HAND OUT
Referensi :
Irene, Bobak M et all. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Juraida, Mardiah, 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: EGC.
Juraida, Mardiah, 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Deteksi Dini
Komplikasi. Jakarta: EGC
a. Adaptasi Maternal
Perubahan yang mendadak dan dramatis pada status hormonal
menyebabkan ibu yang berada dalam masa nifas menjadi sensitive terhadap
faktor-faktor yang dalam keadaan normal mampu diatasi. Sebagian ibu merasa
tidak berdaya dalam waktu yang singkat namun, perasaan ini umumnya akan
hilang setelah kepercayaan pada diri mereka tumbuh. Apabila depresi atau
insomnia bertahan lebih dari 1 atau 2 minggu pasien ahrus dirujuk kebagian
psikistri untuk menyingkirkan kemungkinan psikosis nifas.(Helen Farrer,
2001:226). Reva Rubin (1963), mengidentifikasi 3 tahap perilku wanita ketika
beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua, yaitu:
1) Taking in (Periode tingkah laku ketergantungan)
Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah melahirkan yang
menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Ibu lebih memusatkan perhatian pada kebutuhan sendiri
sehingga ia tidak mengawali kontak dengan bayinya. Ibu bersemangat
b. Adaptasi Paternal
Ayah beradaptasi terhadap kehadiran bayinya dengan mengikuti proses
yang sama seperti ibu sang bayi. Biasanya ayah cenderung lebih banyak berbicara
pada bayinya ketika memberikan respon terhadap perilaku bayi. 6 minggu setelah
kelahiran, ayah yang menjalin kontak lebih dalam dengan bayinya. Ternyata lebih
positif penyesuaian perannya sebagai orang tua.
Faktor yang mempengaruhi adaptasi Psikososial:
a). Dukungan suami, ortu, teman & orang dekat lainnya
b). Usia
c). Kehamilan yang direncanakan atau tidak
d). Status sosial ekonomi
e). Masalah seksualitas
f). Penglaman orang tua sebelumnya
g). Riwayat melahirkan anggota keluarga / teman dekat
h). Pengalaman lalu yang terkait dengan fasilitas
i). Pemberi pelayanan kesehatan
Menurut May dan Mahlmeister (1990) kesiapan Psikososial individu yang
bersangkutan, ikut menentukan keberhasilan melalui masa transisi. Karekteristik
kesiapan psikososial:
1. Kapasitas untuk menjalin dan mempertahankan hubungan yang intim
2. Kemampuan untuk memberi dan memperhatikan kebutuhan orang lain