Anda di halaman 1dari 15

PORTOFOLIO

ALUR PEMBUATAN
TABLET PHENYLPROPANOLAMINE

Disusun oleh :
AGUSTINA
181910002

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN WIRASABA


PROGRAM KEAHLIAN FARMASI INDUSTRI
KARAWANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PORTOFOLIO ALUR PEMBUATAN
TABLET PHENYLPROPANOLAMINE
DI SMK WIRASABA KARAWANG

AGUSTINA
181910002

Karawang, Maret 2021

Menyetujui :

Guru Pembimbing Mata Pelajaran


Alur pembuatan tablet Phenylpropanolamine

Apt. Nia Yuniarsih M.Farm


MY BIODATA

Nama : AGUSTINA
Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 17 Agustus 2003
Zodiak : Leo
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Cita-Cita : Dokter,
Status : Pelajar
Hobby : berkebun
Alamat : Dsn.Pajaten RT 03/RW.03 Desa Pajaten 2
Kec.Cibuaya, Kab.Karawang.
Motto Hidup : “Ubah Pikiranmu dan kau Dapat Merubah Hidupmu”
Akun Sosmed : WhatsApp (0857-1145-8539)
Instagram (@agustinamasturoh)
Sekolah Yang Pernah Diduduki : SDN JAYAMULYA 1
MTS.YPPA CIPULUS
SMK WIRASABA
Organisasi Yang Pernah Diikuti : PRAMUKA (SDN JAYAMULYA 1)
PMR (MTS.YPPA CIPULUS)
BADMINTON (SMK WIRASABA)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Portofolio ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Portofolio ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Hj. Elly Muslikah, Apt, MARS, selaku kepala sekolah SMK Wirasaba.
2. Dia indah ariani A,MAF , selaku Kepala Kaprodi Farmasi Industri
3. Apt, Nia yuniarsih M,Farm , selaku guru mata pelajran Farmasi Industri
4. Seluruh guru dan staf SMK Wirasaba.
5. Kedua orang tua atas segala do’a dan dukungannya baik moral dan material.

Harapan saya semoga Portofolio ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.Portofolio ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Portofolio ini.

Karawang, Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Portofolio berasal dari bahasa inggris “Portofolio” yang artinya dokumen atau
surat- surat atau sebagai kumpulan kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Model
pembelajaran ini bersifat generic-pedugogis, dan materinya disesuaikan dengan kondisi
masing-masing negara. Pembelajaran portofolio di Indonesia pertama kali berkembang
di Jawa Barat melalui perintisan di enam SLTP sejak tahun 2000 yang dilaksanakan
oleh kantor dinas pendidikan Jawa Barat dan bekerja sama dengan centerfor Indonesia
Education (CICET) dan Center For Education (CCE). Pada tahun 2001 Dinas
pendidikan provinsi Jawa Barat mengembangkan model pembelajaran ini untuk kepala
sekolah, pengawas dan guru SLTP se Jawa Barat. Pada tahun 2002 kegiatan yang sama
di provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Departemen pendidikan Nasional
mengalami perkembangan ketingkat SMU. Tahun 2003 model pembelajaran ini sudah
berkembang melalui program peningkatan kualitas oleh Departemen Pendidikan
Nasional dengan memberi pelatihan kepada Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, guru-
guru SD, SLTP dan SMA dan bahkan sekarang sudah diterapkan dalam jenjang
perguruan tinggi.
Dalam pendidikan zaman sekarang model pembelajaran portofoilo hendaknya
dapat membawa perubahan yang lebih baik karena merupakan suatu inovasi yang
dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui belajar
praktik, empirik dan menjadikan program pendidikan yang mendorong kompetensi
tanggung jawab partisipasi siswa, belajaar menilai dan mempengaruhi tujuan umum.

B. TUJUAN PORTOFOLIO
1. Dapat menghargai perkembangan hasil belajar siswa(prestasi)
2. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang
3. terbaik Dapat mendokumentasikan hasil proses pembelajaran yang berlangsung
4. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen
5. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri padasiswa
6. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan tes tradisional
karena siswa sendiri ikut menilai hasil kinerja dirinya
BAB II
TUJUAN TEORITIS TABLET

1.1 Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung

Mengandung satu jenis obat dengan atau bahan tambahan. Zat tambahan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat penghancur, zat pengikat, zat
pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok (Anonim, 1979). Tablet
merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan
penambahan bahan tambahan farmasetik yang sesuai (Ansel, 1989).

Kelebihan sediaan tablet yaitu ringan, mudah dalam pembungkusan,


pemindahan dan penyimpanan. Pasien menemukan kemudahan untuk
membawanya dan tidak perlu menggunakan alat bantu seperti sendok untuk
pemakaiannya (Parrott, 1971).

Kerugian sediaan tablet yaitu beberapa obat tidak dapat dikempa


menjadi padat dan kompak dan obat yang rasanya pahit, obat dengan bau
yang tidak dapat dihilangkan atau obat yang peka terhadap kelembaban
udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila
mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu (Banker dan Anderson,
1986).

1. Metode pembuatan tablet


a. Metode granulasi basah (wet granulation)
Granulasi basah merupakan suatu proses perubahan dari bentuk serbuk
halus menjadi granul dengan bantuan larutan bahan pengikat yang sesuai.
Pada metode granulasi basah ini bahan pengikat yang ditambahkan harus
mempunyai jumlah yang relatif cukup, karena kekurangan atau kelebihan
sedikit saja bahan pengikat akan menyebabkan granul .
 Keuntungan metode granulasi basah:
1) Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk
sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa
sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan
menjadi massa yang kompak, mempunyai penampilan,
cukup keras dan tidak rapuh.
 Kelemahan granulasi basah yaitu tidak memungkinkan untuk
2) dikerjakan pada obat-obat yang sensitif terhadap kelembaban dan
panas serta disolusi obat lebih lambat. Pada metode ini
memerlukan peralatan dan penanganan khusus serta tenaga yang
cukup besar (Bandelin, 1989).

b. Metode granulasi kering (dry granulation)

Metode pembuatan tablet yang digunakan jika dosis efektif


terlalu tinggi untuk pencetakan langsung, obatnya peka terhadap
pemanasan, kelembaban, atau keduanya yang mana merintangi dalam
granulasi basah.

Pada metode granulasi kering, granul terbentuk oleh


penambahan bahan pengikat kedalam campuran serbuk obat dengan
cara memadatkan massa yang jumlahnya lebih besar (slugging) dari
campuran serbuk, dan setelah itu memecahkannya menjadi pecahan-
pecahan kedalam granul yang lebih kecil (Ansel, 1989).

c. Metode cetak langsung (direct granulation)

Keuntungan penggunaan metode ini adalah waktu produksi


yang lebih singkat, dapat dipakai untuk bahan yang tidak tahan air,
tetapi kerugiannya adalah sering terjadi pemisahan antar partikel
(segregation) pada waktu partikel turun di hopper ke die sehingga
terjadi ketidakseragaman bahan aktif (Ansel, 1989).
BAB.III
TUGAS KHUSUS

TUGAS I : SEBAGAI OPERATOR PENIMBANGAN


 Memeriksa kebersihan alat dan ruang timbang, dan mencatat suhu dan kelembaban
relative ruang pada form catatan pemantauan ruang timbang
FORMULIR PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN RUANG
PT. Wirasaba Farma Industri
SUHU RH %
NO TANGGGAL JAM PARAF
RUANG RUANG
1
2

 Melakukan kualifikasi alat timbang yang akan digunakan!


 Melaksanakan kalibrasi timbangan harian sesuai PROTAP!

FORMULIR KALIBRASI TIMBANGAN

Alat :
Merk :
Tipe :
Tanggal kalibrasi :
NO Anak Timbangan Standar Batas
1

FORMULA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN RUANG


Anak Angka yang % Keterangan Paraf
Timbangan Terbaca Penyimpanan

Catat setiap perbaikan yang dilakukan apabila hasil kalibrasi / inspeksi tidak
memenuhi syarat. Lakukan kalibrasi ulang setelah perbaikan selesai dilakukan.
 Mengambil CPB yang akan ditimbang di stagging area beserta bahan awal yang sudah
ditimbang!
 Memeriksa kesesuaian bahan awal yang ada di ruang antara dengan CPB!
 Menyimpan bahan awal di ruang timbang untuk dilakukan penimbangan bahan awal
sesuai CPB!

TUGAS II : PEMBUATAN SEDIAAN TABLET


Lakukan pembuatan sediaan sesuai prosedur yang terdapat di dalam dokumen catatan
pengolahan bets masing-masing produk sebagai berikut :

SEBAGAI PETUGAS PRODUKSI TABLET


 Mengambil bahan awal hasil penimbangan dari area stagging B beserta dokumen
Catatan Pengolahan Bets (CPB)
 Melaksanakan pembuatan tablet dengan metode kempa langsung dokumen
 Mencatat hasil pelaksanaan pada dokumen
 Memberi label identitas produk ruahan dan menyimpan di area produk ruahan
BESAR BATCH : SEDIAAN:TABLET
100 tablet@ 600 mg (CETAK LANGSUNG)

NO. NAMA BAHAN /TAB /BATCH


1. PHENYLPROPANOLAMINE 30 mg 3 g
2. ACETAMINOPHEN 500 mg 50 g
3. CTM 8 mg 0,8 g
4. POVIDONE 12 mg 1,2 g
5. AVICEL 30 mg 3 g
6. TALK 6 mg 0,6 g
7. LACTOSA MONOHIDRAT 14 mg 1,4 g

 PERHITUNGAN
1. Pertablet
a) Phenylpropanolamine
b) Acetaminophen
c) CTM
d) Povidone
e) Avicel
f) Talk
g) Lactose monohidrat

2. Perbetch
a) Pheniylpropanolamine
b) Acetaminophen
c) CTM
d) Povidone
e) Avicel
f) Talk
g) Lactose monohidrat

 PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang zat aktif (fenilpropanolamin 3 g,
Paracetamol 50 g, dan CTM 0,8 g) serta zat
tambahan ( Povidon 1,2 g , Avicel 3 g,talk 0,6
g, dan laktosa monohidrat 1,4 g)
3. Digerus zat aktif pada mortir
4. Ditambahkan povidon, avicel, dan laktosa
monohidrat , kemudian digerus da homogeny.
5. Ditambahkan zat pelincir dan pelicin (talk)
6. Dikempa tablet pada mesin pencetak tabet
7. Dibersihkan tablet yang telah jadi.
8. Dimasukkan ke dalam wadah botol gelap
9. Diberi etiket
10. Masukkan ke dalam wadah obat dan
dimasukkan brosur obat
TUGAS III : IN PROCES CONTROL SEDIAAN
SEBAGAI PETUGAS IPC
Melaksanakan pengujian dalam proses terhadap produk yang sedang dilakukan
pengolahan sesuai PROTAP :
CATATAN IN PROCESS CONTROL (IPC) GRANUL SEDIAAN
TABLET

NO JENIS PENGUJIAN HASIL SYARAT


1 Serbuk granul
Pemerian
berwarna putih
2 Sifat alir 10g/detik
3 Sudut reposa 25 - 38˚
4 BJ Mampat 5 – 15%
5 Loss on drying 0,5 – 3,0%

CATATAN IN PROCESS CONTROL (IPC) SEDIAAN TABLET

HASIL
No. JENIS PENGUJIAN SYARAT
1 2 3
Kontrol bobot selama
/10 tablet
pencetakan
Rata-Rata 0,65
1 Batas atas 0,73
0,69
0,59–0,73g
Batas bawah 0,62
0,59
2 Kekerasan 5 -8 kg.S
3 Kerapuhan Maks.1%
4 Ketebalan tablet 3,0-3,2 mm
5 Waktu hancur < 15 menit
TUGAS IV : PENGEMASAN PRODUK RUAHAN
SEBAGAI PETUGAS PENGEMASAN
 Pengemasan primer :
1. Ambil produk ruah dari area produk ruahan
2. Masukan tablet ke dalam plastik klip50 ml
3. Tamping dan kirim produk ke area pengemasan sekunder
 Pengemasa sekunder :
1. Masukan tiap 1 bungkus produk kedalam botol mulut besar 125 ml, kemudian
tutup botol sampai rapat.
2. Tempelkan label etiket ke mulut botol besar 125 ml
3. Masukan kedalam dus
4. Siapkan brosur kedalam dus
5. Tutp dus dengan rapi
6. Tampung dan kirim produk ke area pengemasan tersier
 Pengemasan tersier
1. Masukan dus kedalam 1 karton
2. Tutup dengan rapat karton
3. Hitung jumlah produk jadi yang di proleh, catatan pada bon penyerahan
produk jadi
 Menerima perintah pengemasan produk dari bagian produksi disertai Catatan
Pengemasan Bets / CKB
 Menyiapkan bahan pengemas sesuai CKB
 Melaksanakan pengemasan sesuai dokumen CKB
 Menyiapkan produk jadi yang sudah dikemas untuk dikirim ke gudang produk jadi
 Membuat BON PENYERAHAN PRODUK JADI
 CONTOH KEMASAN TABLET PHENYLPROPANOLAMINE
BAB.III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
 Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung

Mengandung satu jenis obat dengan atau bahan tambahan. Zat tambahan
yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat penghancur, zat
pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok (Anonim,
1979). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang
biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetik yang sesuai
(Ansel, 1989).

Kelebihan sediaan tablet yaitu ringan, mudah dalam pembungkusan,


pemindahan dan penyimpanan. Pasien menemukan kemudahan untuk
membawanya dan tidak perlu menggunakan alat bantu seperti sendok untuk
pemakaiannya (Parrott, 1971).

 Tablet Phenylpropanolamine
Phenylpropanolamine adalah obat untuk meredakan hidung tersumbat
akibat batuk pilek (common cold), alergi, atau sinutisis. Obat ini berfungsi
untuk meredakan gejala hidung tersumbat, bukan untuk menyembuhkan
penyakit yang menjadi penyebab.

Anda mungkin juga menyukai