Oleh :
EMY SILFIANA
NIM. 09.2.078
Mahasiswa
EMY SILFIANA
NIM 09.2.078
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan “Asuhan Kebidanan pada Ny “R” P2002 Ab000 Dengan Akseptor Lama
Pemasangan IUD di BPS SK. Sulastri Kepanjen 20 Juni 2011” dengan baik.
Laporan asuhan kebidanan ini disusun untuk memenuhi tugas praktek klinik yang
diselenggarakan mulai tanggal 04 – 23 juli 2011 di BPS SK. Sulastri, Kepanjen.
Asuhan kebidanan ini tersusun berkat bantuan dan bimbingan serta arahan
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Letkol CKM dr. Nirawan P, Sp.M, selaku Direktur Poltekkes RS
dr.Soepraoen
2. Mayor CKM dr. Zainal Alim, Sp.OG, selaku Ka Prodi Kebidanan
Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang
3. SK. Sulastri, S.ST, selaku Pembimbing Akademik
4. Ita Ulvia, S.ST, selaku Pembimbing Institusi
5. SK. Sulastri, S.ST, selaku Pembimbing Klinik
6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan laporan selanjutnya.
Semoga laporan asuhan kebidanan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan khusunya bagi penulis sendiri
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan ini, penulis diharapkan dapat
memberikan Asuhan Kebidanan pada Ny.”R” P2002 Ab000 dengan
akseptor lama pemasangan IUD secara komprehensif baik dari segi bio-
psiko-sosialnya.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data subyektif dan data
obyektif
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mahasiswa mampu menentukan masalah potensial
d. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera berdasarkan masalah
potensial yang ada
e. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa dan
masalah
f. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
g. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sesuai hasil dari implementasi
1.3 Metode Penulisan
Asuhan Kebidanan ini disusun dengan cara:
a. Observasi
Teknik observasi dalam studi kasus ini adalah pengamatan secara langsung
yang meliputi inspeksi, palpasi
b. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui
keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada
c. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan management kebidanan
d. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan
dapat membandingkan antara teori dan praktek
2.1.12 Patofisiologi
Hari ke -5 Siklus
menstruasi
Fase reparation
IUD di pasang
Pembuahan gagal
TIDAK TERJADI
KEHAMILAN
2.1.13 Langkah-langkah pemasangan AKDR Copper T 380A
Langkah Alasan Uraian
Langkah 1 Hindari percakapan
Jelaskan kepada klien Hal ini membantu klien seperti "ini tidak sakit"
apa yang akan tenang dan pada saat mela-kukan
dilakukan dan memudahkan langkah yang mungkin
mempersilakan klien pemasangan serta me-nimbulkan rasa
mengajukan mengurangi rasa sakit. sedikit sakit atau
pertanyaan. "hampir selesai" pada
saat baru akan mulai
memasang.
Sampaikan kepada Hal ini untuk Ajaklah klien bercakap-
klien kemungkinan menambah kepercayaan cakap se-panjang
akan merasa sedikit dan percaya diri pemasangan.
sakit pada beberapa
langkah waktu
pemasangan dan nanti
akan diberitahu biia
sampai pada langkah-
langkah tersebut.
Pastikan klien telah Hal ini akan membantu
mengosongkan klien tenang dan
kandung kemihnya. pemeriksaan panggul
Langkah Alasan Uraian
menjadi lebih mudah.
Langkah 2
Periksa genitalia Untuk memeriksa Pakai sarung tangan.
eksterna. adanya ulkus, Setelah di-pakai sarung
pembengkakan kelenjar tangan harus
getah bening (bubo) didekontaminasi, cuci
dan DTT atau
sterilisasi.
Lakukan pemeriksaan Untuk memeriksa
spekulum. adanya pembengkakan
kelenjar Bartolin dan
kelenjar Skene.
Lakukan pemeriksaan Untuk memeriksa Spekulum setelah
panggul. adanya cairan vagina, dipakai harus
servisitis dan didekontaminasi, cuci
pemeriksaan dan DTT atau
mikroskopis bila sterilisasi.
diperlukan.
Langkah 6
Masukkan sender Untuk menentukan Masukkan secara
uterus posisi uterus dan perlahan-lahan dan hati-
kedalaman kavum uteri. hati
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan
pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan
laporkan dengan kriteria:
a. Baik. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika pasien
memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan
orang lain.
b. Lemah. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang
atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan
dan orang lain. (Sulistyawati: 122)
Kesadaran
Untuk dapat mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,
bidan dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari
keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan
koma (pasien tidak dalam keadaan sadar). (Sulistyawati: 122)
Tekanan Darah : 90/60-130/90 mmHg
Nadi : 60-90 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,5-37,5o C
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Rambut : bersih, tidak rontok
Wajah : tidak pucat, tidak terdapat flek-flek pada pipi
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera
putih
Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
Mulut : lembab, tidak ada stomatitis, lidah tidak pucat,
tidak ada caries gigi
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : simetris, bersih puting susu menonjol
Genetalia : bersih, tidak ada oedema, tidak varises
b) Palpasi
Kepala : kulit kepala bersih, tidak teraba benjolan
abnormal
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan
Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran
abnormal
Ekstremitas : tidak oedema, tidak ada varises
c) Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara ronchi maupun wheezing
d) Perkusi
Ekstremitas : reflek patela (+)
2.2.2 Identifikasi Diagnosa/Masalah
Dx : P..Ab..dengan akseptor baru/lama pemasangan/pelepasan IUD
Ds : Ibu mengatakan ingin periksa ulang/control IUD
Ibu mengatakan ingin pasang/lepas IUD
Do : - Keadaan umum : baik/ cukup/lemah
- Kesadaran : composmentis/ somnolen/ apatis/ koma
- TD : normal (90/60 - 130/90 mmHg)
- Nadi : normal (70-90x/ menit)
- RR : normal (16-24x/ menit)
- Suhu : normal (36,5-37,5 C)
Masalah :
1. Amenorhea
Ds : Ibu mengatakan sudah ….. bulan tidak haid
Do : HPHT ….
2. Kejang/kram pada perut bagian bawah
Ds : -
Do : palpasi : perut bagian bawah terasa kaku
3. Perdarahan hebat dan tidak teratur
Ds : Ibu mengatakan menstruasinya tidak teratur dan banyak
Do : portio : tampak kemerahan, v/v keluar darah
4. Benang/ekor IUD yang lepas
Ds : Ibu mengatakan tidak dapat meraba benang IUD sendiri
Do : filament –
IUD : terlepas/tidak terlepas
5. Pengeluaran cairan dari vagina
Ds :ibu mengatakan sering mengeluarkan cairan dari kemaluannya
Do : v/v : fluor albus +/-, bersih/kotor
6. Infeksi
Ds : -
Do : suhu tubuh ibu meningkat (> 38 0C)
7. Perdarahan bercak/spotting
Ds : Ibu mengatakan sering mengeluarkan flek-flek
Do : Terdapat bercak-bercak darah/flek-flek merah kehitaman
8. Erotio Portiones
Ds : -
Do : terdapat kemerahan pada portio
2.2.5 Intervensi
Dx : P..Ab..dengan akseptor baru/lama......Pemasangan IUD
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama … menit, klien
mendapat pelayanan KB IUD
KH : - klien mengerti efek samping dan pesan penting IUD
- IUD terpasang baik dalam rahim
- klien tahu kapan waktunya control
- KU baik, kesadaran composmentis
- TTV dalam batas normal
TD : 90/60-130/90 mmHg
Nadi: 70-90 x/ menit
RR : 16-24 x/ menit
Suhu: 36,5-37,5 C
Intervensi :
1. Berikan konseling pra pemasangan
R / klien mendapat pemahaman tentang mekanisme pemasangan
IUD, efek samping dan keuntungannya.
2. Beritahu hasil pemeriksaan
R / dengan penjelasan yang jelas klien tidak cemas dan tidak takut
sehingga klien lebih kooperatif
3. Lakukan persiapan alat, tempat dan klien
R / kesiapan membantu sesuai prosedur
4. Lakukan pemasangan sesuai prosedur
R / ketepatan pemasangan, menjaga kesterilan
5. Berikan konseling post pemasangan
R / informasi pada klien dengan tepat dan menambah pengetahuan
klien
6. Berikan terapi yang sesuai
R / analgesik dalam mengurangi nyeri
7. Anjurkan klien untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
R / deteksi dini adanya komplikasi IUD yang mungkin terjadi
8. Dokumentasikan
R / bahan bukti pertanggungjawaban dan tanggung gugat
Masalah :
1. Amenorhea
Tujuan : Klien tidak hamil : klien mengerti efek samping IUD
Klien hamil : klien tidak mengalami komplikasi
KH : Ibu bias menyebutkan efek sampinng IUD
IUD tetap terpasangn atau telah dilepas sesuai kehamilan
Intervensi :
1. Pastikan hamil atau tidak
R / Menentukan ketepatan tindakan yang akan diberikan
2. Sarankan klien untuk melepas IUD (bila klien hamil UK < 13
minggu)
R / Mencegah terjadinya penyebaran infeksi/komplikasi
3. Berikan konseling pada klien
R / Konseling yang tepat memberikan ketenangan dan ibu lebih
kooperatif
4. Jelaskan efek samping IUD
R / Pengetahuan ibu bertambah
6. Infeksi
Tujuan : Infeksi teratsi dan tidak terjadi komplikasi
KH : TTV dalam batas normal
TD : 90/60 – 130/90 mm Hg
Suhu : < 38 0C
Nadi : 60-88 x/menit
Intervensi :
1. Observasi TTV
R / TTV merupakan parameter keadaan ibu
2. Ajarkan pada ibu cara cebok yang benar
R / Menekan pertumbuhan kuman
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotic
R / Antibiotik dapat mencegah atau mengobati infeksi
7. Perdarahan bercak/spotting
Tujuan : Tidak terjadi perdarahan
KH : tidak ada flek-flek kehitaman
Intervensi :
1. Jelaskan bahwa perdarahan bercak/spotting merupakan efek
samping
R / Pengetahuan ibu bertambah dan ibu merasa lebih tenang
2. Jelaskan prosedur pemeriksaan
R / Ibu lebih kooperatif
3. Lakukan pemeriksaan inspekulo dan pemeriksaan dalam
R / Penegakan diagnosa
8. Erotio Portiones
Tujuan : tidak terjadi erotio portiones
KH : portio tidak lecet dan kemerahan
Intervensi :
1. Jelaskan prosedur pemeriksaan
R / Ibu lebih kooperatif
2. Lakukan pemeriksaan inspekulo dan pemeriksaan dalam
R / Penegakan diagnosa
3. Jelaskan hasil pemeriksaan
R / ibu lebih tenang dan kooperatif
4. Pemberian albotil pada portio
R / Albotil bisa membunuh flora patologis yang ada pada portio
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotic
R / Mengatasi erotio portio
6. Anjurkan untuk kunjungan ulang 2 hari lagi
R / Mengevalluasi hasil terapi yang telah diberikan
2.2.6 Implementasi
Mengacu pada intervensi
2.2.7 Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal 20 Juni 2011 pukul 11.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “R” Nama Suami : Tn “H”
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan :- Pekerjaan : Polri
Alamat : Jl.Sidoutomo Penghasilan : Rp 2.500.000
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan datang ke bidan untuk pasang KB IUD
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan dan tidak sedang hamil.
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit dan infeksi
kelamin, tumor, kanker pada alat kandungannya, ataupun tidak sedang
mengalami perdarahan yang belum jelas penyebabnya.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit dan infeksi
kelamin, tumor, kanker pada alat kandungannya, ataupun tidak sedang
mengalami perdarahan yang belum jelas penyebabnya.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kanker dan tumor.
7. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali, lamanya kurang lebih 7 tahun, usia
pertama kali menikah 23 tahun.
8. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Lama : 6-7 hari
Siklus : teratur, 28 hari
Keluhan haid :-
Keputihan :-
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Kehamilan : anak pertama periksa di bidan 6 kali, sedangkan
anak ke dua periksa 7 kali, selama kehamilan ibu
tidak mengalami keluhan yang berat, hanya mual
pada awal kehamilan.
Persalinan : ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan
kedua di rumah bidan secara normal, dengan usia
kehamilan 9 bulan. Anak pertama perempuan, BBl:
3000 gram, PBL: 49 cm, lahir langsung menangis.
Anak kedua perempuan, BBL: 3300 gram, PBL: 54
cm, lahir langsung menangis.
Nifas : ibu mengatakan masa nifasnya berjalan dengan
normal, ibu memberikan ASI sampai anak berusia
2 tahun.
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya memakai KB IUD, langsung setelah
melahirkan anak pertama sampai 5 tahun, tidak ada keluhan.
Kemudian dilepas dan tidak memakai KB apapun selama 1 tahun,
karena ibu ingin mempunyai anak. Setelah itu ibu hamil dan sekarang
ibu ingin memakai KB IUD lagi.
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
makan 3-4x sehari dengan porsi satu setengah piring nasi, 1
mangkuk kecil sayur, 1 potong tempe/tahu, 1 potong ikan/ayam
dan diselingi buah serta susu. Minum 6-7 gelas per hari.
b. Eliminasi
BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, tanpa keluhan/ gangguan
c. Istirahat
Jarang tidur siang, tidur malam 6-7 jam
d. Aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah sendiri (masak, menyapu, mencuci
dll), kadang dibantu suami.
e. Kebersihan
Mandi dan gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan pakaian dalam
2x/hari, keramas 3 hari sekali
12. Data Psikososial dan Spiritual
a. Psikologi : ibu mengatakan nyaman menggunakan KB IUD.
b. Sosial : ibu mengatakan suami setuju dengan metode KB ini
c. Spiritual : ibu mengatakan dalam agamanya tidak ada larangan
memakai KB ini
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran: composmentis
TTV : TD : 120/70 mmhg
N : 80 x/menit
S : 36,5o C
R : 20 x/menit
BB : 76 kg
TB : 168 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Muka : tidak pucat, tidak oedema
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : simetris, tidak pernapasan cuping hidung, bersih,
tidak ada sekret
Mulut : bersih, tidak tampak caries gigi.
Telinga : bersih , simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah
bening, dan bendungan vena jugularis
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran
perut
Genetalia : bersih, tidak ada condiloma, lesi, chadwick, tidak
ada pembesaran kelenjar bartolini, tidak oedem,
tidak hemoroid
Ekstremitas : simetris, tidak oedem, tidak varises, pergerakan
bebas
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan
vena jugularis, kelenjar getah bening.
Dada : tidak ada pembesaran abnormal, tidak ada nyeri
tekan
Abdomen : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada pembesaran
uterus, tidak ada nyeri perut bagian bawah atau pada
pelvik
Genetalia : tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada kelenjar
bartolini dan kelenjar skene
c. Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing dan ronchi
d. Perkusi
refleks patella +/+
3. Pemeriksaan penunjang
a. pemeriksaan inspekulo:
v/v tidak ada erosi, tidak ada pengeluaran darah dan keputihan dari
portio.
b. pemeriksaan dalam
v/v tidak ada massa abnormal, tidak terjadi perlunakan servik, tidak
ada nyeri goyang portio, tidak ada pembesaran kelenjar bartolini
dan skene, ukuran uterus 7 cm, posisi antefleksi.
3.7 EVALUASI
Tanggal 20 Juni 2011 pukul 11.45 WIB
Dx : P2002 Ab000 dengan akseptor lama pemasangan IUD
S : - Klien mengatakan mengerti dan akan melaksanakan anjuran petugas
kesehatan
- Klien mengatakan merasa lega setelah pemasangan IUD
O : - Klien mampu mengulangi penjelasan tenaga kesehatan
- Bidan telah melakukan pemasangan IUD pada cavum uteri
- Bidan telah memberikan terapi Asam mefenamat dan Amoxicillin
- Tercatat pada kartu akseptor K I, kartu status K IV, dan buku
register.
A : P2002 Ab000 dengan akseptor lama pemasangan IUD
P : - Anjurkan klien untuk minum obat secara rutin
- Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu lagi tanggal 27 Juni 2011 atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan
BAB 4
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Pada pembuatan Asuhan Komprehensif yang telah disusun, mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan menerapkan pengetahuan yang didapat
saat praktek klinik. Dari asuhan Komprehensif pada akseptor KB mahasiswa
memiliki tujuan secara khusus sesuai dengan teori 7 langkah Varney, dimulai
dari :
1. Mahasiswi mampu mengumpulkan data ibu Ber KB baik Data Subyektif
dan Data Obyektif ditandai dengan mampu melakukan pengkajian
2. Mahasiswi mampu mendiagnosa dan mengidentifikasi masalah pada ibu
dengan KB IUD ditandai diagnosa masalah dapat diketahui dengan baik
3. Mahasiswi mampu mengidentifikasi masalah potensial pada ibu dengan
KB IUD masalah potensial tidak ditemukan
4. Mahasiswi mampu melaksanakan kebutuhan segera pada ibu dengan KB
IUD kebutuhan segera tidak ada dalam kebutuhan potensial
5. Mahasiswi mampu merencanakan tindakan pada ibu dengan KB IUD
ditandai bisa merencanakan sesuai dengan diagnosa dan masalah
6. Mahasiswi mampu melaksanakan tindakan pada ibu dengan KB IUD
ditandai bisa melaksanakan rencana yang dibuat sehingga pasien mengerti
dengan penjelasan petugas
7. Mahasiswi mampu mengevaluasi tindakan pada ibu degan KB IUD
ditandai evaluasi berjalan baik sesuai dengan diagnosa masalah pasien
5.2 Saran
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mutu pendidikan kesehatan
2. Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa atau pada pendidikan kesehatan
pada umumnya
3. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam pendidikan kesehatan sebagai
salah satu penunjang dalam meningkatkan mutu dan kualitas generasi
penerus
DAFTAR PUSTAKA