SMT 4 - Modul Praktikum Teknologi Sediaan Padat-Dikonversi
SMT 4 - Modul Praktikum Teknologi Sediaan Padat-Dikonversi
Praktikum
Teknologi
Sediaan Padat
PROGRAM STUDI
FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUDUS
TAHUN AJARAN 2019 - 2020
KATA PENGANTAR
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
TATA TERTIB LABORATORIUM.........................................................................4
PERCOBAAN I. PEMBUATAN GRANULASI BASAH.......................................6
PERCOBAAN II. PEMBUATAN GRANULASI KERING.....................................9
PERCOBAAN III. PENGUJIAN TERHADAP GRANUL.......................................10
PERCOBAAN IV. TABLET PARACETAMOL......................................................15
PERCOBAAN V. PENGUJIAN TERHADAP TABLET........................................18
PERCOBAAN VI. PEMBUATAN TABLET HISAP PARACETAMOL................22
PERCOBAAN VII. PEMBUATAN TABLET KUNYAH.......................................26
PERCOBAAN VIII. PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT.........................29
PERCOBAAN IX. PEMBUATAN TABLET EKSTRAK PEGAGAN....................32
PERCOBAAN X. PEMBUATAN KAPSUL KERAS..............................................37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
TATA TERTIB LABORATORIUM
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih
besar. Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan
mekanisme pengikatan tertentu.
Dapat juga diartikan, granulasi adalah proses pembuatan ikatan
partikel-partikelkecil membentuk padatan yang lebih besar atau agregat
permanen melalui penggumpalanmassa, sehingga dapat dibuat granul yang
lebih homogen dari segi kadar, massa jenis,ukuran serta bentuk partikel.
Adapun fungsi granulasi adalah untuk memperbaiki sifat alirandan
kompressibilitas dari massa cetak tablet, memadatkan bahan- bahan,
menyediakancampuran seragam yang tidak memisah,
mengendalikan kecepatan pelepasan zat aktif, mengurangi debu, dan
memperbaiki penampakan tablet.
Granulasi basah adalah cara pembuatan tablet dengan
mencampurkan zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar
dengan menambahkan cairan pengikat dengan jumlah yang tepat sehingga
diperoleh masa lembab yang dapat digranulasi.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan
garanulasi basah
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi No. Dokumen:
Basah 7.0.PK.PGB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
B. Cara Kerja
1. Timbang petri kosong ( wadah dan tutupnya)
2. Timbang laktosa & amilum manihot masing-masing seberat
100 gram campur sampai homogen
3. Buat muchilago amili 10% sebanyak 100 mg dan tambahkan pada
campuran
(2) sedikit demi sedikit sebanyak 30 ml, campur sampai homogen
dan terbentuk granul, kemudian ayak dengan ayakan no.12
4. Timbang granul basah sebanyak 25 gram sejumlah 6 kali dan
masukan masing-masing kedalam petri
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi No. Dokumen:
Basah 7.0.PK.PGB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih
besar.
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan
mekanisme pengikatantertentu.
Dapat juga diartikan, granulasi adalah proses pembuatan ikatan
partikel-partikelkecil membentuk padatan yang lebih besar atau agregat
permanen melalui penggumpalanmassa, sehingga dapat dibuat granul yang
lebih homogen dari segi kadar, massa jenis,ukuran serta bentuk partikel.
Adapun fungsi granulasi adalah untuk memperbaiki sifat aliran dan
kompressibilitas dari massa cetak tablet, memadatkan bahan-bahan,
menyediakancampuran seragam yang tidak memisah, mengendalikan
kecepatan pelepasan zat aktif,mengurangi debu, dan memperbaiki
penampakan tablet.
Granulasi kering disebut juga slugging, merupakan salah satu
metode pembuatan tablet dengan cara mengempa campuran
bahan kering (partikel zat aktif dan eksipien) menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran
lebih besar (granul) dari serbuk semula.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan
garanulasi kering
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Kering No. Dokumen:
7.1.PK.PGK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Bahan :
1. Asam mefenamat
2. Amprotab
3. PVP
4. Laktosa
5. Avicel PH 102
6. Mg Stearat
7. Talk
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Granulasi Kering No. Dokumen:
7.1.PK.PGK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Laktosa 40mg
Laktosa 77,5mg
Mg Stearat 7,5mg
B. Cara kerja
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil
umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih
besar.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pengujian
terhadap granul
4. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap granul
3) Uji pengetapan
a. Tuangkan granul secara perlahan kedalam gelas ukur sampai
volume 50 ml
b. Setelah masuk kedalam gelas ukur, lakukan pengetapan sebanyak
30,50,100 kali pengetapan, lakukan terus hingga serbuk tidak turun
lagi (volume konstan)
c. Catat tingginya
PROSEDUR KERJA
TABLET PARACETAMOL
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
dan uji evaluasinya
Bahan :
a. Paracetamol
b. Laktosa
c. Avicel PH 101
d. Gelatin
e. Magnesiun stearat
f. Aquadest
Laktosa 50 mg
Avicel PH 101 30 mg
Gelatin 20 mg
Aquadest q.s
B. Cara Kerja
1. Campurkan paracetamol, laktosa, avicel, mg stearat dan amilum
manihot sampai homogen
2. Kemudian gelatin dilarutkan dan dipanaskan kedalam air sebanyak 75
ml
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Tablet Paracetamol No. Dokumen:
7.3.PK.TP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
dan uji evaluasinya
CV = ( SD / X ) x 100 %
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pengujian Terhadap Tablet No. Dokumen:
7.4.PK.PT.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Ket :
CV : Koefisien variasi
4) Kontrol kerapuhan
a. Timbang 10 tablet pada timbangan analitik, catat bobotnya
sebagai bobot mula-mula
b. Masukan dalam friabilator, pengujian dilakukan selama 4 menit.
c. Setelah 5 menit keluarkan tablet dari alat kemudian timbang
lagi sebagai bobot akhir,
d. Kemudian hitung kerapuhannya
Kerapuhan = Berat tablet awal – berat tablet akhir x 100%
Berat tablet awal
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
26
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Hisap Paracetamol No. Dokumen:
7.5.PK.PTHP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
I. DEFINISI
Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih
zat aktif, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat
membuat tabletmelarut atau hancur perlahan lahan dalam mulut.
II. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
b. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
c. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
hisap dan uji evaluasinya
B. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Semua bahan ditimbang sesuai dengan kebutuhan (30 tablet)
3. Paracetamol, Manitol, Gelatin, Laktosa dicampurkan
4. Campuran serbuk disemprot alcohol 75% atau aquades secukupnya
sampai terbentuk massa granul
5. Massa granul dikeringkan
6. Massa granul diayak / digranulasi dengan mesh 20.
7. Magnesium Stearat dan Talk serta Aspartam dimasukkan kedalam
massa cetak hingga homogeny
8. Massa cetak dicetak dengan mesin cetak tablet dengan punch 13.
9. Lakukan evaluasi
a. Uji organoleptis
b. Uji keseragaman bobot
c. Uji kekerasan tablet
d. Uji kerapuhan tablet
e. Uji disintegration
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN TABLET KUNYAH
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Tablet kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah,
member residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak
meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta kegunaan
dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
kunyah dan uji evaluasinya
V. PROSEDUR KERJA
A. Formulasi
Bahan Formula
Antasida 500 mg
Manitol 280 mg
Gelatin 100 mg
Aspartam 50 mg
Talk : Mg Stearat (9:1) 10 mg
B. Cara Kerja
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Tablet Effervescent adalah tablet yang penggunaannya dilarutkan
terlebih dahulu dalam air kemudian diminum. Didalam tablet selain zat
aktif juga mengandung campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan
natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
karbondioksida.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
effervescent dan uji evaluasinya
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a. Mesin cetak
b. Bekker glass
c. Batang pengaduk
d. Oven
e. Cawan petri
Bahan :
a. Asam askorbat
b. Asam sitrat
c. Asam tartat
d. Natrium bicarbonate
e. PEG
f. Aspartam
g. Minyak jeruk
h. Laktosa
i. Sorbitol
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Effervescent No. Dokumen:
7.7.PK.PTE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
B. Cara Kerja
1. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan formulasi (30
tablet)
2. Campurkan komponen asam (As. Sitrat, As. Tartat, As. Askorbat),
lalu tambahkan laktosa, sorbitol, dan minyak jeruk
3. Campuran komponen asam ditambah aquades secukupnya sampai
terbentuk massa granul
4. Campurkan komponen basa (Na. Bikarbonat, PEG, Aspartam),
tambahkan sorbitol
5. Campuran komponen asam ditambah aquades secukupnya sampai
terbentuk massa granul
6. Masing-masing komponen diayak dengan menggunakan ayakan 14
mesh
7. Masing-masing komponen kemudian dikeringkan pada suhu 40-
o
60 C
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Effervescent No. Dokumen:
7.7.PK.PTE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi. Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan
mentah secara kimiawi. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu
senyawa berdasarkan perbedaan kelarutannyaterhadap dua cairan tidak saling
larut yang berbeda, biasanya air dan pelarut organic lainnya.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan tablet
bahan alami/ herbal dan uji evaluasinya
(Wahyundari, 2008)
B. Cara Pembuatan Granul
1. Menimbang bahan seseuai dengan formula untuk 300 tablet
2. Mencampur laktosa dan Avicel PH 101 sampai homogeny
3. Campuran bahan tambahan tersebut kemudian ditambahkan pada
ekstrak herba pegagan sedikit demi sedikit sampai terbentuk masa
yang kempal. Apabila masa terlalu keras dapat ditetesi etanol
hingga terbentuk massa kempal.
4. Masa kempal diayak dengan ayakan no. 20 mesh sehingga
diperoleh granul basah.
5. Granul basah yang diperoleh kemudian ditimbang lalu dikeringkan
pada suhu 50°C
6. Granul kering yang diperoleh kemudian diayak dengan ayakan
no.20/30 mesh dan diuji sifat fisiknya.
7. Granul kering ditimbang untuk memperhitungkan berat Mg stearat
dan talk yang diperlukan
8. Granul kemudian diuji sifat fisiknya
a. Granul yang akan dicetak dicampur terlebih dahulu dengan Mg
stearat dan talknya
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Tablet Ekstrak Pegagan No. Dokumen:
7.8.PK.PTEP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
I. DEFINISI
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umunya terbuat dari gelatin tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Berdasarkan bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua
yaitu kapsul keras (hard capsul) dan kapsul lunak (soft capsul).
Perbedaan jenis kapsul sebagai berikut :
Kapsul Keras Kapsul Lunak
Terdiri atas tubuh dan tutup Satu kesatuan
Tersedia dalam bentuk kosong Selalu sudak terisi
Isi biasanya padat, dapat juga cair Isi biasanya cair dapat juga padat
Cara pakai per oral Bisa oral, vaginal, rectal, topical
Bentuk hanya satu macam Bentuknya bermacam-macam
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengeal alat dan bahan baku kimia beserta kegunaan
dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan/ mesin produksi sediaan
padat
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan sediaan
kapsul dan uji evaluasinya
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
B. Cara Kerja
C. Cara Evaluasi
1. Uji Sifat Fisik Granul
a. Organoleptis : pengamatan terhadap bentuk, warna, bau
b. Kelembapan :
Timbang granul kering 4 g, dimasukkan ke dalam alat pengukur
MC. Tutup alat MC sampai alat membaca kadar lembab serbuk
secara otomatis. Setelah selesai, buka penutupnya catat kadar
lembab granul dan volume penyusutan bobot granul.
Syarat : Kadar lembab granul 2-4% (Lachman et al., 1994 : 655)
c. Uji Sifat Alir Granul
Timbang granul kering sebanyak 100 gram. Masukkan ke dalam
corong pada alat flowability tester melalui tepi, kemudian buka
tutup pada bagian tepi bawah corong sambil menekan tombol
start waktu perhitungan pada stop watch. Biarkan granul
mengalir melewati corong.
Syarat : Watu alir tidak lebih dari 10 detik (Siregar et al., 1992 :
39).
d. Sudut Diam
Sudut diam dihitung dengan mengatur diameter dan tinggi
tumpukan granul yang keluar dari mulut corong. Ukur tinggi
kerucut dan diameter yang terbentuk.
Tan α = ℎ
𝑟
Keterangan :
α = sudut diam
h = tinggi dari kerucut granul yang terbentuk
r = jari-jari permukaan kerucut
syarat sudut diam tidak lebih besar dari 40°(Lachman et al.,1994
: 685).
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Kapsul Keras No. Dokumen:
7.9.PK.PKK.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F.,
Edisi IV, 391-397, 607-617, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta : Depkes RI.
Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua,
1091-1098, UI Press, Jakarta.
Voigt. R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani,
N. S dan Mahtilda, B. N., 202-207, 220-225, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Wade, A., Weller, & Paul, J., 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Second Edition,
71-73, 204-206, 229-231, 310-313, 538-540, Pharmacheutical Press, London.
FORMAT LAPORAN
TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT
1. Cover Laporan
2. Halaman Judul (masing-masing Bab)
3. Dasar Teori
4. Dokumen Produksi (Terlampir)
5. Dokumen QC/ Evaluasi Sediaan (Terlampir)
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Dokumentasi Praktikum