Anda di halaman 1dari 14

REFLEKSI KASUS

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


“SINDROM STEVEN-JOHNSON”

Pembimbing : dr. Hiendarto, Sp.KK

Disusun Oleh :
NABIL HAJAR H2A010030

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
1
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Nabil Hajar


NIM : H2A011030
Fakultas : Kedokteran Umum
Universitas : Universitas Muhammadiyah Semarang
Stase : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Judul Kasus : Sindrom Steven-Johnson
Pembimbing : dr. Hiendarto, Sp.KK

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 12 Februari 2016

Pembimbing

dr. Hiendarto, Sp.KK

2
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Bugisan, Lodoyong
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Status : Sudah menikah
No. RM : 0271xx
Masuk RS : 26 Desember 2015

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis
pada suami pasien pada tanggal 26 Januari 2016 jam 10.30 WIB di Ruang
Teratai.
Keluhan Utama : Bibir pecah-pecah dan berdarah

Riwayat Penyakit Sekarang :


+ 3 minggu SMRS pasien mengaku mendapatkan obat epilepsi baru
(kapsul warna hijau kuning diminum 2 kali sehari diduga
Phenitoin) dari Poliklinik Saraf RS karena obat yang biasa
dikonsumsi (Luminal) habis pabrik. Ketika pasien melanjutkan
pengobatan dengan obat yang baru, ia sering mengeluh mual
muntah setelah meminum obat tersebut.
+ 2 minggu SMRS pasien mengeluh gatal diseluruh tubuh yang kemudian
disusul timbulnya bintik-bintik merah pada kulit seperti bruntusan
kemerahan, awalnya muncul di wajah dan kaki serta tangan, lama-

3
lama menyebar hampir keseluruh tubuh. Bibir pasien menjadi
kering, bengkak kemerahan, dan melepuh. Namun pasien masih
menganggap biasa saja sehingga pengobatan epilepsi masih
diteruskan hingga 4 hari kemudian. Bibir pasien yang melepuh
mulai mengelupas, terlihat kemerahan dan basah serta terasa perih
dan panas. Pasien mengaku nyeri saat menelan dan mulutnya terasa
perih. Ketika kencing pasien tidak terasa nyeri dan tidak ada
kesulitan untuk BAK. Pasien merasa matanya lebih merah dan
terasa lebih berair serta gatal.
+ 12 jam SMRS pasien kejang. Setelah kejang pasien sadar dan bibirnya
berdarah. Oleh keluarga pasien segera dibawa ke RS. Bibir masih
melepuh (+), berdarah (+), nyeri telan (+), Mata merah, berair, dan
gatal (-), BAK, BAB lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Riwayat penyakit serupa : disangkal
- Riwayat alergi : disangkal
- Riwayat epilepsi : diakui, terkontrol
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat kencing manis : disangkal
- Riwayat sakit liver : disangkal
- Riwayat sakit ginjal : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


- Riwayat penyakit serupa : disangkal
- Riwayat alergi : disangkal
- Riwayat epilepsi : disangkal
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat kencing manis : disangkal

4
Riwayat Pribadi Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Pasien seorang
ibu rumah tangga. Biaya berobat menggunakan BPJS PBI.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26 Januari 2016 jam 11.45 WIB
di Ruang Teratai
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis

Vital sign
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86 x /menit, irama regular, isi dan tegangan cukup
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 0 C secara aksiler

Status Gizi : baik

Status Internus
Kepala : Mesocephal
Mata : Lesi (-) di konjungtiva bulbi, konjungtiva palpebra, kornea, dan
sklera, konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Lesi (+) di bibir, lesi (-) di mukosa buccal dan faring
Leher : Simetris, pembesaran KGB (-), tiroid (Normal), lesi (+)

5
Thorax :
Pergerakan dinding thorax statis simetris, dinamis simetris.
Cor :
Inspeksi : Tak tampak ictus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V LMCS
Perkusi :
- Batas atas jantung : ICS II Linea parasternal sinistra
- Pinggang jantung : ICS III Linea parasternal sinistra
- Batas kiri bawah jantung: ICS V 1-2 cm sebelah kiri Linea
midclavicularis sinistra
- Batas kanan bawah jantung: ICS V Linea sternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I & II (+) normal, bising (-), gallop (-)
Pulmo :
Depan Dextra Sinistra
Inspeksi Simetris statis & dinamis, Simetris statis & dinamis,
retraksi (-) retraksi (-)
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
kanan = kiri kanan = kiri
Perkusi Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi SD paru vesikuler (+), SD paru vesikuler (+),
suara tambahan paru: suara tambahan paru:
wheezing (-), ronki (-) wheezing (-), ronki (-)
Abdomen :
Inspeksi : Dinding abdomen datar, warna kulit sama dengan sekitar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen, ascites (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar & lien tak teraba
Ekstremitas :
Atas : Oedem (-/-), CRT (<2 dtk), Akral dingin (-/-)
Bawah : Oedem (-/-), CRT(< 2 dtk), Akral dingin (-/-)

Status Dermatologis

6
A B

C D

7
E
Gambar 3.1. Foto lesi pada pasien
(A) Tungkai kanan; (B) tungkai kiri; (C) leher dan dada; (D) Lengan kanan; (E) bibir dan wajah.

Lokasi 1 : Bibir
UKK
Inspeksi :
- Morfologi : erosi, ulkus, krusta, makula eritema
- Distribusi : lokalisata
Palpasi : perabaan kasar, menonjol, nyeri tekan (+)

Lokasi 2 : Leher, dada, perut, punggung, tangan, kaki


UKK
Inspeksi :
- Morfologi : makula, plakat, papul eritem, ekskoriasi, hiperpigmentasi,
lesi target (+)
- Distribusi : generalisata
- Konfigurasi : bulat
Palpasi : perabaan kasar, menonjol, nyeri tekan(-)

Status Venereologis : tidak dilakukan

IV. RESUME

8
Pasien perempuan usia 56 tahun datang ke RS dengan bibir pecah-
pecah dan berdarah setelah kejang. + 3 minggu sebelumnya pasien
mengaku mendapat obat epilepsi baru dan sering mual muntah setelah
minum obat. Satu minggu kemudian pasien gatal-gatal diseluruh tubuh dan
muncul bruntus kemerahan, awalnya muncul di wajah dan kaki serta
tangan, lama-lama menyebar hampir keseluruh tubuh. Bibir pasien
menjadi kering, bengkak kemerahan, melepuh, dan mulai mengelupas.
Nyeri telan (+), mulut perih (+), mata merah, berair, dan gatal (-), BAK,
BAB lancar. Riwayat alergi (-), epilepsi (+) terkontrol.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi di bibir berupa erosi, ulkus,
krusta, makula eritema, berdistribusi lokalisata. Lesi di leher, dada, perut,
punggung, tangan, dan kaki berupa makula, plakat, papul eritem,
ekskoriasi, dan hiperpigmentasi.

V. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosa banding :
- Steven-Johnson syndrome
- Toxic epidermal necrolysis
- Eritema multiforme mayor
Diagnosa tambahan : Epilepsi

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

9
1. Pemeriksaaan laboratorium tanggal 26 Januari 2016
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin 10,5 11,7 – 15,5 g/dl
Leukosit 6,8 3,6 - 11,0 ribu
Eritrosit 3,35 3,8 - 5,2 juta
Hematokrit 31,0 35 – 47 %
Trombosit 257 150 – 400 ribu
MCV 92,3 82 – 98 fL
MCH 31,3 >27 pg
MCHC 33,8 32 – 37 g/dl
RDW 13,9 10 – 15 %
MPV 7,6 7 – 11 mikro m3
Limfosit 1,3 1,0 - 4,5 103/mikro m3
Monosit 0,2 0,2 - 1,0 103/mikro m3
Eusinofil 0,1 0,04 - 0,8 103/mikro m3
Basofil 0,1 0,02 103/mikro m3
Neutrofil 4,2 1,8 - 7,5 103/mikro m3
Limfosit% 21,3 25 – 40 %
Monosit% 4,2 2–8 %
Eusinofil% 1,7 2–4 %
Basofil% 0,9 0–1 %
Neutrofil% 71,8 50- 70 %
PCT 0,166 0,2 - 0,5 %
PDW 12,1 10 – 18 %
GDS 110 74 – 106 mg/dL
SGOT 117 0 – 35 U/L
SGPT 86 0 – 35 IU/L
Ureum 20,0 10 – 50 mg/dL
Kreatinin 0,64 0,45 - 0,75 mg/dL
Total Protein 6,82 6–8 g/dL
Albumin 3,83 3,4 – 4,8 g/dL
Globulin 2,94 2,0 - 4,0 g/dL
Asam Urat 5,93 2–7 mg/dL
Cholesterol 184 < 200 mg/dL
dianjurkan,
200 - 239
res sedang,
> 240 resti
Trigliserida 118 70 - 140 mg/dL
HbsAg Non Non Reaktif -
Reaktif

10
2. Pemeriksaan serum elektrolit (usulan)

VII. DIAGNOSIS KERJA


Steven-Johnson syndrome
Diagnosis tambahan : Epilepsi

VIII. PENATALAKSANAAN
1. Terapi
a. IVFD RL 20 tpm
b. Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
c. Inj. Dexamethasone 2 x 1 amp
d. Inj. Cefotaxim 2 x 1 g. Skin test (-)
e. Cetirizine drop 1 x 1 tab (sore)
f. Betamethasone N cream s.u.e (pagi-sore)
g. Diet lunak, tinggi kalori, tinggi protein
h. Asetil sistein 3 x 1
i. Curcuma 2x1
j. Metilprednisolon 16 mg tab S 1-0-1 (tapp. aff)
k. Konsultasi
Konsul dengan dokter spesialis saraf untuk mengatasi
kejang dan pengobatan epilepsi.
Diagnosis : Epilepsi
Terapi :
- Inj. Piracetam 2 x 3 g
- Phenitoin caps 2 x 100 mg (alergi  stop)
- Depakote ER tab 2 x 500 mg
- Amitriptilin tab 2 x 1
- Asam folat 2 x 1

2. Edukasi

11
a. Menjelaskan tentang penyakit meliputi definisi, etiologi, gejala,
terapi.
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga agar menghindari
mengkonsumsi obat Phenitoin.
c. Konsul dengan dokter spesialis saraf untuk penanganan epilepsi.
d. Lakukan kontrol 5 hari lagi ke Poliklinik Kulit dan Kelamin dan
Saraf.
e. Mengkonsumsi makanan berkalori dan berprotein tinggi untuk
mempercepat penyembuhan lesi.

IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad cosmeticam : dubia

X. FOLLOW UP
1. 27 Januari 2016
S : gatal diseluruh tubuh bertambah, istirahat malam tidak bisa
O :
TD : 130/90 mmHg RR : 20 x/menit
N : 78 x/menit S : 36,7oC SGOT/SGPT : 117/86
Status Dermatologis
Lokasi 1 : Bibir
UKK : erosi, ulkus, krusta, makula eritema, lokalisata
Lokasi 2 : Leher, dada, perut, punggung, tangan, kaki
UKK : makula, plakat, papul eritem, ekskoriasi, hiperpigmentasi
A : Stephen-Johnson syndrome

12
P :
a. IVFD RL 20 tpm
b. Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
c. Inj. Dexamethasone 2 x 1 amp
d. Inj. Cefotaxim 2 x 1 g. Skin test (-)
e. Cetirizine drop 1 x 1 tab (sore)
f. Betamethasone N cream s.u.e (pagi-sore)
g. Diet lunak, tinggi kalori, tinggi protein
h. Asetil sistein 3 x 1
i. Curcuma 2x1
j. Asetil sistein 3 x 1
k. Curcuma 2 x 1
l. Saraf : Phenitoin stop  Depakote ER tab 2 x 500, Asam folat 2x1

2. 28 Januari 2016
S : gatal berkurang
O :
TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 37oC
Status Dermatologis
Lokasi 1 : Bibir
UKK : erosi, ulkus, krusta, makula eritema, lokalisata
Lokasi 2 : Leher, dada, perut, punggung, tangan, kaki
UKK : makula, plakat, papul eritem, ekskoriasi, hiperpigmentasi
A : Steven-Johnson syndrome
P :
a. IVFD RL 20 tpm
b. Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
c. Inj. Dexamethasone 2 x 1 amp
d. Inj. Cefotaxim 2 x 1 g. Skin test (-)
e. Cetirizine drop 1 x 1 tab (sore)

13
f. Betamethasone N cream s.u.e (pagi-sore)
g. Diet lunak, tinggi kalori, tinggi protein
h. Asetil sistein 3 x 1
i. Curcuma 2x1
j. Asetil sistein 3 x 1
k. Curcuma 2 x 1
l. Saraf : Phenitoin stop  Depakote ER tab 2 x 500, Asam folat 2x1
m. BLPL

Obat pulang :
a. Metilprednisolon 16 mg tab S 1-0-1
b. Ranitidin tab 2 x 1 a.c
c. Cetirizin tab 1 x 1 (sore)
d. Asetilsistein 3 x 1
e. Curcuma 2 x 1
f. Betametason N cream s.u.e (pagi-sore)
g. Depakote ER tab 2 x 500 mg
h. Asam folat 2x1

14

Anda mungkin juga menyukai