LANDASAN TEORI
3.1 Engine
Pada dasarnya engine atau mesin pada mobil atau sepeda motor dan yang
berhubungan dengan bahan bakar itu bersifat sama, yaitu merubah energi panas
panas menjadi tenaga penggerak yang biasa disebut mesin atau motor bakar.
Tenaga yang dihasilkan diluar mesin disebut dengan motor pembakar luar
dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi
lain (seperti busi). Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering digunakan pada
mobil-mobil yang mempunyai kapasitas mesin yang besar, dan juga tenaga yang
besar, seperti truk, tronton dan sebagainya. Hal ini dikarenakan mesin diesel
cocok untuk penggunaan jarak jauh ( mesin diesel lebih tahan panas dibanding
mesin bensin ) dan tenaga yang besar ( karena konstruksi mesin diesel rata-rata
berkapasitas besar ).
1. Langkah hisap :
tekanan akan turun dan berada di bawah tekanan atmosfir. Hal ini
2. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sementara itu kedua valve (inlet +
3. Langkah Usaha/Kerja
ruang bakar dan karena ruang bakar suhunya telah mencapai 560°C
pembakaran pada saat kira – kira piston berada pada TMA, dan
4. Langkah Buang
terbuka. Saat piston bergerak kembali dari TMB ke TMA maka sisa
pembakaran yang berupa gas akan didorong ke luar oleh piston melalui
pembakaran diruang bakar yang terletak didalam mesin dengan bahan bakar
utama bensin. Nikolaus Otto adalah orang yang pertama kali menemukan mesin
bensin.
1. Langkah Isap
akan terbuka dan katup exhaust tertutup. Sehingga campuran udara dan
2. Langkah Kompresi
Saat piston berada pada TMB, volume silinder sudah dipenuhi oleh
campuran udara dan bensin. Katup intake akan tertutup dan katup exhaust
3. Langkah Usaha
panas, artinya tinggal dipicu oleh satu percikan kecil untuk membakarnya.
Busi berperan untuk menghasilkan percikan api dari energi listrik. Daya
4. Langkah Buang
Fase ini terjadi setelah pembakaran saat piston mencapai TMB. Piston
akan bergerak ke TMA dan katup exhaust terbuka. Hasilnya, gas sisa
mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada
perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan
bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat
Laporan Praktik Kerja Lapangan
16
panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat ledakan dalam ruang
pembakaran.
yang bergerak.
Oli diangkat dari bak oli (carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah
sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa
radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari
kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup
pendek saja (y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar
maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rocker Arm
dari klep, didapatkan melalui camshaft, tappel dan push rod langsung menembus
baut pengatur jarak rocker arm (Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar
sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa
pelindung push rod, oli mengalir ke bawah menuju ke bak carter. Untuk
melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding carter (crank case), juga masuk
Mengurangi gesekan
komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu
Sebagai peredam
bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin
lebih halus.
mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun air dan
Mengendalikan gesekan
Mencegah keausan
Mendinginkan mesin
Mencegah korosi
diantaranya :
mekanisme katup
pena poros
kipas pendingin
pompa
mekanisme pengapian
lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil
dinyalakan.
2) Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil
3) Relief Valve
4) Oil Strainer
5) Oil Filter
diinginkan dari oli mesin yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan
Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat
Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada
pada ujung bagian bawah dari stang seher. Sehingga saat mesin berputar,
maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding
silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana,
namun sulit untuk melumasi bagian - bagian yang memiliki celah lebih
sempit. Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.
model trocoid
3) Jenis kombinasi
pelumas tipe 1 dan tipe 2. Karter atau panci oli terletak pada bagian bawah
Sebuah tutup pengisi oli ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang
oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine. Katup By-pass
oli dirancang untuk memberi sebuah peringatan jika tekanan oli pelumas
turun dibawah tekanan yang diperlukan untuk kerja engine yang efektif.
engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat,
Memindahkan panas.
Sebagai perapat.
Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara
Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine,
Campuran oli dan bahan bakar dikabutkan melalui karburator kedalam ruang
Cara lain dari pelumasan campur menggunakan pompa oli untuk menekan
mesin oleh pompa oli pengalir dan disebarkan kebagian-bagian yang bergerak
oli dibagian bawah engine dimana sebuah pompa pembilas mengambil oli
Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk
sebuah elemen kertas atau model kaleng atau cartridge yang terpasang antara
pompa oli dan saluran utama oli, untuk menyaring semua partikel ukuran besar
saringan serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring
kembali ke panci oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli
Tiga tipe yang berbeda dari pompa oli pelumas engine adalah :
Pompa rotor.
Pompa sabit.
baja selain telah dilengkapi saringan oli dengan elemen kertas (saringan halus).
Saringan tambahan ini dipasangkan pada panci oli pada sisi masuk pompa oli
dan terdiri dari sebuah saringan kasar atau pengayak. Fungsi primernya adalah
untuk mencegah pertikel-pertikel besar terisap naik ke pompa oli atau saluran oli.
Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk
Lampu peringatan.
Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli
keatas.
e. Prinsip Pelumasan
Tidak bisa dipungkiri pelumas atau yang lebih popular disebut oli
mobil secanggih apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia,
mesin, baik otomotif maupun industri. Salah memilih pelumas bisa berakibat
fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa rontok dalam waktu
dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu
“memisahkan” dua permukaan logam yang saling bergesekan itu agar keausan
dapat dikurangi. Jika tidak ada lapisan pelumas, bisa dibayangkan apa jadinya.
menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran. Selain itu juga berfungsi
untuk membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam
yang nantinya akan “dititipkan” di filter oli setiap sirkulasi. Fungsi lain dari
pelumas yang tidak kalah penting adalah untuk memaksimumkan kompresi dan
seal (lapisan pelumas) yang tidak baik, mesin akan kehilangan tenaga sehingga
memacu para ahli untuk tak hentinya berusaha menciptakan formula yang dapat
perkembangan teknologi mesin otomotif dan industri saat ini yang menuntut
kecepatan mesin yang lebih tinggi. Mesin-mesin modern saat ini menghasilkan
tenaga lebih besar, kapasitas tampung minyak pelumas di dalam mesin lebih
kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut interval pergantian
kinerja mesin.
Bahan dasar pelumas adalah base oil, yang didapat dari crude oil (minyak
mentah). Tapi tidak semua crude oil bisa diolah menjadi base oil. Hanya minyak
mentah dari jenis parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar
perut bumi.
yang ditentukan. Komposisi base oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi
indeks kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu
rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung
kekentalannya. Saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di
pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan
mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun
kata mekanik mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering
mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk
mesin kendaraan?
mesin. Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan
berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan
pelumasnya dengan mobil yang berbahan bakar bensin. Karena itu ada pelumas
yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus
untuk mesin diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk
keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel. Pelumas yang
tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin
otomotif maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan
sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih
pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus
diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan
lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat
sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C.
terendah adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin
bensin) dan CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel).
Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata “API
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ.
Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian
seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service
CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh
pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus
spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi
klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik
pada mesin.
dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan
karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi,
maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah,
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu pelumas, maka
American Engineers.
Mono grade ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE
Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40,
kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan
temperatur. Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade. Pelumas
multi grade memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga
SAE 20W-50. Huruf W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas
pelumas SAE 20. Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa
disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang fleksibel
mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif
3.3 Tune Up
jenis service yang lain, seperti overhaul, spooring – balancing dan body repair.
Jadi, Tune Up merupakan service yang paling penting perawatannya pada suatu
kendaraan.
(SOP). Jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai prosedur, maka hasil tune up
berikut :
2. Tekanan Radiator
Buka tutup radiator lalu pasang Radiator Cup Tester pada radiator,
Pasang Radiator Cup Tester pada tutup radiator lalu tekan batang
antara lain :
dengan kain, kemudian masukkan lagi dipstick ke lubang oli, lalu angkat
teteskan setetes oli ke tangan kemudian gesekkan oli dengan tangan yang
lain dan amati perubahan warna oli ( warna harus hitam pekat ).
Lepas saringan bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu
ambil saringan dan bersihkan dengan kompresor dari lubang EX > IN > EX.
Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil
Dengan cara kalibrasi Multi Tester pada OHM lalu pasang positif
Dengan cara kalibrasi Multi Tester pada kilo- OHM lalu pasang positif
multi pada positif coil dan negtaif multi pada secondary coil.
Ambil baterai lalu buka tutup baterai kemudian periksa berat jenis
2. Tutup Baterai
3. Tegangan Baterai
4. Kondisi Terminal
5. Kotak Baterai
6. Volume Baterai
lower level ).
keperluan. Persiapan alat yang berlebihan dan berbagai macam, tetapi tidak
1. Kunci Pas
2. Kunci Ring
5. Amplas
7. Kain Lap
perubahan energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga, gerakan pada
sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya
Rem hidraulis lebih merespon dengan cepat dibanding tipe lainnya, dan
juga konstruksinya lebih khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan
penumpang truk ringan. Cara kerja rem hidraulis yaitu rem hidraulis menekan
udara untuk menekan sepatu rem. Di sini pedal rem berperan hanya membuka
dan menutup katup rem (brake valve), dan mengatur aliran udara bertekanan
yang keluar dari tangki udara. Tipe sistem rem seperti ini banyak digunakan pada
kendaraan berat seperti truk gandeng dan bus, rem pneumatic digunakan pada
truk gandeng dan bus karena agar beban yang berat mampu diimbangi dengan
sistem rem yang kemampuannya lebih berat juga. Prinsip kerja rem pneumatic
yaitu udara bertekanan dikumpulkan dalam reservoir atau silinder. Ketika sebuah
tombol ditekan, udara yang dipaksa keluar dari reservoir dan mendorong piston
yang menekan sepatu rem ke tromol. Sama seperti rem hidraulis, sebenarnnya
rem dan tromol, yang membedakan adalah gaya yang mendorong sepatu rem.
Fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat
penghenti kendaraan. Alhasil masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS
(Anti-lock Brake System) akan tetap meluncur meskipun sudah menginjak rem.
Ini bukan persoalan roda yang masih berputar, tapi adanya gaya sentrifugal yang
Cara kerja rem ABS : Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil
setiap saat, dan menyampaikan data kecepatan tersebut kepada kontroler. Untuk
mobil berhenti secara normal dikecepatan seratus kilometer per jam, akan
diperlukan waktu selama lima detik. Tentunya pada saat melakukan pengereman
normal, tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain ceritanya jika
diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih satu detik. Karena kontroler telah
roda saat pengereman tidak boleh terjadi. Sebelum roda terkunci, kontroler akan
posisi yang membuat tekanan minyak rem kembali diteruskan ke rem. Cara kerja
rem ABS di atas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang,
mampu melakukan lima belas kali proses tersebut dalam satu detik.
a. Pedal Rem
Pedal rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh
diinjak. Karena pedal rem mempunyai peranan penting dalam sistem rem, maka
tinggi pedal rem juga harus sama dengan yang telah ditentukan. Jika terlalu
tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi pengemudi untuk menggerakkan
Pedal rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak
bebas ini, piston master cylinder akan selalu terdorong keluar dimana
mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan minyak rem
yang terjadi pada sistem rem. Disamping itu juga harus terdapat jarak cadangan
b. Master Cylinder
hidraulis. Master cylinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem,
demikian juga piston dan silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Master
cylinder pada dasarnya mempunyai dua tipe yaitu tipe tunggal dan tipe ganda.
1) Tipe tunggal
Pada jenis tunggal ini konstruksinya hanya terdiri atas satu piston dan
Cara kerjanya : Pada saat pedal ditekan piston akan bergerak maju
master. Akibat tekanan ini maka tekanan minyak tinggi akibat pengecilan
tangki, inlet tertutup, tekanan minyak bertambah naik dan minyak mengalir
ke silinder roda melewati katup pengecek. Jika pedal rem dilepas maka
piston kembali ke posisi semula akibat gaya pegas. Hal ini menyebabkan
minyak akan terhisap, batang pendorong tertarik, dan katup inlet terbuka
2) Tipe Ganda
Pada jenis ini piston dan return spring nya terdiri atas dua yang saling
berhubungan.
minyak rem kembali ke tangki dan katup inlet menutup saluran masuk.
Saat piston bergerak lagi timbul tekanan dan juga pada piston 2 timbul
c. Pipa Rem
Pipa rem berfungsi untuk mengalirkan minyak rem bertekanan dari master
cylinder menuju wheel cylinder. Pipa rem yang sudah lama digunakan sering
mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi terutama pada ujung pipa yang
dikaitkan pada saluran output master cylinder atau saluran masuk ke wheel
cylinder.
d. Booster Rem
gandakan daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar
diperlukan.
Booster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master cylinder atau
dapat juga dipasang secara terpisah dari master cylinder itu sendiri. Booster rem
tekanan antara tekanan atmosfer dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam
intake manifold mesin. Master cylinder dihubungkan pedal dan membran untuk
memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Bila booster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan sesuatu hal, booster
rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang
hilang, dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang
lebih besar. Fungsi booster rem dapat dicek dengan cara berikut ini :
1) Tekan pedal beberapa kali saat mesin mati, dan periksa bahwa tidak
2) Tekan pedal rem saat mesin hidup. Bila tinggi pedal sedikit menurun,
Gesekan ini akan bertambah sesuai dengan adanya pembagian beban pada
lebih berat dibandingkan bagian belakangnya. Bila kendaraan di rem, maka titik
pusat gravitasi akan pindah kedepan. Dengan alasan tersebut diperlukan alat
pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk
roda depan. Alat ini dinamakan katup pengimbang atau proportioning valve.
wheel cylinder roda belakang. Alat ini berfungsi secara otomatis menurunkan
pengereman atau daya cengkeram pada roda belakang akan berkurang agar
roda belakang terhindar dari penguncian lebih awal saat pengereman darurat.
f. Flexible Hose
pipa rem dan rem roda, dan untuk mengimbangi gerakan suspensi. Pipa rem
Flexible hose atau selang fleksibel adalah selang atau pipa yang
rem karena pipa ini berfungsi untuk mengalirkan oli rem ke rem.
Flexible hose juga merupakan salah satu bagian dari sistem rem yang
memiliki fungsi untuk menghubungkan antara rem baik roda depan maupun roda
belakang. Tidak semua pipa rem terbuat dari bahan fleksibel melainkan ada
beberapa yang terbuat dari aluminium untuk menahan tekanan hidrolis yang
dihasilkan dari master silinder. Selang atau pipa rem berfungsi untuk mengalirkan
tenaga hidrolis agar dapat digunakan untuk mendorong piston rem sehingga rem
dapat bekerja.
Tuas rem dan kabel rem berfungsi untuk mengerem roda belakan melalui
batang penghubung dan kabel-kabel. Selain itu juga untuk parkir kendaraan
pada kondisi jalan yang menurun. Tuas rem parkir juga dilengkapi dengan
ratchet untuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas
rem parkir penyetelan dekat dengan tuas rem. Dengan demikian penyetelan
jarak tuas dapat mudah di stel. Berdasarkan konstruksi dan cara kerja rem
tangan dalam pemakaiannya terbagi dalam dua jenis yaitu, jenis stick dan jenis
tuas dorong.
1) Jenis stick
Biasanya rem cakram dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga
salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk
diterapkan pada setiap mobil, terutama mobil dengan volume silinder mesin
berkapasitas besar.
Sistem kerja rem cakram adalah dengan cara menjepit cakram yang
biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem ke cakram. Rem jenis ini biasanya
digunakan pada kereta api, mobil, sepeda motor. Pada mobil balap, bahan yang
digunakan biasanya terbuat dari keramik agar tahan panas yang ditimbulkan
Komponen-Komponen
1) Disc
gesekan dari pad rem pada saat pengereman dilakukan, disc ini dihubungkan
dengan roda kendaraan melalui sambungan baut. Jadi ketika kendaraan berjalan
2) Caliper
Caliper adalah komponen rem disc yang berguna untuk menerima dan
meneruskan gaya pengereman dari minyak rem untuk memberikan tekanan pada
pad rem. Pada caliper terdapat piston yang menerima tekanan dari minyak rem
dan akan bergerak maju keluar untuk menekan pad rem. Caliper dipasang pada
chassis kendaraan dan tidak bergerak pada saat roda berputar. Caliper pada
rem cakram ini mempunyai beberapa tipe yaitu, type fixed caliper (double piston)
secara hidrolik menekan pad dari dua arah. Prinsip kerjanya : Pada saat
terjadi tekanan akibat hidrolik oil pressure maka piston akan terdorong
kedua pad dan pegas karet hingga pad menekan cakram. Pada saat
tekanan hilang maka pegas karet akan mengembang atau reaksi dan
panasnya terbatas karena silinder rem berada diantara cakram dan velg,
Tipe seperti ini piston hanya ditempatkan pada satu sisi caliper saja.
menekan pada disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis
menekan pada sisi pad, dan ini disebabkan karena caliper bergerak dan
3) Pad Rem
Pad rem adalah komponen yang menekan dan bergesekan dengan disc.
Pad rem ini dipasang pada caliper rem dan dapat bergerak maju mundur di saat
piston pada kaliper menekan. Pad rem lebih dikenal dengan sebutan kanvas
rem.
Pada saat pedal rem ditekan akan mendorong minyak rem ke arah
caliper dan mendorong piston. Pada saat piston bergerak caliper akan
pedal rem dilepas, karet yang didalam caliper sebagai pengembali posisi
sebagai andalannya. Selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air
pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan
Kekurangan dari rem cakram adalah dari bagian aplikasi rem cakram
komponen pada bagian caliper, seperti piston. Oleh karena itu, perlu
b. Rem Tromol
Rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan antara sepatu
rem dengan tromol yang ikut berputar bersama putaran roda kendaraan. Agar
buat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Rem tromol tahan
lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol,
tetapi penyebaran panas agak lebih sulit di banding dengan rem cakram karena
mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman
(brake shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem
tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini
dimaksudkan supaya sistem rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai
persyaratan.
Adapun cara kerja rem tromol adalah : Pada saat pedal rem diinjak,
maka tuas master cylinder akan mendorong piston dan minyak rem
didalam master cylinder akan terdorong ke dalam pipa saluran minyak rem.
Minyak rem didalam pipa akan diteruskan ke silinder roda, dan kemudian
mendorong piston yang ada didalam silinder roda ke arah luar. Hal ini
tromol sehingga terjadi pengereman. Pada saat pedal rem dilepas, maka
pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak mundur
1) Wheel Cylinder
piston rem beserta seal tergantung dari konstruksi rem tromolnya. Fungsi
dari wheel cylinder adalah untuk menekan sepatu rem ke tromol. Ada dua
macam jenis wheel cylinder, yang pertama bekerja pada sepatu rem pada
kedua arah dan yang kedua gerakannya hanya pada satu arah saja.
2) Sepatu Rem
menahan putaran tromol melalui gesekan dan juga sepatu rem ini
3) Kanvas Rem
gesek pada tromol. Bahan yang digunakan adalah asbes dengan tembaga
atau campuran plastik untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan
tahan aus. Kanvas ini bisa diganti bila sudah mengalami keausan.
4) Pegas Pengembali
5) Backing Plate
Backing plate adalah komponen rem yang terbuat dari baja press.
Backing plate bagian rem belakang diikat dengan baut pada real axel
housing dan untuk rem depan backing plate diikat dengan baut pada
rem dengan tromol. Penyetel sepatu rem ini akan mendorong kanvas rem
agar tidak terlalu jauh dengan tromol, sehingga ketika piston rem
tromol. Penyetelan sepatu rem dilakukan pada saat pemeriksaan rem dan
7) Piston Rem
bergerak maju bila mendapat tekanan dari minyak rem, dan pada saat
minyak rem tidak menekan lagi maka piston akan kembali ke posisi
semula.
8) Bleeder Plug
mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa minyak rem. Bleeder plug
9) Tromol Rem
Tromol rem umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol ini berputar
dengan sepatu rem. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan menekan
dan menimbulkan panas. Panas yang ditimbulkan pada tromol cukup tinggi
sehingga kotoran dari luar tidak dapat masuk. Selain itu kinerja dari rem
tromol lebih lembut dan penampang kanvas rem dapat dibuat lebar
rem tromol hanya 70% saja. Selain itu, jika rem tromol terendam air, rem
tromol tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisien gesek akan
berkurang.