Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGELOLAAN PROGRAM PLS

TENTANG

PENGEMBANGAN PROGRAM PLS

DOSEN PEMBIMBING

Dr.Tasril Bartin,M.Pd

Oleh

Kelompok 10

Silfia Pratiwi (17005131)

Elza Algusli Melinda (17005156)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabil’alamin puji syukur hanya milik ALLAH SWT yang


telah melimpahkan serta hidayahnya kepada kita semua sehingga tugas ini selesai
pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang pengembangan program pls
Sebagai Proses Belajar dari mata kuliah pengelolaan program pls dan diharapkan
makalah ini dapat memberikan ilmu kepada kita semua terutama bagi kami
sebagai penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh


karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapakan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.semoga
ALLAH SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.amin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan luar sekolah yang dicanangkan pemerintah sebagai


subsistem dari pendidikan nasional, hingga saat ini diperlakukan tak lebih
sebagai ‘anak tiri’ yang kurang diperhatikan. Selain itu, program pendidikan
luar sekolah memang belum bisa dilaksanakan secara optimal. Padahal
melihat tujuan pokok dari pendidikan luar sekolah sebetulnya mampu
memberikan pelayanan khusus bagi masyarakat berdasarkan kebutuhannya,
juga berperan dalam mendukung dan melengkapi pendidikan sekolah.

Namun rupanya karena hanya dianggap sebagai ‘pelengkap’, perhatian


pemerintah pun tidak sepenuhnya tercurah terhadap program yang
diperuntukan bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah, penyandang buta
aksara, putus sekolah dalam dan antar jenjang, pendidikan usia produktif yang
sudah tidak sekolah dan tidak bekerja, penduduk yang tergolong miskin serta
warga masyarakat lainnya yang ingin belajar ketrampilan untuk meningkatkan
taraf hidupnya ini.

Besarnya angka putus sekolah dan masih tingginya masyarakat yang


belum terlayani pendidikan formal merupakan alasan mendasar bagi
pemerintah untuk mengupayakan Pendidikan luar sekolah (PLS).

PLS mempunyai tujuan melayani warga belajar supaya dapat tumbuh


dan berkembang sedini mungkin, membina warga belajar agar memiliki
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk
mengembangkan diri, mencari nafkah ataupun melanjutkan jenjang
pendidikan. Dan terakhir, memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak
dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan formal.

Ciri pendidikan luar sekolah adalah (1) luwes dalam hal kurikulum,
tempat belajar, peserta didik dan usia. (2) Proses belajar terjadi di lingkungan
masyarakat, baik dalam keluarga, kelompok belajar, kursus ataupun satuan
pendidikan luar sekolah yang sejenis. (3) Tidak harus berjenjang dan
berkesinambungan.

Selain itu, belum semua program pembelajaran tersusun standar


kompetensinya sehingga sulit untuk mengukur kualitas penyelenggaraan dan
hasil keluarnya. Dari sisi manajemen, akurasi data untuk bahan evaluasi dan
perencanaan atau program PLS sendiri masih lemah. Evaluasi kekurang
berhasilan penyelenggarakan luar sekolah itu masih ditambah dengan situasi
nasional dan internasional yang tidak kondusif, berimplikasi pada pelaksanaan
program pertukaran pemuda antarnegara.

Mungkin karena sasaran pendidikan luar sekolah adalah masyarakat


yang tidak tertampung di pendidikan formal, membuat masyarakat sendiri
memandang pendidikan luar sekolah sama sekali ‘tidak bergengsi’.

Oleh karena itu, dalam makalah kami ini terdapat berbagai macam
pengembangan program pendidikan luar sekolah yang mana nantinya program
ini akan menjadi pengetahuan khusus untuk kita dalam pengembangan
program- program pendidikan luar sekolah serta terwujudnya tujuan
pendidikan itu sendiri yang khususnya dilaksankan dalam program pendidikan
luar sekolah tersebut

B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah kaitan pengembangan dengan fungsi lain manajemen?
2. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan?
3. Apa sajakah kegunaan pengembangan
4. Bagaimanakah pendekatan pengembangan?
5. Apa sajakah strategi pengembangan ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui kaitan pengembangan dengan fungsi lain
manajemen
2. Untuk mengetahui pengertian pengembangan
3. Untuk mengetahui kegunaan dari pengembangan
4. Untuk mengetahui pendekatan pengembangan
5. Untuk mengetahui strategi pengembangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan antara pengembangan dan fungsi lain dalam manajemen

Pengembangan adalah fungsi keenam dari manajemen.


Pengembangan dapat dilakukan apabila sebuah program perlu
pembenahan dalam kelanjutan program. Alasan-alasan mengapa dilakkan
sebuah pengembangan program yaitu : Pertama, sesuai azas pendidikan
sepanjang hayat maka program pendidikan non formal tidak merupakan
kegiatan sekali tindak atau sekali selesai. Kedua, dalam manajemen
pendidikan non formal, pengembangan program merupakan rangkaian
kegiatan yang runtut dan berkesinambungan.

Pengembangan program muncul apabila keputusan yang diambil


berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa program yang telah
dilaksanakan perlu dilanjutkan dan atau ditingkatkan penyelenggaraannya.
Secara operasional, pengembangan dapat diartikan sebagai upaya
menindaklanjuti program ke tingkat program yang lebih baik, lebih luas
dan leebih kompleks. Kegiatan pengembangan program pendidikan non
formal penting diperhatikan berkenaan adanya asas pendidikan sepanjang
hayat, asas belajar sepanjang hayat dan aktivitas bertahap serta
berkelanjutan. Pengembangan pada adasarnya merupakan siklus
kelanjutan dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggeraan
pembinaan dan penilaian program.

Pengembangan program dilakukan melali pendekatan partisipasi


langsung dan tidak langsung. Partisipasi lansung dapat dilaksanakan
dengan bertatap muka dengan kelompok kecil. Pendekatan ini diliputi
dengan suasana keakraban ketersediaan informasi sebagai hasil penilaian
program dan adanya keinginan serta kepentingan bersama yang dirasakan
oleh para partisipan. Partisipasi tidak langsung dilakkan dalam kelompok
besar tidak melalui tatap muka karena tempat tinggal para partisipan
tersebar di berbagai wilayah.

B. Arti dan kegunaan pengembangan

Andrew F. Sikula mendefinisikan “Pengembangan mengacu pada


masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang
menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana
manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengembangan secara etimologi
berasal dari kata kembang yang berarti menjadi tambah sempurna (tentang
pribadi, fikiran, pengetahuan dan sebagainya), pengembangan berart proses,
cara, perbuatan. Sedangkan menurut istilah pengembangan berarti
penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan dalam suatu
kegiatan.

Pengembangan adalah upaya memperluas atau mewjudkan potensi-


potensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan
yang lebih lengkap, lebih besar, atau lebih baik, memajkan sesuatu yang lebih
awal kepada yang lebih akhir atau dari yang sederhana kepada tahapan
perubahan yang lebih kompleks. Maka, pengembangan dalam manajemen
pendidikan non formal adalah upaya memajukan program pendidikan ini
ketingkat program yang lebih sempurna, lebih luas, dan lebih kompleks.

Kegunaan pengembangan program. Pertama, yaitu meningkatkan,


menekankan segi kualitatif. Peningkatan diarahkan untk menyempurnakan
program pendidikan yang telah atau sedang dilaksanakan menjadi program
baru yang lebih baik. Hal yang ditingkatkan adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen pendidikan nonformal, komponen, proses dan atau tujuan
pendidikan non formal. Dengan demikian kegunaan pengembangan ialah
untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan atau sistem pendidikan non
formal. Kedua, yaitu untk memperlas program pendidikan yang menitik
beratkan pada segi kuatitatif. Hal yang diperluas adalah jangkaan program
baik jangkauan wilayah atau jangkauan sasaran program yang bersangkutan.

C. Pendekatan pengembangan

Pendekatan pengembangan pada program pendidikan non formal


memakai pendekatan partisipatif. Partisipatif yaitu upaya mengembangakan
program yang dilakukan oleh pimpinan atau pengelola program dengan
mengikutsertakan semua pihak yang terlibat dan yang terkait dengan program.

Pendekatan partisipatif dapat dilakukan langsung mapun tidak


langsung. Pada pendekatan langsung pengelola rogram mengikut sertakan
semua orang yang terlibat dalam penyelenggaraan program pendidikan non
formal. Pendekatan lansung dilakukan dalam kelompok kecil yang bertatap
muka. Sedangkan pendekatan artisipatif tidak langsung biasanya dilakkan
dalam kelompok besar dan juga dapat dilaksanakan dalam kegiatan yang
tersebar pada wilayah yang luas, sehingga setiap orang yang terlibat tidak
memungkinkan dapat bertatap muka satu dengan yang lainnya.
D. Strategi pengembangan

Pengembangan program pendidikan sebaiknya dilakkan dengan


menggunakan fungsi-fungsi manajemen strategi. Penggunaan manajemen
strategis mengandung implikasi bahwa perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan dilakkan secara
strategis. Perencanaan strategis mencakplangkah-langkah sebagai berikut.

1) Kajian lingkungan
Bahwa sebagai isyu yang timbul dilingkungan luar lembaga
penyelenggara pendidikan non formal sering memberikan
pengaruh besar terhadap masa depan lembaga dibandingkan
dengan pengaruh isyu-isyu yang muncul dalam lembaga itu
sendiri.
2) Penilaian berbagai isyu
Ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan perbedaan setiap isyu,
menentukan keterkaitan antara isyu satu dengan yang lain dan
untuk menentukan tingkat isyu tersebut. Dimana isyu-isyu penting
dijadikan sebagai prioritas.
3) Peramalan
Menganalisis kebutuhan dalam rangka pengembangan sesuai
dengna kebutuhan yang perlu dibenahi dari evaluasi yang telah
dilakukan. Berkaitan dengan masa depan yang diharapkan atau
masa depan yang diinginkan.
4) Perumusan dan penentuan tujuan
Penenatuan tujuan yang akan dicapai dalam pengembangan yaitu
merupakan fungsi manajemen dan atau pembenahan fungsi
manajemen.
5) Implementasi
Apabila peramalan dan penentuan tujuan telah dilakukan secara
tepat, maka sebagian besar informasi yang diperlukan untuk
mewujudkan tahapan implementasi ini telah teridentivikasi.
6) Monitoring
Monitoring merupakan bagian integral dalam proses studi
lingkungan daripada studi lingkungan strategic. Walaupun fungsi
khusus monitoring berbeda dalam kedua proses tersebut, tujuannya
adalah sama yaitu untuk memperbaharui langkah-langkah dalam
lingkungan proses tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengembangan adalah upaya memperluas atau mewjudkan potensi-


potensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan
yang lebih lengkap, lebih besar, atau lebih baik, memajkan sesuatu yang
lebih awal kepada yang lebih akhir atau dari yang sederhana kepada
tahapan perubahan yang lebih kompleks. Maka, pengembangan dalam
manajemen pendidikan non formal adalah upaya memajukan program
pendidikan ini ketingkat program yang lebih sempurna, lebih luas, dan
lebih kompleks.

B. SARAN
Masih banyak materi yang belum kami ketahui,semoga ada tambahan
materi dari teman-teman maupun dari dosen.
Daftar Pustaka

Sudjana, Djudju. 2004. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Non


Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Falah
Production.

Brantas, Drs. 2009. Dasar-dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta.

Jusuf, Soelaiman. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara

Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya Offset.

UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara

Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).
Bandung : ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai