Anda di halaman 1dari 13

Hipoglikemi

Pembimbing : dr. Hersa Donantya D, Sp.PD

Disusun oleh : Kelompok C


Definisi Hipoglikemia

 Hipoglikemia merupakan  suatu keadaan  dimana  kadar  glukosa  darah <60 


mg/dl.  Jadi,  dapat  disimpulkan bahwa,  hipoglikemia  merupakan  kadar
glukosa  darah  dibawah  normal  yaitu <60 mg/dl.
 Hipoglikemia  merupakan  suatu kegagalan  dalam  mencapai  batas normal 
kadar  glukosa  darah.
Klasifikasi Hipoglikemia

1. Hipoglikemi Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL)


Terjadi jika kadar glukosa darah menurun, sistem saraf simpatik akan terangsang.
Pelimpahan adrenalin ke dalam darah menyebabkan gejala seperti tremor, takikardi,
palpitasi, kegelisahan dan rasa lapar.

2. Hipoglikemi Sedang (glukosa darah <50 mg/dL)


Penurunan kadar glukosa dapat menyebabkan sel- sel otak tidak memperoleh bahan bakar
untuk bekerja dengan baik. Tanda- tanda gangguan fungsi pada sistem saraf pusat mencakup
keetidakmampuan berkonsentrasi, sakit kepala, vertigo, konfusi, penurunan daya ingat,
bicara pelo, gerakan tidak terkoordinasi, penglihatan ganda dan perasaan ingin pingsan.
Lanjutan...

3. Hipoglikemi Berat (glukosa darah <35 mg /dL)


Terjadi gangguan pada sistem saraf pusat sehingga pasien memerlukan pertolongan
orang lain untuk mengatasi hipoglikeminya. Gejalanya mencakup disorientasi,
serangan kejang, sulit dibangunkan bahkan kehilangan kesadaran.
Etiologi
Pada pasien DM Pada pasien non-DM
Defisiensi insulin endogen  penurunan respon Pasien yang sakit atau dalam pengobatan
glukagon
Terapi DM agresif Obat, alkohol
Riwayat hipoglikemia Penyakit kritis (gagal hati, ginjal atau jantung,
sepsis)
Latihan jasmani intensitas menengah hingga Defisiensi hormon kortisol, glukagon dan
berat epinefrin
Tidur Tumor non-sel islet
Gagal ginjal Hiperinsulinisme endogen
Gagal hati • Insulinoma
• Gangguan sel-B fungsional
Pasca persalinan pada ibu yang menggunakan • Hipoglikemia akibat insulin autoimun
terapi insulin saat hamil • Insulin sekretagog
Asupan makan tidak adekuat
FAKTOR RISIKO HIPOGLIKEMI
Sering :
•Terapi Insulin/ Oad Yg Tidak Sesuai Dgn Asupan Makanan
• Riwayat Hipoglikemi Sebelumnya
• Anestesi Umum
• Asupan Oral Yg Kurang
• Sakit Kritis :
• Sirosis Hati
• Payah Jantung
• Gagal Ginjal
• Sepsis
• Trauma Berat

Jarang :
• Defisiensi Hormon :
• Cortisol, Growth Hormone / Keduanya
• Insulinoma
• Alkoholisme
• Pengurangan Dosis Steroid Tiba2
• Emesis
• Penghentian Nutrisi Enteral/ Parenteral
Patofisiologi
Manisfestasi Klinis
 Tanda  dan  gejala  antara lain:
Adrenergik 
Neuroglikopenia
 Pucat
 Keringat dingin  Bingung
 Takikardi  Bicara  tidak  jelas
 Gemetar  Perubahan sikap prilaku
 Lapar  Lemah
 Cemas  Disorientasi
 Gelisah  Penurunan  kesadaran
 Sakit  kepala  Kejang
 Mengantuk.
Komplikasi
Komplikasi dari pada gangguan tingkat kesadaran yang berubah selalu dapat
menyebabkan gangguan pernafasan, selain itu hipoglikemia juga dapat
mengakibatkan kerusakan otak akut. Hipoglikemia berkepanjangan parah bahkan
dapat menyebabkan gangguan neuropsikologis sedang sampai dengan gangguan
neuropsikologis berat karena efek hipoglikemia berkaitan dengan sistem saraf pusat
yang biasanya ditandai oleh perilaku dan pola bicara abnormal
Dan hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang
permanen, hipoglikemia juga dapat menyebabkan koma sampai kematian.
Pemeriksaan Penunjang
 1.    Gula darah puasa

Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram oral)

dan nilai normalnya antara 70- 110 mg/dl.


 2.      Gula darah 2 jam post prandial

Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2 jam
 3.      HBA1c

HBA1c menunjukkan kadar hemoglobin terglikosilasi yang pada orang normal antara 4-

6%.
 4.      Elektrolit, terjadi peningkatan creatinin jika fungsi ginjalnya telah terganggu
 5.      Leukosit, terjadi peningkatan jika sampai terjadi infeksi
Tatalaksana hipoglikemi
Hipoglikemia Ringan:
1. Pemberian konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat sederhana)
2. Glukosa murni merupakan pilihan utama, namun bentuk karbohidrat lain yang berisi glukosa juga efektif untuk
menaikkan glukosa darah.

3. Makanan yang mengandung lemak dapat memperlambat respon kenaikkan glukosa darah.
4. Glukosa 15–20 g (2-3 sendok makan) yang dilarutkan dalam air adalah terapi pilihan pada pasien dengan
hipoglikemia yang masih sadar

5. Pemeriksaan glukosa darah dengan glukometer harus dilakukan setelah 15 menit pemberian upaya terapi. Jikapada
monitoring glukosa darah 15 menit setelah pengobatan hipoglikemia masih tetap ada, pengobatan dapat diulang
kembali.

6. Jika hasil pemeriksaan glukosa darah kadarnya sudah mencapai normal, pasien diminta untuk makan atau
mengkonsumsi snack untuk mencegah berulangnya hipoglikemia
Pengobatan pada hipoglikemia berat

1. Jika didapat gejala neuroglikopenia, terapi parenteral

diperlukan berupa pemberian dekstrose 20% sebanyak 50 cc (bila terpaksa bisa diberikan
dextore 40% sebanyak 25 cc), diikuti dengan infus D5% atau D10%.

2. Periksa glukosa darah 15 menit setelah pemberian i.v tersebut. Bila kadar glukosa darah belum
mencapai target, dapat diberikan ulang pemberian dextrose 20%.
3. Selanjutnya lakukan monitoring glukosa darah setiap 1-2 jam kalau masih terjadi hipoglikemia
berulang pemberian Dekstrose 20% dapat diulang

4. Lakukan evaluasi terhadap pemicu hipoglikemia


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai