Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN


RHEUMATOID ARTHRISTIK PADA LANSIA DI
JAKARTA UTARA

Disusun Oleh:
Naflatul mahmudah
02127054

YAYASAN JAYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan “Tugas
Keperawatan Gerontik Asuhan Keperawatan Dengan RHEUMATOID
ARTHRISTIK ”. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan
disana sini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Pada kesempatan ini juga saya tak lupa mengucapkan terima kasih. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Aamiin.

Jakarta, 23 september 2023

naflatul

ii
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. T.
b. Umur : 72 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Suku : Jawa
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SD
g. Status Perkawinan : Cerai Mati
h. Tanggal MRS : -
i. Tanggal Pengkajian : 23 September 2023
j. Alamat : Kp. Rawa Indah Pegangsaan Dua Kelapa Gading Jakut, Rt003/03
2. Status Kesehatan Saat ini

Ny. T Mengatakan seluruh persendian kaki kiri terasa sakit saat melakukan aktifitas yang berlebihan. Ny. T mengatakan suka
mengkonsumsi melinjo, kacang-kacangan dan jeroan daging. Klien mengatakan penyebab nyeri yang ia alami ketika cuaca dingin
ditambah mengonsumsi kacang-kacangan dan sayuran hijau, dan timbulnya di malam hari, pagi hari, setelah bangun tidur. klien
mengatakan nyeri di pagi hari, malam hari dan setelah bangun tidur dapat berlangsung ±30 menit, ilang timbul. mengatakan periksa
terakhir kali tanggal 05 MEI 2023, kadar asam urat dalam darahnya 6,3 mg/dl.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

3
Keluarga Ny. T mengatakan bahwa Ny. T mempunyai penyakit Vertigo sejak 5 tahun yang lalu dan mempunyai riwayat artritis.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Ny. T mengatakan di rumah Ny. T mempunyai riwayat hipertensi pada almarhum suaminya.
5. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 125/85 mmHg
b. Nadi : 95 x/menit
c. Suhu : 39.6 oC
d. Respirasi : 20 kali/menit
e. Kesadaran : CM
6. Genogram

4
7. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Kebersihan : Bersih
2) Kerontokan rambut : Tidak ada
3) Warna : Putih
4) Keluhan : Tidak ada
b. Mata
1) Konjungtiva : Tidak anemis
2) Sklera : Tidak ikterik
3) Strabismus : Tidak
4) Penglihatan : Penglihatan menurun dibuktikan dengan klien tidak bisa membaca tulisan kecil dengan jelas jika
tidak memakai kacamata
5) Riwayat katarak :Tidak

5
6) Pandangan kabur :Ya
7) Penggunaan kacamata : tidak
c. Hidung
1) Bentuk : Simetris
2) Peradangan : Tidak ada
3) Penciuman : Tidak terganggu
4) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
5) Nyeri tekan : Tidak
6) Obstruksi : Tidak
7) Keluhan : Tidak ada
d. Mulut dan tenggorokan
1) Kebersihan : Baik
2) Mukosa : Lembab
3) Peradangan/stomatitis : Tidak
4) Gigi geligi : Ompong
5) Radang gusi : Tidak
6) Kesulitan mengunyah : Ya
7) Kesulitan menelan : Tidak
8) Keluhan : Jika makan-makanan yang keras klien tidak bisa mengunyah
e. Telinga
1) Kebersihan : Bersih
2) Peradangan : Tidak
3) Pendengaran : Terganggu
4) Jika terganggu, jelaskan :ketika diajak berbicara dengan volume suara yang pelan kadang klien tidak bisa mendengar
pertanyaan yang diajukan oleh perawat sehingga perawat harus mengulangi pertanyaan dengan volume suara agak keras dan
sedikit mendekat kepada klien.
f. Leher
1) Pembesaran kelenjar thyroid: Tidak ada
2) JVD : Tidak ada
3) Kaku kuduk : Tidak ada
4) Nyeri tekan : Tidak
5) Benjolan/massa : tidak ada

6
6) Keluhan : Tidak ada
a. Dada
1) Bentuk dada : Normal chest
2) Retraksi : Tidak
3) Wheezing : - -
- -
4) Ronchi : - -
- -
5) Suara jantung tambahan : Tidak ada
6) Ictus cordis : (+), tidak ada pelebaran
7) Keluhan : Tidak ada
b. Abdomen
1) Bentuk : supel
2) Nyeri tekan : Tidak
3) Auskultasi : Tympani
4) Supel : Ya
5) Bising usus : Ada
6) Frekwensi: 18 kali/menit
7) Massa : Tidak ada
8) Keluhan : Tidak ada
c. Genetalia
Kebersihan : Tidak terkaji
Haemoroid : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
d. Ekstremitas
Kekuatan otot :
5 5
4 3
.
Postur tubuh : tegak
Rentang gerak : Maksimal
Deformitas : Tidak

7
Tremor : Tidak
Nyeri : Iya, pada lutut dan pinggang
Pembengkakan sendi : Tidak

Edema -: -
--
- -
Penggunaan alat bantu : Tidak
Refleks
Area Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +
Keterangan:
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
e. Integumen
Kebersihan : Baik
Warna : tidak ada kemerahan
Kelembaban : Lembab
Lesi : Tidak ada
Turgor : 2 detik
Akral : Hangat
Pruritus : Tidak ada
Perubahan tekstur : keriput
Gangguan pada kulit : Tidak ada

f. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Kadar asam urat : 6,3 mg/dl
kadar gula darah sebelum makan: 90 mg/dl
kadar gula darah setelah makan :123 mg/dl

8
7. Pengkajian Psikososial & Spiritual
a. Psikososial
Keluarga Ny. T mengatakan bahwa pasien ada hambatan dalam berhubungan dengan keluarga dan bersosialisasi karena terasa nyeri
bagian ekstremitas dan pinggangnya.
b. Spiritual
Ny. T beragama islam dan rajin menjalankan solat 5 waktu. Ny. T selalu meminta dukungan doa dari anak-anak dan keluarganya
agamanya karena kondisi sakit yang dideritanya.
8. Pengkajian Fungsional Pasien
a. Katz index
Bantuan Bantuan
No. Kegiatan Mandiri
Sebagian Penuh
1. Mandi 
2. Berpakaian 
3. Ke Kamar Kecil 
4. Berpindah Tempat 
5. BAK/BAB 
6. Makan/Minum 

Ny. T dapat beraktivitas secara mandiri meliputi kegiatan aktivitas mandi, berpakaian, ke kamar kecil, BAK/BAB, Makan dan
minum. Tetapi untuk berpindah tempat pasien kadang-kadang memerlukan bantuan karena terasa nyeri bagian kaki dan lutut
sehingga pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain. Semua ADL dapat di lakukan dengan baik dan mandiri.

9
b. Barthel index

No. Kegiatan Dengan Mandiri


Bantuan
1. Makan/Minum 0 10
3. Kebersihan diri (cuci muka, gosok gigi, 0 10
menyisir rambut)
4 Keluar masuk kamar mandi (menyeka 0 10
tubuh, menyiram, mencuci baju)
5. Mandi 0 10
6. Jalan-jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 0 5
8. Memakai baju 0 10
9. Kontrol BAK 0 10
10. Kontrol BAB 0 10
Jumlah 90
Kesimpulan: ADL dibantu total
Jumlah skor 80= termasuk ketergantungan moderat pasien kepada keluarga dan tenaga kesehatan.
Interpretasi hasil:
0 – 20 : Ketergantungan penuh
21 – 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan moderat
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
9. Pengkajian Status Mental
Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)

10
Benar Salah No. Pertanyaan
1 0 1. Tanggal berapa hari ini?
1 0 2. Hari apa sekarang?
1 0 3. Apa nama tempat ini?
1 0 4. Dimana alamat anda?
1 0 5. Berapa umur anda?
0 0 6. Kapan anda lahir?
1 0 7. Siapa presiden Indonesia sekarang?
1 0 8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
1 0 9. Siapa nama ibu anda?
1 0 10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara berurutan
9 0 Jumlah
Total Skor:
Salah: 1 Benar: 9
Hasil: 9
Salah :1
Fungsi kognitif pasien mempunyai fungsi intelektual utuh.
Interpretasi:
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

11
11 Pengkajian Keseimbangan Untuk Lansia
Pengkajian Posisi Dan Keseimbangan (Sullivan)
No Tes koordinasi Keterang Nilai
an
1 Berdiri dengan postur normal 3
2 Berdiri dengan postur normal, menutup mata 3
3 Berdiri dengan kaki rapat 3
4 Berdiri dengan satu kaki 3
5 Berdiri, fleksi trunk dan berdiri ke posisi netral 3
6 Berdiri, lateral dan fleksi trunk 3
7 Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki 3
didepan jari kaki yang lain
8 Berjalan sepanjang garis lurus 3
9 Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai 3
10 Berjalan menyamping 3
11 Berjalan mundur 3
12 Berjalan mengikuti lingkaran 3
13 Berjalan pada tumit 2
14 Berjalan dengan ujung kaki 2
Jumlah 40
Keterangan
4 : mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
3: mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
2 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
1 : tidak mampu melakukan aktifitas

Nilai
42-54 : mampu melakukan aktifitas
28-41 : mampu melakukan sedikit bantuan
12
14-27 : mampu melakukan bantuan maksimal
14 : tidak mampu melakukan

13 IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF


a. MMSE (Mini Mental Status Exam)
No Aspek Kognitif Nilai Maksimal Nilai Kriteria
Klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan
benar
Tahun : 2014
Musim : Hujan
Tanggal: 4
Hari : Rabu
Bulan : Juni
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita
berada?
Negara : Indonesia
Propinsi: Jawa Timur
Kabupaten/kota: Malang
Kelurahan: Pandanwangi
Gang : Mungil
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek
(misal: kursi, meja, kertas),
kemudian ditanyakan
kepada klien, menjawab:
a. kursi
b. meja
c. kertas
4 Perhatian dan 5 2 Meminta klien berhitung

13
kalkulasi mulai dari 100 kemudian
kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban:
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat 3 1 Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada poin ke 2 (tiap poin
nilai 1).
a. Kursi
b. Meja
c. Kertas
6 Bahasa 9 1 a. Menanyakan pada klien
tentang benda (sambil
menunjukan benda
tersebut):
2 Lantai
b. Minta klien untuk
mengulangi kata
3 berikut:
tidak ada, dan, jika/
tetapi
c. Minta klien untuk
mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3
langkah:
1 1. Ambil kertas
ditangan anda
2. Lipat dua

14
3. Taruh di lantai
0 d. Perintahkan pada klien
untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah
nilai satu poin).
“tutup mata anda”
e. Perintahkan kepada
klien untuk menulis
kalimat dan menyalin
gambar.
Klien dapat menulis
Total nilai 30 22

Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan:
Dari ke 6 poin yang diajukan, klien mendapatkan skor 30 yang artinya klien tidak memiliki gangguan kognitif.
b. Inventaris Depresi Beck (IDB)

Skor Pernyataan
A. (Kesedihan):
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tidak dapat
2 menghadapinya.
1 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya.
0 Saya merasa sedih atau galau.
Saya tidak merasa sedih.

3 B. (Pesimisme):
2 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat

15
1 membaik.
0 Saya merasa saya tidak mempuyai apa-apa untuk memandang ke
depan.
Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
3 Saya tidak begitu pesimis atau kecil tentang masa depan.
2
C. (Rasa kegagalan):
1 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seseorang (orang tua,
0 suami, istri).
Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan.
3 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya.
2 Saya tidak merasa gagal.
1
0 D. (Ketidakpuasan):
Saya tidak puas dengan segalanya.
Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
3 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
2 Saya tidak merasa tidak puas.
1
0 E. (rasa bersalah):
Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tidak berharga.
Saya merasa sangat bersalah.
3 Saya merasa buruk atau tidak berharga sebagai bagian dari waktu
2 yang baik.
1 Saya tidak merasa benar-benar bersalah.
0
F. (Tidak menyukai diri sendiri):
Saya benci diri saya sendiri.
3 Saya muak dengan diri saya sendiri.
2 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri.
1 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri.

16
0
G. (Membahayakan diri sendiri):
Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
3 kesempatan.
Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.
2 Saya merasa lebih mati.
Saya tidak mempunyai pikiran mengenai membahayakan diri sendiri.
1
0 H. (Menarik diri dari sosial):
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semua.
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
2 mempunyai sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya.
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain.

I. (Keragu-raguan):
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali.
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan.
Saya berusaha mengambil keputusan.
1 Saya membuat keputusan yang baik.
0
J. (Perubahan gambaran diri):
Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.
3 Saya merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan
2 saya, dan ini membuat saya tidak menarik.
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik.
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada
sebelumnya.

3 K. (Kesulitan kerja):
2 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.

17
1 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
0 melakukan sesuatu.
Ini memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu.
Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.

L. (Keletihan):
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.
Saya lelah untuk melakukan sesuatu.
Saya lelah lebih dari yang biasanya.
Saya tidak lebih lelah dari biasanya.

M. (Anoreksia):
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali.
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang.
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Penilaian:
0-4 Depresi tidak ada atau minimal.
5-7 Depresi ringan.
8-15 Depresi sedang.
≥16 Depresi berat.

Kesimpulan:
Dari beberapa pertanyaan di atas tentang depresi didapatkan nilai 2 yang artinya klien tidak mengalami depresi atau depresi minimal.

Interpretasi hasil:
0 – 20 : Ketergantungan penuh
21 – 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan moderat
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri

18
Kesimpulan: Skor indeks barthel klien yaitu 65 yang artinya klien ketergantungan moderat dalam memenuhi aktivitasnya sehari-hari

1 ANALISA MASALAH
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Agen Nyeri kronis
1. Ny. T Mengatakan pencedera
seluruh persendian kaki fisiologis
kiri terasa sakit saat
melakukan aktifitas yang
berlebihan seperti
ditusuk-tusuk.
2. Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
mengganggu aktifitasnya
sehingga sulit untuk
menggerakan lutut dan
tangan.
3. tidur menjadi tidak
nyenyak.
DO:
1. Seluruh bagian
persendian kaki
2. kiri masih tampak
kaku
3. klien tampak gelisah
4. TTV :
TD : 125/85 mmHg
N : 95 x/m
RR : 20 x/m
S : 39,6°C
5. Skala nyeri 5 (0-10)
19
6. Wajah tampak
meringis

2 DS: Kontraktur Gangguan mobilitas


 Klien mengatakan nyeri sendi fisik.
yg dirasakan
mengganggu
aktivitasnya sehingga
sulit untuk
menggerakan lutut dan
tangan.
 Klien merasa cemas
saat menggrakan lutut.

DO:
 K/U : composmentis
 Klien tampak lemas
 TTV:
TD : 125/85 mmhg
Suhu : 39,6 cc
RR : 20x/m
Nadi : 95x/m
 Usia 72 tahun
 Kekuatan otot 2
 Pasien tidak koorperatif

3 DO : Agen Nyeri akut


- Pasien mengataka pencedera
sudah satu bulan fisiologis

20
terakhir mengeluh
nyeri pada tengkuk
kepala saat
dilakukan
pengkajian , pasien
mengeluh nyeri pada
bagian tengkuk
kepundak
mengakibatkan sulit
tidur
DS :
- Klien tampak lemah
- Ttv :
TD : 125/85 mmhg
Suhu : 39,6 cc
RR : 20x/m
Nadi : 95x/m
- Pasien tampak
meringis
B. Diagnosa Prioritas Keperawatan

1. Nyeri Kronis b.d Kondisi musculoskeletal kronis d.d pasien mengatakan nyeri pada sendi lutut dan jari-jari tangan, Ekspresi wajah
meringis, pasien tampak gelisah dan tidak mampu melakukan aktivitas

21
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d gangguan musculoskeletal d.d pasien mengeluh sulit menggerakkan lutut dan jari tangan dan kekuatan otot
2

3. nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis

A. Intervensi

NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC

1 Nyeri Kronis b.d Kondisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Rencana Tindakan Utama
musculoskeletal kronis d.d 3x24 jam, kunjungan rumah diharapkan Manajemen nyeri
pasien mengatakan nyeri keluarga mampu merawat klien agar nyeri Observasi
pada sendi lutut dan jari- dapat berkurang, meliputi Tujuan utama - Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi,
jari tangan, Ekspresi wajah Tingkat nyeri Dengan kriteria hasil: kualitas, intensitas nyeri
meringis, pasien tampak 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas - Identifikasi skala nyeri
gelisah dan tidak mampu meningkat, dari aktivitas terganggu menjadi - Identifikasi respons nyeri non verbal
melakukan aktivitas tidak terganggu - Identifikasi faktor yang memberatkan
2. keluhan nyeri menurun, dari skala 5 dan memperingan nyeri
menjadi 2 - Monitor keberhasilan terapi
3. meringis menurun komplementer yang sudah diberikan
4. kesulitan tidur menurun, dari sering bangun Terapeutik
menjadi nyenyak - Berikan teknik non farmakologis untuk
5. pola tidur membaik, dari 5 jam menjadi mengurangi rasa nyeri (mis.terapi
8 jam pijat, aromaterapi, kompres hangat
atau dingin)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri dengan
Teknik relaksasi nafas dalam

22
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2 Gangguan Mobilitas Fisik Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama 3 x Rencana Tindakan Utama
b.d gangguan 24 jam kunjungan rumah diharapkan keluarga Dukungan mobilisasi
musculoskeletal d.d pasien mampu mengenal masalah kesehatan klien agar Observasi
mengeluh sulit klien dapat kemudahan dalam melakukan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
menggerakkan lutut dan jari aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya, fisik lainnya
tangan dan kekuatan otot meliputi Tujuan UtamaMobilitas fisik Dengan Terapeutik
menurun kriteria hasil: 1. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
1. Pergerakan ekstremitas meningkat perlu
2. nyeri menurun, dari 5 menjadi 2 2. Libatkan keluarga untuk membantu
3. kecemasan menurun, dari 1 (sedang) menjadi pasien dalam meningkatkan
0 (tidak ada gangguan) pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
2. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (berjalan dari rumah
ke warung)

3 nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Obsevasi
3x14 jam kunjungan, maka diharapkan tingkat
pencedera fisiologis 1. identifikasi skala snyeri
nyeri menurun dengan kriteria hasil :
2. identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
1. Mengeluh nyeri menurun
Terapeutik
2. Wajah meringis menurun 1. fasilitas istirahat dan tidur

23
2. pertimbangkan jenis sumber nyeri dalam pemilihan
3. Sikap protektif menurun
stategi meredakan nyeri
4. Gelisah menurun Edukasi
1. jelaskan stretegi meredakan nyeri
5. Kesulitan tidur menurun
2. anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
6. Frekuensi nadi membaik

7.Tekanan darah membaik

B. Implementasi dan Evaluasi

DIAGNOSA
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
23 Nyeri Kronis b.d 09.00 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif. S:
september Kondisi P: nyeri sendi. P: klien mengatakan masih
2023 musculoskeletal Q:nyeri cekot-cekot dan terbakar. nyeri pada lutut dan jari
kronis d.d
R: Di lutut dan jari tangan. tangannya
pasien mengatakan
nyeri S: Skala 5 Q: nyeri terasa cekot-cekot dan
pada sendi lutut dan T: Saat beraktifitas berat dan bangun tidur. terbakar
jari- Respon : klien menjawab dengan kooperatif R: nyeri di lutut dan jari tangan
jari tangan, 14.00 2. Mengukur TTV T: hilang timbul
Ekspresi wajah TD : 125/85mmhg O:
meringis, pasien N : 95 x/menit 1. TTV:
tampak
RR : 20x/menit TD : 125/85mmhg
gelisah dan tidak
mampu S : 39,6 ◦C N : 95 x/menit

24
melakukan 16.00 Respon : Klien mau untuk dilakukan RR : 20x/menit
aktivitas. pemeriksaan S : 39,6 ◦C
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Respon : klien tampak meringis menahan 2. Tidur menjadi tidak nyenyak
sakit 3. S: skala nyeri 4
4. Mengidentifikasi faktor yang 4. Aktivitas menjadi terganggu
memberatkan dan 5. Ekspresi wajah meringis
memperingan nyeri A: Masalah nyeri kronis belum
Respon : klien merasa Nyeri bertambah saat teratasi
melakukan P: Lanjutkan Intervensi.
aktivitas berat
5. mengajarkan kompres hangat atau dingin
untuk
mengurangi rasa nyeri

24 Gangguan 10.00 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif. S:


september Mobilitas Fisik b.d P: nyeri sendi. P: klien mengatakan masih
2023 gangguan Q:nyeri cekot-cekot dan terbakar. nyeri pada lutut dan jari
musculoskeletal d.d
R: Di lutut dan jari tangan. tangannya
pasien mengeluh
sulit menggerakkan S: Skala 3 Q: nyeri terasa cekot-cekot dan
lutut dan jari T: Saat beraktifitas berat dan bangun tidur. terbakar
tangan dan Respon : klien menjawab dengan R: nyeri di lutut dan jari tangan
kekuatan otot kooperatif T: hilang timbul
menurun 12.35 2. Mengukur TTV O:
TD : 125/85mmhg 1. TTV:
N : 95 x/menit TD: 120/80 mmHg
RR : 20x/menit Nadi : 80x/menit
S : 39,6 ◦C RR: 20x/menit

25
Respon : Klien mau untuk dilakukan S :36,5°C
pemeriksaan 2. klien merasa cemas saat
3. Monitor faktor yang memberatkan dan menggerakkan lutut
memperingan nyeri 3. S: skala nyeri 4
Respon : Nyeri bertambah saat melakukan 4. K/U : Composmentis
aktivitas 5. Klien tampak lemas
berat A: Masalah belum teratasi
4. Menganjurkan kompres hangat atau dingin P: Lanjutkan Intervensi
untuk
mengurangi rasa nyeri
Respon : klien mengikuti hal yang dianjurkan
perawat
5. menganjurkan klien untuk istirahat saat
nyeri timbul
Respon : klien mengikuti hal yang dianjurkan
perawat
6. menganjurkan teknik relaksasi napas
dalam
Respon : klien mengikuti hal yang dianjurkan
perawat
25 Nyeri Kronis b.d 08.00 1. mengidentifikasi adanya nyeri atau S:
september Kondisi - keluhan fisik lainnya P: klien mengatakan masih
2023 musculoskeletal 16.00 P: nyeri sendi. nyeri pada lutut dan jari
kronis d.d
Q:nyeri cekot-cekot dan terbakar. tangannya berkurang
pasien mengatakan
nyeri R: Di lutut dan jari tangan. Q: nyeri terasa cekot-cekot dan
pada sendi lutut dan S: Skala 5 terbakar
jari- T: Saat beraktifitas berat dan bangun tidur. R: nyeri di lutut dan jari tangan
jari tangan, Respon : klien menjawab dengan T: jarang

26
Ekspresi wajah kooperatif O:
meringis, pasien 2. Mengukur TTV 1. TTV:
tampak TD : 125/85mmhg TD : 125/85mmhg
gelisah dan tidak
N : 95 x/menit N : 95 x/menit
mampu
melakukan RR : 20x/menit RR : 20x/menit
aktivitas. S : 39,6 ◦C S : 39,6 ◦C
Respon : Klien mau untuk dilakukan 2. Tidak ada kecemasan saat
pemeriksaan menggerakkan lutut
Gangguan 3. Menjelaskan tujuan mobilisasi 3. skala nyeri 2
Mobilitas Fisik b.d Respon : klien mendengarkan penjelasan 4. K/U : Composmentis
gangguan dari perawat 5. Klien tampak bugar
musculoskeletal d.d 4. Menganjurkan klien untuk berolahraga di
pasien mengeluh pagi hari A: Masalah teratasi sebagian
sulit menggerakkan sebelum melakukan aktivitas P: Hentikan Intervensi
lutut dan jari
Respon : klien mengikuti anjuran yang
tangan dan
kekuatan otot diberikan
menurun perawat
5. melibatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan pergerakan (senam
Bersama)
respon : keluarga mau senam Bersama
klien
6. mengidentifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
P: nyeri sendi.
Q:nyeri cekot-cekot dan terbakar.
R: Di lutut dan jari tangan.

27
S: Skala 3
T: Saat beraktifitas berat dan bangun tidur.
Respon : klien menjawab dengan kooperatif
7. Mengukur TTV
TD : 125/85mmhg
N : 95 x/menit
RR : 20x/menit
S : 39,6 ◦C
Respon : Klien mau untuk dilakukan
pemeriksaan
8. Menganjurkan klien untuk berolahraga di
pagi hari
sebelum melakukan aktivitas Respon : klien
mau mengikuti anjuran perawat

28
29

Anda mungkin juga menyukai