Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

S AKSEPTOR KB IMPLANT
DI PUSKESMAS SOWI KABUPATEN MANOKWARI

Tanggal Kunjungan : 01 September 2021 Jam : 09.00 WIT


Tanggal Pengkajian : 01 September 2021 No. Reg : 110/21
Pengkaji : Bidan Asri Basselo
LANGKAH I
Pengkajian
A. Identitas
Nama klien : Ny. S Nama suami : Tn. B
Umur : 25 Tahun Umur : 27 Tahun
Suku/bangsa : Papua/ Indonesia Suku/bangsa : Papua/ Indonesia
Agama : Kristen Protestan Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Honorer
Alamat : Jl. Trikora Sowi IV Alamat : Jl. Trikora Sowi IV
B. Anamnese
Tanggal : 1 September 2021 Jam : 09.00 WIT
Oleh : Bidan Asri
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan baru melahirkan anak
pertama pada tanggal 23 Juli 2021, ingin menunda kehamilan anak kedua dan
ingin menggunakan KB susuk
2. Keluhan : Tidak Ada
3. Riwayat Obstetri dan Gynekologi
a) Riwayat menstruasi
- HPHT : 18-10-2020
- Lamanya : 4-5 hari
- Siklus : 30 Hari
- Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut dalam 1 hari
- Warna : Merah
- Konsistensi : Cair
- Dysmenorhoe : Tidak
- Menarche : 13 Tahun
- Teratur / tidak : Ya
- Keluhan lain : Tidak ada
b) Keputihan
- Banyaknya : Tidak ada
- Warna : Tidak ada
- Bau / Gatal : Tidak ada
c) Perdarahan jalan lahir
- Pernah / tidak pernah : Tidak ada
- Kapan : Tidak ada
- Lamanya : Tidak ada
- Warnanya : Tidak ada
- Disertai rasa nyeri : Tidak ada
d) Riwayat Ginekologi
- Mioma Uteri : Tidak ada
- Kista : Tidak ada
- Mola Hidatidosa : Tidak ada
- PMS / HIV / AIDS : Tidak ada
- PID : Tidak ada
- Endometriosis : Tidak ada
- KET : Tidak ada
- Operasi : Tidak ada

4. Kehamilan yang lalu


- Umur kehamilan : 39 minggu
- Jumlah kehamilan : 1 kali
- Abortus : Tidak ada
- Partus : Tidak ada
- Lahir hidup : Tidak ada
5. Riwayat menyusui
- Anak I : ASI Eksklusif Lamanya : sampai saat ini baru 40 hari
6. Riwayat Kesehatan
- Penyakit jantung : Tidak Ada
- Hypertensi : Tidak Ada
- Hepar : Tidak Ada
- DM : Tidak Ada
- Anemia : Tidak Ada
- PMS/HIV/AIDS : Tidak Ada
- Campak : Tidak Ada
- Malaria : Tidak ada
- Tubercolosis : Tidak ada
- Gangguan Mental : Tidak ada
- Operasi : Tidak ada
- Haemorroid : Tidak ada
- Alergi : Tidak ada
 Makanan : Tidak ada
 Obat – obatan : Tidak ada

7. Riwayat KB
- Pernah mengikuti KB : Tidak pernah
- Jenis kontrasepsi :-
- Lama pemakaian :-
- Ikut KB atas kemauan : Diri Sendiri dan
Suami
- Tempat Pelayanan :-
- Keluhan selama memakai :-
- Pengetahuan Ibu tentang KB : ibu sudah mengetahui dan mengerti tentang
jenis KB, kelebihan dan kekurangan setiap KB karena telah diberikan KIE
saat nifas dan mencari informasi melalui sosial media
- Kontrasepsi yang digunakan sekarang : Tidak ada
8. Kebiasaan sehari – hari
- Obat – obatan / Jamu : Tidak ada
- Pola nutrisi
 Sebelum menggunakan KB : 2-3 kali/ hari
- Merokok : Tidak ada
- Aktivitas sehari – hari
 Di rumah : Mengurus rumah dan anak
 Di luar rumah : Arisan dan jalan sore
- Pola istirahat / tidur
 Siang : 1 jam
 Malam : 7-8 jam
- Pola seksual
 Frekuensi : 2-3 kali seminggu
 Keluhan : Tidak ada

C. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB / TB : 58 kg / 160 cm
- Keadaan emosional : Stabil
- Tanda – tanda vital
 Tekanan darah: 110/80 mmHg
 Suhu tubuh : 36,7 ºC
 Nadi : 82 x/mnt
 Pernapasan : 20 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Muka : Tidak tampak pucat dan tidak ada
sianosis
- Mata : Sklera putih dan konjungtiva merah
muda
- Leher : tidak tampak pembesaran pada kelenjar
tiroid, getah bening, dan vena jugularis
- Dada : Tampak simetris, tidak tampak retraksi
dinding dada.
- Payudara : Tampak bersih. Tampak simetris, tidak
tampak retraksi
- Abdomen : Tidak tampak luka bekas operasi, tidak
tampak asites
- Genetalia : Tidak ada perdarahan pervaginam
- Ekstremitas : Tampak simetris, tidak ada edema

b. Palpasi
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis
- Payudara : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
benjolan
- Abdomen : Tidak ada pembesaran, tidak teraba
massa
- Tungkai : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada varices
c. Auskultasi
- Paru – paru
Wheezing : Tidak ada
Ronchi : Tidak ada
- Jantung
Irama : Regular
Frekuensi : 65 x/mnt
d. Perkusi
- Refleks patella
 Kanan / Kiri : + / +

3. Pemeriksaan khusus
a. Pemeriksaan inspecullo : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan pemeriksaan

LANGKAH II
INTERPRETASI DATA DASAR
DIAGNOSA DASAR
S:
1. Ibu mengatakan berusia 25 tahun, baru
melahirkan anak pertama pada tanggal
23 Juli, ingin menunda kehamilan anak
kedua dan ingin menggunakan kb susuk
Ny. S Usia 25 Tahun P1A0 Akseptor Baru 2. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat
KB Implant penyakit
3. Ibu mengatakan sudah mengetahui
dan mengerti tentang jenis KB,
kelebihan dan kekurangan setiap KB
karena telah diberikan KIE saat nifas
dan mencari informasi melalui sosial
media
O:
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tekanan darah : 110/80 mmHg
3. Suhu tubuh : 36,7 ºC
4. Nadi : 82 x/mnt
5. Pernapasan : 20 x/mnt
6. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas
normal

MASALAH DASAR
Tidak ada Tidak ada

LANGKAH III
MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL DAN
MENGANTISIPASI PENANGANAN
Tidak ada data penunjang yang mendukung
LANGKAH IV
MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
Tidak ada data penunjang yang mendukung
LANGKAH V
Tanggal : 1 September 2021 Pukul : 9.15 WIT
MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : Pasien memiliki hak memperoleh informasi secara benar dan jelas
mengenai kesehatan Klien, termasuk resume isi rekam medis jika diperlukan (pasal
62 (b) UU nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan)
2. Jelaskan kembali pada ibu tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, manfaat, kelebihan dan
efek samping lalu berikan ibu kesempatan untuk menentukan alat kontrasepsi yang
akan digunakan
Rasional : Penelitian mengatakan bahwa pengetahuan ibu tentang kontrasepsi
mempengaruhi keputusan ibu dalam keikutsertaan program Keluarga Berencana
(KB).
3. Jelaskan kepada ibu prosedur tindakan yang akan dilakukan
Rasional : Pasal 61 UU Kebidanan Nomor 4 tahun 2019 menjelaskan tentang
kewajiban bidan dalam point (b) adalah memberikan informasi yang benar, jelas, dan
lengkap mengenai tindakan Kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
kewenangannya.
4. Lakukan informed consent kepada ibu
Rasional : Kewajiban bidan dalam memberikan asuhan adalah memperoleh
persetujuan dari klien atau keluarganya atas tindakan yang diberikan karena pasien
berhak utuk memberi persetujuan atau penolakan tindakan Kebidanan yang akan
dilakukan (pasal 62 (d)).
5. Lakukan tindakan pemasangan KB Implant
Rasional : Semua tahap proses pemasangan harus dilakukan secara berhati-hati dan
lembut, untuk mencegah infeksi maupun ekspulsi
6. Berikan KIE pasca pemasangan KB Implant
Rasional : Salah satu rencana asuhan pemasangan KB Implant yaitu pemberian
konseling pasca pemasangan, tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya infeksi pada
luka bekas insisi
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
Rasional : Pasca pemasangan implant akan muncul keluhan memar, bengkak dan
nyeri di bagian lengan, maka diperlukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
analgesik dan antibiotik
8. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang atau bila ada keluhan
Rasional : Jadwal kontrol ulang setelah pemasangan KB Implan yaitu 3 hari atau bila
ada keluhan
9. Lakukan pendokumentasian pada kartu kunjungan ulang KB
Rasional : Mendokumentasikan asuhan kebidanan sesuai standar merupakan salah
satu kewajiban bidan dalam menjalankan asuhan kebidana pasal 61 (e) UU Nomor 4
tahun 2019 tentang Kebidanan. Dokumentasi asuhan merupakan bukti otentik asuhan
yang dapat berfungsi sebagai alat komunikasi diantara pemberi layanan dan juga
sebagai bukti sah secara hukum atas asuhan yang diberikan.
LANGKAH VI
Tanggal : 1 September 2021 Pukul : 9.20 WIT
PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN / IMPLEMENTASI
1. Memberitahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Keadaan umum baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 82 x/mnt, pernapasan
20x/mnt, suhu 36,7 ºC dan hasil pemeriksaan fisik secara keseluruhan dalam batas
normal
2. Menjelaskan kembali pada ibu tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, manfaat, kelebihan
dan efek samping lalu memberikan ibu kesempatan untuk menentukan alat
kontrasepsi yang akan digunakan
a) Pil adalah alat kontrasepsi oral yang akan menggantikan produksi hormone
estrogen dan progesterone oleh ovarium. Manfaat : Dapat menekan hormone
ovarium selama siklus haid yang normal. Kelebihan : Siklus haid teratur, tidak
menggangu hubungan seksual dan dapat berhenti setiap saat. Efek Samping :
Kenaikan berat badan, jerawat, hipertensi dan sakit kepala.
b) KB Suntik adalah alat kontrasepsi suntik yang akan disuntikkan dibagian bokong
setiap 1 bulan atau 3 bulan. Manfaat : Mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Keuntungan : tidak berpengaruh pada
hubungan seksual dan ASI, pemakaian jangka panjang, mencegah penyakit
kanker endometrium, KET dan radang panggul. Efek samping : Gangguan haid,
keputihan, jerawat, perubahan berat badan dan perubahan libido
c) IUD atau Spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang terbuat dari plastic yang lentur,
mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan di masukkan ke
dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. Manfaat : mencegah
pertemuan sperma dan ovum ke dalam alat reproduksi dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi. Kelebihan : pemakaian jangka panjang yaitu
5-10 tahun, tidak mempengaruhi hubungan seksual dan ASI. Efek samping :
Peruahan siklus haid, haid lebih lama/ banyak dan spotting
d) Implant adalah alat kontrasepsi berupa batang silastik yang dipasang dibawah
kulit. Manfaat : mengentalkan lendir serviks sehingga menganggu transportasi
sperma. Kelebihan : pemakaian jangka panjang yaitu 3 tahun, pengembalian
kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak mempengaruhi hubungan seksual
dan ASI. Efek samping : perubahan pola haid, peningkatan/ penurunan berat
badan, tidak melindungi dari penyakit IMS
e) Tubektomi dan Vasektomi adalah tindakan operasi dengan memotong tuba falopi
(pada pria) dan memotong vas deferens (pada wanita). Manfaat : Bersifat
permanen. Kelebihan : sangat efektif, tidak mempengaruhi hubungan seksual dan
ASI. Efek Samping : menyangkut resiko dan efek samping pembedahan, kadang
ada sedikit rasa nyeri setelah operasi, infeksi mungkin saja terjadi jika prosedur
operasi tidak benar.

3. Menjelaskan kepada ibu prosedur tindakan pemasangan KB Implant


Persiapan pemasangan, peralatan dan bahan yg digunakan, cara pemasangan
4. Melakukan informed consent kepada ibu
Ibu menandatangani surat persetujuan tindakan pemasangan KB
5. Melakukan tindakan pemasangan KB Implant
a. Persiapan pemasangan
1) Pelaksanaan pelayanan untuk pemasangan implan, ruangan sebaiknya jauh
dari area yang sering digunakan atau ramai di rumah sakit serta harus memilih
pencahayaan yang cukup, terbebas dari debu dan serangga, memiliki ventilasi
yang baik selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air
bersih dan mengalir.
2) Peralatan untuk pemasangan harus tersedia lengkap disetiap klinik atau
fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta. Yang penting,
semua peralatan dan bahan harus dalam kondisi baik (misalnya: trokar dan
skapel harus tajam). Pastikan semua alat dan bahan dalam keadaan steril atau
DTT.
3) Kapsul implan-2 dikemas dalam wadah steril, tertutup baik dan tetap steril
selama tiga tahun sesuai dengan jaminan sterilitas dan masa aktif dari
produsennya, kemasannya tidak rusak dan disimpan di tempat yang sejuk dan
kering.
4) Peralatan yang diperlukan untuk setiap pemasangan adalah sebagai berikut :
a) Tempat tidur.
b) Sabun untuk mencuci tangan.
c) Implant dalam kemasan Terdiri dari : Bisturi dan 2 buah kapsul Implan
yang berada dalam Trokar serta inserternya)
d) Kain penutup Duk berlobang steril (bersih) yang kering.
e) 1 mangkok steril atau DTT (untuk betadine)
f) Pinset
f) Sepasang sarung tangan steril
g) Betadin
h) Anestesi lokal (lidokain 2cc).
i). Aquades
j) Spuit 5 cc
k) Jika ingin menandai posisi kapsul dapat digunakan bolpoin.
l) Band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril
m) Kasa Rol
b. Persiapan pemasangan
1) Langkah 1
Pastikan klien telah mencuci dan membilas lengan atas sebelah kiri hingga
bersih. Periksa kembali tidak ada sisa sabun karena dapat menurunkan
efektivitas antiseptic tertentu.
2) Langkah 2
Persilahkan klien berbaring dan lengan atas yang telah disiapkan, ditempatkan
di atas kain yang telah disiapkan, lengan atas membentuk sudut 30° terhadap
bahu dan sendi siku 90° untuk memudahkan petugas melakukan pemasangan
3) Langkah 3
Lapisi tempat penyangga lengan dengan kain bersih.
4) Langkah 4
Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm (3 inci) di atas lipat siku.
Tandai posisi lengan yang dengan berbentuk V.
5) Langkah 5
Siapkan tempat peralatan dan bahan serta buka bungkus implan steril tanpa
menyentuh peralatan yang ada di dalamnya.
c. Tindakan sebelum pemasangan
1) Langkah 1
Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih.
2) Langkah 2
Pakai sarung tangan steril
3) Langkah 3
Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptic (betadine) menggunakan
kasa. Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar
dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm (3-5 inci) dan biarkan kering
(sekitar 2 menit) sebelum memulai tindakan.

4) Langkah 4
Pasang kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk menutupi lengan.
Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat yang akan
dipasang kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan di bawah tempat
pemasangan dengan kain steril.
5) Langkah 5
Setelah memastikan (dari anamnesa) tidak ada riwayat alergi terhadap obat
anestesi, isi alat suntik dengan 1 ml obat anestesi (lidocaine 2%) ditambahkan
dengan 1 ml aquadest
6) Langkah 6
Suntikkan anestesi lokal 0,3 cc pada kulit (Intradermal) pada tempat insisi
yang telah di tentukkan sampai kulit sedikit menggelembung, sambil melihat
reaksi yang timbul selama 1 menit.
Jika tidak ada reaksi, teruskan penusukkan jarum kelapisan bawah kulit
(subdermal) sepanjang 4 cm, dan lakukan aspirasi untuk memastikan jarum
tidak masuk ke dalam pembuluh darah dan suntikkan obat intrakutan, tanpa
memindahkan/mengeluarkan jarum, masukkan ke subdermal. Hal ini akan
membuat kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya dan dorong jarum
menelusuri bawah kulit hingga 4 cm, kemudian tarik jarum sambil
menyuntikkan anestesi pada kedua jalur kapsul (masing-masing 1 ml)
membentuk huruf V pada jalur pemasangan kapsul nomor 1 dan 2.
d. Pemasangan kapsul
Sebelum membuat insisi, pastikan efek anestesi telah berlangsung dan sensasi
nyeri hilang.
1) Langkah 1
Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan scalpel atau ujung bisturi hingga
mencapai lapisan subdermal
2) Langkah 2
Masukkan ujung trokar (dengan sudut 300 dan bagian bawah) hingga
mencapai lapisan subdermal, kemudian luruskan trokar sejajar dengan
permukaan kulit. Ungkit kulit dan dorong trokar dan pendorong sampai batas
tanda 1( dekat pangkal trokar) tepat berada pada luka insisi.
Dorong sedikit ujung kapsul hingga teraba ,setelah dipastikan batang kapsul
pada tempatnya di subdermal, maka tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar
hingga tanda 2 ( dekat ujung trokar)
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trocar ke arah lateral
kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula. Untuk memastikan kapsul
pertama bebas, kapsul kedua ditempatkan setelah trokar didorong kembali
mengikuti kaki V sebelahnya hingga tanda 1, kemudian dorong pendorong
sampai kapsul keluar dari trokar.
3) Langkah 3
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul telah
terpasang. Pastikan ujung dari kedua kapsul harus cukup jauh dari luka insisi.
4) Langkah 4
Setelah kedua kapsul terpasang dan posisi setiap kapsul sudah di pastikan
tepat keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari
menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan pendarahan.
Bersihkan tempat pemasangan dengan kasa betadine
e. Tindakan setelah pemasangan kapsul
1) Menutup luka insisi
Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid untuk menutup luka insisi,
periksa perdarahan. Lalu balut dengan kasa Rol agar kapsul tetap berada di
dalam kulit dan tidak mudah keluar
Selanjutnya buang sampah sekali pakai yang telah terkontaminasi oleh klien,
cuci alat lalu rendam dengan larutan klorin selama 10 menit dan sterilkan.
Cuci tangan segera dengan sabun dan air
2) Perawatan klien
Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul dan kejadian tidak
umum yang mungkin terjadi selama pemasangan. Amati klien lebih kurang 15
sampai 20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari luka insisi atau efek lain
sebelum memulangkan klien.

6. Memberikan KIE pasca pemasangan KB Implant


a. Perawatan luka insisi di rumah
1) Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah insisi selama
beberapa hari, hal ini normal.
2) Jaga luka insisi tetap kering dan bersih selama paling sedikit 48 jam. Luka
insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci pakaian.
3) Jangan membuka pembalut luka (band aid) dan kassa selama 48 jam dan
biarkan band aid di tempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari).
4) Klien dapat segera bekerja secara rutin tetapi hindari melakukan aktivitas
yang berat. Hindari benturan atau luka di daerah tersebut atau menambahkan
tekanan.
5) Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan
dengan tekanan normal.
6) Bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, daerah insisi kemerahan dan
panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Dokter memberikan terapi obat Asam Mefenamat 3x1 dan Amoxicilin 3x1
8. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang atau bila ada keluhan
Jadwal kunjungan ulang pada tanggal 4 September 2021 atau ibu boleh datang kapan
saja bila ada keluhan atau masalah yang berhubungan dengan alat kontrasepsinya
sebelum tanggal yang ditentukan.
9. Melakukan pendokumentasian pada kartu kunjungan ulang KB, buku register dan
buku Kohort
LANGKAH VII
EVALUASI
Tanggal : 1 September 2021 Pukul : 10.00 WIT
1. Ibu telah mengetahui tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Ibu mengerti tentang informasi KB yang telah diberikan dan ibu memutuskan untuk
memakai alat kontrasepsi Implant
3. Ibu telah mengerti tentang prosedur tindakan pemasangan KB Implant
4. Telah dilakukan informed consent antara ibu dan bidan
5. Telah dilakukan pemasangan KB Implant di lengan sebelah kiri
6. Telah diberikan KIE pasca pemasangan KB Implant, ibu mengerti dan dapat
menjelaskan Kembali informasi yang telah diberikan
7. Telah diberikan terapi obat Asam Mefenamat 3x1 dan Amoxicilin 3x1
8. Ibu telah mengetahui jadwal kunjungan dan akan kembali pada tanggal 04 September
2021 atau akan menghubungi Bidan bila ada keluhan sebelum tanggal yang di
tentukan
9. Telah dilakukan pendokumentasian pada kartu kunjungan ulang KB, buku register
dan buku Kohort
PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN
CATATAN PERKEMBANGAN
DI PUSKESMAS SOWI KAB. MANOKWARI

TANGGAL : 4 September 2021 JAM : 9.15 WIT

S : ibu mengatakan masih sedikit terasa nyeri dibagian pemasangan implant


O :
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital :
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 85x/menit
c. Suhu : 37,1 °C
d. Respirasi : 24x/menit
4. Pemeriksaan fisik :
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik
b. Ekstremitas atas : tampak bekas luka insisi pemasangan implant, terdapat
nyeri tekan di tempat pemasangan implant
A : Ny. S usia 25 tahun P1A0 Akseptor KB Implant hari ke 4
Masalah : nyeri pada bekas luka insisi
Masalah potensial : Infeksi pada bekas luka insisi
Tindakan/Kebutuhan segera :
1. Memberikan KIE pada ibu untuk menjaga luka insisi agar tetap kering dan
bersih agar tidak terjadi infeksi, jangan membuka pembalut luka dan biarkan
sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari)
P :
1. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan
 Keadaan Umum baik, Kesadaran Composmentis, Tekanan darah : 110/80
mmHg, Nadi : 85x/menit, Suhu : 37,1 °C, Respirasi : 24x/menit dan
pemeriksaan fisik dalam batas normal
 Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Melakukan perawatan luka post pemasangan Implant
 Menyiapkan alat-alat yg dibutuhkan (handscoon steril, betadine, kassa
steril dan plester). Mencuci tangan 7 langkah, menggunakan handscoon
steril, menyiapkan kassa steril, membuka balutan luka, dibersihkan luka
dengan kassa dan betadine, lalu menutup kembali menggunakan plester
 Telah dilakukan perawatan luka post pemasangan implant
3. Memberikan KIE tentang perawatan luka dirumah
 Tetap menjaga kebersihan lengan, usahakan luka insisi tetap kering
dan bersih karena luka insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat
mandi ataupun mencuci pakaian.
 Normalnya luka akan kering pada hari ke 5-7, sehingga ibu bisa membuka
plester luka dan beraktivitas kembali seperti biasa
 Ibu telah mengerti tentang KIE yang diberikan dan berusaha untuk tetap
melakukanya selama dirumah dan beraktivitas diluar rumah
4. Memberikan KIE tentang tanda-tanda infeksi
 Tanda-tanda infeksi yaitu demam, daerah insisi kemerahan dan terasa
panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, langsung segera
kembali ke pelayanan kesehatan
 Ibu telah mengerti kembali tentang KIE yang diberikan
5. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang atau bisa datang jika ada keluhan
 Jadwal kunjungan ulang pada tanggal 1 September 2024 untuk dilakukan
pelepasan KB Implant atau ibu boleh datang kapan saja bila ada keluhan
atau masalah yang berhubungan dengan alat kontrasepsinya sebelum
tanggal yang ditentukan.
 Ibu telah mengetahui jadwal kunjungan dan akan kembali pada tanggal 1
September 2024 atau akan menghubungi Bidan bila ada keluhan sebelum
tanggal yang di tentukan
6. Melakukan pendokumentasian di kartu KB, buku register dan buku kohort
 Telah dilakukan pendokumentasian pada kartu kunjungan ulang KB, buku
register dan buku kohort

Anda mungkin juga menyukai