BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut. (Buku Acuan
memberi konseling pada klien secara tatap muka dengan tujuan agar
efektif adalah:
1. Mampu menciptakan suasana nyaman dan aman bagi klien
2. Menimbulkan rasa saling percaya di antara klien dan konselor
3. Mampu mengenali hambatan sosio-kultural setempat
4. Mampu menyampaikan informasi obyektif, lengkap dan jelas
reproduksi
7. Mampu mengenali keinginan klien dan keterbatasan penolong
8. Membuat klien bertanya, berbicara dan mengeluarkan pendapat.
(Saifuddin, 2005 : 25)
dan baik
2. Komunikasi Non-Verbal
a. Melalui observasi dari gerak gerik, ekspresi gerak tubuh dan
isyarat
9
komunikasi.
2. A = Ask/Asses
Menanyakan keluhan/kebutuhan pasien dan menilai
3. T = Tell
Beritahu bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh
tersebut.
5. E = Explain
Jelaskan bahwa alternatif yang diberikan dan hasil yang
56)
secara fisik, tetapi juga harus siap secara mental. Namun, hal
trimester III rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan
2.3.1 Pengertian
Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek yang bersifat
berbagai otot dan kelenjar tubuh. Pada saat pikiran dijangkiti rasa takut,
jantung berdetak lebih keras, nadi dan nafas bergerak meningkat, biji
tidak bisa tidur (Sari D.M & Basri, A. Sukarian, 2007 : 96).
1. Faktor predisposisi
Teori psikoanalitik
14
yaitu ide, ego, dan super ego. Ide melambangkan dorongan insting
Teori interpersonal
Teori perilaku
Teori keluarga
Kajian biologis
2. Faktor presipitasi
Faktor eksternal
dilakukan).
Faktor internal :
1. Potensi stressor
adaptasi.
2. Maturitas
4. Keadaan fisik
mengalami kecemasan.
5. Tipe kepribadian
rutinitas.
7. Umur
8. Jenis kelamin
kecemasan, yaitu :
1. Kecemasan Ringan
19
2. Kecemasan Sedang
terarah.
3. Kecemasan Berat
4. Panik
disorganisasi kepribadian.
pada orang- orang tertentu meskipun tidak ada stressor psikososial yang
panggung).
21
6. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk dan gelisah.
(dramatisasi).
mengeluh hal- hal yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan
keluhan- keluhan fisik (somatik) dan juga tumpang tindih dengan ciri-
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
3. Pendekatan suportif
trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa
diperoleh hasil yang valid.(Sari D.M & Basri, A. Sukarian, 2005 : 90)
1. Perasaan cemas
tersinggung.
2. Ketegangan
24
3. Ketakutan
4. Gangguan tidur
5. Gangguan kecerdasan
sering bingung.
6. Perasaan depresi
8. Gejala sensorik
9. Gejala kardiovaskuler
impotensi.
dengan kategori:
(Johariyah, 2012 : 1)
2.4.2 Persiapan sebelum persalinan
Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum persalinan,
yakni:
1. Mengetahui perkiraan tanggal persalinan
2. Siapkan tabungan untuk biaya persalinan
28
menolong
5. Merencanakan alat kontasepsi KB yang akan digunakan
pains
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya
2012 : 9)
Tanda dan gejala inpartu:
29
para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain
proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu
yaitu :
1. Tahap pembukaan
Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah,
masa inilah yang dirasakan masa yang paling berat. Ibu akan
kala II.
kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala
terjadi robekan.
4. Tahap pengawasan
Tahap ini dilakukan untuk melakukan pengawasan
selama lebih kurang dua jam. Dalam tahap ini ibu masih
tanda/gejala preeklampsia
33
2. Temperatur >38oC
3. Nadi >100x/menit
4. DJJ <100x/menit atau >180x/menit
5. Kontraksi <3x/menit, berlangsung <40 detik dan waktu
palpasi lemah
6. Pembukaan serviks melewati garis waspada pada partograf
7. Pada cairan amnion terdapat mekonium, darah dan berbau
8. Volume urin sedikit dan pekat
(Komang, 2010 : 136)
dari rasa takut dan cemas akan memperlancar kala I, II, III dan
2010 : 127).
dipengaruhi oleh :
materi dsb)
2.5.5 Lingkungan
2.5.7 Budaya
Kecemasan
Konseling
responden ibu hamil trimester III kemudian melakukan pre test untuk
mengetahui derajat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil trimester III
36
2.7 Hipotesis
Menurut Nanang Martono (2010: 57), hipotesis dapat