Anda di halaman 1dari 30

BAB III

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN a.i TYPOID DI KLINIK INSAN
MADANI CIBOGO KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2017

3.1 Pengkajian Pasien

1. Biodata Pasien

a. Nama : Ny. S

b. Umur : 34 Tahun

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SMA/Sederajat

f. Pekerjaan : Kariawan

g. Suku Bangsa : Sunda

h. Alamat : Cipaku RT12/06

i. Tnaggal Masuk : 20 Juli 2016

j. Tanggal Pengkajian : 21 Juli 2016

k. Nomor medrek : 4066209.7.16

l. Ruang/Kelas : al-aut’sar

m. Diagnosa Medis : Typoid

32
33

2. Biodata Penanggung Jawab

a. Nama : TN.H

b. Umur : 36 Tahun

c. Pendidikan : SMA/Sederajat

d. Pekerjaan : Wiraswasta

e. Alamat : Cipaku RT12/06

f. Hubungan Dengan Pasien : Suami

3. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Pasien mengeluh panas

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 juli 2013 pasien

mengeluh panas, panas bertambah apabila pasien banyak aktivitas

dan makan buah, panas berkurang apabila klien beristirahat (tidur)

dan meminum obat. Panas dirasakan seperti berada dibara api,

panas dirasakan diseluruh tubuh. Suhu panas pasien mencapai

38,9ºC. panas dirasakan hamper setiap saat terlebih saat cuaca

sedang dingin.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pada saat dikaji keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak

pernah mengalami penyakit yang dideritanya sekarang. Menurut

pengakuan sang suami, pasien biasanya hanya mengalami panas


34

dan sakit kepala ringan terus apabila diberi obat penurun panas

suhunya langsung menurun dan sembuh.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien mengatakan bahwa ada salah satu anggota

keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama seperti yang

diderita pasien saat ini, yaitu anak pasien

4. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

a. Penampilan : Lemah

b. Kesadaran : Compos mentis

E:4 M:6 V:5

jumlah = 15

c. Intergument : kulit kering dan

kasar

2. Keadaan Status Gizi

a. Tinggi Badan : 165 cm

b. Berat badan dirumah : 60 kg

c. Berat badan dirumah sakit : 58 kg

3. Tanda-tanda Vital

a. Tensi Darah : 110/70 mmHg


35

b. Respirasi : 24X/menit

c. Nadi : 86X/menit

d. Suhu : 38.9ºC

4. Daerah Kepala dan Leher

a. Kepala

1) Rambut : Warna hitam

merata

2) Kulit Kepala : Kulit kotor, tidak

ada luka

b. Mata

1) Kelopak mata : Simetris

2) Iris : Pergerakan normal

3) Pupil : Isokor. Reaksi

terhadap

rangsangan

cahaya

4) Konjungtiva : Anemis

5) Sklera : Anikterik

6) Fungsi : Dapat melihat

dengan normal

dibuktikan dengan

pasien dapat melihat


36

nametag pada

perawat ± 5M

c. Hidung

1) Bentuk : Simetris

2) Warna : Sedikit agak

kemerahan

3) Sekret : Tidak ada sekret

4) Pendarahan : Tidak ada

5) Peradangan : Tidak ada

6) Nyeri Tekan : Tidak ada

7) Fungsi : Dapat mencium

minyak kayu putih

d. Mulut

1) Bentuk : Simetris

2) Kelembaban : Kelembaban kering

dan pucat

3) Gigi : Jumlah32,warna

putih ada casies

4) Gusi : Merah muda tidak

ada luka
37

5) Lidah : Warna merah muda,

kotor, dapat

merasakan dengan

baik, pergerakan

normal

6) Fungsi : Dapat membedakan

rasa manis asin dan

pahit

e. Telinga

1) Bentuk : Simetris

2) Warna : Sedikit agak

kemerahan

3) Serumen : Tidak ada

4) Cairan : Tidak ada

5) Peradangan : Tidak ada

6) Nyeri : Tidak ada

7) Nyeri : Tidak ada

8) Fungsi : Pendengaran

berfungsi dengan

baik, terbukti ketika

pasien menjawab

pertanyaan perawat
38

f. Leher

1) Bentuk :Simetris

2) Pembesaran Kelenjar :Tidak ada

3) Pembengkakan KGB :Tidak ada

4) Pembesaran VJ :Tidak ada

5) Kaku kuduk :Tidak ada

g. Thorax

1) Bentuk : Simetri

2) Warna kulit : Sawo matang dan

sedikit kemerahan

3) Bunyi napas : Vesikuler

4) Bunyi jantung : Reguler

5) Nyeri tekan : Tidak ada

h. Abdomen

1) Bentuk : Simetris

2) Warna kulit : Sawo matang dan

sedikit kemerahan

3) Nyeri tekan : Tidak ada

4) Bising usus : 10x / menit

5) Suara : Timpani
39

i. Daerah Genetalia

Pada daerah genetalia tidak dilakukan pengkajian karena pasien

menolak dengan alasan malu. Pada genetalia tidak terpasang

alat (kateter)

j. Eksremitas

a) Atas

1) Bentuk :Simetris

2) Tonus obat :5±5

3) Reflek :Bisep, Trisep,

bracheobrahialis

(Normal)

4) Bengkak :Tidak ada

5) CRT : 2 detik

(test yang dilakukan

cepat pada kuku)

6) Alat :Terpasang infuse

pada tangan sebelah

kanan

b) Bawah

1) Bentuk :Simetris
40

2) Tonus obat 5:±5

3) Reflek :Patela, achiles,

babinshi (Normal)

4) Bengkak :Tidak ada

5) CRT :˂2 detik

k. Daerah bokong dan punggung

1) Bentuk :Simetris

2) Warna kulit :Sawo matang dan

sedikit

3) Luka :Tidak ada

4) Nyeri tekan :Tidak ada

5. Pola Aktivitas

NO AKTIVITAS DIRUMAH DIKLINIK


1 Pola Nutrisi :
41

a.Makan
1) Frekuensi 3X/hari 2X/hari
2) Jenis Nasi dan lauk pauk Bubur dan lauk
pauk
3) Porsi Porsi habis Tidak habis
(karena pasien
b.Minum merasa mual)
1) Frekuensi 8gelas/hari 6gelas/hari
2) Jenis Air putih Air putih

2 Pola Eliminasi :
a.BAB
1) Frekuensi 1-2X/hari 1X/hari
2) Jenis Lembek Lembek
3) Warna Kuning Kuning
b.BAK
1) Frekuensi 3-4X/hari 3-4X/hari
2) Warna Kuning Kuning pekat
3) Kuantitas ±1500 cc/24 jam ±750 cc/24 jam

4 Pola istirahat tidur :


a.Malam
1) Frekuensi 8jam/hari ±5jam/hari
2) Gangguan Tidak ada Ada (gelisah dan
tidak nyaman)
b.Siang
1) Frekuensi 4jam/hari 2jam/hari
2) Gangguan Tidak ada Ada (gelisah dan
tidak nyaman)

5 Pola Personal Hygine :


a.Mandi 2X/hari 1X/hari
b.Gosok gigi 2X/hari 1X/hari
c.Cuci rambut 3X/minggu -
d.Gunting kuku 1X/minggu -

6. Data psikologi
42

Pasien tampak cemas dan gelisah dengan penyakit yang


dideritanya, pasien sering melamun dan tidak ingin berinteraksi dengan
pasien lain atau perawat.

7. Data spiritual

Pasien beragama islam dan selalu menjalankan ibadah shalat lima


waktu, tetapi saat ini pasien tidak dapat menjalankan ibadah shalat lima
waktu karena aktivitasnya terganggu. Namun keluarga klien selalu
berdo’a agar pasien lekas sembuh.

8. Data social

Hubungan pasien dengan keluarga baik, terbukti selama pasien


dirawat diklinik banyak saudara dan kerabatnya yang menjenguk.
Hubungan pasien dengan perawatan sangat akrab dan baik.

9. Data penunjang

10. Therapy

NO NAMA OBAT DOSIS CARA WAKTU EFEK


PEMBERIAN PEMBERIAN OBAT
1 IUFO RL 20tts/menit Intravena
500 ml
2 Cefotaxime 100 mg Injeksi 2x1 (02:00- Antibiotik
(intravena) 14:00)
3 Ranitidine 2ml 2cc Injeksi 3x1 (08:00- Untuk
(intravena) 16:00-24:00) mual
4 Carbidu 0,75gr Kapsul 3x1 (02:00- Anti
(oral) 10:00-18:00) radang
5 Neorobion extra 2 cc Drip 1x1 (02:00) Vitamin
6 Amplicin 1000 mg Injeksi 3x1 (02:00- Antiobiotik
(intravena) 10:00-18:00)
7 Fasidol f 500 gr Tablet (oral) 3x1 (02:00- Untuk
10:00-18:00 panas

11. Laboratorium (DR)

No Jenis Hasil Satuan Nilai Kategori


43

pemeriksaan rujukan
1 Haemoglobin 15 g/dl P=12- Normal
16/L=13-
17
2 Leukosit 10.600 /mm³ 4000- Tidak
10.000 normal
3 Erytrosit 5 Juta/mm³ P=4,0- Normal
5,5/L=4,5-
6,0
5 Hematokrit 45 % P=37- Normal
43/L=40-
43
6 Trombosit 198 Ribu/mm³ 150-450 Normal
44

12. Laboratorium (Widal)

SEROLOGI
Widal
 S.Thypi O 1/320
 S.Parthypi AO 1/80
 S.Parthypi BO 1/320
 S.Parthypi CO 1/40
 S.Thypi H 1/320
 S.Parthypi AH 1/320
 S.Parthypi BH 1/160
 S.Parthypi CH 1/80
45

13. Analisa data

N DATA MASALAH
O
1 Ds :
a. Pasien mengatakan Gangguan peningkatan suhu
badan terasa panas. tubuh.
Do :
a. Data lab = leukosit
10.600.
b. Suhu tubuh meningkat
38.9ºC.
c. Keadaan umum lemah.
d. Terlihat gelisah dan
selalu merubah-ubah
posisi tidur.
2 Ds :
a. Pasien mengatakan Gangguan pola nutrisi.
tidak nafsu makan.
b. Pasien mengatakan
mual dan muntah setiap
makan/minum.
Do :
a. Pasien sering kali
muntah.
b. Porsi makan tidak
habis (yang dimakan
±5 sendok).
c. BB pasien menurun,
sebelum masuk klinik
60kg sekarang 58kg.
d. Pasien terbaring lemah
ditempat tidur.
3 Ds :
a. Pasien mengatakan Gangguan pola istirahat dan
tidak nyaman dan tidur.
susah untuk tidur.
Do :
a. Pasien terlalu sering
menguap.
b. Mata pasien terlihat
sayup dan berkandung.
c. Pasien tidur ±5jam dan
sering terbangun.
d. Pasien sering bertanya
kapan pulang.
46

14. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1) Gangnguan peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi
salmonella tifi.
2) Gangguan pola nutrisi b.d mual-muntah.
3) Gangguan pola istirahat tidur b.d kenyamanan
47

3.11 ,3.12,3.13 Intervensi, Implementasi, Evaluasi

Nama : Ny. S No.Medrek : 44071.07.16


Umur : 33 Tahun Diagnosa : Typhoid
Ruang : Al-ma’wa Jenis Kelamin: Perempuan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1. Gangguan Tupan : Sabtu 23 juli 2016 Sabtu 23 juli 2016 Sabtu 23 juli 2016 pukul
peningkatan suhu pukul 08:30 wib 15:30 wib
Peasien mencapai pukul 08:30 wib
tubuh berdasarkan
dengan proses infeksi suhu normal 36-37ºc S= Paseien mengatakan
1. Mengobservas 1. Mengetahui panas masih turun naik.
sallmonela tipy,
Tupen : i tanda-tanda perkembangan 1. Mengobservasi
ditandai dengan :
vital. keadaan tanda-tanda O= Suhu tubuh meningkat
Dalam jangka waktu umum pasien. vital: 40ºc
Ds:
1x24 jam setelah - Td:110/80mmH
48

a. Pasien dilakukan tindakan g - Keadaan umum lemah.


mengatakan keperawatan masalah - N:84x/menit - Terlihat gelisah dan
badan terasa pasien dapat teratasi - R:20x/menit selalu murubah-rubah
panas dan ditandai dengan - S:40ºc posisi tidur.
lemas. - Data lab = 10.600
-suhu tubuh
Do: meningkat. A= Demam pasien masih
(09:00) naik turun, masalah belum
a. Suhu tubuh -keadaan umum teratasi.
meningkat membaik. 2. Memberikan
2. Berikan 2. Untuk
40ºc. kompres pada P= Tindakan keperawatan
mengurangi
b. Keadaan kompres hangat pada dilanjutkan.
panas
umum lemah. daerah frontal
hangat pada membantu
c. Terlihat aksila dan I= Observasi ttv
valodilatisi
gelisah dan daerah frontal, lipatan paha.
pada - Memberikan
selalu pembuluh
aksila, dan kompres hangat pada
merubah-ubah darah. daerah lipatan paha.
posisi tidur lipatan paha.
- Menganjurkan
d. Data lab =
pasien untuk banyak
10.600 3. Untuk
3. Menganjurkan minum air putih
3. Anjurkan mengurangi
pasien untuk maksimal ±1500cc.
pasien untuk dehidrasi - Menganjurkan
banyak minum
akibat suhu pasien untuk
banyak minum air putih
yang memakai pakaian
maksimal /hari
air putih. meningkat. yang bisa menyerap
±1500cc
keringat.
- Memberikan therapy
obat
49

 Fasidol f 3x1
4. Menganjurkan  Cefotaxime
pasien untuk 2.1000mg
4. Agar pasien memakai  Carbidu 3x1
4. Anjurkan meras nyaman. pakaian yang
pasien untuk bisa menyerap E= Suhu tubuh pasien masih
keringat. naik turun tetapi tidak
memakai terlalu tinggi seperti
pakaian yang pertama kali diperiksa.
(12:00)
bisa menyerap R= Tindakan keperawatan
5. Memberikan dilanjutkan.
keringat. obat sesuai
5. Untuk untuk
mengurangi mengurangi
5. Berikan obat demam agar deamam dan
sesuai therapy. suhu menurun lemas.
dan lemas - Fasidol f 3x1
berkurang. - Cefotaxime
2.1000mg
- Carbidu 3x1

2. Gangguan pola nutrisi Tupan: (08:35 WIB) Pukul 08:35 wib (15:30 wib)
berdasarkan dengan
Kebutuhan nutrisi S= Pasien mengatakan tidak
mual-muntah, ditandai 1. Observasi ttv 1. Untuk 1. Mengobservasi
pasien dapat nafsu makan.
dengan : mengetahui tanda tanda vital.
terpenuhi. - Pasien mengatakan mual
keadaan - Td:110/80mmH
Ds : dan muntah setiap kali
umum pasien. g
Tupen: makan/minum.
a. Pasien
50

mengatakan Setelah dilakukan - N:85x/menit O= Pasien tampak muntah-


tidak nafsu 1x24 jam gangguan - R:20x/menit muntah
makan. kebutuhan nutrisi - S:37,9ºc - Porsi makan tidak habis
b. Pasien dapat terpenuhi (±5 sendok saja yang
mengatakan dengan kriteria dimakan)
mual muntah 2. Timbang bb 2. Untuk - Berat badan pasien
- Nafsu makan 2. Mengetahui berat
setiap kali pasien. mengetahui menurun, sebelum
bertambah. badan pasien
makan/minum. berkurang masuk klinik 62kg,
- Pasien tidak - Dirumah: 62kg
kembali / setelah diklinik 59kg.
Do : mual-muntah - Diklinik: 59kg
bertambah bb - Pasien terbaring lemah
ketikan ditempat tidur.
a. Pasien tampak pasien. (08:50)
makan/minum. A= Nafsu makan pasien
muntah- - Pasien terlihat
3. Agar porsi mulai membaik, masalah
muntah. segar. 3. Berikan makan belum teratasi.
b. Porsi makan - Pasien dapat 3. Memberikan
makanan yang bertambah. P= Tindakan keperawatan
tidak habis menghabiskan pasien makanan
tidak dilanjutkan.
(yang dimakan makanan yang yang tidak
merangsang I= Menimbang b.b pasien
±5 sendok dihidangkan. merangsang
saluran cerna 2x/minggu.
makan) - Bb stabil/dalam saluran cerna
dalam porsi - Memberikan pasien
c. Bb pasien batas normal. dalam porsi kecil
kecil dan makanan yang tidak
menurun dan hangat.
hangat. merangsang saluran
sebelum
(11:00) cerna dengan porsi kecil
masuk ke
4. Berikan 4. Agar keadaan dan hangat.
klinik 62kg
sekarang 59kg. makanan yang pasien 4. Untuk menambah - Memberikan makanan
kaya akan membaik. gizi pada pasien. tambahan yang kaya
d. Pasien
gizi. akan gizi.
terbaring
(12:30) - Memberikan therapy
lemah
sesuai resep dokter
ditempat tidur.
51

 Ranitidine 2x1
5. Untuk 5. Memberikan obat  Amplicin 3.1000mg
mengurangi sesuai therapy E= Nafsu makan berangsur-
5. Berikan obat  Ranitidine
sesuai therapy rasa mual. angsur membaik.
2x1 R= Tindakan keperawatan
 Amplicin dilanjutkan.
3.1000mg

3. Gangguan pola Tupan : (08:40 wib) (15:30 wib)


istirahat berdasarkan
dengan kenyamanan Pola istirahat pasien 1. Berikan 1. Agar pasien 1. Memberikan S= Pasien mengatakan tidak
ditandai dengan : kembali normal 9 tempat tidur
tidur dengan tempat tidur nafsu makan.
jam/hari. yang nyaman.
nyaman. yang nyaman
Ds : - Pasien mengatakan mual
Tupen : dengan cara
mengganti laken dan muntah setiap kali
a. Pasien mengatan
Setelah dilakukan setiap hari. makan/minum.
tidak nyaman
dan susah tidur. tindakan
(08:45 wib) O= Pasien tampak mual-
keperawatan 1x24
muntah.
Do : jam diharapkan tidur 2. Agar tidur
2. Batasi jumlah 2. Membatasi
pasien kembali pasien tidak - Porsi makan tidak habis
a. Pasien terlihat pengunjung. jumlah
nyenyak dengan terganggu. (±5 sendok yang
sering pengunjung.
criteria hasil: dimakan)
menguap.
(08:55 wib) - Berat badan pasien
b. Mata pasien  Pasien tidur
terlihat sayup nyenyak 3. Anjurkan 3. Agar pasien menurun, sebelum
3. Menganjurkan masuk klinik 62kg
dan berkantung. dan tidak posisi tidur
tidur dengan posisi tidur
c. Pasien tidur sering yang nyaman. setelah diklinik 9kg.
nyaman. pasien dengan - Pasien terbaring lemah
±5jam dan terbangun cara miring kiri
sering
52

terbangun. pada miring kanan.


d. Pasien sering malam hari. ditempat tidur.
bertanya kapan (09:00 wib)
bisa pulang. 4. Untuk A= Nafsu makan pasien
4. Memberikan mulai membaik, masalah
4. Berikan memberikan informasi pada belum teratasi.
informasi rasa nyaman pasein tentang
pada pasien dan lingkungan P= Tindakan keperawatan
tentang mengetahui sekitar klinik. dilanjutkan.
lingkungan lingkungan
disekitar I= Menimbang b,b pasien
disekitar (10:00 wib)
klinik. 2x/minggu.
klinik.
- Memebrikan pasien
5. Berikan obat 5. Memberikan makanan yang tidak
5. Berikan obat sesuai obat sesuai merangsang saluran
sesuai therapy. therapy cerna dengan porsi kecil
therapy.  Neorobion dan hangat.
extra 1x1 - Memberikan makanan
tambahan yang kaya
akan gizi.
- Memberikan therapy
obat sesuai resep dokter
 Ranitidine 2x1
 Amplicin
3.1000mg

E= Nafsu makan pasien


53

berangsur-angsur membaik.

R= Tindakan keperawatan
dilanjutkan.
54

3.12 Catatan Perkembangan

Hari ke-1 23 Juli 2016

No Implementasi Evaluasi
.

1. • Mengobservasi TTV : S : Klien mengatakan badannya


T = 100/70 mmHg panas.

P = 87x/menit O : klien tampak mengigil. suhu


tubuh 39oC.
R = 24x/meni
A : Masalah belum teratasi.
S = 390 C
P : Rencana tindakan dilanjutkan.
• Memberi obat penurun
panas (paracetamol). I :
• Menganjurkan klien
• Mengobservasi TTV
memakai baju tipis yang
• Memberi obat penurun panas
menyerap keringat.
(Paracetamol).
• Mengatur suasana
• Menganjurkan klien memakai
lingkungan disekitar.
baju tipis yang menyerap
• Menyediakan klien
keringat.
minum.
• Mengatur suasana lingkungan
• Memberi kompres air
disekitar.
hangat di dahi dan axila.
• Menyediakan klien minum.
• Memberi kompres air hangat
di dahi dan axila.
E : Klien masih mengeluh
badannya panas.

R : Tindakan dilanjutkan
55

2. • Memberi makanan sesuai S : klien mengatakan tidak mau


anjuran dokter. makan
• Menghidangkan makanan
O : Klien tampak lemah, dan hanya
yang hangat.
menghabiskan ½ dari porsi
• Memberi vitamin.
makannya

A : Masalah belum teratasi

P : Rencana tindakan dilanjutkan

I:

• Memberi makanan sesuai


anjuran dokter.
• Menghidangkan makanan
yang hangat.
• Memberi vitamin.
E : Klien masih belum mau makan

R : Tindakan dilanjutkan.

3. • Membatasi jam besuk S : Klien mengatakan tidurnya


• Membatasi jumlah tidak nyenyak.
pengunjung.
O : klien terlihat gelisah, tidurnya
• Memberi penyuluhan.
hanya 4 jam/hari.
• Mengatur pola tidur klien.
A : Masalah belum teratasi

P : Rencana tindakan dilanjutkan

I:

• Membatasi jam besuk


• Membatasi jumlah
pengunjung.
56

• Memberi penyuluhan.
• Mengatur pola tidur klien.
E : Klien tidurnya masih belum
nyenyak.

R : Tindakan dilanjutkan.

4. • Menganjurkan klien S : Klien mengatakan badannya


untuk berposisi SIM lemas.
(miring kiri, miring
O : Klien terlihat lemah, tidak bisa
kanan)
menggerakan anggota tubuhnya.
• Memberikan motivasi
kepada klien untuk A : Masalah belum teratasi
melakukan mobilisasi
P : Rencana tindakan dilanjutkan
sesuai kemampuan.
I:

• 58
• Menganjurkan klien untuk
berposisi SIM (miring kiri,
miring kanan)
• Memberi motipasi kepada
klien untuk melakukan
mobilisasi sesuai kemampuan.
E : Klien masih mengeluh lemas

R : Tindakan dilanjutkan

Hari ke-2 24 Juli 2016

No. Implementasi Evaluasi

1. • Mengobservasi TTV : S : Klien mengatakan badannya


57

T = 100/80 mmHg masih panas.

P = 87x/menit O : klien masih tampak mengigil.


suhu tubuh 38,5oC.
R = 24x/menit
A : Masalah sudah teratasi
S = 38,50 C
sebagian.
• Memberi obat penurun
P : Rencana tindakan dilanjutkan.
panas (paracetamol).
• Menganjurkan klien I :
memakai baju tipis yang
• Mengobservasi TTV
menyerap keringat.
• Memberi obat penurun panas
• Mengatur suasana
(Paracetamol).
lingkungan disekitar.
• Menganjurkan klien memakai
• Menyediakan klien
baju tipis yang menyerap
minum.
keringat.
• Memberi kompres air
• Mengatur suasana lingkungan
hangat di dahi dan axila
disekitar.
• Menyediakan klien minum.
• Memberi kompres air hangat
di dahi dan axila.
E : Klien masih mengeluh
badannya panas.

R : Tindakan dilanjutkan

2. • Memberi makanan sesuai S : klien mengatakan masih tidak


anjuran dokter. mau makan
• Menghidangkan makanan
O : Klien masih tampak lemah, dan
yang hangat.
porsi makannya masih belum
• Memberi vitamin.
habis.
58

A : Masalah sudah teratasi


sebagian

P : Rencana tindakan dilanjutkan

I:

• Memberi makanan sesuai


anjuran dokter.
• Menghidangkan makanan
yang hangat.
• Memberi vitamin.
E : Klien masih tidak mau makan.

R : Tindakan dilanjutkan.

3. • Membatasi jam besuk S : Klien mengatakan tidurnya


• Membatasi jumlah masih belum nyenyak.
pengunjung.
O : klien masih terlihat gelisah,
• Memberi penyuluhan.
tidurnya hanya 5 jam/hari.
• Mengatur pola tidur klien.
A : Masalah sudah teratasi sebagian

P : Rencana tindakan dilanjutkan

I:

• Membatasi jam besuk


• Membatasi jumlah
pengunjung.
• Memberi penyuluhan.
• Mengatur pola tidur klien.
E : Klien tidurnya masih belum
nyenyak.
59

R : Tindakan dilanjutkan.

4. • Menganjurkan klien S : Klien mengatakan badannya


untuk berposisi SIM masih lemas.
(miring kiri, miring
O : Klien masih terlihat lemah, dan
kanan)
hanya bisa menggerakan
• Memberikan motivasi
anggota tubuhnya sebagian.
kepada klien untuk
melakukan mobilisasi A : Masalah sudah teratasi sebagian
sesuai kemampuan.
P : Rencana tindakan dilanjutkan

I:

• 58
• Menganjurkan klien untuk
berposisi SIM (miring kiri,
miring kanan)
• Memberi motipasi kepada
klien untuk melakukan
mobilisasi sesuai kemampuan.
E : Klien masih lemas

R : Tindakan dilanjutkan

Hari ke-3 25 Juli 2016

No Implementasi Evaluasi
.

1. • Mengobservasi TTV : S : Klien mengatakan badannya


T = 100/80 mmHg sudah tidak panas.

P = 100x/menit O : klien sudah tidak menggigil


60

R = 24x/menit lagi,. suhu tubuh 37oC.

S = 370 C A : Masalah sudah teratasi.

• Memberi obat penurun P : Rencana tindakan dihentikan.


panas (paracetamol).
• Menganjurkan klien
memakai baju tipis yang
menyerap keringat.
• Mengatur suasana
lingkungan disekitar.
• Menyediakan klien
minum.
• Memberi kompres air
hangat di dahi dan axila
2. • Memberi makanan sesuai S : klien mengatakan nafsu
anjuran dokter. makannya sudah bertambah
• Menghidangkan makanan
O : Klien tampak segar, dan porsi
yang hangat.
makannya habis
• Memberi vitamin.
A : Masalah sudah teratasi

P : Rencana tindakan dihentikan

3. • Membatasi jam besuk S : Klien mengatakan tidurnya


• Membatasi jumlah sudah nyenyak.
pengunjung.
O : klien terlihat sudah tidak
• Memberi penyuluhan.
gelisah lagi, tidurnya hanya 8
• Mengatur pola tidur klien.
jam/hari.

A : Masalah sudah teratasi


61

P : Rencana tindakan dilhentikan

4. • Menganjurkan klien S : Klien mengatakan badannya


untuk berposisi SIM sudah bisa digerakan seperti
(miring kiri, miring sedia kala.
kanan)
O : Klien terlihat sudah tidak kaku
• Memberikan motivasi
lagi, dan sudah bisa
kepada klien untuk
menggerakan anggota tubuhnya
melakukan mobilisasi
tanpa bantuan keluarga.
sesuai kemampuan.
A : Masalah sudah teratasi

P : Rencana tindakan dihentikan

Anda mungkin juga menyukai