Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DI APOTEK SINAR SURYA FARMA

Disusun Oleh :

NIALALA TH. MAKANLEHI


KELAS : XII

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI AMPERA


PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
TAHUN PELAJARAN
2022 - 2023
Jl. Budi Mulia No. 2 Ampera Email : smkn ampera@yahoo. Co. Id
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI APOTEK SINAR SURYA FARMA YANG BERLANGSUNG

DARI TANGGAL 25 JUNI SAMPAI DENGAN TANGGAL 29 AGUSTUS 2022

Kalabahi, 22 AGUSTUS 2022

Guru Pembimbing Pembimbing Prakerin

Gusti Onkang Hingmane S.Pd.Gr Apt. Maria G. Riri Domaking S.Fram.


NIP. 19890422/STRA-USB/2013/234327

Mengetahui
Apoteker Sinar Surya Farma

Apt. Maria G. Riri Domaking S. Farm.


19890422/STRA-USB/2013/234327

Disahkan
Kepala SMK N. Ampera,

Drs. Moh. Bajher Kamahi, M.Pd


NIP. 19690515 199303 1008
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaiqum Wr.Wb..

Puji syukur penulis  panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmatnya sehingga

dapat menyelesaikan penulisan laporan Peraktek Kerja Industri ini. Laporan

peraktek kerja industri berjudul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSRTI di APOTIK

SINAR SURYA FARMA” Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun guna memenuhi

sebagian persyaratan untuk mengikuti ujian kompetensi keahlian  di SMK NEGERI

AMPERA. Laporan peraktek kerja indusri ini dapat terselesaikan dengan bantuan

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu Saya mengucapkan

banyak terimakasih kepada :

1. Drs.Moh. Bajher kamahi M. Pd selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI

AMPERA

2. Gusti O Hingmane S. Pd.Gr selaku pembimbing I yang penuh dengan

kesabarannya dan ketulusannya dalam memberi bimbingan dan dorongan

sehingga penyusunan laporan peraktek kerja Idustry ini dapat terselesaikan.

3. Siti H Samau S.pd selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan

pengarahan dan motivasi sehingga penulisan laporan peraktek kerja Idustry

ini segera terselesaikan.

4. Ibu Maria G. Riri Domaking S. Farm.,Apt sebagai penanggung jawab apotek.

5. Karyawan atau karyawati APOTIK SINAR SURYA FARMA yang telah

bersedia membimbing siswa/siswi prakerin

6. Teman kelas XII Farmasi Serta Teman Prakerin Saya NIKE DJAHABAIN

yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada Saya dalam

menyelesaikan laporan ini.

Wassalamualaiqum Wr.Wb…

Kalabai 22 Agustus 2022

NiaLala
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………….………..……………….…..............… i


KATA PENGANTAR ………………..………………………..…………….…..............… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………….……………….…..............… iii
DAFTAR LAMPIRAN ………………..……………….………………………...............… iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………..……………….…..............… 1


A. Latar Belakang …………………………………..……………….…..............… 1
B. Tujuan Praktek Kerja Industri ………………..……………….…..............… 2
1. Umum ………………..……………………………………….…..............… 2
2. Khusus ………………..……………….….............................................… 2
C. Manfaat Praktek Kerja Industri ……….……..……………….…..............… 2
1. Bagi Peserta Prakerin ……...……………..……………….…..............… 2
2. Bagi Sekolah ………………………………...……………….…..............… 2

BAB II TINJAUAN UMUM ……………………………………………………..............… 3


A. APOTIK ………………..……………….……………………………..............… 3
1. Definisi Apotik ………………..……………………………..…..............… 3
2. Peraturan perundang-undangan tentang apotek ………………....… 3
3. Tugas dan fungsi Apotek ………………..……………….…..............… 5
4. Persyaratan Apotek ………………..………..…………….…..............… 6
5. Perizinan Apotek …………………………..……………….…..............… 6
6. Pencabutan ijin Apotek …………………..……………….…..............… 7
7. Penyelengaraan Apotek …….…………..……………….…..............… 7
BAB III TINJAUAN KHUSUS …………………………....……………….…..............… 8
1. Sejarah Apotek Sinar Surya Farma ………………..……………......… 8
2. Tata Ruang Apotek Sinar Surya Farma ………………..…….........… 8
3. Pengelolaan ………………..……………….….....................................… 9
BAB IV PEMBAHASAN ………………..………………………………….…..............… 13
A. Pelayanan Di Apotek Sinar Surya Farma ………………..……………..… 13
1. Pelayanan Resep …………………………..……………….…..............… 13
2. Pelayanan Non Resep …………..………..……………….…..............… 13
3. Melakukan Skrining Resep ……….……..……………….…..............… 13
4. Melakukan Stock Opname ………………..……………….…..............… 14
5. Pemberitahuan Informasi Obat (PIO) ………….…...……………....… 14
6. Menyimpan Sediaan ………………..……………….…........................… 14
7. Mengisi Kartu Stock ………………..……………….…........................… 15
8. Mengisi Etiket ……………………………….……………….…..............… 15
9. Menulis Buku Masukan ………………..…………………..…..............… 15
BAB V PENUTUP …………………………………………...……………….…..............… 16
1. Kesimpulan ………………..………………………..……….…..............… 16
2. Saran ………………..……………….…...............................................… 16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..……………….…..............… 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang melakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Farmasi merupakan tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dibidang farmasi
dalam berbagai aspek obat.
Praktek kerja industry adalah salah satu bentuk penyelengaraan institusi
pendidikan kejuruan dengan program keahlian farmasi untuk meningkatkan
kualitas pelajar yang telah memiliki bekal pengetahuan di bidang kesehatan.
Latihan pembekalan sebelum pelaksanaan Praktek Kerja Industri hanya
sebagai dasar untuk bekerja di dunia kesehatan dan dunia usaha. Keterampilan
lain seperti pengendalian obat, penyuluhan obat, dan penerapan sikap yang baik
sebagai tenaga kesehatan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan tenega
kesehatan lain serta cara memecahkan masalah yang terjadi di lapangan yang
belum di berikan di sekolah secara khusus. Untuk itu Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) merupakan cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang belum di peroleh slama mengikuti pendidikan di sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut SMK Negeri Ampera melaksanakan
Program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang merupakan pelatihan di
lapangan yang di rancang untuk memberikan pengalaman, pengetahuan, dan
keahlian praktis kepada siswa khususnya mengenai obat- obat.
SMK Negeri Ampera juga sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan
calon tenaga teknis kefarmasian yaitu Asisten Apoteker (AA) yang mempunyai
peran penting dalam pengelolaan apotek sehingga di tuntut memiliki pengetahuan
yang luas tentang informasi obat dan mempunyai keterampilan yang memadai
serta pengalaman praktek untuk memberikan pelayan kesehatan yang baik.
Dengan adanya praktek kerja tersebut, setidaknya calon tenaga teknis
kefarmasian dapat mengetahui secara langsung mengenai pengelolaan apotek
serta tugas dan dan tanggung jawab Asisten Apoteker di apotek.
Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) menjadi tangung
jawab bersama antar pihak sekolah dan Apotek.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Praktek Kerja Industri
Praktek Kerja Industri merupakan tujuan institusi untuk mengembangkan
poteksi yang di miliki oleh seorang pelajar dalam mengasah kemampuannya
dan keterampilannya dengan menetapkan seorang pelajar atau kelompok di
sebuah lembaga, industry dan perusahaan dalam jangka waktu yang telah di
tentukan sehingga pelajar mengetahui jelas kedudukannya di tempat tersebut.
2. Tujuan Khusus Praktek Kerja Industri
a. Memberikan pengalam kerja bagi pelajar.
b. Agar pelajar dapat wawasan tentang kefarmasian.
c. Agar pelajar mampu bersosialisasi terhadap pasien dengan baik.
d. Memberikan pengalaman kepada pelajar bagaiman cara obat kepada
pasien.
e. Pelajar mendapat arahan bagaiman meracik sesuai dengan resep yang di
berikan pasien.
f. Agara pelajar dapat menyiapkan obat sesuai permintaan pasien.
g. Pelajar dapat memahami indikasi obat paten dan Generik di Apotek.
h. Pelajar dapat memahami setiap peraturan yang ada di Apotek.
i. Menjalin keakraban dan kerja sama bagi sekolah dan Apotek.

C. Manfaat Praktek Kerja Industri


1. Bagi Peserta Prakerin
a. Peserta dapat memahami profesi seorang Asisten Apoteker yang
keberadaannya sanggat berguna bagi Masyarakat.
b. Pelajar mendapat wawasan, kemampuan, keterampilan dan pengetahuan
tentang kefarmasian di Apotek.
c. Pelajar dapat membandingkan pelajaran yang di dpat di sekolah dengan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Apotek.
2. Bagi Sekolah
a. Sekolah dapat menjalin kerja sama dengan Apotek untuk meningkatkan
kualitas pendidikan saat pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Sekolah dapat mengetahui potensi siswanya dalam Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) di Apotek.
c. Sekolah dapat memberikan aspirasi kepada siswa yang memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam Plaksanaan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. APOTEK
1. Definisi Apotek
Menurut Praturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 pasal 1 ayat 13
tentang pekerjaan Kefarmasian . Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat di lakukannya praktek kefarmasian oleh Apoteker. Apotek merupakan
salah satu tempat penyaluran sediaan Farmasi dan perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat ( Pasien).
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor : 1332/MenKes/SK/X/2002
tentang perunahan atas peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor
992/MenKes/PER/X/1993 yang di maksud dengan Apotek adalah suatu tempat
tertentu, tempat di lakukannya pekerjaan Kefarmasian dan penyaluran sediaan
farmasi, dan perbekalan Kesehatan lainnya kepada Masyarakat (Pasien).
Berikut Adalah beberapa Definisi Apotek :
a) Menurut PP No.26 tahun 1965 pasal 1 tentang Apotek
Yang dimaksud dengan Apotek dalam PP ini ialah suatu tempat tertentu,
dimana dilakukan usaha-usaha dalam bidang faramsi dan pekerjaan
kefarmasian

b) Menurut UU No.41 tahun 90 pasal 1 ayat 2


Apotek adalah tempat diberlakukannya pembuatan,pengolahan,
peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpananan dan
penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya.

c) Menurut KepMenKes RI No. 1027/MenKes/SK/IX/2004


Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbebekalan kesehatan
lainnya, kepada masyarakat.

2. Peraturan perundang-undangan

Peraturan Perundang-undangan di Indonesia telah beberapa kali mengalami


perubahan. Dimulai dengan berlakunya peraturan Pemerintah (PP) No.26 tahun
1965 tentang pengelolaan dan perizinan Apotek, kemudian di sempurnakan
dalam peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, beserta petunjuk
pelaksanaannya dalam peraturan pemerintah No.26 tahun 1981 dan surat
Keputusan Mentri kesehatan No.178 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pengelolaan Apotek.

Peraturan yang terakhir yang berlaku sampai sekarang adalah Peraturan


Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor.889/MenKes/PER/V/2011 tentang
Registrasi,Izin Praktek, dan Izin Kerja tenaga Kefarmasian yang memberikan
beberapa Keleluasaan kepada Apotek untuk dapat meningkatkan Derajat
kesehatan yang optimal. Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang
Perapotekan sesuai Peraturan Mentri kesehatan Repoblik Indinesia
nomor.889/MenKes/PER/V/2011 adalah sebagai berikut :

a. Apoteker adalah sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucap sumpah jabatan Apoteker.
b. Tenaga teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalankan pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Faemasi, Ahli
Madya Farmasi dan tenaga menegah Farmasi/Asisten apoteker.
c. Sertifikat kopetensi Profesi adalah surat tanda pengakuan terhadap kopetensi
seorang Apoteker untuk dapat menjalankan pekerjaan/Praktik profesinya di
seluruh Indonesia setelah lulus Uji Kopetensi.
d. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga Kefarmasian yang telah
memiliki sertifikat Kopentensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu serta
diakui secara hokum untuk menjalankan Pekerjaan/Praktik Profesinya.
e. Registrasi Ulang adalah pencatatan ulang terhadap tenaga kefarmasian yang
telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.
f. Surat Tanda Registrasi Apoteker yang selanjutnya disingkat STRA adalah
bukti tertulis yang diberikan Mentri Kepada Apoteker yang telah diregistrasi.
g. Surat Tanda Registrasi Apoteker khusus yang selanjutnya disingkat STRA
Khusus adalah bukti tertulis yang di berikan Mentri kepada Apoteker warga
Negara Asing lulusan Luar negeri yang akan melakukan pekerjaan
Kefarmasian Di Indonesia.
h. Surat tanda Registrasi Apoteker Tanaga Kefarmasian, yang selanjutnya
disingka STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan Mentri kepada Tenaga
Teknis Kefarmasian yang telah diregistrasi.
i. Surat Izin Praktek Apoteker, yang selanjutnya disingkat SIKA adalah surat
izin Praktik yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan
Praktek Kefarmasian pada Fasilitas pelayanan Kefarmasian.
j. Surat Izin n Kerja Apoteker, yang selanjutnya disebut SIKA adalah surat izin
Praktek yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan
pekerjaan Kefarmasian pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau
penyaluran.
k. Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian, yang selanjutnya disebut
SIKTTK adalah surat izin praktik yang diberikan kepada tenaga teknis
kefarmasian untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
kefarmasian.
Dalam melakukan Pekerjaan kefarmasian di Apotek, Apoteker
pengelola Apotek dibantu oleh asisten Apoteker yang telah memiliki surat Izin
Kerja. Keputusan Mentri Kesehatan No.679/Menkes/SK/V/2003. Tentang
peraturan Registrasi dan Izin kerja Asisten Apoteker :
1. Asisten Apoteker adalah tenaga Kesehatan yang beijazah Sekolah
Asisten Apoteker atau sekolah menegah Farmasi, Akademi Farmasi, dan
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan, Akademi analisis Farmasi dan
Makanan. Jurusan analisis Farmasi Serta Makanan Politeknik Kesehatan
sesuai dengan Peraturan Perundang-undang Yang Berlaku.
2. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis atas kewenagan yang
diberikan pada pemegang Ijazah Sekolah menegah farmasi, Akademi
Farmasi dan Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan, Akademi analisis
farmasi dan makanan,Jurusan analis Farmasi Serta makanan Politeknik
Kesehatan Untuk Menjalankan pekerjaan Kefarmasian Sebagai Seorang
Asisten Apoteker.
3. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis yang diberikan kepada
pemegang Surat Izin Asisten Apoteker Untuk Melakukan Pekerjaan
Kefarmasian di sarana Kefarmasian.

3. Tugas dan Fungsi Apotek


Berdasarkan PP RI No. 25 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 1965 tentang Apotek, tugas dan fungsi apotek adalah :

1. Sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah


mengucapkan sumpah jabatan.

2. Sebagai sarana farmasi tempat dilakukannya kegiatan peracikan,


pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.

3. Sebagai sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan


obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

4. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya


kepada tenaga kesehatan lain dan masyarakat, termaksud pengamatan dan
pelaporan mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat.

4. Persyaratan Apotek
Adapun Persyaratan Apotek menurut Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik
Indonesia No. 1332/MenKes/SK/X/2002, di sebutkan bahwa persyaratan-
persyaratan Apotek Adalah sebagai berikut :
a. Untuk mendapat izin Apotek, Apoteker yang bekerja sama dengan pemiliki
sarana Apotek yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat,
perlengkapan termasuk sediaan Farmasi dan perbekalan Farmasi yang
lainnya merupakan milik sendiri atau miliki Orang lain.
b. Sarana Apotek dapat didirikan pada Lokasi yang sama dengan Pelayanan,
Komoditi yang lain di luar sediaan Farmasi.
c. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar
sediaan Farmasi

5. Perizinan Apotek
a. MenKes RI No.1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal 7 dan 9 tentang ketentuan
dan Tata cara Pemberian Izin Apotek. Yaitu :
1. Permohonan Izin Apotek dapat diajukan Pada Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota selambat-lambatnya 6 hari
setelah menerima permohonana dapat meminta bantuan teknis kepada
Balai POM untuk melakukan Pemeriksaan setempat terhadap Kesiapan
Apotek Untuk Melakukan Kegiatan.
3. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/kota atau kepala Balai POM selambat-
lambatnya 6 hari kerja setelah permintaan.
4. Terhadap permohonan Izin Apotek bila tidak memenuhi
Persyaratansesuai pasal(5) atau pasal(6) atau lokasi Apotek tidak sesuai
dengan permohonan, maka kapala Dinas Kesehatan Setempat dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 12 harin wajib mengeluarkan surat
penolakan beserta alas an-alasannya.
b. Prsedur Perizinan Apotek
Untuk mendapa Izin Apotek, APA atau Apoteker pengelola Apotek
yang bekerja sama dengan pemilik sarana harus siap dengan tempat,
perlengkapan termasuk sediaan Farmasi dan Perbekalan lainnya. Surat Izin
Apotek (SIA) adalah surat yang diberikan Mentri Kesehatan RI kepada
Apoteker untuk bekerja sama dengan pemilik sarana untuk membuka Apotek
di suatu tempat tertentu.
Wewenang Pemberia SIA dilimpahkan Oleh Mentri Kesehatan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
wajib melaporka pelaksanaan Izin, Pembekuanh Izin, dan pencabutan Izin
Apotek sekali setahun kepada Mentri Kesehatan dan tebusan disampaikan
kepada kepala Dinas Kesehatan Provinsi.

6. Pencabutan izin Apotek


Setiap apotek harus berjalan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1332/MENKES/SK/X/2002, Kepala Dinas Kesehatan dapat mencabut suran
ijin apotek apabila :

1. Apoteker yang sudah tidak memenuhi ketentuan atau persyaratan sebagai


apoteker pengelola apotek.

2. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dalam menyediakan, menyimpan dan


menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik.

3. Apoteker pengelola apotek berhalangan melakukan tugasnya lebuh dari 2


tahun secara terus –menerus.

4. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan


mengenai narkotika, obat keras, psikotropika serta ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.

5. Surat ijin kerja apoteker pengelola apotek dicabut.

6. Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran perundang-


undangan dibidang obat.

7.Apotek tidak lagi memnuhi persyaratan yang ditetapkan.

7. Penyelengaraan Apotek
Menurut PP 25/1980 Dapat di usahakan Oleh :
a. Lembaga atau Instansi Pemerintah dengan Tugas Pelayanan Kesehatan di
pusat dan di Daerah.
b. Perusahaan milik Negara yang di tunjuk Oleh Pemerintah.
c. Apoteker yang telah mengucapkan sumpah dan telah memperoleh Izin kerja
dari Mentri Kesehatan.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

A. SEJARAH APOTEK SINAR SURYA FARMA

Apotek sebagai salah satu tempat pendistribusian obat dan alat kesehatan yang
resmi harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat dan alat kesehatan.
Apotek SINAR SURYA FARMA didirikan oleh SONY JANONG pada September
1994 yang berlokasi di Jl. Tenggiri No. 6 Kalabahi – Alor atas saran dari Dr. HERU
yang melihat kebutuhan masyarakat terhadap obat dan pembekalan farmasi
semakin meningkat, dimana pada saat itu di Kabupaten Alor belum ada Apotek.
Selanjutnya pada saat SONY JANONG wafat, maka selanjutnya apotek ini
dikembangkan oleh anaknya CHARLES JANONG hingga sekarang. Apotek Sinar
Surya Farma berdiri berdasarkan semakin tingginya angka kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan. Apotek Sinar Surya Farma merupakan salah satu dari sarana
kesehatan yang berada di Kabupaten Alor, yang bertujuan untuk menciptakan
daerah yang cinta akan kesehatan dan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat Alor. Selama apotek ini berdiri ia sudah berganti apoteker
sebanyak 4 orang yaitu :
1. Drs. R. Telaumbanua
2. Ahida Agam, S.Si., Apt
3. Agustinus Dian Setiawan, S.Farm., Apt
4. Maria G. Riri Domaking, S.Farm., Apt ( sampai saat ini )
Apotek ini mulai beroperasi dari jam 08.00 sampai jam 20.00, Apotek ini Juga
dibagi dalam 3 shift yaitu : Shift I. Jam 08.00 – 12.30
Shift II. Jam 09.30 – 14.00
Shift III. Jam 15.00 – 19.30
B. TATA RUANG
Tataan Ruang Apotek SINAR SURYA FARMA terdiri dari :
1. Ruang Apoteker
2. Ruang Administrasi.
3. Etalase Berdasarkan Masing-masing Bentuk Sediaan
4. Meja kasir dan mesin kasir yang tertata
5. Ruang racik
6. Gudang distribusi
7. Pantri
8. Toilet.
C. PENGELOLAAN APOTEK
Pengelolaan di Apotek SINAR SURYA FARMA meliputi :
1.Sumber Daya Manusia
Pelayanan Kefarmasian di Apotek Sinar Surya Farma diselenggarakan oleh
Apoteker pemegang Surat Ijin Apoteker (SIA), yang dibantu oleh satu orang
Apoteker dan dua orang Tenaga Teknis Kefarmasian yang memiliki Surat Tanda
Registrasi Apoteker, Surat Ijin Praktik Apoteker dan Surat Ijin Praktik TTK. Dalam
melakukan pelayanan kefarmasian apoteker harus memenuhi keriteria :

1. Memiliki ijasah dari institusi pendidikan farmasi yang terakreditasi


2. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker ( STRA )
3. Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
4. Memiliki Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA )
Dalam melakukan pelayanan kefarmasian seorang apoteker harus
menjalankan peran yaitu :
1. Pemberi Layanan
Apoteker Sinar Surya Farma sudah melakukan pelayanan yang berinteraksi
dengan pasien secara langsung.
2. Pengambil Keputusan
Apoteker Sinar Surya Farma sudah mempunyai kemampuan dalam
mengambil keputusan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien. 3.Kominikator
Apoteker Sinar Surya Farma sudah mampu berkomunikasi dengan pasien
maupun profesi kesehatan lainnya, sehubungan dengan terapi pasien.
3. Pemimpin
Apoteker Sinar Surya Farma sudah memiliki kemampuan untuk menjadi
pemimpin, kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil
keputusan yang empati dan efektif, serta kemampuan mengkomunikasikan dan
pengelola hasil keputusan.
2. Sarana dan Prasarana
Apotek Sinar Surya Farma mudah diakses oleh masyarakat, karena tempatnya
yang strategis berada di pusat kota. Sarana dan prasarana Apotek Sinar Surya
Farma dapat menjamin mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai serta kelancaran praktik pelayanan kefarmasian. Sarana dan
prasarana yang ada di Apotek Sinar Surya Farma menunjang pelayanan
diapotek meliputi :
1. Ruang Penerimaan Resep
Apotek Sinar Surya Farma memiliki ruang penerimaan resep
dibagian depan OTC sehingga mudah terlihat oleh pasien dan memiliki kursi
tunggu untuk pasien
2. Ruang Pelayanan Resep dan Peracikan
Apotek Sinar Surya Farma memiliki pelayanan resep dan peracikan
meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Diruang peracikan
disediakan alat peracikan, timbangan obat, air minum (air mineral) untuk
pengencer, sendok obat, bahan pengemas obat, lemari pendingin, termometer
ruangan, blanko salinan resep dan etika
3. Ruang Penyerahan Obat
Apotek Sinar Surya Farma memiliki ruang penyerahan obat dibagian depan
OTC yang dapat digabungkan dengan ruang penerimaan resep.
4. Ruang Penyimpanan Sedian Farmasi,
Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai Apotek Sinar Surya Farma
memiliki ruang penyimpanan sedian farmasi yang memperhatikan kondisi
sanitasi, temperature, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu
produk dan keamanan petugas. Ruang penyimpanan dilengkapi dengan rak
obat, pallet, pendinginan ruangan (AC), lemari pendingin, lemari penyimpanan
khusus narkotika dan psikotropika, lemari penyimpanan obat khusus, kartu stok,
pengukur suhu dan kartu suhu.
5. Ruang Arsip
Apoteker Sinar Surya Farma memiliki ruang arsip untuk menyimpan dokumen
yang berkaitan dengan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai serta pelayanan kefarmasian dalam jangka waktu
tertentu.
6. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Pembekalan Kesehatan lainnya
1. Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi di Apotek Sinar
Surya Farma, Apoteker menggunakan metode konsumsi dan berdasarkan
pola penyakit. Tujuan perencanaan pengadaan obat adalah :
1. Mengetahui jenis dan jumlah obat yang tepat sesuai dengan kebutuhan
2. Menghindari terjadinya kekosongan obat
3. Meningkatkan penggunaan obat yang rasional
4. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan sediaan farmasi dan perbekalan farmasi ini bisa dilakukan oleh
Apoteker Penanggung jawab di Apotek Sinar Surya Farma, dengan
mencatatnya di buku perencanaan (Defecta) sediaan atau perbekalan
farmasi. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan
perencanaan adalah :
1. Obat yang dipilih sesuai dengan standar mutu yang terjamin
2. Dosis obat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan terapi
3. Obat yang mudah disimpan
4. Obat yang mudah didapatkan
5. Biaya pengadaan yang terjangkau
6. Dampak administrasi yang mudah diatasi
2. Pengadaan
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka dalam melakukan
pengadaan sedian farmasi Apotek Sinar Surya Farma melalui jalur resmi dan
sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku. Manejemen
pengadaan pada Apotek Sinar Surya Farma ini adalah dengan
menggunakan surat pesanan obat yang resmi sesuai dengan penggolongan
obatnya. Ada 5 macam surat pesanan pada Apotek Sinar Surya Farma yaitu:

1. Surat pesanan untuk Obat Bebas Terbatas, Obat Keras, Jamu, Alkes
2. Surat pesanan untuk Obat Narkotika
3. Surat pesanan untuk Obat Psikotropika
4. Surat pesanan Prekursor Farmasi
5. Surat pesanan Obat-obat Tertentu
Pengadaan obat ini meliputi pemesanan, penerimaan dan penyimpanan
obat. Tujuan Pengadaan Obat adalah :
1. pelayanan Kesehatan
2. Mutu obat terjamin
3. Obat diperoleh pada saat dibutuhkan
3. Penyimpanan
Tujuan penyimpanan adalah :
1. Kualitas obat yang diperhatikan
2. Barang terhindar dari kerusakan fisik

3. Pengawasan stok mudah dilakukan


4. Mempermudah dalam melakukan pencarian

5. Barang yang aman dari pencuri


Penyimpanan obat di Apotek Sinar Surya Farma menggunakan metode
yaitu:
1. FIFO (First In First Out)
Yaitu barang yang masuk pertama dan yang dikeluarkan pertama.
2. FEFO (First Expired First Out)
Yaitu barag yang mempunyai tanggal kadaluwarsa dekat itu yangpertama
dikeluarkan.
3. Farmakologi
Yaitu obat yang disimpan berdasarkan jenis penyakit.
4. Alfabetis
Yaitu obat yang disimpan berdasarkan abjad sehingga memudahkan
dalam pengambilan.
5. Bentuk Sedian
Pada obat OTC (Obat bebas dan bebas terbatas ) disimpan pada etelase
yang paling depan, Obat keras disimpan pada rak didalam ruang racikan
agar tidak dilihat oleh pasien karena obat keras hanya dapat diperoleh
dengan menggunakan resep dokter, untuk sediaan suppositoria disimpan
pada lemari pendingin dengan suhu 8 - 15 Derajat Celsius. Obat-obat
disimpan berdasarkan suhu penyimpanan masing-masing obat.

4. Administrasi Apotek
Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kesehatan di Apotek,
dalam menjalanka pelayanan kefarmasiann yang meliputi Administrasi Umum
dan Administrasi Pelayanan,
1. Administrasi umum meliputi :
a. Pencatatan
b. Pengarsipan
c. Pelaporan narkotika dan psikotropika
2. Administrasi pelayanan meliputi :
a. Pengarsipan Resep
b. Pengarsipan catatan pengobatan resep
c. Catatan hasil monitoring penggunaan obat
Pada Apotek Sinar Surya Farma administrasi yang digunakan adalah
Administrasi Umum dan Administrasi Pelayanan meliputi : Pencatatan obat
masuk dab keluar, pengarsipan dari resep, pelaporan narkotika, prekursor,
psikotropika, OTC dan pelayanan kefarmasian diapotek serta catatan hasil
monitoring penggunaan obat pada pasien.
5. Keuangan
Apotek Sinar Surya Farma keuangan meliputi administrasi untuk uang
masuk, uang keluar, buku harian penjualan. Meliputi :
1. Pemasukan
Catatan mengenai uang masuk meliputi laporan penjualan harian
2. Pengeluaran
Catatan mengenai Uang yang keluar tercatat dalam buku pengeluaran
apotek.
BAB IV
PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN) kelompok
Sriwahyuni Balol bersama dengan Ina Hasan. Yang dilakukan selama sebulan penuh
dan di susun berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan kami di Apotek Sinar Surya
Farma.

A. PELAYANAN DI APOTEK SINAR SURYA FARMA

1. Pelayanan Resep

Pelayanan Resep Pelayanan resep ialah suatu proses kegiatan yang meliputi
aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari penerimaan resep,
peracikan obat sampai dengan penyerahan obat kepada pasien.

2. Pelayanan Non Resep

Di apotek Sinar Surya Farma kami melakukan pelayana obat tanpa resep
doktek yang mana merupakan pelayanan kepada pasien yang ingin melakukan
pengobatan sendiri. Sebab Apotek Sinar Surya Farma Ini tidak memiliki Dokter
Praktek, Oleh karenannya sering yang kami layani iyalah obat-obat yang di
gunakan tanpa harus dengan resep doktek yang meliputi Obat Wajib
Apotek(OWA), Obat Bebas Terbatas(OBT),dan obat bebas(OB). Obat wajib
Apotek yang dapat di berikan adalah Obat kelas terapi oral kontrasepsi, obat
saluran cerna, obat mulut serta obat tengorokan, obat saluran nafas, obat
parasite dan obat kulit topical.

3. Melakukan Skrining Resep

Skrining Resep adalah kegiatan yang di lakukan oleh Apoteker. Tetapi


dalam proses atau masa PRAKERIN ini kami siswi yang di tempatkan di Apotek
Sinar Surya Farma di tugaskan untuk melakukan Skrining Resep atau
pengkajian resep yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan
dan keabsahan resep, melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik, mengkaji
aspek klinis dan mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan. Peserta Di harapkan melakukan pelayanan resep yang meliputi
persyaratan administrasi, yaitu :

1. Nama, SIP dan alamat dokter


2. Tanggal penulisan resep
3. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
4. Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta
5. Cara pemakaian yang jelas
6. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep

4. Melakukan Stock Opname

Yaitu Kegiatan Yang kami lakukan untuk Menghitung sediaan fisik Obat atau
stok yang ada pada Apotek Sinar Surya Farma Guna mengetahui kebenaran
catatan dalam pembukuan Apotek, yang mana salah satu fungsi untuk system
pengendalian intern (SPI).

5. Pemberitahuan Informasi Obat (PIO)

Dalam hal ini kami siswi SMK Ampera Yang melaksanakan PRAKERIN di
Apotek Sinar Surya Farma, yang di beri kesempatan melakukan pelayanan obat
kepada pasien serta memberikan Informasi obat pada pasien yang meliputi
meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama
terapi.

6. Menyimpan Sediaan

Sistem penyimpanan yang ada pada Apotek Sinar Surya Farma. Kami
perseta PRAKERIN diberi kesempatan untuk melakukan pembersihan rak obat
dan kemudian menyimpannya kembali. Yang kami dapatkan dari Mulai
membersihkan kemudian menyimpannya kembali adalah Tata letak atau
penyimpanan sediaan Farmasi/Obat di apotek ini yakni Berdasarkan beberapa
metode Seperti yang telah Kami pelajari sebelumnya. Yaitu :

Penyimpanan obat di Apotek Sinar Surya Farma menggunakan metode yaitu :

1. FIFO (First In First Out)


Yaitu barang yang masuk pertama dan yang dikeluarkan pertama.
2. FEFO (First Expired First Out)
Yaitu barang yang mempunyai tanggal kadaluwarsa dekat itu yangpertama
dikeluarkan.
3. Farmakologi
Yaitu obat yang disimpan berdasarkan jenis penyakit.
4. Alfabetis
Yaitu obat yang disimpan berdasarkan abjad sehingga memudahkan dalam
pengambilan
5. Bentuk Sedian
Pada obat OTC (Obat bebas dan bebas terbatas ) disimpan pada etelase
yang paling depan, Obat keras disimpan pada rak didalam ruang racikan
agar tidak dilihat oleh pasien karena obat keras hanya dapat diperoleh
dengan menggunakan resep dokter, untuk sediaan suppositoria disimpan
pada lemari pendingin dengan suhu 8 -15 Derajat Celsius. Obat-obat
disimpan berdasarkan suhu penyimpanan masing-masing obat.
6. Mengisi Kartu Stock

Kegiatan mengisi kartu stock adalah setiap kegiatan yang di lakukan setiap
kali obat yang keluar kemudian dicatat dalam kartu stock setiap jenis obat.

7. Menulis dan Mengisi Etiket

Penulisan Etiket juga kami peserta Prakerin di beri Kesempatan Untuk mengisi.
Etika di tulis gunanya Agar Masyarakat atau pasien dapat memahami bagaimana
cara minum obat dan pengunaan obat.

8. Penyerahan Obat

Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir


terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh
apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien dan
tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh.2003. Undang-undang Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan


Repoblik Indonesia.
Anief, Moh. 1993. Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia
Nomor 922/MenKes/Per/X/1993 tentang Persyaratan Apotek. Jakarta :
Departemen Repoblik Indonesia.
Anonim, 2003. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia, nomor :
679/MenKes/SK/X/2003. Tentang Izin Kerja Asisten Apoteker. Jakarta : Menkes
RI.
Hartono, Drs, 2003. Menajemen Apotek. Jakarta : Depo Informasi Obat.
Isha, 2010. Distribusi Obat. Jakarta
http://materikuliahprofesiapoteker. blogspot.com/2010/02/distribusi-
obat.html.
Sugianto, Tantri, 2013. Menajemen pengelolaan perbekalan Farmasi dan Alat
Kesehatan
Di Apotek. http://tantri-sugianto.blogspot.com/2013/06/bab-i-pendahuluan-
a_140.html.
Syamsuni, H. Drs.2006. Farmasetika dasar Dan Hitungan Farmasi. Jakarta :
Buku Kedokteran EGG
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Ada Beberapa Kesimpulan Yang Dapat saying Ambil dari laporan ini Yakni
sebagai berikut :
1. Pelayanan Pada Apotek SINAR SURYA FARMA yakni meliputi Pelayanan
Resep dan pelayanan tanpa resep Dokter.
2. Penyimpanan Sediaan farmasi Pada Apotek SINAR SURYA FARMA ini
tertata rapi yang di simpan Berdasarkan Alfabetis, Jenis Sediaan,
berdasarkan golongan Dan Berdasarkan Efek terapi Farmakologinya serta
Mengunakan Kartu stock.

2. SARAN

i. Pelayanan di Apotek Sinar Surya Farma Sudah


sesuai dengan persyaratan Apotek.
ii. Untuk Penyimpanan di pertahaankan kerapiannya
dan sesuaai Alfabet agar memudahkan dalam
pencarian Obat, serta kartu Stock harus selalu
sesuai dengan fisik Obat.
DAFTAR LAMPIRAN

1. Daerah Lokasi
Jl. Tokoh Mutis Jaya
T
e
Apotek Sinar Surya n
Farma g Tokoh Ombay
g
i

Jl. Ahmad Yani

Taman Tokoh Tiga


Darah
Kota

Gambar 1.1 Denah Lokasi


2. Denah Bagunan

Kantor Administrasi

Kasir Kasir
Swalayan Apotik
Gudang
Obat
Pintu I
Apotek
Ruang Racik Toilet
OTC Pantry
Swalayan

Pintu Ruang Konseling


II Apoteker

Gambar 2.1 Denah Bagunan


3. Lampiran Surat Pesanan Obat

Gambar 3.1 Surat Pesanan Obat


4. Lampiran Surat Pesanan Obat Psikotropika

Gambar 4.1 Surat Pesanan Psikotropika


5. Lampiran Apograf

Gambar 5.1 Salinan Resep


6. Lampiran Kwitansi

Gambar 6.1 Kwitansi Pembayaran Apotek Sinar Surya


7. Lampiran Etiket

Gambar 7.1 Etiket Putih Tablet (Untuk Obat Dalam)

Gambar 7.2 Etiket Putih Sirup (Untuk Obat Dalam)


Gambar 7.3 Etiket Biru (Untuk Obat Luar)
8. Lampiran Etalase Obat

Gambar 8.1 Etalase Obat Bebas Dan Bebas Terbatas

Gambar 8.2 Etalase Sediaan Sirup


Gambar 8.3 Etalase Ruang Racik

Gambar 8.4 Rak Obat Ruang racik Sesuai efek farmakoterapi


9. Contoh Surat Pengantaran Narkotika Dan Psikotropika

Gambar 9.1Surat Pengantar Narkotika Dan Psikotropika


10. Lampiran Kegiatan Peserta Prakerin

Gambar 10.1 Peserta Melayani Pasien


11. Lampiran Kegiatan Peserta Prakerin penerimaan obat masuk

Gambar 11.1 Peserta Mencatat Penerimaan Obat Masuk

Anda mungkin juga menyukai