Anda di halaman 1dari 16

Pertumbuhan, Perkembangan,

dan Perkembangan Makhluk


Hidup

KELOMPOK 1

Nama : Finkhan Mayasari

NIM : 836298807

Semester : 7-C

UPBJJ – UT SERANG
Kegiatan Praktikum
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Hal. 1.17-1.18

Pertumbuhan,
Perkembangan, dan
Perkembangbiakan Makhluk 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Hidup Hal. 1.18-1.21
Hal 1.16

Modul 1
Kegiatan
Praktikum 3
Hal 1.16
KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a. Tujuan

Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

b. Alat dan Bahan

1) Biji kacang merah 6 buah.

2) Botol jam (selai) 2 buah.

3) Kertas saring secukupnya.

4) Kertas label secukupnya.

5) Gunting 1 buah.
Dasar Teori

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Hasil Pengamatan
 
Tabel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
 
  Gambar pertumbuhan    
Hari kecambah kacang Panjang (mm)
merah Keterangan
ke Akar Batang

0 Kondisi awal   0 mm  0 mm  Bakal akar terlihat


1  Tumbuh akar  0 mm  0 mm  Jelas terlihat
2  Terlihat batang  2-3 mm  20 mm  Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang  5-10 mm  40 mm  Terangkat ke atas
4 Terlihat batang  15 mm  60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang  25 mm  75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang  27 mm  85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang  33 mm  90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat batang  37 mm  110 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat batang  43 mm  120 mm Terangkat ke atas
10 Terlihat batang  50 mm  135 mm Terangkat ke atas
11  Terlihat batang semakin  70 mm  145 mm Terangkat ke atas
panjang
12 Terlihat batang semakin panjang  75 mm  155 mm Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semakin panjang  80 mm  165 mm Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semakin panjang  90 mm  180 mm Terangkat ke atas
Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.

Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam.
KEGIATAN PRAKTIKUM

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

a. Tujuan

1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa).

2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

b. Alat dan Bahan

1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.

2) Botol jam (selai) 3 buah.

3) Pisang ambon secukupnya.

4) Tape ketela pohon secukupnya.

5) Sendok makan 1 buah.

6) Kertas saring secukupnya.

7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor.


Dasar Teori

Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk. Lalat buah
mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla
mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).

Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi posisional unutk
penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna
yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.

Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat
kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
Hasil Pengamatan
Tabel 1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari Kejadian/Perubahan
Ke-
0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih)
3 s/d 4 Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna putih, bersegmen dan mirip belatung
tetapi sangat kecil)
5 Larva mulai bergerak aktif (dengan menggeliat-geliat) mulut larva berwarna hitam,
dan bergerak aktif (dengan merayap ke atas botol), ukurannya bertambah besar.
6 Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna putih dan tidak bergerak
lagi/diam.
7 s/d 8 Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam, dan segmen tubuhnya
mulai terlihat.
9 s/d 10 Menyerupai bentuk Drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan
sayapnya belum terbentang.
11 Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan
Kesimpulan

Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat dewasa atau
imago.
1
3. Judul percobaan : Rantai
Makanan, Jarring-jaring
makanan, dan Piramida
Ekologi
a. Tujuan

Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem
perairan.

b. Alat dan Bahan

1) Alat tulis

2) Lingkungan sekitar

Dasar Teori

Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan. Organisme yang
memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora
(konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.

Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama yaitu produsen
(tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain
rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.
Hasil Pengamatan

1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1 :
Padi – Tikus – Ular
Rantai makanan 2 :
Padi – Belalang – Katak – Ular
Rantai makanan 3 :
Padi – Ulat – Burung – Kucing
No Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput       Bakteri
2 Singkong        
3 Pisang        
4 Padi        
5 Pohon Talok        
6   Belalang      
7   Tikus      
8   Ulat      
9     Katak    
10       Ular  
2) Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut – Ikan – Ular
Rantai makanan 2 :
Eceng gondok – Katak – Ular
Rantai makanan 3 :
Lumut – Cacing Tanah – Ikan – Ular

No Tingkat Trofik Pengurai


1 2 3 4
1 Rumput  Belalang  Ayam  Belalang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 Daun Pisang Katak Ular Manusia Bakteri
4 Padi Tikus Kucing Bakteri
5 Eceng Gondok Katak Ular Bakteri
6 Daun Jambu Ulat Ayam Manusia  Bakteri
7 Padi Belalang Burung  Bakteri
8 Lumut Ulat  Bakteri
9 Rumput Kambing Manusia  Bakteri
10 Genjer Cacing Ikan  Bakteri
Kesimpulan

Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-
turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring
makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring makanan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai