Pengumpulan data adalah suatu proses pengkajian dengan mengumpulkan informasi
tentang suatu kesehatan klien secara sistematis dan terus menerus. Sumber data yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data adalah pasien, keluarga dan masyarakat, catatan keperawatan, rekam medik, konsultasi secara verbal atau tulisan, pemeriksaan diagnostik, literatur yang berkaitan. (Deswani, 2009). Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi yang sistematik tentang klien termasuk kekuatan dan kelemahan klien. Data dikumpulkan dari klien, keluarga, orang terdekat, masyararakat, grafik dan rekam medik. Klien adalah sumber informasi primer, sumber daya yang asli. Sumber informasi sekunder terdiri dari dari data yang sudah atau dari orang lain selain klien . sumber-sumber sekunder meliputi catatan kesehatan klien, laporan dari laboratorium dan tes diagnostik, keluarga, orang terdekat, masyarakat dan anggota tim kesehatan. Menurut (Allen, 1994) metode pengumpulan data yang utama adalah observasi, wawancara, konsultasi, dan pemeriksaan. 1. Wawancara Wawancara merupakan alat recheking aatau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Beberapa hal yang perlu mewawancarai adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Beberapa tips dalam melakukan wawancara adalai mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan poitif, dan kontrol emosi negatif. (Rahmat, 2009). Wawancara atau yang juga disebut dengan anamnesis adalah kegiatan bertanya atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien. Wawancara merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. Dalam komunikasi ini, perawat mengajak klien dan keluarga utuk bertukar pikiran dan perasaanya, yang diistilahkan teknik komunikasi teraupetik.(Deswani, 2009). 2. Observasi Metode pengumpulan data dimana data dikumpulkan melalui observasi visual. 3. Konsultasi Seorang spesialis diminta untuk mengidentifikasi cara-cara pengobatan dan memangani masalah-masalah klien. 4. Pemeriksaan Proses Inspeksi tubuh dan sistem tubuh untuk menentukan ada atau tidaknya penyakit penyakit yang didasarkan pada temuan berikut ini. Pemeriksaan fisik Empat prosedur yang digunakan adalah inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah salah satu bagian dari proses keperawatan. Seorang perawat wajib melakukan prosedur pemeriksaan fisik pada pasien walaupun dengan teknik yangberbeda seblum melakukan prosedur pemeriksaan fisik, perawat harus memahami dasar anatomis organ dalam tubuh. Dengan demikian, pemeriksaan fisik yang dilakukan ktidak hanya mengikuti pola kebiasaan tetapi karena perawat memahami rasionalisasi tindakan tersebut. Pemeriksaan fisik yang tepat dapat membantu perawat dalam mencari kondisi abnormal dan menentukan masalah yang terjadi pada pasien. (Debora, 2017). Jenis data: 1. Data Subjektif Data subjektif adalah data yang didapatkan melalui wawancara . data yang bisa didapat melalui wawancara ini meliputi: identitas diri klien, riwayat perawatan dan kesehatan, kondisi kesehatan yang memerlukan pengobatan, respons terhadap penyakit, faktor sosial, dukungan sosial, dan budaya, praktik dan kepercayaan tentang kesehatan, pola koping, aktivitas sehari-hari, bagaimana klien mengatasi keluhan, termasuk efek samping dari pengobatan, persepsi klien terhadap penyakitnya. (Deswani, 2009). 2. Data Objektif Data objektif adalah data yang diperoleh melalui hasil observasi atau pemeriksaan. Dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium.
Dapus Dewi,Leni Kartika. PENGUMPULAN DATA DALAM PERSPEKTIF KEPERAWATAN. file:///C:/Users/AdmiN/Downloads/PENGUMPULAN %20DATA%20DALAM%20PERSPEKTIF%20KEPERAWATAN.pdf . 01 juni 2021 pkl 12.30