Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PPABK

MODUL 4: HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS ( ABK )

NAMA KELOMPOK: KELOMPOK 3


ANGGOTA:
1. MARYONO LUKMAN HAKIM (857091359)
2. ATIN ROHAYATI (857090848)
3. DEWI SETIAWATI (857090887)
4. ERMA HERMAWATI (857091169)
5. MAMEH SUSANTI (857091327)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
BEKASI
2020
MODUL 2 HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS ( ABK )
KB I Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan khusus di
Indonesia

Jawaban

1. Ya ada.ABK tunalaras jenis pelayanan yang pendidikan di perlukan di (SUB-E) yang


dapat di laksanakan melalui bidang pengajaran,bimbingan dan juga penyuluhan dengan
melibatkan ahli-ahli terkait seperti guru,psikolog,pengasuh maupun pekerja
social.Pelayanan pendidikan tersebut sangat jarang di temui dan mungkin orang tuapun
tidak mengetahui.
2. Layanan pendidikan penyandang kelainan di Indonesia mulai berdiri tahun
1901.Pendidikan tersebut sangat terlambat di bandingkan dengan Negara-negara
lain,karena sikap masyarakat yang mempercayai mitos bahwa anak yang lahir cacat
merupakan kutukan dan hukuman .Tuhan merupakan salah satu kendala dalam
menyediakan pelayanan pendidikan khusus bagi penyandang kelainan.Namun perhatian
masyarakat dan pemerintah makin besar berbagai sekolah untuk ABK mulai di
didirikan.Meskipun peran swasta sangat besar dalam penyediaan layanan bagi pendidikan
ABK ,namun perhatian pemerintah juga terus meningkat.
3. Mitos yang masih hidup sampai sekarang adalah anak yang lahir cacat merupakan
kutukan dan hukuman Tuhan,bahkan para penyandang dikucilkan da nada yang di
musnahkan ketika masih bayi,mitos itulah yang masih menjadi penghambat berdirinya
layanan pendidikan di Negara Indonesia.
4. Pada dasarnya ada dua factor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar siswa,yakni
:
 Faktor yang terdapat pada diri siswa itu sendiri ( factor intern )
 Faktor yang ada di luar siswa itu sendiri ( factor eksternal )

Baik di lingkungan keluarga,lingkungan social,maupun masyarakat sekitar.Dengan mengetahui


latar belakang kesulitan siswa akan memberi kemudahan bagi guru dalam membantu mengatasi
kesulitan belajar siswa tersebut,serta akan memberikan pemahaman bahwa meskipun siswa itu
memiliki kesulitan yang relatife sama,akan memiliki latar belakang yang berbeda,Dengan
demikian bantuan yang di berikanpun akan cenderung berbeda.
KB 2 Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan bagi ABK

Jawaban

1. Bentuk layanan Pendidikan


a. Segregrasi
 Aspek pemunahan kebutuhan ABK, Sekolah yang memisahkan ABK dari
system persekolahan regular
 Kesempatan berinteraksi dengan anak normal, Tidak ada kesempatan untuk
berinteraksi dengan anak normal.
 Kesiapan para guru. Latar pendidikan guru harus sesuai atau guru khusus ABK
 Dampak bagi ABK. Tidak berkembangnya emosi dan social anak,karena
lingkungan pergaulan yang terbatas.
 Dampak bagi anak normal. Tidak bisa bersosialisasidengan anak ABK.
 Pandangan masyarakat. Kurangnya interaksi antara masyarakat dengan ABK
 Biaya Pendidikan . Cenderung mahal
b. Integrasi
 Pemenuhan kebutuhan ABK. Tidak membedakan antara anak normal dengan
ABK.
 Kesempatan berinteraksi dengan anak normal. Adanya kesempatan untuk
berinteraksi dengan anak normal
 Kesiapan para guru . Banyak guru yang belum mempunyai kesiapanuntuk
mengajar.
 Dampak bagi ABK. Anak akan merasa senang,percaya
diri,dihargai,dilindungi,bahagia dan bertanggung jawab.
 Dampak bagi anak normal. Mereka bisa bergaul dengan ABK
 Pandangan masyarakat. Adanya interaksi anatara masyarakat dengan ABK
 Biaya Pendidikan . Sama dengan anak normal.

Kesimpulannya

Bentuk layanan pendidikan yang sesuai dengan anak ABK adalah inklusi,karena bentuk layanan
ini tidak membedakan anak normal dengan ABK

2. Jika ABK bersekolah di sekolah biasa,mereka akan mengalami kesulitan belajar,karena


guru tidak mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK,mereka memerlukan
pelayanan di sekolah yang diatur secara khususagar mampu memenuhi kebutuhan
perawatan kesehatan dan latihan menguasai keterampilan hidup sehari-hari.
3. Menurut kami,sekolah biasa mendapat guru kunjungan dan dapat membantu
menidentifikasi dan melakukan diagnose terhadap ABK dan dapat memberi konsultasi
pada guru di sekolah biasa, juga dapat mengakomodasi kebutuhan beberapa
sekolah.Meskipun kedatangannya yang mungkin jarang, setidaknya dapat membantu
terhadap sekolah biasa.
4. Model atau jenis layanan yang sesuai dengan ABK di sekolah biasa yaitu ruang sumber
atau sebagai ruang bimbingan khusus.ABK belajar bersama dengan siswa normal,namun
pada waktu-waktu tertentu mendapat bimbingan dari Guru Pembimbing Khusus ( GPK
).Dengan demikian kebutuhan ABK dapat terpenuhi secara teratur sementara dia tetap
dapat berinteraksi dengan anak normal.
5. Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK di sekolah biasa dapat
membentuk tim atau berkolaborasi dengan teman sejawat yang dapat membantu anda
memahami kemampuan belajar dan perilaku ABK,serta menilai kemajuan yang dicapai
oleh ABK.Berkolaborasi dengan orang tua siswa sangat mungkin dilakukan dengan
adanya kecenderungan meningkatnya perhatian orang tua siswa pada proses belajar
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai