REFERENSI
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Tran Info
Media.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KB (keluarga berencana) Menurut WHO (1970) KB adalah upaya
membantu individu atau pasture untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
Pembinanaan adalah usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pembinaan Akseptor KB adalah upaya yang
dilakukan petugas KB dalam menjaga atau memelihara kelangsungan atau
keberadaan peserta KB dan institusi masyarakat sebagai peserta dan pengelola KB
di daerahnya. Dalam pembinaan pada akseptor KB sangat penting terutama pada
pasangan usia subur yang baru menikah dalam penggunaan alat kontrasepsi
dengan tujuan memberikan dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan
KB serta penurunan angka kelahiran yang bermakna.
3. Amenore
Tidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih.
4. Dismenore
Munculnya rasa nyeri saat menstruasi.
5. Menorrhagea
Perdarahan berat secara eksesif selama masa haid atau haid yang lebih
banyak.
6. Fluor albus
Penggunaan AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial yaitu
keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang disebabkan
bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob
menggantikan Lactobacillus
Pendarahan Post seksual. Pendarahan post seksual ini disebabkan
karena posisi benang AKDR yang menggesek mulut rahim atau
dinding vagina sehingga menimbulkan pendarahan.
i. Cara penggunaan
1. Dapatkan surat persetujuan yang telah di tanda tangani oleh klien.
2. Pastikan hasil pap smear berniali negatif, dan nilai
hemoglobin/hematokrit serta pemeriksaan lain berada dalam batas
normal.
3. Pastikan bahwa klien yang menginginkan pemasangan AKDR
4. Jelaskan prosedur yang dilakukan (pemeriksaan pelviks, spekulum,
tenakulum, dan pemasangan AKDR)
5. Lakukan pemeriksaan bimanual, jangan mempercayai temuan
pemeriksaan bimanual yang dilakukan orang lain sebelum
pemasangan AKDR.
6. Masukkan spekulum dan sesuaikan untuk mendapat kan ruang
pandang terluar sehingga memudahkan pemasangan AKDR.
7. Bersihkan serviks menyeruluh dengan cairan antiseptik untuk
mengurangi resiko infeksi.
8. Masukkan tenakulum ke dalam serviks
9. Lihatlah uterus menggunakan alat diagnostik untuk menentukan
posisi uterus, menyingkirkan obstruksisaluran uterus, dan
mengukur kedalaman rongga uterus.
10. Masukkan AKDR kedalam alat bantu pasangnya. Tindakan ini
merupakan prosedur steril, langkah ini dilakukan sejenak sebelum
pemasangan AKDR karena alat yang terbuka dari plastik ini akan
kehilangan kemampuan mempertahankan bentuknya sesaat setelah
alat tersebut tertanam dalam uterus.
11. Masukkan AKDR ke dalam uterus.
Beritahu klien bahwa klien dapat merasakan kram
Mula-mula teriklah dengan perlahan dan mantappada
tenakulum untuk memperkuat keduasisi uterus.
Pertahankan posisi ini sampai AKDR memasuki rongga
uterus.
Masukkan AKDR ke dalam alat bantu pemasangannya
kedalam saluran serviks dan kedalam tulang internal
Masukkan AKDR ke dalam ronggs uterus dengan cara
melepaskan dari alat bantu kemudian lakukan pemasangan
AKDR dengan cepat. Pemasukkan dengan menggunakan
alat bantu harus dilakukan secara perlahan-lahan untuk
mengurangi kemungkinan sinkop vasovagal. Jangan pernah
mendorong alat bantu ke rongga uterus karena berisiko bagi
anda.
12. Lepaskan alat bantu memasukkan AKDR dan tenakulum sesuai
prosedur yang tepat untuk AKDR yang digunakan.
13. Apabila benang akan di potong, maka potong tidak lebih dan tidak
kurang.
14. Lepaskan tenakulum apabila terjadi perdarahan pada daerah
pemasangan
15. Lepaskan spekulum
16. Bersihkan perineum
17. Beri kesempatan klien untuk beristirahat
18. Beri pendidikan kesehatan tentang cara memeriksa keadaan AKDR
19. Beri pembalut perineum
20. Catatlah semua temuan yang didapat
KESIMPULAN
EVALUASI
PERTANYAAN
1. Alat yang digunakan tubektomi untuk mengetahui lokasi tuba adalah ?
a. USG
b. Laparskopi
c. Endoskopi
d. Mikroskop
e.EKG
Jawaban : B
3. Apa yang akan anda lakukan jika ditemukan obat dalam vial alkon KB
mengendap ?
a. Dikocok sampai endapannya hilang
b. Tidak digunakan karena sudah rusak
c. Vial direndam dalam air hangat
d. Endapan di biarkan dan obat tetap digunakan
Jawaban : C