Anda di halaman 1dari 21

HIPOGLIKEMIA

DEFINISI
Hipoglikemia (kadar glukosa darah yang abnormal rendah) terjadi kalau
kadar glukosa darah turun dibawah 50-60 mg/dl (2,7-3,3 mmol/L). (Brunner and
Suddarth, 2002).
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah.(http://WWW.Medicastore.com, 2005).

ETIOLOGI
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh :
1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas
2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada
penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
3. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
4. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa hati
Secara umum, hipoglikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan
dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat.
Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan
berhubungan dengan obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi
lagi menjadi :
- Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
- Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap
makan, biasanya karbohidrat
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain
(sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar
gula darah. Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia
berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon
secara normal dan kelenjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara
normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk
mengatasi kadar gula darah yang rendah.

1
Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga
bisa menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-
diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemia untuk dirinya.
Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang
lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan
stupor.
Olah raga dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan
hipoglikemia.
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit
lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau
mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa
menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula
darah yang adekuat.

TANDA DAN GEJALA


Gejala hipoglikemia dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori : gejela
adrenergik dan gejala sistem saraf pusat.
*. Hipoglikemia ringan : Ketika kadar glukosa darah menurun, sistem saraf
simpatik akan terangsang. Pelimpahan adrenalin ke
dalam darah menyebabkan gejala seperti : perspirasi,
tremor, takikardi, palpitasi dan rasa lapar.
* Hipoglikemia sedang : Penurunan kadar glukosa darah menyebabkan sel-sel
otak tidak memperoleh cukup bahan bakar untuk
bekerja dengan baik. Tanda-tanda gangguan fisik pada
sistem saraf pusat mencakup ketidakmampuan
berkonsentrasi, sakit kepala, vertigo, konfusi,
penurunan daya ingat, pati rasa didaerah bibir serta
lidah, bicara pelo, gerakan tidak terkoordinasi,
perubahan emosional, prilaku yang tidak rasional,
penglihatan ganda dan perasaan ingin pingsan.

2
Kombinasi semua gejala ini (disamping gejala
adrenergik) dapat terjadi pada hipoglikemia sedang.
* Hipoglikemia berat : Fungsi sistem saraf pusat mengalami gangguan yang
sangat berat sehingga pasien memerlukan pertolongan
orang lain untuk mengatasi hipoglikemia yang
dideritanya. Gejalanya dapat mencakup prilaku yang
mengalami disorientasi, serangan kejang, sulit
dibangunkan dari tidur atau bahkan kehilangan
kesadaran.
Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula
darah dengan melepaskan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa
ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga
menyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat,
kegelisahan, gemetaran, pingsang, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke
otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, prilaku yang
tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.
Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak
yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi
otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering
terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik peroral. Pada
penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari
setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena
melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan
hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan
lebih berat.

DIAGNOSA
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50
mg/dL. Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil
pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat
kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.

3
Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah
untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran
kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).
Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan
untuk menentukan lokasi tumor.

PATOFISIOLOGI

PERUBAHAN
BERHUBUNGAN DENGAN
USIA
 Penurunan reabsorbsi PENGARUH
makanan NEGATIF DARI
 Penurunan metabolisme FUNGSI YANG
tubuh TERGANGGU
 Penurunan fungsi organ  Lemas
pencernaan  Letih
 Penurunan produksi enzim  Penuruan
kesadaran
FAKTOR RESIKO  Gelisah
 Terlambat makan  Mual-muntah
 Aktifitas berlebih  Gangguan nutrisi
 Pola makan yang tidak  Dan lain-lain
Benar
 Jenis makanan

PENANGANAN
Penanganan harus segera diberikan bila terjadi hipoglikemia.
Rekomendasi biasanya berupa pemberian 10 hingga 15 gram gula yang bekerja
cepat peroral :
2-4 tablet glukosa yang dapat dibeli diapotik
4-6 ons sari buah atau teh yang manis
6-10 butir permen khusus atau permen manis lainnya
2-3 sendok teh sirup atau madu

4
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal Pengkajian : 28 September 2005

I. IDENTITAS
Nama : Ny. K
Tempat / Tgl. Lahir : Menganti, Banyumas Jawa Tengah / 1930
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : -
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Stasiun Gg. Keluarga No. 311 Kelurahan
Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Alamat : Jl. Stasiun Gg. Keluarga No. 311 Kelurahan
Harjosari II Kecamatan Medan Amplas
Hubungan : Anak kandung

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Keluhan utama lansia : Pusing, lemas, letih dan terkadang kedua kaki sakit.
Penyebab : Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
Timbul keluhan secara : Bertahap, timbul jika terlambat makan
Faktor yang memperberat : Jika sudah lemas kemudian klien makan setelah
makan badan klien terasa semakin lemas.
Kemampuan lansia yang dapat dilakukan untuk meringankan penyakitnya :
minum susu bendera.

5
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Penyakit yang pernah diderita : Sakit pada kedua kaki (asam urat) dan
sakit lambung (maag)
Mulainya kapan : Sakit pada kaki dan sakit lambung
dirasakan klien  sejak 1 tahun lebih
Bagaimana pengobatannya : Makan obat yang dibeli dari Apotik (asam
urat : piroxicam, dexamethason dan asam
mefenamat. Sakit maag : promaag)
Bagaimana tindakan medisnya : Klien berobat ke klinik saja

IV. RIWAYAT KAJIAN FISIK


Persepsi lansia terhadap sehat sakit : Sehat adalah tidak merasa sakit dan sakit
adalah seseorang yang merasa sakit pada
tubuhnya.
Kebiasaan : Terkadan klien minum kopi. Dulu klien
suka makan cabe. Klien masih suka makan
makanan yang keras seperti jagung goreng,
kacang goreng, peyek dan kerupuk
Pola nutrisi : Klien makan 3 x sehari, terkadang pagi
hanya makan roti dan teh manis, klien
tidak mempunyai jam makan, makan kalau
selera makan dan terkadang klien tidak
selera makan
Pola istirahat / tidur : Pada siang hari klien tidur 1-2 jam dan
pada malam hari klien tidur 5-6 jam
Pola eliminasi : BAB 1x sehari dan BAK sebanyak 5-6 x
sehari
Kebiasaan berolah raga : Klien tidak memiliki kebiasaan berolah
raga
Kemampuan melakukan aktifitas : Klien kurang melakukan aktifitas karena
bila klien melakukan aktifitas yang berat
maka klien akan merasa lemas

6
V. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :

NY. K
75 Thn
Hypoglikemia

Keterangan : : Laki – laki : Laki – laki meninggal

: Perempuan : Perempuan meninggal

: Klien : Tinggal serumah

Penyakit keturunan : Tidak ada penyakit keturunan

VI. RIWAYAT PSIKOLOGI


Aspek psikologi lansia : Emosi klien dalam keadaan stabil, klien tampak tenang,
kooperatif saat berkomunikasi dengan perawat dan
klien melakukan sahalat 5 waktu walaupun terkadang
ada yang tinggal, klien juga ikut perwiritan ibu-ibu.

VII. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Aspek sosial ekonomi lansia : Klien dulunya bekerja sebagai petani, tetapi
sekarang klien tidak bertani karena merasa
tubuhnya tidak kuat lagi. Sumber pendapatan
dipenuni oleh anak klien yang bekerja di
pabrik dan jualan dan tinggal bersama klien

7
VIII. RIWAYAT SPIRITUAL
Aspek spiritual lansia : Klien melakukan sholat 5 waktu, walaupun kadang ada
yang tinggal, klien juga ikut perwiritan ibu-ibu

IX. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


Aspek psikososial lansia : Klien memiliki komunikasi yang baik dengan
keluarga yaitu suami, anak dan cucu yang tinggal
satu rumah dengan klien, maupun yang tinggal
berdekatan dengan rumah klien. Klien dapat
berinteraksi dengan tetangga sekitar rumah
dengan baik dan juga ikut dalam kegiatan
perwiritan ibu – ibu

X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Kesadaran klien compos mentis dan keadaan umum
baik
Tanda vital : TD : 140 / 70 mmHg HR : 74 x/I BB : 51 kg
RR : 24 x/i T : 37O C TB : 147 cm
Kepala : Bentuk bulat, simetris dan anatomis. Tidak dijumpai
tanda peradangan, rambut menyebar merata dan
beruban
Mata : Klien masih mampu melihat benda dengan jarak 2
M, walaupun agak kabur, konjungtiva anemis
Telinga : Terkadang klien kurang mendengar suara lawan
bicaranya dengan suara normal
Hidung : Bentuk anatomis dan simetris, tidak dijumpai adanya
perdarahan dan tanda peradangan
Mulut / tenggorokan : Tidak dijumpai perdarahan dan tanda-tanda
peradangan, gigi atas sebelah kanan sudah banyak
yang tanggal, gigi bawah masih banyak yang utuh
Pernafasan : Pola nafas reguler dengan frekuensi 24 x/I

8
Sirkulasi : Pada extremitas atas dan bawah tidak dijumpai
adanya edema
Abdomen : Bentuk simetris, peristaltik 10 x/i, nyeri ulu hati tidak
ada, lingkar perut 108 cm
Eliminasi (BAB/BAK) : BAB 1x sehari dan BAK 5-6 x sehari
Gastrointestinal : Di dalam teori di katakan bahwa salah satu perubahan
fisik pada lansia adalah perubahan Gastrointestinal di
mana di dalam saluran GI ini dinding usus
kehilangan kekutan dan elastisitas seiring
bertambahnya umur sehingga mengakibatkan
gangguan pencernaan dan penyerapan zat gizi
sehingga dapat menimbulkan keadaan atau kondisi
Hypoglikemia.
Neurologis : Klien tidak mengalami paralysis dan parese
Muskuloskletal : Mobilisasi baik tetapi klien mengurangi mobilisasi
karena takut lemas, klien tidak mengalami kiposis
dan klien tidak mengalami kesulitan dalam
melakukan ROM
Kulit : Elastis kulit berkurang karena faktor usia

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Pemeriksaan kadar gula darah pada tanggal 05 oktober 2005 : 70 mg/dL

XII. RIWAYAT TERAPI


Piroxicam 20 mg
Dexamethason 0,75 mg
Asam Mefenamat 500mg

9
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS : - Klien mengatakan lemas, pusing dan Perubahan nutrisi
letih jika terlambat makan dan bekerja kurang dari kebutuhan
berat tubuh
- Klien mengatakan terkadang malas
makan
DO : - Klien tampak lemas dan sering duduk
- KGD tanggal 5 oktober 2005 70 mg/dL
- Klien menderita penyakit maag
- BB : 51 kg dan TB : 147 cm
- Konjungtiva tampak pucat
- Porsi makanan yang dihabiskan hanya
satu sendok nasi
- Frekuensi makan 3 x/hari, terkadang
pagi hanya makan roti dan teh manis,
klien tidak mempunyai jam makan,
makan kalau selera makan dan
terkadang klien tidak selera makan

2 DS : Klien mengatakan kadang-kadang nyeri Nyeri akut / kronik


pada kedua kakinya
DO : - Klien mengkonsumsi obat Piroxicam 20
mg, Dexamethason 0,75 mg dan Asam
Mefenamat 500 mg
- Klien memijat kakinya yang sakit

3 DS : - Klien mengatakan tidak mengetahui Kurang pengetahuan

10
penyebab sakit/ nyeri pada kaki dan mengenai penyakit,
lemas yang dialaminya prognosis dan
- Klien mengatakan hanya minum obat kebutuhan pengobatan
yang dibelinya di apotik
DO : Klien bertanya tentang penyakitnya

11
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan makanan yang
kurang d/d klien mengatakan lemas, pusing dan letih jika terlambat makan
dan bekerja berat. Klien mengatakan malas makan, KGD pada saat puasa
tanggal 5 oktober 2005 70 mg/dL . BB : 51 kg, TB : 147 cm. Klien
mengatakan menderita penyakit maag, konjungtiva tampak pucat, porsi
makan yang dihabiskan hanya 1 sendok nasi, frekuensi makan 3 kali sehari,
terkadang pagi hanya makan roti dan teh manis, klien tidak mempunyai jam
makan, makan kalau selera makan dan terkadang klien tidak selera makan

2. Nyeri akut / kronik b/d peningkatan asam urat yang memicu pembentukan
kristal d/d klien mengatakan terkadang kedua kakinya terasa nyeri

3. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan


pengobatan b/d kurangnya informasi tentang penyakitnya d/d klien tidak
mengetahui penyebab penyakitnya dan klien sering bertanya tentang
penyakitnya

12
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 Perubahan nutrisi kurang dari Nutrisi terpenuhi sesuai  Timbang berat badan klien  Memberikan catatan lanjut
kebutuhan tubuh b/d asupan makanan kebutuhan tubuh. secara teratur penurunan dan atau peningkatan berat
yang kurang d/d klien mengatakan Dengan kriteria hasil : badan yang akurat
lemas, pusing dan letih jika terlambat  Klien  Awasi program latihan dan  Latihan sedang membantu dalam
makan dan bekerja berat. Klien menyatakan batasan aktifitas mempertahankan tonus otot atau berat
mengatakan malas makan, KGD pada pemahaman badan
saat puasa tanggal 5 oktober 2005 70 kebutuhan nutrisi  Anjurkan memakan makanan  Dilatasi gaster dapat terjadi bila
mg/dL . BB : 51 kg, TB : 147 cm.  Pola diet dengan dengan porsi sedikit tapi sering pemberian makan terlalu cepat setelah
Klien mengatakan menderita penyakit masukan kalori dan makanan kecil tambahan periode puasa
maag, konjungtiva tampak pucat, adekuat untuk yang tepat dan anjurkan banyak
porsi makan yang dihabiskan hanya 1 mempertahankan mengkonsumsi gula
sendok nasi, frekuensi makan 3 kali berat badan yang  Anjurkan klien untuk  KGD yang menurun akan
sehari, terkadang pagi hanya makan tepat mengecek KGD minimal 1 bulan menyebabkan atau memperberat
roti dan teh manis, klien tidak sekali kelemahan yang dialami klien
mempunyai jam makan, makan kalau  Makanan yang pedas dapat
selera makan dan terkadang klien  Anjurkan kepada klien untuk meningkatkan produksi asam lambung
tidak selera makan mengurangi makanan yang  Bertambahnya usia menyebabkan
merangsang seperti : cabe menurunnya fungsi organ
 Anjurkan kepada klien untuk

13
mengurangi makanan yang keras
seperti : gorengan
2 Nyeri akut / kronik b/ d peningkatan Nyeri hilang  Selidiki keluhan nyeri: catat  Membantu dalam menentukan
asam urat yang memicu pembentukan Dengan kriteria hasil : lokasi nyeri dan intensitas (skala kebutuhan manajemen nyeri dan
kristal d/d klien mengatakan  Klien terlihat 0-10). Catat faktor yang keefektifan program
terkadang kedua kakinya terasa nyeri rileks mempercepat dan tanda rasa sakit
 Klien dapat non verbal
beristirahat dan tidur  Anjurkan klien untuk mandi  Panas meningkatkan relaksasi otot
 Berpartisipasi air hangat atau mandi pancuran dan mobilitas, menurunkan rasa sakit
dalam aktifitas sesuai pada waktu bangun tidur dan melepaskan kekakuan di pagi hari
kemampuan  Sediakan waslap dan air  Sensitifitas pada panas dapat
hangat untuk mengompres sendi- menghilangkan dan luka dermal dapat
sendi yang sakit beberapa kali disembuhkan
sehari  Meningkatkan relaksasi otot
 Berikan massage lembut  Meningkatkan relaksasi dan
 Bantu klien untuk melakukan memberikan rasa nyaman sehingga
sendiri teknik massage dapat mengurangi nyeri
 Rasa dingin dapat menghilangkan
 Berikan es atau kompres nyeri dan bengkak selama periode akut
dingin jika dibutuhkan
3 Kurang pengetahuan mengenal Klien mengerti tentang  Tinjau proses penyakit,  Memberikan pengetahuan dimana
penyakit, prognosis dan kebutuhan penyakitnya prognosis dan harapan masa pasien dapat membuat pilihan
pengobatan b/d kurangnya informasi Dengan kriteria hasil :
14
tentang penyakitnya d/d klien tidak  Menunjukkan depan berdasarkan informasi
mengetahui penyebab penyakitnya pemahaman tentang  Tujuan kontrol penyakit adalah
dan klien sering bertanya tentang kondisi / prognosis  Diskusikan kebiasaan klien untuk meminimalkan dampak dari
penyakitnya perawatan dalam penatalaksanaan proses Kadar Gula Darah yang rendah
 Mengembangkan penyakit melalui diet, obat-
rencana untuk obatan dan program diet
perawatan diri, seimbang, latihan dan istirahat  Meningkatkan perasaan sehat
termasuk modifikasi  Tinjau pentingnya diet yang umum dan perbaikan regenerasi
gaya hidup yang seimbang dengan makanan yang jaringan
konsisten banyak mengandung vitamin,
protein, karbohidrat dan zat besi
 Bantu dalam merencanakan  Membeirkan struktur dan
jadwal aktifitas terintegrasi yang mengurangi ansietas pada waktu
realistis, istirahat, perawatan menangani proses penyakit kronis
pribadi, pemberian obat, terapi kompleks
fisik dan manajemen stres
 Jelaskan kepada klien
informasi tentang Gastritis  Informasi yang diberikan kepada
meliputi : pengertian, penyebab, klien bertujuan untuk memberikan
gejala dan cara pemahaman tentang hal-hal yang
penanggulangannya berhubungan Gastritis dan
penanganannya.

15
16
CATATAN PERKEMBANGAN

NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
1 DX I Rabu, 5 oktober 2005 1. Menimbang berat badan klien S : - Klien mengatakan tidak merasa lemas
2. Menganjurkan agar klien memakan - Klien mengatakan akan makan makanan
makanan dengan porsi sedikit tapi sering dan dengan porsi sedikit tapi sering
makanan kecil tambahan dan mengkonsumsi - Klien mengatakan akan mengurangi
gula makanan yang pedas dan keras
3. Mengecek Kadar Gula Darah. KGD : 70 O : - Klien tampak lemas setiap kali terlambat
mg/dL makan dan bekerja berat.
4. Menganjurkna klien untuk mengurangi - TD : 140/70 mmHg
makanan yang pedas HR : 74 x/I
5. Menganjurkan klien untuk mengurangi RR : 24 x/I
makanan yang keras T : 370C
KGD : 70 mg/dL
BB : 50 kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI

17
KEPERAWATAN
2 DX 2 Rabu, 12 oktober 2005 1. Mengkaji keluhan nyeri S : Klien mengatakan kadang-kadang nyeri pada
Lokasi nyeri : di kaki kedua kakinya
Skala nyeri : 4-5 O : - Klien mengkonsumsi obat Piroxicam 20 mg,
2. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat Dexamethason 0,75 mg dan Asam
3. Menganjurkan klien untuk mengompres sendi Mefenamat 500 mg
yang sakit dengan air hangat - Klien memijat kakinya yang sakit
4. Memberi massage lembut pada kaki klien A : Masalah sebagian teratasi
5. Membantu klien untuk melakukan massage P : Intervensi dilanjutkan
sendiri

18
NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
3 DX 3 Sabtu, 1 oktober 2005 1. Meninjau proses penyakit S : - Klien mengatakan tidak mengetahui
2. Mendiskusikan kebiasaan klien dalam penyebab sakit/ nyeri pada kaki dan
penatalaksanaan proses penyakit melalui lemas yang dialaminya.
diet, program diet seimbang dan istirahat. - Klien mengatakan hanya minum obat
3. Mendiskusikan dengan klien tentang yang dibelinya di apotik
pentingnya diet yang seimbang O : Klien bertanya tentang penyakitnya
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

19
NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
4 DX 1 Senin, 10 oktober 2005 1. Menimbang berat badan klien S : - Klien mengatakan tidak merasa lemas
2. Menganjurkan klien untuk mengurangi - Klien mengatakan akan makan makanan
aktivitas yang berat dengan porsi sedikit tapi sering
3. Menganjurkan agar klien memakan - Klien mengatakan akan mengurangi
makanan dengan porsi sedikit tapi sering dan makanan yang pedas dan keras
makanan kecil tambahan dan mengkonsumsi O : TD : 140/70 mmHg
gula HR : 74 x/I
4. Menganjurkan klien untuk mengurangi RR : 24 x/I
makanan yang pedas T : 370C
5. Menganjurkan klien untuk mengurangi BB : 51 kg
makanan yang keras A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

20
NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
5 DX 3 Kamis, 20 oktober 2005 1. Menjelaskan kepada klien informasi tentang S : - Klien mengatakan telah mengetahui
Gastritis meliputi ; pnegertian, penyebab, penyebab lemas yang dialaminya.
tanda dan gejala dan cara penanganannya - Klien mengatakan hanya minum obat yang
dibelinya di apotik
O : Klien bertanya tentang penyakitnya
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

21

Anda mungkin juga menyukai