompak,
mempunyai penampilan, cukup keras dan tidak rapuh.
Kelemahan granulasi basah yaitu tidak memungkinkan untuk
2) dikerjakan pada obat-obat yang sensitif terhadap kelembaban dan panas
serta disolusi obat lebih lambat. Pada metode ini memerlukan peralatan
dan penanganan khusus serta tenaga yang cukup besar (Bandelin, 1989).
Metode pembuatan tablet yang digunakan jika dosis efektif terlalu tinggi
untuk pencetakan langsung, obatnya peka terhadap pemanasan, kelembaban,
atau keduanya yang mana merintangi dalam granulasi basah.
Alat :
Merk :
Tipe :
Tanggal kalibrasi :
NO Anak Timbangan Standar Batas
1
FORMULA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN RUANG
Anak Angka yang % Keterangan Paraf
Timbangan Terbaca Penyimpanan
Catat setiap perbaikan yang dilakukan apabila hasil kalibrasi / inspeksi tidak
memenuhi syarat. Lakukan kalibrasi ulang setelah perbaikan selesai dilakukan.
Mengambil CPB yang akan ditimbang di stagging area beserta bahan awal yang
sudah
ditimbang!
Memeriksa kesesuaian bahan awal yang ada di ruang antara dengan CPB!
Menyimpan bahan awal di ruang timbang untuk dilakukan penimbangan bahan
awal sesuai CPB!
2. ACETAMINOPHEN 500 mg 50 g
3. CTM 8 mg 0,8 g
4. POVIDONE 12 mg 1,2 g
5. AVICEL 30 mg 3 g
6. TALK 6 mg 0,6 g
PERTABLET
1. Phenylpropanolamine : 30 mg
2. Acetaminophen : 500 mg
3. Ctm : 8 mg
3
4. Avicel : 100 x 600 = 30 mg
2
5. Povidone : 100 x 600 = 12 mg
1
6. Talk : 100 x 600 = 6 mg
7. Lactose monohidrat : 600-(30+500+30+12+6)= 14 mg
PERBETCH
1. Phenylpropanolamine : 30 mg x 100 = 3 g
2. Acetaminophen : 500 mg x100 = 50 mg
3. Ctm : 8 mg x 100 = 0,8 g
4. Avicel : 30 x 100 =3g
5. Povidone : 12 x 100 = 1,2 g
6. Talk : 14 x 100 = 1,4
7. Lactose monohidrat : 600-(30+500+12+30+6)= 14 mg
PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang zat aktif (fenilpropanolamin 3 g, Paracetamol 50 g,
dan CTM 0,8 g) serta zat tambahan ( Povidon 1,2 g , Avicel 3
g,talk 0,6 g, dan laktosa monohidrat 1,4 g)
3. Digerus zat aktif pada mortir
4. Ditambahkan povidon, avicel, dan laktosa monohidrat ,
kemudian digerus da homogeny.
5. Ditambahkan zat pelincir dan pelicin (talk)
6. Dikempa tablet pada mesin pencetak tabet
7. Dibersihkan tablet yang telah jadi.
8. Dimasukkan ke dalam wadah botol gelap
9. Diberi etiket
10. Masukkan ke dalam wadah obat dan dimasukkan brosur obat
TUGAS III : IN PROCES CONTROL SEDIAAN
SEBAGAI PETUGAS IPC
Melaksanakan pengujian dalam proses terhadap produk yang sedang dilakukan
pengolahan sesuai PROTAP :
CATATAN IN PROCESS CONTROL (IPC) GRANUL SEDIAAN
TABLET
HASIL
No. JENIS PENGUJIAN SYARAT
1 2 3
Kontrol bobot selama
/10 tablet
pencetakan
Rata-Rata 0,65
1 Batas atas 0,73
0,69
0,59–0,73g
Batas bawah 0,62
0,59
2 Kekerasan 5 -8 kg.S
3 Kerapuhan Maks.1%
4 Ketebalan tablet 3,0-3,2 mm
TUGAS IV : PENGEMASAN PRODUK RUAHAN
SEBAGAI PETUGAS PENGEMASAN
Pengemasan primer :
1. Ambil produk ruah dari area produk ruahan
2. Masukan tablet ke dalam plastik klip50 ml
3. Tamping dan kirim produk ke area pengemasan sekunder
Pengemasa sekunder :
1. Masukan tiap 1 bungkus produk kedalam botol mulut besar 125 ml,
kemudian tutup botol sampai rapat.
2. Tempelkan label etiket ke mulut botol besar 125 ml
3. Masukan kedalam dus
4. Siapkan brosur kedalam dus
5. Tutp dus dengan rapi
6. Tampung dan kirim produk ke area pengemasan tersier
Pengemasan tersier
1. Masukan dus kedalam 1 karton
2. Tutup dengan rapat karton
3. Hitung jumlah produk jadi yang di proleh, catatan pada bon penyerahan
produk jadi
Menerima perintah pengemasan produk dari bagian produksi disertai Catatan
Pengemasan Bets / CKB
Menyiapkan bahan pengemas sesuai CKB
Melaksanakan pengemasan sesuai dokumen CKB
Menyiapkan produk jadi yang sudah dikemas untuk dikirim ke gudang produk jadi
Membuat BON PENYERAHAN PRODUK JADI
ALUR PRODUKSI TABLET PHENYLPROPANOLAMINE
PENIMBANGAN BAHAN
AWAL ZAT AKTIF + ZAT
TAMBAHAN
PENCAMPURAN BAHAN
ZAT
IPC
Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung. Mengandung
satu jenis obat dengan atau bahan tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat penghancur, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah, atau zat lain yang cocok (Anonim, 1979). Tablet merupakan bahan obat
dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan
tambahan farmasetik yang sesuai (Ansel, 1989).
Kelebihan sediaan tablet yaitu ringan, mudah dalam pembungkusan, pemindahan
dan penyimpanan. Pasien menemukan kemudahan untuk membawanya dan tidak
perlu menggunakan alat bantu seperti sendok untuk pemakaiannya (Parrott, 1971).
Tablet Phenylpropanolamine
Phenylpropanolamine adalah obat untuk meredakan hidung tersumbat akibat
batuk pilek (common cold), alergi, atau sinutisis. Obat ini berfungsi untuk
meredakan gejala hidung tersumbat, bukan untuk menyembuhkan penyakit yang
menjadi penyebab.