Disusun Oleh :
i
TAHUN 2020
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................1
B.Tujuan Praktik Kerja Lapangan................................................2
C.Manfaat Praktik Kerja Lapangan..............................................2
BAB II TINJAUAN UMUM...............................................................3
A. Ketentuan Umum Puskesmas..................................................3
B.Tugasdan Fungsi Puskesmas.....................................................3
C.Pendirian Puskesmas.................................................................4
D.Pencabutan Izin Puskesmas....................................................14
E.Pengelolaan Sumber................................................................14
F.Pelayanan di Puskesmas..........................................................26
BABIII PEMBAHASAN...................................................................30
A.Waktu Tempat dan Teknis Pelaksanaan.................................30
B.Sejarah UPTD Puskesmas Jalan Gedang................................30
C.Pengelolaan Puskesmas...........................................................31
D.Sumber Daya Manusia............................................................31
BAB IV KESIMPULAN...................................................................44
DAFTAR PUSTAKA........................................................................45
LAMPIRAN
.............................................................................................................46
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akademi Farmasi Al-Fatah merupakan instalasi pendidikan tinggi yang
fokus terhadap pendidikan di bidang kefarmasian dalam upaya menciptakan Ahli
Madya Farmasi yang profesional dan mempunyai kompetensi di bidang produksi,
distribusi dan pelayanan farmasi. Dari kompetensi yang dimiliki D3 Farmasi
dapat bekerja di distribusi obat dan obat tradisional, pedagang besar farmasi
(PBF), apotek dan apotek rumah sakit (instalasi farmasi), dinas kesehatan,
puskesmas, gudang farmasi dan dapat bekerja sebagai wiraswasta. Pendidikan
tenaga kesehatan merupakan penunjang dari pembangunan nasional di bidang
kesehatan yang diarahkan untuk mendukung pencapaian derajat kesehatan
masyarakat secara optimal serta untuk menghasilkan tebaga kesehatan yang
bermutu yang mampu mengemban tugas dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian dan menyalurkan perbekalan farmasi kepada
masyarakat. Puskesmas berkewajiban menyediakan obat-obat tertentu, aman,
merata, memberikan informasi tentang penggunaan obat yang tepat kepada pasien
serta mendukung pengobatan yang rasional demi kesejahteraan pasien.
Dalam rangka untuk mempersiapkan mahasiswa Akfar Al-Fatah Bengkulu
menjadi tenaga kesehatan khususnya Asisten Apoteker (AA) yang terampil dan
dapat diandalkan secara profesional, memiliki rasa etis yang mampu bekerja
dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya dibidang farmasi serta siswa setelah
lulus diharapkan mampu bekerja sebagai tenaga dalam proses produksi dan
distribusi membantu kegiatan administrasi pengawasan dan penyuluhan untuk
menghasilkan tenaga farmasi yang handal tersebut salah satu upaya yang
dilaksanakan adalah dengan memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa Akfar
Al-Fatah semester V melalui latihan kerja yaitu diwajibkan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
1
2
3
4
d. Lantai
Material lantai harus kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,
warna terang, mudah dibersihkan, dan dengan sambungan seminimal
mungkin.
e. Pintu dan jendela
Material lantai harus kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,
warna terang, mudah dibersihkan, dan dengan sambungan seminimal
mungkin.
Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat minimal
120 cm atau dapat dilalui brankar dan pintu-pintu yang bukan
akses brankar memiliki lebar bukan minima l90cm. Pintu harus
terbuka ke luar.
Pintu khusus untuk KM/WC di ruang perawatan dan pintu
KM/WC penyandang disabilitas, harus terbuka ke luar dan
lebar daun pintu minimal 90 cm.
Material pintu untuk KM/WC harus kedap air.
f. Kamar Mandi (KM)/WC
Memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk dan keluar oleh
pengguna.
Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin dan air buangan
tidak boleh tergenang.
Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.
Kunci-kunci dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka dari luar
jika terjadi kondisi darurat.
Pemilihan tipe kloset disesuaikan dengan kebutuhan dan
kebiasaan pengguna pada daerah setempat.
11
E. Pengelolaan Sumber
1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia puskesmas teridiri dari Tenaga Kasehatan
dan tenaga non kesehatan , dihitung berdasarkan analisis beban kerja ,
dengan mempertimbangkan jumlah pelayan yang diselenggarakan , jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah
kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.
Jenis tenaga kesehatan terdiri atas :
a. Dokter atau dokter layanan primer
b. Dokter gigi
c. Perawat
d. Bidan
e. Tenaga kesehatan masyarakat
f. Tenaga kesehatan lingkungan
g. Ahli teknologi laboratorium medic
15
h. Tenaga gizi
i. Tenaga kefarmasian
Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan katatausahaan,
administrasi keuangan, system informasi, dan kegiatan operasional lain di
puskesmas.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar
profesi , standar pelayanan, standar prosedur operasioanl, etika profesi,
menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatn
pasien dengan memperhatikan keselamatn dan kesehatan dirinya dlam
bekerja. Setiap Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki
suarat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan kefarmasian di puskesmas harus memenuhi criteria
ketenagaan, sarana, prasarana, perlengkapan, dan peralatn. Pelayanan
laboratorium di puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-
undangan.
Dibawah ini tugas dan tanggung jawab masing-masing Sumber Daya
Manusia yang terdapat di Puskesmas :
a. Kepala Puskesmas
1. Melaksanakan fungsi manajemen
2. Mengkoordinir semua staf puskesmas dan puskesmas pembatu
3. Membuat kebijakan kerja pegawai di puskesmas untuk kelancaran
kegiatan di puskesmas
4. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di puskesmas
5. Bertanggung jawab atas pelaporan di puskesmas
6. Mengajukan permintaan obat kepada seksi farmasi Dinkes Kota
Bengkulu
7. Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
b. Poli Umum
1. Dokter Umum
Mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu :
a. Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat berjalan dengan
baik.
16
c. Penerimaan
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan adalah suatu
kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan dari
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara
mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya adalah
agar Sediaan Farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan memenuhi persyaratan
keamanan, khasiat, dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab
atas ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan berikut kelengkapan catatan yang
menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan yang diserahkan, mencakup jumlah
kemasan/peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi
sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Bila tidak memenuhi
syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan.
23
e. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan, baik Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan
lainnya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
25
1) Pelaporan
Membuat laporan data obat merupakan rangkaian kegiatan dalam
rangka penata baik usahaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan
yang diterima, disimpan, didistribusikan, maupun yang digunakan.
Adapun tujuan membuat laporan data obat adalah tersedianya data
mengenai jenis dan jumlah penerimaan, persediaan, pengeluaran atau
penggunaan untuk mempermudah saat pelaporan pengloalaan obat
narkotika, psikotropika dan generik kepada UPTD farmasi dan alat
kesehatan, dinas kesehatan provinsi dan Balai POM. Maka puskesmas
memimiliki kewajiban untuk melaporkan kegiatan pengelolaan obat
yang dilaksanakan. Laporan pengloalan obat puskesmas perlu disusun
yang terdiri dari :
a) Laporan LPLPO
b) Laporan khusus pemakaian obat BPJS
c) Laporan penggunaan sediaan jadi obat narkotika
d) Laporan penggunaan obat jadi obat keras tertentu atau
psikotropika, dan laporan obat precusor
e) Laporan obat generik
f) Laporan ketersediaan obat
2) Pencatatan
Pencatatan resep dilakukan setiap hari dicatat dalam buku
regristrasi harian pencatatan resep. Selanjutnya buku pencatatan
pemakaian obat harian di catat di buku register obat-obat yang
tujuannya mengetahui jumlah pemakaian obat dalam jangka 1 bulan.
Langkah berikutnya resep yang masuk dalam 1 hari tersebut
dipindahkan kebuku catatan harian penerimaan resep umum, alkes,
dan jakesnas yang masuk dalam 1 bulan yang bertujukuan untuk
26
F. Pelayanan di Puskesmas
1. Pelayanan Resep
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan
administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk
pasien rawat inap maupun rawat jalan.
3. Tanggal resep.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi
Obat merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap
menyiapkan/meracik Obat, memberikan label/etiket,
menyerahan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai
disertai pendokumentasian.
Tujuan:
30
31
C. Pengelolaan Puskesmas
Di UPTD Puskesmas Jalan Gedang terdapat beberapa pelayanan
kesehatan yaitu poli Umum, poli Lansia, Apotek, Laboratorium (Lab), poli
Gigi, poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/Keluarga Berencana (KB) dan poli
Anak, poli Gizi dan Promkes (Promosi Kesehatan). Pengelolaan yang
dilakukan di UPTD Puskesmas Jalan Gedang meliputi perencanaan obat,
penerimaan barang, penyimpanan obat dan pendistribusian obat.
UPTD Puskesmas Jalan Gedang sangat berperan aktif dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
16 Nursiah Staff
K. Pelaporan
Di UPTD Puskesmas Jalan Gedang dilakukan beberapa pelaporan yaitu :
42
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UPTD
Puskesmas Jalan Gedang penulis mendapatkan banyak pengalaman yang
berhubungan dengan pengelolaan obat, sehingga dapat disimpulkan :
1. Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungssional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyaraakat dalam meningkatkan derajat
kesehatan yang juga membina peran serta masayarakat.
2. Peroses pengelolaan obat di puskesmas terdiri atas perencanaan,
pengadaan/permintaan, penerimaan, dan penyimpana.
3. Pengelolaan resep di UPTD Puskesmas Jalan Gedang antara lain LPLPO,
laporan narkotika, laporan psikotropika, laporan prekusor dan laporan obat
kadaluarsa atau obat rusak.
4. Program PKL yang telah dilaksanakan ini merupakan sarana untuk
mengembangkan teori-teori dasar yang diterima mahasiswa/mahasiswi di
kampus.
5. Seorang Apoteker atau (AA) mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
cukup besar dalam pelaksanaan kegiatan kefarmasian di puskesmas.
B. Saran
1. Pelajaran dan pengetahuan yang didapatkan di puskesmas agar lebih
ditingkatkan sebagai bekal terjun ke lingkungan kerja.
2. Sebaiknya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan lebih dari 2
minggu, karena waktunya lebih sedikit.
44
45
DAFTAR PUSTAKA