Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-
Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2020 selesai
disusun.
Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2020 berisi data tahun 2019
merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul
yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam
perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul.
Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran
umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana
kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan
seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Bantul dan disajikan dalam
bentuk grafik dan tabel.
Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami
ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat.
Bantul, 2020
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul
Kata Pengantar 1
BAB I Pendahuluan 3
BAB VI Kesimpulan 47
Bab 1
Pendahuluan
V
isi pembangunan Kabupaten Bantul adalah “Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera”. Dalam rangka
mewujudkan visi tersebut, misi Dinas Kesehatan “Menggerakkan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat” dengan upaya yang dilakukan oleh
sektor kesehatan, non kesehatan, swasta dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan upaya mengatasi masalah
kesehatan perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu Sistem Informasi
Kesehatan (SIK).
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk
penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna
pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.
Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen Profil
Kesehatan Kabupaten Bantul yang merupakan gambaran situasi kesehatan di
wilayah Kabupaten Bantul dan diterbitkan setiap tahun. Setiap edisi memuat
berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas
kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana.
Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2020 ini menggambarkan
situasi Derajat Kesehatan Masyarakat (angka kematian, status gizi, angka
kesakitan), Upaya Kesehatan (pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan
kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan), Sumber Daya
Kesehatan (sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan) di
Kabupaten Bantul Tahun 2019. Semua informasi yang terangkum dalam
dokumen Profil Kesehatan dipergunakan dalam rangka proses perencanaan,
pemantauan dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di
Kabupaten Bantul pada Tahun 2019, serta pembinaan dan pengawasan program
di bidang kesehatan. Sistematika Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun
2020 adalah sebagai berikut :
Bab 1 – Pendahuluan.
Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2020, serta
hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul untuk mencapai Masyarakat
Bantul Sehat Yang Mandiri.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kabupaten Bantul dan 81 tabel
data
Bab 2
Bantul Sehat, Cerdas, Sejahtera
2.1.KondisiGeografis
K
abupaten Bantul merupakan salah satu dari lima Kabupaten yang ada
di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas wilayah
seluruhnya mencapai 506,9 Km2 dan merupakan 15,91% dari seluruh
luas wilayah Propinsi DIY.
Kabupaten Bantul terletak di bagian Selatan Wilayah Propinsi DIY, yaitu
antara 07o 44’04” – 08o 00’ 27” LS dan 110o 12’ 34” – 110o 31’ 08” BT.
2.2. Demografi
Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul
melaporkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Bantul pada Tahun 2018
sebanyak 949.325 jiwa, dengan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 472.916
jiwa dan jumlah penduduk Perempuan sebanyak 476.409 jiwa. Kepadatan
penduduk di Kabupaten Bantul rerata 1.882 orang per Km2, dengan wilayah
kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan
Banguntapan yaitu sebesar 3.931 jiwa per Km2. Sedangkan kepadatan penduduk
terendah adalah Kecamatan Dlingo yaitu sebesar 708 jiwa per Km2.
Piramida Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2019 di bawah ini
menjelaskan jumlah penduduk terbanyak adalah golongan usia 35-39 tahun,
terdapat pada penduduk berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Rasio
Jenis Kelamin adalah 99,27.
Gambar 2. Piramida Penduduk Tahun 2019
Laki-lakiPerempuan
Gambar 3
Bab 3
Bantul Sehat
D
erajat Kesehatan Masyarakat Bantul ditunjukkan dengan suatu
indikator status kesehatan, yaitu Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
(Eo), Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Angka Status Gizi.
Gambaran Bantul Sehat dari berbagai data dan informasi yang dilaporkan adalah
sebagai berikut
74
73,77
73,5 73,5 73,56
73,44
73,2273,24
73
72,5
72
2014 2015 2016 2017 2018 2019
DIY Bantul
201420152016201720182019
Pendarahan 3
Lainnya 2
Peripartus 2
Paralitis 1
9
8,75 8,74
8,5
8,35 8,41
8,27
8
7,65
7,5
7
2014 2015 2016 2017 2018 2019
BBLR 28
Asfiksia Lainnya 27
Kelainan Bawaan
22
Sepsis Pneumonia Gangguan Nafas
Ca Meningitis 20
Kejang 4
Aspirasi 3
2
1
1
1
1
0 5 10 15 20 25 30
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
3.2.3. Angka Kematian Balita
Kasus kematian balita pada Tahun 2019 sebanyak 129 Balita dengan
jumlah kematian Balita terbesar di wilayah Puskesmas Kasihan II sebanyak 16
Balita. Selengkapnya penyebaran kasus kematian Balita di Kabupaten Bantul
tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 6.
10 BESAR PENYAKIT
DI PUSKESMAS TAHUN 2019
310
292
289
272
0100200300400500600
100
80 89,57
81,29 81,17 77,65
60 74,15
40
20
0
20152016201720182019
IR Diare
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2019
3
2,62
2,5
2
1 0,92
0,64 0,55 0,6
0,5
0,2 0,4
0,16 0,18
0 20018
2014
2015 2016 2017 2019
IR CFR
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2019
Gambar 7.
3) Tuberkulosis (TBC)
Penemuan kasus TB BTA Positif pada Tahun 2019 sebesar 112,9 per
100.000 penduduk. Jumlah kematian akibat TB dilaporkan sejumlah 16 orang.
Angka kesuksesan (Success Rate) terdiri dari angka kesembuhan dan
pengobatan lengkap TB Paru. Angka kesuksesan pada tahun 2019 dilaporkan
sebesar 86%
Angka kesembuhan (Cure rate) pada tahun 2018 dilaporkan sebesar 81
%. Angka kesembuhan pengobatan TB di Kabupaten Bantul pada Tahun 2019
menurun naik dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 76,34% dan angka
kesembuhan ini juga berada di bawah target Nasional (85%).
Grafik 11. Angka Penemuan Kasus dan Kesembuhan TB
di Kabupaten Bantul Tahun 2014 -2019
90
80 81,7 81
70 74,3 76,38 76,34
60 71
66,8
50
40 58
30
20 44,1
39,64
10 34,89 34,76
0
201420152016201720182019
HIV AIDS
Penyebaran kasus HIV positif baru terjadi hampir pada semua umur.
Umur yang paling banyak terkena kasus HIV adalah pada umur 30-39 tahun dan
AIDS pada umur 30-39 tahun. Menilik umur ini, berarti mulai terinfeksi pada umur
1-4 tahun. Berikut ini grafik penyebaran kasus HIV pada golongan umur di
Kabupaten Bantul.
Grafik 13. Penyebaran kasus HIV dan AIDS Berdasarkan Usia
di Kabupaten Bantul Tahun 2019
Penyebaran Kasus HIV dan AIDS di Kab Bantul Tahun 2019
50
40
30
20
10
0
< 11 - 45 - 1415 - 1920 - 2930 - 3940 - 4950 - 59≥ 60
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
HIVAIDS
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2019
Mencermati grafik diatas, diperlukan pencegahan sejak awal, yaitu pada
umur remaja melalui kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi “Aku Bangga
Aku Tahu (ABAT)” HIV AIDS.
6) Kusta
Angka penemuan kasus penderita baru kusta (NCDR) di Kabupaten
Bantul pada Tahun 2019 dilaporkan sebesar 8 orang. Jenis kasus kusta yang
ditemukan yaitu Kusta Multi Basiler (MB) seluruhnya. Semua penderita Kusta
dilaporkan 100% telah ditangani.
8) Malaria
Pada tahun 2019 dilaporkan ada 7 penderita kasus malaria di Kabupaten Bantul.
9) Filariasis
Pada tahun 2019 di Kabupaten Bantul dilaporkan tidak ada kasus Filariasis.
10) PD3I : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum,
Campak, Polio dan Hepatitis B
Grafik 14. Angka Status Gizi Buruk Balita di Kabupaten Bantul dibandingkan dengan
Status Gizi Buruk Balita di Provinsi DIY Tahun 2014-2019
0,4
0,38 0,38
D
alam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat Bantul yang
optimal, berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2019 oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul beserta jaringannya.
120
% K4
80
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
K1 K4 Target
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2019
Berikut disajikan gambar peta penyebaran cakupan K4 Ibu Hamil tahun 2019
Gambar 11
101
100 100 99,99
99,98 99,96 99,98 99,98
99
98
97
96
95
94
93 95 95 95 95 95 95
92
201420152016201720182019
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Target
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2019
Gambar 12
90
88,75 88,83 88,37
87,43
86,48
85 84,57
80
75
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Fe 1 Fe 3
Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil yang sudah mencapai target ini,
ternyata tidak merata di seluruh Puskesmas. Puskesmas dengan pemberian
tablet Fe 3 yang cukup tinggi 99,27 %, yaitu pada Puskesmas Sewon I.
Berikut disajikan gambar peta distribusi cakupan pemberian tablet Fe3
tahun 2019.
Gambar 13
105
100 100
95 100
95,2 95,13
90
85 87,75 88,51
80
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pelayanan pada ibu nifas pada tahun 2019 sebesar 96% sudah di atas
target kunjungan ibu nifas 95%. Berikut disajikan gambar peta cakupan
kunjungan ibu nifas tahun 2019.
Gambar 15
Cakupan pemberian vitamin A Ibu nifas Tahun 2019 sebesar 99,78% naik
bila dibandingkan pada Tahun 2018 sebesar 99,04%, dan sudah diatas target
85%.
Grafik 20. Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A Ibu Nifas
Di Kabupaten Bantul Tahun 2014 - 2019
100
% Vit A Bufas
99,78
99,31 99,34
99,18
99 99,04
98,83
98
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan bayi yang diberi ASI eksklusif di Kabupaten Bantul Tahun 2019
sebesar 78,96 % naik bila dibandingkan Tahun 2018 sebanyak 77,74 %,
selengkapnya disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 22
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
D/S N/D
Salah satu indikator status gizi Balita yang mudah diketahui masyarakat
yaitu adanya Garis Merah di Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Hasil
penimbangan menunjukkan persentase Balita yang memiliki berat badan di
Bawah Garis Merah (BGM) sebesar 0,4%. Semua Balita BGM dari keluarga
miskin telah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yaitu 100%.
Anggaran MP-ASI dibebankan pada APBD Kabupaten Bantul. Berikut disajikan
gambar peta penyebaran Balita BGM di Kabupaten Bantul Tahun 2019.
4.1.4. Imunisasi
Laporan pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Bantul
tahun 2019 dilaporkan 97,27 % turun bila dibandingkan tahun 2018 sebesar
98,17%. Selengkapnya pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten
Bantul Tahun 2014 – 2019 disajikan pada gambar berikut.
Grafik 22. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
Di Kabupaten Bantul Tahun 2014-2019
100 98,64 120
97,3497,1 98,5
96,91
97,97
100
96,57 96,93 96,49 97,32 98,17 97,28
80
80
60 60
201420152016201720182019
DPT-HB 3 Campak
70
60 62,41
50 53,22
46,36 49,38 47,14
40 40,78
30
20
10
0
201420152016201720182019
Rumah tangga yang ber-PHBS adalah rumah tangga yang pada saat
pendataan PHBS semua indikatornya terpenuhi atau dengan kata lain jika ada
satu indikator yang gagal didalam penilaian PHBS dirumah tangga-nya maka
tidak dapat diklasifikasikan sebagai rumah tangga ber-PHBS.
Posyandu di Kabupaten Bantul pada tahun 2019 dilaporkan sebanyak
1.139 posyandu dengan semua posyandu aktif atau sebesar 100%.
Strata Posyandu tahun 2019 yaitu Posyandu Pratama 3,51%, Posyandu
Madya 16,42%, Posyandu Purnama 45,92% dan Posyandu Mandiri 34,15%.
92,07
Leher AngsaKomunalCemplungPlengseng
19
Hotel 19
42
Sarana Kesehatan 42
547
Saran Pendidikan 580
Grafik diatas menjelaskan bahwa hotel telah diperiksa dan 100 % sehat,
sarana pendidikan 94,31% sehat, sarana kesehatan 100 % sehat.
Pembinaan kesehatan Pengolahan Makan sejumlah 1005 TPM telah
memenuhi syarat kesehatan.
Hasil Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN)
Tahun 2019 diperoleh Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 84,63 %. Berikut
disajikan gambar penyebaran ABJ di Kabupaten Bantul.
Gambar 28
Terdapat2 (dua) Puskesmas yang capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) nya
dibawah 80%, oleh karena itu sangat perlu ditingkatkan kebersihan lingkungan
dan meningkatkan PSN di tingkat Dusun.
Bab 5
Situasi Sumber Daya Kesehatan
U
ntuk mencapai status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diperlukan sumber daya kesehatan, meliputi tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sarana kesehatan. Berikut disajikan situasi
sumber daya kesehatan di Kabupaten Bantul
1600
1466
1400
800
600
414 Bidan
400 Tenaga Kesmas Sanitarian
252
194
200
135
61 73
20
49 72
0
Jumlah Tenaga
20
18 18,55 18,29
16 16,76 17,24
14 14,97
14,21
12 13,05
10
8
6
4
2
0
2013201420152016201720182019
B
erdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di
Kabupaten Bantul tahun 2019 yang dilaporkan, dapat disimpulkan
bahwa indikator kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul adalah
1. UHH Kabupaten Bantul sebesar 73,77
2. Jumlah Kematian Ibu dilaporkan sebesar 13 orang
3. Kematian Bayi dilaporkan sebesar 110 orang
4. Jumlah Kematian Balita dilaporkan sebesar 129 orang
5. AFP Rate (non polio) < 15 th dilaporkan sebesar 2,26 per 100.000 penduduk
umur < 15 tahun
6. Angka Kasus Baru TB Paru 34,76 per 100.000 penduduk, Angka
Kesembuhan Kasus TB Paru 81%, dan Success Rate TB Paru 86 %.
7. Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani dilaporkan sebesar 941 Kasus
8. Angka Kesakitan DBD dilaporkan sebesar 150 per 100.000 penduduk
9. Kasus baru HIV dilaporkan 127 kasus dan kasus AIDS 22 kasus
10. Jumlah Gizi Buruk sebesar 36 balita (BB/TB)
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul,
sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang hasilnya sebagai berikut
1. Persentase cakupan kunjungan Ibu hamil K1: 100%, K4 : 89,3%,
2. Persentase cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan : 99,99%
3. Persentase cakupan KB aktif sebesar 72,67 %
4. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100%
5. Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 97,27 %
6. Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Fe3 sebesar 88,37 %
7. Persentase Desa yang terkena KLB ditangani kurang dari 24 jam sebesar
100% sebanyak 12 KLB
8. Persentase penduduk tercakup Jaminan Kesehatan sebesar 87,37 %
9. Persentase Rumah Tangga ber PHBS sebesar 53,07 %
10. Jumlah Desa dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ada 75 Desa.
11. Persentase Realisasi APBD Kesehatan terhadap Total APBD sebesar
17,24 %, dengan biaya perkapita kesehatan sebesar Rp.592.051,-