MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
Ratna Yuliani, M.Biotech.St
apt. Maryati, Ph.D.
apt. Peni Indrayudha, Ph.D
Dr. apt. Rima Munawaroh, M.Sc
apt. Cita Hanif Muflihah, M.Sc.
2023
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
Ratna Yuliani, M.Biotech.St
apt. Maryati, Ph.D.
apt. Peni Indrayudha, Ph.D.
Dr. apt. Rima Munawaroh
apt. Cita Hanif Muflihah, M.Sc.
i
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI
iii
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
iv
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................2
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI ........................................................3
DAFTAR ISI .........................................................................................................................5
MODUL 1 ...........................................................................................................................1
STERILISASI.........................................................................................................................1
MODUL 2 .........................................................................................................................10
STREAKING MICROBIAL CULTURES ON AGAR PLATES ..................................................10
MODUL 3 .........................................................................................................................14
IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA MIKROSKOPIK ................................................................14
MODUL 4 .........................................................................................................................26
IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA MAKROSKOPIK ...............................................................26
MODUL 5 .........................................................................................................................36
IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA BIOKIMIAWI .................................................................36
MODUL 6 ........................................................................................................................45
SKRINING PRIMER UNTUK MEMPEROLEH MIKROBA PENGHASIL ANTIBIOTIK ..........45
MODUL 7 .........................................................................................................................49
UJI SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK .......................................................49
MODUL 8 .........................................................................................................................55
PEMERIKSAAN POTENSI ANTIBIOTIK ...............................................................................55
MODUL 9 .........................................................................................................................60
PENETAPAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) EKSTRAK .................................................60
MODUL 10 .......................................................................................................................63
PEMERIKSAAN AIR MINUM SECARA BAKTERIOLOGIK ..................................................63
MODUL 11 .......................................................................................................................72
UJI ANTIBAKTERI DENGAN METODE DIFUSI SUMURAN DAN BIOAUTOGRAFI ..........72
MODUL 12 KINETIKA PERTUMBUHAN ...........................................................................77
MODUL 13 .......................................................................................................................85
UJI AKTIVITAS ANTIVIRAL.................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................90
v
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 1
STERILISASI
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan mampu memahami metode sterilisasi dan
melakukan sterilisasi terhadap alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan dalam praktikum.
1
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
1. Pemanasan Kering
a. Pembakaran
Cara ini dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang berupa:
▪ Logam : ose, pinset dan lain-lain.
▪ Gelas : ujung pipet, bibir tabung, mulut erlemeyer dan lain-lain
pada penuangan media.
Alat yang digunakan adalah: lampu spiritus / bunsen.
Sterilisasi ose dapat dilakukan dengan membakar ose tersebut pada nyala
api lampu spiritus atau bunsen dengan cara: pemanasan dimulai dari
pangkal kawat dan setelah terlihat merah berpijar pemanasan dilanjutkan
sampai ke ujung ose dengan menggeser perlahan-lahan. Hal ini dilakukan
untuk menghindari terlontarnya sisa mikroba pada mata ose akibat
pemanasan langsung dan terlalu cepat.
b. Pemanasan dengan menggunakan udara panas.
Metode pemanasan dengan udara panas digunakan untuk
mensterilkan alat-alat gelas, termasuk: petri, tabung reaksi, botol dan
pipet. Selain itu juga dapat untuk sterilisasi bahan: minyak, serbuk
(misalnya: talk). Pada umumnya sterilisasi alat-alat tersebut dikerjakan
dengan pemanasan 175oC selama 90 – 120 menit.
2. Pemanasan Basah
a. Dengan cara merebus
Pemanasan basah digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa:
gunting, pinset, skalpel. Sterilisasi dilakukan dengan cara mendidihkan
alat selama 30 – 60 menit.
b. Dengan uap air panas
Metode ini digunakan terutama untuk mensterilkan media yang dapat
rusak bila disterilkan dengan uap air panas bertekanan (menggunakan
autoklaf). Sterilisasi ini dikerjakan dengan pemanasan 100o C selama 60
menit. Pada cara sterilisasi ini spora tidak mati. Untuk media yang tidak
tahan panas (Loewenstein, urea broth) dikerjakan dengan sterilisasi
bertingkat atau filtrasi. Alat yang digunakan adalah autoklaf dengan
tekanan di dalamnya tetap 1 atmosfir (klep pengatur tekanan tetap
terbuka).
2
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
B. Filtrasi
Cara sterilisasi ini dipakai untuk sterilisasi media yang tidak tahan
pemanasan, misalnya urea broth, juga untuk sterilisasi vaksin, enzim,
vitamin dan antibiotika. Kelemahan cara ini adalah: hasil filtrasi tidak
bebas dari virus.
C. Penyinaran (Radiasi)
Jenis radiasi yang dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya: sinar ultra
violet (UV), sinar gamma, sinar X dan sinar katoda (elektron berkecepatan
tinggi). Sinar UV mempunyai panjang gelombang 15–390 nm, dan yang
paling tinggi daya bakterisidnya adalah UV dengan panjang gelombang
265 nm.
Sinar UV dapat digunakan untuk sterilisasi ruang (kamar operasi, ruang
aseptis), barang dari plastik. Sinar X mempunyai daya penetrasi lebih
besar dibandingkan sinar UV. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi
lebih kuat dibanding sinar X dan digunakan untuk sterilisasi barang-barang
yang tebal, misalnya alat-alat kedokteran yang terbungkus atau kemasan
makanan. Sinar katoda juga digunakan untuk sterilisasi barang-barang
yang sudah terbungkus.
3
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
D. Sterilisasi Kimia.
Antiseptik (Tabel 2) adalah bahan/zat yang dapat mencegah
pertumbuhan dan aktivitas mikroba dan biasanya digunakan untuk tubuh
(yang berhubungan dengan jaringan hidup). Prosesnya disebut antiseptis.
Desinfektan (Tabel 3) adalah bahan kimia yang dapat membunuh sel
vegetatif mikroba pada obyek yang tidak hidup, karena dapat merusak
jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi.
Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai untuk membunuh
mikroorganisme, misal: bakterisid, virosid, sporosid.
Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat
pertumbuhan organisme, misal: bakteriostatik, fungistatik.
Dry heat (hot air 160C for 2 Used for materials that must
oven) hours remain dry. Good for glassware,
4
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Dry heat (hot air 170C for 1 Same as above. Note that
oven) hour increasing the temperature by 10
C shortens the sterilizing time by
50 %.
5
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
6
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
7
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
b. Bahan
1. Kapas
2. Aluminium foil
3. Media MacConkey
8
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Oven Autoklaf
Gambar 1.
9
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 2
STREAKING MICROBIAL CULTURES ON AGAR PLATES
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan streak plate untuk mendapatkan
koloni bakteri tunggal.
10
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
5. Flame the loop again and allow it to cool. Going back to the edge of
area that you just streaked (area 2), extend the streaks into the third
quarter of the plate (area 3).
6. Flame the loop again and allow it to cool. Going back to the edge of
area that you just streaked (area 3), extend the streaks into the center
fourth of the plate (area 4) by making a series of zig-zag lines away
from the edge of area 3 into area 4.
Quadrant Streak
Tips:
▪ Use the entire surface of the plate, not just the middle of the plate.
▪ Streak only one loopful of a broth culture.
▪ Remove only one colony or a barely visible number of cells from a plate
or slant.
▪ Flame the loop after you streak each quadrant.
▪ Streak lightly so that you do not gouge the agar.
▪ Cool the loop after flaming by gently touching the edge of the agar
where you have not streaked.
11
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
▪ Examine the plate carefully after colonies have grown. All colonies
should have the same general appearance. If there is more than one
type of colony, each type should be streaked again on a separate plate.
You will have to determine which colony is the strain of interest.
(Thiel, 1999)
12
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
11. Panaskan pinggiran cawan Petri menggunakan api dari lampu
spiritus
12. Beri label nama spesies bakteri, kelas, kelompok, dan tanggal
praktikum.
13. Inkubasi media MacConkey yang telah ditanami bakteri selama
24 jam pada suhu 37C pada posisi terbalik (tutup cawan berada
di bagian bawah).
14. Amati warna, bentuk, dan sifat koloni bakteri yang tumbuh.
13
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 3
IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA MIKROSKOPIK
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bakteri berdasarkan hasil
pengamatan mikroskopik.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengecatan bakteri dengan cat
Gram dan menentukan golongan bakteri serta karakteristiknya
berdasarkan hasil pengecatan.
A. PEMBUATAN PREPARAT
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan mikroskopik yang baik,
diperlukan :
▪ Preparat yang dapat dilihat dengan baik yaitu, tidak terlalu tebal dan
tidak terlalu tipis.
▪ Pengecatan preparat yang baik.
14
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
B. PENGECATAN
Pada umumnya pemeriksaan langsung kurang memberikan hasil yang
memuaskan karena kontras antara sel bakteri dengan latar belakangnya
kurang jelas. Untuk meningkatkan kontras biasanya dilakukan
pengecatan.
15
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
1. Jenis-jenis cat
a. Mordan
Mordan adalah bahan kimia atau proses fisik yang memfiksasi cat
primer yang diserap mikroorganisme target. Contoh : kompleks yodin
yang digunakan untuk pengecatan Gram.
b. Cat sekunder atau kontras
Sebagian besar sistem pengecatan menggunakan cat sekunder atau
kontras untuk memberikan warna mikroorganisme non target. Cat
sekunder mempunyai spektrum warna yang berbeda dengan cat
primer. Contoh : safranin pada pengecatan Gram memberikan warna
merah.
Pengecatan Gram
Metode pengecatan ini ditemukan oleh Christian Gram pada tahun
1884. Dari sifat bakteri terhadap cat Gram, bakteri dapat digolongkan
menjadi Gram positif dan Gram negatif. Komposisi cat Gram dapat dilihat
pada Tabel 4.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang pada pengecatan Gram
tahan terhadap alkohol sehingga tetap mengikat cat pertama dan tidak
mengikat cat kontras sehingga bakteri akan berwarna ungu. Bakteri gram
negatif adalah bakteri yang pada pengecatan Gram tidak tahan alkohol
sehingga warna cat yang pertama dilunturkan dan bakteri akan mengikat
warna kontras sehingga tampak merah.
16
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
18
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
http://classroom.sdmesa.edu/eschmid/Lecture4-Microbio.htm
Gambar 4. Bentuk-bentuk bakteri
19
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
20
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Gambar 6. Cahaya yang masuk lensa obyektif dengan dan tanpa minyak
imersi (Cappucino dan Welsh, 2017)
21
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
22
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
3. Minyak imersi
4. Formalin 1%
5. Cat Gram A, B, C, dan D
6. Air
7. Etanol 70%
24
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
11. Cuci preparat dengan air mengalir dan keringkan dalam suhu
kamar pada posisi miring.
12. Tutup preparat dengan gelas penutup dan tetesi bagian atas
gelas penutup dengan minyak imersi.
13. Amati hasil pengecatan di bawah mikroskop dengan perbesaran
kuat (1000X).
14. Tuliskan hasil pengamatan berupa bentuk, susunan, dan warna sel
serta golongan bakteri (Gram positif atau negatif) (Gambar 8).
https://everythingmicro.blogspot.com/2017/10/staphylococcus-identification.html
25
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 4
IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA MAKROSKOPIK
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengidentifikasi bakteri secara makroskopik.
1. Susunan Makanan
Media yang digunakan untuk pertumbuhan harus mengandung air,
sumber karbon, sumber nitrogen,mineral, vitamin, dan gas.
a. Air
Air digunakan untuk pertumbuhan bakteri, menjaga kelembaban dan
untuk pertukaran zat (metabolisme). Pada umumnya bakteri peka
terhadap kekeringan, kecuali jenis-jenis tertentu dan yang mampu
membentuk spora.
b. Sumber karbon
Sebagai sumber karbon, bakteri dapat menggunakan senyawa karbon
sederhana misalnya CO2 dan CH4 atau senyawa karbon yang kompleks
seperti sitrat, tartrat, alkohol atau gula. Berbagai bakteri mempunyai
26
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
4. Temperatur
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal, bakteri
membutuhkan temperatur tertentu. Umumnya untuk bakteri yang
27
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
PENGGOLONGAN MEDIA
1. Media secara garis besar terbagi atas :
a. Media Hidup
Media hidup terutama digunakan untuk menanam/mengisolasi virus.
Di samping itu sering pula media hidup digunakan untuk mengetahui
jenis Escherichia coli yang patogen digunakan tikus putih yang
berumur 3-7 hari. Kebanyakan virus hanya dapat ditanam pada bagian
tertentu dari binatang misalnya ginjal kera dan embrio ayam.
b. Media Buatan
Media yang dibuat berasal dari kumpulan zat-zat tertentu (organik dan
anorganik). Untuk masing-masing bakteri membutuhkan susunan
media yang berbeda-beda.
2. Menurut Konsistensinya:
a. Media Padat
Media padat yang digunakan dapat berupa media padat datar, padat
miring maupun padat tegak.
b. Media Setengah Padat (Semi solid)
Misalnya: SSS (Semi Solid Sucrose), MIO (Motility Indol Ornithine),
Carry and Blair medium, Fletcher’s medium.
c. Media Cair
Contoh media cair: media gula, media kaldu, kaldu pepton, dan kaldu
darah.
28
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
3. Menurut Isinya :
a. Media Basal
Media basal digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat media
lain yang lebih komplek.
Misalnya :
1. Media basal padat : kaldu agar, TSA (Tryptone Soya Agar)
2. Media basal cair : air pepton, kaldu pepton
b. Media Campuran
Selain media basal juga ditambahkan berbagai macam zat baik organik
maupun anorganik sesuai dengan kebutuhan bakteri.
4. Menurut Tingkatannya :
a. Media Sederhana
Media sederhana hanya mengandung zat-zat kimia yang sederhana,
misalnya : media larutan alkali pepton, media gula-gula.
b. Media Kaya
Selain mengandung zat-zat kimia biasa, juga mengandung zat
anorganik tingkat tinggi seperti serum, darah, telur dan lain-lain.
5. Menurut Penggunaanya :
a. Media Kaya
Media kaya digunakan untuk mendapatkan pertumbuhan jenis bakteri
tertentu yang tidak dapat tumbuh pada media sederhana misalnya :
Gonococcus, Pneumococcus, Streptococcus, Bacteroides,
Fusobacterium, Clostridia dan lain-lain. Contohnya : media agar darah,
brucella agar darah, agar coklat, kaldu darah dan lain-lain.
b. Media Eksklusif
Media ini dibuat sedemikian rupa sehingga hanya bakteri tertentu yang
dapat hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan :
▪ Membuat pH sangat alkalis
Misalnya media cair alkali pepton dan thiosulfate citrate bile salts
sucrose (TCBS) yang digunakan untuk isolasi vibrio.
▪ Menambahkan antibiotik tertentu
29
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
30
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
31
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
32
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
33
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
http://www.sciencebuddies.org/science-fairprojects/project_ideas/MicroBio_Interpreting_
Plates.shtml
.
Gambar 9. Bentuk, elevasi, dan tepi koloni bakteri
34
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
III. BAHAN
1. Kultur bakteri Escherichia coli pada media MacConkey padat.
2. Kultur bakteri Pseudomonas aeruginosa pada media MacConkey
padat.
3. Kultur bakteri Klebsiella pneumoniae pada media MacConkey
padat.
4. Kultur bakteri Shigella sonnei pada media MacConkey padat.
5. Kultur bakteri Staphylococcus aureus pada media MacConkey
padat.
6. Kultur bakteri Bacillus subtilis subsp. Spizizenii pada media
MacConkey padat.
35
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 5
IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA BIOKIMIAWI
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi
bakteri berdasarkan sifat-sifat biokimiawinya.
36
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Gambar 11. Produksi hidrogen sulfida oleh bakteri (Harley dan Prescott,
2002).
37
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Media SIM agar dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak
adanya pergerakan bakteri dan produksi indol. Pergerakan (motilitas) ada
jika pertumbuhan kultur tidak sebatas di garis tusukan inokulasi.
Pertumbuhan bakteri yang tidak bergerak (nonmotil) hanya pada
sepanjang tusukan inokulasi. Media semisolid seperti MIO juga dapat
digunakan untuk menentukan motilitas bakteri. Selama pertumbuhan,
bakteri yang motil akan bergerak dari garis inokulasi untuk membentuk
kekeruhan pada media sedangkan bakteri yang tidak bergerak hanya
tumbuh di sepanjang tusukan (Harley dan Prescott, 2002).
38
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Tabel 7. Identifikasi Enterobacteriaceae dengan uji biokimia
Species KIA SSS LIA MIO Ace Ure
Mir Teg H2S Rek Mot Mir Teg H2S Rek Mot I nd
Salmonella typhi K A +/0 K + K K/N +/0 A + 0 0 0
S. paratyphi A K AG 0/+ K + K A 0/+ K + 0 0 0
S. enteritidis K AG 0/+ K + K K/N + K + 0 + 0
S. gallinorus K A + K 0 K K/N 0 A 0 0 + 0
S. Pullorum K AG + K 0 K K/N + K 0 0 + 0
Shigella dysenteriae K A 0 K 0 K A 0 A 0 0 0 0
S. flexneri K A 0 K/d 0 K A 0 A 0 d 0 0
S. boydii K A 0 K 0 K A 0 A 0 d 0 0
S. sonnei AG 0 K/d 0 K A 0 K 0 + 0 0
Escherichia coli A/K AG 0 K/d + K K/d 0 K/d + + + 0
Edwardsiella tarda K AG + 0 + K K/N +/0 K + + K 0
Arizona K AG + 0 + K K/N +/0 K + d X 0
Citrobacter K/A AG + 0 0 K A/AG +/0 K + d X +/0
Klebsiella AG A 0 K/A 0 K K/d 0 A 0 0 X 0/+
Enterobacter A/K AG 0 A/d + K K/N 0 K + 0/+ X +/0
Serratia K/A A 0 K + K/N K/N 0 K + 0/+ X X
Pseudomonas K N0 0 K + K K/N 0 N + d X X
Aeromonas hidrophil K A 0 A + K A 0 A + d X X
Proteus vulgaris A/K AG + A + R A 0/+ A + +/0 X +
P. mirabilis K/A AG + K/d + R A 0/+ K + +/0 X +
P. morganii K A/d 0 K + K/R A 0 K + +/0 X +
Providencia rettgeri K A 0 K/d + R A 0 A + +/0 X +
Vibrio cholera K A 0 A + K N 0 A + + X X
V. nag (sp) K A 0 d + K N 0 K + + X X
V. parahaemolytica K A 0 K + K N 0 K + + X X
Keterangan :
K = alkali A = asam X = tidak penting
G = gas R = red d = delayed/ (lambat)
N = netral + = positif 0 = negatif
Mir = miring Teg = tegak Rek = reaksi
Mot = motility Ace = asetat Ure = urea
Ind = indol
MIO medium:
▪ Motility. Observe for cloudiness in the medium (growth away from the
stab line). For a non-motile organism, growth may be seen along cracks
in the medium caused by gas production, but there will be clear
pockets of no growth.
39
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Uji Manitol
Uji ini dapat digunakan untuk membedakan S. aureus dan yang lain
karena pada umumnya S. aureus mampu memfermentasi manitol dalam
keadaan anaerob, sedangkan spesies yang lain jarang.
40
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
b. Bahan
1. Media kliger iron agar (KIA) miring dalam tabung reaksi
2. Media lysine iron agar (LIA) miring dalam tabung reaksi
3. Media motility iron ornithine (MIO) dalam tabung reaksi
4. Media mannitol salt agar (MSA) miring dalam tabung reaksi
5. Etanol 70%
41
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
9. Amati warna media pada bagian tegak dan miring, ada tidaknya
warna hitam pada media, dan ada tidaknya gas yang terbentuk
(Gambar 12).
* Media MSA hanya untuk ditanami Staphylococcus aureus.
V. INTERPRETASI HASIL
1. Media KIA
a. Penggunaan karbohidrat
Bagian miring: asam (warna kuning), basa (warna merah)
Bagian tegak: asam (warna kuning), basa (warna merah)
Bagian miring berwarna merah dan bagian tegak berwarna kuning
menandakan bahwa hanya glukosa yang difermentasi.
Bagian miring berwarna kuning dan bagian tegak berwarna
kuning menandakan bahwa glukosa dan laktosa difermentasi.
Bagian miring berwarna merah dan bagian tegak berwarna merah
menandakan bahwa glukosa dan laktosa tidak difermentasi.
b. Produksi gas
Produksi gas ditandai dengan pecahnya media atau adanya
gelembung.
c. Produksi H2S
Produksi H2S ditandai dengan warna hitam pada media, seluruh
bagian atau sebagian.
42
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Merah
Kuning
Hitam
https://users.stlcc.edu/kkiser/TSIreact.jpg
Gambar 12. Hasil uji biokimia menggunakan media TSI
2. Media LIA
Kultur yang memproduksi lisin dekarboksilase secara cepat
menyebabkan reaksi alkalin (basa) sehingga media berwarna ungu.
Organisme yang tidak mendekarboksilasi lisin menghasilkan reaksi
basa pada bagian miring (ungu) dan asam pada bagian tegak (kuning).
Kultur yang menghasilkan hidrogen sulfida (H2S) menyebabkan
warna hitam pada media.
Deaminasi lisin ditandai dengan bagian miring yang berwarna merah
dan bagian tegak yang berwarna kuning.
43
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Gambar 13. Hasil uji motilitas bakteri. Bakteri yang tidak bergerak (A)
dan bergerak (B) dalam media.
4. Media MSA
Bakteri yang mampu memfermentasi manitol tampak sebagai koloni
berwarna kuning dengan warna kuning pada media sedangkan
bakteri yang tidak memfermentasi manitol mempunyai koloni
berwarna merah muda sampai merah dengan tidak ada warna kuning
pada media.
44
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 6
SKRINING PRIMER UNTUK MEMPEROLEH
MIKROBA PENGHASIL ANTIBIOTIK
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan berbagai teknik mikrobiologi dalam
skrining (menanam, mengisolasi, memurnikan biakan, dan
melakukan uji terhadap kemampuan biakan penghasil antibiotik).
Tahap II
1. Buat 3 lubang pada media Sabouraud menggunakan cork borer
yang telah disterilkan.
2. Pilih 3 koloni yang dominan pada media Czapex Dox, iris
menggunakan cork borer yang telah disterilkan, masukkan ke
dalam lubang pada media Sabouraud.
3. Labeli cawan dengan keterangan asal tanah, media, kelas,
kelompok, dan tanggal percobaan.
4. Inkubasi 28oC dalam posisi terbalik sampai praktikum berikutnya.
46
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Tahap III
1. Panaskan pinggiran cawan Petri berisi media MH pada api lampu
Bunsen.
2. Inokulasi media MH dengan kultur bakteri cair lalu ratakan
menggunakan spreader yang telah disterilkan, diamkan selama 10
menit.
3. Buat lubang pada media MH menggunakan cork borer yang telah
disterilkan.
4. Iris 3 koloni dominan menggunakan cork borer yang telah
disterilkan lalu pindah ke media MH.
5. Labeli cawan dengan nama bakteri uji, media, kelas, kelompok,
dan tanggal percobaan.
6. Inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam dalam posisi terbalik.
7. Amati ada tidaknya zona hambat pada daerah sekitar koloni
(Gambar 14).
8. Jika ada zona hambat, ukur diameter zona hambat menggunakan
penggaris.
https://microbepost.org/2015/10/13/antibiotics-weapons-or-signals/
Gambar 14. Hasil skrining primer tahap III. Zona hambat di sekitar
jamur mengindikasikan bahwa jamur menghasilkan antibiotik.
48
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 7
UJI SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan uji sensitivitas bakteri terhadap
antibiotik dan menginterpretasikan hasilnya.
B. Difusi
Media yang dipakai adalah agar Mueller Hinton.
Pada metode difusi ini ada beberapa cara, yaitu:
1. Cara Kirby Bauer.
a. Sedikitnya 3-5 koloni terisolasi baik dengan tipe morfologi yang sama
dipilih dari kultur semalam plat agar MH, disuspensikan ke dalam 4-
5 ml BHI cair, diinkubasi pada 370 C sampai mencapai atau melebihi 0,5
Mc Farland (biasanya 2-3 jam).
b. Suspensi di atas ditambah salin steril hingga kekeruhan tertentu sesuai
dengan standart 0,5 Mc Farland/konsentrasi kuman 1-2 x 108 CFU per
ml (CFU = Colony Forming Unit).
49
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Dibaca hasilnya :
1. Zona radikal = suatu daerah di sekitar disk di mana sama sekali tidak
diketemukan adanya pertumbuhan bakteri. Potensi antibiotik diukur
dengan mengukur diameter dari zona radikal.
2. Zona irradikal = suatu daerah di sekitar disk menunjukkan
pertumbuhan bakteri dihambat oleh antibiotik tersebut, tetapi tidak
dimatikan. Di sini akan terlihat adanya pertumbuhan yang kurang
subur/lebih jarang, dibanding dengan daerah di luar pengaruh
antibiotik tersebut.
3. Cara sumuran
a,b,c sama dengan cara Kirby Bauer.
d. Pada agar tersebut dibuat sumuran dengan garis tengah tertentu
menurut kebutuhan. Ke dalam sumuran tersebut diteteskan larutan
antibiotik yang digunakan. Diinkubasi pada 370C selama 18-24 jam.
Dibaca hasilnya, seperti pada cara Kirby Bauer.
50
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
51
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
52
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
b. Bahan
1. Kultur cair bakteri 5. Media Mueller Hinton
2. Yellow tips 6. Cork borer
3. Disk antibiotik 7. Lempeng silinder
4. Disk kosong 8. Larutan antibiotik
, http://mikrobiologie.lf3.cuni.cz/engl/pract1.htm
53
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
54
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 8
PEMERIKSAAN POTENSI ANTIBIOTIK
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan uji antibakteri dengan metode dilusi
cair dan menentukan Kadar Hambat Minimal larutan antibakteri yang
diuji.
55
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Dilusi
1. Dilusi cair (macro broth dilution)
a. Lakukan pengenceran antibiotika yang diperiksa, sehingga didapat
beberapa konsentrasi. Pelarut dan pengencer antibiotik dapat dilihat
pada Tabel 10.
Caranya :
▪ Siapkan 10 tabung steril (ukuran 13 x 100 mm) nomor 1 s/d 11.
▪ Tabung no. 2 s/d 11 masing-masing diisi dengan 0,5 ml BHI/MH
Broth steril
▪ Tabung no. 1 dan 2 masing-masing diisi dengan 0,5 ml larutan
antibiotik.
▪ Larutan antibiotik di tabung no 2 dicampur homogen dan diambil
sebanyak 0,5 ml larutan dipindahkan ke tabung no 3, demikian
seterusnya sampai tabung nomor 9, blue tips diganti tiap kali
pengenceran larutan antibiotik tersebut.
▪ Larutan antibiotik di tabung no 9 diambil 0,5 ml dan dibuang.
▪ Tabung no 10 tidak diberi larutan antibiotik (kontrol bakteri).
b. Penyiapan inokulum bakteri sama seperti penyiapan inokulum untuk
uji difusi, tetapi setelah kekeruhan sama dengan standar 0,5 Mc
Farland, inokulum diencerkan 1:100 (106 CFU/ml) menggunakan NaCl
0,9% steril. Dalam 15 menit, 0,5 ml suspensi bakteri ditambahkan ke
dalam tiap tabung kecuali tabung nomor 11 (kontrol media).
Konsentrasi inokulum akhir adalah 105 CFU/ml.
c. Sebanyak 10 μl suspensi bakteri dari tabung nomor 10 (kontrol
bakteri) digoreskan ke media MH Agar dan diinkubasi semalam untuk
mengecek kemurnian isolat dan kebenaran ukuran inokulum. Adanya
sekitar 50 koloni mengindikasikan kerapatan inokulum 5 x 105 CFU/ml.
d. Semua tabung diinkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam. Sebelum
diamati, tabung digojog dengan baik. Kadar hambat minimum (KHM)
adalah konsentrasi terendah antibiotik yang menghambat
pertumbuhan bakteri, ditandai dengan tidak adanya kekeruhan visual
dibandingkan dengan kontrol negatif.
e. Kadar bunuh minimum (KBM) adalah konsentrasi terendah antibiotik
yang membunuh sebagian besar (99,9%) inokulum bakteri. KBM
ditetapkan dengan menggoreskan 50 μl suspensi dari semua tabung
yang jernih pada uji dilusi (penentuan KHM) ke plate agar yang
terpisah. Setelah inkubasi 37oC selama 18-24 jam, jumlah koloni yang
56
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
2. Dilusi padat
a. Siapkan suspensi kuman seperti pada dilusi cair
b. Buat beberapa pengenceran antibiotika.
c. Lelehkan media padat. Dinginkan sampai temperatur kurang lebih 50-
550C. Ambil 90 ml media tambahkan 10 ml larutan pengenceran
antibiotik, kocok. Tuangkan ke petri steril kurang lebih 25 ml. Biarkan
3-5 menit sampai mengeras.
d. Ambil kapas lidi, celupkan pada suspensi kuman, tekan-tekan pada
pinggir tabung supaya tidak menetes. Usapkan pada permukaan
media sampai merata.
e. Inkubasi 370C 18-24 jam. Kemudian lihat pertumbuhan kuman.
b. Bahan
1. Kultur cair bakteri
2. Blue tips tips
3. Larutan antibakteri
4. Media BHI cair
5. Etanol 70%
57
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Tabel 10. Pelarut dan Pengencer Antibiotik
Antibiotik Pelarut Pengencer
1. Ampicilin Buffer fosfat pH 8.0 + 0,14 Buffer fosfat 0,1 M
2. Carbenicillin Akuades Akuades
3. Cephalotin Buffer fosfat 0,1 M pH 6.0 Akuades
4. Chloramphenicol Ethanol Akuades
5. Clindamycin Akuades Akuades
6. Cycloserine Akuades Akuades
7. Erytromycin Ethanol Akuades
8. Ethambutol Akuades Akuades
9. Flucilosin Saline Saline 0,85 % Akuades
10.Gentamycin Buffer Fosfat Buffer fosfat 0,1 M pH 8.0 Akuades
11.Isoniazed Akuades Akuades
12. Kanamycin Buffer fosfat 0,1 M pH 8 Akuades
13. Nalidixic acid NaOH 1 N Akuades
14. Nitro furantoin Limethyl paramide Akuades
15. Oxacillin Akuades Akuades
16. P. Amino Salisilat Akuades Akuades
17. Penicillin Akuades Akuades
18. Polymixcyn Akuades Buffer phospat pH 7
19. Rifampicin Dimethyl sulfoxid Akuades
20. Streptomycin Akuades Akuades
21. Sulfon Amide Akuades panas + sedikit NaOH Akuades
10%
22. Tetracyclin Akuades Akuades
23. Vancomycin Akuades Akuades
58
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
http://www.bsac.org.uk/wpcontent/uploads/2015/12/Susceptibility-testing-methods.pdf
Gambar 17. Hasil uji dilusi cair dan penentuan nilai KHM
59
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 9
PENETAPAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) EKSTRAK
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan uji dan menetapkan angka lempeng
total ekstrak.
60
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan air minum dan
menentukan kelayakannya untuk dikonsumsi.
B. Frekuensi Sampling
Sering mengambil sampel dan diperiksa dengan cara yang sederhana
lebih baik daripada jarang mengambil sampel walaupun cara
pemeriksaannya lebih lengkap.
Pengambilan sampel perlu ditingkatkan bila keadaan :
1. Sangat panas.
2. Kecepatan aliran berkurang.
3. Hujan deras terus menerus.
4. Angin kencang.
5. Angin berdebu.
63
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
64
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Catatan :
Untuk memudahkan pembacaan, tabung II yang sudah diberi satu
tetes cairan dari tabung I yang menghasilkan gas diletakkan tepat di
belakang tabung tahap I tersebut, serta seluruh tabung tahap I ikut
dieramkan lagi bersama tabung tahap II. Hal ini sangat perlu untuk
menghitung jumlah coliform.
Jumlah coliform (Tabel 9) dapat dilihat dengan dari buku :
Standar Method for The Examination of Water and Waste Water.
Edition, 1971, Michael J. Taras.
MPN INDEX AND 95 % Conference limits for various combination of
positive and geatif result when three 100 ml portions, three 1 ml portions
and three 0,1 portions are used.
2. Filtrasi Membran
Sebagian besar laboratorium menggunakan metode ini jika
kekeruhan air memerlukan filtrasi. Sejumlah volume air yang cocok,
difiltrasi melalui membran steril. Volume aliquot untuk air kualitas tinggi
adalah 50 - 100 ml, sedangkan untuk kualitas rendah dan air
terkontaminasi yang telah diencerkan ialah 10 ml. Jumlah koloni pada
membran yang baik untuk dihitung ialah 10-80 koloni. Keuntungan dari
metode membran ini ialah dapat dikerjakan dengan cepat seBAB lebih
baik memeriksa dengan frekuensi yang lebih banyak dengan metode
sederhana daripada dengan metode yang lebih rumit seperti metode
MPN.
66
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
a. Prosedur Umum
Simpan air dalam pendingin sampai siap diperiksa. Digunakan
membran asetat (0,45) pada filter stainles steel. Cuci dengan akuadest
steril setiap ganti air yang difiltrasi dan harus diganti sesudah dipakai 6
sampel.
1. Saring sejumlah volume tertentu yang sesuai melalui membran
steril.
2. Gunakan pompa vakum. Dengan tang steril, ambil membran dan
letakkan pada media dengan menempelkan bagian yang
mengandung bakteri pada agar, hati-hati agar tidak terjadi
gelembung udara antara membran dan agar.
3. Inkubasikan dan hitung koloni. Hitung jumlah koloni per 100 ml
sampel, dengan anggapan 1 koloni berasal dari membran.
67
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Tabel 11. Jumlah Tabung yang Memberikan Reaksi Positif pada Pemeriksaan Air Minum
MPN INDEX
3 of 10 mL 3 of 1 mL each 3 of 0,1 mL MPN per 100
each each mL
0 0 0 <3
0 0 1 3
0 1 0 3
1 0 0 4
1 0 1 7
1 1 0 7
1 1 1 11
1 2 0 11
2 0 0 9
2 0 1 14
2 1 0 15
2 1 1 20
2 2 0 21
2 2 1 28
3 0 0 23
3 0 1 33
3 0 2 64
3 1 0 43
3 1 1 755
3 1 2 120
3 2 0 93
3 2 1 150
3 2 2 210
3 3 0 240
3 3 1 160
3 3 2 1100
3 3 3 2400
68
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
pada 30C, 119 jam. Semua koloni yang berwarna metalik pada M-
ENDO-LES, atau kuning pada agar tepol termasuk golongan Coliform
yang mengkilat dapat terdapat di bagian tepi koloni.
Untuk air yang tidak diobati, diambil 100 ml dan difiltrasi. Filter
diletakkan pada agar tepol dan diinkubasi seperti di atas. Hitung koloni
yang kuning, juga yang orange atau kuning muda.
Untuk menegaskan, dilakukan subkultur pada Brilian Green Lactose
Bile Broth dan diinkubasi pada 36C, catat adanya gas pada 24 ± 2 jam
dan pada 48 ± 2 jam.
2. Menghitung E.coli
Untuk air yang tidak diobati, ambil 50 ml dan atau 10 ml difiltrasi
dan membran diletakkan pada agar M-ENDO-LES atau agar tepol,
diinkubasi pada 30C, 1,5 –2 jam, kemudian pada 44,4C, 18-32 jam.
Hitung koloni yang mengkilat pada Endo dan kuning pada tepol. Koloni
E. coli ada yang tidak spesifik baik ukuran maupun warnanya (kuning –
coklat tua).
Untuk air yang diobati, biasanya yang difiltrasi adalah 100 ml. Filter
letakkan pada agar tepol, inkubasi pada 36º C selama 2-4 jam dan
kemudian pada 44,4º C, 18-20 jam. Hitung koloni yang datar-cembung
atau cembung berwarna kuning.
Untuk menegaskan inkubasikan pada media Fennels, pada 44,4º C
selama 24 jam. Catat tabung-tabung yang mengeluarkan gas dan indol.
69
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
70
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
71
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 11
UJI ANTIBAKTERI DENGAN METODE DIFUSI SUMURAN DAN BIOAUTOGRAFI
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan uji aktivitas antibakteri
dengan metode difusi sumuran dan menganalisis hasilnya.
2. Mahasiswa mampu melakukan bioautografi dan menganalisis
hasilnya.
Bioautografi
Kromatografi kertas yang diikuti oleh bioautografi digunakan
pertama kali pada tahun 1946 oleh Goodal dan Levi untuk menentukan
kemurnian penisilin. Metode tersebut dinamakan bioautografi kontak
(kertas kromatogram diletakkan di atas media yang telah diinokulasi
bakteri sehingga antibiotik dapat berdifusi dari kertas ke agar). Fisher dan
Lautner serta Nicolaus dkk memperkenalkan kromatografi lapis tipis-
bioautografi pada tahun 1961. Keuntungan utama bioautografi adalah
dapat memberikan terkait aktivitas antimikroba senyawa yang telah
dipisahkan dari campuran. Metode bioautografi biasanya dibagi menjadi
beberapa kategori: difusi agar atau bioautografi kontak, immersion atau
agar-overlay bioautography, dan bioautografi langsung.
a. Bioautografi kontak
Dalam bioautografi kontak, antimikroba berdifusi dari plat KLT atau kertas
ke media agar yang telah ditanami bakteri uji. Kromatogram diletakkan
72
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
b. Immersion bioautography
Dalam bioautografi imersi, kromatogram dituangi media hangat yang
telah ditambah bakteri uji. Setelah media memadat, inkubasi, dan
pewarnaan (biasanya menggunakan pewarna tetrazolium), zona hambat
atau pita pertumbuhan dapat diamati. Kadang-kadang sebelum inkubasi
plat dibiarkan beberapa jam pada suhu rendah agar senyawa dapat
berdifusi dengan baik.
Agar-overlay merupakan gabungan dari bioautografi kontak dan
bioautografi langsung. Antimikroba dipindahkan dari plat KLT ke media
agar seperti pada bioautografi kontak tetapi selama inkubasi dan
visualisasi, media agar tetap berada pada plat seperti bioautografi
langsung. Agar-overlay dianjurkan khususnya ketika bioautografi
langsung tidak mungkin dilakukan. Pada tahun 1960an, bioautografi
kontak dan imersi dalam versi yang beragam digunakan secara rutin.
c. Bioautografi langsung
Dalam bioautografi langsung, plat yang sudah dielusi dimasukkan ke
dalam suspensi mikroorganisme yang ditumbuhkan dalam media cair
yang sesuai atau suspensi mikroorganisme disemprotkan ke plat. Plat
diinkubasi dan mikroorganisme tumbuh langsung di atas plat. Pemisahan
senyawa, pre-inkubasi, inkubasi, dan visualisasi dilakukan secara langsung
pada plat. Untuk menentukan lokasi dan visualisasi senyawa antibakteri,
garam tetrazolium biasanya digunakan. Garam tersebut diubah oleh
enzim dehidrogenase dalam mikroorganisme hidup menjadi formazan
yang berwarna. Jika bakteri pada plat KLT dapat dibunuh oleh senyawa
antibakteri, warna tidak terbentuk pada daerah/spot senyawa (disebut
zona hambat). Zona hambat berupa daerah berwarna pucat dengan latar
belakang yang berwarna.
73
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
74
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
b. Bahan
1. Etanol 70% 8. Ampisilin 10%
2. Lempeng silika gel GF254 9. Eugenol 5%
3. Toluen 10. Media Mueller Hinton padat
4. Etil asetat 11. Kultur cair bakteri
5. Kertas saring 12. Yellow tips
6. Minyak cengkeh 5% 13. Bayclin
7. Minyak cengkeh 10%
BIOAUTOGRAFI
1. Siapkan fase diam silika gel GF254. Tandai lempeng silika dengan
memberi garis berjarak 1 cm dari bagian bawah lempeng dan
0,5 cm dari bagian atas lempeng (jarak elusi 5 cm).
2. Siapkan fase gerak toluen:etil asetat = 93:7 v/v. Campur 1860 L
toluen dengan 140 l etil asetat dalam chamber fase gerak.
Jenuhkan fase gerak dengan meletakkan kertas saring di dalam
chamber dan biarkan sampai basah (chamber tertutup rapat).
3. Totolkan minyak cengkeh 10% dan eugenol 5% pada fase diam
dan biarkan sampai kering.
4. Periksa totolan di bawah lampu UV 254 nm. Jika totolan kurang
pekat, tambah totolan.
5. Masukkan lempeng ke dalam chamber yang berisi fase gerak dan
elusi sampai batas.
75
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Zona
hambat
76
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 12
KINETIKA PERTUMBUHAN
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menghitung pertumbuhan bakteri dan
membuat kurva pertumbuhan bakteri.
2. Mahasiswa mampu menentukan fase-fase pertumbuhan bakteri.
3. Mahasiswa mampu menghitung konstanta kecepatan
pertumbuhan dan waktu generasi bakteri.
79
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
80
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
81
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
82
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
B. Bahan
1. Kultur cair bakteri Clostridium bifermentans
2. Media agar darah
3. Etanol 70%
4. Akuades steril
5. Blue tips
83
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
84
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
MODUL 13
UJI AKTIVITAS ANTIVIRAL
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip pengujian antivirus
menggunakan telur ayam.
2. Mahasiswa mampu menghitung titer penghambatan virus
berdasarkan uji hemaglutinasi (dry lab).
B. Bahan
1. Ekstrak kloroform daun Ageratum zoides
2. Telur ayam berembrio umur 9-12 hari
3. Vaksin ND La Sota
4. Eritrosit ayam 2,5% dan 0,5%
5. Antibiotik Streptomycin Sulfate dan Vicillin
6. Larutan Phospat Buffer Saline (PBS) pH 7,2
7. Asam Sitrat
8. Parafin padat
9. Alkohol 70% dan betadin
87
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
IV. Preparasi Bahan
1.Pembuatan ekstrak
2.Perlakuan telur ayam berembrio
Telur ayam berembrio umur 9 hari, dipilih yang mempunyai bentuk dan
berat yang hampir sama, warna cangkang telur yang sama, rongga udara telur
yang terletak pada ujung telur, dilihat dengan alat bantu lampu teropong, selain
itu lampu teropong juga digunakan untuk melihat pergerakan embrio yang
menandakan adanya kehidupan. Telur diberi tanda pada dua tempat yaitu pada
rongga udara dan pemasukkan inokulan yang terletak dihadapan kepala embrio
ayam. Telur disimpan pada inkubator atau almari penetas dengan suhu 370C dan
kelemBABan 60%.
3.Preparasi antibiotik
Streptomycin 1000 mg dilarutkan dalam 5 ml PBS steril. Vicillin 1000 mg
dilarutkan dalam akuades steril. Penggunaan antibiotik dengan perbandingan
1:1 yaitu vicillin 2,5 mg/ml dan streptomycin 2,5 mg/ml.
4.Preparasi virus
Virus didapat dari vaksin aktif strain lentogenik yang mempunyai dosis
50, berbentuk padat (kering beku). Setiap dosis vaksin mengandung virus ND
minimal 107 EID50. Setiap ekor ayam diberi 1 dosis vaksin. Vaksin 1 dosis dibuat
dengan cara menambahkan 2,5 ml PBS lalu diambil 0,05 ml atau 50 l vaksin
untuk diinokulasikan pada tiap telur ayam berembrio. Penyimpanan vaksin
dalam suhu 40 C.
5.Preparasi eritrosit ayam
Darah dari ayam ditambah dengan asam sitrat, disentrifuse satu menit,
dibuang supernatan atau beningan pada bagian atas, ditambah PBS seperti
volume awal lalu disentrifuse satu menit, lapisan atas dibuang, hal ini diulangi
sampai tiga kali. Bagian bawah diambil dimasukkan dalam tabung volumeter,
disentrifuse selama 10 menit. Skala pada volumeter dibaca yang menunjukkan
letak pelet, hasilnya dalam persen yang kemudian diencerkan dengan PBS
sesuai dengnan konsentrasi yang diinginkan.
V. Cara Kerja
A. Penanaman dan pemanenan virus
1. Ekstrak tanaman yang diduga mengandung substansi antiviral ditambah
antibiotik dimasukkan dalam ependorf lalu di inkubasi selama satu jam
(ependorf I).
88
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
2. Virus ditambah antibiotik dimasukkan dalam ependorf lalu di inkubasi selama
satu jam (ependorf II).
3. Ependorf I dan II dicampur kemudian diinkubasi selama 15 menit lalu diambil
0,2 ml dengan alat suntik 1 ml, dimasukkan ke telur yang telah dilubangi pada
ruang allantois (dihadapan kepala embrio).
4. Kedua lubang ditutup dengan paraffin cair.
5. Telur diinkubasi pada mesin penetas selama 3 hari.
6. Setiap hari telur diamati dengan menggunakan lampu teropong.
7. Pada hari ketiga telur dimasukkan ke almari es.
8. Hari berikutnya dilakukan pemanenan virus dengan membuka cangkang telur
pada bagian rongga udara dengan menggunakan pinset sampai terlihat cairan
allantois.
9. Cairan allantois diambil sebanyak 3 ml dengan menggunakan alat suntik 5 ml
lalu dimasukkan dalam flakon.
10. Dilakukan uji Hemaglutinasi.
B. Uji hemaglutinasi
1. PBS sebanyak 50 μl dimasukkan pada sumuran no. 1- 12.
2. Cairan allantois sebanyak 50 μl dimasukkan pada sumuran no. 1- 11.
3. Eritrosit ayam 0,5% sebanyak 50 μl dimasukkan pada sumuran no. 1 lalu
dilakukan pengenceran berseri sampai sumuran no. 11.
4. Pengamatan dilakukan setelah sumur no. 12 terjadi endapan eritrosit yang
ditandai dengan adanya titik besar berwarna merah kira-kira 15-30 menit.
5. Dilakukan pembacaan titer virus, kemudian hasilnya dibandingkan dengan
kontrol negatif (kontrol virus).
89
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
DAFTAR PUSTAKA
BPOM, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, DepKes RI,
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta.
90
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
91
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023
Wagner, H. and Bladt, S., 1996, Plant Drug Analysis : A Thin Layer
Chromatography Atlas, 2nd Ed., 126, 206, 362-364, Springer-Verlag,
Berlin.
Sumber website:
www.microbiologyplace.com
http://www.asmcue.org/documents/MotilityMedia.ASMCUE.pdf
https://www.bd.com/ds/technicalCenter/inserts/L007472(10).pdf
http://www.oxoid.com/uk/blue/prod_detail/prod_detail.asp?pr=CM003
3&org=66&c=uk&lang=en
http://www.oxoid.com/uk/blue/prod_detail/prod_detail.asp?pr=CM038
1&org=124&c=uk&lang=en
https://catalog.hardydiagnostics.com/cp_prod/Content/hugo/MannitolS
altAgar.htm
http://classroom.sdmesa.edu/eschmid/Lecture4-Microbio.htm
http://www.sciencebuddies.org/science-fair
projects/project_ideas/MicroBio_Interpreting_Plates.shtml
https://microbeonline.com/colony-morphology-bacteria-describe-
bacterial-colonies/
https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/lab/diskdiff.htm
http://mikrobiologie.lf3.cuni.cz/engl/pract1.htm
https://microbepost.org/2015/10/13/antibiotics-weapons-or-signals/
http://www.bsac.org.uk/wpcontent/uploads/2015/12/Susceptibility-
testing-methods.pdf
https://users.stlcc.edu/kkiser/TSIreact.jpg
https://everythingmicro.blogspot.com/2017/10/staphylococcus-
identification.html
https://www.kruuse.com/en/ecom/Laboratorium/Udstyr_laboratorium/
Inkubatorer/Memmert/prod_290349.aspx
http://hirayama.isterilizer.com/en/hirayama-hve-50-top-load-sterilizer- at-
hve-50
https://bio-protocol.org/e1828
92
Modul Praktikum Mikrobiologi Farmasi 2023