Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

REVIEW JURNAL

FORMULASI GRANUL EFFERVESCENT DARI BERBAGAI


TUMBUHAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

TEKNOLOGI FARMASI

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh:

Nama : Aklis Mulya Gata

Kelas :C

NIM : 220703110119

Mata Kuliah : Teknologi Farmasi

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2024
REVIEW JURNAL
Judul FORMULASI GRANUL EFFERVESCENT DARI
BERBAGAI TUMBUHAN

Jurnal Jurnal Farmaka


Volume dan Halaman Vol. 16 No. 3 Halaman 100–105
Tahun 2018
Penulis Ansel H., Dalimarta S.

Reviewer Aklis Mulya Gata


Tanggal Review 24 Februari 2024

Abstrak
Abstrak dari penelitian yang dilaporkan dalam Farmaka Suplemen
Volume 16 Nomor 3 menyatakan bahwa Sediaan granul effervescent telah menjadi
pilihan yang menarik dalam pengembangan formulasi obat herbal. Campuran
senyawa asam dan basa dalam sediaan ini menghasilkan reaksi yang membebaskan
karbon dioksida, menciptakan efek buih yang memberikan sensasi segar dan
mampu menyamarkan rasa yang tidak diinginkan. Dalam upaya meningkatkan
kenyamanan dan minat masyarakat terhadap konsumsi obat herbal, berbagai
tumbuhan telah dimanfaatkan dan diformulasikan ke dalam bentuk granul
effervescent. Asam sitrat dan natrium bikarbonat umumnya digunakan sebagai
sumber asam dan basa dalam formulasi ini.

Pendahuluan
Dalam Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 3, pendahuluan
menyampaikan bahwa sediaan granul effervescent merupakan campuran senyawa
asam dan basa yang, ketika ditambahkan dengan air, akan bereaksi dan melepaskan
karbon dioksida. Reaksi ini menghasilkan buih yang memberikan efek rasa segar
dan dapat menutupi rasa yang tidak diinginkan. Salah satu cara untuk
meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi obat herbal adalah dengan
memanfaatkan berbagai tumbuhan yang diformulasikan dalam bentuk granul
effervescent. Asam sitrat dan natrium bikarbonat umumnya digunakan sebagai
sumber asam dan basa dalam formulasi ini. ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang formulasi yang digunakan dalam sediaan granul effervescent dari
berbagai tumbuhan.

Metode Penelitian

Dalam penelitian yang dilaporkan dalam Farmaka Suplemen Volume 16


Nomor 3, metode penelitian yang digunakan meliputi formulasi granul effervescent
dengan menggunakan berbagai tumbuhan sebagai zat aktif. Penelitian ini
melibatkan penggunaan asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai sumber asam
dan basa, serta bahan lain seperti dekstrin, aspartam, dan pewarna untuk formulasi
granul effervescent. Eksperimen dilakukan untuk mengevaluasi sifat fisik dari
granul effervescent yang dihasilkan dari berbagai formulasi. Metode penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui formula optimum yang dapat menghasilkan sediaan
granul effervescent dengan kualitas yang baik.

Hasil dan Pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan beragam tumbuhan telah dijadikan bahan
aktif dalam formulasi granul effervescent, seperti Bawang Tiwai, Buah Nanas,
Daun Gambir, Lidah Buaya, Cincau Hitam, Buah Naga, dan kombinasi Kelopak
Bunga Rosela dan Daun Jati Belanda. Penggunaan sumber asam dan basa yang
tepat seperti asam sitrat dan natrium bikarbonat berperan penting dalam
meningkatkan kualitas sediaan ini. Penelitian juga mengungkapkan pengaruh
variasi konsentrasi asam dan basa terhadap sifat fisik granul effervescent. Teknik
formulasi yang melibatkan bahan pengisi inert seperti laktosa, pemanis sintetik
seperti aspartam, dan pengikat seperti PVP, memberikan dukungan yang kuat
terhadap stabilitas dan kualitas sediaan. Hasil ini memberikan kontribusi penting
dalam pengembangan sediaan obat yang mudah diterima dan diminati oleh
masyarakat, serta menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan berbagai
tumbuhan sebagai sumber bahan aktif dalam industri farmasi.

Kesimpulan

Kesimpulan Berdasarkan hasil review yang disajikan dalam Farmaka


Suplemen Volume 16 Nomor 3, banyak penelitian telah menggunakan tanaman
sebagai zat aktif dalam formulasi sediaan granul effervescent. Sumber asam yang
umum digunakan adalah asam sitrat, sedangkan sumber basanya adalah natrium
bikarbonat. Dengan mengubah bahan alam menjadi sediaan granul effervescent,
diharapkan dapat mengembangkan obat herbal baru yang bermanfaat bagi
masyarakat.

Sumber : https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/17409

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. Jakarta: UI-


Press.

Dalimarta, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor: Penerbit


Trubus Agriwidya.

Anda mungkin juga menyukai