net/publication/337029362
CITATIONS READS
0 1,281
6 authors, including:
Defi Efendi
University of Indonesia
21 PUBLICATIONS 12 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Defi Efendi on 31 December 2019.
Defi Efendi1,2*, Dian Sari3, Yanti Riyantini4, Novardian5, Dian Anggur5, Pipit Lestari6
*E-mail: defiefendi@ui.ac.id
Abstrak
Pemberian posisi yang salah dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas. Artikel ini bertujuan untuk menggali
pemberian posisi (positioning) dan nesting pada bayi prematur di NICU. Penelitian ini berupa studi literatur tahun 2007-
2017, serta pengalaman penulis dalam aplikasi pemberian posisi dan nest di dua rumah sakit rujukan nasional dalam lima
tahun terakhir. Hasil studi ini menunjukkan beberapa posisi yang dapat diberikan pada bayi prematur di antaranya adalah
posisi supinasi, lateral kiri, lateral kanan, pronasi, dan quarter/semi pronasi. Posisi pronasi dan kuarter/semi pronasi
direkomendasikan untuk bayi prematur dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS). Posisi lateral kanan
direkomendasikan untuk bayi prematur dengan Gastroesofageal reflux (GER). Posisi supinasi merupakan alternatif
terakhir pemberian posisi pada bayi prematur dengan kontraindikasi posisi pronasi, kuarter/semi pronasi, dan lateral.
Pembuatan nest dapat dimodifikasi dari potongan beberapa kain yang digulung. Perawat hendaknya meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan variasi posisi sesuai kondisi dan indikasi bayi yang dirawat di
NICU.
Abstract
Positioning and Nesting for the Preterm Infant: Evaluation for Nursing Care in Neonatal Intensive Care Unit
(NICU). Incorrect positioning may increase the risk of morbidity and mortality. This article aims to explore positioning
and nesting in a preterm infant in NICU. This study is a literature study in 2007-2017, as well as documentation of the
application of positioning and nest at two national top referral hospitals in the last five years. The alternative position
for preterm infants include supine, left lateral, right lateral, pronation, and quarter/semi-prone positions. The pronation
and quarter/semi-prone are recommended for preterm infants with Respiratory Distress Syndrome (RDS). Right lateral
positions are recommended for preterm infants with Gastroesophageal reflux (GER). The supination is the last alternative
when the other positions are contraindicated. The nurses can modify nest from pieces of some rolled fabric. Nurses should
increase their knowledge and skills in order to be able to provide a proper position according to the conditions and
indications of the infant cared in NICU.
169
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
170
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
Tabel 1. Penelitian Pemberian Posisi dan Support Posisi pada Bayi Prematur
171
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
Tabel 1. Penelitian Pemberian Posisi dan Support Posisi pada Bayi Prematur (lanjutan)
4 Positioning effects on Narrative inquiry Membandingkan - SaO2 dan volume - Posisi pronasi dan
lung function and and qualitative fungsi paru dan pola tidal lebih tinggi pada lateral kiri dapat
breathing pattern in descriptive method napas di posisi kelompok lateral kiri meningkatkan fungsi
premature newborns supine, lateral, dan dan pronasi paru pada bayi dengan
Sampel: prone pada bayi dibandingkan dengan bantuan alat ventilasi
(Gourna, et al., 2013) 19 bayi dengan oksigen dependen supinasi (p< 0,05) - Di NICU posisi lateral
Journal of Pediatrics inklusi : - Sudut pergerakan dapat digunakan
- Bayi prematur usia antara abdomen dan sebagai alternatif
gestasi (UG) 26-30 torak lebih rendah posisi prone pada
minggu pada lateral kiri dan pasien dengan distres
- Distres napas pronasi dibandingkan napas
ringan supinasi (p< 0,05)
- Mampu bernapas - Evaluasi volume
spontan dengan akhir ekspirasi lebih
bantuan Nasal besar pada posisi
CPAP supinasi dibanding
lateral kiri dan
pronasi (p< 0,05)
172
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
Tabel 1. Penelitian Pemberian Posisi dan Support Posisi pada Bayi Prematur (lanjutan)
7 Effect of body position Randomized Mengidentifikasi - Volume tidal regional - Quarter prone
on ventilation Crossover Design pengaruh posisi meningkat signifikan memperbaiki
distribution in tubuh (supine, pada bagian posterior status respirasi
preterm infants on Sampel: pronasi, dan quarter dibandingkan dengan pada bayi
continuous positive 24 bayi prematur prone) terhadap bagian depan paru (p< prematur yang
airway pressure dengan CPAP ventilasi regional 0,01) dan kanan menggunakan
(Hough & Woodgate, dibanding 6 bayi paru pada bayi dibandingkan dengan kiri CPAP
2011) prematur nafas prematur dengan (p< 0,03) baik pada bayi
Pediatric Critical spontan di NICU penggunaan CPAP dengan CPAP maupun
Care Medicine dengan kriteria pada bayi dengan
UG <32 minggu pernapasan spontan.
dengan berat badan - Fraction of inspired
> 750 gr. oxgen (FiO2) lebih tinggi
secara bermakna pada
posisi quarter prone (p=
0,009) dengan frekuensi
napas lebih rendah (p=
0,048) pada bayi prematur
dengan CPAP
8 Semi-prone position Randomized Menguji efek posisi - Posisi semi-prone dapat - Bayi prematur
can influence Crossover Design (supinasi, lateral, mengurangi laju yang mendapatkan
variability in dan semiprone) pernapasan secara CPAP memiliki
respiratory rate of Sampel: terhadap parameter signifikan dibandikan frekuensi napas
premature infants 56 bayi dengan fisiologis (denyut posisi lainnya (p= 0,022) yang lebih stabil
using nasal CPAP kriteria usia gestasi nadi, laju - Tidak ada perbedaan melalui pemberian
25–35 minggu, usia pernafasan dan frekuensi nadi dan posisi semi-prone
(Yin, et al., 2016) kronologis <30 hari, saturasi oksigen) saturasi oksigen pada
Journal of Pediatric dengan berat lahir < dari bayi prematur seluruh posisi
Nursing 2000gr. yang mendapatkan
terapi CPAP
9 Outcomes of gastric Longitudinal Study Mengidentifikasi - Frekuensi dan volume - Posisi lateral
residuals whilst pengaruh posisi residu lambung lebih kanan dapat
feeding preterm Sampel: (supinasi, lateral tinggi secara bermakna digunakan sebagai
infants in various 147 bayi prematur kiri, lateral kanan, pada kelompok lateral kiri alternatif posisi
body dengan kriteria UG dan pron) terhadap (p< 0,05) untuk mengurangi
positions 28–36 minggu, 4 kejadian muntah - Lateral kanan tampak residu lambung
hari dari kelahiran, dan volume residu menghasilkan residu pada bayi
(Sangers, et al., 2013) minum melalui lambung pada bayi lambung lebih sedikit prematur
Journal of Neonatal orogastric tube prematur di 4 NICU dibandingkan poisi yang
Nursing (OGT) (8, 12, atau Belanda lain (20%)
24 kali dalam 24
jam)
173
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
Tabel 1. Penelitian Pemberian Posisi dan Support Posisi pada Bayi Prematur (lanjutan)
11 Effects of prone Quasy experiment Mengetahui efek - TOI lebih tinggi secara - CFOE pada bayi
sleeping on cerebral posisi pronasi bermakna pada bayi sangat amat
oxygenation in Sampel: 56 bayi terhadap Cerebral prematur dengan posisi prematur lebih
preterm infants prematur diberikan tissue oxygenation pronasi (p= 0,5), SaO2 tinggi
(Shepherd, et al., posisi pronasi dan index (TOI), lebih tinggi pada dibandingkan
2019) supinasi setiap 2/4 arterial oxygen kelompok pronasi pada dengan usia yang
Journal of Pediatrics jam sesuai dengan saturation (SaO2) minggu ke 1, 2, dan 3 (p< lain pada minggu
jadwal perawat dan Cerebral 0,5). CFOE lebih tinggi pertama.
fractional tissue secara bermakna pada
extraction (CFOE) posisi pronasi di usia 1
minggu
174
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
region dorsal oleh organ abdomen (Gourna, et dapat menstabilkan hemodinamik dalam otak
al., 2013). Namun demikian terdapat kemung- sehingga meningkatkan perkembangan neuro-
kinan risiko penurunan aliran darah otak pada logis (Madlinger-Lewis, et al., 2014). Selain
bayi prematur ekstrim dengan posisi pronasi itu, kondisi ini mendukung optimalisasi per-
yang membutuhkan penelaahan lebih lanjut kembangan postur karena positioning meng-
(Shepherd, et al., 2019) gunakan nest mendukung body allignment pada
bayi dan memberikan kenyamanan pada bayi
Intervensi positioning pada nenonatus memiliki sehingga dapat menyimpan energi untuk opti-
dampak signifikan terhadap pola tidur bayi. malisasi pertumbuhan (Jarus, et al., 2011)
Jarus, et al., (2011) melakukan penelitian pada
32 bayi prematur di NICU yang diberikan in- Berbagai model pemberian posisi diatas mem-
tervensi posisi supinasi dan pronasi menyim- butuhkan penyangga yang sering disebut de-
pulkan bahwa pemberian posisi pronasi dapat ngan “nest”. Neonatus memiliki respon tonus
mempertahankan tidur dalam dan tidur ringan dan kekuatan otot yang sangat lemah sehingga
bayi dibandingkan dengan bayi yang mendapat- pemberian posisi pada neonatus seringkali me-
kan posisi supinasi. Selain posisi supinasi, ngakibatkan extended positioning (Madlinger-
posisi conformational memiliki dampak pe- Lewis, et al., 2014). Extended positioning ber-
ningkatan efektivitas tidur pada neonatus de- dampak pada kemampuan makan oral, gang-
ngan gangguan pencernaan (Visscher, et al., guan perkembangan kemampuan motorik, dan
2016). Penelitian lain mengenai dampak posi- menghambat regulasi diri (Madlinger-Lewis, et
tioning dengan tidur pada neonates adalah pem- al., 2014). Oleh karena itu, agar bayi dapat
berian posisi pronasi dapat meningkatkan cor- mempertahankan posisi sesuai dengan yang
tical arousal pada bayi dan meningkatkan tidur diindikasikan diperlukan “nesting” untuk me-
aktif pada bayi (Richardson & Horne, 2013). nyangga posisi bayi.
Pemberian posisi fleksi fisiologis (fleksi pada Aplikasi Positioning dan Nesting pada Pe-
bahu, pingggul dan lutut, scapular protraction, rawatan Bayi Prematur. Posisi janin secara
dan posterior pelvic tilt) dan orientasi midline fisiologis dalam kandungan adalah fleksi, ke-
menggunakan alat atau “nesting” memiliki pala dan leher tegak lurus, bahu abduksi, tang-
manfaat dalam optimalisasi perkembangan pos- an mengarah ke garis tengah tubuh dan mulut,
tur dan neuromuskular bayi. Penelitian dengan pelvis mengarah kebelakang sementara bahu
pemberian posisi fleksi dilakukan Madlinger- mengarah depan, fleksi ekstremitas atas dan
lewis, et al., (2014) menghasilkan kesimpulan bawah, kaki menyilang, dan tampak seperti
bahwa pemberian posisi fleksi yang didukung terkurung yang sering disebut posisi “mid-line
dengan alat alternatif dapat meminimalisir stres control symetrics”(Kenner & Lott, 2014; Mad-
dan asimetri kekuatan tonus otot ektremitas se- linger-Lewis, et al., 2014). Posisi janin dalam
telah pulang dari rumah sakit (p= 0,000). Simet- kandungan ini menjadi dasar dalam memberi-
risitas ini berperan penting terhadap partum- kan berbagai alternatif posisi seperti supinasi,
buhan pada awal masa kehidupan bayi, teruta- pronasi, dan lateral (lihat Gambar 2).
ma terkait perkembangan aspek motorik bayi.
Studi eksperimen oleh Poulose, et al. (2015) Pemberian posisi quarter prone pada bayi pre-
mengenai pemberian posisi nyaman pada bayi matur membutuhkan perhatian khusus (lihat
menggunakan “nest” membantu memaksimal- Gambar 3). Pemberian posisi ini membutuhkan
kan postur bayi BBLR, yaitu bayi yang dibe- perawat dengan keahlian agar dapat mencip-
rikan “nest” memiliki postur yang lebih tinggi. takan posisi yang membuat bayi terlihat lebih
Pemberian posisi fleksi fisiologis dan midline nyaman. Sebagaimana telah dijelaskan pada
orientation memberikan lingkungan layaknya Tabel 2, pemberian posisi membutuhkan kain
di dalam uterus. Kondisi midline orientation untuk menyangga sebagian tubuh seperti kepala,
175
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
176
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
(A) (A)
(B) (B)
Gambar 3. Modifikasi posisi pronasi (quarter Gambar 4. Nest yang lembut namun kokoh dalam
prone) (Sumber: Dokumentasi pribadi) mempertahankan posisi bayi (Sumber: Dok. Pribadi)
177
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
Gambar 5. Modifikasi Nest di Indonesia (Sumber: Gambar 6. Pemberian posisi dan nest yang tidak
Dokumentasi pribadi) adekuat (Sumber: Dokumentasi pribadi)
(1) (2)
(3) (4)
(5) (6)
178
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
dan sebagian dada, kemudian menopang tangan dengan benar. Beberapa kesalahan yang sering
dan kaki sehingga bayi terlihat seperti memeluk terjadi dalam pemberian posisi serta penggu-
(nest). Keadaan tersebut yang akan membuat naan Nest pada Gambar 6:
bayi menjadi rileks dan nyaman, meskipun bayi
terpasang berbagai alat bantu nafas. 1) Posisi bayi tidak sesuai dengan prinsip
“mid-line control symetrics” seperti yang
Pemberian nest merupakan sebuah paket inter- telah diuraikan di atas
vensi untuk membentuk posisi dengan kokoh. 2) Nest digunakan bersama bedong
Beberapa tahun terakhir Nest telah dijual bebas 3) Nest longgar dan tidak menyentuh bayi
dengan berbagai inovasi varian bentuk seperti 4) Nest yang digunakan terlalu kecil dan tidak
Dandle Roo, Dandle Wrap, HALO, Snuggle melingkupi seluruh tubuh bayi
Up, dan Bendy Bumper (Madlinger-Lewis et 5) Nest tidak difungsikan sebagai penjaga po-
al., 2014). Namun penggunaan Nest komersial sisi pada bayi
menjadi tidak populer dinegara berkembang di-
mana aspek pendanaan menjadi sebuah pertim- Langkah-Langkah Pembuatan Nest (lihat Gam-
bangan penting. bar 7):
Aplikasi penggunaan nest di Indonesia umum- 1) Siapkan selembar kain bedong 4 buah (mi-
nya menggunakan modifikasi dari potongan nimal)
beberapa kain yang digulung. Modifikasi ini 2) Letakkan kain bedong di meja dan di gulung
dapat digunakan selama memenuhi unsur-unsur 3) Ambil kain bedong dan lebarkan
sebagai berikut; (1) kain yang digunakan me- 4) Ambil kain yang sudah digulung dan letak-
rupakan kain yang lembut dan mampu menye- kan di atas kain bedong yang sudah dile-
rap keringat dengan baik, (2) kain tidak ber- barkan
serabut sehingga menimbulkan risiko terhadap 5) Plester ujung lipatan nest
gangguan pernapasan bayi, (3) nest yang dibuat 6) Nest kemudian dibentuk huruf “U”
cukup kokoh untuk mempertahankan posisi ba- 7) Satukan kedua nest sehingga menjadi huruf
yi, (4) nest dibuat minimal setinggi tebal tubuh “O”
bayi agar dapat memberikan efek “contain- 8) Tutup nest dengan kain lembut (opsional)
ment” pada bayi. Nest modifikasi ini pada 9) Posisikan bayi dalam nest (berbagai posisi
umumnya membutuhkan bantuan beberapa li- bayi dalam nest dapat dilihat pada Gambar
patan kain yang digunakan untuk membantu 2).
memperkuat penataan posisi pada bayi.
Kesimpulan
Gambar 4 dan 5 menunjukkan penggunaan nest
pada posisi lateral kanan dengan menggunakan Posisi pronasi dan quarter/semi-pronasi me-
kain yang dilipat dan saling bersambung di rupakan posisi yang direkomendasikan untuk
bagian tengah tubuh bayi. Nest dibuat setinggi bayi prematur dengan RDS. Posisi lateral kanan
tubuh bayi, dan merekat dengan sisi-sisi terluar direkomendasikan untuk bayi prematur dengan
tubuh bayi mulai dari kepala, bokong, ujung GER. Posisi supinasi merupakan alternatif ter-
tangan hingga ujung kaki. Kepala, tangan dan akhir pemberian posisi pada bayi prematur de-
kaki diposisikan dalam satu garis lurus. Sebuah ngan kontraindikasi posisi pronasi, quarter/
kain yang dilipat juga ditempatkan di belakang semi-pronasi, dan lateral. Perawat hendaknya
leher bayi untuk memberikan posisi sedikit meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
maju pada bahu. agar mampu memberikan variasi posisi sesuai
kondisi dan indikasi bayi yang di rawat di unit
Pemberian posisi akan memberikan rasa tenang khusus maupun intensif (HPR, YR, INR).
dan nyaman pada bayi jika posisi diberikan
179
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Kenner, C., & Lott, J.W. (2014). Comprehensive
Yeni Rustina dan Serli Marlina atas asupan neonatal nursing care. (M. Zuccarini, Ed.)
dalam pembuatan tulisan ini. Rekan sejawat (5th ed.). New York: Springer Publisher
Company.
Indonesian Neonatal Nurse atas dukungan dan
masukan dalam penyusunan studi terkait di area Madlinger-Lewis, L., Reynolds, L., Zarem, C.,
neonatologi. Crapnell, T., Inder, T., & Pineda, R. (2014).
The effects of alternative positioning on
Referensi preterm infants in the neonatal intensive care
unit: A randomized clinical trial. Research in
Chen, S., Tzeng, Y., Gau, B., Kuo, P., & Chen, J. Developmental Disabilities, 35 (2), 490–497.
(2013). Effects of prone and supine https://doi.org/10.1016/j.ridd.2013.11.019.
positioning on gastric residuals in preterm
infants : A time series with cross-over study. Peng, N.H., Chen, L.L., Li, T.C., Smith, M., Chang,
International Journal of Nursing Studies, 50 Y. S., & Huang, L.C. (2014). The effect of
(11), 1459–1467. https://doi.org/10.1016/j. positioning on preterm infants’ sleep–wake
ijnurstu.2013.02.009. states and stress behaviours during exposure
to environmental stressors. Journal of Child
Comaru, T., & Miura, E. (2009). Postural support Health Care, 18 (4), 314–325. https://doi.
improves distress and pain during diaper org/10.1177/1367493513496665.
change in preterm infants. Journal of
Perinatology, 29 (7), 504–507. https://doi. Poulose, R., Babu, M., & Rastogi, S. (2015). Effect
org/10.1038/jp.2009.13. of nesting on posture discomfort and
physiological parameters of low birth weight
Gouna, G., Rakza, T., Kuissi, E., Pennaforte, T., infants. IOSR Journal of Nursing and Health
Mur, S., & Storme, L. (2013). Positioning Science (IOSR-JNHS), 4 (1), 46–50. https://
effects on lung function and breathing pattern doi.org/10.9790/1959-04114650.
in premature newborns. The Journal of
Pediatrics, 162 (6), 1133–1137. https:// Richardson, H.L., & Horne, R.S.C. (2013). Arousal
doi.org/10.1016/j.jpeds.2012.11.036. from sleep pathways are affected by the prone
sleeping position and preterm birth. preterm
Hough, J.L., & Woodgate, P. (2011). Effect of body birth, prone sleeping and arousal from sleep.
position on ventilation in preterm infants on Early Human Development, 89 (9), 705–711.
continuous airway pressure. Pediatric Crit https://doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2013.0
Care Med, 13 (3), 1–7. https://doi.org/ 5.001.
10.1097/PCC.0b013e31822f18d9.
Sandie, B., & Foster, A. (2012). Body positioning
Jarus, T., Bart, O., Rabinovich, G., Sadeh, A., for spontaneously breathing preterm infants
Bloch, L., Dolfin, T., & Litmanovitz, I. with apnoea. The Cochrane Collaboration,
(2011). Infant behavior and development 14 (6), 1–50.
effects of prone and supine positions on sleep
state and stress responses in preterm infants. Sangers, H., Jong, P.M.De, Mulder, S.E., Stigter,
Infant Behavior and Development, 34, 257– G.D., Berg, C.M.Van Den, Pas, A.B., &
263. https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2010.1 Walther, F.J. (2013). Outcomes of gastric
2.014. residuals whilst feeding preterm infants in
various body positions. JNN, 19 (6), 337–
Joanna Briggs Institute. (2010). Positioning of 341. https://doi.org/10.1016/j.jnn.2012.12.00
preterm infants for optimal physiological 3.
development. Best Practice Information
Sheet–the Joanna Briggs Institute, 14 (18), Shepherd, K.L., Yiallourou, S.R., Odoi, A., Brew,
N., Yeomans, E., Willis, S., … Wong, F.Y.
180
Pemberian Posisi dan Nesting Pada Bayi Prematur: Evaluasi Implementasi Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit
JKI, Vol. 22, No. 3, November 2019, 169–181
(2019). Effects of prone sleeping on cerebral Waitzman, K.A. (2007). The importance of
oxygenation in preterm infants. Journal of positioning the near-term infant for sleep,
Pediatrics, 204, 103–110. https://doi.org/ play, and development. Newborn and Infant
10.1016/j.jpeds.2018.08.076. Nursing Reviews, 7 (2), 76–81. https://
doi.org/10.1053/j.nainr.2007.05.004.
Utario, Y., Rustina, Y., & Waluyanti, F.T. (2017).
The quarter prone position increases oxygen Werth, J., Atallah, L., Zwartkruis-pelgrim, & Aarts,
saturation in premature infants using R. M. (2016). Unobtrusive sleep-state
continuous positive airway pressure. measurements in preterm infants: A review.
Comprehensive Child and Adolescent Sleep Medicine Reviews, 1–25. https://doi.
Nursing, 40 (sup1), 95–101. https://doi.org/ org/10.1016/j.smrv.2016.03.005.
10.1080/24694193.2017.1386976.
Yin, T., Yuh, Y.S., Liaw, J.J., Chen, Y.Y., & Wang,
Visscher, M.O., Lacina, L., Casper, T., Dixon, M., K.W.K. (2016). Semi-prone position can
Harmeyer, J., Haberman, B., … influence variability in respiratory rate of
Simakajornboon, N. (2016). Conformational premature infants using nasal CPAP. Journal
positioning improves sleep in premature of Pediatric Nursing. https://doi.org/10.1016/
infants with feeding difficulties. The Journal j.pedn.2015.10.014.
of Pediatrics, 166 (1), 44–48.
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2014.09.012.
181