Anda di halaman 1dari 32

Panduan

Praktikum
Mikrobiologi

PROGRAM STUDI
FARMASI

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUDUS
TAHUN AJARAN 2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, buku petunjuk praktikum mikrobiologi


dapat tersusun dengan baik. Buku petunjuk ini digunakan sebagai penunjang mahasiswa
dalam memahami dasar-dasar mikrobiologi.
Materi yang terdapat dalam buku ini meliputi pengenalan alat dan sterilisasi; pembuatan
media, peremajaan mikroba, pemantauan udara ruang, dan pengamatan morfologi koloni
bakteri; pewarnaan gram dan pengamatan jamur; penentuan angka lempeng total, angka
kapang khamir, dan bakteri patogen pada sampel; uji potensi antibiotik.
Penyusun sangat menyadari bahwa buku petunjuk ini banyak kekurangannya,
sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan. Akhirnya dengan segala
kekurangannya, semoga buku ini bermanfaat. Amin.

Kudus, Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3

TATA TERTIB .............................................................................................................. 4

PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI ............................................................... 5

PEMBUATAN MEDIA, PEREMAJAAN MIKROBA, PEMANTAUAN UDARA


RUANG, DAN PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI ...................... 10

PEWARNAAN GRAM DAN PENGAMATAN JAMUR ............................................ 17

PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL,ANGKA KAPANG KHAMIR, DAN


BAKTERI PATOGEN PADA SAMPEL ...................................................................... 22

UJI POTENSI ANTIBIOTIK ........................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 32

3
TATA TERTIB
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

1. Praktikan sudah harus hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai.


2. Test praktikum (pretest) dilaksanakan diawal praktikum mikrobiologi.
3. Apabila nilai pretest kurang dari nilai minimal, praktikan harus mengulang pretest lagi
dan kesempatan mengulang hanya satu kali.
4. Praktikan tidak diperbolehkan memegang/bermain HP selama praktikum berlangsung,
kecuali jika ada telpon dari pihak keluarga yang bersifat penting.
5. Selama praktikum, praktikan wajib mengenakan jas laboratorium, membawa serbet,
memakai baju yang sopan, rapi dan memakai sepatu (bukan sepatu sandal) dan
berkaos kaki.
6. Praktikan wajib menjaga kebersihan dan ketenangan selama praktikum berlangsung.
7. Praktikan wajib membuat laporan sementara percobaan yang dilakukan pada hari
tersebut. Laporan sementara meliputi : bab dan judul praktikum, tujuan, alat dan
bahan, cara kerja (ditulis skematis), hasil pengamatan.
8. Praktikan wajib mengumpulkan laporan sementara sebelum praktikum dan praktikan
yang tidak membuat laporan sementara tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
9. Praktikan diperbolehkan keluar dari laboratorium selama praktikum berlangsung
dengan izin dari dosen atau asisten yang berjaga.
10. Laporan resmi praktikum dikumpulkan pada saat mengikuti praktikum selanjutnya.
Laporan resmi praktikum meliputi : bab dan judul praktikum, tujuan, dasar teori, alat
dan bahan, cara kerja (ditulis skematis), hasil pengamatan, pembahasan, kesimpulan,
saran, daftar pustaka.
11. Praktikan yang tidak mengumpulkan laporan resmi praktikum tidak dapat mengikuti
praktikum.
12. Tidak ada inhal praktikum.
13. Praktikan tidak diperkenankan menukar jadwal praktikum, tanpa izin dari koordinator
praktikum.
14. Review praktikum dilaksanakan setelah seluruh mata acara praktikum berakhir.
15. Ujian praktikum dilaksanakan setelah review seluruh materi praktikum.
16.Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur lebih lanjut oleh
koordinator praktikum.

4
PROSEDUR KERJA
PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. BIOLOGI
PKPAS MUHAMMADIYAH
FARMASI 2.1 39
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pengenalan Alat dan Sterilisasi
Revisi Tanggal

PK.PAS.UMKU.LAB.BIOLOGIFARMASI
Rektor

5
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pengenalan Alat dan Sterilisasi No. Dokumen:
3.9.PK.PAS.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-
makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros =
kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut
mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik.
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi
yang memberikan pembesaran yang membuat dan dapat melihat struktur
organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Autoklaf digunakan
sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi.
Dekontaminasi adalah proses menghilangkan atau membunuh
mikroorganisme sehingga objek aman untuk ditangani, tujuannya untuk
melindungi praktikan yang melakukan percobaan menggunakan bakteri atau
semacamnya.
Sterilisasi, yaitu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba
hidup dan spora-sporanya. Desinfeksi, yaitu metode untuk memusnahkan atau
menghancurkan mikroorganisme patogen. Sanitasi, yaitu metode untuk
mengurangi tingkat organisme yang hidup.

II. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat dan bahan di laboratorium beserta
kegunaan dan keamanannya.
b. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan dan mengontrol kualitas
ruangan
c. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja sterilisasi peralatan dan bahan

III. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium Mikrobiologi
Pengenalan Alat :
1. Inkubator 10. Colony Counter
2. Autoklaf 11. Kaca Objek
3. Ose
4. Cawan Petri
5. Hot Plate & Stirer
6. Oven
7. Mikroskop
8. Mikropipet
9. Laminar Air Flow

6
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pengenalan Alat dan Sterilisasi No. Dokumen:
3.9.PK.PAS.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM I


PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

No NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI


1 Inkubator

2 Autoclave

3 Oven

4 Hot plate dan


stirer

7
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pengenalan Alat dan Sterilisasi No. Dokumen:
3.9.PK.PAS.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

No NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI


5 Mikroskop

6 Mikropippet

7 Laminar Air
Flow

8 Cawan Petri

8
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pengenalan Alat dan Sterilisasi No. Dokumen:
3.9.PK.PAS.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

No NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI


9 Colony Counter

10 Kaca Objek

11 Ose/Jarum
inokulum

9
PROSEDUR KERJA
PEMBUATAN MEDIA, PEREMAJAAN MIKROBA,
PEMANTAUAN UDARA RUANG, DAN
PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. BIOLOGI
PKMMK MUHAMMADIYAH
FARMASI 2.1 40
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, Pemantauan
KUDUS Udara Ruang, Dan Pengamatan Morfologi Koloni
Revisi Tanggal Bakteri

PK.MMK.UMKU.LAB.BIOLOGIFARMASI Rektor

10
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, No. Dokumen:
Pemantauan Udara Ruang, Dan 4.0.PK.MMK.UMKU/2019
Rektor Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien)
yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya
dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa organik yang terdiri atas protein,
karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.
Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik ke dalam media steril baik
pada media padat maupun media cair. Inokula adalah bahan yang mengandung
mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat. Tujuan inokulasi adalah untuk
memurnikan, mengidentifikasi, meremajakan, dan menyimpan mikroba.
Biakan murni dilakukan untuk keperluan diagnostik, karakterisasi mikroorganisme,
industri farmasi dan kegiatan lain yang berkaitan dengan mikroorganisme.
Media tumbuh merupakan media yang dipersiapkan untuk digunakan
menumbuhkan mikroba. Komposisi media tumbuh disesuaikan dengan mikroba
yang akan ditumbuhkan.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat dan bahan di laboratorium beserta
kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan dan mengontrol kualitas
ruangan
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan media
preparat pengujian mikrobiologi
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk dan morfologi bakteri
5. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses kultur bakteri dengan
berbagai metode

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Cawan petri
b. Tabung reaksi
c. Ose/Jarum inokulum
d. Pembakar bunsen
e. Hot plate dan stirer
f. Autoklaf
g. Beaker glass

11
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, No. Dokumen:
Pemantauan Udara Ruang, Dan 4.0.PK.MMK.UMKU/2019
Rektor Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Berlaku: 1 Agustus 2019

Bahan :
a. Trypstic Soy Agar medium
b. Trypstic Soy Broth

IV. PROSEDUR KERJA


A. Pembuatan Media
1. Timbang media Trypstic Soy Agar dan Trypstic Soy Broth sesuai dengan
kebutuhan
2. Larutkan dengan aquades dengan volume yang diperhitungkan dengan berat
yang ditimbang
3. Untuk media TSA, Panaskan media di atas hot plate dengan menggunakan
stirer sampai hampir mendidih
4. Ukur pH media sesuaikan dengan pH standar pada media
5. Masukkan ke dalam erlenmeyer, tutup dengan kapas berkassa yang dilapisi
aluminium foil
6. Untuk pembuatan agar miring, masukan 15 mL media ke dalam tabung rekasi,
buat sesuai kebutuhan
7. Untuk media TSB, media tidak perlu dipanaskan cukup dilarutkan dalam
beaker glass dan masukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml.
8. Sterilkan dengan menggunakan autoklaf pada suhu 1210C, tekanan 1,5 atm,
selama 15 menit.
9. Setelah steril, biarkan media dalam keadaan hangat (± 450C), lalu tuangkan ke
dalam cawan petri yang sudah steril.
10. Biarkan membeku
11. Untuk pembuatan agar miring, media dalam tabung reaksi yang sudah
disterilkan dibekukan dalam posisi miring hampir horizontal.
12. Untuk pembuatan agar tegak, media dalam tabung reaksi cukup dibiarkan
beku dalam posisi tegak

B. Peremajaan Mikroba
a. Pada Lempeng agar
Sampel bakteri diambil dengan ujung kawat ose, kemudian digoreskan di atas
media padat dalam cawan petri. Teknik penggoresan dapat menggunakan
beberapa teknik yaitu dengan :
 Goresan T
Bagi cawan petri menjadi 3 bagian mengguakan spidol marker,
inokulasi daerah 1 dengan streak zig zag. Panaskan jarum ose dan

12
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, No. Dokumen:
Pemantauan Udara Ruang, Dan 4.0.PK.MMK.UMKU/2019
Rektor Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Berlaku: 1 Agustus 2019

tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig zag pada daerah 2 dan
daerah 3.
 Goresan Kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda
yaitu dibagi 4. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak se mikroorganisme. Goresan selanutnya
dipotongkan atau disilangan dari goresan pertam sehingga jumlah
semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.

b. Pada agar miring


Ujung kawat ose yang berisi bakteri digesekkan satu kali dari ujung bawah ke
ujung atas sehingga garis itu merupakan diameter memanjang dari permukaan
medium.
c. Pada agar tegak
Tusukkan ujung ose lurus yang membawa bakteri , lurus ke dalam medium
melalui tengah-tengah medium.
d. Pada medium cair.
Inokulasikan menggunakan ose bulat sejumlah tertentu bakteri, masukka ke
dalm medium cair, kocok ose dalam medium padat secara halus. Inkubasi
pada suhu 30-350C , amati kekeruhan yang terbentuk.

C. Pemantauan Udara Ruang


Siapkan Cawan petri yang berisi cawan padat. Letakkan cawan petri tersebut di
setiap sudut ruangan yang akan diperiksa dalam posisi terbuka. Biarkan cawan
terpapar selama 4 jam, setelah itu inkubasi pada suhu 30-350 C selama 24-48 jam.

13
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, No. Dokumen:
Pemantauan Udara Ruang, Dan 4.0.PK.MMK.UMKU/2019
Rektor Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Berlaku: 1 Agustus 2019

D. Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri


1. Sifat-sifat Umum suatu Koloni
 Besar kecilnya koloni, Ada koloni yang seruapa suatu titik, ada pula
yang melebar sampai menutup permukaan medium
 Bentuk. Ada yang bulat, ada yang memanjang, ada yang tepinya rata,
dan ada yang tepinya tidak rata.
 Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan
medium, ada yang timbul, yaitu menjulang tebal di atas permukaan
medium.
 Halus-kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya halus
saja, ada yang permukaannya kasar dan tidak rata
 Wajah permukaan. Ada yang koloni permukaannya mengkilat, ada
yang suram.
 Warna. Kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau
kekuning-kuningan, akan tetapi ada juga koloni yang kemerah-
merahan, coklat, jingga, bir, hijau, dan ungu.
 Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang lunak
seperti mentega, ada yang keras dan kering

2. Sifat-sifat khusus suatu koloni dalam medium padat


 Sifat koloni pada agar lempeng mengenai bentuk, permukaan, dan tepi.
Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bulat, benang, tak teratur, serupa
akar, serupa kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar,
timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit, timbul
berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada yang
berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benang, ada yang
keriting.
 Sifat koloni pada agar miring. Sifat-sifat ini berkisar pada bentuk dan tepi
koloni, dan sifat-sifat itu dinyatakan dengan kata seperti berikut : serupa
pedang, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang, serupa akar.
 Sifat koloni pada agar tegak. Koloni dapat serupa pedang, tasbih, bertonjol-
tonjol, berjonjot, serupa batang.
 Sifat koloni pada medium cair
Permukaan medium dapat memperlihatkan adanya serabut, cincin, langit-
langit, atau selaput. Dapat terlihat jika sumbat kapas dilepas

14
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, No. Dokumen:
Pemantauan Udara Ruang, Dan 4.0.PK.MMK.UMKU/2019
Rektor Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Berlaku: 1 Agustus 2019

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM II


PEMBUATAN MEDIA, PEREMAJAAN MIKROBA, PEMANTAUAN UDARA
RUANG, DAN PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

A. PEMBUATAN MEDIA
 Data penimbangan media :

 Pengukuran pH media :

B. PEMANTAUAN UDARA RUANG


Nama Ruangan Titik sampling Jumlah Koloni

C. PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI


a. Koloni pada lempeng

15
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 6 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Pembuatan Media, Peremajaan Mikroba, No. Dokumen:
Pemantauan Udara Ruang, Dan 4.0.PK.MMK.UMKU/2019
Rektor Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Berlaku: 1 Agustus 2019

b. Koloni pada agar miring

c. Koloni pada agar tegak

d. Koloni pada medium cair

16
PROSEDUR KERJA
PEWARNAAN GRAM DAN PENGAMATAN JAMUR

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. BIOLOGI
PKPGPJ MUHAMMADIYAH
FARMASI 2.1 41
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja
KUDUS Pewarnaan Gram Dan Pengamatan Jamur
Revisi Tanggal

PK.PGPJ.UMKU.LAB.BIOLOGIFARMASI Rektor

17
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pewarnaan Gram Dan Pengamatan Jamur No. Dokumen:
4.1.PK.PGPJ.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), kokus, dan spirilum.
Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan
gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif
ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah.
Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada tahun
1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri
gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri
terhadap cat tersebut
Staphylococcus adalah bakteri Gram-positif yang berbentuk bola. Bakteri ini
ada yang berkoloni dan berbentu seperti buah buah anggur. Pada tahun 1884,
Rosenbach menjelaskan ada dua jenis warna staphylococci yaitu: Staphylococcus
Aureus yang berwarna kuning dan Staphylococcus albus yang berwarna putih.

Bacillus subtilis merupakan bakteri gram-positif yang berbentuk batang, dan


secara alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi

Escherichia coli termasuk dalam famili Enterobacteraceae yang termasuk


gram negatif dan berbentuk batang yang fermentatif.

Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel


tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau
aseksual.
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit
apabila dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda
hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh
makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat dan bahan di laboratorium
beserta kegunaan dan keamanannya.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan dan mengontrol kualitas
ruangan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bakteri dan jamur serta
menerapkan teknik pewarnaan mikroba

III. ALAT DAN BAHAN


 Alat
- Mikroskop cahaya atau elektrik
- Kaca objek

18
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pewarnaan Gram Dan Pengamatan Jamur No. Dokumen:
4.1.PK.PGPJ.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

- Pipet tetes
- Pembakar spirtus
- Botol semprot
 Bahan
- Kristal violet
- Lugol
- Etanol 96% atau aseton
- Safranin
- Aquadest
- Minyak imersi
- Methylen blue
- Bakteri Gram positif dan Negatif
- Jamur

IV. PROSEDUR KERJA


A. Pewarnaan Gram
1. Bersihkan kaca objek dengan menggunakan alkohol dan kapas bebas lemak,
kering anginkan di atas pembakar spirtus sampai bebas lemak.
2. Buat lingkaran kecil ditengah kaca objek dengan spidol permanen
3. Pada lingkaran tersebut masukan satu mata ose aqudest ratakan sesuai diameter
lingkaran.
4. Ambil biakan bakteri yang diuji degan menggunakan ose, ratakan dengan
aquadest yang sudah di ratakan dalam lingkaran kaca objek. Hindari pengambilan
bakteri yang terlalu banyak, karena akan menumpuk pada pengamatan dengan
mikroskop.
5. Fiksasi di atas pembakar spirtus sampai kering, untuk memastikan bakteri
menempel pada kaca objek. Jangn terlalu dekat api karena akan membuat bakteri
mati.
6. Setelah kering, teteskan 3 tetes kristal violet ke atas suspsensi yang sudah kering
tersebut, tunggu selama ± 1 menit.
7. Cuci dengan aquades mengalir, kering anginkan pinggiran kaca objek dengan tisu
halus, dan kering anginkan kembali
8. Setelah kering teteskan larutan lugol, tunggu selama ± 1 menit
9. Cuci dengan aquades mengalir, kering anginkan pinggiran kaca objek dengan tisu
halus, dan kering anginkan kembali
10. Setelah kering, teteskan etanol, tunggu selama ±30 detik
11. Cuci dengan aquades mengalir, kering anginkan pinggiran kaca objek dengan tisu
halus, dan kering anginkan kembali

19
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pewarnaan Gram Dan Pengamatan Jamur No. Dokumen:
4.1.PK.PGPJ.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

12. Setelah kering, teteskan safranin, tunggu selama ± 1,5 menit


13. Cuci dengan aquades mengalir, kering anginkan pinggiran kaca objek dengan tisu
halus, dan kering anginkan kembali
14. Setelah kering, tetesi dengan minyak imersi
15. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x.

B. Pengamatan Jamur
1. Sampel jamur diambil pada roti yang sudah terkontaminasi jamur.
2. Bersihkan kaca objek dengan menggunakan alkohol dan kapas bebas lemak,
kering anginkan di atas pembakar spirtus sampai bebas lemak.
3. Ambil biakkan jamur dengan menggunakan ose, ratakan di atas kaca objek.
4. Teteskan methylene blue, tutup dengan cover glass, hindari terbentuknya
gelembung
5. Amati di bawah mkroskop perbesaran 10x

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM III


PEWARNAAN GRAM DAN PENGAMATAN JAMUR

A. Pewarnaan Gram

Gambar :

Nama Bakteri
Bentuk Bakteri
Warna Bakteri
Kesimpulan

20
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Pewarnaan Gram Dan Pengamatan Jamur No. Dokumen:
4.1.PK.PGPJ.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

B. Pengamatan Jamur

Gambar:

Nama Sampel
Bentuk Jamur
Kesimpulan

21
PROSEDUR KERJA
PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG
KHAMIR, DAN BAKTERI PATOGEN PADA SAMPEL

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. BIOLOGI
PKAABP MUHAMMADIYAH
FARMASI 2.1 42
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja
KUDUS Penentuan Angka Lempeng Total, Angka Kapang
Revisi Tanggal Khamir, Dan Bakteri Patogen Pada Sampel

Rektor
PK.AABP.UMKU.LAB.BIOLOGIFARMASI

22
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Penentuan Angka Lempeng Total, Angka No. Dokumen:
Kapang Khamir, Dan Bakteri Patogen 4.2.PK.AABP.UMKU/2019
Rektor Pada Sampel Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Pertumbuhan kuman merupakan peningkatan jumlah sel kuman yang terjadi
akibat peningkatan biomassa kuman yang teratur, pertumbuhan k u m a n
m e m e r l u k a n l i n g k u n g a n n u t r i s i ya n g c o c o k s e h i n g g a d a p a t
mendukung proses perkembangbiakan kuman.
Angka Lempeng Total (ALT) adalah pertumbuhan bakteri mesofil aerob
setelah sampel diinkubasi dalam perbenihan yang cocok selama 24-48 jam pada
suhu 37°C (SNI,1992). Uji ALT (Angka Lempeng Total) mengandung prinsip yaitu
pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada
lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.
Angka kapang/khamir adalah jumlah koloni kapang dan khamir yang
ditumbuhkan dalam media yang sesuai selama 5 hari pada suhu 20-250C dan
dinyatakan dalam satuan koloni./mL (Soekarto, 2008). Uji AKK (Angka Kapang
Khamir)mengandung prinsip yaitu pertumbuhan kapang dan khamir setelah cuplikan
diinokulasikan pada media yang sesuai dan diinkubasikan pada suhu 20-250C.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat dan bahan di laboratorium beserta
kegunaan dan keamanannya.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan dan mengontrol kualitas
ruangan
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja pengujian mikrobiologi
untuk menentukan angka cemaran dengan metode Angka Lempeng Total
dan Angka Kapang Khamir
4. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja pengujian mikrobiologi
untuk menentukan jenis bakteri pathogen cemaran dengan metode Angka
Lempeng Total dan Angka Kapang Khamir

III. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
- Cawan petri
- Tabung reaksi
- Mikropipet
- Labtip steril
- Autoklaf
- Oven
- Erlenmeyer
- Beaker glass

23
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Penentuan Angka Lempeng Total, Angka No. Dokumen:
Kapang Khamir, Dan Bakteri Patogen 4.2.PK.AABP.UMKU/2019
Rektor Pada Sampel Berlaku: 1 Agustus 2019

- Hot plate dan stirer


- Waterbath

 Bahan
- Trypstic Soy Agar (TSA)
- Trypstic Soy Broth (TSB)
- Sarboroud Dextrose Agar (SDA)
- Mac Conkey Agar (MCA)
- Mac Conkey Broth (MCB)
- XLD Agar
- Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVSE)
- Cetrimide Agar (CA)
- Mannitol Salt Agar (MSA)
- Sampel Sirup

IV. PROSEDUR KERJA

1. Sterilkan cawan petri yang akan digunakan dengan menggunakan oven pada suhu
180 0C selama 1 jam.
2. Pembuatan media
a. Timbang sejumlah tertentu media yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
b. Larutkan dengan sejumlah volume yang sesuai dengan jumlah penimbangan
c. Untuk media padat panaskan dengan menggunakan hot plate dan stirer.
Khusus untuk media XLD agar karena tidak di autoklaf pada saat pemanasan
harus dalam keadaan tertutup. Panaskan hingga hampir mendidih.
d. Untuk medium cair cukup dilarutkan dalam beaker glass. Masukkan masing-
masing 9 ml ke dalam tabung reaksi
e. Sterilisasi semua media kecuali XLD, dengan autoclave pada suhu 121 0C,
tekanan 1,5 atm, selama 15 menit
f. Setelah media steril, di dalam LAF atau engkas tuangkan media ke dalam
cawan petri steril sebanyak 15-20 ml untuk media MCA, MSA, XLD, dan CA.
Biarkan membeku.

3. Pengujian Sampel ALT dan AKK


a. Sterilkan Laminar Air Flow atau enkas dengan menggunakan alkohol 70%,
semprotkan pada dinding dan meja, kemudian di lap secara searah, bersihkan
sebanyak 3x putaran

24
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Penentuan Angka Lempeng Total, Angka No. Dokumen:
Kapang Khamir, Dan Bakteri Patogen 4.2.PK.AABP.UMKU/2019
Rektor Pada Sampel Berlaku: 1 Agustus 2019

b. Siapkan media TSB steril sebanyak 4 buah dan cawan petri yang sudah
disterilkan
c. Siapkan juga media cair MCB dan RVSE untuk pengujian bakteri patogen
d. Pipet 1 ml sampel sirup masukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang berisi media
TSB steril, homogenkan dengan cara mengocok perlahan tabung tersebut.
(pengenceran pertama). 1 tabung lagi diinkubasi untuk pengujian bakteri
patogen (inkubasi pada suhu 30-350C selama 18-24 jam).
e. pipet 1 ml dari tabung 1 masukkan ke dalam cawan petri (masing-masing
duplo untuk bakteri dan jamur), masukkan 1 ml lg ke dalam TSB pada tabung
ke dua (Pengenceran pertama). Beri identitas pada masing-masing cawan
petri.
f. pipet 1 ml dari tabung 1 masukkan ke dalam cawan petri (masing-masing
duplo untuk bakteri dan jamur), masukkan 1 ml lg ke dalam TSB pada tabung
ke dua (Pengenceran kedua). Beri identitas pada masing-masing cawan petri.
g. pipet 1 ml dari tabung 1 masukkan ke dalam cawan petri (masing-masing
duplo untuk bakteri dan jamur), masukkan 1 ml lg ke dalam TSB pada tabung
ke dua (Pengenceran ketiga). Beri identitas pada masing-masing cawan petri.
h. Tuangkan media TSA pada cawan petri yang diberi identitas untuk pengujian
bakteri, dan media SDA pada cawan petri yang diberi identitas untuk
pengujian jamur.
i. Biarkan media agar membeku
j. Untuk pengujian bakteri (Angka Lempeng Total), bungkus masing-masing
cawan petri, inkubasi dalam posisi tutup terbalik (menghadap ke bawah),
inkubasi pada suhu 30-350C selama 24-48 jam.
k. Untuk pengujian jamur (Angka Kapang Khamir), bungkus masing-masing
cawan petri, inkubasi pada suhu 20-250C, selama 5-7 hari.
4. Pengujian Bakteri Patogen
a. TSB yang sudah diinkubasi (Pada point 3.d), diinokulasikan ke dalam tabung
yang berisi media MCB dan RVSE steril masing-masing sebanyak 1 ml.
b. Untuk media MCB diinkubasi pada suhu 40-440C selama 18-24 jam, dan
untuk RVSE diinkubasi pada suhu 30-350C selama 18-24 jam.
Interpretasi :
 Pada media MCB terbentuk perubahan warna dari ungu jernih menjadi kuning
keruh menandakan positif E. coli.
 Pada media RVSE terbentuk perubahan warna dari hijau toska jernih menjadi
hijau keruh.

25
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Penentuan Angka Lempeng Total, Angka No. Dokumen:
Kapang Khamir, Dan Bakteri Patogen 4.2.PK.AABP.UMKU/2019
Rektor Pada Sampel Berlaku: 1 Agustus 2019

c. Ambil 1 mata ose dari TSB tadi, goreskan secara zigzag ke dalam cawan petri
yang berisi media CA dan MSA. Inkubasi pada suhu 30-350C, selama 24-48
jam.
d. Ambil satu mata ose dari media MCB yang telah diinkubasi, goreskan secara
zigzag ke dalam cawan petri yang berisi media MCA. inkubasi pada suhu 30-
350C, selama 24-48 jam.
e. Ambil satu masa ose dari media RVSE yang telah diinkubasi, goreskan secara
zigzag ke dalam cawan petri yang berisi media XLD. Inkubasi pada suhu 30-
350C, selama 24-48 jam.
Interpretasi :
 pada media CA terbentuk pertumbuhan morfologi koloni berwarna hijau
menandakan hasil positif terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.
 Pada media MSA terbentuk pertumbuhan morfologi koloni berwarna kuning
dikelilingi zona kuning menandakan hasil positif terhadap bakteri
Staphylococcus aureus.
 pada media MCA terbentuk pertumbuhan morfologi koloni berwarna merah
bata dengan atau tanpa dikelilingi endapan empedu menandakan hasil positif
terhadap bakteri E. coli.
 pada media XLD terbentuk pertumbuhan morologi koloni berwarna merah
muda dengan atau tanpa pusat berwarna hitam menandakan hasil positif
terhadap bakteri Salmonella sp.

26
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: Penentuan Angka Lempeng Total, Angka No. Dokumen:
Kapang Khamir, Dan Bakteri Patogen 4.2.PK.AABP.UMKU/2019
Rektor Pada Sampel Berlaku: 1 Agustus 2019

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IV


PENGUJIAN ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG KHAMIR, DAN
BAKTERI PATOGEN

A. Pengamatann Pengujian angka lempeng total

10-1 10-2 10-3 Jumlah Bakteri


ALT 1
ALT 2
AKK 1
AKK 2

B. Pengujian Bakteri Patogen


Media Pengamatan Hasil / Kesimpulan
TSB
CA
MSA
MCB
RVSE
MCA
XLD

27
PROSEDUR KERJA
UJI POTENSI ANTIBIOTIK

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB.BIOLOGI
PKUPA MUHAMMADIYAH
FARMASI 2.1 43
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja
KUDUS Uji Potensi Antibiotik
Revisi Tanggal

PK.UPA.UMKU.LAB.BIOLOGIFARMASI Rektor

28
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Potensi Antibiotik No. Dokumen:
4.3.PK.UPA.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Uji potensi antibiotika secara mikrobiologik adalah suatu teknik untuk
menetapkan suatu potensi antibiotika dengan mengukur efek senyawa tersebut
terhadap pertumbuhan mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang
ditimbulkan pada senyawa uji dapat berupa hambatan pertumbuhan.
Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang dibentuk atau diperoleh dari
berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.
Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikro-organisme hidup terutama
fungi dan bakteri tanah, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi
manusia relatif kecil. Suatu zat antimikroba yang ideal, memiliki toksisitas selektif.
Istilah ini berarti bahwa suatu obat berbahaya bagi parasit tapi tidak membahayakan
bagi inang. (Tjay, 1978).

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat dan bahan di laboratorium beserta
kegunaan dan keamanannya.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan dan mengontrol kualitas
ruangan
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja pengujian potensi antibiotika

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Cawan petri steril
- mikropipet
- labtip steril
- gelas kimia
- labu ukur
2. Bahan
- media Trypstic Soy Agar (TSA)
- Bahan-bahan alam yang berkhasiat
- Amoxicillin 500 mg
- Blank disc
- bakteri E. Coli dan S. Aureus

29
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Potensi Antibiotik No. Dokumen:
4.3.PK.UPA.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

IV. PROSEDUR KERJA


1. persiapan ekstrak bahan alam
a. Sebanyak ± 300 g bahan alam dipanaskan dengan 500 ml aquadest
b. kisatkan sampai kira-kira tersisa 100 ml
2. Persiapan larutan standar
a. buat larutan amoxicillin 1000 ppm, 500 ppm, dan 250 ppm
3. Persiapan media
a. ditimbang media TSA sesuai dengan kebutuhan pengujian, di masak hingga
hampir mendidih
b. sebagian di pipet sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi (jumlah disesuaikan
kebutuhan)
c. disterilkan dengan autoclave pada suhu 1210C, tekanan 1 atm, selama 15
menit
d. setelah steril, tuangkan ke dalam cawan petri steril biarkan hingga padat
e. media dalam tabung reaksi dijaga suhu 400C agar tidak beku
4. persiapan suspensi bakteri
1. ambil satu mata ose dari biakan bakteri, masukkan ke dalam larutan NaCL
0,9%
2. buat kekeruhan sama dengan setengah Mac Farland
5. Pengujian potensi antibiotik
1. Masukkan 0,1 ml suspensi bakteri ke dalam media TSA cair dalam tabung
reaksi, kocok
2. tuangkan dengan segera ke dalam cawan petri yang berisi media TSA padat,
ratakan
3. letakkan kertas cakram atau blank disk di atas media tersebut dengan posisi
melingkar
4. teteskan pada masing-masing kertas cakram, larutan standar 1000 ppm,
ekstrak bahan alam, larutan standar 500 ppm, ekstrak bahan alam, larutan
standar 250 ppm, ekstrak bahan alam.
5. inkubasi pada suhu 30-350C selama 24 jam
6. hitung diameter zona bening yang terbentuk

30
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 3
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Potensi Antibiotik No. Dokumen:
4.3.PK.UPA.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM V


UJI POTENSI ANTIBIOTIK

Sampel Diameter Kesimpulan

31
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1992, Cara Uji Cemaran Mikroba, SNI (Standar Nasional Indonesia), SNI
01-2897-1992, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat, Cetakan Pertama,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal POM, Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta

Anonim, 2006, Metode Analisis PPOMN (MA Suplemen 2000 Revisi 2006),
Mikrobiologi, Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional, Jakarta

Dwidjoseputro, S. 1994. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sudaryanto. 1998. Mikrobiologi Dasar. Gramedia. Jakarta.


Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Hadioetomo, Ratna, 1990, Mikrobiologi Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Iptek, 2009, Pembuatan Medium, http://beritaiptek.com, diakses pada 10 Desember
2013, Palu.

Kusnadi, Peristiwati dkk, 2003, Mikrobiologi, Universitas Pendidikan Indonesia,


Bandung.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.
Chiu, Annie. 2010. Aspergillosis. http://emedicine.medscape.com/article/1092247-
overview 2 9 April 20 1 1.
Jawetz, E., J.L. Melnick, dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi kedokteran. Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta.
Martinko JM, Madigan MT (2005). Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-11th
ed.). Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN 0-13-144329-1
Morphological Characteristics dalam Pak J Med Sci 2007 Vol. 23 No. 6
http://www.pjms.com.pk/issues/octdec207/pdf/aspergillus.pdf diakses tanggal 28 april
2011 pukul 12.34.
McClenny, N. 2005. Laboratory detection and identification of Aspergillus species by
microscopic observation and culture: the traditional approach dalam Medical
Mycology Supplement 1 2005, 43, S125-/S128
http://www.aspergillus.org.uk/secure/articles/pdfs/16110804.pdf
Waluyo. L.2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang
Dwidjoseputro,D.2005.Dasar – Dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan.
Gandjar,Indrawati.1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia.

32

Anda mungkin juga menyukai