PEMBAHASAN
Menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2002:2) bahwa masalah gizi adalah suatu
penyakit yang timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari sumber penyakit
(agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Hal itu juga disebut dengan istilah
penyebab majemuk (multiple causation of diseases) sebagai lawan dari penyebab tunggal
(single caucation). Beberapa contoh mengenai agens, pejamu, dan lingkungan akan
Faktor sumber penyakit dapat dibagi menjadi delapan unsure, yaitu unsure gizi,
kimia dari luar, kimia dari dalam, faktor fiaali/fisiologis, genetic, psikis, tenaga dan
1. Gizi
Unsur gizi sering diakibatkan oleh defisiensi zat gizi dan beberapa toksin yang dihasilkan
oleh beberapa bahan makanan, disamping akibat kelebihan zat gizi. Pada tabel dibawah ini
beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu :
No Penyakit Penyebab
Penyakit dapat muncul karena zat kimia dari luar seperti obat-obatan, bahan kimia yang
terdapat dalam bahan makanan, penambahan zat aditif dalam makanan yang berlebihan.
Agens yang berasal dari kimia dari dalam yang dihubungkan dengan metabolisme dalam
tubuh seperti system hormonal (hormone tiroksin), kelebihan lemak, dan sebagainya.
4. Faktor faali
Faktor faali dalam kondisi tertentu, seperti pada saat kehamilan, eklamsia pada waktu
5. Genetis
Beberapa penyakit yang disebabkan karena faktor genetis seperti diabetes mellitus,
(kencing manis), kepala besar terdapat pada orang mongolid, buta warna, hemofili dan
albino.
6. Faktor psikis
Faktor psikis yang menimbulkan penyakit adalah tekanan darah tinggi dan tukak lambung
Sinar matahari, sinar radioaktif, dan lain-lain merupakan faktor tenaga dan kekuatan fisik
Faktor biologis dan parasit (metazoa, bakteri, jamur) dapat menyebabkan penyakit gizi
atau infeksi.
penyakit, terdiri atas faktor genetis, umur, jenis kelamin, kelompok etnik, fisiologis,
dalam timbulnya penyakit, khususnya dinegara yang sedang berkembang adalah kebiasaan
buruk, seperti membuang sampah dan kotoran tidak pada tempatnya, tabu, cara
penyimpanan makanan yang kurang baik, higenie rumah tangga (jendela atau ventilasi,
penyakit.
c. Hewan : sumber makanan, juga dapat sebagai tempat munculnya sumber penyakit.
Menurut Idrus dan Gatot Kunanto (1990:19) bahwa ada beberapa istilah yang
berhubungan dengan status gizi. Istilah-istilah tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
Gizi (Nutrition)
Gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
Keadaan Gizi
Keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan
penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi
perwujudan dari nutriture dalam bentuk variable tertentu. Contoh : gondok endemic
merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
1. Under nutrition yaitu kekurangan konsumsi pangan secara relative atau absolute
4. Imbalance yaitu karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak
seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan VLDL
Kurang energi protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanansehari-hari dan atau
gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80%
indeks berat badan menurut umur (BB/U) baku WHO-NCHS. Kep merupakan difisiensi gizi
(energi dan protein) yang peling berat dan meluas terutama pada balita. Pada umumnya
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu
antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Masing-masing penilaian tersebut akan dibahas
1. Antropometri
Secara umum antropomerti artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang
gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri
secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh
2. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-
organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan metode ini
umumnya untuk survey klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survey ini dirancang
untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau
lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat
penyakit.
3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara
laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain : darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati
dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan
kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
4. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemic
(epidemic of night blindness). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi 3 yaitu survey konsumsi
makanan, statistic vital dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode akan
Survey konsumsi makanan adalah netode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi
makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
masyarakat, keluarga, dan individu. Survey ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan
2. Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistic vital adalah dengan menganalisis data beberapa
statistic kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnyayang berhubungan dengan gizi.
3. Faktor Ekologi
interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang
tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.
malnutrisi disuatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.
penyebabnya dipengaruhi oleh macam-macam factor. Gizi kurang muncul karena masalah
pokok antara lain kemiskinan, dan kurangnya pendidikan. Munculnya permasalahan gizi
dapat dilihat dari tidak seimbangnya antara pejamu, sumber penyakit, dan lingkungan.
Status gizi adalah perwujudan dari keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi
tertentu. Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi menjadi dua, yaitu penilaian