Anda di halaman 1dari 31

SYOK DALAM KEBIDANAN

Kelompok 5 :
Nur Hasni (19020015)
Nur Atisa (19020014)
Syok Kebidanan

 Dalam kehamilan fisiologik terjadi perubahan-


perubhan hemodinamik yang memberi
perlindungan atau justru memberi predisposisi
terjadap timbulnya syok, seperti peningkatan
curah jantung dan perubahan mekanisme
pembekuan darah.
 Keadaan patologik waktu kehamilan atau
persalinan yang memberi predisposisi terhadap
timbulnya syok, seperti anemi, gangguan gizi,
partus lama disertai dehidrasi dan asidosis dsb.
Pengertian
Menurut Sarwono Prawirohardjo (2009) adalah
suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi
darah kedalam jaringan sehingga tidak dapat
1 memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil
metabolisme

Menurut Saifudin (2002) syok merupakan


2 kegagalan sistim sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat keoran-
organ vital. Syok merupakan suatu kondisi yang
mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan
segera dan intensif
Penyebab
Penyebab terjadinya syok dalam kebidanan yang
terbanyak adalah (syok hipovolemik:
perdarahan/Dehidrasi), (endotoksik/septik: infeksi), (syok
kardiogenik: kegagalan jantung), (anafilaktik: reaksi
alergi), (neurogenik: ransangan yang hebat pd syaraf),
(obstruksi: hambatan aliran darah kepla, jantung), dan
penyebab syok yang lain seperti emboli, komplikasi
anastesi dan kombinasi

Curigai atau antisipasi syok jika terdapat satu


atau lebih kondisi berikut ini :
a. Perdarahan pada awal kehamilan
b. Perdarahan pada akhir kehamilan atau
persalinan
c. Perdarahan setelah melahirkan
d. Infeksi
e. Trauma
Tanda dan gejala
a. Nadi cepat dan lemah ( 110 kali permenit
atau lebih
1 b. Tekanan darah yg rendah ( sistolik kurng
dari 90 mmHg
Tanda dan gejala lain dari syok meliputi :
a. Pucat ( pada kelopak mata bagian dalm,
telapak tangan atau sekitar mulut )
b. Keringat atau kulit yg terasa dingin dan
2
lembab
c. Pernafasan yg cepat ( 30 kali/menit
atau lebih )
d. Gelisah binggung atau hilangnya
kesadaran
e. Urine yg sedikit ( < 30 ml per jam )
Penanganan umum

Tujuan utama pengobatan syok syok adalah


melakukan penanganan awal dan khusus
untuk :
3 1. Menstabilkan kondisi pasien
2. Memperbaiki volume cairan sirkulasi
darah
3. Mengefisiensikan sistim sirkulasi darah
Jenis – jenis
syok

Menurut Greenberg (2007)adalah


penurunan perfusi dan oksigenisasi
jaringan disertai kolap sirkulasi yg
Syok disebabkan oleh hilangnya volume
Hipovolemik intravaskular acut akibat berbagai
keadaan bedah atau medis
Tahapan Syok

1. Tahap awal Berkurangnya


cairan atau darah membuat
2. Tahap kompensasi
aliran balik vena ke jantung
Menurunnya curah jantung
menurun.ventrikel jantung
menimbulkan respon dari sistem
menurun. Ventrikel jantung
syaraf simpatis melalui aktivasi
tidak terisi secara adekuat,
reseptor di aorta dan arteri
menyebabkan berkurangnya isi
karotis. Darah didistribusikan ke
sekuncup dan curah jantung.
organ vital. Pembuluh darah di
Karena curah jantung dan aliran
saluran cerna, ginjal,kulit dan
balik vena menurun, tekanan
paru mengalami konstriksi.
darah juga menurun. Turunnya
Respon ini terlihat dengan kulit
tekanan darah menurunkan
yang menjadi pucat dan dingin.
suplai oksigen kejaringan dan
fungsi sel juga terpengaruh.
Selanjutnya

3. Tahap progresif Tahap ini


mengarah pada kegagalan
multisistem. Mekanisme kompensasi
mulai gagal, dan organ vital tidak
mendapatkan perfusi yang adekuat.
Deplesi volum emenyebabkan
semakin rendahnya tekanan darah
dan curah jantung. Arteri koroner
mengalami kekurangan suplai darah. 4. Tahap akhir (irreversibel)
Sirkulasi perifer buruk, dengan nadi Kegagalan multisistem dan kerusakan
yang lemah atau tidak ada. sel tidak dapat diperbaiki dan terjadi
kematian.Penatalaksanaan: Resusitasi
darurat diperlukan untuk mencegah
perburukan kondisi ibu dan
kerusakan yang ireversibel.
Fase Syok

a. Fase Kompensasi
Rangsangan /reflekssimpatis : Respon
pertama terhadap kehilangan darah
adalah vasokontriksi pembuluh darah
perifer untuk mempertahankan
pasokan darah keorgan vital

b. Fase Dekompensasi
Perdarahan lebih dari 1000 ml pada
pasien normal atau kurang karena faktor-
faktor ada.
c. Kerusakan jaringan dan bahaya
kematian
Penanganan perdarahan yang tidak
adekuat menyebabkan hipoksia jaringan
yg lama dan kematian jaringan dengan
akibat berikut ini :
1. Asidosis metabolik : disebabkan
metabolisme anerob yg terjadi karena
kekurangan oksigen
Lanjutan

2. Dilatasi arteriol : akibat penumpukan


hasil metabolieme selanjutnya
menyebabkan penumpukan dan stagnasi
darah di kapiler dan keluarnya cairan ke
dalam jaringan ekstravaskuler
3. Koagulasi intravaskuler yg luas (DIC)
disebabkan lepasnya tromboplastin dari
jaringan yg rusak
4. Kegagalan jantung akibat berkurangnya
aliran darah koroner
5. Dalam fase ini kematian mengancam
Penanganan

Jika terjadi syok tindakan yang harus segera


dilakukan antara lain :
1. Cari dan hentikan segera penyebab
perdarahan
2. Bersihkan saluran nafas dan beri oksigenatau
pasang selang endotrakeal
3. Naikkan kaki keatas untuk meningkatkan
aliran darah kesirkulasi sentral
4. Pasang 2 set infus atau lebih untuk tranfusi
5. Kembalikan volume darah dengan :
a. Darah segar
b. Larutan kristaloid : seperti ringger laktat
c. Larutan koloid : Dekstran 40 atau 70
6. Terapi obat-obatan
a. Analgesik : Morfin 10-15 mg IV
b. Kortikosteroid : Hidrokortison 1 gr
c. Sodium bikarbonat : 100 mEq
d. Pasopresor : untuk menaikkan tekanan darah
7. Monitoring
a. Cental Venosus presure
b. Nadi
c. Tekanan darah
d. Produksi urin
e. Tekanan kapiler paru : normal 6-18 Torr
f. Perbaikan klinik : pucat, sinaosis, sesak,
keringat dingin, dan kesadaran
Komplikasi

Syok yang tidak dapat segera diatasi


akan merusak jaringan diberbagai
organ sehingga dapat terjadi
komplikasi-komplikasi seperti gagal
ginjal akut, nekrosis hipopise, dan
koagulasi intravaskuler diseminata
(DIC)
1 SYOK ENDOTOKSIK

Syok Septik dapat terjadi karena infeksi


bakteri gram posistif, virus, atau jamur.
Kebanyakan syok septik karena bakteri
gram negatif : Escherichia coli,
pseudomonas aeroginos, bacterioid,
klebsiella spesies, dan serratia. Yang
mengeluarkan endotoksin adalah fospo-
lipo-polisakarida yang lepas dari dinding
sel yang mengalami lisis.
Penyebab obstetrik pada
syok septik

Syok septik dalam obstetri dapat


disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Abortus septik
b. Ketuban pecah yg lama
c. Infeksi pasca persalinan
d. Trauma
e. Sisa plasenta
f. Sepsis puerperalis
g. Pielonefritis akuta
Gejala Klinis

Syok septik tejadi dalam 2 fase


utama yaitu fase reversibel dan
irreversibel. Sedangkan fase
reversibel terdiri atas fase panas
dan dingin

Fase dingin dijumpai tanda-tanda : Fase panas disertai dengan gejala-gejala


kulit dingin dan mengeriput, hipotensi, takikardi, pireksia dan menggigil.
sianosis, purpura, penurunan Kulit kelihatan merah dan panas. Pasien
kesadaran yg progresif dan koma. biasa nya masih sadar dan leukositosis
terjadi dalam beberapa jam.
Selanjutnya

bila syok berlanjut terus pasien akan jatuh


kedalam fase irrefersibel dimana terjadi
hipoksia sel yang berkepanjangan yang
menyebabkan gejala asidosis metabolic, gagal
ginjal akut, gagal jantung, edeme pulmonum,
gagal adrenal dan kematian.
Penanganan

•Terdiri atas 3 garis utama yaitu


pengembalian fungsi sirkulasi
darah, dan oksigenisasi, eradikasi
infeksi, serta koreksi cairan dan
elektrolit
a. Diagnisis dini
b. Terapi antibiotik
c. Kontrol atau pengangatan
sumber infeksi
Prinsip
Prinsip
d. Resusitasi hemodinamik
penanganan
penanganan
e. Kortikosteroid
syok
syok septik
septik
f. Kontrol ketat kadar glukosa
g. Ventilator dg volume yg
rendah
Penyebab :
Utama syok kardiogenik adalah
penyakit pembuluh darah yg
berat. Pada syok kardiogenik
ventrikel kiri tidak mampu
Syok
memompa darah yg cukup untuk
kardiogenik
kebutuhan jaringan sebagai
kompensasi terjadi takikardia.
Kekurangan oksigen dapat
menyebabkan kerusakan sel,
kegagalan multiorgan, dan
kematian
Tanda Klinis

Tanda klinis syok kardiogenik


adalah dilatasi vena- vena
dileher, Dispneu, Desah sistol
dan diastol, dan oudema yg
menyeluruh
Syok
Anafilaktik

Yaitu syok yg terjadi akibat


alergi/hipersensitif terhadap
obat- obatan
Gejala klinis

Pasien datang setelah terpajan antigen.


Manifestasi reaksi alergi dapat terjadi
dalam beberapa detik sampai jam dan
dapat bervariasi dari inflamasilokal dan
gatal sampai sampai gagal organ
multisistem
Komplikasi

Kemungkinan rekurensi di masa


mendatang dan kematian
Tata laksana

Mengamankan saluran nafas agar tetap paten


merupakan prioritas utama.intubasi indotrakeal
mungkin sulit karena angiodema dan spasme
laring. Akibatnya peralatan krikotiroidotomi
atau respirasi jet transtrakeal harus siap
tersedia. Epinefrin subkutan diindikasikan utk
pasien dgn gejalasaluran nafas atau tanda vital
tidak stabil.
Syok
neurogenik

Yaitu disfungsi otonom akibat


cedera medula spinalis yg
menyebabkan hipotensi dan
bradikardia
Gejala klinis

Pasien dgn syok neurogenik datang


baik setelah mengalami trauma tumpul
maupun trauma tembus pada medula
spinalis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai