Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok akan membahas kesenjangan antara tinjauan teoritis dan
tinjauan kasus pada anak dengan asuhan keperawatan pada bayi A dengan infeksi sepsis
neonatorum diruang perinatologi . Tinjauan kasus merupakan permasalahan yang
kelompok temukan pada tanggal 25 Oktober 2018. Pembahasan ini dibuat dengan langkah
proses keperawatan yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi
dan evaluasi.

A. Pengkajian
Pada pengkajian pengumpulan data didapatkan melalui rekam medis, namun
wawancara dengan orantua bayi tidak dapat dilakukan dengan alas an ketika kami
dinas diruangan perinatologi orangtua bayi tidak pernah terlihat menjenguk bayi. Hasil
rekam medis menyebutkaan bahwa bayi A masuk tanggal 10 Oktober 2018 via OK
IGD, lahir SC atas indikasi HAP + PEB, lahir tidak langsung menangis, sisa ketuban
jernih, gestasi 28-31 minggu. Dilakukan resusitasi selama 2 siklus. BBL 1100 gram dan
PB 40 cm. Bayi A tidak menangis, sesak meningkat, retraksi ringan, sianosis (+) DS =
4. Riwayat keluarga tidak ada riwayat dalam keluarga, hanya saat kehamilan berat
badan ibu hanya bertambah 6 kg selama kehamilan dari BB sebelum hamil 50 kg dan
BB terakhir 56 kg.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dialami oleh bayi A yaitu:
1. Infeksi berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi sebelum, selama dan
sesudah kelahiran
2. Potensial peningkatan berat badan berhubungan dengan perbaikan fungsi
pencernaan
3. Gangguan termoregulasi hipotermi berhubungan dengan imaturitas fungsi
termoregulasi, lemak subkutan yang tipis dan perbandingan luas permukaan
tubuh

C. Intervensi Keperawatan
Penyusunan intervensi keperawatan dilakukan sesuai dengan diagnose keperawatan
yang telah di tegakkan, adapun acuan dalam penyusunan intervensi keperawatan,

24
kelompok menggunakan materi yang ada dan buku bahan ajar lainnya yang mana di
sesuaikan dengan keadaan pasien dan situasi serta kondisi yang ada diruang
Perinatologi RSUD Arifin Ahmad. Rencana yang dibuat telah diperioritaskan sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi bayi A saat ini.
1. Infeksi berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi sebelum, selama dan
sesudah kelahiran
a. Kaji adanya tanda infeksi
b. Kaji hasil pemeriksaan laboratorium
c. Dapatkan sampel untuk pemeriksaan kultur
d. Berikan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan
e. Pantau TTV secara berkelanjutan
f. Berikan antiboitik sesuai dengan instruksi dokter
2. Potensial peningkatan berat badan berhubungan dengan perbaikan fungsi
pencernaan
a. Rawat bayi dalam inkubator sesuai dengan suhu yang ditentukan
b. Naikkan minum 5-10 cc/ hari
c. Ukur suhu setiap 3 jam
d. Timbang BB/ hari
e. Hitung balance cairan perhari
3. Gangguan termoregulasi hipotermi berhubungan dengan imaturitas fungsi
termoregulasi, lemak subkutan yang tipis dan perbandingan luas permukaan tubuh
a. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
b. Rencanakan monitoring suhu secara kontinu
c. Monitor tanda-tanda hipotermi dan hipertermi
d. Monitor warna dan suhu kulit

D. Implementasi
Implementasi yang kelompok berikan kepada bayi A selama berada di Perinatologi
RSUD Arifin Ahmad adalah yaitu :
1. Infeksi berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi sebelum, selama dan
sesudah kelahiran
a. Mengkaji adanya tanda infeksi
b. Mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium
c. Mendapatkan sampel untuk pemeriksaan kultur
d. Memberikan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan

25
e. Memantau TTV secara berkelanjutan
f. Memberikan antiboitik sesuai dengan instruksi dokter
2. Potensial peningkatan berat badan berhubungan dengan perbaikan fungsi
pencernaan
a. Merawat bayi dalam inkubator sesuai dengan suhu yang ditentukan
b. Menaikkan minum 5-10 cc/ hari
c. Mengukur suhu setiap 3 jam
d. Menimbang BB/ hari
e. Menghitung balance cairan perhari
3. Gangguan termoregulasi hipotermi berhubungan dengan imaturitas fungsi
termoregulasi, lemak subkutan yang tipis dan perbandingan luas permukaan tubuh
a. Memonitoring suhu minimal tiap 2 jam
b. Merencanakan monitoring suhu secara kontinu
c. Memonitoring tanda-tanda hipotermi dan hipertermi
d. Memonitoring warna dan suhu kulit

E. Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yang bertujuan
menilai apakah rencana keperawatan tercapai atau tidak. Adapun hasil yang diperoleh
dari evaluasi berdasarkan diagnosa adalah sebagai berikut :
Diagnosa : Infeksi berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi sebelum, selama
dan sesudah kelahiran
S: -
O: berdasarkan riwayat masuk pasien lahir secara SC, pasien mengalami
hipotermia, sesak nafas meningkat, adanya retraksi ringan dan sianosis
A: infeksi
P: pantau ttv secara kontinu, berikan antibiotik sesuai indikasi
Diagnosa : Potensial peningkatan berat badan berhubungan dengan perbaikan fungsi
pencernaan
S:-
O: OGT ukuran 8 terpasang, IVFD D10%+1/5 NS+KCl+Ca terpasang 4
cc/jam, BB lahir 1100 gram, BB kemarin 1300 gram BB sekarang 1360
gram
A: potensial peningkatan bb
P: lanjutkan pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Diagnosa : Gangguan termoregulasi hipotermi berhubungan dengan imaturitas fungsi
termoregulasi, lemak subkutan yang tipis dan perbandingan luas
permukaan tubuh

26
S:-
O: Suhu pertama masuk 36,1, suhu sekarang 36,9, struktur kulit halus dan
tipis, jaringan lemak tipis atau tidak ada, bayi di letakkan dalam inkubator
dengan pengaturan suhu yang memadai
A: hipotermia
P: pantau kenaikan dan penurunan suhu tubuh secara kontinu

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sepsis merupakan infeksi aliran darah yang bersifat invasif dan ditandai
dengan ditemukannya bakteri dalam cairan tubuh seperti darah, cairan sumsum tulang
atau air kemih. Sepsis neonatal adalah sindrom klinik penyakit sistemik, disertai
bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan. Faktor resiko
dari sepsis dapat terjadi karena faktor maternal, lingkungan, dan pejamu. Tanda dan
gejala yang terjadi pada bayi biasanya bayi tampak tidak sehat, hipotermi, hipotensi,
sianosis, edema, dan denyut jantung abnormal. Dampak yang dapat terjadi seperti
shock septtik, meningitis purulenta, gagal napas, gangguan keseimbangan cairan
elektrolit, dan gangguan jantung kongestif.

B. Saran

27
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis dalam
mengetahui asuhan keperawatan pada neonatus yang mengalami sepsis sebagai
sumber informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, mansjoer (2000). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: EGC.


Behrman (2000). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC.
Bobak (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC.
Doenges (2000). Rencana asuhan keperawatan; pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC

28
24

Anda mungkin juga menyukai