“ANGKET”
Oleh :
Kelompok 1 Kelas C
Indah Puteri; 1844041022
Minhad Rahmaniyah; 1844040006
Nur Fadila Istiqamah; 1844041036
NurAisyah Assahra; 1844040012
Fitriana Bakhtiar; 1844042056
Sulistiani; 1844041006
Ahmad Amrah; 1844042018
Andi Tarawu; 1844042027
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kenikmatan dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Tugas makalah ini berjudul
“Angket”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya dari zaman kebodohan ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
(Sugiyono, 2005:162). Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari
sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di
dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh
sistem yang sudah ada.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini adalah antara lain
:
1. Untuk menjelaskan pengertian angket.
2. Untuk menjelaskan manfaat dan tujuan angket.
3. Untuk menjelaskan jenis-jenis angket.
4. Untuk menjelaskan skelebihan dan keterbatsan angket.
5. Untuk menjelaskan cara merancang angket.
6. Untuk menjelaskan Langkah pengadministrasian angket
7. Untuk menjelaskan Skala apa yang digunakan dalam pengukuran angket
8. Untuk memberikan contoh-contoh angket
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Angket
1. Sebelum atau pada saat membuat kuesioner, ada baiknya pelajari kuesioner
yang sudah ada dan yang relevan dengan topik penelitian yang akan
dilakukan.
2. Masalah – masalah konsep dan pengukuran, dapat dipecahkan dengan
berkonsultasi dengan pakar.
3. Untuk lebih memahami tentang fenomena dan perubahan sosial, seorang
peneliti harus mencari informasi tambahan melalui data sekunder,
wawancara bebas, observasi, berpartisivasi dalam studi kasus.
4
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam
hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.
B. Tujuan dan Manfaat Angket
1. Tujuan Angket
5
a. Pertanyaan terbuka, yaitu kuesioner/angket yang kemungkinan
jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas
memberikan jawaban.
Contoh: Menurut pendapat Anda ciri-ciri kepribadian manakah yang
cocok sebagai profil ketua OSIS?
b. Pertanyaan tertutup, yaitu kuesioner/angket yang kemungkinan
jawabannya ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi
kesempatan memberikan jawaban yang lain.
Contoh: Pernahkah Anda menjadi ketua OSIS?
a. Pernah b. Tidak pernah
c. Pertanyaan terbuka dan tertutup, yaitu jika jawabannya sudah
ditentukan kemudian disusul pertanyaan terbuka.
Contoh: Pernahkah Anda mendapat penjelasan tentang cara-cara belajar
yang efektif?
a. Pernah b. Tidak pernah
4. Pengklasifikasian menurut bentuk jawabannya, dibedakan menjadi:
a. Jawaban tabuler, yaitu responden diminta menjawab dengan mengisi
kolom-kolom pada tabel yang sudah tersedia.
Ayah
Ibu
6
Baik Cukup Kurang
c. Jawaban dengan cek, yaitu responden menjawab dengan cara memilih
salah satu dari pilihan-pilihan yang tersedia. Jenis jawaban ini disebut
juga dengan jawaban pilihan ganda.
Contoh: Apakah alasan Anda masuk SMA
• untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi
• disuruh oleh orang tua
• disuruh oleh kakak
• karena ajakan teman
• untuk memperoleh pekerjaan
• atas nasihat guru
• tidak tahu
• h................................................
d. Jawaban kategorikal, yaitu responden diminta memilih satu dari
antaradua pilihan yang tersedia. Dapat juga dikatakan bahwa jawaban
kategorikal ini bentuk jawaban benar-salah.
Contoh: Apakah Anda mempunyai saudara tiri?
Ya Tidak
Orang-tua saya sangat memperhatikan kebutuhan belajar saya.
Benar Salah
D. Kelebihan dan Kekurangan Angket
Beberapa kelebihan dari angket adalah sebagai berikut (Pandang, 2019).
1. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang
paling mudah adalah dengan angket.
2. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan dapat menghemat waktu
untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak
3. Dengan angket, responden dapat lebih leluasa untuk menentukan kapan dan
dimana akan menjawabnya sesuai waktu dan kesempatan mereka.
7
1. Metode ini kurang tepat digunakan apabila penelitian membutuhkan reaksi
yang sifatnya spontan dan cepat.
2. Metodenya kurang fleksibel. Pertanyaan hanya terpancang dan terbatas pada
daftar yang sudah disediakan dalam angket
3. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi
karena kurang jelasnya petunjuk atau pertanyaan dalam angket, atau karena
keragu-raguan responden untuk menjawab.
E. Cara Merancang Angket
Cara atau langkah dalam merancang angket (Wajhillah, dkk), adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan informasi yang ingin diketahui secara spesifik. Langkah ini
memastikan bahwa periset memiliki pemahaman yang baik tentang suatu isu
penelitian.
2. Menentukan jenis angket dan metode administrasinya. Gunakan jenis data
sebagai dasar untuk menentukan jenis angket.
3. Menentukan isi dari masing-masing pertanyaan.
4. Menentukan banyaknya respon dari setiap pertanyaan.
5. Memilih kata yang digunakan pada setiap pertanyaan. Memastikan
penggunaan kata yang sederhana. Menghindari kata dengan makna ganda
(ambigu). Menghindari alternatif dan asumsi-asumsi implisit. Pertanyaan
dibuat spesifik.
6. Menentukan urutan pertanyaan. Gunakan pertanyaan pembuka yang
sederhana dan menarik. Tentukan pertanyaan mendekati metode umum ke
khusus agar jawaban dalam angket menjadi terarah.
7. Menentukan karakteristik fisik angket. Gunakan media yang profesional dan
tidak terkesan murah. Bentuk fisik disesuaikan dengan responden.
8. Uji kembali langkah 1 sampai 7 dan evaluasi. Memeriksa kembali kata dan
kalimat dari setiap pertanyaan untuk memastikan bahwa pertanyaan tidak
membingungkan responden dalam memberikan jawaban dari setiap
pertanyaan yang diajukan. Evaluasi pertanyaan pada responden percobaan
untuk mengetahui tingkat kesulitan jawaban responden.
8
9. Lakukan uji awal atas angket dan evaluasi. Melakukan uji awal atas angket
pertama melalui wawancara secara pribadi dengan responden. Meminta
komentar dari pewawancara dan responden untuk menentukan setiap
masalah dalam angket dan merevisi kembali angket jika diperlukan.
F. Langkah Pengadministrasian Angket
Langkah pengadministrasian angket (Ramly, dkk, 2017) adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan, yang terdiri dari:
a. Penetapan topik
b. Penentuan variabel
c. Penentuan indicator
d. Penentuan predictor
e. Penyusunan pernyataan/item
2. Tahap pelaksanaan, yang terdiri dari:
a. Mempersiapkan angket
b. Menetapkan kapan angket akan disebar
c. Merekap hasil angket
3. Tahap analisis hasil, yang terdiri dari:
a. Pengelompokan variabel yang akan ditabulasi
b. Penyekoran jawaban dan menghasilkan persentase
c. Kesimpulan dan penginterpretasian hasil
d. Pelaporan dalam bentuk profil
G. Skala Pengukuran Angket
Macam-macam skala pengukuran dalam angket adalah sebagai berikut
(Subagiyo, 2017).
1. Skala Likert
Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
suatu gejala atau fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata, antara lain:
9
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
Atau
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-Kadang
d. Tidak Pernah
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
10
jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu
jawaban kuantitatif yang tersedia. Dengan demikian skala rating lebih
luwes, fleksibel dan tidak terbatas dalam mengukur sikap saja, namun untuk
mengukur persepsi atau penilaian responden terhadap sebuah fenomena
lainnya.
Contoh : Seberapa baik data ruang kerja yang ada di Bank Umum Syariah
“X”? Berilah jawaban dengan angka: 4, bila tata ruang itu sangat baik 3, bila
tata ruang itu cukup baik 2, bila tata ruang itu kurang baik 1, bila tata ruang
itu sangat tidak baik
4. Skala Semantik Diferensial
Menurut Kultar Singh dalam buku Quantitative Social Research
Methods, menyatakan bahwa prosedur skala semantik diferensial
dikembangkan oleh Osgood pada tahun 1950 untuk menyusun sikap seperti
emosi dan perasaan. skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya
bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist. Skala ini disusun dalam
satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” yang terletak di bagian
kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis,
atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran skala semantic
differential adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap tertentu yang dipunyai seseorang.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angket merupakan salah satu instrumen pertanyaan atau pernyataan yang
di ajukan kepada responden , dan terdiri dari tiga bagian yakni judul angket,
pengantar angket yang berisi tujuan angket serta petunjuk pengisian angket, dan
item-item pertanyaan atau pernyataan.
Angket merupakan salah satu alat asesmen non-tes berupa serangkaian
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada responden (peserta didik, orang
tua, atau masyarakat). Angket dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis, yaitu:
berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan, berdasarkan respondennya
(sumber data), dan berdasarkan strukturnya.
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki angket, antara lain praktis, ekonomis,
memudahkan tabulasi pada angket tertutup, dan mendapatkan jawaban yang luas
pada angket terbuka. Kelemahan angket di antaranya responden sering tidak teliti
dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, sulit untuk
mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban yang tepat.
B. Saran
Sebaiknya dalam pengunaan angket sang pembuat angket melakukan uji
coba terlebih dahulu agar hasil yang di inginkan dapat maksimal. Terlebih lagi sang
pembuat angket juga harus memperhatikan tempat dimana akan melakukan
pengumpulan informasi dengan menggunakan angket, dan tidak kalah pentingnya,
para responden juga harus diperhatikan, jangan sampai memilih responden yang
terlihat main-main dalam pengisian angket yang telah dibuat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
15