DISUSUN OLEH
KELOMPOK I :
AINA RAHMA (19020001)
DESY RAMADANTY (19020003)
FANNY RAHMASARI (19020004)
FATMAWATI (19020005)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan..............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Ruang Lingkup...........................................................................................2
E. Manfaat......................................................................................................3
F. Metode Pengumpulan Data........................................................................3
Bab 2 Pembahasan...............................................................................................5
A. Pengertian Hipotermi.................................................................................5
B. Contoh Soal................................................................................................5
C. Pendokumentasian SOAP..........................................................................5
Bab 3 Penutup......................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran...........................................................................................................7
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanisme pengaturan tubuh pada bayi baru lahir, belum berfungsi
sempurna. Oleh karena itu jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan
kehilangan panas tubuh maka bayi baru lahir dapat mengalami hipotermia.
Bayi dengan hipotermia, sangat berisiko tinggi untuk mengalami kesakitan
berat atau bahkan kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang
tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti
walaupun berada di dalam ruangan yang relatif hangat (JNPK-KR, 2008).
Penelitian menunjukan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam
periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan bayi mengalami
cacat seumur hidup dan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermia pada
bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan
hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak ( Sarwono,
2007 ).
Beberapa hal yang menyebabkan hipotermia adalah air ketuban atau cairan
yang menempel pada tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan, serta
keadaan umum bayi lemahatau bayi dengan berat badan lahir kurang dari
2.500 gram dapat mempengaruhi bayi mengalami hipotermia (Sarwono,
2007).
Menurut Yaniedu (2011) penurunan suhu ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu lingkungan, syok, infeksi, kurang gizi, obat-obatan dan
cuaca.Sehingga bayi mengalami mekanisme hilangnya panas seperti konduksi,
konveksi, evaporasi dan radiasi yang menyebabkan bayi mengalami
hipotermia. Dan disertai dengan tanda-tanda hipotermia, seperti: bayi
menggigil, aktivitas berkurang, tangisan melemah, kulit tubuh bayi berwarna
tidak merata (cutis marmorata), kaki teraba dingin.
1
5
2
E. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat digunakan penulis
dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
hipotermi.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk
dapat memberikan pengetahuan tentang penanganan asuhan pada bayi
baru lahir dengan hipotermia yaitu dengan merujuknya.
c. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu yang
mempunyai bayi agar dapat mencegah dan memberi penanganan pada
bayi baru lahir dengan hipotermi.
2. Manfaat Teoretis
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi tentang asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir dengan hipotermi dan sebagai bahan acuan pengembangan penelitian
lebih lanjut.
F. Metode Pengumpulan Data
Penulisan ini mengunakan beberapa metode yaitu :
1. Studi Kepustakaan
Penulis mempelajari buku-buku, literature dan media internet yang
berhubungan dengan kasus hipotermia.
2. Studi Kasus
Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan
oleh Helen Varney, dengan 7 langkah yang disusun secara periodik. Proses
asuhan kebidanan dimulai dari pengkajian dan diakhiri dengan evaluasi
serta pendokumentasian. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, penulis
menggunakan metode:
3
a. Wawancara
Penulis mengadakan tanya jawab atau diskusi dengan pasien, keluarga,
bidan dan dokter di ruang bersalin yang berhubungan dengan masalah
klien.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan laboratorium.
3. Studi Dokumentasi
Mempelajari kasus serta menginterpretasi data yang berhubungan dengan
klien, yang bersumber dari data rekam medis pasien, seperti catatan dokter,
bidan, dan hasil laboratorium.
4. Diskusi.
Penulis melakukan diskusi dengan tenaga kesehatan seperti dosen
pembimbing dan institusi untuk kelancaran penulisan karya tulis ilmiah
ini.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Hipotermia adalah kondisi saat suhu tubuh kurang dari 36,5° Celsius. Suhu tubuh ini
termasuk rendah sebab suhu tubuh normal untuk bayi adalah 36,6-37° Celsius. Lebih
dari 37° Celsius artinya bayi mengalami demam.
Contoh Kasus
Ny.H memiliki seorang bayi beru,ur 10 hari yang mengalami hipotermi, Ny.H
mengatakan bayinya sulit minum dan sering rewel. Ny.H membawa bayinya ke
puskesma Jumpandang Baru Makassar dari hasil pemeriksaan KU baik namun
bayi terlihat cukup lemas, DJ:142x/menit Pernafasan:48 x/menit S:37,1 ºC, dan
BB:3600 gram.
Pendokumentasian SOAP
Subjektif (S)
Ibu mengatakan bayinya sulit minum dan sering rewel.
Objektif (O)
Keadaan umum bayi baik.
Mengobservasi tanda-tanda vital
-Denyut Jantung : 142 x/menit
-Pernafasan : 48 x/menit
-Suhu : 37,1ºC
-Berat badan : 3600 gram
Assesment (A)
Bayi Ny “H” berumur 10 hari dengan riwayat Hipotermi.
Planning (P)
Melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui perkembangan dari bayi
“H”.
Hasil : bayi “H” dalam keadaan sehat.
Mengobservasi tanda-tanda vital
-Hasil : Heart Rate : 142 x/menit
-Pernafasan : 48 x/menit
-Suhu : 37,1ºC
5
Menimbang berat badan bayi
-Hasil : 3600 gram
Mengajarkan ibu cara merawat bayi sehari-hari yaitu mengganti popok
apabila basah atau kotor dan memandikan bayi.
-Hasil : ibu sudah tau cara merawat bayi sehari-hari
Memberikan nutrisi pada bayi
-Hasil : bayi sudah menyusui pada ibunya
Menganjurkan kepada ibu untuk selalu memberikan ASI eksklusif pada
bayinya
-Hasil : ibu selalu memberikan Asi pada bayinya
Menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi makanan bergizi
-Hasil : ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan
Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang baik dan benar
-Hasil : ibu paham dan mengerti cara menyusui yang benar
Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya imunisasi lengkap sesuai
jadwal imunisasi di pelayanan kesehatan terdekat
-Hasil : ibu bersedia membawa bayinya imunisasi sesuai jadwal
imunisasinya
Melakukan pendokumentasian.
6
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotermia adalah kondisi saat suhu tubuh kurang dari 36,5° Celsius. Suhu tubuh
ini termasuk rendah sebab suhu tubuh normal untuk bayi adalah 36,6-37° Celsius.
Lebih dari 37° Celsius artinya bayi mengalami demam.
Maka dari itu penting seorang bidan untuk mengetahui asuhan yang harus
diberikan pada bayi yang memiliki riwayat hipotermi.
B. Saran
Penulis mengharapkan saran dukungan dari pembaca agar makalah ini
dapat berkembang dalam tenaga kesehatan khususnya bidan dengan baik.