H
P2A0 UMUR 34 TAHUN HARI KETIGA DENGAN
INFEKSI LUKA POST SECTIO CAESAREA
DI BANGSAL BOUGENVILE
RSUD SUKOHARJO
TAHUN 2014
Disusun oleh :
MIFTAKUL JANAH
NIM B11 096
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Miftakul Janah
NIM B11 096
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Miftakul Janah
NIM B11 096
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
iv
Program Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Maret 2014
Nama : Miftakul Janah
NIM : B11 096
INTISARI
Kata kunci : Asuhan Kebidanan. Nifas. Infeksi Luka Post Sectio Caesarea
Kepustakaan : 20 Literatur ( 2004 - 2013)
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v Aku bisa melihatmu (orang pandai) tetapi aku tidak bisa melihat
pikiranmu, maka jangan melihat siapa yang berbicara tetapi dengarkanlah
yang mereka bicarakan (Penulis)
v Jika Allah menimpakan suatu kemudahan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya melainkan Dia sendiri (Al- An’am : 17)
v Sesungguhnya hidupnya adalah hidupmu, tetapi takdirnya belum tentu
takdirmu semuanya akan berubah semuanya akan tercipta, karena tiada
siapa orang paling pandai dan siapa orang paling bodoh karena orang
pandai boleh menjadi orang bodoh begitu juga orang bodoh boleh menjadi
orang pandai (Penulis)
v Prepare yourself agar mengerti orang sukses dan menghargai arti
kehidupan (Penulis)
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT yang Maha Esa, Karya Tulis Ilmiah ini
saya persembahkan kepada :
1. Ayah dan ibu tercinta atas dukungan dan
Do’a yang selalu mereka berikan kepada
saya
2. Kakakku dan semua keluarga yang telah
memberikan dukungan dan Do’a selama
ini
3. Semangatku ( Andry ) yang selalu ada di
keluh kesahku.
4. Teman – teman kost ( Rina, Adita,
Utami, Farida dan Ida ) kebersamaan
kita menjadikan arti sebuah sahabat dan
menghargai satu dengan lainnya. Kita
selamanya.
5. Teman – teman Akbid angkatan
2011/2012 thank’ all . . . karena telah
mengajarkan tentang arti teman, musuh,
dan sahabat.
6. Almamater tercinta Stikes Kusuma
Husada Surakarta
vi
CURICULUM VITAE
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI........................................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURRICULUM VITAE ................................................................................ vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN . ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Studi Kasus................................................................... 3
1. Umum ................................................................................ 3
2. Khusus ............................................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 4
E. Keaslian Studi Kasus ............................................................... 5
F. Sistematika Penelitian .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ............................................................................. 8
1. Teori Nifas Sectio Caesarea ................................................. 8
2. Teori Infeksi Luka Post Sectio Caesarea ............................ 8
B. Teori Manajemen Kebidanan .................................................. 22
C. Landasan Hukum ...................................................................... 39
viii
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus ...................................................................... 41
B. Lokasi Studi Kasus .................................................................. 41
C. Subjek Studi Kasus .................................................................. 41
D. Waktu Studi Kasus .................................................................. 41
E. Instrumen Studi Kasus ............................................................. 42
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 42
G. Alat – Alat yang dibutuhkan .................................................... 45
H. Jadwal Penelitian ..................................................................... 46
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus .......................................................................... 47
B. Pembahasan .............................................................................. 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 74
B. Saran ......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2012 AKI di Indonesia sebesar 359 kematian / 100.000 kelahiran hidup. Rata-
rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228
kematian / 100.000 kelahiran hidup. Sementara target yang ingin dicapai sesuai
tujuan MDGs ( Millenium Development Goals ) pada tahun 2015 AKI (Angka
Kematian Ibu) turun menjadi 102 kematian/ 100.000 kelahiran hidup (SDKI,
kehamilan, persalinan, dan nifas. Dengan kata lain, 1.400 perempuan meninggal
setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena
berkembang.
pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan
melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan
kerugian dari persalinan yang dijalani melalui bedah sectio caesarea yaitu
1
2
adanya komplikasi yang dapat terjadi antara lain cedera kandung kemih, cedera
pada pembuluh darah, cedera pada usus, dan infeksi pada rahim / endometritis.
Dalam hal ini bakteri merupakan sumber penyebab infeksi yang mengakibatkan
berpoliferasi didalam tubuh yang dapat menyebabkan sakit terutama terjadi pada
saat trauma selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi
sering muncul dalam 2-7 hari. Infeksi ini dapat berupa adanya purulent,
peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih (Petter dan
Perry,2005).
caesarea itu sendiri menunjukkan 1 per 1000 persalinan, sedangkan untuk kasus
Berdasarkan data yang diambil dari catatan rekam medik RSUD Sukoharjo
tahun 2013 telah didapatkan dari bulan Januari sampai Oktober 2013 terdapat 6
kasus (2%) ibu nifas dengan infeksi luka section caesarea dari 299 ibu bersalin
section caesarea. Kasus ini terjadi karena kurangnya pengetahuan pasien tentang
Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.H P2A0 Umur 34 Tahun Hari Ketiga dengan
3
Tahun 2014“.
B. Perumusan Masalah
asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny.H P2A0 umur 34 tahun dengan infeksi luka
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kebidanan ibu nifas dengan infeksi luka post sectio caesarea dengan
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
pada ibu nifas pada Ny.H P2A0 dengan infeksi luka post sectio
caesarea.
terjadi pada ibu nifas Ny.H P2A0 dengan infeksi luka post sectio
caesarea.
ibu nifas Ny.H P2A0 dengan infeksi luka post sectio caesarea.
kondisi pada ibu nifas Ny.H P2A0 dengan infeksi luka post sectio
caesarea.
diberikan pada ibu nifas Ny.H P2A0 dengan infeksi luka post
sectio caesarea.
pada ibu nifas Ny.H P2A0 dengan infeksi luka post sectio
caesarea.
nyata dilapangan.
1. Bagi penulis
2. Bagi Profesi
dalam menangani kasus pada ibu nifas dengan infeksi luka post section
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
F. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan
sistematika penelitian.
Dalam bab ini berisikan tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus,
subyek studi kasus, waktu studi kasus, dan instrument studi kasus,
jadwal penelitian.
Dalam bab ini terdiri dari tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan
studi kasus antara nyata dan teori yang diambil pada bab IV dan dasar
teori yang diambil dari bab II mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan inti
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian
janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar
anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat (Jitowiyono & Kristiyanasari,
2012).
kira10 cm.
8
9
Kelebihan :
tertarik.
Kekurangan :
kira 10 cm.
Kelebihan :
lebih kecil.
10
Kekurangan :
abdominal.
c. Indikasi
normal (Dystosia) :
1) Fetal distress
2) His lemah/melemah
5) Plasenta previa
6) Kelainan letak
dan panggul)
9) Hydrocephalus
1) Periksa dan catat tanda-tanda vital setiap 15 menit pada jam pertama
4) Pemberian antibiotika.
5) Mobilisasi
Pada hari pertama setelah operasi penderita harus turun dari tempat
dengan bantuan.
6) Pemulangan
(2) Sedang : bila suhu naik lebih tinggi yaitu lebih dari 38 oC,
b) Atonia uteri
a. Pengertian
suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih (Petter dan Perry, 2005).
b. Diagnosis
sekitar luka, dan kondisi luka itu sendiri yaitu ada tidaknya tanda dan
gejala infeksi pada luka, begitu juga faktor yang kemungkinan dapat
dapat membantu deteksi dini dan penanganan yang tepat dan cepat
(Arisanty, 2011).
a) Kalor ( panas )
c) Rubor ( kemerahan )
d) Tumor ( pembengkakan )
e) Functiolaesa
a) Mikroorganisme penyebab
virus, dan infeksi yang terjadi dapat berupa infeksi kulit pada
b) Usia
c) Status
d) Kondisi
infeksi.
e) Tipe luka
Dimana luka yang terbuka lebih lama sembuh dari pada yang
f) Sirkulasi darah
g) Pergerakan
h) Suhu luka
tinggi.
i) Kekeringan luka
penyembuhan.
j) Penyakit
d. Komplikasi
1) Perdarahan
infeksi dibagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dengan
terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu mencapai >38 oC). Kejang
2004).
19
e. Pemeriksaan Diagnostik
1) Hemoglobin / hematokrit
selanjutnya.
2) Mobilisasi/aktifitas
sedikit 8-12 jam kemudian duduk, bila mampu pada 24 jam setelah
sectio caesarea pasien jalan, bahkan mandi sendiri pada hari kedua.
20
3) Perawatan luka
sudah kotor atau lama dengan penutup luka atau pembalut luka
alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain : bak instrumen, kassa,
a) Kapas perut harus dilihat pada 1 hari pasca bedah, bila basah
bedah.
4) Kateter/eliminasi
5) Pemberian antibiotik
obat :
setiap 6 jam.
b) Sulbenisin : Dosis 1 g.
8 jam.
antasida).
(Prawirohardjo, 2010).
22
1. Pengertian
logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2004).
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
1) Data subjektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu
a. Biodata
Wulandari, 2008).
23
Identitas meliputi :
kesuburan.
oleh pasien.
keluarga.
b. Alasan masuk
2008).
c. Keluhan utama
masa nifas misalnya pasien merasa mules, pada kasus infeksi luka
post sectio caesarea keluhan biasa muncul yaitu rasa nyeri pada
24
(Manuaba, 2007).
d. Riwayat penyakit
e. Riwayat menstruasi
Wulandari, 2008).
f. Riwayat perkawinan
(Wiknjosastro, 2005).
25
h. Riwayat KB
(Saifuddin, 2006).
persalinan kala I, II, III, IV, keadaan anak, jumlah air ketuban,
1) Pola nutrisi
2008).
26
2) Pola eliminasi
(Ambarwati, 2008).
3) Pola istirahat
4) Keadaan psikologis
2007).
5) Sosial budaya
6) Penggunaan obat-obatan/rokok
2) Data objektif
a. Status generalis
composmentis (Alimul,2006).
3) Tanda vital
(Prawirohardjo, 2005).
(Prawirohardjo, 2005).
(Sulistyawati, 2005).
(Sulistyawati, 2009).
90 x/menit (Ambarwati,
2008).
29
x/menit (Prawirohardjo,
2005).
2005).
2005).
b. Pemeriksaan Sistemik
1) Kepala
(Wiknjosastro, 2006).
2006).
2008).
31
2004)
1) Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
(Sulistyawati, 2009).
c) Auskultasi
d) Perkusi
e) Pemeriksaan Anogenital
d. Pemeriksaan Penunjang
(Prawirohardjo, 2005).
1) Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
a) Data subjektif
caesarea.
b) Data objektif
luka.
2) Masalah
3) Kebutuhan
bebas.(Saifuddin, 2007).
setiap 6 jam.
2) Sulbenisin : Dosis 1 g.
setiap 8 jam.
atau antasida).
37
(Prawirohardjo, 2010).
2) Anjurkan mobilisasi/aktifitas
2006).
7. Langkah 7 : Evaluasi
operasi.
8. Data Perkembangan
a. Subjektif
melalui anamnesis.
b. Objektif
laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
c. Assesment
d. Planning
C. Landasan Hukum
yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil,
40
kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan (Depkes
RI, 2010).
perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis emosional, sosial budaya,
praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Menkes RI, 2007).
BAB III
METODOLOGI
Jenis studi kasus yang menggunakan pada laporan ini adalah studi kasus
serta dengan metode observasional yaitu suatu prosedur yang meliputi melihat
dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan
Studi kasus adalah melakukan laporan yang rinci tentang seseorang atau
suatu unit selama kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2010). Kasus yang
diamati penulis dalam Karya Tulis Ilmiah adalah ibu nifas dengan infeksi luka
41
42
Subyek studi kasus adalah suatu hal atau seseorang yang dijadikan sampel
untuk dilakukan studi kasus (Notoatmodjo, 2005). Subyek dari laporan ini
adalah ibu nifas Ny.H P2A0 umur 34 tahun hari ketiga dengan infeksi luka post
sectio caesarea.
Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Studi kasus ini
Suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis dalam data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2006). Instrumen yang digunakan format asuhan
1. Data Primer
(Notoatmodjo, 2005).
43
a. Pemeriksaan fisik
2006) diantaranya :
1) Inspeksi
(Prawirohardjo, 2005).
2) Palpasi
tangan dan jari (Nursalam, 2008). Pada kasus ini palpasi yang
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
(face to face).
pasien ibu nifas, keluarga pasien, dan perawat atau tenaga kesehatan
c. Observasi (Pengamatan)
2. Data Sekunder
a. Data Dokumentasi
b. Studi Kepustakaan
b. Thermometer
c. Jam
(e) Supratull
(b) Bengkok
3. Dokumentasi
Lembar observasi
H. Jadwal Penelitian
(terlampir).
BAB IV
I. PENGKAJIAN
47
48
2. Keluhan
Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka post sectio caesarea dan
3. Riwayat penyakit
saat BAK.
HIV/AIDS.
Asma.
e. Riwayat operasi
4. Riwayat menstruasi
sehari
selama 2 tahun.
6. Riwayat perkawinan
tahun
c. Keluhan-keluhan pada
minggu
f. Imunisasi TT :
g. Pergerakan janin :
kehamilan 5 bulan
Dokter
minggu 3 hari
f. Perineum
a. Nutrisi
1) Diet makanan
10 gelas/ hari
b. Eliminasi
1) BAB
konsistensi lembek.
3) BAK
c. Istirahat / tidur
d. Personal hygiene
e. Keadaan psikologis
Ibu mengatakan khawatir terhadap rasa nyeri pada luka jahitan post
1) Dukungan keluarga
kehamilannya
3) Pantangan makanan
4) Kebiasaan adat-istiadat
merokok
1. Status generalis
b. Kesadaran : Composmentis
N : 82 x/menit S : 38 0C
d. TB : 155 cm
e. BB sebelum hamil : 64 kg
f. BB sekarang : 71 kg
g. LLA : 25 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
rontok
gravidarum
3) Mata
b. Leher
kelenjar gondok
kelenjar limfe
1) Mammae
d) Areola : Hyperpigmentasi
basah.
56
3) Axilla
d. Ekstremitas
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
b. Anogenital
2) Perineum
3) Anus
4) Inspekulo
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium :
gr% )
20/mm3 )
3) Golongan darah :O
penunjang lain
58
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. H P2A0 umur 34 tahun hari ketiga dengan infeksi luka post sectio
caesarea
Data dasar :
caesarea
2. Kesadaran : Composmentis
N : 82 x/menit S: 38 0C
4. Pada perut terdapat luka jahitan post sectio caesarea dan luka
b. Masalah
Ibu merasa cemas, tidak nyaman, pada luka jahitan post sectio caesarea
59
c. Kebutuhan
a. Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk memberikan terapi infeksi luka post
sectio caesarea
2) Injeksi Ceftriaxone 1 g
4) Vit C 500 mg 1 x1
5) Medikasi
V. RENCANA TINDAKAN
c. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk bila mampu jalan – jalan
ke kamar mandi.
f. Perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga daerah luka agar tetap
4. Vit C 500 mg 1 x 1
VI. PELAKSANAAN
pengeluaran lochea
c. Pukul 09.40 WIB : Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk
d. Pukul 09.42 WIB : Menyiapkan alat medikasi : Sarung tangan steril, bak
alkohol.
e. Pukul 09.45 WIB : Melakukan medikasi luka operasi post sectio caesarea
yaitu :
61
1. Mencuci tangan
kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari daerah bersih
f. Pukul 09.47 WIB : Perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga
g. Pukul 09.50 WIB : Memeriksa input dan output cairan 2 jam sekali
VII. EVALUASI
Kesadaran : Composmentis
62
N : 80 x/menit S : 377 0C
b. Pukul 10.20 WIB : Kontraksi uterus baik, fundus teraba keras, TFU 2 jari
c. Pukul 10.28 WIB : Ibu mengerti tentang mobilisasi dini dan sudah bisa
e. Pukul 10.35 WIB : Luka bekas jahitan tertutup kassa, kassa terlihat basah,
f. Pukul 10.45 WIB : Ibu bersedia menjaga luka tetap bersih dan kering
g. Pukul 10.50 WIB : Dower Cateter masih terpasang dan infus RL, urine
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan ASI sudah keluar lancar dan bayi sudah menyusui kuat
4. Ibu sudah makan yang mengandung tinggi kalori dan protein seperti
O : Obyektif
Kesadaran : Composmentis
N : 84 x/menit S : 37 0C
A : Asessment
Ny. H P2A0 umur 34 tahun hari keempat dengan infeksi luka post sectio
caesarea
P : Planning
1. Pukul 09.55 WIB : Melepas Dower Cateter dan infus masih terpasang
64
2. Pukul 10.00 WIB : Menyiapkan alat medikasi : Sarung tangan steril, bak
3. Pukul 10.05 WIB : Melakukan medikasi luka operasi post sectio caesarea
yaitu :
a. Mencuci tangan
kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari daerah bersih
4. Pukul 10.20 WIB : Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan diri dan
EVALUASI
1. Pukul 10.10 WIB : Dower Cateter sudah dilepas dan infus masih
terpasang
3. Pukul 10.20 WIB : Luka bekas jahitan tertutup kassa masih sedikit
5. Pukul 10.35 WIB : Ibu sudah makan – makanan yang tinggi protein
teh hangat
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusu dengan kuat
O : Obyektif
Kesadaran : Composmentis
N : 82 x/menit S : 366 0C
keras
4. Luka bekas operasi sedikit mengering dan luka tertutup kassa steril.
A : Assesment
Ny. H P2A0 umur 34 tahun hari kelima dengan infeksi luka post sectio
caesarea
67
P : Planning
2. Pukul 10.30 WIB : Menyiapkan alat medikasi : Sarung tangan steril, bak
caesarea yaitu :
a. Mencuci tangan
kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari daerah bersih
6. Pukul 10.55 WIB : Memberikan penkes tentang ASI esklusif pada bayi
68
EVALUASI
3. Pukul 11.40 WIB : Luka sudah sedikit kering dan sudah dilakukan
4. Pukul 11.50 WIB : Ibu bersedia untuk memberikan ASI pada bayinya
sesering mungkin.
5. Pukul 11.55 WIB : Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri dan
9. Pukul 12.25 WIB : Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
10. Pukul 12.30 WIB : Terapi sudah diberikan untuk dibawa pulang :
b. Vit C 500 mg 1 x 1
B. PEMBAHASAN
teori dan kasus di lapangan pada Asuhan Kebidanan Patologi Ibu Nifas pada Ny.
H P2A0 umur 34 tahun hari ketiga dengan Infeksi Luka Post Sectio Caesarea di
yang meliputi :
1. Pengkajian
yang lengkap dan akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
jahitan post sectio caesarea yang didapatkan dari data subyektif ( identitas
nifas yang lalu, riwayat hamil ini, riwayat penyakit dan pola kebiasaan
sehari – hari ) dan data obyektif (diambil dari keadaan umum ibu,
kesadaran, TTV, keadaan luka jahitan, tinggi TFU, kontraksi uterus dan
2. Interpretasi Data
Menurut Manuaba (2007), masalah yang sering timbul pada ibu nifas
infeksi luka post sectio caesarea yaitu gangguan rasa nyaman (nyeri),
cemas, sulit tidur, kebutuhan pada ibu nifas infeksi luka post sectio caesarea
Diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu Ny. H P2A0 umur 34 tahun
hari ketiga dengan infeksi luka post sectio caesarea. Masalah yang muncul
yaitu gangguan rasa nyaman (nyeri), cemas, sulit tidur, kebutuhan yang
diberikan adalah dukungan moril. Sehingga pada kasus ini penulis tidak
3. Diagnosa Potensial
adalah potensial terjadi abses dan kejang pada luka jahitan post sectio
caesarea. Pada kasus Ny. H P2A0 umur 34 tahun hari ketiga infeksi luka
post sectio caesarea tidak terjadi abses karena pemberian terapi sesuai advis
dokter dan perawatan luka bekas operasi sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh pasien.
71
4. Antisipasi
pada ibu nifas infeksi luka post sectio caesarea antara lain kolaborasi
2007).
yaitu berkolaborasi dengan dr. SpOG untuk memberikan terapi infeksi luka
500 mg, Vit C 500 mg serta merawat infeksi luka post sectio caesarea
dengan kassa steril. Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
praktik.
5. Rencana Asuhan
d. Perawatan luka
Pada kasus Ny. H P2A0 umur 34 tahun nifas dengan infeksi luka post
d. Beri perawatan luka sesuai dengan program terapi dan menjaga luka
e. Pantau input dan output cairan dengan mengganti cairan infus yang
f. Beri nutrisi tinggi kalori protein dan memberikan ibu makan - makanan
yang lunak.
g. Ajarkan ibu untuk mobilisasi dini yaitu duduk serta jalan - jalan.
1) Infus RL 20 tetes/menit
3) Metronidazole 500 mg 1 x 1
4) Vit C 500 mg 1 x 1
praktik.
73
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan praktik
pada pemberian terapi obat infeksi luka post sectio caesarea dan dalam
melakukan observasi.
7. Evaluasi
Pada kasus ini merupakan langkah akhir dari asuhan kebidanan, dari
apakah yang benar - benar telah dipenuhi sesuai dengan yang sebagai mana
perkembangan pada ibu infeksi luka post sectio caesarea. Pada kasus ini di
composmentis, tanda - tanda vital normal. Infeksi luka post sectio caesarea
kontrol satu minggu lagi. Berdasarkan data uraian diatas dapat disimpulkan
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Patologi Ibu Nifas Pada Ny. H P2A0 Umur 34 Tahun Hari Ketiga dengan Infeksi
yang diperoleh langsung secara wawancara yaitu ibu merasakan nyeri pada
luka bekas operasi, pengamatan langsung dari pasien dan keluarga pasien.
Sedangkan obyektif pada kasus ini adalah pada perut terdapat luka jahitan
post sectio caesarea dan luka tampak basah tertutup kassa, kontraksi keras,
tahun hari keempat dengan infeksi luka post sectio caesarea. Masalah yang
sering timbul pada kasus Ny. H yaitu gangguan rasa tidak nyaman (nyeri),
cemas pada luka jahitan post sectio caesarea, kebutuhan yang diberikan
3. Diagnosa potensial dalam kasus ini adalah pada Ny. H P2A0 nifas dengan
infeksi luka post sectio caesarea tidak terjadi abses karena pemberian terapi
sesuai advis dokter dan perawatan infeksi luka bekas operasi sudah tampak
mengering.
74
75
ada. Pada kasus Ny. H P2A0 adalah kolaborasi dengan dr. SpOG untuk
5. Perencanaan pada kasus Ny. H P2A0 nifas dengan infeksi luka post sectio
observasi input dan output cairan, diet nutrisi tinggi kalori dan tinggi
protein, lakukan mobilisasi dini dengan miring kanan kiri, duduk, belajar
berjalan - jalan, beri terapi sesuai advis dokter dan memberi KIE tentang
KB.
input dan output cairan, diet nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein,
melakukan mobilisasi dengan miring kanan kiri, duduk, dan belajar berjalan
- jalan, memberi terapi sesuai advis dokter dan memberi KIE tentang KB.
7. Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. H P 2A0 adalah keadaan
umum ibu baik, infeksi luka operasi tampak mengering, dan pasien
diperbolehkan pulang pada hari keenam dengan kontrol satu minggu lagi.
76
Mefenamat 500 mg 3 x 1.
b. Pada teori menurut Mochtar (2004), dilakukan observasi vital sign setiap
4 jam sekali. Tetapi pada kasus penulis tidak melakukan observasi vital
9. Pada kasus ini pemecahan masalah kesenjangan antara teori dan kasus
tersebut.
oleh advis dokter SpOG mungkin salah satu yang mempengaruhi terjadi
B. Saran
1. Bagi Klien
Diharapkan bagi semua ibu nifas dengan infeksi luka post sectio caesarea
tidak perlu takut untuk sedini mungkin untuk memulai mobilisasi dini dan
ibu juga diharapkan mampu menjaga luka post sectio caesarea agar tetap
infeksi luka post sectio caesarea, mengajarkan ibu untuk mobilisasi sedini
Bagi intansi rumah sakit dapat meningkatkan layanan yang lebih bermutu
pada ibu nifas dengan infeksi luka post sectio caesarea yang sesuai dengan
Hidayat, A.A. 2006. Ketrampilan Dasr Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : EGC
Histriani L, 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny.S Umur 25 Tahun Post
Sectio Caersarea di RSUD Pandangarang Boyolali. Karya Tulis Ilmiah.
Akademik Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.
Ladewig, P. W,dkk. 2006. Buku Saku Asuhan Ibu Nifas. Yogyakarta: Nuhamedika.
Sulistyowati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi
Winkjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo.