Anda di halaman 1dari 49

Panduan

Praktikum
Teknologi
Sediaan Padat

PROGRAM STUDI
FARMASI

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUDUS
TAHUN AJARAN 2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah SWT sehingga penyempurnaan buku petunjuk


praktikum Teknologi Sediaan Padat dapat diselesaikan. Buku ini disusun untuk
membantu mahasiswa dalam memahami pelaksanaan praktikum yang merupakan
bagian dari materi kuliah Teknologi Sediaan Padat. Mata acara praktikum pada
buku ini untuk memperkenalkan kimia dalam ruang lingkup farmasi. Selain itu
juga diberikan dasar-dasar keselamatan kerja di laboratorium, pengenalan alat-alat
yang digunakan di laboratorium. Untuk menambah pengetahuan mengenai
paktikum, disarankan mahasiswa membaca buku referensi atau rujukan yang ada
dalam daftar pustaka petunjuk praktikum ini, atau referensi lainnya baik sumber
tertulis maupun dari internet. Sebagai penutup, saran dari pembaca kami terima
sebagai penyempurnaan untuk penerbitan pada tahun yang akan datang.

Kudus, Juli 2019

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
TATA TERTIB LABORATORIUM.........................................................................4
PERCOBAAN I. PEMBUATAN GRANULASI BASAH.......................................6
PERCOBAAN II. PEMBUATAN GRANULASI KERING.....................................9
PERCOBAAN III. PENGUJIAN TERHADAP GRANUL.......................................10
PERCOBAAN IV. TABLET PARACETAMOL......................................................15
PERCOBAAN V. PENGUJIAN TERHADAP TABLET........................................18
PERCOBAAN VI. PEMBUATAN TABLET HISAP PARACETAMOL................22
PERCOBAAN VII. PEMBUATAN TABLET KUNYAH.......................................26
PERCOBAAN VIII. PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT.........................29
PERCOBAAN IX. PEMBUATAN TABLET EKSTRAK PEGAGAN....................32
PERCOBAAN X. PEMBUATAN KAPSUL KERAS..............................................37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
TATA TERTIB LABORATORIUM

1. Praktikan wajib hadir di laboratorium 10 menit sebelum praktikum dimulai, untuk


mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2. Praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit tidak diperkenankan mengikuti
praktikum, kecuali ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Apabila karena suatu hal praktikan tidak dapat mengikuti praktikum maka praktikan
harus membuat surat ijin yang dilampiri surat bukti sebab ketidakhadirannya.
4. Praktikan harus mengikuti seluruh materi praktikum. Jika selama 2 kali berturut-
turut tidak mengikuti praktikum tanpa alasan dan bukti yang jelas, praktikan
dianggap mengundurkan diri dan mendapat nilai E.
5. Praktikan mempersiapkan diri untuk pre test/post test, mengumpulkan laporan
sementara untuk praktikum yang akan dipraktikkan, dan mengumpulkan laporan
resmi praktikum sebelumnya.
6. Praktikan wajib mengikuti ujian responsi setelah semua materi praktikum selesai.
7. Praktikan yang meninggalkan laboratorium sebelum waktu praktikum selesai, harus
minta ijin dosen/asisten dosen pembimbing yang bertugas.
8. Pada waktu praktikum berlangsung, praktikan wajib menggunakan APD (alat
pelindung diri) seperti jas praktikum, sarung tangan, masker, sepatu tertutup dan
kaos kaki.
9. Praktikan menyediakan sendiri perlengkapan praktikum yang tidak disediakan oleh
laboratorium, antara lain : masker, sarung tangan, lap bersih.
10. Praktikan wajib menghemat bahan praktikum, memelihara peralatan laboratorium
dan kebersihan laboratorium.
11. Perlu diingat selama praktikum berlangsung praktikan harus hati-hati dalam
melakukan prosedur kerja praktikum dan dalam penggunaaan bahan kimia/alat
laboratorium, mengingat bisa menyebabkan kecelakaan dalam praktikum jika
penggunaannya tidak tepat.
12. Dilarang makan, minum, bergurau selama praktikum berlangsung.
13. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sebelum dan
sehabis praktikum.
14. Setiap praktikan bertanggungjawab menjaga kondisi semua peralatan di
laboratorium dengan baik. Apabila ada kerusakan pada alat laboratorium baik
sengaja/tidak sengaja, praktikan mengganti dengan alat baru yang kualitasnya sama.
15. Setelah praktikum selesai, praktikan diwajibkan memeriksa kelengkapan alat yang
digunakan untuk praktikum dan mencuci semua alat dengan bersih dan hati-hati.
16. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah
melakukan praktikum.
Praktikan merapikan kembali semua peralatan dan bahan yang digunakan untuk
praktikum sesuai pada tempatnya.
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN GRANULASI
BASAH

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPGB MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
KUDUS FARMASI 2.1 70

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Granulasi Basah
Revisi Tanggal

PK.PGB.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Basah No. Dokumen:
7.0.PK.PGB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih
besar. Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan
mekanisme pengikatan tertentu.
Dapat juga diartikan, granulasi adalah proses pembuatan ikatan
partikel-partikelkecil membentuk padatan yang lebih besar atau agregat
permanen melalui penggumpalanmassa, sehingga dapat dibuat granul yang
lebih homogen dari segi kadar, massa jenis,ukuran serta bentuk partikel.
Adapun fungsi granulasi adalah untuk memperbaiki sifat alirandan
kompressibilitas dari massa cetak tablet, memadatkan bahan- bahan,
menyediakancampuran seragam yang tidak memisah,
mengendalikan kecepatan pelepasan zat aktif, mengurangi debu, dan
memperbaiki penampakan tablet.
Granulasi basah adalah cara pembuatan tablet dengan
mencampurkan zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar
dengan menambahkan cairan pengikat dengan jumlah yang tepat sehingga
diperoleh masa lembab yang dapat digranulasi.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan
garanulasi basah
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi No. Dokumen:
Basah 7.0.PK.PGB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Piring petri 6 pasang
2. Almari Pengering
3. Ayakan no.12
Bahan :
1. Laktosa
2. Amilum Manihot
3. Mucilago Amili (10%)
4.
IV. PROSEDUR KERJA
A. Formulasi
Bahan Formula

Laktosa 100 gram

Amilum Manihot 100 gram

Mucilago Amili (10 %) 100 gram

B. Cara Kerja
1. Timbang petri kosong ( wadah dan tutupnya)
2. Timbang laktosa & amilum manihot masing-masing seberat
100 gram campur sampai homogen
3. Buat muchilago amili 10% sebanyak 100 mg dan tambahkan pada
campuran
(2) sedikit demi sedikit sebanyak 30 ml, campur sampai homogen
dan terbentuk granul, kemudian ayak dengan ayakan no.12
4. Timbang granul basah sebanyak 25 gram sejumlah 6 kali dan
masukan masing-masing kedalam petri
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi No. Dokumen:
Basah 7.0.PK.PGB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

5. Setelah 6 petri terisi masukan dengan hati-hati kedalam oven dan


0
keringkan pada suhu 60 C. Selama pengeringan petri dalam
keadaan terbuka
6. Setelah pada waktu tertentu yaitu 15,30,60,90,120 menit keluarkan
petri lalu dinginkan dan timbang dalam keadaan tertutup
7. Biarkan satu piring petri dalam oven dan lanjutkan pengeringan
sampai satu minggu
8. Timbang granul setelah pengeringan 1 minggu dan lanjutkan
dengan mencatat sebagai berat granul kering.
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN GRANULASI
KERING

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPGK MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
KUDUS FARMASI 2.1 71

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Granulasi Kering
Revisi Tanggal

PK.PGK.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Kering No. Dokumen:
7.1.PK.PGK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih
besar.
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan
mekanisme pengikatantertentu.
Dapat juga diartikan, granulasi adalah proses pembuatan ikatan
partikel-partikelkecil membentuk padatan yang lebih besar atau agregat
permanen melalui penggumpalanmassa, sehingga dapat dibuat granul yang
lebih homogen dari segi kadar, massa jenis,ukuran serta bentuk partikel.
Adapun fungsi granulasi adalah untuk memperbaiki sifat aliran dan
kompressibilitas dari massa cetak tablet, memadatkan bahan-bahan,
menyediakancampuran seragam yang tidak memisah, mengendalikan
kecepatan pelepasan zat aktif,mengurangi debu, dan memperbaiki
penampakan tablet.
Granulasi kering disebut juga slugging, merupakan salah satu
metode pembuatan tablet dengan cara mengempa campuran
bahan kering (partikel zat aktif dan eksipien) menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran
lebih besar (granul) dari serbuk semula.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan
garanulasi kering
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Kering No. Dokumen:
7.1.PK.PGK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Baskom
2. Ayakan no. 20
3. Neraca analitik

Bahan :
1. Asam mefenamat
2. Amprotab
3. PVP
4. Laktosa
5. Avicel PH 102
6. Mg Stearat
7. Talk
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Kering No. Dokumen:
7.1.PK.PGK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

IV. PROSEDUR KERJA


A. Formulasi
Formula A Formula B Formula C

( Pengikat Kering PVP


( Pengikat Kering PVP 5%) 10%) ( Pengikat Kering Avicel)

Fase dalam (92%) Fase dalam (92%) Fase dalam (92%)

Asam mefenamat 500mg Asam mefenamat 500mg Asam mefenamat 500mg

Amprotab (10%) 75mg Amprotab (10%) 75mg Amprotab (10%) 75mg

PVP (5%) 37,5mg PVP (10%) 75mg Avicel PH 102 115mg

Laktosa 40mg

Laktosa 77,5mg

Fase luar (8%)

Fase luar (8%) Fase luar (8%)

Mg Stearat 7,5mg

Mg Stearat 7,5mg Mg Stearat 7,5mg

Talk 15mg Talk 15mg Talk 15mg

Amprotab 37,5mg Amprotab 37,5mg Amprotab 37,5mg

B. Cara kerja

1. Jika ada bahan menggumpal agar dihaluskan dahulu, kemudian


ditimbang sesuai kebutuhan
2. Fase dalam dan setengah bagian fase luar (lubrikan dan glidant)
dicampur sampai homogen
3. Campuran bahan dibuat menjadi slug menggunakan punch
yang berdiameter 13-20mm pada tekanan mesin tablet yang
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Kering No. Dokumen:
7.1.PK.PGK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

tinggi atau dapat juga menggunakan roller compactor dengan


mengatur tekanan yang diberikan
4. Slug yang sudah jadi digiling kasar dan diayak menggunakan
ayakan no 20 sehingga dihasilkan granul kasar
5. Lakukan evaluasi terhadap granul yang dihasilkan, bila belum
memenuhi syarat maka slugging dapat diulangi hingga diperoleh
granul yang memenuhi syarat. Slugging maksimal dilakukan
sebanyak 3x
PROSEDUR KERJA
PENGUJIAN TERHADAP
GRANUL

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPG MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
2.1 72
KUDUS FARMASI

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pengujian Terhadap Granul
Revisi Tanggal

PK.PG.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pengujian Terhadap Granul No. Dokumen:
7.2.PK.PG.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih
besar.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pengujian
terhadap granul
4. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap granul

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Corong
2. Statif
3. Gelas ukur 100 ml
Bahan :
Granul pada percobaan sebelumnya.

IV. PROSEDUR KERJA


1) Kecepatan alir
a. Timbang 100 gram granul basah pada percobaan sebelumnya
b. Tuangkan secara perlahan granul ke dalam corong dan pastikan
lubang corong tertutup rapat ( Perlu diperhatikan bahwa penuangan
granul harus melewati tepi corong jangan langsung kedalam
lubang corong )
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pengujian Terhadap Granul No. Dokumen:
7.2.PK.PG.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

c. Setelah semua granul masuk kedalam corong, lalu buka penutup


corong secara perlahan
d. Catat berapa lama waktu yang diperlukan granul untuk mengalir
keluar dengan stopwatch
e. Lakukan replikasi sebanyak 3 kali

2) Pengamatan sudut diam


a. Timbang granul 100 gram masukan dalam corong secara perlahan
lewat pinggir corong, sementara tutup bagian bawah corong
b. Buka penutupnya dan biarkan serbuk itu keluar
c. Ukur tinggi kerucut yang terbentuk
d. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali

3) Uji pengetapan
a. Tuangkan granul secara perlahan kedalam gelas ukur sampai
volume 50 ml
b. Setelah masuk kedalam gelas ukur, lakukan pengetapan sebanyak
30,50,100 kali pengetapan, lakukan terus hingga serbuk tidak turun
lagi (volume konstan)
c. Catat tingginya
PROSEDUR KERJA
TABLET PARACETAMOL

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKTP MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
KUDUS FARMASI 2.1 73

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Tablet Paracetamol
Revisi Tanggal

PK.TP.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Tablet Paracetamol No. Dokumen:
7.3.PK.TP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau


tanpa bahan pengisi. Paracetamol adalah salah satu obat yang masuk ke
dalam golongan analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun
demam). Obat ini dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga
menengah, serta menurunkan demam. Analgetik adalah zat-zat yang
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
dan uji evaluasinya

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Timbangan analitik
b. Gelas ukur
c. Waterbath
d. Oven
e. Hardness tester
f. Friabilator tester
g. Ayakan mesh 20
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Tablet Paracetamol No. Dokumen:
7.3.PK.TP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Bahan :
a. Paracetamol
b. Laktosa
c. Avicel PH 101
d. Gelatin
e. Magnesiun stearat
f. Aquadest

IV. PROSEDUR KERJA


A. Formulasi
Bahan Formula
Paracetamol 500 mg

Laktosa 50 mg

Amilum Manihot 43,5 mg

Avicel PH 101 30 mg

Gelatin 20 mg

Magnesium Stearat 6,5 mg

Aquadest q.s

B. Cara Kerja
1. Campurkan paracetamol, laktosa, avicel, mg stearat dan amilum
manihot sampai homogen
2. Kemudian gelatin dilarutkan dan dipanaskan kedalam air sebanyak 75
ml
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Tablet Paracetamol No. Dokumen:
7.3.PK.TP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

3. Campurkan antara campuran 1 dan campuran 2 sampai terbentuk


massa granul
4. Kemudian massa granul yang terbentuk diayak dg ayakan no 20
5. Masukan dalam wadah, kemudian masukan dalam oven
6. Setelah granul kering langsung kempa garanul pada alat pencetak
tablet
7. Buat sejumlah yang diinginkan, kemudian lakukan pengujian
8. Catat hasil.
PROSEDUR KERJA
PENGUJIAN TERHADAP
TABLET

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPT MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
2.1 74
KUDUS FARMASI

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pengujian Terhadap Tablet
Revisi Tanggal

PK.PT.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pengujian Terhadap Tablet No. Dokumen:
7.4.PK.PT.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
dan uji evaluasinya

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Timbangan analitik
2. Hardness tester
3. Disintegrator tester
4. Friabilator tester
Bahan :
1. Tablet yang telah dibuat dari praktikum sebelumnya

IV. PROSEDUR KERJA


1) Uji organoleptis

2) Kontol keseragaman bobot


a. Timbang 10 tablet satu persatu pada neraca analitik dan
catat lalu hitung rata – rata dan koefisien variasinya

CV = ( SD / X ) x 100 %
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pengujian Terhadap Tablet No. Dokumen:
7.4.PK.PT.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Ket :

CV : Koefisien variasi

SD : Simpangan baku X : Rata – rata

3) Kontrol kekerasan tablet


a. Ambil satu tablet diletakan pada ujung alat dengan posisi vertical
b. Putar sekrup pada ujung alat sehingga tablet tertekan
c. Pemutaran dihentikan saat tablet telah pecah
d. Lakukan percobaan sebanyak 5 kali, hitung harga putarannya

4) Kontrol kerapuhan
a. Timbang 10 tablet pada timbangan analitik, catat bobotnya
sebagai bobot mula-mula
b. Masukan dalam friabilator, pengujian dilakukan selama 4 menit.
c. Setelah 5 menit keluarkan tablet dari alat kemudian timbang
lagi sebagai bobot akhir,
d. Kemudian hitung kerapuhannya
Kerapuhan = Berat tablet awal – berat tablet akhir x 100%
Berat tablet awal

5) Kontrol waktu hancur tablet

a. Lima buah tablet dimasukan kedalam tabung disintegration tester,


setiap tabung diisi 1 tablet, kemudian masukan dalam penangas air
0
dengan temperatur 37 C.

b. Jalankan alat sampai semua obat terlarut, kemudian catat waktu


yang ditunjukan sebagai waktu hancur tablet.
6) Uji disolusi
a. Dimasukan 900 ml air kedalam labu disolusi, kemudian sebagian
labu masukan kedalam penangas air
0
b. Kemudian atur suhu sampai 37 ± 0,5 C
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pengujian Terhadap Tablet No. Dokumen:
7.4.PK.PT.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

c. Masukan tablet kedalam labu disolusi, kemudian pasang apparatus


tipe 2 ( padlle) sampai jarak 2,5 ± 0,2 cm dari dasar labu
d. Atur kecepatan putaran 50 rpm
e. Ambil sampel sebanyak 5,0 ml dengan spet injeksi yang dilengkapi
dg filter holder
f. Setiap pengambilan sampel, masukan aquades sejumlah yang
0
diambil pada pengambilan sebelumnya (5,0 ml), dengan suhu 37 C

g. Pengambilan sampel dilakukan pada menit ke


1,2,3,4,5,10,15,20,25,30,35,40,45,55,60
h. Lakukan pengambilan sampel didaerah tengah antara permukaan
media dengan permukaan atas
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN TABLET HISAP
PARACETAMOL

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPTHP MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
KUDUS FARMASI 2.1 75

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Tablet Hisap Paracetamol
Revisi Tanggal

PK.PTHP.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI

26
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Hisap Paracetamol No. Dokumen:
7.5.PK.PTHP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih
zat aktif, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat
membuat tabletmelarut atau hancur perlahan lahan dalam mulut.

II. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
b. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
c. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
hisap dan uji evaluasinya

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Ayakan mesh 20
b. Bekker glass
c. Mesin cetak tablet
d. Oven
e. Timbangan
Bahan :
a. Paracetamol
b. Manitol
c. Gelatin
d. Aspartame
e. Talk Mg Stearat (9:1)
f. Laktosa
g. Perasa
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Hisap No. Dokumen:
Paracetamol 7.5.PK.PTHP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

IV. PROSEDUR KERJA


A. Formulasi
Bahan Formula
Paracetamol 500 mg
Manitol 280 mg
Gelatin 100 mg
Aspartam 50 mg
Talk : Mg Stearat (9:1) 10 mg
Laktosa 100 mg

B. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Semua bahan ditimbang sesuai dengan kebutuhan (30 tablet)
3. Paracetamol, Manitol, Gelatin, Laktosa dicampurkan
4. Campuran serbuk disemprot alcohol 75% atau aquades secukupnya
sampai terbentuk massa granul
5. Massa granul dikeringkan
6. Massa granul diayak / digranulasi dengan mesh 20.
7. Magnesium Stearat dan Talk serta Aspartam dimasukkan kedalam
massa cetak hingga homogeny
8. Massa cetak dicetak dengan mesin cetak tablet dengan punch 13.
9. Lakukan evaluasi
a. Uji organoleptis
b. Uji keseragaman bobot
c. Uji kekerasan tablet
d. Uji kerapuhan tablet
e. Uji disintegration
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN TABLET KUNYAH

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPTK MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
2.1 76
KUDUS FARMASI

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Tablet Kunyah
Revisi Tanggal

PK.PTK.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Kunyah No. Dokumen:
7.6.PK.PTK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Tablet kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah,
member residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak
meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta kegunaan
dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
kunyah dan uji evaluasinya

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Bekker glass
b. Cawan
c. Ayakan mesh 20
d. Pengaduk
Bahan :
a. Antasida
b. Manitol
c. Gelatin
d. Aspartame
e. Talk
f. Mg stearat
g. Laktosa
h. Alhokol 75%
i. Aquadest
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Kunyah No. Dokumen:
7.6.PK.PTK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

V. PROSEDUR KERJA
A. Formulasi
Bahan Formula
Antasida 500 mg
Manitol 280 mg
Gelatin 100 mg
Aspartam 50 mg
Talk : Mg Stearat (9:1) 10 mg

B. Cara Kerja

1. Semua bahan diayak dan ditimbang sesuai dengan kebutuhan (30


tablet)
2. Antasida, Manitol, Gelatin, dicampurkan
3. Campuran serbuk disemprot alcohol 75% atau aquades secukupnya
sampai terbentuk massa granul
4. Massa granul dikeringkan
5. Massa granul diayak / digranulasi dengan mesh 20
6. Magnesium Stearat dan Talk serta Aspartam dimasukkan kedalam
massa cetak hingga homogeny
7. Massa cetak dicetak dengan mesin cetak tablet dengan punch 13.
10. Lakukan evaluasi
a. Uji organoleptis
b. Uji keseragaman bobot
c. Uji kekerasan tablet
d. Uji kerapuhan tablet
e. Uji disintegration
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN TABLET
EFFERVESCENT

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPTE MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
2.1 77
KUDUS FARMASI

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Tablet Effervescent
Revisi Tanggal

PK.PTE.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Effervescent No. Dokumen:
7.7.PK.PTE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Tablet Effervescent adalah tablet yang penggunaannya dilarutkan
terlebih dahulu dalam air kemudian diminum. Didalam tablet selain zat
aktif juga mengandung campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan
natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
karbondioksida.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
effervescent dan uji evaluasinya
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a. Mesin cetak
b. Bekker glass
c. Batang pengaduk
d. Oven
e. Cawan petri
Bahan :
a. Asam askorbat
b. Asam sitrat
c. Asam tartat
d. Natrium bicarbonate
e. PEG
f. Aspartam
g. Minyak jeruk
h. Laktosa
i. Sorbitol
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Effervescent No. Dokumen:
7.7.PK.PTE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

IV. PROSEDUR KERJA


A. Formulasi
Asam Askorbat 50 mg
Asam Sitrat 104,5 mg
Asam Tartat 201 mg
Natrium Bicarbonat 352,5 mg
PEG 30 mg
Aspartam 200 mg
Minyak Jeruk 2 tetes
Laktosa 100 mg
100 mg untuk komponen
asam
Sorbitol 200 mg

100 mg untuk komponen basa

B. Cara Kerja
1. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan formulasi (30
tablet)
2. Campurkan komponen asam (As. Sitrat, As. Tartat, As. Askorbat),
lalu tambahkan laktosa, sorbitol, dan minyak jeruk
3. Campuran komponen asam ditambah aquades secukupnya sampai
terbentuk massa granul
4. Campurkan komponen basa (Na. Bikarbonat, PEG, Aspartam),
tambahkan sorbitol
5. Campuran komponen asam ditambah aquades secukupnya sampai
terbentuk massa granul
6. Masing-masing komponen diayak dengan menggunakan ayakan 14
mesh
7. Masing-masing komponen kemudian dikeringkan pada suhu 40-
o
60 C
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Effervescent No. Dokumen:
7.7.PK.PTE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

8. Campurkan komponen asam dan basa


9. Cetak serbuk effervescent hingga menjadi tablet effervescent.
10. Lakukan evaluasi
a. Uji organoleptis
b. Uji keseragaman bobot
c. Uji kekerasan tablet
d. Uji keerapuhan
e. Uji PH
f. Uji kelarutan
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN TABLET EKSTRAK
PEGAGAN

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPTEP MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
2.1 78
KUDUS FARMASI

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Tablet Ekstrak Pegagan
Revisi Tanggal

PK.PTEP.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Ekstrak Pegagan No. Dokumen:
7.8.PK.PTEP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi. Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan
mentah secara kimiawi. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu
senyawa berdasarkan perbedaan kelarutannyaterhadap dua cairan tidak saling
larut yang berbeda, biasanya air dan pelarut organic lainnya.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
bahan alami/ herbal dan uji evaluasinya

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Bekker glass
b. Cawan
c. Ayakan mesh 20
d. Pengaduk
Bahan :
a. Ekstrak pegagan
b. Avicel PH 101
c. Laktosa
d. Talk
e. Mg stearate
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Ekstrak Pegagan No. Dokumen:
7.8.PK.PTEP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

IV. PROSEDUR KERJA


A. Formula Tablet Ekstrak Daun Pegagan
R/ ekstrak pegagan 33 mg
Avicel PH 101 9,9 mg
Laktosa 116 mg
Talk 7,21 mg
Mg stearat 0,79 mg

(Wahyundari, 2008)
B. Cara Pembuatan Granul
1. Menimbang bahan seseuai dengan formula untuk 300 tablet
2. Mencampur laktosa dan Avicel PH 101 sampai homogeny
3. Campuran bahan tambahan tersebut kemudian ditambahkan pada
ekstrak herba pegagan sedikit demi sedikit sampai terbentuk masa
yang kempal. Apabila masa terlalu keras dapat ditetesi etanol
hingga terbentuk massa kempal.
4. Masa kempal diayak dengan ayakan no. 20 mesh sehingga
diperoleh granul basah.
5. Granul basah yang diperoleh kemudian ditimbang lalu dikeringkan
pada suhu 50°C
6. Granul kering yang diperoleh kemudian diayak dengan ayakan
no.20/30 mesh dan diuji sifat fisiknya.
7. Granul kering ditimbang untuk memperhitungkan berat Mg stearat
dan talk yang diperlukan
8. Granul kemudian diuji sifat fisiknya
a. Granul yang akan dicetak dicampur terlebih dahulu dengan Mg
stearat dan talknya
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Ekstrak Pegagan No. Dokumen:
7.8.PK.PTEP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

C. Cara menghitung banyaknya talk dan Mg stearat yang dibutuhkan :


Ekstrak pegagan setelah kering menyusut menjadi 24 mg sehingga
total granul yang diperoleh seharusnya 44,97 gr. Jika granul yang
diperoleh ternyata sebesar X maka talk dan Mg stearat yang
dibutuhkan adalah X/44,97 dikalikan dengan jumlah talk dan Mg
stearat secara teoritis untuk 300 tablet.
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN KAPSUL KERAS

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI DAN KODE NO. URUT


PKPKK MUHAMMADIYAH TEKNOLOGI SEDIAAN
KUDUS FARMASI 2.1 79

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pembuatan Kapsul Keras
Revisi Tanggal

PK.PKK.UMKU.LAB. FORMULASI DAN Rektor


TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umunya terbuat dari gelatin tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Berdasarkan bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua
yaitu kapsul keras (hard capsul) dan kapsul lunak (soft capsul).
Perbedaan jenis kapsul sebagai berikut :
Kapsul Keras Kapsul Lunak
Terdiri atas tubuh dan tutup Satu kesatuan
Tersedia dalam bentuk kosong Selalu sudak terisi
Isi biasanya padat, dapat juga cair Isi biasanya cair dapat juga padat
Cara pakai per oral Bisa oral, vaginal, rectal, topical
Bentuk hanya satu macam Bentuknya bermacam-macam

Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8


macam ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode.
Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5
Untuk hewan : 10 11 12
Kapsul dapat berisi campuran serbuk atau yang digranulasi. Granulasi
artinya partikel-partikel serbuk diubah menjadi butiran granulat, dimana
partikel-partikel serbuknya memiliki daya lekat, dan sifat alirnya lebih baik.
Dengan daya alir lebih baik, pengisian ke ruang kapsul dapat berlangsung
secara kontinu serta homogen sehinga akan dihasilkan kapsul yang konstan
dan ketetapan dosis ya baik. (Voigt, 1995)

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta kegunaan
dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan sediaan
kapsul dan uji evaluasinya
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas ukur
2. Lumpang dan mortir
3. Baskom
4. Pipet tetes
5. Timbangan
6. Ayakan
7. Bekerglass
8. Sudip
9. Flow Tester
10. Desintegrator Tester
11. Moisture Tester
Bahan :
1. Amoksisilin
2. Doksisiklin HCl
3. Laktosa
4. PVP
5. Amylum Manihot
6. Mg Stearat
7. Talcum
8. Nipagin
9. Aquadest
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

IV. PROSEDUR KERJA


A. Formulasi

FORMULA I, II FORMULA III, IV


Amoksisilin 250 mg Doksisiklin 100 mg
PVP a% PVP a%
Amylum manihot b % Amylum manihot b%
Nipagin c% Nipagin c%
Mg stearat d% Mg Stearat d%
Talcum e% Talcum e%
Lactosa f % Lactosa f%

Buatlah Tablet Amoksisilin 250 mg / Doksisiklin 100 mg dengan bobot


per kapsul 500 mg sebanyak 100 kapsul.

B. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Timbang semua bahan
3. Zat aktif ditambahkan dengan bahan pengisi (laktosa), pengawet
(nipagin), penghancur (amylum) lalu diaduk rata.
4. Ditambahkan bahan pengikat (PVP) yang telah dilarutkan dalam air,
sampai terbentuk masa granul.
5. Kemudian diayak dengan ayakan no. 18 dan dikeringkan di oven
dengan suhu 40oC. Setelah terbentuk granul kering, diayak dengan
ayakan no. 20.
6. Kemudian ditambahkan talkum dan Mg stearat dicampur sampai
rata dan dilakukan uji sifat fisik granul.
7. Granul yang memenuhi uji dimasukan dalam cangkang kapsul dan
dilakukan pengujian terhadap sediaan kapsul yang terbentuk.
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

C. Cara Evaluasi
1. Uji Sifat Fisik Granul
a. Organoleptis : pengamatan terhadap bentuk, warna, bau
b. Kelembapan :
Timbang granul kering 4 g, dimasukkan ke dalam alat pengukur
MC. Tutup alat MC sampai alat membaca kadar lembab serbuk
secara otomatis. Setelah selesai, buka penutupnya catat kadar
lembab granul dan volume penyusutan bobot granul.
Syarat : Kadar lembab granul 2-4% (Lachman et al., 1994 : 655)
c. Uji Sifat Alir Granul
Timbang granul kering sebanyak 100 gram. Masukkan ke dalam
corong pada alat flowability tester melalui tepi, kemudian buka
tutup pada bagian tepi bawah corong sambil menekan tombol
start waktu perhitungan pada stop watch. Biarkan granul
mengalir melewati corong.

Syarat : Watu alir tidak lebih dari 10 detik (Siregar et al., 1992 :
39).
d. Sudut Diam
Sudut diam dihitung dengan mengatur diameter dan tinggi
tumpukan granul yang keluar dari mulut corong. Ukur tinggi
kerucut dan diameter yang terbentuk.

Tan α = ℎ
𝑟

Keterangan :
α = sudut diam
h = tinggi dari kerucut granul yang terbentuk
r = jari-jari permukaan kerucut
syarat sudut diam tidak lebih besar dari 40°(Lachman et al.,1994
: 685).
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

2. Uji Sediaan Kapsul


a. Uji Keseragaman Bobot Kapsul
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan penimbangan 20
kapsul sekaligus dan ditimbang lagi satu persatu isi tiap kapsul.
Kemudian timbang seluruh cangkang kosong dari 20 kapsul
tersebut. Lalu dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap
isi kapsul. Perbedaan bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-
rata tiap isi kapsul, tidak boleh melebihi dari yang ditetapkan
pada kolom B dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang
ditetapkan pada kolom A. Persyaratan :
Bobot rata-rata Perbedaan bobot isi
kapsul (%)
A B
120 mg 10 20
120 mg atau lebih 7,5 15

b. Uji Waktu Hancur


Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas
waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi.
Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan
aktifnya terlarut sempurna. Waktu hancur setiap tablet atau
kapsul dicatat dan memenuhi persyaratan spesifikasi waktu
(dalam 15 menit) (DepkesRI,1979).
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F.,
Edisi IV, 391-397, 607-617, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta : Depkes RI.

Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua,
1091-1098, UI Press, Jakarta.

Voigt. R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani,
N. S dan Mahtilda, B. N., 202-207, 220-225, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Wade, A., Weller, & Paul, J., 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Second Edition,
71-73, 204-206, 229-231, 310-313, 538-540, Pharmacheutical Press, London.
FORMAT LAPORAN
TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

1. Cover Laporan
2. Halaman Judul (masing-masing Bab)
3. Dasar Teori
4. Dokumen Produksi (Terlampir)
5. Dokumen QC/ Evaluasi Sediaan (Terlampir)
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai